• Tidak ada hasil yang ditemukan

Farmers Behaviour on the Availability of Technology to the Development of Peanut farming in The Maros Regency . | Agronomi Pertanian BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Farmers Behaviour on the Availability of Technology to the Development of Peanut farming in The Maros Regency . | Agronomi Pertanian BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

51

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan pertanian dengan pendekatan peningkatan

produksi, yakni pertanian sebagai kegiatan budidaya atau usaha tani

belum sepenuhnya mampu mengangkat sektor pertanian sebagai

sumber penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan

sumbangan sektor pertanian semakin menurun terhadap Pendapatan

Domestik Bruto (PDB) nasional.

Memasuki era pasar bebas, pembangunan pertanian harus (1)

berdaya saing dan berorientasi pasar, (2) berkerakyatan yang

mendayagunakan sumber daya yang dimiliki atau yang dikuasai

masyarakat banyak, (3) berkelanjutan, dicirikan dengan kemampuan

mengelola daya dukung untuk kepentingan jangka panjang, inovasi

teknologi tepat guna, ramah lingkungan dan mengupayakan

pelestarian sumber daya alam dan lingkungan dan (4) desentralisasi

yaitu pengembangannya berbasis pada penggunaan sumber daya

domestik, pelaku ekonomi lokal dan memampukan pemerintah

daerah sebagai pengelola utama pembangunan agribisnis di

daerahnya.

Peningkatan produksi, produktivitas dan efesiensi serta daya saing

produk pertanian dapat diwujudkan apabila didukung dengan

peningkatan penguasaan teknologi tepat guna. Pemanfaatan

teknologi tepat guna secara optimal akan dapat terwujud apabila ada

alih teknologi dari pencipta atau pemilik teknologi kepada masyarakat

pengguna teknologi. Kenyataan menunjukkan bahwa

penemuan-penemuan baru mengenai teknologi cukup pesat baik oleh

masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga-lembaga

(2)

lain-52 lain sebagainya. namun masyarakat belum dapat mengakses secara

optimal temuan tersebut untuk diambil manfaat akan keberadaan

teknologi tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut perlu upaya

pemberdayaan masyarakat untuk dapat memperoleh informasi

tentang teknologi yang dapat menstimulasi, mendorong, dan

memotivasi masyarakat sehingga masyarakat mempunyai

kemampuan dalam pemecahan masalah yang dihadapi dalam

meningkatkan kapasitas produksi dan nilai tambah produk

pertaniannya.

Menurut Facharuddin (2000), kacang tanah dapat diolah menjadi

bermacam-macam produk, misalnya kacang goreng, kacang bawang,

ampyang, enting-enting, rempeyek, minyak nabati, dan selanjutnya

dikatakan bahwa dalam setiap 100 gram bahan kacang tanah

mengandung 452 energi kalori, 25,39 gram protein, 42,8 gram lemak,

21,19 gram karbohidrat, 58 mg Ca, 335 mg P, 1,3 mg Fe, 0,30 mg

Vitamin.

Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan dalam struktur

perekonomian di Kabupaten Maros . Selain untuk memenuhi

kebutuhan pokok penduduk, sektor pertanian juga berperan besar

dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta

penyerapan tenaga kerja. Berbagai kegiatan yang telah dan masih

diprogramkan untuk dilaksanakan dibidang pertanian guna

meningkatkan produktivitas dan produksi baik melalui ekstensifikasi

dengan pembukaan lahan pertanian atau sawah baru maupun melalui

intensifikasi dengan penerapan berbagai macam teknologi baru

seperti penggunaan varitas unggul, penggunaan sarana produksi dan

lain-lain.

Data lima tahun terakhir Kabupaten Maros dari tahun 2010-1015

Tabel 1.1 di bawah ini menunjukkan bahwa rata-rata luas panen

(3)

53 18,08 kwintal per hektar, dengan rata-rata produksi 2.874,62 ton per

tahun.

Tabel 1. 1 Perkembangan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kacang Tanah di Kabupaten Maros

No. Tahun

Luas Panen Produktivitas Produksi

Ha

Sumber Data : , Maros Dalam Angka,(,2011, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016)

(4)

54 Menurut Adisarwanto (2004) bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi senjang hasil yaitu faktor biotik, faktor abiotik, dan faktor sosial ekonomi dalam proses penerapan paket teknologi produksi, dan selanjutnya dikatakan bahwa untuk meningkatkan produksi kacang tanah dapat dilakukan dengan 1) memperluas areal panen yaitu diversifikasi, rehabilitasi, ekstensifikasi dan intensifikasi, 2) meningkatkan produktivitas, 3) menekan senjang hasil, 4) menekan kehilangan hasil.

Budidaya kacang tanah di Kabupaten Maros merupakan salah satu usahatani penduduk yang ada di Kecamatan Camba, Kecamatan Mallawa dan Kecamatan Cenrana . Usaha ini dilakukan secara turun temurun dari generasi ke generasi hingga sekarang ini. Pengetahuan tentang budidaya kacang tanah diperoleh dari pengalaman, tradisi dari nenek moyang mereka dan ini merupakan modal dasar. Namun demikian belum cukup untuk disebut sebagai petani produktif, sehingga petani dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap teknologi produksi, agar dapat menjadi petani produktif dan mampu meningkatkan pendapatan melalui usahatani kacang tanah.

Berdasarkan latar belakang, peluang dan kekutaan

sumberdaya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Maros sebagaimana uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan pengkajian dengan judul PERILAKU PETANI TERHADAP KETERSEDIAAN TEKNOLOGI DALAM PENGEMBANGAN USAHATANI KACANG TANAH DI KABUPATEN MAROS”

.

B. Masalah Pengkajian

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas, maka

dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana paket teknologi

(5)

55 dapat menunjang pengembangan kacang tanah di Kabupaten

Maros

2. Bagaimana intensitas penyuluhan, pengetahuan, keterampilan,

dan sikap petani terhadap teknologi produksi dalam

pengembangan usahatani kacang tanah di Kabupaten Maros.

C. Tujuan Pengkajian

Tujuan yang ingin dicapai dari pengkajian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana paket

teknologi produksi ( lahan, benih, pupuk, air, pestisida, dan pasar

) yang dapat menunjang pengembangan kacang tanah di

Kabupaten Maros

2. Untuk menganalisis intensitas penyuluhan, pengetahuan,

keterampilan, dan sikap petani terhadap penerapan teknologi

produksi dalam pengembangan kacang tanah di Kabupaten

Maros.

C. Kegunaan Pengkajian

1. Sebagai bahan informasi bagi petani yang ingin meningkatkan

pendapatan melalui pengembangan usahatani kacang tanah.

2. Sebagai bahan masukan bagi pelaku yang bergerak dalam sektor

pangan khususnya kacang tanah di Kabupaten Maros.

3. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Pemerintah

Kabupaten Maros dalam menentukan kebijakan pengembangan

Gambar

Tabel 1. 1   Perkembangan   Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kacang Tanah di Kabupaten Maros

Referensi

Dokumen terkait

The objectives of this study are: (1) to find out the target and learning needs of 4 th semester students of international science classes of Yogyakarta State University (2)

9. Adanya pencatatan statistik; 10. Jumlah pemasok yang sedikit. Melakukan evaluasi terhadap syarat-syarat Just In Time yang telah dipenuhi dan belum dipenuhi oleh

[r]

Dampak Perilaku Seksual Bebas Remaja Perilaku seksual bebas yang dilakukan remaja akan berdampak pada masalah kesehatan yang akan dihadapi, seperti: kehamilan yang tidak

[r]

Jaminan Fidusia adalah jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak

a) Perhitungan target peralihan dengan metode spektrum kapasitas (ATC-40) diperoleh hasil sebesar 0,208 meter atau nilai drift sebesar 0,005989, termasuk dalam

(1) Pembangunan kembali prasarana dan sarana sebagaimana dimaksud pada Pasal 56 ayat (1) huruf a, merupakan kegiatan fisik pembangunan baru prasarana dan sarana untuk