• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETEKSI LOKASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KOTA BENGKULU DARI CITRA SATELIT LANDSAT 7 ETM+ MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DETEKSI LOKASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KOTA BENGKULU DARI CITRA SATELIT LANDSAT 7 ETM+ MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

DETEKSI LOKASI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KOTA BENGKULU

DARI CITRA SATELIT LANDSAT 7 ETM+ MENGGUNAKAN JARINGAN

SARAF TIRUAN

Harintaka1, Samudro Budiono2, Haryono3

1,3

Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM. JL. Grafika 2 Yogyakarta 55281. Telp/Fax: 0274-520226. Email: harintaka@ugm.ac.id

2

Alumni Magister Teknik Geomatika FT-UGM. JL. Grafika 2 Yogyakarta 55281.

ABSTRAK

Di Kota Bengkulu, Propinsi Bengkulu, perkebunan kelapa sawit cukup populer. Perkebunan kelapa sawit tersebut diusahakan oleh perusahaan perkebunan atau perseorangan. Keberadaan perkebunan kelapa sawit jika dikelola dengan tepat akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah serta mempertahakan keseimbangan alam. Untuk keperluan pengelolaan tersebut diperlukan data lokasi, distribusi, dan luas perkebunan tersebut yang valid. Salah satu teknologi yang potensial untuk keperluan tersebut adalah menggunakan penginderaan jauh. Pada makalah ini dilakukan deteksi lokasi, distrubusi, dan luas perkebunan kelapa sawit di Kota Bengkulu dari citra satelit Landsat 7 ETM+. Untuk keperluan ekstrasi dari citra sateli tersebut dipergunakan algoritma klasifikasi jaringan saraf tirun (JST).

Pada penelitian ini digunakan 6 band/saluran multispektral (band 1-5 dan band 7) citra Landsat 7 ETM+ yang mempunyai resolusi spasial 30 m x 30 m. Klasifikasi dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama, citra diklasifikasi menjadi 3 yaitu klas vegetasi, urban, dan air (water bodies). Tahap kedua, khusus klas vegetasi yang terdeteksi dilokalisir dan diklasifikasi menjadi 2 yaitu klas perkebunan kelapa sawit dan perkebunan non-kelapa sawit. Untuk menguji akurasi klasifikasi digunakan matrik kesalahan dan nilai Kappa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode klasifikasi JST terawasi mampu melakukan klasifikasi kategori penutup lahan secara bertahap sampai dengan jenis tanaman. Pada klasifikasi tahap 1 dapat dideteksi 3 klas, yaitu: klas urban, vegetasi dan air (water bodies). Pada klasifikasi tahap 2 dapat dideteksi 5 klas, yaitu: klas tanah terbuka, klas sawit, klas sawah, klas vegetasi non sawit (perdu/semak/pelindung), dan klas urban. Untuk mendeteksi lokasi perkebunan kelapa sawait dari citra Landsat 7 ETM+, hasil klasifikasi tahap 2 dapat direklasifikasi dalam 2 klas, klas perkebunan kelapa sawit dan non kelapa sawit.

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan kapas di Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat dilakukan di lahan tadah hujan dengan musim hujan yang

Diterbitkan oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Batanghari Jambi Halaman 43 dengan nilai SDR gulma setelah pengendalian diketahui jenis gulma yang

9 10 11 12 13 14 15 16 17 PEMANFAATAN PEKARANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA JML. PENYULUHAN WARUNG

Menetapkan : KEPUTUSAN BUPATI KUDUS TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PENGGILINGAN PADI / HULLER

WorldCom mengajukan kebangkrutan tak lama sebelum 9 malam terakhir di Pengadilan Distrik Federal di Manhattan. Operasi internasional , yang meliputi perusahaan di Brasil dan Meksiko

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri infusa daun mangga bacang ( Mangifera foetida L.) terhadap pertumbuhan Shigella flexneri ,

Siswa mampu menyebutkan contoh bahan-bahan kimia buatan yang dapat digunakan sebagai bahan pewarna, pemanis, pengawet dan  penyedap yang terdapat dalam bahan

Jenis penelitian ini adalah Causality merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel