TAHUN 2016
BAPPEDA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya Bappeda Kabupaten Sanggau dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja
tahun 2016, sesuai amanat dari I nstruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah. Secara substantif,
LAKI P Bappeda Kabupaten Sanggau merupakan wadah untuk menyajikan lapoan kinerja dalam
rangka meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja.
Saat ini ekspetasi masyarakat terhadap pemerintah sangat tinggi terutama
menghadirkan kembali negara dalam sendi kehidupan masyarakat. Untuk menjawab tantangan
zaman dimaksud diperlukan perencanaan yang prospektif, realistis akuntabel dan transparan.
Dengan demikian Bappeda Kabupaten Sanggau tidak bisa lagi hanya merencanakan kegiatan
yang dilakukan secara rutin setiap tahun, Bappeda dituntut untuk mampu merencanakan
kebijakan yang inovatif sehingga implemenrtasi kebijakan menjadi tepat sasaran sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Melalui dokumen laporan kinerja tahunan ini, Bappeda melaporkan kinerjanya sesuai
visi, misi, sasaran, program dan kegiatan yang dilakukan pada tahun 2016, harapannya laporan
ini memberikan informasi kinerja Bappeda dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Akan tetapi kami menyadari masih ada kelemahan yang perlu ditingkatkan dalam sistem
perencanaan. Namun demikian, semoga laporan kinerja tahunan ini bermanfaat dan menjadi
RI NGKASAN EKSEKUTI F
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau ketika merencanakan
dan membangun daerah menuju sanggau maju dan terdepan menjalankannya sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi serta berusaha untuk meningkatkan kinerjanya secara profesional dan
proporsional. Salah satu upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja adalah
dengan disusunnya Revisi Rencana Strategis Bappeda Tahun 2014–2019. Berpedoman pada
revisi renstra dimaksud serta didukung dengan rencana kerja dan kerangka acuan kerja,
harapannya tergambar dengan jelas potret program kegiatan yang ingin dicapai.
Rangkaian program kegiatan yang telah diformulasikan dan diimplementasikan pada
tahapan berikutnya perlu untuk dilakukan langkah evaluasi. Salah satu metode evaluasi
penyelenggaran pemerintahan yang di dalamnya termuat kegiatan perencanaan dan
pembangunan adalah dengan menyusun dokumen laporan kinerja tahunan. Oleh karena itu,
dokumen Laporan Kinerja Pemerintah ini menyajikan data dan informasi tidak hanya
keberhasilan yang sudah dicapai, akan tetapi data dan informasi yang disajikan meliputi
kelemahan atau kekurangan yang masih ditemukan sehingga ada peluang sebagai rencana
tindak lanjut merumuskan kebijakan di waktu mendatang. Selain memuat kelebihan dan
kelemahan dokumen Laporan Kinerja Pemerintah ini juga memuat peluang dan tantangan yang
bisa digunakan sebagai salah satu referensi untuk menemukan solusi dalam rangka
implementasi kebijakan.
Berdasarkan evaluasi terhadap capaian Laporan Kinerja Pemerintah tahun 2016
diketahui bahwa Bappeda mendapat predikat sangat memuaskan. Namun demikian pada
bagian lain ditemukan beberapa kekurangan yang masih perlu mendapatkan perhatian lebih
lanjut. Untuk itu pada masa mendatang kelemahan–kelemahan yang ada bisa menjadi peluang
dan tantangan untuk mewujudkan perencanaan dan pembangunan yang lebih baik. Pada
akhirnya, semoga laporan ini dapat menjadi sebagai bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pemerintahan Kabupaten Sanggau pada umumnya dan Bappeda Kabupaten Sanggau pada
khususnya. Segala prestasi yang berhasil diraih tidak menyebabkan munculnya rasa bangga
yang berlebihan, sehingga melupakan tujuan awal untuk selalu berusaha memformulasikan
perencanaan dan pembangunan yang terbaik dan sesuai kebutuhan masyarakat. Begitu juga
sebaliknya segala kekurangan yang masih dijumpai tidak menyebabkan rendahnya motivasi,
tetapi justru harus menjadi cambuk untuk bekerja lebih baik lagi di masa yang akan datang.
DAFTAR I SI
Kata Pengantar ... i
Ringkasa Eksekutif ... ii
Daftar I si ... iii
BAB. I PENDAHULUAN
... 1A. Latar Belakang ... 1
B. Dasar Hukum ... 2
C. Maksud dan Tujuan ... 4
D. Gambaran Umum ... 4
E. Lingkungan Stratejik Yang berpengaruh ... 19
BAB. I I PERENCANAAN KI NERJA
... 20A. Visi dan Misi ... 20
B. Tujuan dan Sasaran ... 23
C. Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 2016 ... 27
BAB. I I I AKUNTABI LI TAS KI NERJA
... 30A. Pengukuran Capaian Kinerja ... 31
B. Analisis Kinerja Kegiatan ... 36
C. Analisis Pencapaian Keuangan ... 44
D. Realisasi Belanja Menurut Program dan Kegiatan ... 45
BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan sistem penyelenggaraan menuju good governance dan
clean governance diperlukan langkah strategik dengan memformulasikan sebuah kebijakan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas
dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk mewujudkan hal tersebut, setiap instansi
pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang
ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan
yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan, dan
penilai akuntabilitas. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang
bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah.
Berdasarkan I nstruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja I nstansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah, bahwa
Pemerintah Daerah maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah
Daerah diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah
(LAKI P) untuk memberikan pertanggungjawaban mengenai kinerja satuan kerja
perangkat daerah serta Pemerintah Daerahnya sesuai dengan program dan kegiatan yang
dilaksanakan pada setiap tahunnya. Bappeda Kabupaten Sanggau menyusun media
pertanggungjawaban kinerja yang dituangkan dalam bentuk LAKI P Bappeda Kabupaten
Sanggau Tahun 2016 yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kinerja
Dengan demikian dapat dimaknai bahwa dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja
I nstansi Pemerintah memiliki peranan yang sangat vital sebagai salah indikator untuk
mempertanggungjawabkan implementasi kebijakan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun.
Untuk itu sebagai bentuk tindak lanjutnya disusunlah laporan LAKI P ini dalam bentuk
dokumen yang mengurai keberhasilan dan kekurangan serta peluang dan tantangan
Bappeda mewujudkan perencanaan yang prospektif, relaistis dan akuntabel demi dalam
rangka menuju sanggau maju dan terdepan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
3. Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor
194, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
6. Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
I ndonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
8. Daerah (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara
10. Republik I ndonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik
I ndonesia Nomor 4663);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang
Negara/ Daerah (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007 Nomor 83,
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007 Nomor 89,Tambahan Lembaran
Negara Republik I ndonesia Nomor 4741);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik I ndonesia Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik I ndonesia Nomor 4817);
15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
16. I nstruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
18. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja I nstansi Pemerintah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
20. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013–2018;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2014-2019.
23. Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 10 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata
C. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan laporan kinerja tahunan Bappeda Kabupaten Sanggau Tahun
2016 adalah sebagai pelaporan atas pelaksanaan dokumen rencana daerah sesuai
dengan ketentuan terkait laporan penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan yang
menjadi tujuan penyusunan laporan kinerja tahunan Bappeda Kabupaten Sanggau,
diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk mempertanggungjawabkan pencapaian hasil pelaksanaan Visi dan misi
Bappeda dalam mengimplementasikan program kegiatan untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
2. Untuk menentukan tingkat kinerja suatu kebijakan yang dalam hal ini adalah
kegiatan perencanaan, karena melalui evaluasi maka dapat diketahui derajat
pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.
3. Mengukur tingkat efisiensi, keluaran (outcome) dan dampak kebijakan serta sebagai bahan masukan untuk kebijakan yang akan datang.
D. GAMBARAN UMUM.
a. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau dibentuk
berdasarkan Peraturan Bupati Sanggau Nomor 38 tahun 2012 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sanggau,
dimana Bappeda merupakan unsur pembantu pimpinan pemerintah kabupaten di
bidang perencanaan dipimpin oleh seorang kepala Badan yang bertanggungjawab
langsung kepada bupati.
Tugas Pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau
adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang
perencanaan Pembangunan Daerah. Selain tugas diatas Bappeda sendiri mempunyai
tugas melaksanakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah di bidang Perencanaan
Pembangunan Daerah serta tugas perbantuan yang diberikan Pemerintah
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis Perencanaan Pembangunan Daerah.
b. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dalam Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Daerah
c. Pengawasan dan pengendalian tentang pelaksanaan tugas di bidang
Perencanaan Daerah
d. Pelaksanaan penelitian teknis di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah
sesuai dengan masalah kebutuhan dan kondisi lingkungan spesifik Daerah
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan
kewenangan dan tanggung jawabnya.
Dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi badan perencanaan
pembangunan daerah kabupaten sanggau, telah diatur dan ditetapkan bagian-bagian /
bidang-bidang sebagaima peraturan bupati sanggau Nomor 38 tahun 2012 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Adapun
bagian dan bidang di lingkungan SKPD Badan perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Sanggau, sebagai berikut :
1) Kepala Badan
2) Sektetaris, ,membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yang terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan.
c. Sub Bagian Penyusunan Rencana Kegiatan
3) Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian, membawahi 2 (dua)
sub bidang yang terdiri dari:
a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan
b. Sub Bidang Pendataan, Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan.
4) Bidang Ekonomi, membawahi 2 (dua) sub bidang yang terdiri dari:
a. Sub Bidang Pertanian.
b. Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pengembangan Dunia
5) Bidang Sosial dan Budaya, membawahi 2 (dua) sub bidang yang terdiri dari:
a. Sub Bidang Kependudukan, Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat.
b. Sub Bidang Kesehatan, Pendidikan, Penerangan dan Komunikasi
6) Bidang Fisik dan Prasarana, membawahi 2 (dua) sub bidang terdiri dari:
a. Sub Bidang Penataan Ruang, Sarana dan Prasarana Wilayah Perhubungan dan
Pariwisata
b. Sub Bidang Energi, Sumber Mineral dan Lingkungan Hidup
7) Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD)
8) Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian dan bidang di lingkungan SKPD Bappeda memiliki tugas pokok dan fungsi
yang secara naratif dapat diuraikan seperti berikut ini :
1. Sekretaris
a. Tugas Pokok : menyelenggarakan sebagian tugas Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dibidang Ketatausahaan meliputi urusan Perencanaan,
Ketatalaksanaan, kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat, protokol dan
umum
b. Fungsi: Untuk menyelenggarakan tugas sekretariat mempunyai fungsi :
Menyusun rencana kegiatan dan program kerja pembangunan
Penyelenggaraan pengendalian, evaluasi dan pelaporan Badan
Pembinaan organisasi dan tatalaksana
Penyelenggaraan administrasi kepegawaian
Penyelenggaraan administrasi keuangan
Penyelenggaraan urusan umum, meliputi urusan rumah tangga dinas, sarana dan prasarana, perlengkapan, surat menyurat dan kearsipan, penggandan,
hubungan masyarakat, perjalanan dinas serta protokoler
Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang-bidang
2. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian
a. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian Badan Perencanan Pembangunan Daerah
dibidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian.
b. Fungsi: Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian mempunyai fungsi :
1. Penyusunan Petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas bidang
Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian, meliputi : urusan penelitian,
kerjasama perencanaan, pengembangan sumber daya manusia dibidang
perencana dan peneliti, statistik dan dokumentasi, pendataan, pengendalian,
evaluasi, dan pelaporan kegiatan pembangunan.
2. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan bidang penelitian,
pengembangan dan pengendalian, meliputi urusan penelitian, kerjasama
perencanaan, pengembangan sumber daya manusia dibidang perencana dan
peneliti, statistik dokumentasi, pendataan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan pembangunan.
3. Penyelenggaraan kegiatan bidang Penelitian, Pengembangan dan
Pengendalian, meliputi urusan penelitian, kerjasama perencanaan,
pengembangan sumber daya manusia bidang perencana dan peneliti, statistik
dokumentasi, pendataan, pengedalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan
pembangunan
4. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang penelitian, pengembangan dan
pengendalian, meliputi urusan penelitian, kerjasama perencanaan
pengembangan sumber daya manusia dibidang perencana dan peneliti,
statistik dokumentasi, pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan pembangunan ;
5. Pengendalian kegitan bidang penelitian, pengembangan dan pengendalian,
meliputi urusan penelitian, kerjasama perencanaan, pengembangan sumber
daya manusia dibidang perencana penelitian, statistik dokumentasi,
pendataan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan.
6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan kegiatan
pelaksanaan tugas bidang Penelitian, Pengembangan sumber daya manusia
dibidang perencana dan peneliti, statistik dokumentasi, pendataan,
7. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Ekonomi
a. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi, untuk menyelenggarakan
tugas Bidang Ekonomi.
b. Fungsi: Bidang Ekonomi, mempunyai fungsi :
1. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas bidang
ekonomi, meliputi urusan perencanaan pertanian, peternakan, perikanan,
perkebunan, kehutanan , perindustrian, perdagangan , koperasi dan UKM,
penanaman modal, pelayanan perijinan serta pengembangan dunia usaha.
2. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan bidang ekonomi, meliputi
urusan perencanaan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan ,
kehutanan, perindusrtian, perdagangan, koperasi dan UKM, penanaman
modal, pelayanan perijinan serta pengembangan dunia usaha.
3. Penyelenggaraan kegiatan bidang ekonomi, meliputi urusan perencanaan
pertanian, peternakan, perikanan, perikanan, perkebunan kehutanan,
perindustrian, perdagangan, koperasi, koperasi dan UKM, penanaman modal,
pelayanan perijinan serta pengembangan dunia usaha.
4. Menyelenggarakan pelayanan umum bidang Ekonomi, meliputi urusan
perencanaan pertanian, peternanakan, perikanan, perikanan, perkebunan
kehutanan, perindustrian, perdagangan, koperasi, koperasi dan UKM,
penanaman modal, pelayanan perijinan serta pengembangan dunia usaha.
5. Pengendalian kegiatan bidang Ekonomi meliputi urusan perencanaan
pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, perindustrian,
perdagangan, koperasi, koperasi dan UKM, penanaman modal, pelayanan
perijinan serta pengembangan dunia usaha.
6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas bidang
Ekonomi, meliputi perencanaan pertanian, peternakan, perikanan,
4. Bidang Sosial Budaya
a. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah di bidang Pembangunan Sosial dan Budaya.
b. Fungsi: Bidang Sosial dan Budaya mempunyai fungsi :
1. Penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas bidang Sosial
dan Budaya, meliputi urusan perencanaan pendidikan, mental spiritual,
kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan
masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana dan
keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga
serta komunikasi dan informatika;
2. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan bidang sosial dan Budaya,
meliputi urusan perencanaan pendidikan, mental spiritual, kesehatan,
pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kearsipan,
kependudukan dan catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat
dan desa, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana dan keluarga
sejahtera, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta
komunikasi dan informatika;
3. Penyelenggaraan kegiatan Bidang sosial dan Buadaya meliputi urusan
perencanaan pendidikan, mental spiritual, kesehatan, pemerintahan,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kearsipan, kependudukan dan
catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa,
pemberdayaan perempuan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera,
sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta komunikasi
dan informatika;
4. Penyelenggaran Pelayanan umum Bidang sosial dan Budaya meliputi urusan
perencanaan pendidikan, mental spiritual, kesehatan, pemerintahan,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, kearsipan, kependudukan dan
catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa,
pemberdayaan perempuan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera,
sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta komunikasi
5. Pengendalian Kegiatan Bidang Sosial dan Budaya urusan perencanaan
pendidikan, mental spiritual, kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri, kearsipan, kependudukan dan catatan sipil,
transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa, pemberdayaan
perempuan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja,
kebudayaan, pemuda dan olahraga serta komunikasi dan informatika;
6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelaksanaan tugas bidang
Sosial dan Budaya meliputi urusan perencanaan pendidikan, mental spiritual,
kesehatan, pemerintahan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
kearsipan, kependudukan dan catatan sipil, transmigrasi, pemberdayaan
masyarakat dan desa, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana dan
keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pemuda dan olahraga
serta komunikasi dan informatika;
7. Penyelenggaran tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Fisik dan Prasarana
a. Tugas Pokok : Melaksanakan sebagian tugas Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah di bidang Pembangunan Bidang Fisik dan Prasarana.
b. Fungsi: Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi :
1. Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan tugas bidang Fisik dan prasarana
meliputi urusan perencanaan penataan ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat,
perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya
mineral;
2. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan bidang fisik dan prasarana meliputi
urusan perencanaan penataan ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat,
perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya
mineral.
3. Penyelenggaran kegiatan bidang fisik dan prasarana meliputi urusan perencanaan
penataan ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan hidup,
4. Pengendalian kegiatan bidang fisik dan prasarana meliputi urusan perencanaan
penataan ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat, perhubungan, lingkungan hidup,
pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya mineral.
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang fisik dan prasarana meliputi
urusan perencanaan penataan ruang, pekerjaan umum, perumahan rakyat,
perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pariwisata serta energi dan sumber daya
mineral.
6. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
a. Tugas : Melaksanakan sebagian tugas Dinas.
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
a. Tugas : Melaksanakan kegiatan teknis tertentu berdasarkan keahlian dan
b. Struktur Organisasi
Mengacu pada Peraturan Bupati 38 tahun 2012 Struktur Organisasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau, adalah sebagai berikut:
KEPALA BADAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSI ONAL
SEKRETARI S
SUB BAGI AN BAGI ANSUB BAGI ANSUB
PENYUSUNAN
BI DANG BI DANG BI DANG BI DANG
PENELI TI AN, PENGEMBANGAN &
PENGENDALI AN
EKONOMI SOSI AL DAN BUDAYA FI SI K DAN PRASARANA
SUB BI DANG SUB BI DANG SUB BI DANG SUB BI DANG
PENELI TI AN &
SUB BI DANG SUB BI DANG SUB BI DANG SUB BI DANG
c. Sumber Daya Manusia Aparatur
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana tersebut di atas,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2015 didukung
oleh sumber daya manusia aparatusr sebanyak 49 (empat puluh sembilan) orang,
terdiri dari 38 (tiga puluh delapan) PNS dan 13 (tiga belas) Orang Tenaga Kontrak.
Secara terinci data komposisi sumber daya manusia aparatur yang bertugas pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2015 dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
Tabel 1.1
Jumlah PNS , CPNS dan TKK BAPPEDA Kabupaten Sanggau
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2016
No Pendidikan
Status Kepegawaian
Jumlah Prosentase PNS CPNS TKK
1 S-2 5 -- -- 5 10%
2 S-1 14 1 2 17 34%
3 D.3/ Sarjana Muda 1 -- 2 3 6%
4 SLTA 13 -- 7 20 42%
5 SMP -- -- -- --
--6 SD -- -- -- --
--Jumlah 36 1 13 50 100%
Mengacu pada tabel 1.1 berdasarkan tingkat pendidikan komposisi personil
Bappeda diketahui hanya 5 orang atau 10% pegawai yang sudah menempuh study
pasca sarjana. Kondisinya masih didominasi oleh lulusan SMA sederajat sebanyak 21
orang atau 42% dari total 50 orang jumlah PNS, CPNS dan TKK di lingkungan
Bappeda. Fenomena ini menjadi peluang bagi Bappeda dalam melakukan terobosan
dengan memberikan kesempatan kepada aparatur untuk menempuh study guna
meningkatkan kompetensi diri menjadi lebih baik. Manakala dilihat dari jumlah
Tabel 1.2
Pegaw ai BAPPEDA Kabupaten Sanggau
Berdasarkan Tingkat Golongan Tahun 2016
No Golongan
Status Kepegawaian
Jumlah Prosentase Ket PNS CPNS
1 Golongan I V 6 -- 6 16,21 %
2 Golongan I I I 22 1 22 62,16 %
3 Golongan I I 8 -- 8 21,62 %
4 Golongan I -- -- --
--Jumlah 36 1 37 100 %
Mengacu pada tabel 1.2 berdasarkan tingkat golongan pegawai Bappeda
diketahui bahwa ada 23 orang atau 62,16% pegawai Bappeda memiliki golongan I I I .
Situasi ini tentunya menjadi kelebihan bagi SKPD Bappeda dalam memformulasikan
kebijakan di bidang perencanaan menjadi lebih baik, hal itu dikarenakan golongan I I I
merupakan masa potensial bagi seorang pegawai untuk mengembangkan potensi
dirinya sehingga keberadaannya memberikan kontribusi positif dalam mewujudkan
perencanaan yang prospektif, realistis akunt abel dan transparan. Selain menempuh
pendidikan formal untuk membekali diri pegawai Bappeda mengikuti pendidikan
struktural sesuai jenjangnya sebagaimana tersaji dalam tabel 1.3 berikut ini :
Tabel 1.3
Data Pegaw ai Negeri Sipil BAPPEDA Kabupaten Sanggau
yang Telah Mengikuti Pendidikan Struktural Tahun 2016
No Tingkat DI KLATPI M Jumlah
1 Diklat-Pim. I I 1
2 Diklat-Pim I I I 4
3 Diklat-Pim I V 5
Dilihat dari data dalam tabel 1.3 yang merupakan data pegawai Bappeda yang
telah mengikuti pendidikan struktural, maka diketahui bahwa tidak semua pegawai
telah mengikuti pendidikan struktural terutama untuk Duiklat -Pim I V. Situasi ini
memiliki korelasi dengan jumlah kuota peserta Diklat -Pim I V yang disediakan Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Sanggau. Kondisi idealnya seseorang semestinya
ditempa terlebih dahulu melalui berbagai hal salah satunya pendidikan dan pelatihan
untuk menduduki eselonering tertentu. Akan tetapi karena situasi dan kondisi belum
memungkinkan maka ada kebijaksanaan untuk mentolerir hal dimaksud. Dengan
demikian pada kenyataannya pendidikan dan pelatihan menjadi penting sehingga ke
depannya manakala tidak tersedia anggaran untuk mendiklatkan pegawai lebih
banyak, maka posisi atau jabatan tertentu yang dianggap berpotensi mengubah
wajah daerah menjadi lebih baik seperti perencanaan haruslah diisi oleh tenaga yang
sudah mendapat pendidikan dan pelatihan. Kondisi ini diperlukan karena
perencanaan merupakan cikal bakal dari formulasi kebijakan yang selanjutnya
menjadi program kegiatan yang hendak diimplementasikan. Untuk posisi jabatan
berdasarkan pegawai yang telah memperoleh jabatan berdasarkan esselonering
tersaji dalam tabel berikut ini :
Tebel 1.4
Data Pegaw ai BAPPEDA berdasarkan Esselon Tahun 201 6
No Tingkat Eselon Jumlah
1 Eselon I I .b 1
2 Eselon I I I .a 1
3 Eselon I I I .b 4
4 Eselon I V.a 11
J u m l a h 17
Adapun Nama-Nama Pejabat Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Sanggau yang melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi
1 KEPALA BAPPEDA
NAMA : I r. KUKUH TRI YATMAKA, MM
NI P : 19640526 199003 1 005
PANGKAT/ GOL.RUANG : Pembina Utama Muda (I V/ c)
2. SEKRETARI S
NAMA : SHOPI AR JULI ANSYAH, SE, MM
NI P : 19720730 199703 1 002
PANGKAT/ GOL.RUANG : Pembina TK.I (I V/ b)
3. KEPALA BI DANG PENELI TI AN, PENGEMBANGAN DAN PENGENDALI AN
NAMA : LUI S BEREK S.Hut, M.Si
NI P : 19750404 199703 1 006
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata (I I I / c)
4. KEPALA BI DANG EKONOMI
NAMA : HENDRI , SE
NI P : 19700208 199803 1 007
PANGKAT/ GOL.RUANG : Pembina (I V/ a)
5. KEPALA BI DANG SOSI AL BUDAYA
NAMA : BUDI DARMAWAN, S.TP.,MM
NI P : 19740314 200003 1 005
PANGKAT/ GOL.RUANG : Pembina (I V/ a)
6. KEPALA BI DANG FI SI K DAN PRASARANA
NAMA : M.I MRAN, ST
7. SUB BAGI AN UMUM DAN KEPEGAWAI AN
NAMA : LAPABI
NI P : 19630115 198303 1 012
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata TK.I (I I I / d)
8. SUB BAGI AN KEUANGAN
NAMA : K. KHASI ANA KUSUMAWATI , SE
NI P : 19790514 201001 2 010
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata Muda Tk. I (I I I / b)
9. SUB BAGI AN PENYUSUNAN RENCANA KEGI ATAN
NAMA : YULI US ELTO, S.Sos
NI P : 19830810 200902 1 011
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata Muda Tk. I (I I I / b)
10. SUB BI DANG PENATAAN RUANG, SARANA WI LAYAH, PERHUBUNGAN DAN PARI WI SATA
NAMA : BUDI SUHERI , ST
NI P : 19750818 200502 1 003
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata (I I I / c)
11. SUB BI DANG ENERGI , SUMBER DAYA MI NERAL DAN LI NGKUNGAN HI DUP
NAMA : FAHRUZI , S.ST
NI P : 19700227 199003 1 003
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata (I I I / d)
12. SUB BI DANG KEPENDUDUKAN, PEMERI NTAHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
NAMA : MARKUS MANDAU PONGY, S.Sos
13. SUB BI DANG KESEHATAN, PENDI DI KAN, PENERANGAN DAN KOMUNI KASI
NAMA : HENNY LORRYDA YULI ANA, AS.SAP
NI P : 19750709 199903 2 006
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata (I I I / d)
14. SUB BI DANG PERTANI AN
NAMA : YULI ONO, S.Hut
NI P : 19760709 199603 1 004
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata Muda TK.I (I I I / c)
15. SUB BI DANG PERI NDUSTRI AN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN PENGEMBANGAN DUNI A USAHA
NAMA : I YUS
NI P : 19611213 198703 1 012
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata (I I I / d)
16. SUB BI DANG PENELI TI AN DAN PENGEMBANGAN
NAMA : EDY SASMI TO, S. Sos. MT
NI P : 19700208 199803 1 008
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata TK.I (I I I / d)
17. SUB BI DANG PENDATAAN, PENGENDALI AN, EVALUASI DAN PELAPORAN
NAMA : MARYANA ERAWATY SI AHAAN, SE
NI P : 19760223 200604 2 006
PANGKAT/ GOL.RUANG : Penata (I I I / c)
KELOMPOK JABATAN FUNGSI ONAL
Belum ada penetapan dari Bupati Sanggau tentang formasi untuk jabatan fungsional
E. LI NGKUNGAN STRATEJI K YANG BERPENGARUH
1. Sarana Pendukung Organisasi
Keberadaan sarana pendukung akan berpengaruh terhadap laju gerak suatu
organisasi. Mutu tingkat sumberdaya manusia yang dimiliki, yang didukung dengan
adanya sarana yang memadai akan sangat berpengaruh pada kinerja dari organisasi.
Demikian pula sebaliknya, sebaik apapun pendukung yang ada tanpa didukung oleh
personil dengan kapabilitas yang memadai akan menambah deretan barang inventaris
organisasi yang tidak efektif. Untuk membantu tugas pokok dan fungsi yang harus
diemban, sarana kerja yang terdapat di Bappeda Kabupaten Sanggau sudah baik karena
sarana yang ada sudah mampu mendukung beban kerja yang ada, walaupun belum
secara optimal.
2. Metode Organisasi
Untuk mencapai tujuan dari organisasi (dalam hal ini Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah sebagai institusi yang bertanggungjawab terhadap perencanaan
pembangunan di daerah), maka pelaksanaan koordinasi (baik tingkat internal maupun
eksternal) terus diupayakan. Untuk itu koordinasi harus selalu dilaksanakan dalam
rangka mendapatkan suatu keputusan atau kebijakan yang tepat dan konsisten dengan
melaksanakan pertemuan-pertemuan koordinasi, baik dalam sektor-sektor tertentu
maupun lintas sektor. Guna meminimalisir kekurangan serta kendala yang terjadi, maka
diperlukan adanya standar metode kerja. Pada Tahun 2016 telah disusun standar
operasional prosedur (SOP) Bappeda. Standar tersebut menginformasikan terkait
langkah, pelaksanaan dan prosedur pelaksanaan administrasi kegiatan yang
dilaksanakan di Bappeda.
3. Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia merupakan unsur dinamisator yang terpenting dalam suatu
organisasi. Keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Bappeda akan sangat dipengaruhi oleh
beberapa hal yang bisa mempengaruhi kinerja, diantaranya adalah Sumber Daya
manusia yang dimiliki oleh SKPD Bappeda secara kuantitas masih kurang jumlah
pegawai sehingga tidak seimbang dengan banyaknya kegiatan yang harus dilakukan
BAB. I I
PERENCANAAN KI NERJA
A. Visi dan Misi
1. Visi Bappeda Kabupaten Sanggau
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang kemana Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau akan diarahkan dan apa yang akan dicapai.
Dengan kata lain dapat diuraikan bahwa Visi merupakan pandangan jauh kedepan,
kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa dan berkarya agar tetap
konsisten dan dapat eksis, aspiratif, inovatif dan produktif. Visi tersebut menentukan
arah dan tujuan perencanaan Kabupaten Sanggau sekaligus menggambarkan kondisi
yang ingin dicapai dan menjadi komitmen seluruh pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dengan perencanaan tersebut. Terselenggaranya good governance
merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi
masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dalam bernegara.
Oleh karena itu, diperlukan penyelenggaraan pemerintahan yang berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme. Visi Bappeda Sanggau dirumuskan dengan memperhatikan visi dan misi
Pemerintah Tahun 2014–2019 dijabarkan lebih operasional ke dalam (9) sembilan
prioritas nasional yang disebut nawa cita yaitu (1) Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga
negara : (2) Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terperrcaya ; (3) membangun
I ndonesia dari pinggiran dengan memperkuiat daerah–daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan; (4) memperkuat kehadiran negara dalam melakukan
reformasi sistem dan penegakkan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan
terpercaya; (5) meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat I ndonesia; (6)
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga
bangsa I ndonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa–bangsa Asia lainnya ; (7)
mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor–sektor strategis
ekonomi domestik; (8) melakukan revolusi karakter bangsa ; serta (9) memperteguh
Dengan demikian dapat dimaknai bahwa Visi Bappeda juga memperhatikan visi
Bupati Sanggau yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2014–2019 yaitu :
“Sanggau Maju dan Terdepan”
Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau secara terus menerus
mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa
mengupayakan perubahan ke arah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun
dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat
meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil. Untuk itu
Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau adalah :
Ditetapkan visi Bappeda dengan mengedepankan perencanaan yang prosfektif,
realistis dan akuntabel mempertimbangkan nilai-nilai sebagai berikut :
1. Menjunjung tinggi etika dan kejujuran
2. Mengutamakan keterbukaan dan rasa saling mempercayai
3. Menghargai kebersamaan dan rasa persaudaraan
4. Komitmen atas objektivitas , integritas dan independensi
5. Menghargai prestasi, kreasi dan inovasi serta kesungguhan dalam bekerja
(performance oriented).
6. Melayani publik dengan norma, kesabaran,supel dan luwes serta percaya diri.
7. Memandang realita sebagai evaluasi kerja
8. Tanggungjawab dan rasa memiliki pada bidang tugas.
9. Keselarasan, Keserasian dan Keseimbangan
PERENCANAAN YANG PROSPEKTIF, REALISTIS
Adapun makna yang terkandung dalam visi Bappeda dengan perencanaan yang
prospektif, realistis dan akuntabel secara naratif dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Perencanaan yang prospektif diartikan perencanaan yang mempunyai peluang,
harapan yang cerah untuk masa depan.
2. Sedangkan perencanaan yang realistis diartikan perencanaan yang disusun
menurut kenyataan keadaan yang sesungguhnya.
3. Perencanaan yang akuntabel diartikan perencanaan yang disusun dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dengan demikian dapat dimaknai bahwa perencanaan yang prospektif, Realistis
dan Akuntabel mengandung makna perencanaan yang mempunyai peluang, harapan
yang cerah untuk masa depan sesuai kenyataan keadaan yang sesungguhnya serta
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pernyataan misi mengandung makna
yang mencerminkan pandangan organisasi tentang kemampuan dirinya. Pernyataan misi
merupakan hal yang sangat penting untuk mengarahkan kegiatan Pemerintah
Kabupaten Sanggau untuk lebih eksis dan dapat mengikuti efek global otonomi daerah.
2. Misi Bappeda Kabupaten Sanggau
Dalam perjalanannya visi haruslah ditunjang dengan misi sebagai indikator untuk
mewujudkan visi dimaksud. Untuk itu dalam upaya mewujudkan visi Bappeda
Kabupaten Sanggau, maka dirumuskan beberapa misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas koordinasi perencanaan dan pengendalian
pembangunan Kabupaten Sanggau
2. Meningkatkan peran penataan ruang sebagai acuan pembangunan daerah.
3. Mengembangkan Kemampuan Sumber Daya Dan Profesionalisme Aparatur Perencana
B. Tujuan dan Sasaran
a. Tujuan Bappeda Kabupaten Sanggau
Tujuan dapat dimaknai sebagai pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang
perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan masalah dan
menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Dengan kata lain dapat dimaknai
bahwa Tujuan Strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima)
tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau dapat secara tepat mengetahui apa yang
harus dilaksanakan dalam memenuhi visi dan misinya untuk kurun waktu satu
sampai dengan lima tahun ke depan dengan mempertimbangkan sumber daya dan
kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan Strategis juga
memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi dan misi telah dicapai mengingat
tujuan Strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
b. Sasaran Bappeda Kabupaten Sanggau
Sasaran merupakan hasil dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,
spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu lima
tahun ke depan. Perumusan sasaran memperhatikan indicator kinerja sesuai tugas
dan fungsi Bappeda. Dengan kata lain Sasaran Strategis Bappeda merupakan
penjabaran dari misi dan tujuan yang telah ditetapkan, yang menggambarkan
sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan
dalam 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian kegiatan. Penetapan
sasaran Strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan
dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau operasionall tiap-tiap tahun untuk
kurun waktu 5 (lima) tahun.
Sasaran Strategis ini merupakan bagian integral dalam proses perencanaan
Strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau
pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau
serta lebih menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya
c. I ndikator dan Target Sasaran Bappeda Kabupaten Sanggau
Rumusan misi, tujuan,sasaran, indikator sasaran, target sasaran, porgam dan
kebijakan tersaji dalam tabel berikut ini :
TABEL 2.1
MI SI , TUJUAN,SASARAN, DAN KEBI JAKAN
NO MI SI TUJUAN SASARAN KEBI JAKAN PROGRAM
sosbud kepada masyarakat dan lembaga pemerintah maupun swasta yang ada di kabupaten Sanggau
C. PERJANJI AN KI NERJA BAPPEDA TAHUN 2016
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis
melalui berbagai kegiatan tahunan. Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian
kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan
kegiatan.penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan
kebijakan anggaran. Mengacu pada petunjuk teknis perjanjian kinerja pelaporan, dan
tata cara review instansi pemerintah yang termuat dalam Permenpan Nomor 53 Tahun
2014 Perjanjian Kinerja merupakan Dokumen yang berisikan penugasan dari bupati
sebagai pemberi amanah kepada pimpinan SKPD sebagai penerima amanah untuk
melaksanakan program kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.
Perjanjian kinerja menyajikan indikator Kinerja Utama yang mengambarkan
hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi
pada kinerja yang dihasilkan pada tahun yang bersangkutan, tetapi termasuk kinerja
yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian
target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan
tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Dengan demikian dapat diuraikan bahwa sasaran yang ditetapkan dan telah dicapai
dalam tahun anggaran 2016 meliputi 7 (tujuh) sasaran strategis dengan 31 (tiga puluh
satu) I ndikator Kinerja Utama serta ada target sesuai dengan yang tersaji pada
PERJANJI AN KI NERJA TAHUN 2016
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU
NO SASARAN STRATEGI S I NDI KATOR KI NERJA UTAMA TARGET
1 Terwujudnya efektifitas koordinasi dalam penyusunan dokumen rencana
1 Tingkat Kualitas Pelayanan Publik 100%
2 Tingkat pemanfaatan dokumen sistem dan kualitas data dan informasi
1 Persentase Pemanfaatan Sistem, Kualitas Data dan I nformasi
Perencanaan Pembangunan Daerah KUA dan PPAS ditetapkan dengan kesepakatan bersama Kepala Daerah dengan Pimpinan DPRD
100%
4 Terwujudnya kualitas perencanaan ruang
1 Persentase Penyediaan RTH Publik 9,5%
2 Tingkat Pengaduan Perencanaan Tata Ruang yang Ditindaklanjuti
90%
5 Tersedianya aparatur perencana yang terampil dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, keruangan dan pemenfaatan teknologi
1 Persentase SKPD yang memiliki SDM perencana berkualitas
80%
2 Persentase SKPD Bappeda yang memiliki SDM perencana yang program RPJMD ke dalam RKPD
90%
2 Persentase kesesuaian antara RPJMD dengan Renstra SKPD
90%
3 Persentase kesesuaian antara RKPD dengan Renja SKPD
90%
7 Terwujudnya hasil penelitian dan perekayasaan di bidang I PTEK yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi dalam
1 Persentase Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Pengembangan
No Program Anggaran Keterangan
1 Belanja Rp 9.621.989.427
2 Belanja Tidak Langsung Rp 3.203.869.834
3 Belanja Pegawai Rp 3.203.869.834
4 Belanja Langsung Rp 6.418.119.593
5 Belanja Pegawai Rp 1.624.570.000
6 Belanja Barang dan Jasa Rp 4.303.705.593
7 Belanja Modal Rp 489.844.000
TOTAL ANGGARAN Rp 9.621.989.427
Mengetahui Sanggau, Januari 2016
BUPATI SANGGAU KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SANGGAU
ttd ttd
PAOLUS HADI , S.I P., M.Si I r. KUKUH TRI YATMAKA, MM
BAB. I I I
AKUNTABI LI TAS KI NERJA
Manajemen berbasis kinerja dalam penyelenggaraan pembangunan pada dasarnya
bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan, akan tetapi
lebih dari itu. Esensi dari manajemen berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong
perubahan, dimana program/ kegiatan dan sumber daya adalah alat yang dipakai untuk
mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan
manajemen berbasis kinerja adalah sejalan dengan prinsip good governance dimana salah satu pilarnya yaitu akuntabilitas. Akuntabilitas menunjukkan sejauh mana sebuah instansi
pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang
langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah pengendalian dan
pertanggungjawaban program/ kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan
akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.
Dalam rangka pengendalian dan pertanggungjawaban atas program/ kegiatan
pemerintah daerah guna mencapai strategis yang telah ditetapkan, perlu dilakukan pengukuran
guna mengetahui sampai sejauhmana capaian dari masing-masing indikator kinerja sasaran
strategis. Dari hasil pengukuran tersebut dilakukan penilaian dengan mengacu kepada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. Penilaiannya dengan kriteria sebagaimana
dalam tabel berikut :
Tabel I I I .1
Kriteria Penilaian Kinerja
No I nterval Capaian Kinerja I nterpretasi Kode
1 ≥ 91 Sangat Tinggi
2 ≥ 76 – 90,99 Tinggi
3 ≥ 66 – 75,99 Sedang
4 ≥ 51 – 65,99 Rendah
Tabel I I I .2
Kesimpulan Rata-Rata Capaian Kinerja
No Rata-rata Capaian Kinerja Kategori keterangan
1 > 90 - 100 Sangat Memuaskan
2 > 80 - 90 Memuaskan
3 > 70 - 80 Sangat Baik
4 > 60 - 70 Baik
5 > 50 - 60 Cukup baik
6 > 30 - 50 Kurang baik
7 0 - 30 Sangat Kurang
A. PENGUKURAN CAPAI AN KI NERJA
Sasaran kinerja adalah tingkat target kinerja yang dinyatakan sebagai tujuan nyata
yang terukur, di mana capaian aktual dapat dibandingkan, termasuk tujuan yang
dinyatakan sebagai standar kuantitatif, nilai, atau tingkat. Capaian kinerja sasaran
diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara
penyimpulan hasil pengukuran pencapaian sasaran dilakukan dengan membuat capaian
rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Pengukuran pencapaian sasaran dapat
Tabel I I I .3
I ndikator Capaian Kinerja
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2016
No Sasaran Strategis I ndikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
(% )
Rata-Rata Capaian Kinerja 100 %
2 Terwujudnya pengembangan
sistem dan kualitas data dan
informasi
Keberadaan buku Profil
Kabupaten Sanggau. 100 % 100 % 100 %
Keberadaan buku :
Analisis Ekonomi Makro
Kabupaten Sanggau
100 % 100 % 100 %
Rata-Rata Capaian Kinerja 100 %
3 Tersedianya produk
perencanaan pembangunan
& penganggaran sesuai
Prosentase kesesuaian
antara RPJMD dengan
Prosentase konsistensi
antara RKPD dengan
Renja SKPD
100 % 84 % 84 %
Rata-Rata Capaian Kinerja 83,25 %
4 Terlaksananya sistem ko
ordinasi pengendalian,
evaluasi & pelaporan sesuai
kebutuhan dan target waktu
yang ditentukan
Penyusunan Dokumen
Monitoring dan Pelapor
an Pembangunan 100 % 100 % 100 %
Rata-Rata Capaian Kinerja 100 %
5 Terwujudnya kualitas
pemanfaatan dan pengen
dalian pemanfaatan ruang.
Rata-Rata Capaian Kinerja 96,67 %
6 Tersedianya Aparatur
perencana yang terampil
dalam bidang sosial, budaya,
ekonomi, keruangan dan
pemanfaatan teknologi
Prosentase SDM Bappe
da yang telah mengi
kuti diklat perencanaan
80 % 100 % 80 %
Prosentase SKPD yang
memiliki SDM rencana
yang berkualitas
70 % 100 % 70 %
7 Terwujudnya Hasil Penelitian
dan Perekayasaan di bidang
I PTEK yang berkualitas dan
mampu memberikan
kontribusi dalam
pembangunan daerah
Penyusunan Dokumen
Penelitian 100 % 100 % 100 %
Rata-Rata Capaian Kinerja 100 %
Rata- rata Keseluruhan 93,56 %
* ). Rata-rata capaian dihitungdari jumlah capaian dibagi jumlah indikator.
* * ). Rata-rata keseluruhan dihitung dari jumlah rata-rata capaian kinerja dibagi jumlah
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja utama dari masing–masing
sasaran strategis, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel I I I .4
sistem dan kualitas data dan
informasi
tuhan dan target waktu yang
ditentukan
I PTEK yang berkualitas dan
mampu memberikan kontribu
si dalam pembangunan daerah
--B. ANALI SI S KI NERJA KEGI ATAN
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/ kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan
hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja
kegiatan yang berupa indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Penilaian
tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi
keluaran atau proses penyusunan kebijakan/ program/ kegiatan yang dianggap penting dan
berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran kinerja kegiatan di
Bappeda Kabupaten Sanggau berdasarkan penetapan kinerja yang telah dibuat oleh
Bappeda kabupaten Sanggau pada awal Tahun Anggaran 2016.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja melalui penghitungan Pengukuran Kinerja Kegiatan
dengan memperhatikan skala pengukuran kinerja tersebut di atas dapat diketahui kinerja
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan I ndikator Kinerja Utama sebagaimana.
Dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan antara lain dari kinerja kegiatan sebagai
berikut :
1. Sasaran strategis pertama terw ujudnya efektivitas koordinasi dalam
penyusunan dokumen rencana.
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya dan target
jangka menengah, terurai dalam tabel I I I .5 berikut ini :
Tabel I I I .5
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Pertama
No I KU
perencanaan : RPJPD yang
telah ditetapkan dengan Perda
100% 100% 100% 100% 100%
2 Tersedianya dokumen
perencanaan : RPJMD yang
3 Tersedianya dokumen
perencanaan : RKPD yang telah
ditetapkan dengan Perkada
100% 100% 100% 100% 100%
4 Penyusunan Dokumen
Perencanaan Bidang Fisik dan
Prasarana, Ekonomi dan Sosial
Budaya
100% 100% 100% 100% 100%
Faktor pendorong tercapainya sasaran ini karena adanya komitmen dari segenap
pegawai Bappeda Kabupaten Sanggau dalam upaya melakukan koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan sinergitas perencanaan daerah dan selalu meng updateperaturan terbaru yang memiliki korelasi dengan perencanaan, pengendalian dan evaluasi. Walaupun secara
administratif sudah tercapai dan dapat dilaksanakan namum pada saat implementasi masih
ditemukan hambatan, diantaranya terkait sumberdaya manusia dan koordinasi dengan satuan
kerja yang belum optimal. Untuk itu langkah strategis yang perlu dilakukan ke depannya adalah
dengan memanfaatkan kelemahan menjadi sebuah kekuatan dalam bentuk meningklatkan
kerjasama dan komunikasi bersama SKPD terkait untuk menghasilkan sistem perencanaan yang
semakin baik dalam rangka mewujudkan perencanaan yang prospektif, realistis dan akuntabel.
2. Terw ujudnya pengembangan sistem kualitas data dan informasi.
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya dan target
jangka menengah disampaikan dalam tabel I I I .6 berikut ini :
Tabel I I I .6
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kedua
No I KU
Sanggau Dalam Angka Ada Ada Ada Ada Ada
2 Keberadaan buku : PDRB
Kabupaten Ada Ada Ada Ada Ada
3 Tersedianya buku ”Profil
4 Tersedianya buku Profil
Ekonomi Daerah 85% 87 % 100 % 100 % 100 %
5 Tersedianya Sistem
informasi publik
Belum
Ada Ada Ada Ada Ada
Berdasarkan tabel I I I .6 secara singkat dapat dianalisis, sasaran strategisnya secara
administratif dapat diimplementasikan. Kondisi ini didukung dengan akses data untuk menyusun
dokumen dalam bentuk buku profil bisa diperoleh. Akan tetapi data senantiasa mengalami
perubahan setiap waktu sehingga untuk mendapatkan data yang valid diperlukan sinkronisasi
data dan update data setiap waktu, sehingga pada saatnya data yang disajikan terdiri dari rangkaian komponen data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Situasi ini menjadi
penting karena hasil yang diharapkan adalah dokumen dalam bentuk buku yang pada waktunya
digunakan sebagai referensi terutama dalam hal perencanaan dan tidak menutup kemungkinan
digunakan untuk kepentingan ilmiah lainnya. Untuk itu walaupun dokumennya sudah dapat
disajikan namun dari segi kualitas dokumen masih perlu untuk ditingkatkan. Dengan kata lain
dapat dimaknai bahwa tahapan menghimpun data dan dokumen pendukung yang digunakan
sebagai referensi menyusun dokumennya hendanknya dilakukan dengan optimal.
Langkah ke depannya melakukan kajian secara komperhensif dan menghimpun berbagai
referensi, regulasi dan perkembangan terbaru sehingga dapat menghasilkan buku yang
berkwalitas. Pada akhirnya dokumen yang dihasilkan menarik minat untuk dibaca guna
menambah wawasan dan membuka cakrawala berpikir sehingga menghasilkan kwalitas yang
teruji dan bisa dipertanggungjawabkan.
3. Sasaran strategis ketiga adalah tersedianya produk perencanaan pembangunan
dan penganggaran sesuai kebutuhan.
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya dan target
Tabel I I I .8
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketiga
No I KU
1 Prosentase kesesuaian antara
RPJMD dengan RTRW 93 % 93 % 93 % 100 % 93 %
2 Prosentase konsistensi
penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD
95 % 95 % 95 % 100 % 95 %
3 Prosentase kesesuaian antara
RPJMD dengan Renstra SKPD 95 % 95 % 100% 100 % 100%
4 Prosentase kesesuaian antara
RKPD dengan Renja SKPD 97 % 97 % 100 % 100 % 100 %
Sasaran ketiga ini bisa dimaknai sebagai “ titik sentral” Bappeda sebagai satuan kerja
perangkat daerah yang diberi kewenangan untuk menyusun sebuah sistem perencanaan yang
prospektif, realistis dan akuntabel serta transparan dalam rangka mewujudkan sanggau maju
dan terdepan. Untuk itu capaian kinerja pada segmen ini semestinya berada pada kondisi ideal
sehingga kwalitas perencanaan yang dilakukan memberikan dampak positif dalam
pembangunan. Kesesuaian dan kosistensi antara dokumen menjadi penting dalam mewujudkan
sistem perencanaan yang prospektif, realistis dan akuntabel. Beberapa hambatan yang menjadi
tantangan sehingga kondisi ideal belum bisa tercapai diantaranya pemahaman terkait dengan
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sebagai panduan sekaligus
pedoman untuk menyusun dokumen perencanaan turunannya belum optimal. Hal ini salah
satunya dipicu oleh kurangnya minat membaca dan rendahnya rasa ingin tahu serta
keengganan untuk melakukan perubahan, sehingga ketika menyusun dokumen perencanaan
belum optimal. Melihat fenomena tersebut langkah yang harus dilakukan adalah kembali
mempedomani dokumen RPJMD dalam menyusun dokumen perencanaan sebagai turunannya.
Kondisi itu diperlukan agar ada konektivitas antar dokumen sehingga sistem perencanaan yang
4. Sasaran strategis keempat terlaksananya sistem koordinasi pengendalian,
evaluasi dan pelaporan sesuai kebutuhan dan target w aktu yang ditentukan.
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya dan target jangka menengah, dipaparkan dalam tabel I I I .9 berikut ini :
Tabel I I I .9
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keempat
No I KU
Realisasi
Target
Akhir
Capaian
Th.2016
thdp
Target
2019 Th.2014
(n-2)
Th.2015
(n-1)
Th.2016
(n)
1 Penyusunan Dokumen
Monitoring dan Pelaporan Pembangunan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Sasaran strategis keempat dengan mengambil indikator kinerja utamanya adalah
penyusunan dokumen monitoring dan pelaporan pembangunan capaian kinerja sudah
optimal. Akan tetapi masih ada catatan yang perlu menjadi perhatian adalah terkait dengan
penghimpunan data dan dokumen pendukung dari satuan kerja perangkat daerah yang
kadangkala masih mengalami kesulitan. Hal itu dikarenakan data yang disampaikan belum
lengkap serta kurang sesuai dengan format yang diminta, akibatnya terjadi revisi data.
Kondisi ini tentunya banyak menyita waktu sehingga memberikan dampak pada saat
dilakukan identifkasi dan verifikasi data dan di sisi lain durasi waktu untuk menyusun
dokumen monitoring dan evaluasi sangat pendek. Dengan kata lain data yang disajikan
idealnya adalah data valid agar durasi waktu yang pendek dapat dioptimalkan. Untuk
mewujudkan penyusunan dokumen menjadi lebih baik lagi, diperlukan jalinan komunikasi
yang lebih intensif dengan satuan kerja perangkat daerah agar data dan dokumen
5. Sasaran Strategis Kelima Terw ujudnya kualitas pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya dan target
jangka menengah, disajikan dalam tabel I I I .10 berikut ini :
Tabel I I I .10
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kelima
No I KU
Realisasi
Target
Akhir
Capaian
Th.2016
thdp
Target
2019 Th.2014
(n-2)
Th.2015
(n-1)
Th.2016
( n )
1 Prosentase Perda Tentang
RTRW Kabupaten 96 % 97 % 100% 100 % 100 %
2 Prosentase tindakan awal
pengaduan pelanggaran di
bidang penataan ruang
92 % 94 % 95% 100 % 95%
3 Prosentase penyediaan RTH
Publik 9,3 % 9,5 % 9,5% 100 % 9,5%
Dalam mewujudkan tata ruang yang representatif dan baik untuk semua diperlukan
formulasi sistem perencanaan yang berkwalitas sehingga output yang dihasilkan
bermanfaat dan bisa diukur. Dalam hal ini Bappeda Kabupaten Sanggau masih perlu
mengoptimalkan lagi sistem perencanaan terkait dengan rencana tata ruang, tindakan awal
pengaduan pelanggaran bidang penataan ruang dan penyediaan ruang terbuka hijau
publik.
6. Sasaran strategis keenam tersedianya aparatur perencana yang terampil
dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, keruangan dan pemanfaatan
teknologi.
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya dan target
Tabel I I I .11
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Keenam
No I KU
1 Prosentase SDM Bappeda yang
telah mengikuti diklat
perencanaan
87 % 88 % 75.46% 100 % 75.46%
2 Prosentase SKPD yang
memiliki SDM rencana yang
berkualitas
85 % 85 % 86% 100 % 86%
Sistem perencanaan membutuhkan sumberdaya manusia dalam memformulasikan
kebijakan sehingga tepat sasaran dan memberikan manfaat bagi perwuj udan sanggau
maju dan terdepan. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa pendidikan dan pelatihan
diperlukan dalam rangka menggali potensi dan kemampuan pegawai untuk membangun
sistem perencanaan yang memberikan dampak positif demi kamajuan daerah. Hasil analisis
pada tahun 2016 dapat diuraikan salah satu indikator yang menjadi pemicu belum
optimalnya perencanaan yang dilakukan Bappeda Sanggau adalah dikarenakan masih
kurangnya pegawai yang mengikuti kegiatan kediklatan. Untuk itu langkah strategis yang
dapat dilakukan ke depannya adalah dengan mengirimkan pegawai Bappeda yang potensial
untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan profesional sesuai dengan tugas poko dan
fungsi. Oleh karena itu kegiatan kediklatan hendaknya dilakukan bukan hanya seremonial
belaka, namun peserta diklat setelah selesai dan kembali ke kantor dapat mengaplikasikan
kembali ilmu, wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh ke dalam lingkungan kerja.
Hal itu diperlukan agar pendidikan dan pelatihan menjadi salah satu barometer yang ikut
mensukseskan sistem perencanaan di Kabupaten Sanggau.
7. Sasaran strategis ketujuh terw ujudnya hasil penelitian dan perekayasaan di
Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya dan target
jangka menengah, disajikan dalam tabel I I I .12 berikut ini :
Tabel I I I .12
Capaian Kinerja Sasaran Strategis Ketujuh
No I KU
Penyusunan Dokumen Penelitian dan perekayasaan yang berkualitas merupakan
sebuah dokumen berisi pesan yang hendak disampaikan komunikator kepada komunikan. I si
dari pesan dimaksud dalam bentuk hasil kajian yang menggambarkan potensi, peluang,
hambatan dan tantangan serta rekomendasi yang dapat digunakan sebagai referensi dalam
mewujudkan sistem perencanaan. Dengan demikian dipandang perlu bahwa fungsi dari
dokumen penelitian sangat berperan manakala keberadaannya berkwalitas dan layak
menjadi literatur. Untuk itu potensi dan peluang menyusun dokumen penelitian hendaknya
dimanfaatkan semaksimal mungkin agar hasil yang diharapkan memberikan dampak dalam
perencanaan. Kondisi saat ini kegiatan penelitian belum optimal dan kurang diminati
sehingga karya yang dihasilkan belum memberikan dampak yang signifikan. Akan tetapi
situasi itu bisa berubah manakala minat meneliti bisa ditumbuhkembangkan salah satunya
melalu media sosialisasi dan ajang kompetisi sehingga perekayasa muda merasa lebih
tertantang untuk melakukan penelitian sehingga menghasilkan banyak dokumen penelitian
dan pada akhirnya dokumen penelitian menjadi lebih berkwalitas dalam mendukung