• Tidak ada hasil yang ditemukan

SK PenugasanJan Gapkindo salinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SK PenugasanJan Gapkindo salinan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 35/M-DAG/KEP/2/2007

TENTANG

PENUGASAN GABUNGAN PERUSAHAAN KARET INDONESIA (GAPKINDO) SEBAGAI

NATIONAL TRIPARTITE RUBBER CORPORATION (NTRC)

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa karet alam merupakan kekayaan alam nasional yang sebagian besar diusahakan oleh masyarakat petani di pedesaan sehingga pemanfaatannya perlu diatur sebaik-baiknya dan diupayakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran petani karet;

b. bahwa untuk mencapai tujuan dimaksud dalam huruf a serta untuk melaksanakan kesepakatan dalam Deklarasi Bersama Menteri Negara Produsen Utama Karet Alam Dunia antara Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, Menteri Industri Dasar Malaysia dan Menteri Pertanian dan Koperasi Kerajaan Thailand (Joint Ministerial Declaration ) di Denpasar, Bali pada tanggal 12 Desember 2001, perlu menugaskan Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO) sebagai National Tripartite Rubber Corperation (NTRC);

c. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Menteri Perdagangan;

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1982 tentang Pelaksanaan Ekspor, Impor, dan Lalu Lintas Devisa (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3210) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 1985 (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 33, Lembaran Negara Nomor 3291);

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 260 Tahun 1967 tentang Penegasan Tugas dan Tanggung Jawab Menteri Perdagangan Dalam Bidang Perdagangan Luar Negeri;

(2)

Keput usan Ment eri Perdagangan R. I Nomor : 35/ M-DAG/ KEP/ 2/ 2007

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 171/M Tahun 2005;

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2006;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2006;

6. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 558/MPP/Kep/12/1998 tentang Ketentuan Umum Di Bidang Ekspor sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 01/M-DAG/PER/1/2007;

7. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 01/M-DAG/PER/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 30/M-DAG/PER/12/2005;

Memperhatikan : 1. Deklarasi Bersama Menteri Negara Produsen Utama Karet Alam Dunia antara Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, Menteri Industri Dasar Malaysia dan Menteri Pertanian dan Koperasi Kerajaan Thailand (Joint Ministerial Declaration) di Denpasar, Bali pada tanggal 12 Desember 2001;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERTAMA : Menugaskan Gabungan Perusahaan Karet Alam Indonesia (GAPKINDO) sebagai National Tripartite Rubber Corporation (NTRC) sebagaimana dimaksud dalam Deklarasi Bersama Menteri Negara Produsen Utama Karet Alam Dunia antara Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, Menteri Industri Dasar Malaysia dan Menteri Pertanian Koperasi Kerajaan Thailand.

(3)

Keput usan Ment eri Perdagangan R. I Nomor : 35/ M-DAG/ KEP/ 2/ 2007

KEDUA : NTRC sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM PERTAMA merupakan pelaksana kebijakan International Tripartite Rubber Council (ITRC) dan memiliki fungsi menyelenggarakan koordinasi dan monitoring secara tepat waktu dan efektif.

KETIGA : Keanggotaan NTRC terdiri dari Produsen Eksportir Karet Alam Indonesia yang tercatat sebagai anggota GAPKINDO.

KEEMPAT : GAPKINDO sebagai NTRC bertugas:

1. Melaksanakan skema alokasi ekspor yang disepakati (Agreed

Export Tonnage Scheme)

2. memonitor skema pengurangan produksi (Supply Management Scheme)

KELIMA : Dalam melakukan tugasnya, GAPKINDO sebagai NTRC bertanggung jawab dan wajib melaporkan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional, Departemen Perdagangan.

KEENAM : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan berlaku surut sejak tanggal 31 Januari 2004.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 27 Pebruari 2007

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

ttd

MARI ELKA PANGESTU

Salinan sesuai dengan aslinya Sekretariat Jenderal Departemen Perdagangan Kepala Biro Hukum

DJUNARI I. WASKITO

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang menyebabkan siswa keliru dalam menyelesaikan soal-soal high order thinking diantaranya adalah kurang teliti dalam proses pengerjaan soal, kemampuan

Kepala sekolah sebagai penanggung jawab seluruh pelaksanaan bimbingan konseling dengan memfasilitasi dengan sarana- sarana pendukung, sehingga pelaksanaan bimbingan konseling

dan panitia harus mengisi semua field yang terdapat pada form yang disediakan, jika sudah maka klik tombol “ Publish ”, kemudian sistem akan menampilkan form untuk

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan taufik, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Akibat

Untuk melakukan proses Produksi Seuhah Lada, penulis membutuhkan 8 tenaga kerja di tahun pertama yaitu dengan perhitungan 1 orang admin, 1 orang karyawan bagian

xylostella terendah berasal dari isolat BNIPTr yaitu 41%, sedangkan LT 50 terendah ditemukan pada isolat BPluS yaitu 2,09 hari dan LT 50 tertinggi pada isolat BNIPTr yaitu 4,33

pada Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang,

Berdasarkan uraian-uraian yang telah peneliti paparkan terhadap data penelitian yang telah terkumpul yang kemudian di olah, mengenai pengaruh dari debt to equity ratio, return on