Bank dan Pemda Data Kredit Korban Bencana
Written by Artikel
Wednesday, 10 November 2010 09:19 -
JAKARTA - Perbankan siap menanggung kerugian akibat rencana pemutihan kredit (pinjaman) milik korban bencana karena sesuai protokol perlakuan khusus untuk kredit di wilayah bencana. Tapi, hal itu tidak termasuk jaminan dari Asuransi Krefiit Indonesia (Askrindo). "Iyalah (menjadi tanggungan bank). Tidak masuk jaminan dari Askrindo (juga)," kata Direktur Retail dan
Konsumer BNI Darmadi Sutanto, di Jakarta, Selasa (9/11).
Namun, menurutnya, perlakuan khusus pemutihan atau penghapusan kredit bagi korban yang tinggal di wilayah bencana akan diberikan setelah ada konfirmasi dari pemerintah daerah (pemda) setempat mengenai kondisi terkini di daerah bencana. "Di lokasi yang sudah
dikonfirmasi pemerintah sebagai bencana nasional, baru bisa dikasih program (pemutihan) itu," paparnya.
Sedangkan, Askrindo menyatakan akan mengikuti ketentuan pemerintah, termasuk dalam penjaminan kredit di wilayah bencana. Tapi, klausul penjaminan juga akan mereka cermati kembali. "Kami ikuti pemerintah,"-kata Corporate Secretary Askrindo, Singgih.
Namun, untuk detail kepastian penjaminan, dia mengatakan, harus melihat perjanjian yang ada selama ini, termasuk apakah faktor bencana alam {force majeur) masuk dalam klausul
penjaminan atau tidak. Bersama Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), Askrindo adalah penjamin penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Pemerintah melalui kedua penjamin kredit tersebut memberikan penjaminan 70 persen untuk KUR.
Bank Indonesia (BI) menyatakan akan merujuk pada peraturan BI (PBI) mengenai perlakuan khusus kredit di daerah bencana. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menegaskan, sudah ada PBI untuk daerah bencana. "(Tapi), kami menyambut baik niat pemerintah dan Perbankan (untuk melakukan pemutihan atau hapus buku kredit di daerah bencana)," katanya melalui layanan pesan singkat, Senin (8/11) malam.
Penentuan daerah bencana tersebut, ujar Halim, akan dibahas perbankan bersama pemda dengan mekanisme musyawarah. "Atas dasar keputusan (musyawarah) tersebut, bank dapat mengambil* langkah untuk meringankan beba"n debitur," jelas Halim.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan menyatakan akan melakukan pemutihan kredit dari para debitur di wilayah bencana.
Dewan Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), Dodit W Probojakti, mengatakan pihaknya juga,menawarkan program restrukturisasi bagi kreditur terkena dampak bencana.
Sumber : Republika