• Tidak ada hasil yang ditemukan

kd Tasik 1004071 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "kd Tasik 1004071 Chapter3"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri dari tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergis. Ditegaskan kembali, bahwa situasi sosial dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi sosial atau objek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas atau kegiatan (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu. (Sugiyono, 2013, hlm. 215)

Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ini, peneliti melakukan penelitian secara menyeluruh, tidak hanya meneliti guru bahasa Inggris sebagai subjek yang terlibat dalam penelitian saja, akan tetapi meneliti juga secara mendalam dan berkesinambungan tentang bagaimana aktifitas guru dalam memberikan reinforcement selama pembelajaran bahasa Inggris di kelas, yang meliputi interaksi edukatif yang terjalin antara guru dan siswa, dan proses kegiatan pembelajaran di kelas.

Lokasi penelitian yang dipilih adalah SekolahDasarNegeri Citapen yang berada di Jl. Tentara Pelajar No. 16, KecamatanTawang Kota Tasikmalaya dan penelitian dilakukan di kels V. Pemilihan lokasi penelitian tesebut didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan berikut:

a. SDN Citapen merupakan salah satu SD favorit unggulan yang ada di daerah Tasikmalaya. Banyak prestasi yang diraih oleh siswa-siswinya di bidang akademik dan nonakademik. Salah satu prestasi pada mata pelajaran bahasa Inggris yang diraih siswa yaitu juara 1 Telling story

tingkat Priangan Timur.

b. SDN Citapen masih melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris dengan

(2)

c. Bahasa Inggris di SDN Citapen merupakan salah satu pelajaran yang mendapat perhatian yang baik dari pihak sekolah, hal ini dibuktikan dengan prestasi siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris cukup baik. Selain itu pembelajaran bahasa Inggris sudah terintegrasi dalam pembelajaran mata pelajaran lain, hal ini tampak pada soal evaluasi mata pelajaran lain menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. d. Di SDN Citapen terdapat guru bahasa Inggris yang kompeten dibidangnya

dan merupakan guru lulusan S1 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

e. Peneliti melakukan penelitian di kelas V SDN Citapen atas pertimbangan

bahwa di kelas tersebut masih dilaksanakan pembelajaran bahasa Inggris dengan menggunakan pedoman Kurikulum KTSP 2006. Sedangkan untuk kelas I dan kelas V bahasa Inggris sudah tidak diajarkan lagi karena telah menggunakan Kurikulum 2013, dan dalam Kurikulum 2013 tersebut mata pelajaran bahasa Inggris telah dihilangkan.

2. Subjek Penelitian

Subjek yang dipilih pada penelitian ini didasarkan atas kriteria-kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti, yakni guru bahasa Inggris yang telah melaksanakan keterampilan memberikan reinforcement di kelas V.Adapun beberapa pertimbangan peneliti dalam memilih subjek penelitian adalah sebagai berikut:

a. Guru bahasa Inggris di SDN Citapen merupakan guru lulusan S1 pada jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang berkompeten di bidangnya dan memiliki pengalaman mengajar bahasa Inggris yang relatief lama yakni lebih kurang selama 17 tahun.

b. Guru mata pelajaran bahasa Inggris di SDN Citapen telah melaksanakan pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris yang terintegrasi dengan keterampilan berbahasa lainnya seperti menyimak, berbicara, dan menulis. c. Guru mata pelajaran bahasa Inggris di SDN Citapen telah melaksanakan

(3)

B. Desain Penelitian

Setiap kegiatan akan selalu membutuhkan rencana yang berisikan daftar rancangan kegiatan yang akan dilakukan. Membuat suatu perencanaan adalah sesuatu hal yang penting, karena dengan perencanaan yang matang maka tujuan yang diharapkan pun akan tercapai. Dalam sebuah penelitian, rencana tersebut dapat dituangkan dalam bentuk desain penelitian. Sebagaimana yang diutarakan oleh Arikunto (2006, hlm. 45) bahwa, ‘Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan yang

dilaksanakan’.

Penelitian ini diawali dengan pemilihan masalah yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. Kemudian peneliti melakukan studi pendahuluan ke sekolah dasar untuk mencari tahu secara pasti permasalahan yang benar-benar terjadi. Studi pendahuluan dilakukan dengan cara mengobservasi kegiatan pembelajaran bahasa Inggris di kelas, dan wawancara dengan guru yang bersangkutan. Langkah selanjutnya yaitu merumuskan masalah penelitian yang akan dicari solusinya. Masalah-masalah penelitian tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang akan diteliti secara mendalam melalui serangkaian proses penelitian. Memilih pendekatan yang relevan dengan penelitian merupakan langkah berikutnya yang dipilih peneliti. Penting bagi seorang peneliti memilih dan menentukan pendekatan yang relevan secara cermat, karena pendekatan merupakan suatu cara yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya sesuai dengan jenis permasalahan yang akan diteliti.

Selain itu, peneliti harus menentukan sekolah sebagai sumber data dalam penelitian, dan menyusun instumen sebagai alat untuk mengumpulakan data yang dibutuhkan selama proses penelitian. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan teknik observasi dan wawancara. Observasi dan perekaman dilakukan pada saat pembelajaran bahasa Inggris berlangsung. Selanjutnya dilakukan wawancara dengan guru bahasa Inggris untuk

(4)

sesuai kebutuhan penelitian. Setelah semua data dianalisis dengan berlandaskan pada teori yang relevan, maka peneliti dapat menarik suatu kesimpulan perihal penelitian yang telah dilakukan. Dan langkah terakhir adalah menyusun laporan penelitian secara sistematis. Di bawah ini merupakan bagan alur desain penelitian.

Bagan 3.1 Alur Desain Penelitian

Memilih masalah Studi Pendahuluan Merumuskan Masalah

Memilih Pendekatan

Mengumpulkan Data Menyusun Instrumen Menentukan Sumber Data

Observasi

Analisis Data

Wawancara

Menyusun Laporan Menarik Kesimpulan

C. Metode Penelitian

(5)

yang tepat maka diharapkan akan mencapai sasaran dan tujuan dengan tepat pula. Selain itu, metode yang relevan dengan suatu kegiatan penelitian akan menunjang keberhasilan penelitian tersebut.

Penelitian ini berfokus pada reinforcement yang digunakan guru dalam pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris. Tujuannya untuk mendapatkan informasi, gambaran secara mendalam dan menyeluruh,serta menganalisis jenis-jenis reinforcement yang diberikan guru dalam pembelajaranmembaca nyaring bahasaInggris di Sekolah Dasar. Maka jenis metode penelitian yang relevan

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Nazir (dalam Hatimah, 2007, hlm. 93) menyatakan bahwa ‘Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sisem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang’. Berdasarkan pendapat tersebut, maka alam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian pada objek yang dapat diamati yaitu reinforcement yang digunakan guru dalam pemebelajaran membaca nyaring bahasa Inggris di kelas V. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) dimana perilaku manusia dan peristiwa itu terjadi. Kondisi alamiah ini merupakan kondisi yang terjadi tanpa adanya unsur rekayasa atau campur tangan peneliti. Interaksi yang terjalin antara guru dan siswa pun berkembang sewajarnya dalam suatu kegiatan yang terjadi apa adanya, sehingga kehadiran peneliti diharapkan tidak akan mengganggu kondisi sosial yang terjadi di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. (Cresswel, 2010, hlm. 167 ; Sugiyono, 2013, hlm. 8).

Metode penelitian deskriptif kualitatif ini menghasilkan data-data hasil temuan di lokasi penelitian yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk uraian kata-kata secara tertulis dari perilaku guru yang telah diamati dan dianalisis, yakni yang berkaitan dengan jenis-jenis reinforcement dan jadwal reinforcement yang

(6)

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Defini operasional merupakan suatu batasan konsep yang menjelaskan tentang masalah yang menjadi variabel penelitian. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel mandiri yaitu reinforcement dalam pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris. Berdasarkan dari variabel penelitian ini maka definisi operasionalnya sebagai berikut:

1) Reinforcement adalah segala bentuk respon, baik verbal ataupun non verbal dan merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah

laku siswa, yang bertujuan memberikan umpan balik atau konsekuensibagi siswa atas perbuatan yang telah dilakukannya. Reinforcement tersebut diberikan dengan maksud agar perilaku positif siswa dapat diulang kembali dan perilaku negatif siswa dapat diperbaiki bahkan mungkin dihilangkan pada saat pembelajaran berlangsung.

2) Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara

melisankan teks bacaan secara keras yang bertujuan agar siswa dapat memiliki kefasihan dalam pengucapan (pronunciation) meliputi pelafalan, jeda, tekanan dan intonasi dalam pembelajaran membaca bahasa Inggris.

E. Instrumen Penelitian

Salah satu hal yang paling penting dalam sebuah penelitian adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan berdasarkan permasalahan yang akan diteliti. Dalam mengumpulkan data tersebut, maka diperlukan instrumen peneliatian yang relevan. Menurut Nasution (dalamSugiyono, 2013, hlm. 223) mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti...”

Dengan demikian instrumen utama yang menjadi kunci pada penelitian kualitatif dalah peneliti itu sendiri karena fokus masalahnya belum jelas dan

(7)

Perihal peneliti sebagai instrumen pada penilitian kualitatif, Sugiyono (2013, hlm. 222) menyatakan bahwa, ‘peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya’.

Dalam mengumpulkan informasi secara lebih mendalam, peneliti juga membutuhkan instrumen pendukung lainnya. Adapun instrumen pendukung yang digunakan peneliti adalah lembar observasi dan pedoman wawancara. Lembar

observasi digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan objek penelitian yang akan diamati dengan seksama dan berkesinambungan tentang reinforcement guru dalam pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris di kelas V berlangsung. Peneliti melakukan kegiatan observasi disertai dengan perekaman video pembelajaran. Namun terlebih dahulu peneliti meminta izin kepada guru sehingga guru tidak merasa keberatan dan terganggu dengan kegiatan observasi dan perekaman tersebut. Perekaman ini dilakukan untuk mempermudah peneliti ketika melakukan analisis data sehingga semua aktifitas guru dalam pembelajaran dapat diamati secara cermat dan berkelanjutan. Alat perekam yang digunakan peneliti adalah camera digital Canon yang memiliki resolusi 14 megapixels, sehingga tampilan rekaman memiliki kualitas yang cukup baik. Hasil

rekaman tersebut, berupa data audio visual dalam bentuk video yang menggambarkan aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris. Data audio visual tersebut kemudian ditranskip menjadi bahasa tulis, sehingga dapat mempermudah peneliti dalam melakukan analisis data. Sedangkan pedoman wawancara digunakan untuk mengklarifikasi data temuan pada kegiatan observasi, serta untuk memperoleh penjelasan yang lebih mendalam tentang jenis-jenis reinforcement dan jadwal reinforcement yang digunakan guru bahasa Inggris. Pedoman wawancara ini berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada guru bahasa Inggris sebagai subjek penelitiaan, serta daftar

(8)

F. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini terdiri atas dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Adapun rincian terhadap kedua tahapan tersebut sebagai berikut.

a. Tahap persiapan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap persiapan adalah:

1) Melakukan studi pendahuluan ke SDN Citapen pada tanggal 15 Maret 2014, untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan. Studi

pendahuluan dilaksanakan dengan mengobservasi pembelajaran bahasa Inggris di kelas V, dan wawancara dengan dua orang guru bahasa Inggris. 2) Mengurus perizinan penelitian di SDN Citapen sebagai lokasi penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan dari mulai tanggal 19 April sampai dengan tanggal 20 Mei 2014.

3) Melakukan studi literatur untuk mengkaji dan menelaah berbagai teori

yang relevan dengan rumusan masalah pada penelitian ini.

4) Menyusun instrumen penelitian, meliputi lembar observasi dan pedoman

wawancara.

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap pelaksanaan adalah:

1) Melakukan observasi partisipatif pasif terhadap kegiatan pembelajaran

membaca bahasa Inggris di kelas V, untuk mengetahui jenis-jenis reinforcement yang digunakan guru, dan proses pelaksanaan pemberian

reinforcement tersebut.

2) Melakukan wawancara secara mendalam dengan guru bahasa Inggris di SDN Citapen untuk melakukan konfirmasi terhadap data yang temuan selama observasi sekaligus menggali informasi yang lebih mendalam perihal jenis reinforcement dan jadwal reinforcement yang digunakan guru bahasa Inggris.

3) Melakukan analisis data hasil penelitian.

(9)

akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini. Peneliti melakukan analisis data hasil penelitian yang didasarkan pada teori B. F Skinner (1938) dan Cliff Turney (1983).

4) Menyusun laporan penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian, sebagai cara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi data yang

relevan dengan penelitian. Pada penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara mendalam (in depth interview) dan dokumentasi. Hal

tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Chatherine Marshall, Gretchen B. Rossman (dalam Sugiyono. 2013, hlm. 225) bahwa ‘the fundamental methods relied on by qualitative researchers for gathering information are, participation

in the setting, direct obsevation, in-depth interviewing, dokumant review’.

Bersadarkan tujuan penelitian ini maka peneliti menggunakan berbagai teknik pengumpulan data. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang relevan dengan masalah penelitian, sehingga diharapkan data yang terkumpul dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan keabsahannya. Adapun berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti meliputi observasi dan wawancara. Penjelasan teknik tersebut secara rinci adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Nasution (Sugiyono, 2013, hlm. 226) menyatakan bahwa, ‘Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan’. Melalui observasi, peneliti dapat melihat secara langsung apa yang ditelitinya. Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan seseorang dengan menggunakan panca indera terhadap aktivitas atau kegiatan orang lain, untuk memperoleh data. Pengamatan tersebut dilakukan secara cermat

(10)

yang ingin diketahui dan diamati, tentang reinforcement yang digunakan guru dalam proses pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris berlangsung di kelas.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi partisispatif secara pasif. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang dikerjakan oleh guru dan siswa, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, meneliti interaksi edukatif mereka, dan berpartisipasi dalam aktivitas pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Hal ini dilakukan supaya peneliti memperoleh data sesuai dengan fenomena yang terjadi pada saat penelitian. Sebagaimana pendapat yang

diutarakan oleh Susan Stainback (1988) dalam Sugiyono (2013, hlm. 227) bahwa, ‘in participant observation, the researcher observes what people do, listent to

what they say, and participates in their activities’.

Lebih rinci peneliti melakukan observasi partisispatif secara pasif (passive partisipation) dengan melakukan pengamatan di lokasi penelitian dan mengamati

kegiatan dari subjek penelitaian, namun tidak ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan yang dilakukan subjek penelitian. Dengan teknik ini, peneliti dapat memperoleh data dengan jelas sesuai fokus pada penelitian ini. (Susan Sttainback, dalam Sugiyono, 2013, hlm. 227).

Peneliti melakukan kegiatan observasi di kelas V SDN Citapen sebanyak empat kali. Kegiatan observasi ini disertai dengan perekaman. Observasi dan perekaman pertama dilaksanakan pada tanggal 23 April 2014, kedua pada tanggal 30 April 2014, ketiga pada tanggal 7 Mei 2014, dan keempat pada tanggal 14 Mei 2014. Kegiatan observasi dan perekaman dilakukan untuk mendapatkan data tentang jenis-jenis reinforcement yang digunakan guru dan frekuensi penggunaan jadwal reinforcement guru selama pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris berlangsung. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi berupa data secara tertulis yang dapat diolah secara langsung oleh peneliti, sedangkan data yang diperoleh dari perekaman berupa data audio visual yang harus diolah kembali. Pengolahan data hasil perekaman tersebut dilakukan dengan cara peneliti

(11)

b. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan antara dua orang maupun lebih untuk memperoleh informasi yang diharapkan. Peneliti mengajukan berbagai pertanyaan untuk dijawab oleh informan. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara secara mendalam dengan informan yakni guru mata pelajaran bahasa Inggris. Berkaitan dengan hal tersebut, Esterberg (Sugiyono, 2013, hlm. 233) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstuktur, semisterstuktur, dan tidak terstruktur.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru bahasa Inggris dan siswa kelas V. Wawancara dengan guru bahasa Inggris dilakukan sebanyak empat kali. Pertama, pada tanggal 19 April 2014, kedua tanggal 23 April 2014, ketiga tanggal 5 Mei 2014, dan wawancara keempat tanggal 14 Mei 2014. Peneliti mengunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara semi terstuktur (semistructure) untuk memperoleh data dari informan secara lebih mendalam. Langkah yang dilakukan yaitu terlebih dahulu peneliti telah mempersiapkan berbagai pertanyaan penelitian, dan pada saat wawancara berlangsung pertanyaan tersebut diajukan terhadap informan selanjutnya peneliti dapat mengeksplor pertanyaan secara lebih mendalam sesuai dengan fokus penelitian. Wawancara juga dilakukan untuk mengkonfirmasikan data temuan observasi kepada informan yang bersangkutan yakni guru mata pelajaran bahasa Inggris. Dengan kegiatan wawancara, peneliti juga memperoleh data secara lebih mendalam perihal jenis-jenis reinforcement beserta jadwal reinforcement yang biasa digunakan guru pada saat pembelajaran bahasa Inggris.

Adapun wawancara dengan siswa kelas V dilakukan untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran mambaca nyaring bahasa Inggris serta mengetahui respons siswa terhadap penguatan yang diberikan guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam mengumpulkan data dari siswa, peneliti menggunakan teknik wawancara semitersruktur, seperti halnya ketika

(12)

laki-laki dan 5 siswa perempuan. Peneliti melakukan kegiatan wawancara di sela-sela waktu senggang siswa yakni ketika siswa tengah beristirahat. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas.

H. Teknik Analisis Data

Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti setelah mendapatkan data temuan melalui teknik observasi dan wawancara adalah menganalisis data. Analisis data dilakukan untuk memperoleh jawaban atas masalah penelitian yang telah

dirumuskan sebelumnya. Sugiyono (2013, hlm. 245) mengemukakan bahwa ‘analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan.

Selain itu, dalam menganalisis data selama di lapangan, peneliti menggunakan acuan analisis menurut Miles dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.” Ada tiga aktivitas dalam analisis menurut Miles dan Huberman, sebagai berikut:

1) Data Reduction (Reduksi Data)

Selama peneliti berada di lapangan data yang dikumpulkan akan semakin banyak dan rumit maka dari itu peneliti harus menganalisis data dengan mereduksi data. Menurut Sugiyono (2013) “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Oleh karena itu, peneliti memilih berbagai data yang dinilai representatif dengan rumusan masalah, yakni yang berkaitan dengan jenis-jenis reinforcement dan jadwal reinforcement yang digunakan guru dalam

pembelajaran membaca nyaring bahasa Inggris. 2) Data Display (Penyajian Data)

Setelah mereduksi data langkah selanjutnya adalah penyajian data. Menurut

(13)

Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2013) juga mengungkapkan bahwa “ dalam melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.”

Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk deskriptif. peneliti mendeskripsikan variabel variabel penelitian dalam bentuk uraian kata-kata.

3) Conclusion Drawing/ Verfication

Langkah terakhir dalam analisis data menurut Miles dan Huberman (1984)

dalam Sugiyono (2013) adalah Conlusion Drawing atau penarikan kesimpulan dan verifikasi.

“Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.”

Referensi

Dokumen terkait

Artritis-encefalitis koza ( Caprine arthritis encephalitis, AEK) je virusna neizlječiva bolest koza prisutna u većini zemalja koje se bave intenzivnom proizvodnjom kozjeg mlijeka.. U

Dikaitkan dengan kelangsungan jalannya perkuliahan yang ditempuh penulis, kesadaran mengenai semangat belajar terhadap semua mata kuliah yang dipelajari adalah

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan manajemen strategi. Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data

matematika yang dipublikasikan serta menjunjung tinggi hak atas kekayaan intelektual (HaKI). Menghasilkan sarjana pendidikan matematika pada level pendidikan dasar dan

Puji Syukur tak terhingga penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan karunia yang dilimpahkan kepada penulis sehingga

Walaupun tidak berhubungan secara langsung dengan terjadinya kematian pada penderita yang dirawat di ruang perawatan intensif 6,7,25 , pemberian nutrisi parenteral

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan sains dalam berbagai disiplin ilmu pada masa dinasti Umayyah Andalusia menjadi salah satu pemantik kemajuan peradaban

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross-sectional , yaitu untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor resiko