• Tidak ada hasil yang ditemukan

t ptk 0707044 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t ptk 0707044 chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Usman Effendi, 2009

Evaluasi implementasi Manajemen ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

143

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK Negeri I Cimahi dapat

dinyatakan efektif. Hal tersebut ditunjukkan secara umum dari hasil penelitian

bahwa implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK Negeri I Cimahi

mendukung dan berhasil meningkatkan mutu pendidikan meskipun masih

terdapat sebagian kecil dari komponen yang pencapaiannya belum optimal.

Kemampuan manajerial yang ditunjukkan oleh kepala sekolah dalam kondisi

sangat baik sehingga dapat dinyatakan mendukung implementasi manajemen

berbasis sekolah di SMK Negeri I Cimahi. Manajemen SMK Negeri 1 Cimahi

bertekad untuk mencapai tujuan tersebut dengan melibatkan seluruh warga

dan tingkatan organisasi sekolah melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2000 sebagai Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan.

Setiap sumber daya manusia SMK Negeri 1 Cimahi bertanggung jawab dan

melaksanakan penyempurnaan mutu layanan produk jasa Pendidikan dan

Pelatihan untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan dan berperan aktif

dalam meninjau dan memperbaiki Sistem Manajemen Mutu secara

berkelanjutan, sebagai upaya meningkatkan Mutu Kegiatan Belajar Mengajar

dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Dasar penerapan Sistem

Manajemen Mutu di SMK Negeri 1 Cimahi adalah untuk mewujudkan

(2)

Usman Effendi, 2009

Evaluasi implementasi Manajemen ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

144

SMK Negeri 1 Cimahi adalah lembaga penyelenggara jasa pendidikan,

dengan demikian tidak semua ketentuan atau persyaratan yang berlaku dalam

ISO 9001 : 2000 dapat diterapkan sepenuhnya.

2. Mutu pendidikan di SMK Negeri I Cimahi menunjukkan kualifikasi baik. Hal

tersebut secara kasat mata bisa dilihat dari hasil ujian nasional yang berada di

atas rata-rata 7,00 yang merupakan target yang ditetapkan sekolah, daya serap

lulusan ke industri dan perguruan tinggi mencapai 78%, dan peminat

konsumen terhadap sekolah sangat tinggi dari tahun ke tahunnya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi manajemen berbasis sekolah

dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri I Cimahi yaitu : (1)

kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik. MBS akan berhasil jika

ditopang oleh kemampuan profesional kepala sekolah dalam memimpin dan

mengelola sekolah secara efektif dan efisien, serta mampu menciptakan iklim

organisasi di sekolah yang kondusif untuk melaksanakan proses belajar

mengajar. (2) Kondisi sosial, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap

pendidikan. Faktor eksternal yang akan turut menentukan keberhasilan MBS

adalah kondisi tingkat pendidikan orangtua siswa dan masyarakat,

kemampuan dalam membiayai pendidikan, serta tingkat apresiasi dalam

mendorong anak untuk terus belajar. (3) Dukungan pemerintah. Faktor ini

sangat menentukan efektivitas implementasi MBS terutama bagi sekolah yang

kemampuan orangtua/masyarakatnya relatif belum siap memberikan

kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan. Alokasi dana pemerintah

(3)

Usman Effendi, 2009

Evaluasi implementasi Manajemen ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

145

menjadi penentu keberhasilan. (4) Profesionalisme. Faktor ini sangat strategis

dalam upaya menentukan mutu dan kinerja sekolah. Tanpa profesionalisme

kepala sekolah, guru dan pengawas, akan sulit dicapai proses belajar mengajar

dan prestasi siswa yang bermutu tinggi.

B. SARAN-SARAN

Berdasarkan kajian makalah yang telah dikemukakan, maka beberapa

saran yang dapat penulis kemukakan kepada pihak yang kepentingan adalah

sebagai berikut :

1. Terkait dengan aspek implementasi manajemen berbasis sekolah di SMK

Negeri I Cimahi maka sekolah hendaknya selalu meningkatkan kemampuan

dalam mengkaji permasalahan yang dirasakan serta pencapaian yang belum

optimal sehingga mampu menetapkan strategi yang relevan dengan kebutuhan

yang sebenarnya dirasakan oleh sekolah. Peneliti memandang bahwa pada

masa transisi manajemen berbasis sekolah ini akan ditentukan oleh

sejauhmana pihak sekolah mampu menarik partisipasi masyarakat dalam

program sekolah. Oleh karena itu, Maka hendaknya pihak sekolah lebih

mengoptimalkan penarikan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sekolah.

2. Kepada sekolah hendaknya lebih mandiri dalam mengatur dirinya sendiri

dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, serta harus tetap mengacu kepada

kebijakan nasional. Dalam penyusunan program, sekolah harus menetapkan

indikator atau target mutu yang akan dicapai sehingga menjadikannya acuan

(4)

Usman Effendi, 2009

Evaluasi implementasi Manajemen ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

146

mensosialisasikan program ini kepada guru-guru dan pihak dewan sekolah

agar program ini berjalan dengan baik dengan dukungan semua pihak.

3. Sekolah perlu mengoptimalkan kembali faktor-faktor yang mempengaruhi

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran dan kualifikasi perusahaan Saudara pada paket pekerjaan Perencanaan Pembangunan Jembatan Dermaga dan Parkir Jembatan Mantikas Desa

Mohon maaf sebelumnya,kalau boleh tahu berapa unit semua barang yang akan ditenderkan ini,apa betul seperti yang didalam dokumen semua dikalikan 2,kalau memang

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

[r]

Implementasi Model Pembelajaran Hellison Untuk Mengembangkan Nilai Tanggung Jawab Dalam Pembelajaran Senam (Studi Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 45 Bandung),

peramalan yang rendah serta tingkat akurasi peramalan yang tinggi, penulis menggunakan metode extreme learning machines (ELM) yang merupakan metode baru dan tergolong

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN HELLISON UNTUK MENGEMBANGKAN NILAI TANGGUNG JAWAB DALAM PEMBELAJARAN SENAM.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Menurut Sutedi , (2011:220) perangkat tes dikatakan memiliki reliabilitas jika dapat mengukur secara ajeg, artinya meskipun berkali-kali tes tersebut digunakan pada sampel