• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perbedaan Peram dan Aras Urea pada Amoniasi Kulit Polong Kedelai terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Perbedaan Peram dan Aras Urea pada Amoniasi Kulit Polong Kedelai terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

RINGKASAN

YOHANES HERI PURWANTO. H2C 001 187. 2009. Pengaruh Perbedaan Lama Peram dan Aras Urea pada Amoniasi Kulit Polong Kedelai terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik. (Pembimbing: BAMBANG SULISTIYANTO dan BAGINDA ISKANDAR MOEDA TAMPOEBOLON)

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh perbedaan lama peram dan aras urea amoniasi kulit polong kedelai terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Penelitian telah dilaksanakan di laboratorium Teknologi Makanan Ternak dan Ilmu Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang pada 1 Juni sampai dengan 10 Agustus 2005.

Materi penelitian adalah kulit polong kedelai, urea, aquades, cairan rumen sapi, larutan Mc. Dougall dan larutan pepsin-HCl. Peralatan yang digunakan meliputi termos, baskom, kantong plastik ukuran 1000 g, sprayer, tali karet, kertas minyak, timbangan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 10 g, timbangan analitis kapasitas 120 g dengan kepekaan 0,0001 g, eksikator, beaker glass, tabung fermentasi beserta tutupnya, termometer, penangas air, tabung gas CO2, tabung sentrifuge, sentrifuge, oven, cawan porselen, tanur, kertas saring. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan pertama adalah lama peram, yaitu: 0 minggu (T0), 2 minggu (T1) dan 4 minggu (T2), sedangkan faktor

perlakuan kedua adalah aras urea, yaitu: 0% (K0), 6% (K1), dan 12% (K2) dari bahan

kering (BK) kulit polong kedelai. Parameter penelitian adalah KcBK dan KcBO. Data diolah dengan menggunakan analisis ragam dan apabila terjadi interaksi nyata, dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan pada taraf signifikan 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan lama peram dan aras urea tidak berpengaruh meningkatkan KcBK dan KcBO pada amoniasi kulit polong kedelai. Perlakuan lama peram berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap KcBO pada amoniasi kulit polong kedelai. Perlakuan aras urea tidak berpengaruh meningkatkan KcBK dan KcBO pada amoniasi kulit polong kedelai. Perlakuan peningkatan lama peram dan aras urea menunjukkan hasil yang cukup tinggi dengan rata-rata KcBK 61,98% dan KcBO 60,02%.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ransum komplit kulit polong kedelai sampai taraf 30% meningkatkan kecernaan nutrien dibandingkan dengan pemberian ransum

Pengaruh Penggunaan Urea-Minyak Dalam Ransum Terhadap pH, Kecernaan Bahan Kering , Bahan Organik, Dan Fraksi Serat. Pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh kombinasi perlakuan aras starter mikrobia dan lama peram proses fermentasi menggunakan starter

EDI BIGBORN NUGRAHA, 2015: Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit Terolah Fermentasi dan Amoniasi Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Pada Sapi Aceh.. EDHY MIRWANDHONO dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh interaksi amoniasi dengan lama peram fermentasi terhadap kecernaan dan fermentabilitas ampas aren (Arenga pinnata Merr)

Proses amoniasi dengan menggunakan urea 4% dan penambahan 15% kotoran ayam terhadap pelepah sawit dapat meningkatkan konsentrasi N-NH 3 44,25% di dalam in vitro

Pengaruh suplementasi daun ubi kayu terhadap fermentabilitas dan kecernaan in vitro ransum berpakan serat sawit hasil amoniasi dengan urea. Efek Suplementasi Daun

Penggunaan kulit nanas dalam ransum tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering ransum sehingga kecernaan bahan kering ransum berbeda tidak nyata, hal ini sesuai dengan