• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN SINERGI MENUJU MADRASSAH BERMUTU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MEMBANGUN SINERGI MENUJU MADRASSAH BERMUTU"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN SINERGI

DALAM MEWUJUDKAN

MADRASAH BERMUTU

Oleh

: Drs. H. Pardi,M.PdI

(2)

MEMBANGUN SINERGITAS

INFRASTRUKTUR ( PEMERINTAH, YAYASAN/LEMBAGA

PENYELENGGARA, KOMITE ) SALING MERSINERGI UNTUK

TUJUAN MULIA

MANAJEMEN KELEMBAGAAN ( APA ADANYA menuju

kearah Profesional)

TENAGA KEPENDIDIKAN ( TU, PUSTAKAWAN, LABORAN,

PEMBINA UNIT PRODUKSI

) Kompeten, siap pakai, dan

Profesional

SUMBER DAYA PENDIDIK (KOMPETENSI MUMPUNI,

PROFESIONALITAS TINGGI)

PROSES PEMBELAJARAN yang MEANINGFULL

KURIKULUM ( PERANGKAT PEMBELAJARAN, MEDIA DAN

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN)

GURU MENGEMBANGKAN DIRI DALAM ORGANISASI PROFESI

DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKELANJUTAN

(3)

1)

Madrasah Akademik

adalah prototipe madrasah aliyah berbentuk

MAN Insan Cendekia atau madrasah aliyah lainnya yang

diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang

mengembangkan keunggulan kompetitif di bidang

akademik

,

riset

, dan

sains

.

2)

Madrasah Keagamaan

adalah prototipe madrasah aliyah

yang diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat

yang mengembangkan keunggulan kompetitif di bidang

keahlian kajian keagamaan

(tafaqquh fiddin).

3)

Madrasah Vokasi/Kejuruan

adalah prototipe madrasah

aliyah yang diselenggarakan oleh pemerintah atau

masyarakat yang mengembangkan keunggulan kompetitif

di bidang

keterampilan atau kejuruan

atau kecakapan

hidup dengan kekhasan agama Islam.

4)

Madrasah Reguler

(madrasah pada umumnya)

(4)

MADRASAH YANG BERMUTU UNGGUL

- Mutu Guru/SDM - Mutu Siswa baru - Mutu Fasilitas

- Mutu Lingkungan, bersih, sehat

- Mutu Desain Program

- Mutu KBM, mutu Evaluasi - Mutu Hub. Masyarakat

- Mutu Pengelolaan/ administrasi

- Mutu tamatan

(5)

MEMBANGUN MUTU MADRASAH

1.

Membangun VISI

2.

Membangun MINSET

3.

Membangun SISTEM.

4.

Membangun TEAM WORK.

5.

Membangun KOMITMEN.

6.

Membangun BUDAYA MUTU

7.

Membangun JEJARING

(6)
(7)
(8)

Bagaimana Menyiapkan ?

Bagaimana Menyiapkan ?

SDM

Software &

Hardware

Sistem

Persiapan Internal

Madrasah

Pembelajaran Digital

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

Kebijakan pokok Direktorat Jenderal

Pendis:

Perluasan akses Pendidikan

Peningkatan kualitas (mutu SDM),

sehingga berdaya saing dan

relevansi

(15)

ARAH KEBIJAKAN TEKNIS

Perluasan Akses

Mendorong pendirian dan peningkatan

peran satuan pendidikan Islam dalam

sistem pendidikan nasional

Menjamin ketersediaan ruang kelas yang

baik dan meningkatkan daya tampung

satuan pendidikan Islam

Menyediakan dukungan dan fasilitasi bagi

kelompok masyarakat dari berbagai latar

belakang sosial, ekonomi, intelegensi,

(16)

STRATEGI PENINGKATAN DAN

PEMERATAAN AKSES

Memperbanyak bantuan rehab dan

pembangunan ruang kelas baru; juga

mebelair

Memperbanyak bantuan beasiswa bagi

peserta didik pada satuan-satuan pendidikan

Islam; BOS,

Memfasilitasi pendirian satuan-satuan

pendidikan Islam baru khususnya di daerah

perbatasan, tertinggal, dan terasing;

Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi

(17)

KEGIATAN UNGGULAN Perluasan

Akses

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TERPADU

DAN MADRASAH SATU ATAP;

PENGEMBANGAN PROSES PENDIDIKAN

SISTEM JARAK JAUH BERBASIS IT (

DUAL

MODE SYSTEM

);

PEMBANGUNAN LEMBAGA PENDIDIKAN

(18)

STRATEGI PENINGKATAN MUTU

Memperbanyak kesempatan dan bantuan

beasiswa bagi para pendidik;

Memperkuat forum atau wahana peningkatan

mutu pendidik seperti IGRA, KKG, MGMP;

Mengembangkan

benchmarking

terhadap

pendidikan berstandar nasional dan internasional;

Mengembangkan prototype satuan pendidikan

unggulan;

Mendorong partisipasi siswa dalam olimpiade atau

kejuaran-kejuaraan ilmiah tingkat nasional dan

internasional;

(19)

LANGKAH-LANGKAH

STRATEGIS

Standarisasi:

Menyusun standar satuan

pendidikan berdasarkan standar pelayanan

minimal dan standar nasional pendidikan;

Mapping:

Memetakan kondisi dan status

satuan-satuan pendidikan, serta

mengidentifikasi kebutuhan dan

tantangan;

Benchmarking:

Mendorong

(20)

lanjutan

Prototyping:

Menata dan

mengembangkan model satuan

pendidikan unggul;

Pilot Project:

Merintis

penerapan model satuan

pendidikan unggul pada lokasi

yang terbatas;

Pengembangan:

(21)

ARAH KEBIJAKAN TEKNIS

TATA KELOLA LEMBAGA

Menjadikan prinsip tata kelola yang

baik (

good governance

) sebagai

komponen utama dari tujuan, fungsi,

dan proses pendidikan.

Mendukung dan memperkuat upaya

dalam memperoleh opini Wajar Tanpa

Pengecualian terhadap laporan

keuangan Kementerian Agama RI.

Meningkatkan pencitraan

(22)

STRATEGI PENINGKATAN TATA

KELOLA

Mengembangkan perangkat

peraturan peraturan

perundang-undangan;

Mengembangkan sistem

organisasi dan kelembagaan

sesuai dengan tugas, fungsi, dan

beban kerja;

Memperkuat peran komite

madrasah dan otonomi

perguruan tinggi dalam

(23)

lanjutan

Mengembangkan teknologi informasi

dan komunikasi dalam pengelolaan

dan proses pembelajaran.

Mendukung penerapan Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada

satuan-satuan pendidikan Islam;

Mempromosikan dan

menyebarluaskan

best practice

(24)

Ferifikasi Madrasah swasta Penerima Bantuan :

FC. Akta Pendirian Yayasan/ Lembaga Pengelola

yang telah dicatat di lembar Negara dan disahkan

oleh Kemenkumham

Fc. SK ijin pendirian/ijin Operasional Madrasah dari

Kemenag Kab/ko

Piagam Akreditasi

FC. Susunan / struktur Organisasi Kepengurusan

(Badan Pembina, Pengurus, dan Dewan Pengawas)

FC. Kepala Madrasah dari Yayasan yang telah

disahkan kemenkumham

Berita acara rapat

RAB

(25)

Proses Pendirian Yayasan

Persiapan:

Pengecekan nama Yayasan

Sesuai pasal 15/1, Undang-undang No 28/2004

bahwa nama yayasan tidak boleh sama se Indonesia

( jika terjadi kesamaan untuk membedakan

ditambahi nama jl, dusun, rt/rw desa/kelurahan

kecamatan Kab/Ko dan propinsi.

Jika nama disetujui :

Memproses pembuatan akta yayasan di notaries

yang berijin resmi praktek

Dalam waktu 60 hari akta beserta kelengkapanya

(26)

Pembuatan Akta

Persyaratan : KTP, KK seluruh pendiri yang masih berlaku

(Dewasa/ sudah berkeluarga

Nama dan tempat kedudukan yayasan harus lengkap (nama

yayasan tidak boleh sama se Indonesia ( jika terjadi kesamaan untuk membedakan ditambahi nama jl, dusun, rt/rw

desa/kelurahan kecamatan Kab/Ko dan propinsi).

Susunan Organisasi Yayasan : (Periodisasi 5 tahunan dan tidak

boleh ada rangkap jabatan)

Pembina minimal 1 orang ( terdiri dari personal yang ganjil,

1/3/5/7 dst)

Pengurus minimal 3 orang terdiri dari ketua, sekretaris,

bendahara ditambah dengan seksi-seksi yang dibutuhkan

(usahakan banyak ) yang punya kewenangan membentuk dan mereformasi pengurus adalah dewan Pembina

Pengawas minimal 1 orang lazimnyha 3 orang , bertugas

melakukan audit internal dan menilai , menevaluasi

(27)

Lanjutan :

Yayasan/Lembaga yang didirikan sesuai

Undang-Undang 14 / 2001 atau

sebelumnya harus menyesuaikan diri dan

segera mendaftarkan ke lembaran Negara

lewat Kemenkumham. Yayasan yang berdiri

antara maret 2009 – Maret 2010 harus

melakukan perubahan karena BHP sudah

diamandemen oleh MK ( atau melakukan

afiliasi dengan Yayasan yang sudah

(28)

Bidang usaha Yayasan :

Bidang Sosial, antara lain : Lembaga

Pendidikan formal dan non formal,Panti

Asuhan, Rumah Sakit Poliklinik dan

Laboratorium, Penelitian Ilmu Pengetahuan

Bidang Kemanusiaan : Bantuan korban

Bencana, perang, Bantuan tuna wisma dan

fakir miskin, perlindungan konsumen,

pelestarian Lingkungan hidup

Bidang Keagamaan : pondok Pesantren,

(29)

Pengesahan :

Dalam waktu paling lama 60

hari , sejak nama Yayasan

disetujui maka akta pendirian

Yayasan harus sudah

(30)

Persyaratan Pengesahan

Akta Pendirian Yayasan dari Notaris

NPWP Yayasan yang dikeluarkan oleh

Kantor pelayanan Pajak

Keterangan domisili Yayasan dari

lurah/ Kepala Desa

Pernyataan Penyetoran Modal Yayasan

( Cq. Bukti Rekening Basnk milik

(31)

Pembiayaan

PNBP Pencocokan nama /

Pengecekan nama Yayasan

Pembuatan Akta Yayasan di

Notaris

PNBP Pengesahan

(32)

Info Terbaru

Keharusan setiap guru memiliki SK Guru

Tetap dari Pemerintah / Yayasan / lembaga

Penyelenggara Pendidikan (dengan masa

kerja 2 tahun) SK tiap 2 tahunan sebagai

syarat menerima tunjangan TP/TF dan

bantuan lain-lain (mulai 2011)

Bagi guru Swasta penerima tunjangan

profesi diberikan kesempatan mengurus

impassing guna penyesuaian golongan

Pemberlakuan Undang-undang Yayasan

(33)

Standar Pelayanan Minimal Pendidikan

(

Permendiknas 15 tahun 2010

) :

Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil;

Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk

SMP/MTs tidak melebihi 36 orang.Untuk setiap

rombongan belajar tersedia1 (satu) ruang kelas yang di lengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk

peserta didik dan guru, serta papan tulis;

(34)

lanjutan

Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang

dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, k epala sekolah dan staf kependidikan lainnya dan disetiap S

MP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru.

Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32

peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan;

Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap

mata pelajaran dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran;

Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi

(35)

lanjutan

Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi ak

ademik S-1 atau D – lV sebanyak 70 % dan separuh

diantaranya (35 % dari keseluruh an guru) telah memiliki sertifikat pendidik untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40 % dan 20 %,

9. Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi

akademik S1 atau D – lV dan telah memiliki sertifikat

pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, lP A, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris;

10. Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/Ml

berkualifikasi akademik S-1 atau D-lV dan telah memiliki sertifikat pendidik;

11. Di setiap kabupaten/kota semua kepala SMP/MTs

(36)

Pelayanan pendidikan dasar oleh satuan

pendidikan :

Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah

ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah

mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia,

Matematika , lPA,dan IPS dengan perbandingan satu

set untuk setiap peserta didik;

Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah

ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah

mencakup semua mata pelajaran dengan

perbandingan satu set untuk setiap perserta didik;

Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan

(37)

lanjutan

Setiap SD/MI m emil iki 100 judul buku pengayaan dan 10

buku referensi, dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi;

Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan

pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran,

melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik, dan

melaksanakan tugas tambahan;

Satuan pendidikan menyelenggarakan proses

pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut :

a) K e l a s l - l l : 18 jam per minggu b) Kelas III: 24 jam per minggu

(38)

lanjutan

Di setiap kabupaten/kota semua pengawas

sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi

akademik S -1 atau D.lV dan telah memiliki

sertifikat pendidik;

Pemerintah kabupaten/kota memiliki rencana

dan melaksanakan kegiatan untuk membantu

satuan pendidikan dalam mengembangkan

kurikulum dan proses pembelajaran y ang

efektif dan

Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan

(39)

lanjutan

Satuan pendidikan menerapkan kurikulum

tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai

ketentuan yang berlaku;

Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan

silabus untuk setiap mata pelajaran yang

diampunya;

Setiap guru mengembangkan dan menerapkan

program penilaian untuk membantu

meningkatkan kemampuan belajar peserta didik;

Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan

(40)

lanjutan

Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi

mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestosi belajar pesertad idik;

Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan

hasil ulangan akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas ( UKK ) serta ujian akhir ( US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di kabupaten/kota pada setiap akhir smester dan,

Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip

(41)

LARANGAN (Ps. 181) PP 74

2010

Pendidik & tenaga kependidikan

, perseorangan/kolektif,

dilarang

:

a.

menjual

buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar,

pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan;

b.

memungut biaya

dalam memberikan bimbingan belajar atau les

kepada peserta didik di satuan pendidikan;

c. melakukan segala sesuatu baik secara langsung maupun tidak

langsung yang

menciderai integritas

evaluasi hasil belajar peserta

didik; dan/atau

d.

melakukan pungutan

kepada peserta didik baik secara langsung

maupun tidak langsung yang bertentangan dengan ketentuan

(42)

LARANGAN (Ps.198) PP 74

2010

Dewan pendidikan

/

komite sekolah/madrasah

,

perseorangan/kolektif,

dilarang

:

a.

menjual

buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan

ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di satuan

pendidikan;

b.

memungut biaya bimbingan belajar atau les

dari peserta

didik atau orang tua/walinya di satuan pendidikan;

c.

mencederai

integritas evaluasi hasil belajar peserta didik

secara langsung atau tidak langsung;

d.

mencederai integritas seleksi penerimaan peserta didik baru

secara langsung atautidak langsung; dan/atau

e. melaksanakan kegiatan lain yang

mencederai integritas

(43)

Lain-lain :

Pemrograman Data PIP, BOS

dengan Bank Data Tunggal

melalui pemadanan data antar

Kementerian 2018

Persiapan KSM,LKTI dan Expo

Madrasah 2018, Aksioma 2019

Nominasi dan Penyelenggara

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 1 Percepatan peningkatan mutu akademik dengan AUN-QA Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian analisis kinerja pasca sertifikasi AUN-QA menjadi penting

Oleh karena itu, penulis menuangkannya dalam bentuk penelitian dengan judul “Penerapan Model GI (Group Investigation) pada Konsep Zat Adiktif dan Psikotropika” (Penelitian

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel struktur penduduk.. berdasarkan umur pada tahun 2011

Gambaran Frekuensi Konsumsi Bahan Makanan Serat dan Sumber Kolesterol, Indeks masa Tubuh (IMT), Kadar Kolesterol Darah dan Low Density Lipoprotein (LDL) Pada Pasien Penyakit Jantung

Menurut saya, konsep yang benar ketika kita ingin membuat sesuatu adalah dengan kita mencari orangnya terlebih dahulu yang kemudian kita didik mereka.. Namun kita

Setelah diketahui lama pemuasaan dengan tepat maka yang tak kalah pentingnya adalah megetahui kepadatan ikan, karena hal ini berhubungan dengan masalah biaya trans- portasi,

Hasil dari Metode Importance Performance menunjukkan adanya dua prioritas atribut perbaikan yaitu ketepatan waktu dalam mengirim produk (P1) dan lead time

Kedua, perilaku konsumen yang melakukan pembelian terhadap suatu merek tertentu secara berulang-ulang dan konsumen mempunyai keterlibatan tinggi dalam