• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Disiplin Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Disiplin Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Cardoso Gomes, Faustino(2008), Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama, cetakan keempat, Andi Offset, Jakarta.

Duniabaca.com/pengertian-disiplin-kerja.html

Handoko, T. Hani (2008), Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, edisi kedua, Penerbit : BPFE, Yogyakarta.

Herjito (2002). Pemimpin dan Kepemimpinan .PT. Grafindo Persada. Jakarta.

Landasanteori.com/2015/07/pengertian-kepemimpinan-peran-gaya.html

Nawawi, Hadari (2003), Administrasi Personel untuk Peningkatan Produktivitas Kerja, Jakarta : Masagung.

Rivai(2005). Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Pegawai Dan Meningkatkan Daya SaingPerusahaan. PT.

Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Siagian, Sondang P (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kesembilan, Bumi Aksara.

(2)

BAB III PEMBAHASAN

A. Disiplin Kerja

1.Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya (Sastrohadiwiryo, 2001 : 291). Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa disiplin kerja adalah sikap para pegawai untuk berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerja. Sedangkan tindakan disiplin itu sendiri adalah pengurangan yang dipaksakan oleh pimpinan terhadap imbalan yang diberikan oleh organisasi karena adanya suatu kasus tertentu (Gomes, 2000 : 232). Tindakan disiplin ini tidak termasuk pemberhentian sementara atau penurunan jumlah tenaga kerja yang disebabkan oleh kejadian-kejadian perilaku khusus dari pegawai yang menyebabkan rendahnya produktivitas atau pelanggaran-pelanggaran aturan-aturan instansi.

(3)

menjadikannya bentuk disiplin yang semakin kuat. Umumnya disiplin kerja dapat terlihat apabila pegawai datang ke kantor dengan hati-hati, jika mereka menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan oleh kantor atau instansi dan jika mereka menyelesaikan pekerjaan dan semangat kerja.

Menurut Lateiner dalam Soejono (2003 : 72), umunya disiplin kerja pegawai dapat diukur dari:

a) Para pegawai datang ke kantor dengan tertib, tepat waktu dan teratur. Dengan datang ke kantor secara tertib, tepat waktu dan teratur, maka disiplin kerja dapat dikatakan baik.

b) Berpakaian rapi di tempat kerja. Berpakaian rapi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai, karena dengan berpakaian rapi suasana kerja akan terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan tinggi.

c) Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati. Sikap hati-hati dapat menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik. Karena apabila dalam menggunakan perlengkapan kantor tidak secara hati-hati, maka akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan kerugian.

(4)

e) Memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab sangat berpengaruh terhadap disiplin kerja dengan adanya tanggung jawab terhadap tugasnya maka menunjukkan disiplin kerja pegawai tinggi.

2. Jenis – Jenis Disiplin Kerja

Pemimpin perusahaan harus mampu mengenal dan mempelajari perilaku dan sifat karyawannya. Hal ini dapat membantu pemimpin dalam memilih jenis motivasi kerja mana yang sesuai dengan karyawannya. Selain itu, perilaku dan sifat karyawan juga berpengaruh terhadap pemilihan jenis pendisiplinan mana yang dapat diterapkan kepada karyawan.

Terdapat beberapa tipe kegiatan pendisiplinan menurut Handoko (2008:208), antara lain :

1. Disiplin Preventif

Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.

2. Disiplin Korektif

Adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.

3. Disiplin Progresif

(5)

Penerapan disiplin yang efektif adalah menghukum kegiatan karyawan yang salah, bukan menyalahkan karyawan tersebut. Para manajer harus mempertimbangkan perasaan karyawan dalam tindakan pendisiplinan, yaitu melalui pelaksanaan tindakan disiplin secara pribadi bukan didepan karyawan lain.

Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch OfficeMedan penerapan kedisiplinan bagi karyawan ditentukan ke dalam kesepakatan bersama yang merupakan kesepakatan antara pihak perusahaan dengan pihak karyawan yang mengatur seluruh kegiatan yang ada di perusahaan.

Adapun bentuk disiplin tersebut adalah sebagai berikut : 1. Peraturan Jam Kerja

Jam kerja yang berlaku untuk semua karyawan di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan yaitu :

a) Senin – Kamis : Jam 08.00 – 17.00 wib. Istirahat : Jam 12.00 – 13.30 wib

b) Jum’at : Jam 08.00 – 17.00 wib. Istirahat : Jam 12.00 – 14.00 wib

c) Sabtu : Libur

Bagi para karyawan yang terlambat masuk kerja sebanyak 3 (tiga) kali dalam satu bulan akan diberikan teguran oleh atasan yang berada dibawah unit kerjanya.

(6)

sehingga dapat mengarahkan para karyawam di lingkungan unit kerja dan fungsionaris bertanggung jawab penuh tentang disiplin kerja bawahannya. 3. Setiap karyawan Ticketing wajib memakai pakaian dinas setiap hari,

sedangkan para staff memakai pakaian kerja bebas dan rapi.

4. Setiap individu meningkatkan rasa kepedulian terhadap perusahaan dan bersikap proaktif dalam membela dan menjaga nama baik perusahaan.

Perusahaan akan mengambil tindakan jika para karyawan melanggar peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan tersebut.

Berikut contoh dari bentuk pelanggaran menurut Rivai (2004) : 1. Pelanggaran yang dianggap berat

a) Pencurian, penipuan atau penggelapan barang milik karyawan (teman sekerja)

b) Menganiaya atau menyogok karyawan perusahaan c) Memberikan keterangan palsu

d) Membuka rahasia perusahaan atau rahasia pribadi karyawan perusahaan

e) Mabuk atau menggunakan obat-obatan terlarang dalam perusahaan 2. Pelanggaran yang diberi peringatan

a) Menolak melaksanakan perintah atas tugas-tugas dan kewajiban yang diberikan

b) Berulang-ulang mangkir tanpa alasan-alasan yang tepat dan jelas c) Mengabaikan tugas kedinasan

(7)

3. Usaha-usaha dalam meningkatkan Disiplin Karyawan

Usaha-usaha yang dapat ditempuh oleh pimpinan perusahaan untuk meningkatkan disiplin karyawan antara lain :

a) Pendisiplinan hendaknya disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan yang diberikan.

b) Pendisiplinan harus dengan tindakan yang tegas tetapi dilaksanakan secara adil.

c) Pendisiplinan harus sesuai dengan peraturan tertulis maupun tidak tertulis

d) Orang yang melakukan tindakan pendisiplinan hendaknya harus turut berdisiplin.

e) Sikap pimpinan harus wajar kembali setelah melakukan tindakan pendisiplinan.

B. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

(8)

tujuan (Dubrin, 2000). Proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan (Sunarto, 2005).

Kepemimpinan yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang benar-benar merupakan minat jangka panjang mereka, bukan menyuruh orang pergi ke jurang.Tidak menyia-nyiakan sumber daya mereka yang langka dan tidak membangun sisi gelap keberadaan mereka sebagai manusia. (Sumber :landasanteori.com/2015/07/pengertian-kepemimpinan-peran-gaya.html)

2. Peran Pimpinan 1) Peran Antarpersonal

Peran ini mencakup pencarian pegawai (perekrutan), melatih pegawai setelah diterima bekerja (pelatihan), dan memberikan motivasi seperti fasilitas yang mendukung kinerjanya dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja (pemberian motivasi), dan pendisiplinan pegawai agar lebih bertanggung jawab dalam tugas.

Peran kepemimpinan General Manager di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan sebagai peran antarpersonal terlihat dari General Manager sebagai seorang pimpinan yang melaksanakan kegiatan seremonial

(9)

2) Peran Informasional

Semua pimpinan sampai tingkat tertentu mengumpulkan informasi dari organisasi/perusahaan dari institusi luar. Biasanya pimpinan mendapat informasi dengan membaca majalah dan berkomunikasi dengan individu lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang mungkin direncanakan oleh para pesaing dan sebagainya.Para pimpinan juga bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan informasi ini kepada pegawainya.

General Manager selaku Pimpinan di PT. Garuda Indonesia (Persero)

Tbk. Branch Office Medan, mempunyai kontak jaringan yang sangat luas. Sehingga memperoleh informasi-informasi dari banyak sumber. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan bertindak sebagai penerus informasi kepada bawahannya

dalam rangka perbaikan kinerja perusahaan.Informasi tersebut diperoleh dari seminar-seminar, dan pertemuan antar pimpinan PT. Garuda Indonesiadi seluruh Indonesia.

3) Peran Pengambilan Keputusan

Sebagai penyelesaian masalah, pimpinan melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah yang tak terduga. Terakhir, peran pimpinan sebagai negosiator, dimana pimpinan mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar menawar dengan perusahaan lain demi keuntungan perusahaan sendiri.

General Manager selaku Pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Branch Office Medan, melakukan peran ini dengan cara mengawasi dan

(10)

Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan mengambil berbagai keputusan yang menyangkut aktivitas-aktivitas yang terjadi di lingkungan Perusahaan.

3. Gaya Kepemimpinan

Pengertian Gaya Kepemimpinan menurut Nawawi (2003) adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya. Seseorang yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang dihadapinya secara tepat dan menyesuaikan gaya kepemimpinan agar sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapinya meskipun penyesuaian itu hanya bersifat sementara.

Menurut Sutarto (dalam Tohardi, 2002), pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak seorang pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari:

1. Cara memberi perintah 2. Cara memberikan tugas 3. Cara berkomunikasi 4. Cara membuat keputusan

5. Cara mendorong semangat bawahan 6. Cara memberikan bimbingan

7. Cara menegakkan disiplin

(11)

10. Cara memimpin rapat

11. Cara menegur kesalahan bawahan.

Menurut Dharma (2003) terdapat 4 (empat) gaya kepemimpinan yang terdiri atas :

1. Kepemimpinan Instruksi

Gaya kepemimpinan yang sifatnya instruktif dinamakan gaya bos karena gaya ini terutama dicirikan oleh komunikasi satu arah. Dengan gaya ini, pemimpin membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, dan dimana melakukan pekerjaan.

General Manager PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office

Medan, memberikan arahan-arahan atau instruksi kepada Manajer untuk melaksanakan tugas. Kemudian, Manajer menginstruksikan pekerjaan tersebut kepada pegawai. Jenis kepemimpinan inilah yang cenderung di terapkan di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan. 2. Kepemimpinan Konsultasi

Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsultatif dapat disebut sebagai gaya dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan dan mengambil hampir semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya. Sekalipun demikian, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan masih dilakukan pemimpin.

(12)

atasan dan bawahan agar menunjang kinerja yang lebih optimal.. Namun, pegawai harus tetap menghormati General Manager selaku pimpinan di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan.

3. Kepemimpinan Partisipasi

Gaya kepemimpinan yang bersifat pastisipasif dapat dinamakan sebagai gaya konsultan karena mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan menerapkan gaya ini, pemimpin dan bawahannya bertukar pikiran dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

General Manager selaku pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero)

Tbk. Branch Office Medan, juga melaksanakan kepemimpinan partisipasif dengan cara mengikut sertakan pegawainya dalam pengambilan keputusan. Hal ini terlibat dari keikutsertaan pegawai dalam rapat-rapat seperti yang sering dilakukan dalam membahas aktivitas/masalah yang terjadi untuk perbaikan dan perkembangan Perusahaan.

4. Kepemimpinan Delegasi

Gaya kepemimpinan yang sifatnya mendelegasi dapat disebut dengan gaya bebas karena pemimpin dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah bersama-sama hingga tercapai kesepakatan. Selanjutnya , proses pengambilan keputusan di delegasi kepada bawahan. Sekarang bawahanlah yang mengambil keputusan pelaksanaan pekerjaan.

(13)

melepaskan semua tanggung jawabnya begitu saja kepada bawahan. Karena General Manager disini masih memberikan arahan-arahan dan memantau perkembangan pekerjaan tersebut sehingga pekerjaan itu dapat terselesaikan dengan baik.

4. Fungsi – fungsi Pimpinan

Kemampuan mengambil keputusan merupakan kriteria utama dalam menilai efektivitas kepemimpinan seseorang. Dalam hubungan ini perlu ditekankan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan mengambil keputusan tidak hanya diukur secara kuantitatif, dalam arti jumlah keputusan yang diambil. Adapun fungsi-fungsi pimpinan menurut Terry (2010:9) sebagai berikut :

1. Planning (Perencanaan)

Perencanaan berisi perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan dan sebagai keputusan terhadap apa yang akan dilakukan di kemudian hari.

General ManagerPT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office

(14)

2. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada rencana. Organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara efektif sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta memberikan kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan.

Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan terdapat struktur organisasi yang dipimpin langsung oleh seorang General Manager dan membawahi Manager Sales and Services, Manager Finance,

dan Manager General Affairs and ADM dan terdapat beberapa Subbag di dalamnya beserta uraian tugas, wewenang dan fungsi.

3. Actuating (Pelaksanaan)

Setiap perusahaan terdiri dari individu-individu adalah tugas pemimpin untuk mengarahkan dan menggerakkan individu-individu tersebut. Dengan kata lain, seorang pimpinan dalam menggerakkan individu tersebut dengan cara perintah/instruksi sehingga tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai secara efisien dan efektif.

General ManagerPT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office

(15)

4. Controlling (Pengawasan)

Dengan pengawasan yang dimaksudkan adalah usaha untuk dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk dari rencana/instruksi yang telah ditetapkan dan menciptakan kedisiplinan bagi pegawai di dalam suatu perusahaan.Dengan pengawasan diharapkan penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dapat diterka sehingga kemungkinan timbulnya kerugian yang besar dapat dihilangkan atau setidak-tidaknya diperkecil.

Tanpa adanya pengawasan yang dilakukan kurang baik akan mendorong pegawai di dalam suatu perusahaan untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan baik secara sengaja.

Cara pelaksanaan pengawasan menurut Herjito (2002:243) terdiri dari empat cara, yaitu :

1. Mengawasi langsung ditempat 2. Melalui laporan lisan

3. Melalui tulisan

4. Melalui penjagaan khusus

General Manager selaku Pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero)

(16)

pengawasan-pengawasan. General Manager biasanya melakukan pengawasan melalui seorang kepercayaan yang dianggap berkompeten dan transparan.

5. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Baik

Pimpinan yang baik adalah pimpinan yang berdasarkan Pancasila dan memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat lingkungannya ke dalam orang-orang yang kesadaran kehidupan masyarakat dan kenegaraannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Tugas utama bagi seorang pemimpin adalah untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan sumber-sumber material. Menurut Rivai (2003) untuk melaksanakan tugas itu dengan baik, seorang pimpinan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a) Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya. b) Berwawasan luas.

c) Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui kepemimpinannnya.

d) Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas dari tujuan yang hendak dicapai.

e) Memiliki stamina atau antusias kerja yang besar. f) Gemar dan cepat mengambil keputusan.

g) Objektif. Dalam artian dapat menguasai emosi dan lebih banyak menggunakan rasio. Seorang pimpinan yang emosional akan kehilangan objektivitas karena sudah tidak menggunakan akal sehatnya lagi.

(17)

i) Menguasai prinsip-prinsip human relations. j) Menguasai teknik-teknik berkomunikasi.

k) Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap bawahannya.

l) Mempunyai gambaran menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi.

Ciri-ciri Pimpinan yang dimiliki PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan adalah :

a) Memiliki Disiplin kerja yang baik dan tepat waktu dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

b) Memiliki wibawa dan daya tarik agar mampu membimbing dan memimpin bawahannya.

c) Memiliki kemampuan yang baik sehingga mampu berpikir lebih baik dan rasional dalam menanggulangi masalah yang timbul setiap saat.

d) Memiliki tanggung jawab serta dapat dipercaya untuk memegang rahasia Perusahaan, serta mempunyai ide-ide yang cemerlang dalam rangka memajukan Perusahaan yang dipimpinnya.

e) Mampu bekerja sama dengan bawahannya, dimana pimpinan bertugas menentukan tugas para bawahannya serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan tersebut agar berjalan dengan lancar.

(18)

Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan, General Manager selaku pimpinan dapat mengarahkan para bawahannya untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. General Manager PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan juga memberikan kebebasan kepada para bawahannya untuk mendiskusikan segala sesuatu yang menyangkut pekerjaan kepadanya.Selain itu, untuk menjaga keharmonisan dalam bekerja pimpinan selalu mengadakan komunikasi yang baik dengan para bawahannya.

Kepemimpinan General Manager PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan sudah cukup baik. Karena Gaya Kepemimpinan General

Manager sebagai pimpinan yang baik telah memenuhi syarat seperti ketepatan

waktunya dalam melaksanakan sesuatu, mempunyai ide-ide kreatif untuk mengembangkan perusahaan dan mempunyai tanggung jawab kepada perusahaan. Namun, sebaiknya General Manager harus langsung mendatangi tempat pegawai bekerja agar dapat menilai langsung kinerja pegawai tersebut dan dengan langsung mendatangi tempat pegawai bekerja mungkin pegawai akan lebih termotivasi dan mempunyai semangat kerja yang lebih.

C. Kinerja Karyawan

1. Pengertian Kinerja Karyawan

(19)

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja karyawan merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja.Semakin tinggi dari ketiga faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja karyawan bersangkutan.

Mangkunegara (2008:9) menyatakan bahwa : “Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang disebut kinerja adalah hasil kerja seorang karyawan yang sesuai dengan standar suatu pekerjaan yang telah ditetapkan bersama.

(20)

disertai prestasi kerja yang baik maka akan mendapatkan penghargaan yang layak dari organisasi.

2. Usaha-usaha dalam meningkatkan Kinerja Karyawan

Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba (profit) yang maksimal dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (survival) serta ingin selalu tumbuh dan berkembang (growth).Kemampuan untuk memperoleh laba, kelangsungan hidup dan perkembangan tersebut, salah satu faktor penting yang mempengaruhi terletak pada personal yang bekerja pada perusahaan tersebut.Disinilah dituntut tanggung jawab pimpinan dan terlebih lagi bagian personalia agar harus benar-benar memperhatikan keadaan karyawannya baik dari segi aktivitas maupun kebutuhannya.

Dengan terpenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut akan mendorong (memotivasi) karyawan untuk meningkatkan efektivitas kinerja karyawan yang dituntut oleh perusahaan.

Maka usaha-usaha perusahaan dalam menanggapi permasalahan untuk meningkatkan efektivitas kinerja karyawan menurut Komarudin (2011:9) adalah :

a) Dengan adanya waskat (pengawasan melekat) oleh pimpinan maka suatu pekerjaan yang dilakukan karyawan dapat terkoordinir dan terkontrol oleh pimpinan sehingga kerja karyawan tidak terjadi penyimpangan. b) Adanya koordinasi antar bagian sehingga apa yang hendak dikerjakan

oleh karyawan sudah ada jalurnya masing-masing.

(21)

d) Sarana dan prasarana kerja harus dimanfaatkan secara optimal serta mengusahakan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pemborosan dalam bentuk apapun dan efektivitas kerja dapat tercapai.

Adapun kebutuhan-kebutuhan yang menjadi faktor pendorong dalam upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan antara lain :

a) Pemberian Gaji / Upah Yang Cukup

Gaji/upah yang dalam pengertian disini adalah relatif, rumus yang tepat untuk menilai apakah gaji mereka cukup atau tidak adalah sangat sulit.Yang dapat diusahakan adalah agar gaji/upah yang mereka terima minimal dapat memenuhi kebutuhannya untuk dapat hidup layak.

b) Insentif

Memberi tambahan penghasilan secara langsung kepada karyawan yang merupakan kelebihan prestasi kerjanya sangat efektif untuk mendorong semangat kerja. Tetapi cara ini harus juga disertai dengan kebijaksanaan yang tepat.

c) Promosi

Promosi adalah proses kegiatan pemindahan dari suatu jabatan kepada jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian akan mendorong mereka untuk selalu meningkatkan prestasinya dengan harapan untuk dapat dipromosikan pada kemudian hari.

d) Mutasi

(22)

rasa bosan dengan pekerjaannya, sehingga mereka akan lebih semangat dengan tugas baru yang diberikan. Tetapi juga bertujuan untuk dapat pelaksanaan prinsip “The Right Man On The Right Place”.

e) Motivasi

Motivasi adalah merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia.Para pimpinan perlu memahami orang-orang dengan perilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya agar sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Menurut para ahli banyak cara yang dapat digunakan untuk memotivasi orang agar mau bekerja sesuai dengan yang diharapkan, walaupun dalam kenyataannya bukan hanya motivasi saja yang mempengaruhinya, tetapi juga kemampuan dan persepsi peranan (pemahaman tentang perilaku yang diperlukannya). f) Fasilitas Kerja Yang Memadai

Tersedianya fasilitas kerja yang memadai akan menjadikan para karyawan akan merasa senang dalam bekerja, dan selanjutnya apabila dengan fasilitas tersebut mampu menambah kesenangan maka berarti semangat kerja dan kegairahan kerjanya dapat pula meningkat dan efektif.

g) Adanya Jaminan Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja

(23)

1. Yang menyangkut masalah ekonomi karyawan, bertujuan untuk melindungi keamanan ekonominya seperti pemberian pensiun, asuransi, pemberian kredit dan lain-lain.

2. Program rekreasi dan hiburan, misalnya kegiatan olah raga dan kegiatan sosial.

3. Penyediaan fasilitas bagi para karyawan, seperti fasilitas perumahan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Fasilitas kerja yang memadai akan menciptakan keadaan yang menyenangkan bagi karyawan.

h) Memperhatikan Kebutuhan Rohani

Dalam upaya untuk meningkatkan efektivitas kerja karyawan selain memenuhi kebutuhan materi, maka mereka juga membutuhkan kebutuhan rohani. Memperhatikan kebutuhan rohani jangan hanya dikaitkan dengan agama saja, tetapi juga kegiatan rekreasi, taman dilingkungan kantor dan lain sebagainya.

i) Diikutsertakan Dalam Perundingan

Dengan mengikutsertakan karyawan dalam perundingan maka akan menimbulkan rasa tanggung jawab dan merasa dihargai sehingga dalam melaksanakan peraturan-peraturan tersebut akan lebih baik.

j) Harga Diri Perlu Mendapatkan Perhatian

(24)

tindakan yang tercela, sebab dengan memarahi karyawan didepan umum apalagi didepan anak buahnya maka perasaan malu dan sakit hati akan timbul. Perasaan seperti ini akan dapat menurunkan efektivitas kerjanya terhadap perusahaan dan bahkan mungkin ia akan keluar dari perusahaan. Untuk karyawan yang berprestasi, maka sebaiknya pimpinan memberikan pujian/penghargaan didepan rekan-rekannya secara wajar dan jangan terlalu berlebihan.

(25)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka penulis mencoba untuk menarik kesimpulan. Adapun kesimpulan yang penulis dapat kemukakan adalah :

1. PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.Branch OfficeMedan yang beralamat di Jalan Mongonsidi No. 34a Medan pada dasarnya memiliki tugas dan misi sebagai perusahaan penerbangan yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

2. Tingkat disiplin karyawan pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.Branch Office Medan sudah berjalan lebih baik dari sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya hubungan yang baik antara atasan dan bawahan maupun antar sesama karyawan. Dimana atasan selalu memberi motivasi kepada bawahannya untuk melaksanakan peraturan-peraturan yang berlaku.

(26)

segala aktivitas-aktivitasnya. Dan akhirnya kinerja karyawan akan meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

B. Saran

Dari kesimpulan yang penulis kemukakan, maka penulis memberikan beberapa saran yaitu :

1. Diharapkan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.Branch OfficeMedan tetap mempertahankan tugas dan misi sebagai perusahaan penerbangan yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional.

2. Pimpinan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch OfficeMedan hendaknya dapat memperhatikan secara langsung para karyawan dalam setiap keluhan yang timbul dari karyawan terutama terkait dalam pelaksanaan disiplin di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch OfficeMedan.

(27)

BRANCH OFICE MEDAN

A. Sejarah Perusahaan

(28)

Economy Class" dan "World Best EconomyClass Seat". Pada pertengahan

ta Crew".

Pada tanggal dengan aliansi SkyTeam sebagai anggota ke-20 yang peresmiannya berlangsung di melayani rute ke Amsterdam dengan nonstop menggunakan pesawat Boeing 777-300ER yang memiliki kabin terbaru dari semua armada. Pada tanggal menuj Eropa yang lain menggunakan armada yang sempat digunakan untuk menerbangi rute nonstop menuj bertepatan dengan mundurnya Dirut Garuda indonesia saat itu, Emirsyah Satar. Garuda Indonesia mendapat Anugerah penghargaan sebagai maskapai berbintang 5 sedunia dan menjadi anggota 7 maskapai dunia yang mendapat penghargaan tersebut.

(29)

daerah jajahannya dengan melengkapi teknologi yang baru saja diadakan ini, termas

Belanda dalam rangka memperkuat sistem penjajahannya, mereka memperkuat sistem perhubungan yang berpengaruh, dengan mendirikan perusahaan tranportasi udara yang bernama KNILM pada tanggal 24 Oktober 1928 dengan modal sebesar 5 juta Gulden yang dihimpun dari 32 perusahaan dan pengusaha besar antara lain Admin Kant, Unitas, BAT, Petroleum, MiJ, Birnies espl mij, Cult. Mijder Vorsten Landen, Deli-Batavia Mij, Van Heek & Co, Kon. Paketvaart, MiJ, kon. Weefg.Fbr V/H CT Strork & Co, NHK, Stomv. Mij Nederland, Ver Klatenshe Lult. MiJ, Senembah MiJ dan lain-lain. Kemudian, dana yang telah dikumpulkan ini digunakan untuk mendatangkan pesawat jenis Fokker VIII Trimotor yang berjumlah sebanyak 4 armada melalui (Kolkata)

Dekade 1940-1950-an: Awal pendirian, perjuangan, dan menjadi maskapai nasional

(30)

sumbangan rakyat revolusi terhada dari KLM.Selain itu, Pemerinta maskapai ini.Garuda Indonesia pada awalnya adalah hasil joint venture antara pemerintah Indonesia dengan KLM dengan kalkulasi pemerintah Indonesia memiliki 51% saham.Selama 10 tahun pertama, perusahaan ini dikelola oleh KLM. Tetapi karena paksaan nasionalis, KLM menjual sebagian dari sahamnya pada tahun waktu yang bersamaan, maskapai ini memiliki 46 pesawat. Ta Garuda Indonesia meresmikan pelayanan penerbangan haji menuj dengan pesawat

Garuda Indonesia menyumbangkan sebuah pesawat DC-3 kepada pemerintah negar Garuda Indonesia telah memiliki 27 pesawat terbang, staf terdidik, bandara, dan jadwal penerbangan.Kesiapan Garuda Indonesia ini membuat mereka berbeda dengan maskapai pionir lainnya di Asia.

Dekade 1960-1970-an: Perkembangan signifikan dan berekspansi

(31)

Indonesia yang paling dikenal di luar negeri, tahu rute penerbangan menuj di Garuda memasuki era jet pada tahun baru menjadikan Garuda Indonesia maskapai pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan pesawat jet subsonik. Saat itu, jet bermesin empat Convair 990 merupakan pesawat berteknologi canggih dan memiliki kecepatan tertinggi dibandingkan pesawat-pesawat lain yang sejenis, seperti penerbangan antarbenua dari Jakarta ke armada jetnya dengan mendatangkan sebuah pesawat jet baru, yaitu Douglas DC-8.Sementara, pada akhir tahun 1960-an, Garuda membeli sejumlah pesawat turboprop baru seperti bertahap mulai ta pesawat berbadan lebar untuk memenuhi pasar domestik yang terus berkembang.

Dekade 1970-1980-an: Berkembang maju dan mendunia

(32)

memperbarui dan menambah armada serta menambah rute Domestik dan Internasional kemudian, beberapa pesawat di jual untuk menggarap pasar domestik dengan Fokker F-27 dan Fokker F-28 dan pada pertengahan 1970an, muncul dimana sebuah tren kenaikan jumlah penumpang yang naik pesawat dan tren tersebut tidak disia-siakan oleh Wiweko untuk membeli pesawat berbadan lebar dengan jarak jangkauan yang jauh dan penumpang yang banyak yaitu, Boeing B747-200 dan Douglas DC-10-30 yang di peruntukkan Garuda menerbangi rute baru di Benua pertama Airbus A300B4-600 FFCC (Modifikasi kokpit dengan 2 awak). Memiliki inisiatif dan inovasi yang menarik di Garuda Indonesia, Wiweko yang menjabat menjadi Dirut selama 16 tahun berhasil membawa GIA menjadi maskapai terbesar ke 2 se Asia setel maskapai terbesar dan berpengaruh di belahan bumi bagian selatan.

Dekade 1990-2000-an: Kecelakaan beruntun, kesulitan ekonomi dan reputasi buruk

(33)

kembali, namun akhirnya kembali ditutup).Disamping menutup rute jarak jauh yang tidak menguntungkan, maskapai ini juga mengembangkan rute domestik yang bisa membantu meningkatnya neraca keuangan.

(34)

Kerjasama dengan Liverpool FC

Pada bulan Juli 2012, Garuda Indonesia menandatangani perjanjian sponsorship selama 3 tahun dengan klub

FC.Persetujuan tersebut memberi Garuda hak sebagai Official Partner Liverpool Football Club (Mitra Resmi Liverpool FC) dan Official Global Airline Partner of Liverpool Football Club (Mitra Maskapai Penerbangan Global Resmi Liverpool FC). Tambahannya, selama musim kompetisi 2012-2013, setiap pertandingan kandang Liverpool di iklan Garuda berdurasi 6 menit.Kerjasama dengan Liverpool ini akan memberikan Garuda Indonesia media exposure untuk meningkatkan brand awareness di pasar internasional secara lebih efektif dengan manfaat yang

lebih maksimal, mengingat brand Garuda Indonesia akan mendapatkan frekuensi penayangan yang lebih tinggi dengan durasi tayang lebih lama. Pada tahun 2013, Liverpool melakukan tur Asia dengan salah satu negara tujuannya adalah Indonesia. Melalui kunjungan tour tersebut, diharapkan kunjungan ini akan meningkatkan kualitas persepakbolaan di Indonesia.

Garuda Indonesia Experience

(35)

fasilitas kursi dalam penerbangan dengan maskapai internasional kelas dunia seperti memperkenalkan kursi baru dalam memberi kenyamanan penumpang dalam pesawat.

Pada pesawat Boeing 777-300ER, tersedia 8 kursi kelas utama dengan konfigurasi 1-2-1. Kabin kelas utama memiliki fasilitas yang mewah seperti :

1. Sliding door disetiap suite.

2. Kursi ergonomis yang dirancang secara optimal, dengan luas 82 inci dan lebar 22 inci yang dapat diubah menjadi tempat tidur datar (180°) dan dilengkapi dengan matras, selimut, bantal, dan lengkap dengan ottoman.

3. Meja yang bisa digunakan untuk menikmati hidangan menu yang disajikan.

4. Seat control dengan panel layar sentuh untuk kemudahan

penggunaan.

5. Pembatas untuk suite pada lini tengah yang dapat disesuaikan untuk mempermudah percakapan dengan penumpang suite yang berada di sebelahnya.

6. In-flight entertainment dengan 23.5 inci touch screen LCD,

dilengkapi dengan remote control dan headphone kedap suara. 7. Lemari penyimpanan pribadi.

(36)

Terdapat beberapa fasilitas dari Executive Class, yaitu:

1. Flat-Bed seats yang memiliki ruang kaki 74" dan dapat disandarkan

hingga 180 derajat dan dilengkapi dengan sandaran tangan 11 inci. 2. Layar sentuh LCD dengan AVOD di setiap kursi,

3. Colokan listrik di setiap kursi dan lampu baca pribadi.

Pesawat Boeing 747-400 dan Boeing 737 masih menggunakan kursi eksekutif lama.Boeing 747–400 memiliki ruang kaki 46"-48" dengan panjang kursi 16". Sementara di Boeing 737, termasuk seri -300, -400, -500, dan seri -800 terbaru memiliki ruang kaki 41" hingga 44" dengan panjang 19". Di beberapa pesawat, tersedia TV di setiap kursi.

Tersedia di semua pesawat.Ruang kaki terdiri dari 30" hingga 35" tergantung jenis pesawat, dengan panjang kursi 17". Pesawat Airbus A330-200, Airbus A330-300 dan Boeing 737-800 NG memiliki kursi kelas ekonomi yang lebih baru yang menawarkan layar sentuh LCD 9-inci dengan AVOD.

1. VISI dan MISI PERUSAHAAN VISI PERUSAHAAN

(37)

MISI PERUSAHAAN

Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

2. MAKNA Dan ARTI LOGO PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk.

[image:37.595.156.411.340.436.2]

Sumber :PT. Garuda Indonesia (PERSERO)(2015)

Gambar II.1. Logo PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

(38)

B.Struktur Organisasi dan Job Description

Struktur Organisasi adalah susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan seluruh kegiatan untuk mencapai suatu sasaran.Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik (bagan) yang memperlihatkan hubungan antara unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada.Penggambaran organisasi dalam suatu bagan merupakan suatu hasil keputusan yang telah tercapai struktur organisasi yang bersangkutan.Sebelum menjalankan aktivitas perusahaan sangatlah penting dalam membuat tata hubungan dari pada wewenang dan tugas masing-masing bagian dalam perusahaan.

Struktur Organisasi

a) Struktur Organisasi dari PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Branch Office Medan yaitu menggunakan struktur organisasi lini dan staff.

b) Keuntungan dari struktur organisasi garis dan staff adalah adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melakukan tugas pokok organisasi dan kelompok staff yang melakukan kegiatan penunjang.

c) Tujuan adanya struktur organisasi adalah untuk pencapaian kerja dalam organisasi yang berdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab.

(39)
(40)

IDENTITAS JABATAN

Nama Jabatan : HR & General Affairs Divisi/Unit kerja : Bagian AMU

Atasan langsung : General Affairs Manager

TUJUAN JABATAN

Melaksanakan koordinasi, pengendalian dan evaluasi seluruh kegiatan pengelolaan kesekretariatan, kerumahtanggaan / pemeliharaan aset, pengadaan lokal terbatas (local line replenishment), legal, protokoler, dan pengelolaan administrasi kepegawaian berjalan sesuai peraturan perusahaan dan memenuhi kaidah tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance (GCG)).

TANGGUNG JAWAB

1. Melaksanaan pengadaan barang & Jasa di Branch Office (BO) terlaksana secara efektif dan efisien.

2. Mengelola inventory di BO secara efektif dan efisien. 3. Mengusulkan kebutuhan SDM di BO.

4. Mengelola administrasi & implementasi kebijakan Human Capital di BO. 5. Melaksanakan aktivitas kerumahtanggaan di BO.

6. Melaksanakan aktivitas kesekretariatan, event dan protokoler di BO. 7. Mengelola aspek legal di BO secara akurat & tepat waktu.

(41)

WEWENANG

1. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan seluruh unit BO terkait kegiatan pengadaan.

2. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan seluruh unit BO terkait pengelolaan iventaris.

3. – Membuat Rencana Anggaran Personil.

– Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan ID (Human Capital) / IDH (Employee and System Information Management) dan AMU (HR and General Affairs) terkait kebutuhan SDM.

4. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan IDH dan unit-unit BO terkait pengelolaan SDM.

5. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan unit – unit BO terkait kegiatan kerumah-tanggaan.

6. Mengkoordinir kegiatan kesekretariatan & protokoler di BO.

7. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan unit – unit BO dan DS (Coporate Secretary) terkait penyelesaian aspek legal.

8. Mengevaluasi dan melakukan koordinasi dengan IB (Unit Pengelolaan Inventaris) terkait pengelolaan asset di BO.

DIMENSI

Dimensi Keuangan :

(42)

Anggaran atau biaya yang diawasi tidak langsung oleh jabatan ini= Rp...Milyar per tahun

Dimensi Non Keuangan

Bawahan langsung : 3 orang Total Staf : 5 orang Total Non Staf : 23 orang Nilai fixed asset : ---

C. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan. Dibutuhkan waktu untuk mencapai hal tersebut.

PT. Garuda Indonesia (PERSERO) Tbk.Medan. terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh PT. Garuda Indonesia (PERSERO) Tbk.Medan. dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkannya, karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.

Dengan demikian kinerja usaha terkini yang dijalankan PT. Garuda Indonesia (PERSERO) Tbk.Medan. yang bersifat rutin adalah melaksanakan upacara setiap seninnya untuk meningkatkan kinerja, Rapat Pimpinan (Direksi) setiap hari kamis, melakukan aktivitas kebugaran seperti senam setiap hari jum’at untuk menjaga kesehatan karyawan dan melakukan Breakfast Meeting Kepala Bagian per dua (2) minggu setiap senin.

(43)
(44)

A. Latar Belakang Masalah

Dalam persaingan global saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan orang yang bisa berfikir untuk maju, cerdas, inovatif dan mampu berkarya dengan semangat tinggi dalam menghadapi kemajuan jaman.Tidak hanya itu, dalam kondisi saat ini peran dari sumber daya manusia sendiri yang mempunyai peran penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, juga diprioritaskan pada aspek manajerial yang matang dalam pengelolaan organisasi.Berbagai organisasi atau perusahaan berusaha meningkatkan kinerja dari seluruh elemen yang ada dalam organisasi masing-masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup perusahaan.Hal ini dikarenakan semakin kompetitifnya persaingan dengan perusahaan pesaing lainnya.

Oleh karena itu dengan adanya persaingan diberbagai sektor membuat proses pengelolaan, dan pemeliharaan manajemen organisasi semakin mendapatkan perhatian yang serius dari seluruh elemen yang ada dalam perusahaan untuk menciptakan sebuah sistem manajerial yang tangguh dan mampu mengikuti perkembangan saat ini. Sumber daya manusia yang dalam hal ini adalah para pegawai atau karyawan pada sebuah lembaga atau organisasi, tentunya berusaha bekerja dengan kemampuan yang mereka miliki agar dapat mencapai kinerja yang tinggi.

(45)

kedisiplinan merupakan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud tujuan yang maksimal.

Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para karyawan. Bagi organisasi adanya disipin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi karyawan akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi.

Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh banyak hal, salah satunya adalah kepemimpinan yang dibangun di dalam organisasi tersebut. Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur dalam kelompok atau organisasi untuk dapat mencapai tujuan. Seorang pemimpin harus dapat menemukan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan organisasi dan bawahan yang dipimpinnya. Untuk memimpin sekelompok manusia tertentu akan berbeda dengan memimpin kelompok manusia lainnya.

(46)

Banyak orang menyatakan bahwa disiplin merupakan suatu proses yang negatif, yaitu sesuatu yang memaksa tingkah laku karyawan yang bermasalah. Sikap seperti ini dapat menimbulkan perasaan ragu-ragu pada semua orang yang terlibat. Proses disiplin ini dapat digunakan sebagai sebuah kesempatan untuk membalik sebuah situasi yang bermasalah menjadi sesuatu yang menguntungkan semua pihak dan untuk mengubah perilaku serta bukan untuk menghukum karyawan yang bermasalah. Kenyataannya sebagian karyawan perilakunya sesuai dengan harapan organisasi, dan sebagian lain yang perilakunya cukup diterima, namun ada pula beberapa karyawan yang sering menimbulkan masalah walaupun tidak semuanya seperti itu.

Seorang pemimpin harus menggunakan dua pertiga waktu, tenaga dan pikirannya untuk mengawasi dan mendisiplinkan para karyawan yang bermasalah. Pemimpin tidak dapat berharap bahwa karyawan akan disiplin, jika pemimpin sendiri tidak disiplin. Jika karyawan diharapkan tepat waktu, berpakaian sesuai dengan ketentuan.Pemimpin harus dapat menunjukkan contoh yang dapat diteladani oleh para karyawannya.

(47)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam Tugas Akhir ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimana pengaruh disiplin kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang ada maka tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.Branch Office Medan.

D. Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Secara Teoritis

Penulis sangat berharap agar hasil dari penelitian ini dapat berguna dalam memberikan suatu gambaran dan pengetahuan kepada pembaca mengenai hubungan disiplin kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di perusahaan.

2. Secara Praktis

(48)

Kantor Direksi Medan agar kedepannya dapat lebih baik lagi dalam mengatur sumber daya manusia sehingga terjadi peningkatan kinerja.

E. Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data untuk penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara tanya jawab atau melakukan interview secara langsung dengan pihak yang berkompeten dengan Tugas Akhir.

2. Studi Dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui dokumen, seperti dari koran-koran dan dokumen kantor.

F. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan Tugas Akhir adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.Branch OfficeMedan.

G. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis yaitu sebagai pedoman atau referensi dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang, khususnya penelitian yang berkaitan dengan disiplin kerja karyawan dan kepemimpinan seorang pemimpin. 2. Bagi perusahaan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengambil

(49)

3. Bagi penulis merupakan suatu kesempatan untuk menerapkan teori-teori yang penulis dapat dan memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya menyangkut disiplin kerja karyawan.

H. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di kantor PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Officejalan MongonsidiNo.34a Medan Propinsi Sumatera Utara.Untuk

[image:49.595.106.519.380.558.2]

lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN

MEI MINGGU KE

I II III IV V VI VII

1. Persiapan 2. Pengumpulan

Data

3. PenulisanLaporan Sumber :Penulis (2015)

Pada tahap penyusunan Tugas Akhir, dimulai dari persiapan, pengajuan judul, pengumpulan data dan penulisan Tugas Akhir.

(50)

Adapun sistematika pembahasan ini, terdiri dari empat bab dan mencakup beberapa sub bagian didalamnya yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, jadwal penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi uraian tentang gambaran umum PT. Garuda Indonesia tempatmahasiswa melakukan magang/praktek kerja lapangan, sejarah singkat PT.Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan jenis usaha, struktur organisasi, dan

uraian teoritis. BAB III : PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di bahas tentang tempat dan waktu penelitian dan segala sesuatu yang berhubungan dengan yang diteliti. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(51)

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GARUDA

INDONESIA (PERSERO) TBK. BRANCH OFFICEMEDAN

OLEH

VANIA QUAMILLA 122103140

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(52)

NAMA : VANIA QUAMILLA

NIM : 122103140

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DAN GAYA

KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT. GARUDA

INDONESIA (PERSERO) TBK. BRANCH OFFICEMEDAN

Tanggal: September 2015

KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

NIP. 19741012 200003 2 003

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM)

Tanggal: September 2015

DEKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(

NIP. 19560407 198002 1 001

(53)

NAMA : VANIA QUAMILLA

NIM : 122103140

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DAN GAYA

KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT. GARUDA

INDONESIA (PERSERO) TBK. BRANCH OFFICE MEDAN

Medan, September 2015 Menyetujui

Pembimbing

NIP. 19741012 200003 2 003

(54)

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Hubungan Disiplin Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada PT.GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk. Branch Office Medan". Adapun penulisanini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar di Program Studi DIII-Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama penulisan Tugas Akhir ini berlangsung, penulis sadar bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Plt Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec.Ac selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(55)

4. Ibu Magdalena. L. L Sibarani, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. PembimbingMagang pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan, Bapak Adi, Bapak Tjepi, Bapak Boby, Ibu Rizqi, Ibu Nico

serta seluruh karyawan/i PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan.

7. Ayahanda dan ibunda tercinta Ir. Kemas Riza Pahlevi dan Fitriani Siregardan adik-adik. Terima kasih banyak atas dukungan kalian baik materi, spirit, nasehat dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

(56)

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan isi Tugas Akhir ini. Akhir kata Penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkeperluan dan yang membaca.

Medan, 07 Oktober 2015 Penulis

(57)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penulisan ... 4

D. Kegunaan Penulisan ... 5

E. Metode Pengumpulan Data ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 5

G. Manfaat Penelitian ... 5

H. Jadwal Kegiatan... 6

I. Sistemika Penulisan ... 7

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ... 8

A. Sejarah Perusahaan ... 8

1. Visi dan Misi Perusahaan ... 17

2. Makna dan Arti Logo Perusahaan ... 18

B. Struktur Organisasi dan Job Description ... 19

(58)

BAB III PEMBAHASAN ... 25

A. Disiplin Kerja ... 25

1. Pengertian Disiplin Kerja ... 25

2. Jenis-jenis Disiplin Kerja ... 27

3. Usaha-usaha Dalam Meningkatkan Disiplin Karyawan ... 30

B. Kepemimpinan ... 30

1. Pengertian Kepemimpinan ... 30

2. Peran Pimpinan ... 31

3. Gaya Kepemimpinan ... 33

4. Fungsi-fungsi Pimpinan ... 36

5. Ciri-ciri Pimpinan Yang Baik ... 39

C. Kinerja Karyawan ... 41

1. Pengertian Kinerja ... 41

2.Usaha-usaha Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan ... 43

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49

(59)

DAFTAR TABEL No. JudulHalaman

(60)

DAFTAR GAMBAR No.Judul Halaman

Gambar

Gambar II.1. Logo PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

1) Gaya Kepemimpinan Otokratik. Pengambilan keputusan seorang manajer yang otokratik akan bertindak sendiri dan memberitahukan bawahannya bahwa ia telah mengambil keputusan

Penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana pimpinan Polres Boyolali dalam memimpin para jajaran, mengetahui pengaruh disiplin kerja, dan mengetahui pengaruh lingkungan

Dari hasil uji daya beda/daya diskriminasi item yang telah diuji cobakan pada 30 responden terdapat 34 item dan memiliki aitem yg tidak valid sebanyak 8, dengan daya diskriminasi

Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel keakraban dan integrita smenunjukkan hasil yang signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini dibuktikan

Simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut kepemimpinan transformasional, disiplin kerja dan imbalan finansial memiliki pengaruh signifikan positif

Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja PNS pada BAPPEDA Kota Malang.. Wirjana dan Susilo

Anderson (2011) justru mengungkapkan bahwa disiplin yang dalam penelitiannya diukur dengan tingkat absensi memiliki hubungan yang negatif terhadap.. pemberian

Simpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut kepemimpinan transformasional, disiplin kerja dan imbalan finansial memiliki pengaruh signifikan positif