• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 036687

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 036687"

Copied!
283
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR I SI

PERATURAN BUPATI ...

i

DAFTAR TABEL ...

iii

DAFTAR GAMBAR...

iv

Daftar Gambar

BAB l

PENDAHULUAN ...

1

1.1

Latar Belakang

...

1

1.2

Dasar Hukum Penyusunan ...

2

1.3

Hubungan Antar Dokumen

...

3

1.4

Sistematika Dokumen RKPD ...

4

1.5

Maksud dan Tujuan ...

5

1.5.1

Maksud ...

5

1.5.2

Tujuan ...

5

BAB ll

EVALUASI HASI L PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAI AN

KI NERJA PENYELENGGARAAN PEMERI NTAHAN ...

6

2.1

Gambaran Umum Kondisi Daerah ...

6

2.1.1

Aspek Geografi dan Demografi ...

6

2.1.1.1

Karakteristik Lokasi dan Wilayah ...

6

2.1.1.2

Potensi Pengembangan Wilayah ...

12

2.1.1.3

Wilayah Rawan Bencana ...

13

2.1.1.4

Demografi...

14

2.1.2

Aspek Kesejahteraan Masyarakat ...

16

2.1.2.1

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi...

16

2.1.2.2

Fokus Kesejahteraan Sosial ...

19

2.1.3

Aspek Pelayanan Umum ...

20

2.1.3.1

Fokus Layanan Urusan Wajib ...

20

2.1.4

Aspek Daya Saing ...

21

2.1.4.1

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah...

21

2.1.4.2

Fokus Fasilitas Wilayah/ I nfrastruktur ...

22

2.1.4.3

Fokus I klim Berinvestasi ...

24

2.1.4.4

Fokus Sumber Daya Manusia ...

21

2.2

Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 dan

Realisasi RPJMD ...

...

25

2.3

Permasalahan Pembangunan ...

28

BAB lll

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBI JAKAN KEUANGAN

DAERAH ...

34

3.1

Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ...

34

3.1.1

Kondisi Ekonomi Daerah ...

34

3.1.2

Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2015 ...

38

3.2

Arah Kebijakan Keuangan Daerah ...

41

3.2.1

Proyeksi Keuangan daerah dan Kerangka Pendanaan ...

41

3.2.2

Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ...

43

3.2.3

Arah Kebijakan Belanja Daerah ...

46

(2)

BAB lV

PRI ORI TAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ...

53

4.1

Tujuan dan Sasaran Pembangunan ...

53

4.2

Prioritas Pembangunan

...

55

4.2.1

Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah ...

55

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGI ATAN PRI ORI TAS DAERAH ...

63

BAB Vl

PENUTUP ...

68

(3)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1

Daftar Nama-nama Sungai di Kabupaten Karangasem ...

9

Tabel

2.2

PDRB Perkapita Penduduk Kabupaten Karangasem Tahun 2008-2-2012 ...

17

Tabel

2.3

Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan Penduduk Kabupaten

Karangasem Tahun 2011-2012 ...

21

Tabel

2.4

Panjang Jalan Negara, Propinsi dan Kabupaten menurut Kondisi Jalan di

Kabupaten Karangasem ...

23

Tabel

3.1

PDRB Kabupaten Karangasem menurut Lapangan Usaha Tahun

2011-2012 ...

35

Tabel

3.2

Nilai PDRB Kabupaten Karangasem dan Konstribusi Sektor atas dasar

harga Berlaku tahun 2011-2012 ...

37

Tabel

3.3

Realisasi APBD Kabupaten Karangasem Tahun 2012-2013 dan Target

APBD Tahun 2014 dan 2015 ...

41

Tabel

3.4

Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Karangasem

Tahun 2012-2015 ...

45

Tabel

3.5

Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Karangasem Tahun

2012-2015...

47

Tabel

3.6

Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Karangasem

Tahun 2012-2015 ...

50

Tabel

3.7

Proyeksi APBD Kabupaten Karangasem Tahun 2014-2015 ...

51

Tabel

4.1

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Karangasem ...

54

Tabel

5.1

Rekapitulasi Analisa Pagu I ndikatif SKPD Tahun 2015 Kabupaten

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ...

3

Gambar 2.1

Luas Wilayah Kabupaten Karangasem menurut kecamatan...

6

Gambar 2.2

Komposisi Penduduk di Kabupaten Karangasem berdasarkan Jenis

Kelamin ...

14

Gambar 2.3

Sebaran Penduduk di Kabupaten Karangasem per Kecamatan ...

15

Gambar 2.4

Kepadatan Penduduk di Kabupaten Karangasem ...

15

Gambar 2.5

Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Karangasem ...

18

Gambar 2.6

Rata-rata Lama Sekolah Provinsi Bali Tahun 2011-2012 menurut

Kabupaten/ Kota ...

29

Gambar 2.7

I ndeks Melek Huruf Provinsi Bali Tahun 2012 menurut Kabupaten/ Kota ...

29

Gambar 2.8

I ndeks Harapan Hidup Provinsi Bali Tahun 2012 menurut

Kabupaten/ Kota ...

30

Gambar 2.9

I PM Provinsi Bali Tahun 2012 menurut Kabupaten/ Kota ...

31

Gambar 2.10

I ndeks 3 (Tiga) Komponen I PM Provinsi Bali Tahun 2012 menurut

Kabupaten/ Kota ...

32

Gambar 2.11

Reduksi

Shortfall I PM Provinsi Bali Tahun 2012 menurut Kabupaten/ Kota.

32

Gambar 3.1

laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Karangasem Tahun 2012 atas Dasar

Harga Berlaku dan Konstan ...

36

(5)

1

BUPATI KARANGASEM

PERATURAN BUPATI KARANGASEM

NOMOR 15 TAHUN 2014

TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

KARANGASEM TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARANGASEM,

Menimbang : a.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat

(1) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004

tentang Rencana Kerja Pemerintah, perlu

menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah;

b.

bahwa Rencana Kerja Pembangunan Daerah

memuat arah kebijakan daerah satu tahun yang

merupakan komitmen Pemerintah Daerah untuk

memberikan

kepastian

kebijakan

dalam

melaksanakan

pembangunan

daerah

yang

berkesinambungan;

c.

bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 129 ayat (2)

dan ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang

menyatakan

bahwa

RKPD

Kabupaten/Kota

(6)

2

d.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,

perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten

Karangasem Tahun 2015;

Mengingat

: 1.

Undang Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

Pembentukan Daerah daerah Tingkat II dalam

Wilayah Daerah daerah Tingkat I Bali, Nusa

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958

Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 1655);

2.

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3.

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4421);

4.

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4437), sebagaimana telah diubah beberapakali,

terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun

2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5.

Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004

(7)

3

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006

tentang

Tata

Cara

Penyusunan

Rencana

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,

terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

517);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7

Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten

Karangasem Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah

Kabupaten Karangasem Tahun 2006 Nomor 7);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 9

(8)

4

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN

DAERAH

KABUPATEN

KARANGASEM TAHUN 2015

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1.

Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten

Karangasem.

2.

Bupati adalah Bupati Karangasem.

3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut

SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah

kabupaten selaku pengguna anggaran/barang.

4.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya

disebut

RKPD

adalah

dokumen

Perencanaan

Pembangunan Daerah Periode 1 tahun yaitu Tahun 2015.

5.

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

selanjutnya disingkat Renja-SKPD adalah Dokumen

Perencanaan untuk Periode 1 (satu) Tahun;

6.

Tim Anggaran Pemerintah Daerah disingkat dengan TAPD

adalah Tim yang dibentuk dengan Keputusan Kepala

Daerah dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang

mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan

kebijakan Kepala Daerah dalam rangka penyusunan APBD

yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah,

PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan.

7.

Kebijakan Umum APBD disingkat dengan KUA adalah

dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,

belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya

untuk periode 1 (satu) Tahun.

(9)

5

9.

Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya

disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan

penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana

belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana

pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.

10.

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang

selanjutnya disingkat RAPBD adalah rencana keuangan

tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui

bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1)

Maksud Penyusunan RKPD Tahun 2015 adalah :

a. menjadi pedoman setiap SKPD untuk menyusun

Renja-SKPD Tahun 2015 di Kabupaten Karangasem;

b. menjadi bahan penyusunan KUA dan PPAS Tahun

2015; dan

c. menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam

menyusun RAPBD Tahun 2015.

(2)

RKPD Tahun 2015 bertujuan menciptakan sinkronisasi

dan integrasi program/kegiatan pembangunan antara

pemerintah pusat dan provinsi dengan Pemerintah

Daerah Kabupaten Karangasem termasuk SKPD sehingga

pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal dalam

upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

BAB III

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 3

(10)

6

(2) Susunan dan sistematika RKPD sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 4

(1) Pemerintah Kabupaten bersama Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Karangasem membahas RKPD Tahun

2015 untuk menetapkan kebijakan umum prioritas

anggaran.

(2) RKPD Tahun 2015 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menjadi :

a. pedoman bagi seluruh SKPD dalam menyusun

Rencana Kerja SKPD Tahun 2015; dan

b. pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun

Rancangan Anggaran Pandapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD) Tahun 2015.

Pasal 5

(1) Pemerintah Daerah menggunakan RKPD Tahun 2015

sebagai bahan pembahasan kebijakan umum dan prioritas

anggaran di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

(2) SKPD menggunakan RKPD Tahun 2015 dalam melakukan

pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD dengan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pasal 6

(1) SKPD membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas

pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi

uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja

masing-masing program.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

disampaikan kepada Bupati dan tembusannya kepada :

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Karangasem;

b. Inspektorat Daerah Kabupaten Karangasem;

c. Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten

Karangasem; dan

(11)

7

(3) Laporan kinerja menjadi masukan dan bahan

pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran

tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang

bersangkutan.

Pasal 7

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Karangasem menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan

Anggaran SKPD Tahun 2015 hasil pembahasan bersama Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dengan RKPD Tahun 2015.

Pasal 8

Dalam hal RKPD Tahun 2015 yang ditetapkan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 berbeda dari hasil pembahasan

dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemerintah Daerah

menggunakan RKPD Tahun 2015 hasil pembahasan dengan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pasal 9

(1) RKPD dapat diubah jika tidak sesuai dengan

perkembangan keadaan dalam tahun berjalan.

(2) Perkembangan

keadaan

dalam

tahun

berjalan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seperti :

a. perkembangan yang tidak sesuai dengan kerangka

pendanaan dan rencana program dan kegiatan prioritas

daerah;

b. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih

tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk

tahun berjalan; dan/atau

c. keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pasal 10

(12)

8

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar

setiap

orang

mengetahuinya,

memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kabupaten Karangasem.

Ditetapkan di Amlapura

pada tanggal 16 Mei 2014

BUPATI KARANGASEM,

I WAYAN GEREDEG

Diundangkan di Amlapura

pada tanggal 16 Mei 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM,

I GEDE ADNYA MULYADI

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Sesuai dengan pasal 5 ayat (3) Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dinyatakan bahwa Rencana kerja Pembangunan Daerah

(RKPD) merupakan penjabaran dari RPJMD, merupakan dokumen perencanaan daerah untuk

periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah. Rencana

Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) mengacu pada RKP (Nasional) yang memuat prioritas

pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah, serta program-program dan kegiatan

pembangunan yang terukur disertai pagu indikatif dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan

langsung oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong

partisipasi masyarakat.

Penyusunan RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 dilaksanakan mulai dari proses

persiapan penyusunan yang diawali dengan penyusunan rancangan keputusan kepala daerah

tentang pembentukan tim penyusun RKPD, penyusunan agenda kerja dan penyiapan data dan

informasi perencanaan pembangunan daerah. Kemudian dilanjutkan pada tahap penyusunan

rancangan awal RKPD yang menjadi acuan bagi setiap SKPD dalam penyusunan rancangan

Renja SKPD

setelah rancangan awal RKPD tersebut dikonsultasikan ke publik

untuk

mendapatkan masukan dan menjadi rancangan RKPD. Dalam rangka menerapkan perencanaan

partisipatif, rancangan RKPD dibahas bersama dengan pemangku kepentingan (stakesholder)

dalam Forum Musrenbang RKPD, musrenbang di kecamatan dan menjadi acuan dalam

membahas Renja SKPD dalam forum SKPD. Berdasarkan berita acara kesepakatan hasil

musrenbang Kabupaten Karangasem, dirumuskanlah rancangan akhir RKPD Kabupaten

Karangasem Tahun 2015 untuk kemudian ditetapkan dengan Peraturan Bupati setelah RKPD

Provinsi ditetapkan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupat en Karangasem Tahun 2015

merupakan

penjabaran tahun kelima dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015. Dokumen RKPD menjadi

pedoman bagi seluruh SKPD dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD. Untuk pelaksanaan

lebih lanjut, RKPD ini akan menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran

(KUA), Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja

(14)

1.2

Dasar Hukum Penyusunan

Landasan hukum penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten

Karangasem Tahun 2015 adalah :

1. Undang–Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat

I I dalam Wilayah Daerah–daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa

Tenggara Timur ;

2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

4. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan;

6. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) 2005-2025;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tent ang Tata Cara Penyusunan Rencana

Pembangunan Nasional;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

14. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2006-2025;

15. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka

(15)

1.3

Hubungan Antar Dokumen

Hubungan keterkaitan RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 dengan dokumen

perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1.

Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Sumber : UU No 25 Tahun 2004

Dokumen perencanaan pembangunan tahunan atau Rencana Kerja Pembangunan

Daerah (RKPD) Kabupaten Karangasem Tahun 2015 merupakan penjabaran tahun kelima dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karangasem Tahun

2010-2015 dan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Karangasem Tahun 2006-2025 serta

memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 dan RPJM Nasional Tahun

2010-2014 serta RKPD Provinsi Bali Tahun 2015 dan RPJMD Provinsi Bali Tahun 2013-2018. RKPD

Kabupaten Karangasem Tahun 2015 disusun dengan memperhatikan beberapa dokumen

lainnya, dimaksudkan untuk menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan daerah di

tingkat Nasional,provinsi dan kabupaten untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(16)

Sementara (PPA S ) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD).

1.4

Sistematika Dokumen RKPD

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah dan Permendagri

No.54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan,

Tatacara

Penyusunan,

Pengendalian,

Dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan Daerah, maka RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 disusun sesuai dengan

sistematika sebagai berikut :

BAB l

PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan awal RKPD yang

menguraikan Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan antar Dokumen,

Sistematika Dokumen RKPD, serta Maksud dan Tujuan penyusunan dokumen RKPD

Tahun 2015.

BAB ll EVALUASI HASI L PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAI AN KI NERJA

PENYELENGGARAAN PEMERI NTAHAN

Menguraikan tentang gambaran umum kondisi daerah, evaluasi pelaksanaan program

dan kegiatan RKPD sampai tahun berjalan dan realisasi RPJMD, serta permasalahan

pembangunan daerah.

BAB lll RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBI JAKAN KEUANGAN

DAERAH

Menguraikan tentang arah kebijakan ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan

daerah.

BAB lV PRI ORI TAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Menguraikan tujuan dan sasaran pembangunan serta prioritas pembangunan tahun

2015

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGI ATAN PRI ORI TAS DAERAH

Menguraikan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah tahun

(17)

yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana

(RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.

BAB Vl PENUTUP

Berisi kaidah pelaksanaan RKPD tahun 2015.

1.5

Maksud dan Tujuan

1.5.1 Maksud

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Karangasem tahun 2015

disusun dengan maksud :

1.

Menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Karangasem tahun 2010-2015 dan sinkronisasi dengan sasaran program SKPD

tahun 2015.

2.

Menjadi pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah/ SKPD untuk menyusun

Rancangan Akhir Rencana kerja (Renja SKPD) Tahun 2015 di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Karangasem

3.

Menjadi acuan penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2015

4.

Menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD Tahun 2015

1.5.2 Tujuan

Tujuan Penyusunan RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 adalah :

1.

terciptanya sinkronisasi dan integrasi Program/ Kegiatan Pembangunan antara

Pemerintah Pusat dan Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem,

sehingga pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.

Terciptanya relevansi dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran,

(18)

BAB I I

EVALUASI HASI L PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAI AN KI NERJA

PENYELENGGARAAN PEMERI NTAHAN

2.1

Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1.1

Karakteristik Lokasi dan Wilayah

a.

Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Luas wilayah Kabupaten Karangasem mencapai 839,54 km

2

dan menempati peringkat

sebagai kabupaten terluas ketiga di Provinsi Bali setelah Buleleng dan Jembrana. Kabupaten

Karangasem terdiri dari 8 kecamatan, yakni Kecamatan Rendang, Sidemen, Manggis,

Karangasem, Abang, Bebandem, Selat, dan Kubu. Dari

kedelapan kecamatan tersebut, Kubu

merupakan kecamatan terluas.

Gambar 2.1

Luas Wilayah Kabupaten Karangasem Menurut Kecamatan

(19)

b.

Letak dan Kondisi Geografis

Karangasem merupakan kabupaten yang terletak di ujung paling timur Pulau Bali.

Secara astronomis, Kabupaten Karangasem berada pada posisi 8

0

00’ 00 –

8

0

41’ 37,8 Lintang

Selatan dan 115

0

35’ 9,8 – 115

0

54’ 8,9 Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis layaknya

wilayah lain di Provinsi Bali. Adapun batas wilayah Kabupaten Karangasem adalah sebagai

berikut :

Sebelah utara berbatasan dengan laut Bali;

Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra I ndonesia;

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Klungkung, Bangli, dan Buleleng;

Sebelah timur berbatasan dengan Selat Lombok.

c.

Topografi

Secara topografi, hampir separuh (43,5 persen) wilayah di kabupaten ini memiliki

ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan laut. Selain itu, 74,8 persen wilayahnya memiliki

tekstur tanah yang sedang.

Sedangkan 25,2 persen sisanya memiliki tekstur yang kasar.

d.

Klimatologi

Kabupaten Karangasem memiliki iklim laut tropis yang dipengaruhi oleh angin musim

dan terdapat musim kemarau dan hujan. Faktor ketinggian tempat menentukan besarnya curah

hujan. Pada daerah pegunungan curah hujan terdapat pada setiap bulan atau sepanjang tahun

hamper tidak terdapat bulan-bulan kering. Suhu terendah di Kabupaten Karangasem pada

tahun 2010 adalah 210 C sedangkan suhu tertinggi 34,40 C. Kelembaban udara terendah di

Kabupaten Karangasem tahun 2010 adalah 63,0% sedangkan kelembaban udara tertinggi

95,7% .

Selama tahun 2010, jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan januari dengan rata-rata

407.7 mm dengan jumlah hari hujan selama 15 hari. Sementara jumlah curah hujan terendah

terjadi pada bulan juni dengan rata-rata 29,4 mm dan rata-rata jumlah hari hujan selama 7

hari.

e.

Geologi

Secara geologi Kabupaten Karangasem terdiri dari Formasi Kuarter, Kuarter Bawah, dan

(20)

Litologi Tufa Pasiran dan endapatan lahar terdapat di pesisir utara yaitu di daerah Tianyar.

Litologi berupa lahar, pasir, lapili diarahkan bom, warna coklat tua hingga hitam. Sebarannya

di daerah Gunung Agung, Selat, Muncan, sepanjang aliran tukad Buhu, dan Tukad Bangka. Di

Belahan utara mulai dari daerah Gunung Agung, wilayah Kecamatan Kubu, sebagian Kecamatan

Abang daerah aliran sungai unda. Komposisi lahar terdiri dari batuan beku andesit dan batu

apung dengan masa dasar tufa pasiran. Pasir komposisinya terdiri dari faalspar, gelas vulkanik,

dan mineral hitam. Lapili dan Bom Komposisinya terdiri dari batu apung dan lava andesit,

umumnya batuan ini belum mengeras dan mudah lepas. Setempat -setempat pada batuan ini

terdapat lava dan breksi, kompak dank eras, pada lavasebagian berongga. Formasi kuarter

bawah terdapat diujung timur kabupaten yaitu di Kecamatan Karangasem bagian timur dan

Kecamatan Abang bagian utara. Litologinya berupa lava dan breksi Gunung Api Seraya. Lava

berwarna abu-abu kehitaman, Breksi berwarna coklat. Formasi Miosin terdapat di perbukitan

Kecamatan Manggis dan Selat. Litologinya berupa breksi dan lava merupakan formasi Ulakan.

Lava berwarna abu-abu kehitaman dan berwarna coklat kehitaman.

f.

Hidrologi

1.

Air Tanah

Kandungan air tanah setempat di Kabupaten Karangasem berdasarkan Peta Hidrologi

Pulau Bali adalah sebagai berikut :

Setempat kandungan air besar (10 Lt/ det) lokasinya: pesisir utara kecamatan Kubu,

Kecamatan Karangasem bagian barat, sebagian Kecamatan Abang.

Setempat kandungan air sedang (5 Lt/ det) terdapat di bagian tengah Kecamatan Kubu,

daerah pesisir Kecamatan Manggis, sebagian Kecamatan Bebandem dan Selat.

Setempat kandungan air sedikit (0,5 lt/ det) terdapat di Kecamatan Karangasem bagian

timur, bagian utara dan timur Kecamatan Abang.

Setempat Kandungan air sangat sedikit sekali (0,1 lt/ det) umumnya terdapat di wilayah

Kecamatan Kubu bagian atas yaitu di sekitar kaki Gunung Agung.

Setempat kandungan air sangat sedikit sekali (< 0,1 lt/ det) terdapat di gugusan

perbukitan Kecamatan Manggis dan Sidemen.

Kemudian berdasarkan data yang tertuang dalam RTRWP Bali tahun 2010 maka potensi

(21)

2.

Air Permukaan

a.

Air Sungai

Di Bali satuan wilayah sungainya diberi nomor 03.01 yang kemudian dirinci menjadi 20

sub-SWS. Kabupaten Karangasem dengan beberapa sungai yang mengalir di atasnya termasuk

dalam sub-SWS 03.01.13 sampai dengan 03.01.17.

Diantara sungai-sungai yang melalui Kabupaten Karangasem maka terdapat dua sungai

yang cukup potensial untuk dikembangkan sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat di Karangasem. Kedua buah sungai tersebut adalah Tukad Unda dan Tukad Telaga

Waja. Selain itu sesuai dengan kontinuitas alirannya, maka sungai yang ada di wilayah ini ada 3

jenis, yaitu:

1)

Mengalir sepanjang tahun (perennial streams) umumnya mengalir ke bagian selatan

seperti: Tukad Janga, Tukad Telagawaja, Tukad Mangereng, Tukad Jinah, Tukad

Nyuling, Tukad Kekeruk, Tukad Buhu dan lainnya.

2)

Mengalir hanya pada musim hujan (intermitten streams). Sungai jenis ini banyak

terdapat di Desa Seraya, Seraya Barat, Bugbug dan Perasi.

3)

Mengalir hanya pada saat hujan (ephemeral streams) umumnya semua sungai di

Kecamatan Kubu, sebagian Kecamatan Abang (Purwakerthi, Labasari) dan sebagian

Kecamatan Karangasem (Seraya Timur).

Mengenai sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Karangasem dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

Tabel

2.1. Daftar Nama-nama Sungai di Kabupaten Karangasem.

No

Nama Sungai

Kecamatan

Panjang

Sungai

(km)

Luas Daerah

Pengaliran

(km² )

1

Tk. Lesung – Tk.

Blatung

Rendang

6,00

5,000

2

Tk. Kunyit

Rendang

6,00

4,100

3

Tukad Jinah

Rendang

32,50

28,600

4

Tukad Munduk

Waringin

Rendang

6,00

5,750

5

Tukad Barak

Selat

9,00

11,700

6

Tukad Kalangidi

Selat

4,00

8,350

7

Tukad Sabu

Selat

8,00

5,550

8

Tukad Cau

Selat

4,50

1,800

9

Tukad Klontong

Selat

12,00

15,050

(22)

No

Nama Sungai

Kecamatan

Panjang

Sungai

(km)

Luas Daerah

Pengaliran

(km² )

11

Tukad Unda

Sidemen

20,00

41,200

12

Tukad Telagawaja

Sidemen

17,00

22,925

13

Tukad Tanah

Sidemen

8,00

7,750

14

Tukad I seh

Sidemen

7,00

5,300

15

Tukad Dalem

Sidemen

7,00

8,450

16

Tukad Bangka

Sidemen

7,00

7,625

17

Tukad Luah

Bebandem

3,20

4,000

18

Tukad Bahapi

Bebandem

5,00

1,750

19

Tukad Buah

Bebandem

3,40

2,075

20

Tukad Kerkuk

Bebandem

14,00

11,925

21

Tukad Gredeg

Bebandem

8,00

4,425

22

Tukad Ceking

Bebandem

2,00

0,750

23

Tukad Pedih

Bebandem

12,20

8,950

24

Tukad Buah

Bebandem

3,00

2,000

25

Tukad Timbul

Bebandem

3,00

1,900

26

Tukad Buhu

Bebandem

19,00

30,625

27

Tukad Nyonyo

Bebandem

5,00

3,525

28

Tukad Buitan

Manggis

6,00

7,325

29

Tukad Mengereng

Manggis

6,30

10,800

30

Tukad Hampo

Manggis

5,80

6,700

31

Tukad Prapak

Manggis

4,50

3,650

32

Tukad Telincicing

Manggis

2,30

1,800

33

Tukad Betel

Manggis

11,40

20,800

34

Tukad Tihis

Karangasem

3,20

3,500

35

Tukad I tem

Karangasem

4,90

3,050

36

Tukad Bunut

Karangasem

4,90

2,375

37

Tukad Banges

Karangasem

4,90

3,450

38

Tukad Toyo

Karangasem

6,70

5,000

39

Tukad Mantri

Karangasem

7,60

8,575

40

Tukad Nyuling

Karangasem

13,00

24,925

41

Tukad Layang

Karangasem

10,00

15,875

42

Tukad Bangka

Karangasem

10,00

5,650

43

Tukad Janga

Karangasem

9,90

6,000

44

Tukad Deling

Kubu

6,60

12,475

45

Tukad Timbul

Kubu

6,00

10,550

46

Tukad Bumbung

Kubu

11,70

11,450

47

Tukad Daya

Kubu

16,30

38,500

48

Tukad Barak

Kubu

5,20

5,675

49

Tukad Slangbukit

Kubu

4,50

2,875

50

Tukad Nusu

Kubu

6,00

3,750

51

Tukad Linggah

Kubu

12,00

10,000

52

Tukad Sakta

Kubu

7,50

4,000

53

Tukad Penanggungan

Kubu

8,00

3,825

54

Tukad Buluh

Kubu

10,00

12,300

(23)

No

Nama Sungai

Kecamatan

Panjang

Sungai

(km)

Luas Daerah

Pengaliran

(km² )

56

Tukad Lamben

Kubu

8,00

4,875

57

Tukad Linggah

Kubu

9,00

17,775

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem

b.

Air Danau/ Waduk

Di Kabupaten Karangasem tidak terdapat satupun danau alam sebagai sumber air.

Namun demikian, pada saat ini terdapat sebuah danau buatan atau waduk muara yang

berfungsi sebagai tampungan air untuk diolah dan dimanfaatkan sebagai sumber pasokan air

baku pada daerah pelayanannya. Waduk yang dimaksud adalah Embung Seraya yang terdapat

di Desa Seraya, Kecamatan Karangasem.

g.

Penggunaan Lahan

Gambaran penggunaan lahan berdasarkan data Karangasem Dalam Angka 2012,

sebagian besar wilayah merupakan bukan lahan sawah yaitu seluas 76.805 ha (91,48 % ) dan

hanya 7.149 ha (8,52 % ) merupakan lahan persawahan. Dari lahan sawah tersebut, lahan

irigasi setengah teknis seluas 4.529 ha (5,39 % ), lahan irigasi sederhana PU 1.337 ha (1,59 % ),

lahan irigasi desa/ non PU 1.140 ha (1,36 % ) dan lahan tadah hujan seluas 143 ha (0,17 % ).

Dari lahan bukan sawah seluas 76.805 ha, terdiri dari lahan kering seluas 68.206 ha

(81,24 % ) dan lahan lainnya seluas 8.599 ha (10,24 % ). Lahan kering terdiri dari perkebunan

seluas 29.533 ha (35,18 % ), kebun/ tegalan seluas 17.410 ha (20,74 % ), kawasan hutan seluas

14.530 ha (17,31 % ), lahan kering lainnya seluas 1.298 ha (1,55 % ), dan ditanami

pohon/ hutan rakyat seluas 5.219 ha (6,22 % ).

Pola penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan

perkembangan perekonomian daerah sehingga cenderung mengalami perubahan pemanfaatan

lahan setiap tahunnya sebagai akibat adanya alih fungsi lahan terutama dari lahan pertanian ke

non pertanian seperti misalnya pengembangan pemukiman, pariwisata dan pembangunan

(24)

2.1.1.2

Potensi Pengembangan Wilayah

1)

Pertanian dalam arti luas

:

Potensi Kabupaten Karangasem dalam bidang pertanian diantaranya :

Kacang Tanah dan Mete yang dikembangkan di Kecamatan Kubu dan Abang.

Kopi dan peternakan sapi di Kecamatan Rendang

Salak di Kecamatan Bebandem

Jagung di Desa Seraya Kecamatan Karangasem

Padi di Kecamatan Sidemen, Selat, Manggis dan Karangasem

2)

Potensi Pengembangan w ilayah Pesisir Laut

Dengan panjang garis pantai 87 Km memungkinkan Kabupaten Karangasem

mengembangkan potensi laut dan pesisir dengan

optimal, terutama untuk

budidaya perikanan.

3)

Pariw isata

Kabupaten Karangasem memiliki 3 Kawasan Wisata yait u Kawasan wisata

Tulamben, Kawasan wisata Ujung dan Kawasan Wisata Candidasa. Dengan

beberapa objek dan daya tarik wisata seperti Tirtagangga, Besakih, Tenganan

Pegringsingan, Puri Karangasem, Agro wisata Salak Sibetan, Bukit Jambul, Putung,

I seh, Padangbai, Jemeluk dan Sungai Telaga Waja.

4)

I ndustri kecil

Guna meningkatan pendapatan masyarakat peran indust ri kecil sangat diperlukan,

adapun industri kecil di Kabupaten Karangasem diantaranya :

1.

Kerajinan Anyaman Ate (di Kecamatan Karangasem dan Manggis)

2.

Kerajinan Tenun Endek/ Songket (di Kecamatan Sidemen)

3.

Kerajinan Batu Tabas (di Kecamatan Selat dan Bebandem)

4.

Kerajinan Tenun Geringsing (di Kecamatan Manggis)

(25)

2.1.1.3

Wilayah Raw an Bencana

Wilayah Rawan bencana di Kabupaten Karangasem terdiri atas :

1.

Kawasan rawan tanah longsor terdapat didesa-desa yang tersebar di Kecamatan

Sidemen, KecamatanSelat,Kecamatan Bebandem, Kecamatan Manggis, dan Kecamatan

Abang.

2.

Kawasan rawan badai angin terdapat di desa-desa yang tersebar di Kecamatan Abang

dan Kecamatan Karangasem.

3.

Kawasan rawan banjir terdapat di Kecamatan Manggis, Kecamatan Karangasem,

Kecamatan Abang Dan Kecamatan Kubu.

4.

Kawasan rawan kekeringan terdapat di desa desa yang tersebar Kecamatan Manggis,

Kecamatan Karangasem, Kecamatan Bebandem,Kecamatan Abang, Kecamatan Kubu, dan

Kecamatan Selat.

5.

Kawasan rawan kebakaran hutan terdapat di desa - desa di sekitar hutan Gunung Agung

yang tersebar di Kecamatan Rendang, Kecamatan Bebandem, Kecamatan Abang dan

Kecamatan Kubu.

6.

kawasan rawan letusan gunung berapi terdapat di kawasan gunung berapi Gunung Agung

beserta alur - alur sungai yang berpotensi menjadi aliran lahar kawasan rawan gempa

bumi terdapat di kawasan sekitar pusat – pusat sumber gempa bumi merusak yang

berada pada perairan di sebelah timur Pulau Bali;

7.

kawasan rawan gerakan tanah terdapat

kawasan perbukitan terjal di Kabupaten

Karangasem;

8.

kawasan yang terletak di zona patahan aktif tersebar di sebelah utara Kawasan Ababi;

9.

kawasan rawan tsunami terdapat di kawasan pantai yang berada pada zona kerawanan

tinggi dengan daerah topografi yang landai dengan ketinggian < 10 meter diatas muka

laut di sepanjang wilayah pantai kabupaten dengan luas kurang lebih 46.404 Ha ;

10.

kawasan rawan abrasi pantai terdapat di Pantai Labuhan Amuk, Pantai Sengkidu, Pantai

Candidasa, Pantai Ujung, Pantai Yeh Kali, Pantai Bunutan, Pantai Jemeluk, Pantai

Tulamben, Pantai Kubu dan Pantai Baturinggit;

11.

kawasan rawan bahaya gas beracun terdapat di sekitar Gunung Agung ; dan

(26)

2.1.1.4

Demografi

Penduduk memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Melalui berbagai

aspek seperti besarnya jumlah penduduk, penyebaran geografis, kepadatan penduduk,

komposisi dalam usia serta jenis kelamin, pendidikan dan kesehatan, serta tingkat

pertumbuhannya, maka jelaslah bahwa penduduk dapat mempengaruhi pembangunan

khususnya pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Hasil Registrasi Penduduk Desa/ Kelurahan

2012, jumlah penduduk di kabupaten Karangasem sebanyak 457.204 jiwa dengan komposisi

229.206 jiwa penduduk laki-laki (50,13 persen) dan 227.998 penduduk perempuan (49,87

persen).

Jumlah ini meningkat 1,93 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya

sebanyak 448.537 jiwa.

Gambar 2.2

Komposisi Penduduk Di Kabupaten Karangasem berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : KDA 2012

Dilihat dari gambar 2.3 & 2.4, tampak bahwa sebagian besar penduduk bermukim di

wilayah Karangasem bagian utara, yaitu Kecamatan Kubu dan Abang. Sedangkan untuk wilayah

selatan, penduduk terkonsentrasi di Kecamatan Karangasem dimana terdapat ibukota

kabupaten yang sekaligus merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi.

Dengan luas wilayah 839,54 km2, kepadatan di Kabupaten Karangasem mencapai 545

jiwa/ km2. Dibandingkan kecamatan lainnya, Karangasem merupakan kecamatan dengan jumlah

penduduk terbesar mencapai 88.019 jiwa atau sekitar 19,25 persen. Meskipun memiliki jumlah

penduduk terbesar, namun kepadatan penduduknya masih lebih rendah dibandingkan

(27)

Gambar 2.3

Sebaran Penduduk Di Kabupaten Karangasem per Kecamatan

Sumber : KDA tahun 2012

Gambar 2.4

Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Karangasem

(28)

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Aspek kesejateraan masyarakat dan pemerataan ekonomi di Kabupaten Karangasem ,

dapat dilihat dari indikator pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB per kapita, indeks gini,

presentase penduduk diatas garis kemiskinan dan angka kriminalitas yang tertangani.

A.

Pertumbuhan PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan suatu ukuran yang sering

digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Pada dasarnya, PDRB ini

menggambarkan seluruh nilai tambah (value added) dari seluruh sektor perekonomian. Selama

5 tahun terakhir, ekonomi Karangasem menunjukkan pertumbuhan yang stagnan di level 5

persen, yakni 5,07 persen di tahun 2008; 5,01 persen di tahun 2009; 5,09 persen di tahun

2010; 5,19 persen di tahun 2011, dan 5,73% di tahun 2012.

Selama kurun waktu 5 tahun tersebut terjadi pergeseran dimana sektor keuangan,

persewaan, dan jasa perusahaan mengalami laju pertumbuhan tertinggi pada tahun 2008.

Sedangkan mulai 2009-2012, sektor pertambangan dan penggalianlah yang mengalami laju

tertinggi. Pertumbuhan yang tinggi pada sektor ini dipengaruhi tingginya

demand akan bahan

galian seperti pasir dan batu sebagai akibat meningkatnya pembangunan infrastruktur,

khususnya oleh pemerintah. Apalagi Karangasem merupakan lokasi utama penggalian pasir

untuk men-supply kebutuhan Karangasem khususnya maupun Bali secara umum.

B.

Laju I nflasi

Untuk menjaga stabilitas perekonomian daerah Kabupaten Karangasem maka laju inflasi

harus dapat dikendalikan supaya tidak sampai angka diatas 10 % . Pada tahun 2013

berdasarkan data ekspose dari BI laju inflasi Kabupaten Karangasem disetarakan dengan laju

rata-rata inflasi tahunan di Provinsi Bali yang diperkirakan 5,14 % , Tahun 2012 mencapai 4,71

% sedangkan tahun 2011 laju inflasi mencapai 3,75 % turun 4,35 % bila dibandingkan angka

pada tahun 2010 yang mencapai 8,10 % . Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian di

Kabupaten Karangasem cenderung stabil atau berjalan dengan lebih berkualitas.

C.

PDRB Perkapita

Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga

(29)

besarnya mencapai 12,77 juta rupiah, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun

2011 sebesar 11,45% dari total 11,45 juta rupiah.

Kalau dilihat dari PDRB per kapita atas dasar harga konstan tahun 2000, terjadi

peningkatan dari 4,77 juta rupiah tahun 2011 menjadi 5,02 juta rupiah pada tahun 2012 atau

naik 5,13 % .

Tabel 2.2

PDRB Perkapita Penduduk Kab. Karangasem

Tahun 2008- 2012

Tahun

PDRB Perkapita

Atas Dasar Harga Berlaku

( Rupiah)

PDRB Perkapita

Atas Dasar Harga Konstan

2000 ( Rupiah)

1

2

3

2008

2009

2010

2011

2012

8.272.786,52

9.477.310,83

10.414.916,85

11.454.175,71

12.765.825,35

4.317.669,55

4.514.673,16

4.623.595,90

4.772.637,90

5.017.629,44

Sumber : BPS Kabupaten Karangasem

D.

I ndeks Gini

I ndeks Gini atau Koefisien Gini dinyatakan dalam bentuk rasio yang nilainya antara 0

dan 1. Nilai 0 menunjukkan pemerataan yang sempurna di mana semua nilai sama sedangkan

nilai 1 menunjukkan ketimpangan yang paling tinggi yaitu satu orang menguasai semuanya

sedangkan yang lainnya nihil. Kategori I ndeks Gini berdasarkan publikasi BPS terdiri atas; lebih

kecil dari 0,3 termasuk dalam ketimpangan rendah, 0,3 – 0,6 menunjukkan ketimpangan

sedang, dan lebih besar dari 0,6 sampai dengan 1 menunjukkan ketimpangan tinggi. I ndeks

Gini Kabupaten Karangasem termasuk dalam kategori ketimpangan rendah dengan nilai tahun

2012 sebesar 0,2877

E.

Presentase Penduduk diatas garis kemiskinan

Kemiskinan merupakan permasalahan utama yang masih dihadapi Pemerintah

Kabupaten Karangasem. Secara umum kemiskinan jika dilihat dari penyebabnya dapat

dikategorikan menjadi 3 kelompok utama yaitu kemiskinan struktural, kemiskinan kultural dan

(30)

dengan kebijakan, peraturan, serta lembaga yang ada di masyarakat yang menghambat

produktivitas dan mobilitas masyarakat. Kemiskinan kultural berkaitan dengan nilai-nilai sosial

budaya yang tidak produktif, tingkat kesehatan yang buruk serta pendidikan yang rendah

sedangkan kemiskinan alami terkait dengan kondisi alam dan geografis yang tidak mendukung

masyarakat seperti daerah yang tandus, terpencil atau bahkan terisolasi

.

Kemiskinan di Kabupaten Karangasem disebabkan oleh

faktor geografis seperti

kekeringan, nilai-nilai sosial budaya seperti gender, tingkat pendidikan yang masih rendah dan

kondisi kesehatan yang buruk, serta kebijakan peraturan dan lembaga yang ada di masyarakat

yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

Gambar 2. 5

Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Karangasem

Sumber : BPS Kabupaten Karangasem

Perkembangan jumlah penduduk miskin selama tahun 2011-2012 menunjukkan

penurunan meskipun sebelumnya sempat mengalami kenaikan pada tahun 2010 dengan laju

peningkatan mencapai 28,14% (Gambar 2.1). Namun demikian masih ada sekitar 6%

penduduk miskin di Kabupaten Karangasem (Persentase penduduk miskin di Kabupaten

Karangasem tahun 2012 sebesar 5,63% mengalami penurunan dari tahun 2011 yang besarnya

6,43% ). Berbagai program pembangunan telah dilaksanakan dalam upaya menekan angka

kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat adalah salah satu upaya dalam mengentaskan

kemiskinan termasuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur guna membuka keterisoliran

(31)

F.

Angka Kriminalitas yang tetangani

Selain

derajat kesehatan yang cenderung menurun, kondisi sosial lain yang

menggambarkan kondisi Karangasem saat ini, berdasarkan data yang diperoleh adalah

meningkatnya kasus kriminalitas. Jika pada tahun 2007 hanya dilaporkan 241 buah perkara

kejahatan atau pelanggaran, maka pada tahun 2012 ini, jumlahnya meningkat menjadi 248

buah perkara. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tindak kejahatan/ pelanggaran yang terjadi

didominasi oleh kasus pencurian, baik pencurian berat maupun pencurian biasa.

2.1.2.2

Fokus Kesejahteraan Sosial.

a.

Angka Melek Huruf ( AMH) dan Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Angka melek huruf di Kabupaten Karangasem dilihat dari pemberantasan buta aksara

tahun 2013 mencapai 78,98% meningkat dari tahun 2012 yang besarnya 76,03% .

Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 mencapai 5,88

tahun, mengalami kenaikan dari tahun 2011 yang besarnya 5,82 tahun. Kendati terjadi

kenaikan, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Karangasem menunjukkan bahwa rata-rata

penduduk di Kabupaten Karangasem baru mengenyam pendidikan hingga kelas 5 SD atau

dengan kata lain belum bias menikmati WAJAR 9 tahun.

b.

Angka Partisipasi Kasar, Angka Partisipasi Murni dan Penduduk yang

Menamatkan Sekolah.

Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan proporsi anak yang sekolah pada suat u

jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur.

Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tingkatan PAUD, SD, SLTP dan SLTA bertutur turut

25,73% , 103,71% , 96,23% dan 70,58% .

Angka Partisipasi Murni (APM) pada tingkatan SD,

SMP dan SMA masing-masing sebesar 90,85% , 74,41% dan 52,79% . Sementara untuk Angka

Putus Sekolah (APS) pada tingkat SD sebesar 0,4% , SMP sebesar 0,1% dan SMA sebesar 0,3% .

Disamping itu juga untuk Angka Kelulusan (AL) pada tingkat SD sebesar 94,60% , SMP

sebesar 87,50% dan SMA sebesar 88,1% , serta SMK sebesar 95,45% .

c.

Angka Kematian Bayi dan Angka Usia Harapan Hidup.

Angka Kematian Bayi (AKB) atau

I nfant Mortality Rate (I MR). Angka ini dapat

mencerminkan derajat kesehatan masyarakat karena bayi yang baru lahir sangat sensitif

(32)

sosial ekonomi orang tua bayi tersebut. Angka kematian bayi juga dapat digunakan untuk

mengidentifikasi kelompok penduduk yang mempunyai resiko kematian tinggi. Selain angka

kematian bayi, digunakan pula indikator lain yaitu Angka Harapan Hidup (AHH) atau

Life

Expectancy (LE).

Salah satu ukuran yang sering dijadikan standar tingkat kesehatan di suatu daerah

adalah Angka Kematian I bu (AKI ) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Semakin tinggi kedua angka

tersebut, semakin rendah derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah. Untuk Karangasem

sendiri, dibandingkan kondisi 5 tahun yang lalu, AKB dan AKI di Karangasem menunjukkan

peningkatan. Pada tahun 2007, terjadi 6 kematian bayi untuk setiap 1000 Kelahiran Hidup (KH)

dan 27 kematian ibu dari setiap 100.000 KH. Di tahun 2012, angka ini meningkat menjadi 11

kematian bayi untuk setiap 1000 KH dan 113 kematian ibu dari setiap 100.000 KH. Hal ini

tentunya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah bersama pihak terkait dalam hal

peningkatan kesehatan masyarakat.

Usia harapan hidup merupakan kompenen dalam indeks pembangunan manusia.

Besaran harapan hidup tahun 2012 di Kabupaten Karangasem yaitu 71,67 tahun, jauh di bawah

rata-rata provinsi yaitu 76,41.

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum

2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

a.

Angka partisipasi sekolah

Angka partisipasi sekolah di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 yaitu :

Usia 7-12 Tahun

98,86

Usia 13-15 Tahun

95,92

Usia 16-18 Tahun

52,45

Usia 19-24 Tahun

6,16

b.

Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah dan Rasio guru/ murid

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Karangasem, pada level Sekolah Dasar

(SD)/ Madrasah I btidaiyah (MI ) terdapat 46.152 murid dengan jumlah sekolah sebanyak 363

buah. Artinya setiap sekolah secara rata-rata menampung 127 murid. Atau dengan asumsi

(33)

level SLTP/ MTs, SLTA/ MA, dan SMK secara berturut -turut rasio murid-sekolah sebesar 461, 417,

dan 386.

Masih bersumber dari data yang sama, rasio murid-guru untuk level SD/ MI , SLTP/ MTs,

SLTA/ MA, dan SMK secara berturut-turut sebesar 12; 14; 10; dan 10. Dengan kata lain, setiap

tenaga guru dapat mendidik/ mengajar 10-14 orang murid.

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah.

Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian suatu

daerah dalam mencapai

pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada

persaingan dengan daerah lainnya yang berdekatan, domestik atau internasional.

Kondisi dan perkembangan Aspek daya saing Kabupaten Karangasem dianalisa dengan

melihat beberapa fokus tentang kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau

infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.

2.1.4.1

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

A.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita ( Angka Konsumsi RT Per

Kapita) dan Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita ( Persentase

Konsumsi RT untuk Non Pangan) .

Fokus kemampuan ekonomi daerah adalah kemampuan daerah dalam meningkatkan

pendapatan masyarakatnya.

Tabel 2.3

Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan

Penduduk Kabupaten Karangasem Tahun 2011-2012

Jenis

Pengeluaran

2011

2012

Jumlah

%

Jumlah

%

1

3

2

01. Makanan

247.700,00

54,09

245.939,77

55,01

02.

Non

Makanan

210.207,00

45,91

201.181,22

44,99

Jumlah /

Total

457.907,00

100,00

447.120,99

100,00

(34)

Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), pengeluaran penduduk Karangasem

tahun 2012 secara rata-rata mencapai Rp 447.120,99 per kapita per bulan atau mengalami

penurunan sebesar 2,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan terjadi baik pada

komoditas non makanan (4,29 persen) maupun komoditas makanan (0,71 persen). Seperti

tahun-tahun sebelumnya, porsi konsumsi makanan lebih besar dibandingkan non makanan.

Adapun bila ditinjau lebih dalam maka terlihat bahwa di tahun 2012 ini porsi konsumsi

makanan cenderung mengalami peningkatan. Disisi lain, porsi konsumsi non makanan

mengalami penurunan. Berdasarkan teori yang ada, penurunan pengeluaran perkapita yang

diikuti dengan meningkatnya porsi konsumsi makanan ini mengindikasikan terjadinya

penurunan kesejahteraan penduduk Karangasem.

B.

Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP), yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima

petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persen), merupakan salah satu

indikator yang berguna untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani atau untuk melihat

tingkat kemampuan/ daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukan daya tukar

(termoftrade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk

biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/ daya

beli petani.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada bulan Desember 2012, NTP

Bali mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan bulan Nopember 2012 sebesar 0,11 persen

dari 108,28 menjadi 108,39. Secara umum naiknya NTP ini disebabkan oleh naiknya nilai

indeks yang diterima petani yaitu sebesar 0,55 persen lebih besar dibandingkan dengan

kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,44 persen. Naiknya indeks yang diterima petani

(I t) ini terjadi pada semua subsektor, demikian pula naiknya indeks yang dibayar petani (I b)

terjadi pada semua subsektor. Perbandingan NTP Desember 2012 terhadap Nopember 2012

menunjukkan bahwa subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah Subsektor Hortikultura,

Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan, sedangkan Subsektor Tanaman Pangan dan

Perikanan mengalami penurunan.

2.1.4.2

Fokus Fasilitas Wilayah/ I nfrastruktur

Ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan dalam

Gambar

Gambar 1.1.Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Gambar 2.1
Tabel2.1. Daftar Nama-nama Sungai di Kabupaten Karangasem.
Gambar 2.2Komposisi Penduduk Di Kabupaten Karangasem berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gatot

PENGE PENGERTIAN K RTIAN KOSAKA OSAKAT TA DAN DIKSI......

Dua bulan yang lalu, suatu kelompok Opus Dei di sebuah universitas di barat bagian tengah tertangkap basah membius pengikut barunya dengan obat yang dapat menimbulkan

Dengan pendekatan secara langsung sesuai dengan bidang keahliannya serta ikut berperan aktif dalam dunia kerja yang sesungguhnya, maka Praktek Kerja Lapangan diharapkan

Kewenangan otonomi Daerah di dalam suatu negara kesatuan, tidak dapat diartikan adanya kebebasan penuh dari suatu Daerah untuk menjalankan hak dan fungsi otonominya,

a) Guest Editor for Environmental Science and Pollution Research (I.F. 2.741) - Recent Trends for the Removal of Coloured Particles in Industrial Wastewaters,

Uraian menunjukkan penilaian diri calon tentang penerapan 4 M, tetapi kurang dapat diketahui apakah calon sudah/ belum dapat Mempengaruhi, Menggerakkan, Mengembangkan

“Sesungguhnya ilmu itu sesuatu yang bersandar pada dalil, dan bermanfaat. darinya adalah sesuatu yang dibawa oleh