laporan tahunan
annual report
10
m a n d o m / H u m a n & F r e e d o m
Tahun Ketiga | MID-2 | Third Year
Lapor
an T
ahunan
2010
A
nnual R
epor
t
PT M
Misi &
Nilai - Nilai
(Mission & Values )
Nilai - nilai :
1. Menciptakan gaya hidup yang lebih bernilai, bersama dengan konsumen dan untuk konsumen
Dengan kata kunci ”Sehat”, ”Bersih”, dan ”Nikmat” untuk usaha, kami akan mewujudkan “kebutuhan/keinginan” yang bertolak dari konsumen, dalam bentuk produk/pelayanan yang menarik, menjadikannya sebagai “Nilai” yang akan kembali pada konsumen. Kami berusaha sekuat tenaga untuk menyajikannya kepada sebanyak mungkin konsumen di dunia.
2. Partisipasi aktif dari karyawan
Dalam iklim Perseroan yang menghargai manusia dan kebebasan/keluhuran sebagaimana tertanam dalam nama perusahaan Mandom, maka kami akan berusaha memben-tuk komunitas manusia yang kaya kreativitas, sehingga mendukung perkembangan yang berkesinambungan bagi perseorangan maupun organisasi agar dapat meningkatkan nilai Perseroan.
3. Tanggung jawab sosial dan sustainability
Mengusahakan komunikasi dua arah dengan stakeholder, merespons tanggung jawab ekonomi dan sosial yang dituntutnya dengan lurus hati dan tindakan cepat. Berusaha mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang baik berdasarkan kepercayaan satu sama lain sebagai sesama “warga perusahaan yang baik”, berusaha menjalin keharmonisan dan solidaritas dengan masyarakat sebagai bentuk kontribusi bagi kemakmurannya.
Values :
1. Creating lifestyle value with consumers, for consumers
The words “beauty”, “health”, “cleanliness”, and “fun” summarize our business. We will do our best to listen to our consumers’ needs and wants and turn them into attractive products and services, and to bring those “values” to as many consumers as possible.
2. Active employee participation
The corporate name “Mandom”, deriving from “Human” and “Freedom”, represents the respect for human dignity and a liberal atmosphere. At the core of the Mandom Group is an environment where employees can freely demonstrate their creativity through open and lively discussions. The continuous growth of both the individuals and the entire organization will enhance our value.
3. Social responsibility and sustainability
We will try to establish mutual communication with our stakeholders in order to build and sustain favorable relationships with them. We aim to respond quickly to their demands on our economic and social responsibilities. We will also be “a good corporate citizen” and dedicate ourselves to society’s develop-ment.
“‘
Menghadirkan kehidupan yang lebih menyenangkan, indah, dan sehat
.
Aiming to provide a
laporan tahunan
annual report
10
m a n d o m / H u m a n & F r e e d o m
D
aftar
I
si
(Contents)
Perseroan Secara Ringkas
Riwayat Singkat Perseroan
Penghargaan
Kronologis Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia
Daftar Kepemilikan Saham
Indikator Pertumbuhan Keuangan Penting
Ikhtisar Data Keuangan Penting & Analisis
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Komite Audit
Riwayat Hidup Dewan Komisaris dan Direksi
Struktur Organisasi
Laporan Keuangan
Kegiatan Iklan dan Promosi
Tanggung Jawab Laporan Tahunan
The Company in Brief
Brief History of the Company
Awards
Chronology of Share Listing on Indonesia Stock Exchange
Share Ownership
Growth Indicators of Financial Highlights
Financial Highlights and Analysis
Report of the Board of Commissioners
Report of the Board of Directors
Management Discussion and Analysis
Corporate Governance
Report of the Audit Committee
Personal History of the Board of Commissioners and the Board of Directors
Organization Structure
Financial Statements
Advertising and Promotion Activities
Responsibility of the Annual Report
3
4
5
6
7
8
9
12
14
16
30
34
36
38
39
42
P
erseroan
S
ecara
R
ingkas
(The Company in Brief )
a) Nama: PT Mandom Indonesia Tbk b) Bidang dan kegiatan usaha :
Bergerak di bidang Industri Kosmetika, Wangi-wangian, Perbeka-lan Kesehatan Rumah Tangga, Toiletries, dan Kemasan Plastik.
c) Manajemen Perseroan Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Masayoshi Momota Komisaris : Motonobu Nishimura Komisaris : Lie Harjono Komisaris Independen : Humala Panggabean Komisaris Independen : Djasman
Direksi
Presiden Direktur / CEO : Tatsuyoshi Kitamura Wakil Presiden Direktur : Yoshihiro Tsuchitani Wakil Presiden Direktur
Tidak Terailiasi : Sastra Widjaya Direktur Senior : Takeshi Hibi
Direktur Tidak Terailiasi : Muhammad Makmun Arsyad Direktur Tidak Terailiasi : Herman Saleh
Direktur Tidak Terailiasi : Tugiyono Direktur : Koichi Watanabe Direktur : Yoshitaka Nishihira Direktur : Katsutoshi Shigemura
a) Name : PT Mandom Indonesia Tbk
b) Business Lines :
Dealing with Cosmetics, Perfumery, Household Health Supply, Toiletries, and Plastic Packaging Industries.
c) Management of the Company
Board of Commissioners
President Commissioner : Masayoshi Momota Commissioner : Motonobu Nishimura Commissioner : Lie Harjono Independent Commissioner : Humala Panggabean Independent Commissioner : Djasman
Board of Directors
President Director/ CEO : Tatsuyoshi Kitamura Vice President Director : Yoshihiro Tsuchitani Vice President Director
Not Ailiated : Sastra Widjaya Senior Director : Takeshi Hibi
Director Not Ailiated : Muhammad Makmun Arsyad Director Not Ailiated : Herman Saleh
R
iwayat
S
ingkat
P
erseroan
(Brief History of the Company)
Nopember 1969: Berdiri dengan nama PT Tancho Indonesia Co. Ltd.
April 1971 : Mulai produksi komersial di pabrik Sunter, Jakarta.
Januari 1990 : Berubah nama menjadi PT Tancho Indonesia.
September 1993 : Mencatatkan seluruh saham di Bursa Efek Jakarta.
Mei 1995 : Meresmikan bangunan baru di Sunter yang digunakan untuk Pabrik Kosmetik dan Kantor Pusat Perseroan.
Mei 1997 : Berubah nama menjadi PT Tancho Indonesia Tbk.
Juni 2000 : Rights Issue I untuk membiayai pembelian lahan di kawasan MM 2100 Kota Industri Cibitung, Bekasi, Jawa
Barat yang digunakan untuk pabrik kemasan plastik.
Januari 2001 : Berubah nama menjadi PT Mandom Indonesia Tbk dan diikuti dengan pergantian logo perseroan.
Maret 2001 : Meresmikan pabrik baru kemasan plastik di Cibitung.
Februari 2006 : Rights Issue II untuk membiayai pembangunan pabrik dan pusat logistik di Cibitung.
Maret 2007 : Menutup rangkaian peringatan HUT 35 Perseroan dan MeresmikanPabrik dan Pusat Logistik Cibitung.
Desember 2007 : Menutup periode Rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun yang ke-1 (MID-1) dengan pencapaian target penjualan Rp 1 triliun.
Juni 2008 : Rights Issue III untuk membiayai pembelian lahan baru di Cibitung.
Desember 2010 : Menutup periode Rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun yang ke-2 (MID-2) dengan pencapaian target penjualan Rp 1,5 triliun.
November 1969 : The Company is incorporated bearing the name PT Tancho Indonesia Co. Ltd.
April 1971 : The commercial production of the Company’s factory in Sunter, Jakarta started.
January 1990 : The name of the Company changed into PT Tancho Indonesia.
September 1993 : The Company listed all of its shares on the Jakarta Stock Exchange.
May 1995 : Inauguration of new building in Sunter used as a Cosmetic Factory and the Company’s Head Oice.
May 1997 : The name of the Company changed into PT Tancho Indonesia Tbk.
June 2000 : Rights Issue I to inance the purchase of land in MM 2100, Cibitung Industrial Estate, Bekasi, West Java, used as a plastic packaging factory.
January 2001 : Name of the Company changed into PT Mandom Indonesia Tbk with a new logo.
March 2001 : Inauguration of a new plastic packaging factory in MM 2100, Cibitung Industrial Estate, Bekasi, West Java.
February 2006 : Rights Issue II to inance construction of a factory and a logistic center in Cibitung.
March 2007 : Complete the series of activities held in commemorating the Company’s 35th anniversary and oicial ceremony of Cibitung Factory and Logistic Center.
December 2007 : Complete the period of First Stage of the 3-Year Middle Range Management Planning (MID-1) by achieving Rp 1 trillion sales target.
June 2008 : Rights Issue III to inance the land purchase in Cibitung.
GATSBY − Hair Gel
TANCHO − Hair Dye
P
ENGHARGAAN
TOP BRAND 2010
INDONESIA’S MOST FAVOURITE
YOUTH BRAND 2010
INDONESIA’S MOST FAVORITE
WOMEN BRAND 2010
(Awards)
PIXY − Lipstick
GATSBY − Hair Cream & Gel
PUCELLE − Body Cologne
PIXY − Compact Powder
K
ronologis
P
encatatan
S
aham Di
B
ursa
E
fek
I
ndonesia
(Chronology of Share Listing on Indonesia Stock Exchange)
September 1993 : Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
Harga Penawaran Rp 7.350 dan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham
Modal Dasar : Rp 25.000.000.000 Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh : Rp 13.000.000.000 Jumlah saham : 13.000.000 saham
Oktober 1995 : Saham bonus (1:1)
Modal Dasar : Rp 100.000.000.000 Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh : Rp 26.000.000.000 Jumlah saham : 26.000.000 saham
September 1997 : Stock Split Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham
Modal Dasar : Rp 100.000.000.000 Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh : Rp 26.000.000.000 Jumlah saham : 52.000.000 saham
September 1997 : Saham Bonus (2:1)
Modal Dasar : Rp 156.000.000.000 Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh : Rp 39.000.000.000 Jumlah saham : 78.000.000 saham
Juni 2000 : Rights Issue I (1:1)
Modal Dasar : Rp 312.000.000.000 Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh : Rp 78.000.000.000 Jumlah saham : 156.000.000 saham Harga saham sebelum
Rights Issue I : Rp 1.775
Februari 2006 : Rights Issue II (25:4)
Modal Dasar : Rp 361.920.000.000 Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh : Rp 90.480.000.000 Jumlah saham : 180.960.000 saham Harga saham sebelum
Rights Issue II : Rp 3.700
Juni 2008 : Rights Issue III (9:1)
Modal Dasar : Rp 402.133.334.000 Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh : Rp100.533.333.500 Jumlah saham : 201.066.667 saham Harga saham sebelum
Rights Issue III : Rp 7.000
September 1993 : The Company listed all of its shares on the Indonesia Stock Exchange.
Ofering price is Rp 7,350 and each share having a nominal value of Rp 1,000
Authorized Capital : Rp 25,000,000,000 Subscribed and
Fully Paid Up Capital : Rp 13,000,000,000 Total Shares : 13,000,000 shares
October 1995 : Bonus shares (1:1)
Authorized Capital : Rp 100,000,000,000 Subscribed and
Fully Paid Up Capital : Rp 26,000,000,000 Total Shares : 26,000,000 shares
September 1997 : Stock Split Rp 1,000 to Rp 500 per share Authorized Capital : Rp 100,000,000,000 Subscribed and
Fully Paid Up Capital : Rp 26,000,000,000 Total Shares : 52,000,000 shares
September 1997 : Shares Bonus (2:1)
Authorized Capital : Rp 156,000,000,000 Subscribed and
Fully Paid Up Capital : Rp 39,000,000,000 Total Shares : 78,000,000 shares
June 2000 : Rights Issue I (1:1)
Authorized Capital : Rp 312,000,000,000 Subscribed and
Fully Paid Up Capital : Rp 78,000,000,000 Total Shares : 156,000,000 shares Share price
before Rights Issue I : Rp 1,775
February 2006 : Rights Issue II (25:4)
Authorized Capital : Rp 361,920,000,000 Subscribed and
Fully Paid Up Capital : Rp 90,480,000,000 Total Shares : 180,960,000 shares Share price
before Rights Issue II : Rp 3,700
June 2008 : Rights Issue III (9:1)
Authorized Capital : Rp 402,133,334,000 Subscribed and
Fully Paid Up Capital : Rp100,533,333,500 Total Shares : 201,066,667 shares Share price
D
aftar
K
epemilikan
S
aham
(Share Ownership)
1. Daftar Kepemilikan Saham PT Mandom Indonesia Tbk per 31 Desember 2010 Share Ownership PT Mandom Indonesia Tbk as of December 31, 2010
2. Daftar Kepemilikan Saham Dewan Komisaris & Direksi pada tanggal 31 Desember 2010
Share Ownership of the Board of Commissioners and the Board of Directors in December 31, 2010
No. Keterangan
Note Total %
A Kepemilikan 5% atau lebih
Ownership by 5% or more - Individual
- Limited Company - Foreign Company
10.107.262 22.754.894 122.319.485
5,03 11,32 60,84
B Kepemilikan dibawah 5%
Ownership by less than 5% - Pension Fund
- Limited Company - Individual ( Local ) - Mutual Fund - Foreign Company - Foreign Individual - Others
57.000 7.208.323 19.095.095
2.553.066 14.424.522
2.451.632 95.388
0,03 3,59 9,50 1,27 7,17 1,22 0,05
No. Nama
Name
Jabatan
Position
Jumlah Kepemilikan Saham
Number of Shares
Persentase (%)
Percentage (%)
1 Lie Harjono Komisaris
Commissioner
253.004 0,13
2 Tatsuyoshi Kitamura Presiden Direktur / CEO President Director / CEO
13.000 0,01
3 Yoshihiro Tsuchitani Wakil Presiden Direktur Vice President Director
12.888 0,01
4 Sastra Widjaya Wakil Presiden Direktur Tidak Terailiasi
Vice President Director Not Ailiated
I
ndikator
P
ertumbuhan
K
euangan
P
enting
(Growth Indicators of Financial Highlights)
Penjualan Bersih
Net Sales (Rp. 000. 000)
Laba Bersih
Net Income (Rp. 000. 000)
Equitas
Equity (Rp. 000. 000)
Jumlah Aset
Total Assets (Rp. 000. 000)
Dividen Kas / Laba Bersih (%)
Cash Dividend / Net Income (%)
Laba Bersih / Jumlah Aset (%)
Net Income / Total Assets (%)
Laba Bersih / Ekuitas (%)
Net Income / Equity (%)
2006 2007 2008 2009 2010 20-
15-
10-18-
16-
14-
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 60-
50-
40-
14,89 % 15,34 %
12,61 %
12,53 % 12,55 %
16,48% 16,51%
14,15%
13,86% 45,19% 45,55%
52,52%
51,48% 52,01%
Dalam jutaan Rupiah 31 Desember
In millions of Rupiah December 31
2010 2009 2008 2007 2006
Laporan Laba Rugi
Statements of Income
Penjualan Bersih (Net Sales) 1.466.939 1.388.725 1.239.775 1.018.334 951.630
Laba Kotor (Gross Proit) 543.904 508.557 453.583 403.093 372.092
Laba Usaha (Operating Income) 173.866 184.917 175.319 151.586 138.803
Laba Bersih (Net Income) 131.445 124.612 114.854 111.232 100.118
Neraca
Balance Sheets
Aset Lancar (Current Assets)
610.789 562.971 497.212 396.330 354.586
Aset Tidak Lancar (Non-Current Assets)
436.449 431.649 413.578 328.867 317.611
Jumlah Aset (Total Assets)
1.047.238 994.620 910.790 725.197 672.197
Kewajiban Lancar (Current Liabilities)
57.166 77.511 61.401 22.507 40.382
Kewajiban Tidak Lancar (Non-Current Liabilities)
41.592 36.312 33.223 29.050 24.166
Ekuitas (Equity)
948.480 880.797 816.166 673.640 607.648
Jumlah Kewajiban & Ekuitas (Total Liabilities & Equity)
1.047.238 994.620 910.790 725.197 672.197
Modal Ditempatkan dan Disetor (Subscribed and Paid-up Capital)
201.066.667 210.066.667 201.066.667 180.960.000 180.960.000
Arus Kas
Cash Flows
Belanja Modal (Capital Expenditure)
63.517 70.533 128.962 62.439 105.357
Solvabilitas
Solvency
1 Aset Lancar - Kewajiban Lancar (Current Assets - Current Liabilities)
553.623 485.460 435.811 373.823 314.204
2 Aset Lancar / Kewajiban Lancar (Current Assets / Current Liabilities)
1.068,45% 726,31% 809,78% 1760,93% 878,08%
3 Kewajiban Lancar / Jumlah Aset (Current Liabilities / Total Assets)
5,46% 7,79% 6,74% 3,10% 6,01%
4 Ekuitas / Jumlah Aset (Equity / Total Assets
90,57% 88,56% 89,61% 92,89% 90,40%
I
khtisar
D
ata
K
euangan
P
enting dan
A
nalisis
Dalam jutaan Rupiah 31 Desember In millions of Rupiah December 31
2010 2009 2008 2007 2006
Proitabilitas Proitability
Laba Bersih / Penjualan Bersih
(Net Income / Net Sales)
8,96% 8,97% 9,26% 10,92% 10,52%
Laba Bersih per Saham
(Earnings per Share)
654 620 590 591* 532*
Rasio Kenaikan Penjualan
(Sales Increase Ratio)
105,63% 112,01% 121,75% 107,01% 105,18%
Rasio Kenaikan Laba Bersih
(Net Income Increase Ratio)
105,48% 108,50% 103,26% 111,10% 107,81%
Eisiensi Operasi Operational Eiciency Penjualan Bersih / Jumlah Aset
(Net Sales / Total Assets)
1.40 1.40 1.36 1.40 1.42
Laba Bersih / Jumlah Aset
(Net Income / Total Assets)
12,55% 12,53% 12,61% 15,34% 14,89%
Laba Bersih / Ekuitas
(Net Income / Equity)
13,86% 14,15% 14,07% 16,51% 16,48%
Dividen Kas / Laba Bersih
(Cash Dividend / Net Income)
52,01% 51,48% 52,52% 45,55% 45,19%
Solvabilitas
Kas dan setara kas sebesar Rp 129,10 miliar, turun 12,3% dibanding saldo akhir tahun 2009. Aset lancar tercatat 10,7 kali lebih tinggi dari kewajiban lancar. Hal ini terutama dikarenakan adanya peningkatan piutang usaha dan investasi serta kebijakan Perseroan untuk melakukan pengelolaan pembelian bahan baku dan perencanaan produksi secara efektif, sehingga kemampuan Perseroan untuk melunasi kewajibannya sangat baik.
Proitabilitas
Penjualan bersih pada tahun 2010 tercatat Rp 1,47 triliun, naik 5,6% dibanding tahun 2009. Beban pokok penjualan sebesar Rp 923,03 miliar, naik 4,9% dibanding tahun 2009 karena sebagian bahan baku mengalami kenaikan harga. Namun Perseroan dapat mencatat kenaikan laba bersih 5,5% walaupun rasio laba bersih dibanding penjualan bersih turun tipis menjadi 8,96% dari 8,97% di tahun 2009.
Eisiensi Operasi
Jumlah Aset naik Rp 52,62 miliar atau 5,3% dibanding tahun 2009 terutama dikarenakan kenaikan piutang usaha dan investasi. Laba bersih naik 5,5% dibanding 2009. ROA dan ROE mencatatkan penurunan dibanding tahun 2009. Namun, baik ROA maupun ROE masih dalam level yang baik.
Solvency
Cash and cash equivalents was recorded at Rp 129.10 billion, a decrease of 12.3% compared to the end of 2009. Current assets was 10.7 higher than current liabilities. This was mainly due to the increase of trade accounts receivable and investment as well as the Company’s policy to conduct an efective raw material purchasing system and production planning which enable the Company to fullil its liabilities accordingly.
Proitability
Net Sales in 2010 was recorded at Rp 1.47 trillion, grew by 5.6% compared to 2009. Cost of goods sold was recorded at Rp 923.03 billion, an increase of 4.9% compared to 2009 as a result of the price increase of some raw materials. However, the Company managed to book net proit growth of 5.5% even though net proit margin slightly decreased to 8.96% from 8.97% in 2009.
Operational Eiciency
Total assets increased Rp 52.62 billion or 5.3% compared to 2009 which was mainly due to the increase of trade accounts receivable and investment. Net income grew by 5.5% compared to 2009. The ROA and ROE recorded a decrease compared to 2009. Nevertheless, both ROA and ROE were still in an appropriate level.
L
aporan
D
ewan
K
omisaris
(Report of the Board of Commissioners)
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2010 terus mengalami pertumbuhan, setelah pada tahun 2009 mampu melewati tantangan krisis ekonomi global dengan cukup baik. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,1%, kurs nilai tukar Rupiah di akhir tahun 2010 tercatat sebesar Rp 8.991 per dollar AS, serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sempat mencatat rekor tertinggi di level 3.786,10 pada 9 Desember 2010.
Penjualan Perseroan pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 1,47 triliun atau tumbuh 5,6% dibandingkan dengan tahun 2009. Laba bersih tercatat sebesar Rp 131,45 miliar atau tumbuh 5,5 % dibandingkan tahun 2009.
Pencapaian ini semakin penting karena pada tahun 2010 merupakan tahun terakhir dari Rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun yang ke-2 atau MID-2. Pencapaian MID-2 yang sesuai dengan target-target yang ditetapkan merupakan pondasi untuk melangkah lebih lanjut dalam MID-3. Pada kesempatan ini Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan atas prestasi Direksi dan seluruh karyawan atas usahanya mencapai target yang ditentukan dalam MID-2.
Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi dan tugas pengawasan dibantu oleh Komite Audit. Tugas pengawasan tersebut berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Dewan Komisaris juga baik bersama-sama maupun masing-masing secara rutin menghadiri rapat direksi dan rapat lainnya yang diselenggarakan oleh Direksi.
Dear Respected Shareholders,
The Indonesian economy during 2010 was consistently growing, after properly coping with the global economic crisis in 2009. Economic growth reached 6.1%, at the end of 2010 Rupiah exchange rate was recorded at Rp 8,991/US$, and Jakarta Composite Index (IHSG) at the Indonesia Stock Exchange recorded the highest record of 3,786.10 on
December 9, 2010.
Sales of the Company was recorded at Rp 1.47 trillion or grew by 5.6% compared to 2009. Net income was recorded at Rp 131.45 billion or grew by 5.5% compared to 2009.
This achievement became more important since the year 2010 was the inal year of the Second Stage of the 3-Year Middle Range Management Planning or abbreviated to 2. The achievement of MID-2 which was in line with the determined targets is a foundation to step forward in MID-3. Taking this opportunity, the Board of Commissioners would like to confer our highest appreciation for the Board of Directors and all the employees for their eforts in accomplishing the targets determined in MID-2.
In performing the supervisory function and responsibility, the Board of Commissioners is supported by the Audit Committee. The supervisory responsibility is guided by the principles of good corporate governance to ensure the Company’s compliance towards the Company’s Article of Association and other existing laws and regulations in the ield of capital market and those related to the Company’s business activities. All the Board of Commissioners at once or respectively joined the Board of Directors meeting and other meetings conducted by the Board of Directors on a regular basis.
Masayoshi Momota
Presiden Komisaris
Anggota Dewan Komisaris
Member of the Board of Commissioners
The Board of Commissioners has dully accepted the Company’s inancial report ended on December 31, 2010 audited by the Registered Public Accountant Osman Bing Satrio & Rekan (member of Deloitte Touche Tohmatsu) with unqualiied opinion and the Board of Directors’ Report which will be presented by the Board of Directors to be approved on the Annual General Meeting of Shareholders in April 20, 2011.
Our hope in the year 2011 is the development of continuous efort which constantly goes along with the development of business especially in the cosmetics, fragrances, and toiletries markets, as well as the improvement of the Company’s competitive ability towards becoming an Asia Global Company.
In the end, the Board of Commissioners would like to convey our gratitude to the respected shareholders and other related parties for their support and trust rendered to the Company. Through the continuous support and trust, we believe that the Company will manage to accomplish better achievement.
Jakarta, March 9, 2011
For and on behalf of the Board of Commissioners PT Mandom Indonesia Tbk
Dewan Komisaris telah menerima dengan baik laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (member of Deloitte Touche Tohmatsu) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dan Laporan Tahunan Direksi yang akan disampaikan oleh Direksi untuk memperoleh persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 20 April 2011.
Harapan kami di tahun 2011 adalah pengembangan usaha berkelanjutan yang senantiasa mengikuti perkembangan situasi usaha khususnya pasar kosmetika, wangi-wangian dan toiletries, serta peningkatan daya saing Perseroan dalam rangka menuju Asia Global Company.
Akhirnya Dewan Komisaris menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pemegang saham dan pihak-pihak terkait atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan selama ini. Dengan dukungan dan kepercayaan yang diberikan secara berkesinambungan, kami yakin Perseroan mampu meraih prestasi yang lebih baik dari sekarang.
Jakarta, 9 Maret 2011
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris PT Mandom Indonesia Tbk
Masayoshi Momota
Presiden Komisaris
Tatsuyoshi Kitamura
Presiden Direktur / CEO
President Director / CEO
L
aporan
D
ireksi
(Report of the Board of Directors)
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Mengawali laporan ini, saya mewakili Direksi Perseroan mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan yang senantiasa diberikan kepada Perseroan.
Tahun 2010 adalah tahun terakhir dari Rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun yang ke-2 atau disingkat MID-2 dimana kami berhasil mencapai target-target yang telah ditetapkan sejak periode MID-2 yang dimulai pada bulan Januari 2008. Dalam pelaksanaannya, MID-2 didasarkan pada tema yaitu “Meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan menargetkan menjadi produsen kosmetika terdiversiikasi” dengan fokus pada kategori “kosmetika wanita” dan “bisnis ekspor”.
Selama tiga tahun dalam periode MID-2, dalam kategori “kosmetika wanita” kami telah meluncurkan seri skin care di tahun 2009 dan seri make-up baru maupun renewal di tahun 2010 dan untuk mendukung penjualan dari seri-seri tersebut, kami melaksanakan kegiatan iklan dan promosi secara aktif baik melalui media massa maupun event-event promosi di sejumlah kota. Dalam kategori “bisnis ekspor”, kami juga secara aktif meluncurkan produk-produk baru terutama di Dubai, India, dan kawasan Asia Tenggara. Dengan demikian, kedua kategori yang menjadi fokus tersebut dapat dikembangkan dan mencatatkan peningkatan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar 44% dan 18% selama tiga tahun.
Dear Respected Shareholders,
To begin this report, on behalf of the Board of Directors of the Company, I would like to express our gratitude for the assistance and support which have been continuously
rendered to the Company.
The year 2010 was the inal year of the 3-Year Middle Range Management Planning or
abbreviated to MID-2 whereas we had successfully achieved the targets which was
determined at the beginning of MID-2 period in January 2008. The implementation of MID-2 was based on a theme of “Accelerating
growth and aiming to become a diversiied cosmetics producer” with a focus on the
category of “ladies cosmetics” and “export business”.
During the three year period of MID-2, in the category of “ladies cosmetics”, we launched a series of skin care in 2009 and a new and renewed make-up series in 2010 and in order to support sales of the said series, we had conducted active advertising and promotion activities through mass media and also promotional events in some cities. In the category of “export business”, we also actively launched new products, especially in Dubai, India, and South East Asia. Thus, the two focused categories managed to be developed and recorded an increase in both sales and net income by 44% and 18% respectively during
Saat ini, perekonomian Indonesia berjalan lancar dan kondisi yang baik ini diperkirakan akan terus berlanjut. Mulai tahun ini Perseroan memasuki periode Rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun yang ke-3 atau disingkat “MID-3”, dengan tema “Membangun fondasi untuk menuju Asia Global Company yang berbasis di Indonesia”. Tiga tahun dalam MID-3 ini merupakan periode yang digunakan untuk memperkuat fondasi Perseroan dalam rangka mengarahkan Manajemen Perseroan menuju strategi pertumbuhan yang sepenuhnya dan berusaha meningkatkan nilai merek untuk maju selangkah menjadi perusahaan dengan pertumbuhan dan kemampuan memperoleh proitabilitas yang tinggi.
Untuk mewujudkan tema MID-3 tersebut, Manajemen dan karyawan bertekad untuk terus berusaha membangun merek-merek Perseroan sesuai dengan nilai “bersama dengan konsumen dan untuk konsumen”, membangun dasar manajemen bermutu tinggi yang berlaku secara global, dan memperkuat kerja sama lintas-grup kerja di dalam Perseroan serta aliansi antara setiap mitra usaha termasuk grup Mandom, distributor, dan para pemasok. Melalui usaha-usaha tersebut, Perseroan dapat membangun fondasi untuk mengarahkan Perseroan menjadi suatu perusahaan global.
Kepada yang terhormat para pemegang saham, investor dan seluruh pihak terkait, kami mohon dukungan dan bantuan yang berkesinambungan.
Jakarta, 9 Maret 2011
Untuk dan atas nama Direksi PT Mandom Indonesia Tbk
Anggota Direksi
Member of the Board of Directors
At this moment, the Indonesian economy is running smoothly and this favorable condition is predicted to continue in the coming periods. Starting this year, the Company has entered into the irst year of the Third Stage of the 3-Year Middle Range Management Planning or abbreviated to MID-3 with a theme of “Building the foundation to become an Indonesian-based Asia Global Company”. The three years during MID-3 period will be used to strengthen the foundation of the Company in order to direct the Company’s Management towards a maximum growth strategy, striving to increase brand values in order to move forward to become a company with high growth and also high ability to gain proitability.
In order to realize the theme of MID-3, Management and Employees are strongly committed to continuously strive to build the brands of the Company in line with the values “with consumers and for consumers”, build a global high quality management basis, and unify inter-working group forces in the Company also alliance among business partners including Mandom groups, distributors, and suppliers. Through these eforts, the Company can build a foundation to direct the Company to be a global company.
We sincerely would like to ask for further assistance and support from respected shareholders, investors, and all related parties.
Jakarta, March 9, 2011
A
NALISA DAN
P
EMBAHASAN
M
ANAJEMEN
(Management Discusion and Analysis)
1. IKLIM POLITIK, EKONOMI & USAHA
Ekonomi Dunia
Ekonomi dunia di tahun 2010 pada dasarnya perlahan-lahan berada dalam jalur pemulihan sejak April 2009. Negara-negara berkembang dan negara-negara yang kaya akan sumber daya alam menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat, sementara pertumbuhan ekonomi di sebagian besar negara maju berjalan lambat walau juga masih berada dalam jalur pemulihan.
Salah satunya adalah Amerika Serikat dimana pemulihan ditandai dengan berkurangnya stok produk di pasar dengan pulihnya daya beli masyarakat dan peningkatan permintaan yang terkait dengan teknologi informasi. Namun demikian masalah jumlah pengangguran masih belum dapat diatasi dengan baik. Sementara itu, pemulihan ekonomi di kawasan Eropa ditopang oleh peningkatan ekspor ke luar kawasan tersebut yang dimungkinkan oleh penurunan kurs Euro pada semester I tahun 2010 dan juga stabilnya kondisi ekonomi Jerman. Namun beberapa negara di kawasan Eropa masih mengalami gejolak ekonomi seperti Yunani yang sedang menjalankan restrukturisasi keuangan secara ketat selain juga adanya kelemahan inansial di negara-negara seperti Irlandia, Portugal, dan lain-lain.
Di lain pihak, negara-negara Asia kini berada di jalur pemulihan dan ekspansi ekonomi yang mantap sehingga dapat menjadi penggerak utama ekonomi global. Terutama China dan juga negara-negara sekitarnya seperti Newly Industrializing Economies ( NIES ) dan ASEAN. Pemulihan ekonomi di negara-negara NIES dan ASEAN terutama didorong oleh peningkatan ekspor ke China serta giatnya investasi infrastruktur oleh masing-masing negara.
Dengan demikian peralihan struktur ekonomi dunia dari negara maju ke negara berkembang, terutama negara-negara di Asia, menjadi semakin nyata. Dapat dikatakan bahwa pemerataan ekonomi dunia dan integrasi pasar dunia semakin maju, sementara pusat produksi dan konsumsi sedang berpindah dari negara maju ke negara berkembang. Demikian pula dalam tatanan kekuatan ekonomi dunia, keberadaan negara-negara berkembang semakin diperhitungkan.
1. POLITICAL, ECONOMIC & BUSINESS CLIMATE
World Economy
In principle, the world economy in 2010 has gradually proceeded on the track of recovery since April 2009. The developing countries and the countries enriched with natural resources have shown a rapid economic development, while the economic development in most of the developed countries have proceeded slowly even though they were still on the track of recovery.
One of them was the United States of America whose recovery has been marked by the decline of product inventory in the market due to the improvement of consumer purchasing power and the increase of needs related to the information industry. However, the unemployment number issues still have not been handled properly. Meanwhile, the economic recovery in the European region were sustained by the increase of export to outside the area due to the decrease of Euro currency in semester I of 2010 as well as the stable economic condition of Germany. Nevertheless, a number of countries in the European region were still encountering economic luctuation such as Greece which was undergoing a strict inancial restructurization, in addition to weak inance in countries such as Ireland, Portugal, et cetera.
On the other hand, Asian countries have now on the steady track of economic recovery and expansion, thus enabling them to become the main driving force of global economy. This is particularly true for China and the surrounding countries such as Newly Industrializing Economies ( NIES ) and ASEAN. The economic recovery in NIES and ASEAN countries was mainly driven by the increase of export to China as well as the intense infrastructure investment by each country.
Ekonomi Indonesia
Ekonomi Indonesia selama tahun 2010 tumbuh dengan lancar didukung oleh konsumsi pribadi yang baik dan investasi yang telah pulih dalam situasi politik yang stabil. Konsumsi pribadi sebagai penggerak utama pertumbuhan menunjukkan tanda-tanda perubahan pola secara struktural dimana dengan adanya peningkatan penghasilan dan pemanfaatan sistem kredit konsumen, pengeluaran untuk barang konsumsi tahan lama juga meningkat.
Mengenai bursa saham, rekor tertinggi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah dilampaui, aliran dana asing yang masuk ke bursa saham Indonesia meningkat sebagai releksi kondisi ekonomi yang baik. Nilai tukar Rupiah yang tercatat Rp 9.400/US$ pada awal tahun 2010 menguat 4,5% menjadi Rp 8.991/US$ pada akhir tahun 2010.
Dengan situasi ekonomi yang berjalan lancar dan adanya peningkatan konsumsi pribadi tersebut, pasar kosmetika secara keseluruhan tumbuh dengan stabil. Penjualan Perseroan tercatat sebesar Rp 1,47 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 131,45 miliar.
2. ANALISA MANAJEMEN 2010 Analisa Kinerja Manajemen
Penjualan
Sebagaimana telah disebutkan di atas, penjualan Perseroan di tahun 2010 tercatat sebesar Rp 1,47 triliun atau tumbuh 5,6% dibanding tahun sebelumnya.
Penjualan dalam negeri sebesar Rp 1,10 triliun atau tumbuh 5,5% dibanding tahun sebelumnya. Sementara penjualan ekspor tumbuh baik dalam nilai mata uang asing, terutama di Dubai (Uni Emirat Arab) dan India yang merupakan pilar bisnis ekspor. Namun demikian, penguatan nilai mata uang Rupiah memberikan pengaruh yang signiikan terhadap penjualan ekspor sehingga nilai penjualan dalam Rupiah tercatat sebesar Rp 371,91 miliar atau tumbuh 5,9% dibanding tahun sebelumnya. Dengan demikian perbandingan penjualan domestik dan ekspor menjadi 74,6% : 25,4%.
The Economy of Indonesia
The Indonesian economy during 2010 has smoothly improved as supported with good personal consumptions and recovered investment level in a stable political situation. Personal consumption as the main driving force of development has indicated a structural change of pattern that with the improvement of income and utilization of consumer credit system, the expenditures for durable consumption goods also increased.
With respect to the stock exchange, the highest record of the Jakarta Composite Index (IHSG) has been exceeded and the low of foreign funds into the Indonesia stock exchange increased as a relection of good economic condition. The Rupiah exchange rate recorded at Rp 9,400/US$ at the beginning of 2010 has increased by 4.5% into Rp 8,991/US$ at the end of 2010.
With smooth operation of economic situation and improvement of personal consumption as mentioned above, the overall cosmetics markets have developed steadily. The Company’s sales were recorded at Rp 1.47 trillion with net proit of Rp 131.45 billion.
2. THE 2010 MANAGEMENT ANALYSIS Management Performance Analysis
Sales
As have been mentioned above, the Company’s sales in 2010 were recorded at Rp 1.47 trillion or grew by 5.6% compared to the previous year.
Beban Pokok Penjualan
Kenaikan beban pokok penjualan (COGs) dapat dikendalikan dengan stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS walau sempat terpengaruh oleh kenaikan harga bahan baku alkohol yang terjadi sejak pertengahan tahun 2009. Selain itu, pengendalian COGs juga dilakukan dengan meningkatkan harga penjualan untuk sebagian produk serta secara aktif melaksanakan usaha penurunan COGs seperti menerapkan penggunaan mesin dan peralatan untuk meningkatkan produktiitas dan kestabilan mutu, melakukan pembelian material terencana, meninjau kembali spesiikasi produk, dan lain sebagainya. Rasio COGs pada tahun 2010 dapat diturunkan menjadi 62,9% dibanding dengan 63,4% di tahun 2009.
Iklan dan Promosi
Pada semester I tahun 2010, kegiatan iklan dan promosi difokuskan untuk menunjang peningkatan penjualan seri PIXY Skin Care. Kemudian setelah diluncurkan produk baru dari tiga merek utama, yaitu GATSBY, PIXY, dan PUCELLE pada semester II, kegiatan iklan dan promosi difokuskan pada setiap merek tersebut.
Kegiatan iklan dan promosi untuk PIXY Lady’s Cosmetics yang merupakan merek strategis untuk diperkuat selama periode Rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun yang ke-1 (MID-1) dan ke-2 (MID-2) difokuskan pada produk PIXY Cleansing Express. Kegiatan dilakukan tidak hanya di counter dengan Beauty Advisor (BA) namun juga dengan meningkatkan display di mass market. Selain itu titik kontak dengan konsumen juga diperluas di arena hypermarket seperti Carrefour, Hypermart, Giant, dan lain sebagainya, serta berbagai supermarket di daerah. Hasilnya, produk ini menjadi produk hit yang penjualannya melebihi 111.000 lusin/tahun.
Pada semester II, total renewal untuk seri PIXY Colors Of Delight (COD) diluncurkan dan kegiatan promosi diperkuat khususnya di counter dengan BA. Selain itu juga diluncurkan seri base make-up PIXY “UltimateSeries” untuk konsumen premium. Kegiatan iklan dan promosi yang aktif juga dilakukan baik untuk seri ini maupun seri PIXY COD. Sampai saat ini penjualan terus tumbuh dengan baik.
Sementara itu, untuk mendekatkan diri dengan konsumen, PIXY mempunyai program member yaitu PIXY Beauty Community (PBC) yang telah dimulai sejak tahun 2009. Dalam setahun perjalanannya, keanggotaan PBC telah berkembang hingga ke seluruh wilayah Indonesia dan jumlah anggotanya telah mencapai lebih dari 37.000 orang sampai dengan Desember 2010. Di bulan Desember juga dilaksanakan program “Pixy Dinner” dimana konsumen PIXY
Cost of Goods Sold
The increase in the cost of goods sold (COGs) was controllable with the stability of Rupiah exchange rate to US dollar even though it had once been afected by the increase in alcohol raw materials occurring since mid-2009. Furthermore, the control of COGs was also made by increasing the selling price of some products as well as by actively conducting efort to reduce the COGs such as by applying the use of machines and equipment to improve productivity and stability of quality, conducting planned material purchase, reviewing product speciications, and so forth. The COGs ratio in 2010 could be decreased to 62.9% compared to 63.4% in 2009.
Advertising and Promotion
In semester I of 2010, the A&P activities were focused on sustaining the improvement of sales of PIXY Skin Care series. Subsequently, after launching some new products from the three main brands, namely GATSBY, PIXY, and PUCELLE in semester II, the A&P activities were focused on each of the brands.
The A&P activities for PIXY Lady’s Cosmeticsconstituting a strategic brand to be strengthened in the period of First and Second Stage of the 3-Year Middle Range Management Planning (MID-1 and MID-2) were focused on PIXY Cleansing Express Product. The activities were not only conducted in the counters with Beauty Advisors (BA), but also conducted by enhancing the display in mass market. In addition, contact points with the consumers were also expanded in the hypermarket arena such as in Carrefour, Hypermart, Giant, et cetera, as well as various supermarkets in the region. As a result, this product became a hit product whose sales has reached more than 111,000 dozens/year.
In semester II, total renewal of PIXY Colors of Delight (COD) series was launched and promotional activities were strengthened especially at the counters with the BA. Moreover, the PIXY “Ultimate Series” base make-up series were launched for premium consumer. The A&P activities were also actively carried out both for these series and the PIXY COD series. Up to now, the sales have been continuously increasing.
yang beruntung dapat bersantap malam dengan Nabila Syakieb selaku brand ambassador PIXY dan sejumlah artis pria ternama ibukota. Acara yang diadakan di delapan kota besar di Indonesia ini sangat diminati oleh para konsumen. Terlihat dari jumlah kupon undian yang diterima mencapai 15.000 lembar.
Kegiatan promosi lain yang dilakukan adalah program Target Sales untuk toko-toko pelanggan PIXY di pasar tradisional dan juga jaringan ritel modern lokal. Program ini dilaksanakan sebanyak dua periode selama tahun 2010 yaitu masing-masing April-Juni dan Agustus-Oktober. Pada bulan Februari 2011 dilaksanakan event di Bali untuk para pemenang dari program ini. Perseroan terus berusaha untuk memperkuat komunikasi antara produsen, distributor, dan penjual ritel terutama untuk jaringan-jaringan yang strategis.
Di bulan Mei 2010, seri GATSBY New Deodorant Perfume Spray (DPS) diluncurkan dari merek GATSBY. Pada semester II investasi iklan dan promosi dilakukan dengan konsentrasi pada program-program khusus seperti GATSBY Styling Contest yang terdiri dari GATSBY Styling Dance Contest dan GATSBY Hair Styling Contest. Babak penyisihan diadakan di enam kota besar dan event inalnya diadakan di Jakarta pada bulan Desember serta disiarkan di TV sebagai acara khusus selama satu jam. Khusus untuk Gatsby Styling Dance Contest juga diadakan di beberapa negara Asia lainnya seperti Jepang, Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Seiring dengan acara ini, dilaksanakan pula kegiatan sampling kepada 100.000 mahasiswa di 72 universitas di seluruh Indonesia.
Sementara itu, untuk merek PUCELLE, diluncurkan total renewal untuk seri Body Milk dan juga penambahan item baru, Beauty Moisture. Iklan TV baru untuk PUCELLE Mist Cologne Japanese Seasons juga ditayangkan bersamaan dengan peluncuran wangi baru Spring Satsuki dan Summer Himawari.
Perseroan juga mengadakan kegiatan promosi lain seperti Kontes Pajang yang merupakan event tahunan Perseroan. Jumlah peserta event ini terus bertambah setiap tahunnya. Tahun 2010 lalu peserta Kontes Pajang mencapai lebih dari 9.420 toko.
Laba Usaha
Pada tahun 2010, Perseroan secara aktif dan efektif berinvestasi pada aktivitas iklan dan promosi seperti tersebut diatas sambil melakukan usaha untuk menekan biaya termasuk biaya umum dan administrasi. Laba usaha tahun 2010 tercatat sebesar Rp 173,87 miliar dimana rasio laba usaha terhadap penjualan tercatat sebesar 11,9%.
a dinner with Nabila Syakieb as the brand ambassador of PIXY as well as with a number of well-known male artists in the capital city. This event which was held in eight big cities in Indonesia drew great attention of the consumers. It can be seen in the number of lottery coupons reaching to 15,000 pieces.
The other promotional activity conducted was Target Sales program for PIXY retail stores in traditional and local chain stores. During 2010, this program was held in two periods each in April-June and August-October. And in February 2011, the Company held an event in Bali for winners of this program. The Company kept on making eforts to enhance the communication between the producers, distributors, and retail sellers, especially for strategic channels.
In May 2010, the GATSBY New Deodorant Perfume Spray (DPS) series were launched from GATSBY brand. In semester II, the A&P investment was made with concentration on special programs such as GATSBY Styling Contest which consists of GATSBY Styling Dance Contest and GATSBY Hair Styling Contest. The elimination round was held in six big cities and the inal event was held in Jakarta in December which was also broadcasted on TV as a one-hour special event. In particular, Gatsby Styling Dance Contest was also held in several other Asian countries such as Japan, Singapore, Malaysia, et cetera. In line with this event, a sampling activity was also held to 100,000 students in 72 universities throughout Indonesia.
Meanwhile, for PUCELLE brand, a total renewal was launched for Body Milk series as well as addition of new item, namely Beauty Moisture. A new TV advertisement for PUCELLE Mist Cologne Japanese Seasons was also released concurrently with the launching of new scents, namely Spring Satsuki and Summer Himawari.
The Company also held other promotional activities such as Display Contest which constitutes the Company’s annual event. The number of participants in the event keeps increasing every year. In 2010, the Display Contest participants reached more than 9,420 retail stores.
Operating Income
Penghasilan (Beban) Lain-lain dan Kurs Mata Uang Asing
Pergerakan nilai tukar Rupiah di tahun 2010 cenderung menguat. Dengan luktuasi yang cukup stabil dibanding tahun 2009 ditambah dengan pengaturan waktu pembayaran hutang, maka kerugian kurs mata uang asing dapat dikurangi. Kerugian kurs mata uang asing tahun 2010 tercatat sebesar Rp 1,98 miliar. Sedangkan keuntungan luar biasa tercatat sebesar Rp 2,91 miliar. Sementara kerugian dari penghapusan aset tetap yang telah usang tercatat sebesar Rp 1,09 miliar.
Laba Bersih
Di tahun 2010 ada beberapa hal yang mempengaruhi kinerja Perseroan yaitu peningkatan penjualan domestik maupun ekspor, peningkatan nilai tukar Rupiah dan harga bahan baku dan material, usaha pengendalian COGs melalui penerapan sistem pemesanan yang eisien, penggunaan biaya iklan dan promosi secara efektif dan aktif, kestabilan kurs mata uang asing, penurunan persentase pajak penghasilan badan usaha, dan lain sebagainya. Hasilnya, pada tahun 2010 laba bersih meningkat menjadi Rp 131,45 miliar atau tumbuh 5,5% dibanding tahun sebelumnya dengan rasio laba bersih terhadap penjualan sebesar 9%. Sedangkan laba bersih per saham (EPS) tercatat sebesar Rp 654/saham.
Analisa Kondisi Keuangan Perseroan
Aset
Pada tahun 2010, Perseroan mencatatkan aset lancar sebesar Rp 610,79 miliar, naik 8,5% atau Rp 47,82 miliar dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya peningkatan investasi dan piutang usaha terhadap pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga. Sementara itu, aset tidak lancar tercatat sebesar Rp 436,45 miliar, naik 1,1% atau Rp 4,80 miliar dibanding dengan tahun sebelumnya. Total aset pada akhir tahun 2010 sebesar Rp 1,05 triliun, naik 5,3% atau Rp 52,62 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Other Income (Charges) and Foreign Exchange Rate
The movement of Rupiah exchange rate in 2010 tended to strengthen. With a quite stable luctuation compared to 2009 combine with the arrangement of liabilities payment period, loss on foreign exchange rate could be minimized. The foreign exchange rate loss in 2010 was recorded at Rp 1.98 billion. While extraordinary income was recorded at Rp 2.91 billion. The loss from the removal of overage ixed assets was recorded at Rp 1.09 billion.
Net Income
In 2010, there were several issues afecting the Company’s performance, namely the increase in both domestic and export sales, increase in Rupiah exchange rate and the price of raw materials and packaging materials, eforts to control the COGs through the implementation of eicient ordering system, utilization of A&P costs in an efective and active manner, stability of the foreign exchange rates, decrease in the percentage of income tax for business entities, and so forth. As a result, the net income in 2010 increased to Rp 131.45 billion or grew by 5.5% compared to the previous year with ratio of net income to sales of about 9%. Meanwhile, the earnings per share (EPS) were recorded at Rp 654/share.
Analysis Of The Company’s Financial Condition
Assets
Kewajiban
Kewajiban lancar tercatat sebesar Rp 57,17 miliar, turun 26,3% atau Rp 20,35 miliar dibanding tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan hutang usaha kepada pihak ketiga dan juga adanya penurunan hutang pajak. Kewajiban tidak lancar sebesar Rp 41,59 miliar, naik 14,5% atau Rp 5,28 miliar dibanding tahun sebelumnya. Jumlah kewajiban pada akhir tahun 2010 sebesar Rp 98,76 miliar, turun 13,2% atau Rp 15,06 miliar dibanding tahun sebelumnya.
Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang
Perseroan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam melunasi kewajiban lancarnya pada saat jatuh tempo sebagai hasil dari kebijakan Perseroan dalam melakukan pengelolaan pembelian dan perencanaan produksi secara efektif. Perseroan memiliki aset lancar sebesar Rp 610,79 miliar dan kewajiban lancar sebesar Rp 57,17 miliar pada tahun 2010. Tingkat rata-rata kolektibilitas piutang Perseroan pada tahun 2010 juga cukup baik yaitu selama 50 hari.
3. AKTIVITAS PRODUKSI
Dalam rangka usaha untuk menurunkan biaya produksi di seluruh grup Mandom dan untuk mencapai target produksi MID-3 dan MID-4, maka pada tahun 2010 Perseroan mendorong usaha peningkatan kapasitas produksi dengan melakukan investasi untuk mesin dan peralatan secara aktif. Di pabrik Cibitung, mesin tube ditambah sebagai respon terhadap rencana peningkatan volume ekspor kemasan tube sebanyak dua kali
lipat untuk pasar Jepang. Produksi dengan mesin untuk ekspor ke Jepang diharapkan mengalami peningkatan sebesar 95% dibanding tahun 2010. Selain itu, sebagai persiapan bisnis untuk pasar India dan Dubai yang semakin meningkat
permintaannya, telah ditambah mesin cetak Silk Screen UV tipe ukuran bebas dimana penggunaan mesin tersebut mampu meningkatkan eisiensi produksi dan menghemat waktu.
Liabilities
The current liabilities were recorded at Rp 57.17 billion, a decrease of 26.3% or Rp 20.35 billion compared to the previous year. This was due to the decrease of trade accounts payable to the third parties as well as the decrease in taxes payable. The noncurrent liability was recorded at Rp 41.59 billion, an increase of 14.5% or Rp 5.28 billion compared to the previous year. The total liabilities at the end of 2010 were recorded at Rp 98.76 billion, a decrease of 13.2% or Rp 15.06 billion compared to the previous year.
Liquidity and the Collectability of Accounts Receivables
The Company has a ine ability in fulilling its current liabilities on the maturity date as a result of the Company’s policy in managing an efective purchasing and production planning. The Company has current assets of Rp 610.79 billion and current liabilities of Rp 57.17 billion in 2010. The average rate or collection days of the Company in 2010 was also recorded at good level of 50 days.
3. PRODUCTION ACTIVITY
Sementara di pabrik Sunter, telah ditambah high-speed tube illing machine berkecepatan tinggi sebagai persiapan terhadap rencana pemindahan produksi produk kemasan tube yang saat ini dilakukan di Mandom Corporation, Japan ke Perseroan. Pemindahan produksi dilakukan sebagai salah satu usaha untuk menurunkan biaya produksi di seluruh grup Mandom. Mesin tersebut telah mulai dioperasikan sejak bulan Oktober 2010 dan hasilnya kapasitas produksi produk tube meningkat sebesar 50% sehingga volume ekspor ke Jepang di tahun 2011 diharapkan dapat tumbuh 2,1 kali lipat dari tahun 2010. Selain itu juga telah ditambah satu buah tangki emulsi vacum dengan kapasitas satu ton dan satu set water puriier dengan tujuan mempersiapkan kenaikan volume produksi cleansing foam dan wax untuk pasar domestik serta cleansing foam dan produk lainnya untuk pasar ekspor. Dengan demikian kapasitas penyediaan isi produk emulsi telah ditingkatkan sampai dengan 35%.
Kegiatan pembelian sebagai unsur penopang produksi mengalami beberapa kesulitan dalam hal pengadaan beberapa bahan baku dan material disebabkan antara lain karena adanya pemberhentian produksi dari produsen besar material resin, kenaikan harga kertas yang tajam, dan kenaikan harga bahan baku yang berkaitan dengan fatty acid karena panen kelapa sawit yang kurang baik. Namun masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan mengimpor bahan baku/material atau membeli dari dua/ lebih pemasok sehingga kegiatan produksi dapat berjalan secara lancar.
4. AKTIVITAS MARKETING
Aktivitas Marketing Dalam Negeri
Situasi ekonomi Indonesia berkembang seiring dengan ekspansi konsumsi dalam negeri sejak tahun 2009 serta nilai tukar Rupiah yang stabil. Selain itu, daya beli konsumen semakin meningkat, tidak terlihat adanya tren kenaikan harga kebutuhan pokok yang menonjol, dan inlasi meningkat secara perlahan. Penjualan kendaraan roda dua dan roda empat setiap bulannya terus memperbaharui rekor tertinggi. Berbagai lembaga keuangan menawarkan kredit konsumsi bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. Dengan situasi ini, harapan akan adanya pertumbuhan ekonomi untuk waktu-waktu mendatang semakin besar.
Dalam situasi ekonomi seperti ini, pada semester I tahun 2010 telah dilakukan suatu perubahan sistem distributor yaitu dari sistem distributor ganda menjadi sistem distributor tunggal melalui pengambil-alihan hak distribusi PT Tanesia oleh PT Asia Paramita Indah dengan tujuan untuk menata kembali jaringan distribusi di dalam negeri.
Meanwhile, the high-speed tube illing machine has been addedatSunter factory as a preparation for the plan of production transfer for tube packaging product which is currently conducted at Mandom Corporation, Japan to the Company. This production transfer was made as one of the eforts to reduce production costs in the entire Mandom group. The said machines have been operated since October 2010 and resulted in the increase in tube product production capacity of about 50% so that the export volume to Japan in 2011 is expected to grow 2.1 times than in 2010. In addition, a vacuum emulsion tank with one ton capacity and one set of water puriier have been added as a preparation to increase the cleansing foam and wax production volume for domestic market as well as cleansing foam and other products for export market. Therefore, the stock capacity of emulsion product content has been increased up to 35%.
The purchasing activity as a sustaining element of production has encountered some problems in terms of the procurement of raw materials and packaging materials due to the cessation of production by major producers of resin materials, a drastic increase in paper price, and increase in the price of raw materials related to fatty acid as a result of the less successful harvest of palm oil. However, such problems could be handled by importing raw materials and packaging materials or purchasing from two/more suppliers for the smooth operation of production activity.
4. MARKETING ACTIVITY
Domestic Marketing Activity
The economic situation of Indonesia improved in line with the expansion of domestic consumption since 2009 as well as the stability of Rupiah exchange rate. In addition, the consumer purchasing power has been increasingly improved, as there was no signiicant increase trend in the price of basic needs, and the inlation increased gradually. The sales of two wheel- and four wheel-vehicles broke the highest record in every month. Various inancial institutions ofered consumption credits for the low income community. In this situation, the expectation for economic growth in the future keeps increasing.
Selain itu, terjadi kelebihan stok di jaringan distribusi yang dikarenakan oleh adanya promosi berskala besar pada akhir tahun 2010. Oleh karena hal-hal tersebut, penjualan pada akhir semester I tumbuh 0,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil ini, Perseroan merevisi target penjualan tahun 2010.
Memasuki semester II, proses penataan kembali jaringan distribusi mulai berfungsi dengan lancar dan stok di jaringan distribusi kembali pada tingkat yang normal. Penjualan mulai tumbuh seiring dengan adanya musim liburan di bulan Juli dan persiapan Hari Raya Lebaran. Oleh karena itu, penjualan di bulan Juli dan Agustus tumbuh signiikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Terutama pada bulan Agustus, Perseroan mencatat rekor baru penjualan bulanan.
Di semester II Perseroan meluncurkan produk baru berskala besar, terutama merek PIXY yang meluncurkan renewal seri PIXY COD secara keseluruhan dan seri baru PIXY “Ultimate” sehingga penjualan kosmetika wanita tumbuh dengan baik.
Hasilnya, penjualan dalam negeri di tahun 2010 tercatat sebesar Rp 1,10 triliun atau tumbuh 5,5% dibanding tahun sebelumnya.
Berdasarkan merek, penjualan GATSBY yang merupakan merek toiletries pria tumbuh 0,7%, penjualan PUCELLE sebagai merek toiletries wanita turun tipis sebesar 5,7%, dan penjualan PIXY sebagai merek kosmetika wanita tumbuh 19,7% dibanding tahun sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa penjualan produk toiletries mengalami kesulitan sedangkan penjualan produk kosmetika wanita berjalan dengan lancar. Kegiatan marketing pada periode MID-3 akan ditingkatkan pada usaha operasional dengan fokus pada pengembangan merek-merek utama di ritel modern.
Aktivitas Marketing Internasional
Di tengah proses pemulihan dari krisis keuangan global, nilai penjualan ekspor tahun 2010 terkena dampak dari meningkatnya nilai mata uang Rupiah sehingga penjualan tercatat sebesar Rp 371,91 miliar atau tumbuh 5,9% dibanding tahun sebelumnya. Penjualan ekspor terdiri dari penjualan dalam mata uang dolar AS sebesar US$36,43 juta atau tumbuh 21,5% dibanding tahun sebelumnya dan penjualan dalam mata uang Yen Jepang sebesar ¥ 391,18 juta atau tumbuh 17,4% dibanding tahun sebelumnya.
Ekspor ke pasar-pasar utama seperti India dan Dubai masing-masing tumbuh sebesar 58,5% dan 33,8% dibanding tahun sebelumnya.
Besides that, there was an overstock in the distribution network due to the big scale promotions which was held at the end of 2010. Hence, due to the said reasons, sales in semester I slightly grew by 0.6% compared to the same period of the previous year. Based on this result, the Company revised the sales target of 2010.
Entering semester II, the restructuring process of distribution network started to function smoothly and stock in the distribution network was back at its normal level. The sales started to improve in line with the holiday season in July and preparation of Lebaran holiday. Hence, the sales in July and August improved signiicantly compared to the similar period of the previous year. Particularly in August, the Company marked a new record of monthly sales.
In semester II, the Company launched a large-scale new product, particularly the PIXY brand that launched the total renewal of the PIXY COD series and the PIXY “Ultimate” new series so that the sales of ladies’ cosmetics increased well.
As a result, the domestic sales in 2010 were recorded at Rp 1.10 trillion or grew by 5.5% compared to the previous year.
Based on the brand, the sales of GATSBY which constitutes men’s toiletries brand grew by 0.7%, the sales of PUCELLE as ladies’ toiletries brand slightly decreased by 5.7%, and the sales of PIXY as ladies’ cosmetics brand grew by 19.7% compared to the previous year. It can be concluded that the sales of toiletries products encountered diiculties while the sales of ladies’ cosmetics products ran smoothly. The marketing activity in the MID-3 period would be improved with respect to the operational business with the focus on the development of main brands in modern retail.
International Marketing Activity
In the midst of recovery process of the global inancial crisis, the export sales value in 2010 was afected by the increase of Rupiah currency value so that the sales were recorded in the amount of Rp 371.91 billion or grew by 5.9% compared to the previous year. The export sales consisted of sales in US Dollar currency in the amount of US$ 36.43 million or grew by 21.5% compared to the previous year and sales in Japanese Yen currency in the amount of ¥ 391.18 million or grew by 17.4% compared to the previous year.
Pasar India yang mulai dimasuki dalam skala penuh oleh Perseroan pada tahun 2007 akan segera menyelesaikan pembangunan jaringan distribusi di seluruh wilayah India bukan hanya di wilayah barat (Mumbai) dan utara (Deli), tetapi juga wilayah selatan dan timur. Di pasar ini, penjualan produk kategori hair styling untuk pria tumbuh sangat baik. Selain itu juga telah diluncurkan produk kategori cleansing foam, DPS, dan eau de toilette dan Perseroan juga memperluas titik kontak dengan konsumen di area toko sebagai salah satu bentuk promosi. Rencananya di tahun 2011 Perseroan akan meluncurkan produk wax untuk konsumen dalam golongan penghasilan kelas A. Sehingga untuk pasar India, Perseroan dapat menyajikan berbagai produk bagi beragam konsumen mulai dari golongan penghasilan kelas A sampai
dengan kelas C. Dan oleh karena India merupakan pasar yang persaingannya sangat ketat, kecepatan proses pengembangan produk baru akan ditingkatkan untuk dapat lebih cepat menangkap keinginan dan kebutuhan konsumen.
Sementara itu, setelah keluar dari dampak krisis keuangan global, re-ekspor dari Dubai berhasil mencatatkan rekor dalam pencapaian target penjualan tahunan. Sedangkan kenaikan COGs akibat tingginya nilai mata uang Rupiah merupakan hal lain yang harus ditanggulangi. Namun dengan tingginya potensi pasar di Dubai, ekspor ke Dubai akan terus dikembangkan sebagai risk hedge kurs mata uang asing. Secara kontinu Perseroan akan mengembangkan produk baru di pasar internasional yang dapat memenuhi keinginan konsumen selain juga mengendalikan kenaikan COGs.
Di pasar ASEAN, perusahaan-perusahaan grup Mandom mengalami kesulitan akibat persaingan yang ketat dan adanya pergantian distributor. Penjualan ekspor Perseroan ke Malaysia dan Filipina tidak mencapai target, yaitu masing-masing turun sebesar 8,2% dan 18,0% dibanding tahun sebelumnya. Namun seluruh perusahaan dalam grup Mandom dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami selama tahun 2010 sehingga penjualan diharapkan dapat terus tumbuh, baik di tahun 2011 maupun tahun-tahun selanjutnya. Mulai tahun 2010, Mandom Corporation (Thailand) Ltd. menangani pemasaran di Vietnam dan Myanmar. Untuk mendukung penjualan, kegiatan marketing dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasar. Hasilnya, penjualan ke Thailand tumbuh signiikan sebesar 44,0%dibanding tahun sebelumnya.
The Indian market which started to be entered in full scale by the Company in 2007 would inish the development of distribution network in the entire region of India, not only in the west region (Mumbai) and north region (Deli), but also in the south and east regions. In this market, the sales of hair styling category products for men developed really well. In addition, products in the category of cleansing foam, DPS, and eau de toilette have also been launched and the Company also expanded the contact points with consumers in the store areas as a form of promotion. It is planned in 2011 that the Company would launch a wax product for consumers in the A-class income group. Therefore for the Indian market, the Company could present various products for various consumers starting
from the A-class to C-class income groups. Because India is a market having a very strict competition, the speed of new product development process would be increased in order to be able to capture the consumers’ desire and needs.
Meanwhile, after coming out from the impact of global inancial crisis, the re-export from Dubai succeeded in marking a record in the achievement of annual sales target. On the other hand, the increase of COGs due to the high value of Rupiah currency became another issue to handle. However, with the high potential of market in Dubai, the export to Dubai would be continuously developed as a risk hedge of foreign exchange rates. The Company will continuously develop new products in the international market that can fulill the consumers’ desire as well as control the increase of COGs.
Pengembangan Produk Baru
Pengembangan produk baru merupakan titik awal kegiatan marketing bagi produsen. Proses pengembangan produk baru dilaksanakan berdasarkan hasil analisis mengenai perubahan keinginan konsumen dan pergerakan pasar melalui rencana yang ditetapkan dengan komunikasi yang intensif antar bagian terkait.
Produk-produk utama yang diluncurkan pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
< Pengembangan Produk untuk Pasar Domestik >
1. Merek Utama : GATSBY
Pengembangan dititik-beratkan untuk memperkuat kategori fragrance dan deodorant.
Dalam kategori fragrance, berdasarkan hasil riset, Perseroan menemukan bahwa eau de toilette merupakan produk yang tingkat penggunaannya paling tinggi di antara produk lain dalam kategori tersebut. Namun dari riset ditemukan opini konsumen bahwa “tidak banyak produk eau de toilette yang cocok untuk kaum muda”. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan konsumen, pada bulan Januari 2010 diluncurkan tiga item produk dengan konsep ”produk wewangian yang trendy dengan kesan wangi berkarakter”.
Dalam kategori deodorant, pada bulan Mei 2010 diluncurkan empat item GATSBY Double Protection Deodorant Perfume Spray yang bersifat dwifungsi dengan konsep ” wangi maskulin yang tahan lama, mengandung dua bahan aktif yang mampu memberikan perlindungan maksimum terhadap kesegaran badan” sebagai respon atas bagusnya tanggapan konsumen akan produk roll on yang diluncurkan pada tahun 2009.
2. Merek Utama : PUCELLE
Pada bulan Maret 2010 diluncurkan renewal untuk seri PUCELLE Body Milk yang sudah ada dengan perbaikan formula dengan konsep “memberi kelembaban lebih baik dan menyatu dengan kulit tanpa rasa yang terlalu licin”. Selain tiga item yang sudah ada, juga diluncurkan “Beauty Moisture” untuk memperkaya seri PUCELLE Body Milk.
Dalam kategori fragrance, pada bulan Juni 2010 diluncurkan dua item tambahan seri PUCELLE Mist Cologne Japanese Seasons, yaitu “Spring Satsuki” dan “Summer Himawari”.
Development of New Products
The development of new products is the initial point of marketing activity for producers. The new product development process is carried out based on the result of analysis on the changes in consumers’ desire and market movement through the plan determined through intensive communication between the related divisions.
The main products launched in 2010 were as follows:
< Development of Products for the Domestic Market >
1. Main Brand : GATSBY
Development was emphasized to strengthen the fragrance and deodorant categories.
In the fragrance category, based on the result of research, the Company discovered that eau de toilette was a product with the highest consumption level between other products in the category. However, the research found out consumers’ opinion that “there are not many eau de toilette products suitable for young people”. Therefore, to fulill the consumers’ need, three product items were launched in January 2010 with the concept of ”trendy fragrance products leaving an impression of characterized scents”.
In the deodorant category, four items of GATSBY Double Protection Deodorant Perfume Spray were launched in May 2010, having dual functions with the concept of ”long lasting masculine fragrance, containing two active ingredients help to provide maximum protection over body freshness” as a response to the good consumers’ response to the roll on product launched in 2009.
2. Main Brand : PUCELLE
In March 2010, a renewal was launched for the existing PUCELLE Body Milk series with an improved formula having the concept of “providing better moisture and easily absorbed into the skin without leaving a greasy feeling”. In addition to the three existing items, “Beauty Moisture” was also launched to enrich the PUCELLE Body Milk series.