HANDOUT
Ekonomi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan
(EP - 1293)
Pertemuan Ke-6
Pola pemanfaatan SDA “Milik
Bersama”
SULTAN, SE., M.SI
Deskripsi
 Menjelaskan pola pemanfataan SDA milik
bersama
 Menjelaskan penyebab terjadinya kemacetan
prasarana
 Menjelaskan pencemaran lingkungan  Menjelaskan keindahan/keajaiban alam
 Menjelaskan berbagai kebijakan pengelolaan SDA
milik bersama
 Menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan
Tujuan Instruksional
Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kuliah ini
mahasiswa dapat :
menjelaskan jenis-jenis SDA milik
bersama
mengidentifikasi pola pemanfataan
SDA milik bersama
menyatakan masalah-masalah dalam
Isi
SDA “milik bersama” , tidak ada yang
memiliki, terbuka bebas bagi pihak-pihak
yang ingin memanfaatkannya (ikan di laut
bebas, keindahan alam dll)
Dampak pemanfaatan SDA “milik
bersama”; kemacetan prasarana,
pencemaran lingkungan (TUA).
Kasus2 pemanfaatan SDA “milik bersama”
Kebijaksanaan pemanfaatan SDA “milik
Isi
 Situasi pemilikan bersama muncul apabila
pihak-pihak yang berkepentingan memperoleh hak milik atas system sumber daya alam dan energy untuk memanfaatkan sumber daya alam dan energy
tersebut. Situasi ini dibedakan dari situasi di mana sumber daya alam dan energy tidak ada yang memiliki karena sumber daya alam dan
energy tersebut terbuka bebas bagi pihak – pihak yang ingin memanfaatkannya. Seperti contoh,
Isi
 Indonesia menerapkan Zona Ekonomi Ekslusif
untuk melindungi nelayan pribumi yang sarana penangkapan ikannya masih sederhana, dari
nelayan asing yang sarana penangkapan ikannya relative modern. Dengan terbukanya sumber
daya dan energy pada pengusahaan pihak –pihak maka capital, akan mengalir terus untuk
mengusahakan agar sumber daya alam dan energy sampai satuan biaya naik dan harga-
KEMACETAN
PRASARANA
 Fasilitas umum yang dipakai pihak-pihak yang
saling mencampuri kepentingan masing-masing dapat menimbulkan kemacetan. Misalkan, pada prasarana jalan raya yang mengalami
kemacetan, karena pengguna jalan saling tidak mau mengalah, sehingga secara fisik saling
KEMACETAN
PRASARANA
 Mengapa muncul kemacetan, kesusahan atau
kesulitan? pada umumnya,fasilitas yang dipakai untuk umum, dibangun oleh pemerintah yang kapasitasnya sulit diubah dalam jangka waktu yang pendek dalam hal untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang cepat
berubah.Dengan bertambahnya penduduk, kebutuhannya akan meningkat, sehingga menimbulkan ekses-ekses negative berupa
kemacetan atau memadati fasilitas. Akibat lebih lanjut,ialah meningkatnya biaya mengoperasikan fasilitas sebagai fungsi tingkat pemanfaatan
PENCEMARAN
LINGKUNGAN
 Lingkungan sekitar terutama lingkungan udara,dan air merupakan sumber daya milik bersama terhadap bagian pembuangan sisa- sisa. Saat ini semakin banyak pencemaran lingkungan, akan berakibat semakin sulit untuk menentukan siapa sebenarnya yang bertanggung jawab terhadap pencemaran lingkungan. Masalah ini berbeda
sama sekali dari masalah pemilikkan bersama di mana ada pihak yang menikmati sumber daya alam dan energy dan ada pihak lain yang
KEINDAHAN / KEAJAIBAN
ALAM
 Semakin jenuh seseorang akan kehidupan berdasarkan materi saja, sekali ingin menikmati keindahan / keajaiban alam. Maka dibuat seperti, taman wisata, taman rekreasi. Untuk itu, kegiatan manusia yang dapat merusak
keindahan alam sebaiknya dikurangi atau bahkan dihilangkan,agar generasi yang akan datang dapat
menikmati. Semua ini, perlu tanggung jawab bersama dalam pengelolaan sumber daya alam. Menurut John
V.Krutilla mendefinisikan konservasi sebagai pemanfaatan antara waktu dan secara I optimal “ stock’’ sumber daya alam dan energy yang tetap. Stock ini didapat, karena
adanya kemajuan teknolgi. Dari hal ini, dapat disimpulkan untuk barang dan jasa pada hakikatnya tidak ada
KEINDAHAN / KEAJAIBAN
ALAM
 Berbagai teknik yang dapat digunakan, antara
lain teknik survey dan teknik biaya perjalanan. Di dalam teknik survey, kesediaan rumah tangga
untuk membayar barang dan jasa lingkungan diukur berdasarkan pada lama waktu
mengunjungi tempat rekreasi, dan penghasilan rumah tangga. Di dalam teknik biaya perjalanan, banyaknya hari kunjungan tergantung pada
penduduk, biaya pulang pergi dari daerah asal ke tempat rekreasi, penghasilan daerah, variable
BERBAGAI KEBIJAKSANAAN SEHUBUNGAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI MILIK BERSAMA
Pada hakikatnya, masalah sumber daya
alam dan energy milik bersama
berhubungan dengan eksploitasi atau
pemanfaatan yang berlebihan sumber
daya alam dan energy yang apabila
ditelusuri lebih lanjut merupakan
eksternalitas negative
, yaitu biaya yang
tidak menjadi tanggung jawab oleh
BERBAGAI KEBIJAKSANAAN SEHUBUNGAN DENGAN SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI MILIK BERSAMA
 Cara untuk mengalokasikan dana pada eksternalitas
negative pada suatu ekonomi pasar, melalui pajak. Pajak ini menjadi saran untuk memperbaiki ketidakefisienan yang terjadi. Pajak akan mempengaruhi perilaku produsen dan apabila dibebankan pada konsumen, akan mempengaruhi perilaku konsumen. Oleh karena itu, eksternalitas dan biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi eksternalitas itu
merupakan biaya produksi riil, maka semuanya harus muncul dalam harga barang dan jasa.
 Pajak merupakan sarana yang efisien dan efektif dibandingkan dengan pengendalian, Karena cara
Isi
 Sumber daya alam dan energy “ milik bersama’’
memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena manusia makin
Sumber daya alam milik
bersama dikelompokkan
menjadi tiga, yakni
 Situasi dimana sudah ada orang lain yang
memanfaatkan sumber daya alam tertentu, kemudian pihak lain juga ingin memanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan.
 Situasi dimana pada waktu yang bersamaan
beberapa pihak mengusahakan sumber daya lam dan energy tertentu ( contoh, pemakaian jalan
raya )
 Situasi dimana orang menikmati keidahan /
Isi
Untuk mencegah adanya eksternalitas
negative dalam hal ini, merupakan
eksploitasi yang berlebih, diterapkan
system perpajakan, dengan tujuan akhir
Ringkasan Materi
Pemanfaatan SDA “milik bersama” tidak
hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik,
namun kebutuhan lain-lain juga penting
seperti keindahan dan kemudahan
Soal; Sebutkan tiga (3) kasus pemanfaatan
Referensi
- Hanley, Nick, and Shogren, White, 1997,
“Environmental Economics, In Theory and
Practice” Oxford University Press.
- Sukanto R, “Ekonomi Sumber Daya Alam
dan Energi”, BPFE UGM, Yogyakarta.
- Suparmoko, “Ekonomi Sumber Daya