• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geografi Pembangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Geografi Pembangunan"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

GEOGRAFI PEMBANGUNAN

(2)

PEMBANGUNAN

 Usaha yang dilakukan secara sistematis untuk

transformasi sosial, ekonomi, dan budaya menuju lebih baik

 Rangkaian usaha untuk pertumbuhan dan

perkembangan yang dilakukan secara berencana

 Suatu perubahan ke arah yang lebih baik yang

(3)

P

ENGERTIAN PEMBANGUNAN

 Upaya yang dilakukan untuk peningkatan

kualitas manusia dan masyarakat Indonesia

secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan nasional dengan memanfaatkan ilmu

pengetahuan dan tekologi serta memperhatikan tantangan global (MPR/1999)

 Usaha untuk mewujudkan masyarakat yang

(4)

PENDUDUK

(5)

R

ESUGERE

(B

AHASA

L

ATIN

)

BE REPLENISHED

,

BE RISE

:

MENGISI KEMBALI

,

MUNCUL KEMBALI

.

S

URGERE

:

RISE UP FROM BELOW

R

ESOURCES

:

S

OURCE TO HELP

B

ANK UP SUPPLY

A

BILITY TO FIND SOLUTION
(6)

PENGERTIAN SUMBERDAYA

 Zimnermann (1933)

Part of the environment are resources until they are or are considered to be capable of satisfying human needs.

 Coates (1981)

Those products that enables human life to be sustained are those non living and living materials that are used or consumed by humans for their health, welfare and survival.

 Emil Salim (1990)

Segala sesuatu yang bernilai bagi manusia bila dimanfaatkan

 Webster(2002): source to help, an expedient, the ability to cope

with a situation, wealth, assets, raw materials.

 Bluden (1985) : segala sesuatu yang ada dalam geosystem yang

(7)

Resources (economic) : commodities and human resources used in the production of goods and service, including :

 Natural resources

 Human resources or human capital

 Resources (project management) economic

(8)

RESOURCES

NONRENEWABLE RESOURCES :

Mineral

Minyak bumi

(9)

T

IGA TIPE PEMANFAATAN SUMBER

DAYA

:

 The utilitarian ethic : Manusia merupakan

pemegang aturan dalam pemanfaatan sumber daya, alam diciptakan untuk memenuhi

kebutuhan manusia .

 The conservation ethic : Manusia memanfaatkan

alam sesuai dengan minat (teknologi) dan kepercayaan, manusia beradaptasi bahkan tunduk pada aturan alam .

 The preservation ethic : Alam mengalami suatu

proses dan beragam kulitas serta kuantitasnya, semua itu dapat dipergunakan untuk berbagai kepentingan manusia, alam memberikan

(10)

SUMBERDAYA

JUMLAH

DISTRIBUSI

(11)

TEKNOLOGI EFISIEN (hemat waktu) EFEKTIF (HEMAT TENAGA KERJA) PRODUKTIF (HEMAT MODAL) NETRAL (ADAPTIF DGN PENGET)

Teknologi (techne “ atau

cara) : cara manusia memenuhi kebutuhan sesuai dengan pengetahuannya, untuk kepentingan utilitas, kebergunaan dan keselamatan

• Proses meningkatkan nilai

tambah

• Produk yang digunakan dan

dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja

• Struktur atau sistem di mana

proses dan produk itu

dikembangkan dan digunakan

• Sistem yang dapat berkerja

dengan hasil pemikiran manusia

Perkembangan teknologi -> revolusi peradaban manusia

• Mengenal huruf (3000 SM)

• Bercocok tanam

• Revolusi Industri

• Komunikasi (komputer dan

internet)

(12)

PENDUDUK

JUMLAH

KOMPOSISI

DISTRIBUSI PENGUASAN

IPTK STRUKTUR

MANUSIA SEBAGAI SUMBERDAYA ;

• Kuantitas

(13)

PENDUDUK

IPM

MODAL

ETOS KERJA

BUDAYA (PATERNALISTIK,

APATIS, KETERAMPILAN

(14)

PERBEDAAN PEMBANGUNAN

WILAYAH/NEGARA

(15)

1. P

USAT

-P

USAT

/

KUTUB

P

ERTUMBUHAN

(

GROWTH POLE

)

P

ERROUX

(1955)

Pusat pusat pertumbuhan adalah cara yang ditempuh oleh pemerintah untuk menentukan daerah tertentu yang dianggap strategis sehingga pada gilirannya akan memberi efek menetes bagi daerah sekitarnya.

Umumnya berorientasi pada industri(di perkotaan)

1. Intensif modal

2. Orientasi pasar

3. Gestetion periode rendah

4. Infrastruktur memadai

(16)

2. P

USAT

P

ELAYANAN

(

CENTER PLACE

)_

 Tempat central yang menjadi pusat pelayanan

(17)

2. T

EORI

T

EMPAT

S

ENTRAL

(C

ENTRAL

P

LACE

T

HEORY

)

Walter Cristaller (Jerman tahun 1933) mengemukakan tentang teori tempat sentral, konsep Jangkauan

jangkauan (range) dan ambang (treshold).

RANGE adalah jarak yang perlu ditempuh manusia untuk mendapatkan barang kebutuhannya pada suatu waktu tertentu saja.

TRESHOLD adalah jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk kelancaran dan keseimbangan suplai barang.

- High order (barang tahan lama)

(18)

P

ROSES

T

ERJADINYA

W

ILAYAH

P

ASAR

Q P F O p (harga) q (jumlah) kurva permintaan P p q q p = jumlah = harga Q

P p F

q

jarak batas wilayah pasar

q p

= jumlah = harga

batas wilayah pasar

(19)

P

ROS

ES

T

ER

JA

DINY

A

P

OLA

H

EK

SA

GONAL

B A C D : i a a ) F E Keterangan:

Daerah tak terlayani

Kota

Desa

(20)

Dari bentuk kebutuhan dan pelayanan di atas maka muncul istilah tempat sentral (Central Place Theory), yaitu lokasi yang senantiasa melayani berbagai

kebutuhan penduduk dan terletak pada suatu tempat yang terpusat (sentral).

Skema hirarki K = 3 yang merupakan pusat

pelayanan berupa pasar yang selalu menyediakan bagi daerah sekitarnya, sering disebut kasus

(21)

H

IRARKI

K = 3

merupakan pusat pelayanan berupa pasar yang selalu

menyediakan bagi daerah sekitarnya, sering disebut kasus pasar optimal.

Wilayah ini selain

mempengaruhi wilayahnya sendiri, juga mempengaruhi sepertiga bagian dari

(22)

H

IRARKI

K = 4

yaitu wilayah ini dan daerah sekitarnya yang terpengaruh memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien. Tempat sentral ini disebut pula situasi lalu lintas

yang optimum. Situasi lalulintas yang optimum ini memiliki pengaruh setengah bagian di

(23)

H

IRARKI

K = 7

yaitu wilayah ini selain

mempengaruhi wilayahnya sendiri, juga mempengaruhi seluruh bagian (satu bagian) masing-masing wilayah

tetangganya.

Wilayah ini disebut juga situasi administratif yang optimum. Situasi

administratif yang dimaksud dapat berupa kota pusat

(24)

U

SAHA

P

ENGEMBANGAN

W

ILAYAH

DI

I

NDONESIA

1. Pengembangan wilayah berdasarkan kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) tertentu. Di dalam DAS tersebut di lakukan pemanfaatan sungai, tanah, dan sumber daya alam lainnya secara terintegrasi. Dengan demikian, dapat

dikembangkan pertanian, peternakan,

kehutanan, industri dan perikanan. Selain itu, termasuk perencanaannya dalam

(25)

2. Pengembangan wilayah pedesaan yang ditujukan untuk meningkatkan kehidupan sosial ekonomi penduduk pedesaan. Wujudnya dapat berupa pengembangan Perkebunan Inti Rakyat (PIR). 3. Pengembangan wilayah perkotaan.

4. Pengembangan wilayah berdasarkan kutub-kutub pertumbuhan (Growth Pole).

5. Pengembangan wilayah berdasarkan konsep

(26)

U

NTUK MENGIDENTIFIKASI WILAYAH

PERTUMBUHAN DIDASARKAN

:

1. Pertumbuhan ekonomi dengan cara melihat angka pertumbuhan ekonomi dari satu waktu ke waktu berikutnya;

2. laju pertumbuhan penduduk dengan cara melihat angka pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu; 3. perkembangan pemukiman dengan cara melihat

perkembangan perubahan penggunaan lahan dari waktu ke waktu;

4. tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat dengan cara melihat perkembangan tingkat

pendidikan dari waktu ke waktu;

5. penggunaan teknologi dengan cara melihat perkembangan kemampuan teknologi yang digunakan;

(27)

PROFIL INDONESIA

Jumlah penduduk : ± 215,3 juta jiwa (BPS, 2003)

Jumlah pulau/kepulauan : 17.583

Siklus musim : Musim penghujan dan musim

kemarau

Jumlah sungai : ± 500 sungai besar dan kecil

30 % melintas di wilayah padat penduduk

Jumlah Gunung Berapi : lebih dari 500 buah, 128 masih

aktif

Jumlah Etnis/suku bangsa: Lebih dari 300 etnis

Jumlah Bahasa Daerah : 583 Bahasa

Agama : 85 % beragama Islam

Jumlah Pemerintah Daerah : 33 Propvinsi

410 Kabupaten/Kota

± 33.000 Desa/Kelurahan

Berdasarkan letak geografis dan geologis : rawan gempa,

tsunami,

Tingkat pendidikan : rendah

(28)
(29)

W

ILAYAH

P

EMBANGUNAN DI

I

NDONESIA

Sepuluh Wilayah Pembangunan, yang dikelompokkan dalam empat Wilayah Pembangunan Utama.

1. Wilayah Pembangunan Utama A dengan Pusat Utama Medan.

Wilayah Pembangunan I, meliputi Provinsi-provinsi Aceh dan Sumatra Utara.

Wilayah Pembangunan II meliputi Provinsi-provinsi Sumatra Barat dan Riau.

2. Wilayah Pembangunan Utama B dengan Pusat Utama Jakarta Raya.

Wilayah Pembangunan III, meliputi Provinsi-provinsi Jambi, Sumatra Selatan dan Bengkulu.

Wilayah Pembangunan IV, meliputi Provinsi-provinsi Lampung, Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Wilayah Pembangunan VI

(30)

3. Wilayah Pembangunan Utama C dengan Pusat Utama Surabaya.

Wilayah Pembangunan V, meliputi Provinsi-provinsi Jawa Timur dan Bali.

Wilayah Pembangunan VII, meliputi Provinsi-provinsi

Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

4. Wilayah Pembangunan Utama D dengan Pusat Utama Ujung Pandang.

Wilayah Pembangunan VIII meliputi Provinsi-provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Wilayah Pembangunan IX, meliputi Provinsi-provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, dan

(31)

JAWA BARAT :

1) Wilayah Pembangunan JABOTABEK

(termasuk sebagian kecil wilayah kabupaten

sukabumi). Pada wilayah ini dikembangkan

berbagai aktivitas industri yang tidak

tertampung di Jakarta.

2) Wilayah Pembangunan Bandung Raya.

Wilayah ini dikembangkan pusat aktivitas

pemerintahan daerah, pendidikan tinggi,

perdagangan daerah, industri tekstil. Untuk

konservasi tanah dan rehabilitasi lahan kritis di

pusatkan di wilayah-wilayah kabupaten Garut,

Cianjur, Bandung, dan Sumedang.

(32)

4) Wilayah Pembangunan Karawang. Wilayah ini

dikembangkan sebagai produksi pangan (beras/padi) dan palawija. Meliputi pula daerah-daerah dataran rendah pantai utara (Pantura) seperti Purwakarta, Subang, dan Karawang. Pusatnya Kota Karawang.

5) Wilayah Pembangunan Cirebon dan sekitarnya. Wilayah ini dikembangkan sebagai pusat industri pengolahan

bahan agraris, industri, petrokimia, pupuk, dan semen. Untuk keperluan tersebut, pelabuhan Cirebon

ditingkatkan fungsinya untuk menampung kelebihan arus keluar masuk barang dari pelabuhan Tanjung Priok.

6) Wilayah Pembangunan Banten. Wilayah ini berpusat di Kota Serang dan Cilegon, terdiri atas 4 zone yaitu Bagian Utara diutamakan untuk perluasan dan intensifiksi areal pesawahan teknis, selatan untuk wilayah perkebunan dan tanaman buah-buahan, wilayah Teluk Lada

(33)
(34)
(35)

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

DI INDONESIA

(36)

T

REN JUMLAH PENDUDUK

I

NDONESIA 60,7 jt 97,1 jt 119,2 jt 146,9 jt 178,5 jt 205,1 jt 237,6 jt 242 jt 0 jt 50 jt 100 jt 150 jt 200 jt 250 jt 300 jt

1930 1940 1950 1961 1971 1980 1990 2000 2010 2011

(37)

ASPEK KUALITAS PENDUDUK

1. MMR : 228/100.000 kelahiran hidup 2. IMR : 34 per 1.000 kelahiran hidup

3. 60% penduduk hanya tamat SD atau lebih rendah

4. HDI peringkat ke 108 dari 188 Negara (thn 2009) dan urutan ke 6 dari 10 Negara ASEAN

5. Angka Harapan Hidup Indonesia: 68/72 Tahun

6. Angka kemiskinan: 31,02 juta jiwa (13,3% dari total penduduk Indonesia) *BPS 2010

7. Indikator kesejahteraan sosial lainnya

• Indeks Pembangunan Gender: 66,38 % (thn 2008)

• Indeks Pemberdayaan Gender: 62,27% (thn 2008)

8. Angka pengangguran: 7,14% dari angkatan kerja 116,5 juta

(38)

A

NGKA

K

ETERGANTUNGAN

PER

100

PENDUDUK USIA KERJA

1971 2000 2020-2030 >2030

86

54

44

>50
(39)
[image:39.720.49.692.128.422.2]

Tabel 7

Jumlah Pengangguran menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2000-2005

Pendidikan yang ditamatkan

2000 2001 2002 2003 2004 2005

1. Tdk Tmat SD 221.242 851.426 868.308 1.036.048 1.004.296 1.012.711

2. SD 1.216.976 1.893.565 2.353.330 2.452.805 2.275.281 2.540.977

3. SLTP 1.376.892 1.786.317 2.146.495 2.426.393 2.690.912 2.680.810

4. SLTA 2.546.355 2.933.490 3.244.130 3.456.099 3.695.504 3.911.502

5. Diploma I/II - - 86.567 79.583 92.788 107.516

6. Akademi/Dipl III 184.690*) 251.134*) 163.859 123.226 144.463 215.320

7. Universitas 276.076 289.099 269.415 245.857 348.107 385.418

Total 5.813.231 8.005.031 9.132.104 9.820 011 10.251.351 10.854.254

(40)

P

ERKEMBANGAN

P

ENDUDUK

M

ISKIN
(41)

A

NGKA

K

EMISKINAN

 Angka kemiskinan di perkotaan cenderung turun di

semua daerah

 Angka kemiskinan perkotaan tertinggi di Nusa

Tenggara & Maluku ~ meskipun penurunan 2003-2009 terbesar (5 titik persen)

1993 2003 2009 1993 2003 2009

1 Sumatera 12.09 15.35 12.25 13.18 19.73 15.45

2 Java & Bali 14.15 13.3 10.59 11.99 19.51 17.67

3 Kalimantan 12.58 8.99 5.05 22.68 13.44 9.12

4 Sulawesi 11.07 8.7 6.75 9.57 21.01 18.31

5

Nusa Tenggara

& Maluku 19.83 26.25 21.38 22.44 27.25 23.12

6 Papua 12.31 8.32 5.87 28.15 49.75 46.26

Indonesia 13.67 13.57 10.72 13.48 20.23 17.51

No Region

Urban Rural

(42)
(43)

IPM INDONESIA

Tahun 1999  67,7 Rank 102 dari 177 Negara Tahun 2005  69,7 Rank 110 dari 177 Negara Tahun 2006  71,1 Rank 108 dari 177 Negara Tahun 2007  72,8 Rank 108 dari 177 Negara

 TAHUN 2005

IPM Malaysia = 79,6 Rank 61 IPM Thailand = 77,8 Rank 73 IPM Philipina = 75,8 Rank 84 IPM Vietnam = 70,4 Rank 108

 TAHUN 2006

(44)

HDI (H

UMAN

D

EVELOPMENT

I

NDEX

)

(45)
(46)

PENDUDUK

IPM

MODAL

ETOS KERJA

BUDAYA (PATERNALISTIK,

APATIS, KETERAMPILAN

(47)

SUMBERDAYA

JUMLAH

DISTRIBUSI

(48)

 DISTRIBUSI PENDAPATAN RENDAH

 PERTUMBUHAN PENDUDUKI TINGGI

 INFLASI

 KETIDAK MERATAAN PEMBANGUNAN

ANTARDAERAH

 CAPITAL INTENSIVE

 RENDAHNYA MOBILITAS SOSIAL

 KEBIJAKAN SUBSTITUSI IMPOR

 BURUKNYA NILAI TUKAR

 HANCURNYA INDUSTRI RAKYAT

(49)

KEMISKINAN

KEMISKINAN ABSOLUT :

PERBANDIANGAN

ANTARA

PENDAPATAN DENGAN KEBUTUHAN

TINGAT PENDAPATAN TIDAK

MENCUKUPI

KEBUTUHAN MINIMUM

UNTUK HIDUP

SECARA LAYAK

KEMISKINAN RELATIF

: DIUKUR DARI

TINGKAT

KEPUASAN INDIVIDU

KEMISKINAN INDIVIDUAL :

(50)

INDIKATOR (

PBB

)

1. KESEHATAN

2. KONSUMSI MAKANAN DAN GIZI 3. PENDIDIKAN

4. KESEMPATAN KERJA 5. PERUMAHAN

6. JAMINAN SOSIALSANDANG 7. REKREASI

(51)

WASSALAM

Gambar

Tabel 7 Jumlah Pengangguran menurut Pendidikan yang Ditamatkan, 2000-2005

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil dari penilaian pada tingkat masyarakat dibawa oleh wakil-wakil masyarakat pengguna dan instansi pelaksana ke dalam rapat pihak berkepentingan (stakeholder),

Seksi-seksi tersebut melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan SOP yang diturunkan langsung dari pusat dengan tambahan ataupun perubahan yang dilakukan oleh KPP

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui factor- faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan NAPZA pada residen Panti rehabilitas Al-Kamal sibolangit Centre, dan 5

BERSAMA ROMBONGAN / DAN SEJUMLAH MENTRI NEGARA / REPUBLIK INDONESIA / KEMARIN JUMAT / MENYEMPATKAN DIRI. BERKUNJUNG KE KABUPATEN

Di samping itu, pada perdagangan ayam broiler (ras) saluran tataniaga dipengaruhi juga adanya produk yang dihasilkan secara periodik dan produ- sen relatif

Jadwal Pelaksanaan Pembagian Deviden Tunai atas Efek REKSA DANA PREMIER ETF INDONESIA SOVEREIGN BONDS (XISB).. Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 13 Oktober

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA STUDIO MUSIK “PELANGI” PEKALONGAN DENGAN PENDEKATAN RAPID APPLICATION DEVELOPMENT.. benar-benar hasil karya

[r]