• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PAUD 1302285 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PAUD 1302285 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

92

Yunita, 2016

GAYA MENGAJAR GURU LAKI -LAKI D I TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab lima ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh berdasarkan

hasil penelitian dan pembahasan serta rekomendasi yang diberikan bagi

berbagai pihak seperti guru, sekolah, dan peneliti selanjutnya. Uraian dalam

Bab lima ini antara lain sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Dalam penelitian ini pandangan guru laki-laki terhadap sedikitnya

laki-laki mengajar di Taman Kanak-kanak memperlihatkan kecederungan

bahwa laki-laki dipengaruhi minat terhadap jurusan yang dipilih,

pandangan bahwa lahan pekerjaan di TK lebih tepat untuk perempuan, gaji

yang kecil, serta jam kerja yang tidak menghabiskan waktu yang lama,

meskipun demikian beberapa hal tersebut dapat disiasati dan disesuaikan

dengan berbagai hal oleh guru laki-laki di TK Gymboree dan TK Firdaus.

Beberapa faktor yang mempengaruhi guru laki-laki di TK Firdaus

dan Gymboree menjadi guru Taman Kanak-kanak yaitu karena

berinteraksi dengan anak sangat menyenangkan dan menghilangkan stre

serta lebih banyak memiliki waktu luang banyak karena jam kerja di

Taman Kanak-kanak pendek sedangkan gaya mengajar laki-laki dalam

penelitian ini dibagi menjadi gaya mengajar dilihat dalam kegiatan

pendahuluan di kelas, dalam kegiatan inti dan kegiatan penutupan. Pada

kegiatan pendahuluan gaya mengajar yang paling banyak diperlihatkan

guru laki-laki adalah fasilitator namun guru laki-laki pun mencoba

berbagai macam gaya mengajar lainnya. Di bawah ini gaya mengajar

disetiap tahapan pembelajaran, yaitu Tahap Pembukaan, gaya mengajar

guru laki-laki memperlihatkan gaya mengajar fasilitator dikarenakan guru

laki-laki ingin membangun kemandirian anak dalam hal berbaris, berdoa

dan awalan kegiatan pembelajaran. Pada Tahap Kegiatan Inti, dan Tahap

(2)

93

Yunita, 2016

GAYA MENGAJAR GURU LAKI -LAKI D I TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

namun dikombinasikan dengan personal model karena pada tahap ini guru

ingin menerapkan contoh bagaimana mengaplikasikan kegiatan yang dapat

diikuti oleh anak namun tetap membiarkan anak mengeksplor

lingkungannya serta membuat anak tetap mandiri.

Menjadi guru di Taman Kanak-kanak bagi guru laki-laki di TK

Gymboree dan TK Firdaus menjadi tantangan yang sangat besar yang

harus dihadapinya. Hambatan-hambatan tersebut meliputi steriotype, tugas

mengajar yang lebih banyak dibanding perempuan dan guru laki-laki

mengajar anak dengan mencoba try and error setelah itu mereka dapat

menentukan gaya mengajar yang paling tepat untuk perkembangan anak.

Meskipun hambatan yang besar dihadapi guru laki-laki namun malah

membuat guru nyaman dengan profesi ini.

Manfaat gaya mengajar guru laki-laki di Taman Kanak-kanak

dalam penelitian ini yaitu dapat menjadi sosok pengganti ayah yang tidak

ada di rumah, mendapatkan figur yang seimbang dalam equality gender di

kelas, membuat anak lebih percaya diri, dapat memenuhi kebutuhan anak,

tegas namun menyenangkan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, berikut ini merupakan rekomendasi dari hasil penelitian

yaitu:

1. Rekomendasi bagi pendidik

Menghilangkan steriotype bagi laki-laki untuk memilih profesi

sebagai guru di Taman Kanak-kanak.

2. Rekomendasi bagi sekolah

a. Sekolah dapat merekrut lebih banyak guru laki-laki untuk

menyeimbangkan sosok gender bagi perkembangan anak

b. Sekolah dapat menghilangkan paradigma bahwa hanya guru

(3)

94

Yunita, 2016

GAYA MENGAJAR GURU LAKI -LAKI D I TAMAN KANAK-KANAK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena kedua sosok guru laki-laki dan perempuan diperlukan bagi

perkembangan anak

3. Rekomendasi bagi peneliti

Ada beberapa rekomendasi bagi peneliti lain jika ingin melanjutkan

penelitian ini, yaitu:

a. Peneliti lain, dapat membandingkan gaya mengajar guru laki-laki

dan perempuan jika ingin mengetahui perbedaan gaya mengajar

guru laki-laki dan perempuan secara spesifik,

b. Peneliti lain dapat melanjutkan penelitian ini dengan subjek yang

lebih banyak dan sampel yang lebih luas,

c. Peneliti lain, dapat meneliti tentang pandangan anak terhadap guru

laki-laki di Taman Kanak-kanak,

d. Peneliti lain, dapat membandingkan sekolah yang memiliki guru

laki-laki dan sekolah yang tidak memiliki guru laki-laki terhadap

perkembangan anak,

e. Peneliti lain, dapat menggunakan variabel lain dalam penelitian

guru laki-laki seperti teknik mengajar, pendekatan mengajar dan

lain sebagainya di Taman Kanak-kanak,

f. Penelitian lain dapat meneliti pengaruh sosok ayah dan

Referensi

Dokumen terkait

4.6 Pengembangan Awal Desain Media Pelatihan Membaca Cepat Berbasis Web untuk Siswa SMA 4.6.1 Desain Media Pelatihan Membaca Cepat Berbasis Web untuk Siswa SMA

McLeod, Jr., (2001: 15) menyatakan bahwa data terdiri dari fakta- fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Sebagai contoh, jumlah jam kerja pegawai,

permohonan dari pihak korban ke polisi agar persoalan tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Kemudian atas permohonan

[r]

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu, “Apakah penyelesaian permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi

SDIT AL uswah Surabaya is one unified Islamic elementary school that has problems ranging from frequent mistake inputting data, loss of data that has been collected, the data is not

Dengan kurang maksimalnya penegakan hukum terhadap penambang pasir tanpa izin di Kabupaten Bener Meriah dapat kita pahami bahwa hukum belum bekerja secara baik terhadap

[r]