• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum Perdagangan bc07.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum Perdagangan bc07."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT EDARAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR SE-07/BC/2001 TANGGAL 13 MARET 2001

TENTANG

PETUNJUK PENGAWASAN IMPORTASI BERAS, GULA, DAN TEPUNG TERIGU Yth. Para Kepala Kantor Pelayanan

Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Sehubungan dengan banyaknya beras, gula, dan tepung terigu impor beredar di pasaran yang mengganggu produk dalam negeri dan dalam rangka membantu masyarakat khususnya petani serta memperhatikan Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI No. S-026/M.EKON/02/2001 tanggal 13 Februari 2001 perihal Peningkatan Efektivitas Bea Masuk Impor, dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut :

1. Kepala Kantor Pelayanan segera membentuk tim khusus yang bertugas melakukan pengawasan atas pembongkaran dan penimbunan barang impor berupa beras, gula dan tepung terigu.

2. Pejabat yang memeriksa sarana pengangkut agar melakukan pemeriksaan terhadap sarana pengangkut yang datang dari luar daerah pabean yang membawa beras, gula, tepung terigu dan meminta copy manifest, bay plan, dan stowage plan disamping dokumen sarana pengangkut yang biasa diserahkan oleh nakhoda, selanjutnya segera menyerahkan dokumen sarana pengangkut tersebut kepada petugas yang menangani manifest.

3. Pejabat yang menangani manifest agar melakukan analisa/cross check data manifest, bay plan dan stowage plan dengan data pembongkaran dari perusahaan bongkar muat, data BCL 1.2 dan informasi lainnya (seperti : data dari internet).

4. Pengeluaran barang impor berupa beras, gula dan tepung terigu tetap dikenakan jalur merah dan dilakukan pemeriksaan barang.

5. Kepala Kantor Pelayanan agar memberitahukan kepada Kepala Kantor Wilayah untuk melakukan audit terhadap importir yang mengimpor beras, gula, dan tepung terigu dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah SPPB diterbitkan.

6. Pelaporan untuk importasi gula dan tepung terigu adalah sebagaimana diatur dalam Instruksi Dirjen Bea dan Cukai No. INS-19/BC/2000 tanggal 26 Oktober 2000 sedangkan untuk Importasi beras adalah sebagaimana diatur dalam Surat Direktur Jenderal u.b. Direktur Pencegahan dan Penyidikan No. S-121/BC.6/2001 tanggal 16 Februari 2001 tentang Penyempurnaan Format Laporan-Mingguan Kegiatan Importasi Beras.

Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

DIREKTUR JENDERAL, ttd.

DR. R.B. PERMANA AGUNG, D, MSc Nip. 060044475

Tembusan :

1. Sekretaris, Para Direktur dan Kepala Puslatasi; 2. Para Kepala Kantor Wilayah

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 153/MPP/Kep/5/2001 tentang Penerapan Secara Wajib SNI Tepung Terigu Sebagai Bahan Baku Makanan (SNI 01- 3751-2000/Rev. 1995

(1) Barang impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) hanya dapat dikeluarkan dari Kawasan Pabean atau dari tempat lain yang berada di bawah pengawasan pabean

Mengubah Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 153/MPP/Kep/5/2001 tentang Penerapan Secara Wajib SNI Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan (SNI.01-3751- 2000/Rev.1995

• Pengangkut yang sarana pengangkutnya akan datang dari: Luar daerah pabean; atau Dalam daerah pabean yang mengangkut barang impor, barang ekspor, dan/atau barang asal

Dalam hal barang yang akan diekspor dimuat tidak ke sarana pengangkut tujuan luar daerah pabean, maka nama sarana pengangkut diisi dengan nama sarana pengangkut dari pelabuhan

 Pengangkut yang sarana pengangkutnya datang dari luar daerah pabean atau datang dari dalam daerah pabean dengan mengangkut barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

Pengangkut yang sarana pengangkutannya datang dari luar daerah pabean atau dalam daerah pabean yang mengangkut barang impor, barang ekspor dan/atau barang asal daerah pabean

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kacang hijau, beras, beras ketan, tepung terigu Segitiga Biru, tepung terigu Cakra Kembar, tepung tapioka, NaCl 1%, petroleum