• Tidak ada hasil yang ditemukan

M01325

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " M01325"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROSIDING

KONFERENSI AKUAKULTUR INDONESIA 2013

͞

Implementasi Blue Economy Menuju Industrialisasi Akuakultur Indonesia yang

Berkelanjutan dan Berdaya saing Tinggi di Era Globalisasi

͟

3 - 4 September 2013

Sunan Hotel Solo

EDITOR :

Agung Sudaryono

Danta Paramartha

Abdul Mufid

Dipublikasikan oleh :

Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI)

Sekretariat : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) - UNDIP Gedung Widya Puraya Kampus UNDIP Tembalang Semarang 50275

Post: PO Box 8023 SMEL Semarang – INDONESIA

Telp: (024) 70194598; HP. 0857 4031 3146 ; Fax: (024) 8318908 E-mail: aquacultureindonesia@gmail.com; Website: www.aquaculture-mai.org

Diterbitkan oleh :

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang dengan rahmat, hidayah dan

karuniaNya sehingga penyusunan Prosiding Konferensi Akuakultur Indonesia (KAI) 2013

ini dapat diselesaikan dengan baik. Prosiding ini merupakan kumpulan materi presentasi

dan fullpaper para pemakalah yang disampaikan pada KAI 2013 pada tanggal 3-4

September 2013 di Sunan Hotel Solo

dengan tema ―

Implementasi Blue Economy Menuju Industrialisasi Akuakultur Indonesia yang Berkelanjutan dan Berdaya saing Tinggi di Era Globalisasi

‖. Tema

yang diangkat sejalan dengan semangat untuk mengangkat potensi

produksi akuakultur Indonesia nasional yang berorientasi pada pengembangan bisnis

industri akuakultur yang berkelanjutan secara ekologi, sosial dan ekonomi.

Konferensi tahun 2013 ini lebih mengeksplorasi potensi muatan lokal/nasional

dengan mempererat silaturahmi para asosiasi dan komunitas masyarakat akuakultur lain.

Penyelenggaraan event akbar tahunan ini diharapkan mampu membantu upaya Pemerintah

Indonesia mewujudkan Indonesia sebagai

Center of Trade

bagi komoditi akuakultur dunia

(ikan dan udang) dan sebagai

Center of Sustainable Aquaculture Development

di

Kawasan Asia Pasifik. Oleh karena itu, penyusunan Prosiding Konferensi Akuakultur

Indonesia (KAI) 2013 ini sangat penting sebagai media publikasi ilmiah hasil riset/kajian

teknologi budidaya guna mengembangkan Industri Akuakultur Nasional sebagai sumber

pangan dan kemakmuran bagi masyarakat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

suksesnya penyelenggaraan Konferensi Akuakultur Indonesia (KAI) 2013. Kami

menyadari bahwa dalam penyelenggaraan KAI dan penyusunan Prosiding ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik membangun dari

semua pihak agar acara-acara yang kami selenggarakan di masa mendatang lebih baik dari

sebelumnya. Harapan kami, Prosiding ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat dalam

memajukan akuakultur di Indonesia.

Semarang, Desember 2013

(4)

SUSUNAN ACARA KAI 2013

THE SUNAN HOTEL - SOLO, 3-4 SEPTEMBER 2013

SENIN, 2 SEPTEMBER 2013

13:00 – 20:00 Pendaftaran Baru/Daftar Ulang Peserta dan Persiapan Set-Up Pameran, Penyerahan Softcopy Materi Presentasi/Pemasangan Poster; Check In Hotel

18:30 – 21:30 Silaturahmi Nasional Tahunan Member dan Pengurus MAI

SELASA, 3 SEPTEMBER 2013

07:00 – 08:00 08:00 – 08:10

Pendaftaran Baru/Daftar Ulang Peserta

Salam Selamat Datang: Ketua Umum MAI (Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS)

08:10 – 08:40 Dr. Aris Wijayanto, M.Sc., MBA (Praktisi/Profesional): Peningkatan Daya Saing Aqaculture Indonesia di Pasar Global: Tinjauan Aspek Kesiapan Human Capital 08:40 – 09:10 Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S (Presiden MAI): Me a gu I dust i Akuakultu

Modern dan Ra ah Li gku ga : Belaja da i Nege i Chi a

09:10 – 09:30 Sambutan dan Pembukaan KAI 2013 oleh Gubernur Jawa Tengah,

Bp. Ganjar Pranowo, SH

09:30 – 09:45 Rehat KopiPagi

09:45 – 11:45 Sesi Pleno I (Moderator: Agung Sudaryono, Ph.D)

Dr. Ir. Slamet Soebijakto, M.Si (Dirjen PB KKP): E aluasi da P og ess Re italisasi

Ta ak Uda g di Pulau Ja a

Dr. Aji Sularso (Praktisi/MAI): Ke e pihaka Fiskal Pe e i tah dala Me do o g

Pe a gu a Akuakultu di I do esia

Dr. Ir. Hasanuddin Atjo, MP (Praktisi/MAI): Pe a Te h op e eu ship dala

I dust ialisasi Akuakultu de ga Pe dekata Blue E o o

Ir. Denny D. Indradjaja, M.Sc. (Ketua GPMT-Akuakultur/MAI): Review Kebutuhan dan Pasar Pakan Akuakultur Indonesia Terkini: Mahalkah Pakan Pabrikan?

(Problem- Solving)

11:45 – 12:30 Diskusi

12:30 – 13:20 ISHOMA (Sesi Poster)

13:20 – 14:50 Sesi Pleno 2 (Moderator: Dr. Ir. Rita Rostika, M.Si)

Prof. Dr. Ir. S. Budi Prayitno (UNDIP/MAI): “tatus Pe ke a ga Pe akit

Ikan/Udang Terkini di Indonesia: Problem-“ol i g

Ir. Syaiful Hanif (Praktisi/CV. Humamoa): “tatus Pe ke a ga Bis is, Pasa da

Industri Akuakultur Sidat Terkini di Indonesia: Problem Solving

Dr. Azam B. Zaidy (KCI/MAI): “tatus Pe ke a ga Terkini Bisnis Budidaya Lele/Patin di Indonesia: Problem-“ol i g

14:50 – 15:30 Diskusi

15:30 – 15:45 Rehat Kopi Sore (Paralel dengan Sesi Pleno 3)

15:30 – 16:45 Sesi Pleno 3 (Moderator: Ir. Dedy Yaniharto, M.Sc)

(5)

Fakta dan Fenomena Baru Peran N/P Rasio Dalam Menunjang Keberhasilan

Budida a Uda g I te sif di Ta ak

Ir. Johan Suryadarma (AP5I Jawa Timur): “tatus da P ospek Pasa I dust i Hili

Akuakultu Do estik da Ekspo : Ke dala da “olusi

Dr. Tb. Haeru Rahayu, M.Sc (PUSDIK-KP): Budida a Uda g “kala Mi i E pa g

Plastik (BUSMETIK): Sebuah Karya Nyata untuk Mendukung Program Industrialisasi Kelauta da Pe ika a

16:45 – 17:15 Diskusi

RABU, 4 SEPTEMBER 2013

07:00 – 08:00 Daftar Ulang Peserta

08:00 – 10:00 Kelas Paralel Sessi 1

 Reproduksi dan Teknologi Akuakultur  Kesehatan Ikan dan Lingkungan  Pakan dan Nutrisi

 Forum Sidat (Praktisi dan Peneliti)

10:00 – 10:20 Rehat Kopi Pagi

10:20 – 12:20 Kelas Paralel Sessi 2

 Reproduksi dan Teknologi Akuakultur  Kesehatan Ikan dan Lingkungan  Pakan dan Nutrisi

 Forum Sidat (Praktisi dan Peneliti)

12:20 – 13:20 ISHOMA

13:20 – 15:20 Kelas Paralel Sessi 3

 Reproduksi dan Teknologi Akuakultur  Kesehatan Ikan dan Lingkungan  Forum Sidat (Praktisi dan Peneliti)

 Manajemen, Sosial, Bisnis dan Hukum Akuakultur

15:20 – 15:40 Rehat Kopi Sore

(6)

KELAS PARALEL SESSI 1 (RABU, 4 SEPTEMBER 2013)

BIDANG: REPRODUKSI & TEKNOLOGI AKUAKULTUR

Moderator: Dr. Ir. Eddy Supriyono Ruang: Ballroom 2

08:00 – 08:20 Prama Hartami (Universitas Malikussaleh): La a Waktu Pe e da a La a Ika

Cupa g Betta sple de s a g Be u u 5 Ha i de ga Ho o 17α-Metiltestosteron

te hadap Ke e hasila Mo ose Ja ta

08:20 – 08:40 Samliok Ndobe (Universitas Tadulako): “e Ratio da Pe a gsaan terhadap Rekrut

pada Ika Hias Ba ggai Ca di alfish Pte apogo kaude i

08:40 – 09:00 Rustadi Tirtawijaya (Universitas Gadjah Mada): Nila Me ah Nilasa Hasil Pe uliaa

da i UKBAT Ca gk i ga Dae ah Isti e a Yog aka ta

09:00 – 09:20 Muhammad Zairin Jr (Institut Pertanian Bogor): “ti ulasi Ika Mas Ja ta pada

Pe ijaha Ika Ta es Ba o us go io otus B. de ga Metode Ca gk i ga

09:20 – 09:40 Susanto Bambang (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali): Metoda T a spo tasi Yu a a A alo Haliotis s ua ata Hasil Pe e iha 09:40 – 10:00 Gunarto (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, Sulawesi Selatan):

Pe eliha aa Megalopa Kepiti g Bakau, “ lla oli a ea de ga Wadah Be eda

BIDANG: KESEHATAN IKAN & LINGKUNGAN

Moderator: Dr. Ir. Sarjito, M.App.Sc Ruang: Ballroom 1

08:00 – 08:20 Livia Rossila Tanjung (Pusat Penelitian Limnologi – LIPI): Ika Gu a i “t ai Pada g

Te ukti Me iliki Ketaha a Ala i te hadap I feksi Ae o o as

08:20 – 08:40 Ibnu Dwi Buwono (Universitas Padjadjaran): Ka akte isasi Molekule Ge Pe a di

Kitinase Bakteri Asal Limbah Udang dan Kepiting sebagai Anti Saproleg ia

08:40 – 09:00 Asfie Maidie (Universitas Mulawarman): The E aluatio of “o e Aga Media Used i

E u e atio of Ba te ia i Fishe ies “tudies

09:20 – 09:40 Gina Saptiani (Universitas Mulawarman): Anti-Inflamatory of Acanthus ilicifolius Leaf Extract on the Tiger Prawn (Panaeus monodon F.)

09:40 – 10:00 Indah Mastuti (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali):

“tudi Histopatologi: Pe e tuka “el-Sel Membesar pada Organ Ikan Kerapu Setelah Terinfeksi Megalocytivirus

10:00 – 10:20 Ernes Hamel (UPT Balai Budidaya Ikan Pantai Tablolong): Pe tu uha da

Kelulushidupan Juvenil Kima Sisik (Tridacna Squamosa) yang dipelihara dalam Kurungan yang diletakkan pada Habitat Terumbu Karang Hidup dan Terumbu Karang Mati di Perairan Teluk Kupang-Nusa Te gga a Ti u

BIDANG: PAKAN & NUTRISI

Moderator: Dr. Ir. Rita Rostika, M.Si Ruang: Foyer Syailendra

08:00 – 08:20 Muliani (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, Sulawesi Selatan): Pe a faata “erasah Daun Mangrove Rhizophora Mucronata pada Pemeliharaan Udang Windu Pe aeus o odo di La o ato iu

08:20 – 08:40 Agus Priyono (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali):

(7)

Ka du ga P otei Be eda u tuk Calo I duk Melalui “eleksi Pe tu uha

08:40 – 09:00 Edison Saade (Universitas Hasanuddin): “tudi te ta g Kualitas Fisik da Ki ia i Pellet

Produk Industri Pakan Ikan Skala Rumah Tangga di Sulawesi Selatan dan Upaya

Pe ge a ga a

09:00 – 09:20 Jacob Uktolseja (Universitas Kristen Satya Wacana): Ca pu a Tepu g Hid ila H d illa

verticillata, (L.f) Royle) Terfermentasi Mikroba Biofad dan Tepung Udang Rebon Air Tawar (Caridina laevis, Heller) sebagai Pengganti Tepung Ikan untuk Pakan Katak

Le u Ra a ates ei a, “ha

09:20 – 09:40 Neltje N. Palinggi (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, Sulawesi Selatan): “u e Le ak Nabati dalam Pakan Pembesaran Ikan Beronang,

“iga us guttatus

09:40 – 10:00 S. Melatunan (Universitas Pattimura): Evaluasi Penggunaan Minyak Ikan Dalam Proses Pembesaran Clown Fish Amphiprion percula

FORUM SIDAT

Moderator: Abdul Malik Serang, S.Pi, M.Si Ruang: Syailendra Room

08:00 – 08:20 Dedy Yaniharto (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi): “u stitusi Tepu g Ika

Impor dengan Tepung Ikan Lokal dan Tepung Bungkil Kedelai dalam Pakan untuk Pemeliharaan Ikan Sidat (Anguilla bicolor) di Kola Hapa

08:20 – 08:40 Agung Sudaryono (Universitas Diponegoro/MAI): Tinjauan Potensi Pengembangan dan Aplikasi Teknologi Budidaya Sidat

08:40 – 09:00 Mivida Febriani (Universitas Hang Tuah): The Cha a te s of G o th Pe fo a e Eels

A guilla i olo f o “ega a A aka , Cila ap, Ce t al Ja a

09:00 – 09:30 Syaiful Hanif (Praktisi/CV. Humamoa): “ha i g Pe gala a da i Pe ula e jadi

Pe gusaha Olaha U agi Ka a aki

09:30 – 10:00 Diskusi

KELAS PARALEL SESSI 2 (RABU, 4 SEPTEMBER 2013)

BIDANG: REPRODUKSI & TEKNOLOGI AKUAKULTUR

Moderator: Sapto Putro, Ph.D Ruang: Ballroom 2

10:20 – 10.40 Eddy Supriyono (Institut Pertanian Bogor): Telaah Kualitas Ai da P oduksi Ika Nila

(Oreochromis niloticus) dan Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) yang Dipelihara pada Sistem IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) dengan Teknologi Resirkulai

Outdoo

10:40 – 11:00 Agil Setya Utomo (Universitas Diponegoro): Opti alisasi Pe esa a Bi it Lele

(Clarias sp.) dengan Metode Green Water Melalui Pemberian Chlorella sp. sebagai Biodegradator Amoniak (NH3

11:00 – 11:20 Alimuddin (Institut Pertanian Bogor): Pe ke a ga Riset Aplikasi Ho o

Pe tu uha Reko i a dala Me a u Pe tu uha Ika Budida a

11:20 – 11:40 Novi Mayasari (Pusat Penelitian Limnologi-LIPI): Pe tu uha da Kela gsu ga Hidup

Udang Sintang (Macrobrachium sintangense De Man) pada Kepadatan dan Shelter yang

(8)

11:40 – 12:00 Kukuh Nirmala (Institut Pertanian Bogor): Kela gsu ga Hidup dan Pertumbuhan Ikan Gurame Osphronemus gouramy Lac. dengan Medan Listrik pada Media Pemeliharaan

Be sali itas 3 ppt

12:00 – 12:20 Ricky Gimin (Universitas Nusa Cendana): Opti al Ratios of A alo e Haliotis “ ua ata

and Macroalgae Ulva spp. for an Integrated Multi-T ophi A ua ultu e

BIDANG: KESEHATAN IKAN & LINGKUNGAN

Moderator: Asfie Maidie, Ph.D Ruang: Ballroom 1

10:20 – 10.40 Sarjito (Universitas Diponegoro): Causati e Age t Motile Ae o o as pada Lele Du o

(Clarias gariepinus) di “e t al P oduksi Ja a Te gah

10:40 – 11:00 Esti Handayani (Universitas Mulawarman): Histopatologi Ika Nila O eo h o is Niloti us

yang diinjeksi Produk Ekstraselular (ECP) dan Produk Intraselular (ICP) Pseudomonas sp.

11:00 – 11:20 Alim Isnansetyo (Universitas Gadjah Mada): I u oge isitas A tige H da O Isolat

Ae o o as H d ophila da i Ja a Ti u u tuk Pe ge a ga Vaksi

11:20 – 11:40 Sri Nuryati (Institut Pertanian Bogor): Aplikasi Vaksi DNA A ti-KHV terhadap Benih Ikan Mas Cypri us a pio Melalui Metode Pe e da a da Pe lakua Hipe os otik

11:40 – 12:00 Munti Yuhana (Institut Pertanian Bogor): “ele tio , I -vitro Assays of Proteolytic and Amylolytic Bacteria and their Application as Biocontrol Agents Againts Pathogenic

Non-hae ol ti “t epto o osis

12:00 – 12:20 Sukenda (Institut Pertanian Bogor): Effi a of Va i e ith H pe os oti I filt atio

Method fo P e e ti g “t epto o o us i Nile Tilapia

BIDANG: PAKAN & NUTRISI

Moderator: Jacob Uktolseja, Ph.D Ruang: Foyer Syailendra

10:20 – 10.40 Hany Handajani (Universitas Muhammadiyah Malang): Pe gujia Be agai Asa

O ga ik da Bakte i Asa Laktat te hadap Pe i gkata Nilai Nut isi Li ah Ika

10:40 – 11:00 Irwan Setyadi (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali):

Pe ga uh Pe e ia Mi ak Na ati da Mi ak Ika dala Paka Ko e sial Te hadap Pe tu uha Calo I duk Ika Ba de g di Ta ak

11:00 – 11:20 Asda Laining (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, Sulawesi Selatan): Pe tu uha da Ka du ga Asa Le ak Uda g Wi du Asal Ta ak Fase

P e atu asi a g Di e i Ko i asi Paka a g Be eda

11:20 – 11:40 Sutia Budi (Universitas Hasanuddin): Pe ga uh Ekst ak Ca e Me ah Capasi u a u

terhadap Pigmentasi, Kadar Leukosit dan Pertumbuhan Ikan Cupang Betta spelendes

pada Dosis a g Be eda

11:40 – 12:00 Agus Kurnia (Universitas Haluoleo): Pe gga tia Total da “e agia Tepu g Ika

dengan Tepung Cangkang Kepiting dalam Pakan terhadap Pertumbuhan dan

Kela gsu ga Hidup La a Uda g Wi du, Pe aeus o odo

(9)

FORUM SIDAT

Moderator: Agung Sudaryono, Ph.D Ruang: Syailendra Room

10:20 – 11:00 I Made Suitha: Potensi Sidat Nasional: Prospek dan Strategi Pemanfaatannya Bagi

Pe ge a ga I dust i Budida a “idat (Berbagi Pengalaman)

11:00 – 11:30 Prof. Martani Husaini (Ketua SIBUSIDO): Pe a “IBU“IDO dala Me a gu Bis is

Budida a “idat a g Lesta i Bagi Ke ak u a Ba gsa Be agi Pe gala a

11:30 – 12:20 Diskusi

KELAS PARALEL SESSI 3 (RABU, 4 SEPTEMBER 2013)

BIDANG: REPRODUKSI & TEKNOLOGI AKUAKULTUR

Moderator: Alimuddin, Ph.D Ruang: Ballroom 2

13:20 – 13:40 Djamhuriyah S.Said (Pusat Penelitian Limnologi-LIPI): Pe tu uha da Pe a pila

Warna Ikan Pelangi Mungil Melanotaenia praecox pada pH Pe ai a a g Be eda

13:40 – 14:00 Usman Bulanin (Universitas Bung Hatta): A alisis Isi La u g Ika Ke apu,

Epi ephelus oe uleopu tus

14:00 – 14:20 Irman Irawan (Universitas Mulawarman): Pe ga uh Ko posisi Ekste de te hadap

Persentase Motility “pe a Ika Lele Du o Cla ias ga iepi us

14:20 – 14:40 Sapto Putro (Universitas Diponegoro): E aluasi P aktek Budida a “iste Ke a a

Jaring Apung Bertingkat dan Sistem Tambak Berdasarkan Taksa Dominan

Mak o e thos

14:40 – 15:00 Gusti Ngurah Permana (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali): Mo ito i g Va iasi Ge etik Ika Ba de g de ga A alisis Alloz e

15:00 – 15:20 Tatam Sutarmat (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali): Budida a Ika Ke apu de ga Ja i g Ga da Be asis T ophi Le el

BIDANG: KESEHATAN IKAN & LINGKUNGAN

Moderator: Ir. Dedy Yaniharto, M.Sc Ruang: Ballroom 1

13:20 – 13:40 Widanarni (Institut Pertanian Bogor): “i iotik u tuk Pe egaha Infeksi IMNV

I fe tious M o e osis Vi us pada Uda g Va a e Litope aeus a a ei

13:40– 14:00 Julie Ekasari (Institut Pertanian Bogor): “ti ulasi Pe e tuka Ag egat Bakte i pada

Budidaya Udang Vaname Litopenaeus Vannamei dengan Sistem Bioflok Melalui

Pe i gkata Kekuata Io

14:00 – 14:20 Lideman (Balai Budidaya Air Payau Takalar): Pe fo a Fotosi tesis Kappaph us sp.

“u a st ai pada Be e apa Ti gkat “uhu da Caha a

14:20 – 14:40 Endang Jamal (Universitas Pattimura): “uhu da “ali itas a g Baik Bagi “i tasa

Larva Zoea Kepiting Bakau Scylla spp. Lokal pada “iste Pe eliha aa Te ko t ol 14:40 – 15:00 Yuni Puji Hastuti (Institut Pertanian Bogor): Kalsiu Ka o at CaCO3) pada Media

Bersalinitas untuk Pertumbuhan Benih Ikan Patin (Pangasius sp.

15:00 – 15:20 M. Fadjar (Universitas Brawijaya, Malang): Pe a di ga Dua Ma a Hasil Ekst aksi

(10)

BIDANG: MANAJEMEN, SOSIAL, BISNIS & HUKUM AKUAKULTUR

Moderator: Dr. Ir. Rita Rostika, M.Si Ruang: Foyer Syailendra

13:20 – 13:40 Bonafisius S. Notohatmodjo (Politeknik Sawunggalih Aji): Pe a di ga A alisa Usaha

Pembesaran Ikan Lele Konsumsi Dengan Metode Konvensional dan Metode Regulator Ekosistem Pada Skala Rumah Tangga di Dusun Banjaran Kecamatan Tempuran

Ka upate Magela g

13:40– 14:00 Sri Susyanti (Universitas Hasanuddin): “o io-juridical Aspect of Seaweed Cultivation

“ite As a Ma iage Do i Ba tae g Rege , “outh “ula esi

14:00 – 14:20 Monika Meliana Taurisianti (Universitas Kristen Satya Wacana): Pe e apa Blue

Economy pada Industri Budidaya Udang dengan Pemanfaat Limbah Kepala dan Kulit

Uda g u tuk P oduksi Kitosa

14:20 – 14:40 Komsanah Sukarti (Universitas Mulawarman): Hu u ga Vegetasi “e pada

te hadap Keli paha Ika di “u gai “epa i

14:40 – 15:00 Fitriyana (Universitas Mulawarman): Pe ilaku “osial Buda a Mas a akat di Dae ah O ek

Wisata Danau Dua Rasa Kampung Pesisir Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten Be au 15:00 – 15:20 Maftuch: Pengaruh Pemberian Imunostimulan Ekstrak Kasar Gracilaria verrucossa

Terhadap Respon Seluler Ikan Mas (Cyprinus carpio) Pasca diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila

FORUM SIDAT

Moderator & Pembahas: Prof. Rokhmin Dahuri Ruang: Syailendra Room

13:20 – 14:00 Dr. Djumbuh Rukmono, M.P (Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya): Ke ijaka

Pemerintah dalam Penanganan Benih Sidat Bagi Pengembangan Industri Budidaya

“idat di I do esia

14:00– 14:30 Dr. Ir. Hasanuddin Atjo, MP (Praktisi/MAI): Pote si “u e da a da P ospek

Pe ge a ga Bis is Budida a “idat di “ula esi Te gah

14:30 – 15:20 Diskusi

SESSI POSTER

SELASA & RABU, 3 – 4 SEPTEMBER 2013 PUKUL 08:00 – 16:00

REPRODUKSI & TEKNOLOGI AKUAKULTUR

Edison Saade (Universitas Hasanuddin): A Feasi ilit “tud of “ide e g Lake Wate s i “ide e g

Rappang Regency - “outh “ula esi fo A ua ultu e

Sutia Budi (Universitas 45 Makassar): Ti gkat da O ga Ta get “e a ga Ektoparasit Argulus sp. pada

Ika Mas Koi C p i us sp. di Ka upate Go a da Ma os, “ula esi “elata

KESEHATAN IKAN & LINGKUNGAN

Samliok Ndobe (Universitas Tadulako): Upa a Do estikasi Melalui Pe esa a Ika Ga us Cha a

striata) di Dalam Wadah Terko t ol

Titiek Aslianti (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali): I o asi Tek ologi

Produksi Benih Bandeng Berkualitas Baik Melalui Aplikasi Iodine dan Tetes Tebu Dalam Manajemen

(11)

Suko Ismi (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali): Pe e ia

Nannochloropsis sp. dengan Kepadatan yang Berbeda pada Pemeliharaan Larva Kerapu Bebek

C o ileptes alti elis – Halaman 87

Daniar Kusumawati (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali): Va iasi

Morfologi Berdasarkan Penciri Morfometrik dan Meristik Kerapu Hybrid Cantik (Epinephelus

Fus oguttatus X Epi ephelus Pol phekadio de ga Populasi Asal

Tony Setia Dharma (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali): Pe i gkata

Kepadatan Telur Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) terhadap Daya Tetas dan Sintasan Prolarva pada

T a spo tasi “iste Te tutup

Emma Suryanti (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, Sulawesi Selatan):

Pe a faata Ta a a “esu iu Pe tula ast u u tuk Me gi duksi Molti g pada I duk da i Uda g Wi du Pe aeus o odo . Fa di Hat he

Fitriyah Husnul Khotimah (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol, Bali):

Histologi Go ad A alo Hasil Pe sila ga A ta a Haliotis s ua ata da Haliotis asi i e

Sularto (Balai Penelitian Pemuliaan Ikan, Sukamandi): Pe ggu aa Ku i g Telu Be ek se agai

Ekste d e pada P oses K iop ese asi “pe a Ika Pati Ja al

Andi Tenriulo (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, Sulawesi Selatan): Uji

Ta ta g Uda g Wi du Pe aeus o odo T a sge ik Me ggu aka Bakte i Patoge Vi io ha e i

PAKAN & NUTRISI

Neltje N. Palinggi (Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, Sulawesi Selatan):

(12)

Konferensi Akuakultur Indonesia 2013

Penerapan

Blue Economy

pada Industri Budidaya Udang dengan Pemanfaat

Limbah Kepala dan Kulit Udang untuk Produksi Kitosan

Monika Meliana Taurisianti

1

dan Jacob L.A. Uktolseja

2

1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

2

Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Telp (0298) 321212 (hunting), Fax (0298) 321433

email: MariaEuprashia@yahoo.com

Abstract

Monika Meliana Taurisianti and Jacob L.A. Uktolseja. Application of the Blue Economy to Shrimp Aquaculture Industry by Utilization of Head and Shell of Shrimp Waste for Chitosan Production. Konferensi Akuakultur Indonesia 2013. Application of blue economy to shrimp aquaculture industry may result in both increasing economic revenue and reducing environmental destruction. The study objective was to calculate revenue from chitosan production derived from head and shell of shrimp waste to pay CO2 emission (carbon footprint) produced by shrimp aquaculture industry. Primary data of shrimp

aquaculture industry were gathered from shrimp aquaculture production of Dompu Regency, Province of South West Sunda Lesser (Nusa Tenggara Barat) of one period of cultivation database in 2005 that produced 142,193.53 kg. It was calculated about 68,835.40 kg of head and shell waste were produced that can be converted to 3,166.43 kg chitosan. In one period of cultivation, selling of chitosan brought about profit of Rp 119,849,300.15 with cost of carbon emission of Rp 85,919,585.23. There was remaining profit of Rp 33,979,714.92. In conclusion, utilization of head and shell of shrimp waste to produce chitosan can pay the cost of CO2 emission derived from shrimp aquaculture industry itself to conserve the environment of

shrimp pond and to gain more profit.

Keywords: Blue economy; Chitosan; CO2 emission; Shrimp aquaculture industry; Shrimp head and shell

waste

Abstrak

Penerapan blue economy pada industri budidaya udang di tambak berpeluang menghasilkan baik peningkatan pendapatan ekonomi dan pengurang kerusakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung pendapatan yang diperoleh dari limbah industri budidaya udang berupa produksi kitosan dari kulit dan kepala udang untuk membayar harga emisi CO2 (carbon footprint) yang diakibatkan oleh industri

budidaya udang. Data utama industri budidaya udang diperoleh dari data industri budidaya udang Kabupaten Dompu NTB pada satu musim tanam 2005 yang menghasilkan produksi udang sebanyak 142.193,53 kg. Perkiraan produksi limbah kulit dan kepala udang sebanyak 68.835,40 kg dengan kitosan yang dihasilkan sebanyak 3.166,43 kg. Dalam satu musim tanam, diperkirakan keuntungan penjualan kitosan sebanyak Rp 119.849.300,15 dan biaya emisi karbon sebanyak Rp 85.919.585,23. Jadi masih tersisa keuntungan sebanyak Rp 33.979.714,92. Dengan demikian pemanfaatan limbah kepala dan kulit udang untuk produksi kitosan dapat membayar emisi CO2 yang diakibatkan oleh kegiatan industri udang itu sendiri untuk

melestarikan lingkungan tambak serta mendapatkan tambahan laba.

Kata kunci: Blue economy; Kitosan; Emisi CO2; Industri budidaya udang; Limbah kepala dan kulit udang

Pendahuluan

(13)

Konferensi Akuakultur Indonesia 2013

ekologis agar dapat sinambung (Kautsky et al., 2000) seperti yang diusulkan dalam konsep Green Economy (Pendleton et al., 2012). Lebih lanjut konsep Green Economy dikembangkan menjadi konsep Blue Economy (Pauli, 2010) dengan salah satu perbedaanya adalah biaya lingkungan akibat proses industri budidaya udang yang menggunakan sumberdaya laut dan pantai tidak dibebankan kepada konsumen seperti yang diusulkan oleh konsep Green Economy (Allison et al., 2012), tetapi melakukan inovasi untuk menggunakan seluruh komponen proses produksi terutama yang dianggap limbah (waste) menjadi barang berguna yang mempunyai nilai ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru (Pauli, 2010). Nilai ekonomi yang tercipta dapat dipakai untuk membayar biaya lingkungan (environmental capital) itu sendiri, serta dapat memberikan tambahan keuntungan bagi industri budidaya udang (economic capital) dan menambah penghasilan bagi tenaga kerja baru (social capital).

Salah satu limbah produksi industri budidaya udang adalah kepala dan kulit udang yang dapat dikonversi menjadi kitosan (Beany et al., 2005). Kitosan ini mempunyai banyak kegunaan dengan nilai ekonomi yang tinggi. Khusus untuk Indonesia diperkirakan dari 500.000 ton/tahun produksi udang dihasilkan limbah kepala dan kulit udang sebanyak 300.000 ton/tahun (Handayani

et al., 2008). Biaya lingkungan yang diakibatkan dari industri budidaya udang dihitung dari tingkat emisi karbon dioksida (Pelletier dan Tyedmers, 2010; Mungkung et al., 2012). Jadi penelitian ini bertujuan untuk menghitung pendapatan yang diperoleh dari limbah industri budidaya udang berupa produksi kitosan dari kulit dan kepala udang untuk membayar harga emisi CO2 (carbon footprint) yang diakibatkan oleh industri budidaya udang.

Bahan dan Metode

Produksi udang dan kitosan

Data produksi udang diperoleh dari hasil produksi tambak udang Kabupaten Dompu, Nusa Tengara Barat (Abubakar, 2009). Konversi jumlah produksi udang di tambak ke jumlah produksi kepala dan kulit udang dilakukan dengan menghitung rasio kepala dan kulit terhadap total berat udang di pasar Kota Semarang secara sampling acak, yaitu sebesar 48,41% dari total berat udang. Kemudian, dari data jumlah produksi kepala dan kulit udang diperoleh data produksi kitosan dengan menggunakan nilai konversi 4,6% menurut Istqomah (2011). Lama produksi kitosan diperoleh dengan total jumlah kepala dan kulit udang dibagi dengan kapasistas pengolahan pabrik kitosan.

Emisi karbon

Emisi karbon yang dihasilkan dari produksi udang di tambak diperoleh dengan menggunakan angka konversi 5,88 kg CO2 e/kg (Mungkung et al., 2012). Emisi karbon yang dihasilkan dari produksi kitosan dihitung dengan Blue Carbon Offset Calculator menurut The

Ocean’sFoundation Seagrass Grow (2013). Emisi karbon dihitung berdasarkan komponen proses produksi kitosan seperti jumlah pegawai, luasan pabrik, jumlah energi listrik yang digunakan, jenis kendaraan transportasi, panjang perjalanan kendaraan transportasi.

Perhitungan ekonomi

(14)

Konferensi Akuakultur Indonesia 2013

Hasil dan Pembahasan

Hasil produksi udang dan kitosan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel ini menunjukkan bahwa kira-kira 2,3% kitosan dapat diproduksi dari total produksi udang. Produksi kitosan ini menghasilkan emisi karbon sekitar 0,002% dari emisi karbon yang dihasilkan dari produksi udang itu sendiri (Tabel 2). Hasil perhitungan ini (5,17 ton CO2 e/ton kitosan) relatif sangat lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil perhitungan emisi karbon produksi kitosan menurut Roberts (2006), yaitu setiap ton produksi kitosan dihasilkan 0,8 ton CO2 .Perbedaan ini mungkin karena perhitungan oleh Roberts (2006) hanya menganalisis CO2 yang keluar dari bahan kepala dan kulit udang yang mengandung CaCO3.

Tabel 1. Produksi udang di tambak Kabupaten Dompu NTB dan perkiraan produksi kitosan.

Produksi udang (kg)

Produksi kepala dan kulit udang (kg) Pembulatan kapasitas pabrik kitosan (kg/bulan) Produksi kitosan (kg/bulan)

142.192,53 68.835,4 14.400 662,4

Tabel 2. Perkiraan emisi karbon produksi udang dan kitosan dan biaya karbonnya.

Produksi udang Produksi kitosan

Emisi karbon (kg C) Biaya karbon (Rp) Emisi karbon (kg C) Biaya karbon (Rp)

836.092,08 84.194.263 17,136 1.725.595,20

Tabel 3. Penghitungan biaya produksi kitosan per bulan.

No. Jenis kebutuhan Jumlah Harga satuan Total (Rp)

1 Bahan baku kepala dan kulit udang

14.400 kg 2.500/kg 36.000.000,00

2 Bahan penolong (HCl, NaOH, air)

14.400 kg 4.500/kg 64.800.000,00

3 Kemasan 265 plastik 500/plastik 132.500,00

4 Listrik 24 hari 50.000/hari 1.200.000,00

5 Gaji karyawan 24 hari x 3 orang 50.000/org/hari 3.600.000,00

Total biaya produksi 105.732.500,00

Jumlah kitosan yang diproduksi (kg) 662,40

HPP kitosan (Rp/kg) 159.620,32

Tabel 3 memuat hasil perhitungan kitosan setiap bulan. Jika dalam satu kemasan plastik kitosan memuat 2,5 kg kitosan maka diperlukan sekitar 265 plastik kemasan dengan harga pokok produksi (HPP) setiap kemasan sebesar Rp 399.050,80. Hasil perhitungan biaya produksi kitosan per kilogram ini lebih tinggi 6,67% dari pehitungan biaya produksi kitosan menurut Savitri et al. (2010) sebesar Rp 149.700/kg kitosan. Perbedaan ini terjadi karena Savitri et al. (2010) hanya memperhitungkan biaya dari bahan kimia saja dan konversi kulit udang ke kitosan lebih rendah yaitu 2,5%.

Tabel 4. Perhitungan biaya investasi dan depresiasi produksi kitosan.

No. Jenis investasi Jumlah

Perkiraan usia ekonomi (UE) (tahun) Harga (Rp) Biaya depresiasi (Rp/bulan)

1 Tempat pengering 2 alat 5 200.000,00 3.333,33

2 Timbangan 2 alat 5 1.000.000,00 16.666,67

3 Oven 2 alat 5 6.000.000,00 100.000,00

4 Gelas ukur 5 alat 5 6.000.000,00 100.000,00

5 Tangki pencampur 3 alat 3 6.000.000,00 166.666,67

6 Alat pengaduk 5 alat 3 100.000,00 2.777,78

7 Termometer 5 alat 3 500.000,00 13.888,89

(15)

Konferensi Akuakultur Indonesia 2013

11 Screener 2 alat 5 6.000.000,00 100.000,00 12 Sewa rumah produksi 1 tahun 1 30.000.000,00 2.500.000,00 13 Pemasaran dan

transportasi

1 tahun 1 5.000.000,00 416.666,67

Total biaya investasi 73.300.000,00 3.695.000,00 Tabel 5. Perhitungan harga pokok penjualan.

No Komponen biaya Biaya (Rp)

1 HPP total kitosan (Rp.159.620,32/kg x 662,4 kg) 105.732.499,97

2 Total biaya depresiasi 3.695.000,00

Total harga pokok penjualan 109.427.499,97

Tabel 6. Perhitungan laba.

No Komponen perhitungan Jumlah (Rp)

1 Penjualan kitosan (662,40 kg x Rp.201.400) 133.407.360,00

2 Harga pokok penjualan 109.427.499,97

Laba 23.979.860,03

Tabel 7. Perhitungan laba setelah dikurangi biaya karbon.

No Komponen perhitungan Jumlah (Rp)

1 Total laba 5 bulan (5 x Rp.23.979.860,03) 119.899.300,15

2 Total biaya karbon 85.919.585,23

Sisa laba 33.979.714,92

Tabel 4 menyajikan hasil perhitungan biaya investasi dan depresiasi produksi kitosan. Sekitar 40,59% dari total biaya dalam satu bulan merupakan biaya investasi. Biaya investasi produksi kitosan dengan luasan fasilitas pabrik sekitar 929 m2 sebesar lebih dari 5 juta USD untuk memproses limbah produksi udang sebanyak 5,9 juta kg (Quinlan 2009; Stewart dan Noyes-Hull, 2010). Berdasarkan perbandingan jumlah limbah udang yang dapat diolah, dengan melakukan esktrapolasi, maka biaya investasi produksi kitosan pada penelitian ini lebih murah 40,35%.

Omzet penjualan kitosan selama satu bulan sebesar Rp 133.407.360 (Tabel 5) atau selama 5 bulan sebanyak Rp 119.899.300,15 (Tabel 6). Dengan dikurangi biaya produksi dan biaya karbon masih menyisakan keuntungan selama 5 bulan operasi sebanyak Rp 33.979.714,92 (Tabel 7). Jika dikurangi dengan biaya CO2 yang keluar dari CaCO3 kepala dan kulit udang, maka keuntungan hanya berkurang Rp 266.814,72 menjadi Rp 33.712.900,20.

Berdasarkan nilai keuntungan Rp 33.979.714,92 dapat dihitung berapa Payback Periode. Keuntungan selama satu bulan dari 5 bulan operasi sebesar Rp 6.795.942,98. Biaya investasi dibagi keuntungan per bulan ini diperoleh hasil 10,78 bulan atau 10 bulan 24 hari. Jadi jika produkasi kitosan dapat berjalan dan semua kitosan dapat dijual, maka sekitar 11 bulan biaya investasi sudah dapat kembali.

(16)

Konferensi Akuakultur Indonesia 2013

juga dapat menjadi karotenoid, lemak, protein dan mineral (Sachindra et al., 2005; Bhaskar et al., 2007). Jadi bioteknologi berpotensi diterapkan untuk limbah non nutrisi.

Kesimpulan

Penerapan blue economy pada industri udang secara tentatif dapat memaksimalkan pendapatan yang diperoleh oleh pengusaha industri udang. Pendapatan tambahan ini pada akhirnya dapat digunakan untuk perbaikan lingkungan dan sosial sebagaimana terdapat dalam konsep green economy, bahkan masih menyisakan laba bagi perusahaan. Potensi penerapan blue economy pada industri udang masih sangatlah besar, karena pada penelitian ini belum dihitung potensi atas industri karotenoid, lemak, protein, dan mineral dengan aplikasi bioteknologi pada limbah kepala dan kulit udang. Tambahan potensi ini menjadi masukan bagi penelitian berikutnya.

Daftar Pustaka

Abubakar. 2009. Trade-off pengembangan pengelolaan kawasan tambak udang berkelanjutan di Kabupaten Dompu, NTB. Agroteksos, 19: 48−55.

Allison, E., N. Franz., C. Fuentevilla, L. Westlund and R. Willmann. 2012. Greening Small-scale Fisheries and Aquaculture. In, J. Alder and A.P. Capella (Project Team United Nations Environmental Programme), Green Economy in a Blue World. United Nations Environmental Programme, Nairobi, pp. 18−37.

Ayer, N.W. and P.H. Tyedmers. 2009. Assessing alternative aquaculture technologies: life cycle assessment of salmonid culture systems in Canada. Journal of Cleaner Production, 17: 362–373.

Antara. 2001. BPPT, PT Katama to Produce Indonesia’s First Kitosan. Jakarta, Antara -The Indonesian National News Agency, July 16, 2001.

Beaney, P., J.L. Mendoza and M. Healy. 2005. Comparison of chitins produced by chemical and bioprocessing methods. Journal of Chemical Technology and Biotechnology,80:145–150.

Bhaskar, N., P.V. Suresh, P.Z. Sakhare and N.M. Sachindra. 2007. Shrimp biowaste fermentation with

Pediococcus acidolactici CFR2182: Optimization of fermentation conditions by response surface methodology and effect of optimized conditions on deproteination/demineralization and carotenoid recovery. Enzyme and Microbial Technology, 40: 1427–1434.

Bunting, S.W. and M. Shpigel. 2009. Evaluating the economic potential of horizontally integrated land-based marine aquaculture. Aquaculture, 294: 43–51.

Costa-Pierce, B. 2002. The 'blue revolution' - aquaculture must go green. World Aquaculture,33:4−5.

Handayani, A.D, Sutrisno, N. Indraswati and S. Ismadji. 2008. Extraction of astaxanthin from giant tiger (Panaeus monodon) shrimp waste using palm oil: Studies of extraction kinetics and thermodynamic. Bioresource Technology, 99: 4414–4419.

Istiqomah. 2011. Pra perancangan unit pengolahan kitosan dari cangkang udang windu di Sidoarjo. Skripsi., Universitas Brawijaya, Malang.

Kautsky N., P. Rönnbäck, M. Tedengren and M. Troell. 2000. Ecosystem perspectives on management of disease in shrimp pond farming Aquaculture, 191: 145–161

Mungkung, R., S.H. Gheewala and A. Tomnantong. 2012. Carbon footprint of IQF peeled tail-on breaded shrimp (Litopenaeusvannamei): How big is it compared to other aquatic products. Environment and Natural Resources Journal, 10: 31-36

Pelletier, N. and P. Tyedmers. 2010. Life cycle assessment of frozen tilapia fillets from Indonesian lake-based and pond-based intensive aquaculture systems. Journal of Industrial Ecology,

14: 467−481

Pendleton, L., A. Solgaard and P. Siegel. 2012. Introduction. In, J. Alder and A.P. Capella (Project Team United Nations Environmental Programme), Green Economy in a Blue World. United Nations Environmental Programme, Nairobi, Kenya, pp. 8−17.

Pauli, G.A. 2010. The Blue Economy. 10 Years, 100 Innovations, 100 Million Jobs. Paradigm Publication, Iaos, New Mexico, 278 pp.

Quinlan, R. 2009. Environmental Assessment Information Feed Shellfish Chitin Processing Plant Old Perlican, NL. Water St., St. John’s, NL, Quinlan Brothers Limited. 43pp.

(17)

Konferensi Akuakultur Indonesia 2013

Savitri, E., N. Soeseno and T. Adiarto. 2010. Sintesis kitosan, poli(2-amino-2-deoksi-D-Glukosa), skala pilot project dari limbah kulit udang sebagai bahan baku alternatif pembuatan biopolimer. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia ―Kejuangan‖Pengembangan teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia. Yoyakarta, 26 Januari 2010. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN‖Veteran‖ Yogyakarta, pp H01-1−10.

Sachindra, N.M., N. Bhaskar and N.S. Mahendrakar. 2005. Carotenoids in different body components of Indian shrimps. Journal of the Science of Food and Agriculture, 85: 167–172.

Stewart, G. and G.N. Hull. 2010. Feasibility of Producing Value Added Products from Snow Crab Processing Waste in Cape Breton, Nova Scotia. Nova Scotia, The Gulf Aquarium and Marine Station Cooperative. 38 pp.

Siikamäki, J., J, N. Sanchirico and S.L. Jardinec, 2012. Global economic potential for reducing carbon dioxide emissions from mangrove loss. Proceedings of the National Academy of Sciences, 109: 14369–14374

Susanto, H.R. and A.A. Mukhsi. 2010. Pemanfaatan kitosan limbah cangkang udang pada proses adsorpsi lemak sapi. Institut Tesknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

The Ocean Foundation’s SeaGrass Grow. 2013. Blue carbon offset calculator mrthodology. https://seagrassgrow.org/blue-carbon-offset-calculator/ diakses 19 Juli 2013.

(18)

Gambar

Tabel 4. Perhitungan biaya investasi dan depresiasi produksi kitosan.
Tabel 5. Perhitungan harga pokok penjualan.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kewenangan ini diberikan agar pembubaran partai politik tidak terjebak pada otoritarianisme dan arogansi, tidak demokratis, dan berujung pada pengebirian kehidupan

Dalam menimbulkan perilaku aware maka promosi yang perlu dilakukan antara lain : jelasnya tulisan pada media cetak, besarnya space iklan pada media cetak,

[r]

Aplikasi keuangan yang dimiliki oleh Dana Pensiun Sekolah Kristen sudah.. tidak efektif untuk dipakai

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif make a match terhadap hasil kognitif belajar IPS dan keterampilan

Penataan organisasi perangkat daerah ini juga dimaksudkan dalam rangka merumuskan fungsi dari lembaga-lembaga yang baru dibentuk sesuai dengan urusan pemerintahan