• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen madrasah unggul "studi kasus program unggulan akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya".

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manajemen madrasah unggul "studi kasus program unggulan akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya"."

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Aji (D03213001), 2017, Manajemen Madrasah Unggul Studi Kasus Program Ungulan Akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya. Dosen Pembimbing, (1) Muhammad Nuril Huda M,Pd (2) Dr. Ali Maksum, M.Ag. M,Si.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang manajemen program akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam terhadap subyek. Manajemen program akselerasi di MTs Amanatul Ummah ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Pada perencanaan, sistem pendidikan semua stakholder terlibat mulai dari ketua yayasan, pengurus dan guru, dengan mengadakan rapat komunal pada ajaran baru. Perencanaan tersebut mengacu kepada visi misi dan tujuan pesantren sebagaimana telah dirumuskan. Garapan dari perencanaan program akselerasi tersebut meliputi, visi misi, tujuan madrasah. Pada pengorganisasian, madrasah membentuk koordinator program akselerasi untuk melaksanakan rencana yang telah sepakati serta memberikan tugas dan wewenang kepada koordinator tersebut. Pada pelaksanaan, MTs Amanatul Ummah Surabaya menyelenggarakan beberapa program unggulan yaitu program kelas unggulan, program unggulan excellent dan program unggulan akselerasi. Dalam hal evaluasi, MTs Amanatul Ummah mengadakan evaluasi setiap bulan dan setiap akhir tahun, evaluasi tersebut meliputi tiga; pertama, evaluasi kinerja untuk menilai seberapa baik kinerja pengurus dan ustadz; kedua, evaluasi program untuk menilai kerelevanan program pada masa sekarang dan sejauh mana perkembangan siswa dalam mengikuti program, dan yang ketiga, yaitu evaluasi diri madrasah, semua evaluasi tersebut di pimpin langsung oleh ketua yayasan, diikuti oleh seluruh guru dan pengurus.

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

ABSTRAK ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Fokus Penelitian ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

1. Manfaat Teoritis ... 7

2. Manfaat Praktis ... 7

E. Penelitian Terdahulu ... 8

F. Definisi Konseptual ... 10

G. Sistematika Pembahasan ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Manajemen Madrasah Unggul ... 14

1. Definisi ... 14

2. Fungsi-fungsi Manajemen ... 15

3. Madrasah Unggul ... 17

4. Unsur Pendukung Madrasah unggul ... 19

B. Program Unggulan Akselerasi ... 26

1. Definisi ... 26

2. Tujuan Program Akselerasi ... 27

3. Prinsip-Prinsip Akselerasi ... 27

C. Manajemen Madrasah Unggul Pada Program Akselerasi ... 28

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 29

B. Lokasi Penelitian ... 31

C. Sumber Data dan Informan Penelitian ... 31

(8)

a. Person ... 31

b. Paper/Arsip ... 32

2. Informan Penelitian ... 32

a. Kepala/Pimpinan Pondok Pesantren ... 32

b. Ustadz dan Pengurus Pondok Pesantren ... 32

D. Pengumpulan Data ... 32

1. Wawancara ... 33

2. Observasi ... 34

3. Dokumentasi ... 35

E. Analisis Data ... 35

1. Editing ... 36

2. Pengorganisasian Data... 36

3. Penganalisaan Data ... 36

F. Keabsahan Data ... 36

1. Ketekunan Pengamatan Peneliti ... 37

2. Trianggulasi ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 40

1. Profil Madrasah ... 40

2. Sejarah MTs Amanatul Ummah Surabaya ... 40

3. Letak Geografis ... 41

4. Program MTs Amanatul Ummah Surabaya ... 42

5. Program Penunjang ... 44

6. Struktur Organisasi Program Akselerasi ... 47

7. Motto MTs Amanatul Ummah Surabaya ... 49

8. Visi dan Misi MTs Amanatul Ummah Surabaya ... 49

9. Komitmen Lembaga ... 49

10.Keadaan Fasilitas MTs Amanatul Ummah Surabaya ... 49

11.Keadaan Siswa dan Guru ... 51

B. Deskripsi Subjek ... 54

C. Deskripsi hasil Penelitian ... 56

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Mengingat dunia pendidikan merupakan salah satu perantara yang terlibat langsung dalam mempersiapkan masa depan umat manusia, maka kegagalan dunia pendidikan dalam menyiapkan masa depan umat manusia merupakan kegagalan bagi kelangsungan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Maju tidaknya suatu bangsa sangat tergantung pada pendidikan bangsa tersebut. Artinya jika pendidikan suatu bangsa dapat menghasilkan manusia yang berkualitas lahir batin. Otomatis bangsa tersebut akan maju, damai dan tentram. Sebaliknya jika pendidikan suatu bangsa mengalami stagnasi maka bangsa itu akan terbelakang disegala bidang. Dalam hal ini E. Mulyasa menyatakan bahwa Pendidikan memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan suatu bangsa, dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation Character Building). Masyarakat yang cerdas akan memberi nuansa kehidupan yang cerdas pula, dan secara progresif akan membentuk kemandirian. Masyarakat bangsa yang demikian merupakan investasi besar untuk berjuang ke luar dari krisis dan menghadapi yang global.1

Madrasah sebagai lembaga pendidikan tentunya memiliki nilai yang sama dengan lembaga pendidikan lainnya dalam menghasilkan sumber daya manusia, tidak bisa dipandang sebelah mata sebagai lembaga kelas dua di negeri ini. Madrasah adalah lembaga pendidikan

(10)

yang berkelas dan memiliki kekhasan yang memungkinkan dapat melahirkan manusia yang bermutu melalui layanan yang bermutu.

Madrasah Unggulan adalah program unggulan yang lahir dari sebuah keinginan untuk memiliki madrasah yang mampu berprestasi di tingkat nasional dan dunia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ditunjang oleh akhlakul karimah. Sekolah unggulan adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam keluaran (output) pendidikannya.2 Untuk mencapai keunggulan tersebut, maka masukan (input), proses pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, manajemen, layanan pendidikan, serta sarana penunjangnya harus diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.

Madrasah unggulan adalah lembaga pendidikan Islam yang memiliki komponen unggul, yang tercermin pada sumber daya manusia, pendidik, tenaga kependidikan, siswa, sarana prasarana, serta fasilitas pendukung lainnya untuk menghasilkan lulusan yang mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi secara terampil, memiliki kekokohan spiritual (Islam dan Iman), dan memiliki kepribadian yang berakhlak mulia.3

Kelas unggulan dirancang untuk memberikan pelayanan belajar yang memadai bagi siswa yang benar-benar mempunyai kemampuan yang luar biasa. Pemberian pelayanan pembelajaran khusus tersebut dilakukan agar potensi anak berbakat dapat berkembang secara optimal. Kelas unggulan dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam keluaran pendidikan sebagai kelas model dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.4 Untuk

2 (Depdikbud, 1994).

3

Moedjiarto, Sekolah Unggul, (Surabaya: Duta Graha Pustaka, 2002), 34.

4

Hisyam & Suyata, Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Sekolah Menengah Umum (SMU) Unggul di SMU I

(11)

mencapai keunggulan tersebut, maka masukan (siswa, guru, cara pengelolaan, dan proses pembelajaran) harus diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.

Manajemen madrasah unggulan adalah madrasah yang memiliki kualitas yang baik, baik input maupun outputnya terhadap kualitas madrasah dalam pengelolaan, manajemen, fasilitas dan lulusan yang berkualitas. Kata “unggul” mengisyaratkan adanya superioritas

dibanding dengan yang lain. Kata ini menunjukkan kesombongan intelektual yang sengaja ditanamkan dalam lembaga pendidikan. Sedangkan karakteristik madrasah unggulan berdasarkan visi dan misi membentuk individu professional dan religius.5

Tujuan madrasah unggulan secara adalah yang memiliki keunggulan dalam hal berikut:

a. Unggul dalam hal imtaq. b. Unggul dalam hal iptek. c. Keagugan budi pekerti.

d. Motivasi tinggi untuk mencapai prestasi. e. Kreatif dalam kehidupan sehari-hari. f. Sikap disiplin yang tinggi.

MTs Amanatul Ummah Surabaya adalah Madrasah unggulan yang mempunyai orientasi pendidikan masa depan, lembaga tersebut termasuk lembaga pendidikan Islam berprestasi baik dari segi akademik maupun non akademik. Keberhasilan MTs Amanatul Ummah Surabaya, dalam mewujudkan diri sebagai sekolah unggulan, tidak terlepas dari

5

(12)

manajemen pembelajaran yang unggul dan efektif. Manajemen pembelajaran yang unggul akan menghasilkan siswa yang unggul dalam prestasinya.

Lembaga pendidikan yang berkualitas pada gilirannya dipercaya dapat melahirkan lulusan yang berkualitas, lulusan yang berkualitas akan dapat dengan mudah memasuki jenjang pendidikan di atasnya dan seterusnya sampai dalam rangka memasuki dunia kerja sebagaimana diharapkan. Jika orang tua benar-benar mengerti persoalan pendidikan niscaya ia akan menyekolahkan anaknya ke lembaga-lembaga yang berkualitas, yaitu lembaga pendidikan yang di dalamnya terdapat guru-guru yang cakap dan berwawasan luas, perpustakaan dan laboratoriumnya lengkap, pembinaannya intensif dan sungguh-sungguh, dan suasananya kondusif untuk membelajarkan orang.

Adanya madrasah unggul perlu ditunjang dengan berbagai aspek diantaranya adanya input yang unggul, guru yang profesional, sarana yang memadai, kurikulum yang inovatif, ruang kelas atau pembelajaran yang representatif, sehingga dapat mendorong terciptanya pembelajaran yang efektif dan efisien yang akhirnya dapat menghasilkan output yang unggul dan berkualitas. Dalam membuat sekolah unggulan juga dikembangkan pula kelas unggulan, yaitu sejumlah siswa yang karena prestasinya menonjol, dikelompokkan ke kelas tertentu. Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membina siswa dalam mengembangkan kecerdasan, kemampuan, keterampilan, dan potensinya seoptimal mungkin, sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang terbaik.6

Mengacu pada latar belakang diatas, maka penulis mengambil penelitian dengan judul : Manajemen Madrasah Unggul “Studi Kasus Program Unggulan Akselerasi Di MTs

6

(13)

Amanatul Ummah Surabaya”. Dengan harapan melalui penelitian ini penulis mampu menggali dan memahami program unggulan akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya, agar dapat diaplikasikan kelak.

B. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini yang diamati lebih memfokuskan pada manajemen madrasah unggul program unggulan akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya. Dengan demikian diharapkan peneliti mampu mengetahui bagaimana manajemen program unggulan akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya.

Dari pemaparan di atas, maka masalah yang timbul dan akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Manajemen Madrasah Unggul di MTs Amanatul Ummah Surabaya? 2. Bagaimana Program Unggulan Akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya?

3. Bagaimana Manajemen Madrasah Unggul Pada Program Unggulan Akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Dari Rumusan Masalah yang telah ada, dapat diketahui bahwa tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk:

(14)

2. Untuk mengetahui bagaimana program unggulan akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya.

3. Untuk mengetahui bagaimana manajemen madrasah unggul pada program unggulan akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini ada tiga yaitu manfaat secara teoritis, empiris, dan praktis.

1. Secara Teoritis

Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya memberikan informasi mengenai program unggulan kelas akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya.

2. Secara Praktis

a. Untuk Lembaga Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada Lembaga pendidikan mengenai program unggulan kelas akselerasi supaya dapat memberikan kesempatan bagi mereka yang berkemampuan tinggi.

b. Untuk Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai ilmu yang bermanfaat dalam kehidupannya. Dan dapat dijadikan acuan ketika nanti terjun langsung di lembaga pendidikan.

c. Untuk Peneliti Lain

(15)

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dimaksudkan untuk mengkaji hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Sejauh eksplorasi peneliti, belum ada penelitian yang membahas tema, “Manajemen Madrasah Unggul “Studi Kasus Program Unggulan Akselerasi Di MTs

Amanatul Ummah Surabaya”. Namun ada beberapa penelitian terdahulu tentang manajemen program unggulan sebagai berikut :

1. Tesis Abdullah Mahrus (2007) dengan judul: “Manajemen madrasah unggul (Studi Kasus Manajemen Program Unggulan Tahfidz al-Qur’an di MI NU Tahfidzul Qur’an TBS Kudus”. Tesis ini membahas tentang pengelolaan program unggulan yang

diselenggarakan di MI NU tahfidzul Qur’an TBS Kudus. Mahrus dalam paparannya

menguraikan bahwa manajemen di lembaga yang ditulisnya menerapkan konsep-konsep manajemen pada umumnya, hanya saja terdapat beberapa kelemahan yang perlu disempurnakan untuk mewujudkan lembaga pendidikan unggulan. Tesis karya mahrus ini jauh berbeda dengan rencana penelitian yang akan penulis selesaikan yakni rencana pembahasan akan mengarah pada manajemen program akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya.

(16)

3. Jurnal Mulyono (2009) dengan judul: “Mewujudkan Keunggulan Madrasah”. Dalam jurnalnya Mulyono memaparkan cara-cara dalam mewujudkan madrasah yang unggul. Jurnal ini kurang lebih sama dengan peneliti. Dalam penelitiannya peneliti menjelaskan bukan hanya cara-cara mewujudkan madrasah yang unggul akan tetapi mengerucut lagi yaitu tentang manajemen program unggulan di MTs Amanatul Ummah Surabaya.

No Judul

Penelitian

Nama

Penulis Perbedaan Persamaan

1

Manajemen Madrasah Unggul (Studi Kasus

manajemen Program Unggulan Tahfidz al-Qur’an di MI NU Tahfidzul Qur’an TBS Kudus

Abdullah Mahrus

Judul penelitian ini menggunakan

penelitian kualitatif, sedangkan peneliti menggunakan

penelitian kualitatif deskriptif.

Manajemen

madrasah unggul yang ditelti sama dengan judul peneliti hanya beda studi kasus.

2

Pengelolaan Kelas

Unggulan di Sekolah

Menengah Pertama (studi kasus SMPN 2 Kramat tegal)

Mohammad Baedi

Dalam penelitian ini Baedi lebih focus kepada pelaksanaan kelas unggulan. Beda halnya dengan peneliti yang cakupannya lebih

luas yaitu

manajemennya

Disini Baedi dan peneliti sama-sama meneliti kelas unggulan (akselerasi). 3 Mewujudkan Keunggulan Madrasah Mulyono Mulyono memaparkan cara-cara dalam

(17)

mewujudkan madrasah yang unggul, lain halnya dengan peneliti yang lebih mengerucut yaitu bagaimana program akselerasi di madrasah unggul.

peneliti yaitu lembaga pendidikan.

F. Definisi Konseptual

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul, serta memudahkan pembaca memahaminya, maka penulis perlu menjelaskan penegasan dalam judul tersebut. Adapun judul proposal ini adalah “Manajemen Madrasah Unggul “Studi Kasus Program Unggulan

Akselerasi Di MTs Amanatul Ummah Surabaya”. Adapun rincian definisinya adalah sebagai berikut:

1. Manajemen Madrasah Unggul

Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu "Manage" yang berarti, mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin. Sedangkan Pengertian Manajemen secara etimologis adalah seni melaksanakan dan mengatur. Pengertian manajemen juga dipandang sebagai disiplin ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan organisasi dalam upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Orang yang melakukan manajemen disebut dengan manajer.

(18)

madrasah adalah nama atau sebutan bagi sekolah agama Islam, tempat proses belajar mengajar agama Islam secara formal yang mempunyai kelas dan memiliki kurikulum.7 Madrasah unggulan adalah madrasah yang lahir dari sebuah keinginan untuk memiliki madrasah yang mampu berprestasi di tingkat nasional dan dunia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ditunjang oleh akhlakul karimah.8 Sekolah unggulan adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai keunggulan dalam keluaran (output) pendidikannya. Untuk mencapai keunggulan tersebut, maka masukan (input), proses pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, manajemen, layanan pendidikan, serta sarana penunjangnya harus diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.

2. Program Unggulan Akselerasi

Program percepatan belajar (akselerasi) adalah program layanan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa dengan penyelesaian waktu belajar lebih cepat atau lebih awal dari waktu yang telah ditentukan, pada setiap jenjang pendidikan.

Akselerasi berarti percepatan belajar sebagai implikasi dari sistem belajar tuntas (master learning) juga menunjukkan adanya siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa dan mampu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan jauh lebih cepat dan mempunyai nilai yang amat baik (>95) siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa ini memiliki karakteristik khusus yaitu tidak banyak memerlukan waktu dan bantuan dalam menyelesaikan percepatan kompetensi yang telah ditetapkan. Jadi program akselerasi

7

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam 3, (Jakarta: Bumi Aksara 2002), 105

8

(19)

adalah program layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa, dengan penyelesaian waktu belajar lebih cepat dari waktu yang ditentukan dari setiap satuan pendidikan. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dipaparkan di atas, maka yang dimaksud judul di atas adalah suatu penelitian untuk mengetahui secara detail Manajemen Madrasah Unggul “Studi Kasus Program Unggulan Akselerasi Di MTs Amanatul Ummah Surabaya”.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi dari pada laporan penelitian ini, serta isi laporan penelitian tersusun secara sistematis sehingga dapat memenuhi kriteria penulisan secara ilmiah, maka peneliti menganggap perlu untuk membuat sistematika pembahasan.

BAB I merupakan Bab pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan permasalahan, manfaat penelitian, penelitian terdahulu, deinisi konseptual dan sistematika pembahasan.

BAB II merupakan Kajian Pustaka. Bab ini menguraikan Kajian Pustaka mengenai (1) manajemen madrasah unggulan, (2) program unggulan akselerasi.

(20)

BAB IV merupakan bab hasil penelitian. Bab ini menguraikan tentang manajemen program unggulan akselerasi, profil, letak geografis, motto, visi dan misi, kebijakan mutu, struktur organisasi, analisis data, serta pembahasan hasil penelitian MTs Amanatul Ummah Surabaya.

(21)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Madrasah Unggul 1. Definisi

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan suatu organisasi khususnya lembaga pendidikan. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan ditingkatkan. Adapun unsur-unsur manajemen itu sendiri itu terdiri dari: Man, Money, Method, Machines, Materials, dan Market.1

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin “manus”, yang berarti tangan dan “agere”yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere

yang berarti menangani. Managere diterjemahkan dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dengan arti pengaturan atau pengelolaan.2

Secara terminologi manajemen adalah keseluruhan proses kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara formal untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.3

1Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 27. 2Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik Dan Riset pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), 12.

3

Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia: Manajemen Pelatihan Ketanagakerjaan Pendekatan

(22)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang khas, yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, dan pengendalian, yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya4.

2. Fungsi Manajemen

Ada 4 fungsi manjemen meliputi Planning, Organizing, Actuating, dan yang terakhir Controlling.

Planning (Perencanaan) Menyusun rencana manajemen sekolah dengan memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut:

a. Berdasarkan masukan pada orang tua siswa;

b. Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran sebelumnya, dan Penetapan target dan program yang akan dicapai;

c. Mempunyai model berdasarkan dari Proses perencanaan manajemen sekolah yang mengedepankan pada dua pertimbangan yaitu prinsip amanah dan hasil evaluasi sebelumnya;

d. Madrasah dapat melakukan penetapan target dan program yang akan dicapai. Dan disamping itu dalam menentukan perencanaan terdapat unsur yang sangat fundamental yang tidak bisa dilepaskan antara satu dan yang lainnya, yaitu: Tujuan, Kebijaksanaan, Prosedur, Kemajuan (progress) dan Program yang akan dijalankan satu tahun kedepan.

4

(23)

Organizing (pengorganisasian), Bidang organisasi disini mencakup struktural kepengurusan di MTs Amanatul Ummah Surabaya. Mulai dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah, guru, staf tata usaha, sampai bagian wakil kepala.

Actuating (Pengelolaan), Komponen pengelolaan lembaga pendidikan antara lain: Pengelolaan siswa yang ditangani oleh WAKA Kesiswaan, Pengelolaan guru yang ditangani oleh WAKA Kurikulum, Pengelolaan kegiatan pembelajaran langsung ditangani Guru tiap mata pelajaran, Pengelolaan lingkunagan pembelajaran yang ditangani oleh WAKA Sarana. Bagian lain yang mendukung dalam komponen pengelolaan diantaranya: Pengurus Pondok Pesantren Amanatul Ummah, komite sekolah, dewan guru-guru, wali murid, wali kelas, kepala sekolah, dan kementerian agama. Pelaksanaan program akademik meliputi kegiatan: Intra kurikuler, yakni kegiatan pembelajaran dalam kelas dan luar kelas dan Ko kurikuler, berupa tugas mandiri yang terstruktur dan terjadwal. Semua kegiatan dibantu waka kurikulum, waka kesiswaan, waka sarana, tim BK, dewan guru, dewan pertimbangan guru, dan wali murid.

Controlling (Pengawasan), Ada dua macam evaluasi yang diterapkan di MTs Amanatul Ummah Surabaya yaitu siswa dan guru sebagai penunjang proses pembelajaran, siswa dievaluasi selain ujian, absensi dan lain-lainnya. guru dinilai dari segi absensi dan kreatifitas mengajar dalam kelas sebagai pengontrolan guru. Sedangkan guru dikontrol oleh tim manajemen sekolah yang dikontrol oleh kepala sekolah.5

3. Madrasah Unggul

5

(24)

Kata Madrasah secara etimologi merupakan isim makan yang berarti tempat belajar, dari kata darasa yang bararti balajar. Sedangkan secara terminologi madrasah adalah nama atau sebutan bagi sekolah agama Islam, tempat proses belajar mengajar agama Islam secara formal yang mempunyai kelas dan memiliki kurikulum.6 Madrasah Unggulan adalah program unggulan yang lahir dari sebuah keinginan untuk memiliki madrasah yang mampu berprestasi di tingkat nasional dan dunia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ditunjang oleh akhlakul karimah.7 Untuk mencapai keunggulan tersebut, maka masukan (input), proses pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, manajemen, layanan pendidikan, serta sarana penunjangnya harus diarahkan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.

Sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menempatkan madrasah sebagai subsistem pendidikan nasional. Madrasah pun dituntut melakukan inovasi dan pembaharuan diri baik secara kelembagaan maupun dari sisi mutu outputnya.8

Istilah sekolah unggul pertama kali diperkenalkan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Wardiman Djojonegoro, tepatnya setahun setelah pengangkatannya, tahun 1994. Istilah sekolah unggul lahir dari satu visi yang jauh menjangkau ke depan wawasan keunggulan. Menurut Wardiman, selain mengharapkan terjadinya distribusi ilmu pengetahuan, dengan membuat sekolah unggul ditiap-tiap provinsi, peningkatan SDM menjadi sasaran berikutnya. Lebih lanjut, Wardiman

6 Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam 3, (Jakarta: Bumi Aksara 2002), 105. 7 Departemen Agama RI, Desain Pengembangan Madrasah, (Jakarta: Bumi Aksara 2004), 41.

8

(25)

menambahkan bahwa kehadiran sekolah unggul bukan untuk diskriminasi, tetapi untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dan memiliki wawasan keunggulan.9

Madrasah unggulan adalah madrasah yang memiliki kualitas yang baik, baik input maupun outputnya terhadap kualitas madrasah dalam pengelolaan, manajemen, fasilitas, dan lulusan yang berkualitas. Kata “unggul” mengisyaratkan adanya superioritas

dibanding dengan yang lain. Kata ini menunjukkan kesombongan intelektual yang sengaja ditanamkan dalam lembaga pendidikan. Departemen Agama menggunakan istilah “madrasah model” bagi madrasah yang memang tergolong unggul atau memiliki

karakteristik keunggulan tertentu dalam pengelolaan pendidikannya.10 4. Unsur Pendukung Madrasah Unggulan

Dalam pelaksanaannya, madrasah dan sekolah Islam unggulan perlu mendapat dukungan beberapa unsur pokok yang harus terpenuhi. Idealnya kata unggulan itu memiliki performansi yang sebanding lurus dengan amanah yang diembannya guna memenuhi harapan dan kepercayaan dari stakeholders, orangtua siswa, masyarakat dan pemerintah. Menurut Imron Arifin, unsur pendukung madrasah atau sekolah Islam berprestasi (unggul) itu setidaknya ada empat faktor, yaitu:

a. Faktor sarana dan prasarana. Meliputi (1) fasilitas sekolah yang lengkap dan memadahi, (2) sumber belajar yang memadahi dan (3) sarana penunjang belajar yang memadahi;

b. Faktor guru. Meliputi (1) tenaga guru mempunyai kualifikasi memadahi, (2) kesejahteraan guru terpenuhi, (3) rasio guru-murid ideal, (4) loyalitas dan komitmen tinggi, dan (5) motivasi dan semangat kerja guru tinggi;

9

Sinergi, Jurnal Populer Sumber Daya Manusia, (Volume 1, No. 1 Januari-Maret 1998), 15

10

(26)

c. Faktor murid. Meliputi (1) pembelajaran yang terdiferensiasi, (2) kegiatan intra dan ekstrakulikuler bervariasi, (3) motivasi dan semangat belajar tinggi, (4) pemberdayaan belajar bermakna.

d. Faktor kepemimpinan kepala sekolah. Meliputi (1) piawai memanfaatkan nilai religi kultural, (2) piawai mengkomunikasikan visi, inisiatif, dan kreativitas, (3) piawai menimbulkan motivasi dan membangkitkan semangat, (4) piawai memperbaiki pembelajaran yang terdiferensiasi, (5) piawai menjadi pelopor dan teladan, dan (6) paiwai mengelola administrasi sekolah.11

Selain dari pandangan di atas, penulis ingin menambahkan beberapa unsur pendukung utama yang harus dimiliki oleh madrasah unggulan. Paling tidak, ada tiga hal utama yang perlu tersedia dalam meweujudkan madrasah yang unggul, yaitu:

a. Sumber daya manusia unggul.

b. Sarana prasarana akademik yang representatif. c. Fasilitas penunjang internalisasi nilai keislaman. 1. Sumberdaya Manusia Unggul

Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset terpenting yang dimiliki oleh madrasah unggulan. Rekrutmen dan pengembangan SDM harus dilakukan secara terus menerus karena merupakan salah satu perioritas untuk menggapai kualitas atau mutu akademik yang baik. Sumber daya manusia dimaksud meliputi: guru, tenaga administrasi (karyawan), dan tenaga laboratorium. Sebagai lembaga unggulan, madrasah harus membuat profil sumber daya manusia, terutama bagi guru-guru, dengan kreteria performance sebagai berikut:

11

(27)

1) Memiliki wawasan keilmuan yang luas dan profesionalisme yang tinggi, kreatif, dinamis dan inovatif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

2) Menunjukkan sikap dan perilaku jujur, amanah dan berakhlak mulia serta dapat menjadi panutan bagi kolega, siswa dan siapa saja.

3) Menampakkan dedikasi dan disiplin tinggi serta mematuhi kode etik profesi guru.

Profesionalisme guru sangat dibutuhkan untuk mengembangkan mutu dan daya saing institusi. Dalam Kamus Besar Indonesia, profesionalisme mempunyai makna; mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau yang profesional.12 Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional. Artinya sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau profesinya.13

2. Sarana dan Prasarana Akademik

Untuk menunjang program pendidikan yang berkualitas tinggi diperlukan sarana dan prasarana akademik yang representatif. Setidaknya ada tiga hal yang harus dipenuhi dalam menunjang kegiatan pendidikan di madarsah dan sekolah Islam unggulan.

1) Ruang Belajar yang Representatif

Madrasah dan sekolah unggulan biasanya dapat dengan mudah kita lihat dari segi fisiknya, yaitu tatanan gedung sekolah yang megah dan indah yang

12

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 897.

13

(28)

mampu menciptakan lingkungan yang edukatif. Gedung sekolah memang setidaknya menjadi daya tarik dan sekaligus kenyamanan dalam suasana belajar. Faktor eksternal ini penting, karena pembelajaran sangat membutuhkan sebuah ruang belajar yang memadahi dan representatif.

2) Perpustakaan

Perpustakaan adalah jantungnya sebuah lembaga pendidikan. Keberadaaan perpustakaan sekolah atau madrasah dimaksudkan untuk menampung koleksi buku, jurnal, majalah, CD pembelajaran yang berguna mengembangkan keilmuan para peserta didik di sekolah dan madrasah.

Sesuai dengan tingkat kebutuhan para pelajar, perpustakaan dapat dilengkapi dengan alat digital yang canggih untuk melayani sistem peminjaman dan pengembalian secara elektronik. Buku-buku yang terkoleksi tidak saja berbahasa Indonesia, akan tetapi bahasa asing (arab dan/atau inggris). Selain buku, perpustakaan juga menyediakan sumber koleksi jurnal, hasil penelitian, CD corner, dan majalah.

3) Laboratorium

(29)

3. Fasilitas Penunjang Internalisasi Nilai Keislaman a. Boarding (asrama atau ma’had)

Beberapa madrasah dan unggulan yang ada di tanah air, baik tingkat dasar sampai menengah atas, ada yang memadukan antara sistem pendidikan madrasah atau sekolah dengan sistem pesantren (ma’had atau asrama). Keberadaan ma’had ini sangat penting dan strategis untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu terwujudnya kepribadian, kemandirian, serta menanamkan nilai-nilai spiritual dan akhlak kepada siswa.

Disamping itu, fungsi ma’had adalah untuk mengembangkan pembelajaran bahasa asing, yaitu bahasa Arab dan Inggris. Sebagai salah bentuk keunggulan yang harus dimiliki oleh madrasah atau sekolah Islam unggulan. Tujuan didirikannya ma’had dilingkungan madrasah atau sekolah Islam adalah untuk menciptakan suasana kondusif bagi pembiasaan belajar berkomunikasi bahasa asing, melatih dan membiasakan shalat berjama’ah, membaca dan

menghafalkan al-qur’an, serta melakukan kajian-kajian keislaman.

b. Masjid

(30)

membiasakan shalat jama’ah, dzikir bersama, khatmil qur’an, hifdzul qur’an serta

sebagai pusat kajian-kajian keislaman.

Kalau sebuah madrasah menerapkan sistem boarding (asrama), maka peran masjid menjadi sangat sentral. Semua warga sekolah atau madrasah dapat secara bersama sama memfungsikan masjid sebagai sarana ibadah dan tempat mendalami kandungan al-qur’an dan hadits. Masjid digunakan sebagai wahana pembinaan spiritual bagi seluruh siswa, terutama menumbuh kembangkan mental, moral dan karakter siswa yang mereka selama 24 jam hidup di lingkungan madrasah.

Setidaknya dalam praktik dilapangan terdapat tiga tipe madrasah atau sekolah Islam unggulan.

Pertama, tipe madrasah atau sekolah Islam berbasis pada anak cerdas. Tipe

seperti ini madrasah hanya menerima dan menyeleksi secara ketat calon siswa yang masuk dengan kriteria memiliki prestasi akademik yang tinggi. Meskipun proses belajar-mengajar di lingkungan madrasah tersebut tidak terlalu istimewa bahkan biasa-biasa saja, namun karena input siswa yang unggul, maka mempengaruhi outputnya tetap berkualitas.

Kedua, tipe madrasah berbasis pada fasilitas. Madrasah semacam ini

cenderung menawarkan fasilitas yang serba lengkap dan memadai untuk menunjang kegiatan pembelajarannya. Tipe ini cenderung memasang tarif lebih tinggi ketimbang rata-rata madrasah pada umumnya.

Ketiga, tipe madrasah berbasis pada iklim belajar. Tipe ini cenderung

(31)

pendidikan dapat menerima dan mampu memproses siswa yang masuk (input) dengan prestasi rendah menjadi lulusan (output) yang bermutu tinggi. Tipe ketiga ini termasuk agak langka, karena harus bekerja ekstra keras untuk menghasilkan kualitas yang bagus.14

B. Program Unggulan Akselerasi 1. Definisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) program ialah “rancangan rencana

kegiatan mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan.15

Akselerasi diambil dari kata bahasa Inggris yaitu: “Accelerated” bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti dipercepat.16 Ketika kata ini digunakan dalam dunia kependidikan maka dikenal dengan istilah program akselerasi. Program ini sendiri ditujukan bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata

Program percepatan belajar (akselerasi) adalah program layanan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa dengan penyelesaian waktu belajar lebih cepat atau lebih awal dari waktu yang telah ditentukan, pada setiap jenjang pendidikan. Akselerasi berarti percepatan belajar sebagai implikasi dari system belajar tuntas (master learning) juga menunjukkan adanya siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa dan mampu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan jauh lebih cepat dan mempunyai nilai yang amat baik (>95) siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa ini

14

Moedjiarto, Sekolah Unggul, (Surabaya: Duta Graha Pustaka, 2002), 34.

15

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), H 702

16

(32)

memiliki karakteristik khusus yaitu tidak banyak memerlukan waktu dan bantuan dalam menyelesaikan percepatan kompetensi yang telah ditetapkan.17

Jadi program akselerasi adalah program layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa, dengan penyelesaian waktu belajar lebih cepat dari waktu yang ditentukan dari setiap satuan pendidikan. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 2. Tujuan Program Akselerasi

Ada beberapa tujuan yang menjadi pertimbangan dalam penyelenggaraan program akselerasi adalah:

a. Memenuhi kebutuhan peserta didik yang memiliki karakteristik spesifik dari segi perkembangan kognitif dan afektifnya.

b. Memenuhi minat intelektual dan perspektif masa depan peserta didik.

c. Menyiapkan peserta didik sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan yang cepat.

d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran.

e. Meningkatkan kecerdasan spiritual, intelektual dan emosional secara seimbang. 3. Prinsip-Prinsip Akselerasi

Berikut beberapa prinsip-prinsip dari pelaksanaan program akselerasi bagi anak berbakat adalah:

17

(33)

a. Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh, belajar tidak hanya menggunakan otak (sadar, rasional, memakai otak kiri dan verbal), tetapi juga melibatkan seluruh tubuh atau Pikiran dengan segala emosi, indra, dan sarafnya. b. Belajar adalah berkreasi bukan mengkonsumsi, pengetahuan bukanlah sesuatu yang

diserap oleh siswa, melainkan sesuatu yang diciptakan siswa.

c. Pembelajaran berlangsung pada banyak tingkatan secara simultan, belajar bukan hanya menyerap satu hal kecil pada satu waktu secara linear, melainkan menyerap banyak hal sekaligus.

d. Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik). Belajar paling baik adalah belajar dalam konteks. Kita belajar berenang dengan berenang, cara bernyanyi dengan bernyanyi.

e. Emosi positif sangat membantu pembelajaran. Perasaan menentukan kualitas dan juga kuantitatif belajar seseorang. Perasaan positif mempercepat pembelajaran.

C. Manajemen Madrasah Unggulan Pada Program Akselerasi

Manajemen madrasah unggulan adalah madrasah yang memiliki kualitas yang baik, baik input maupun outputnya terhadap kualitas madrasah dalam pengelolaan, manajemen, fasilitas dan lulusan yang berkualitas. Kata “unggul” mengisyaratkan adanya superioritas

dibanding dengan yang lain. Kata ini menunjukkan kesombongan intelektual yang sengaja ditanamkan dalam lembaga pendidikan. Sedangkan karakteristik madrasah unggulan berdasarkan visi dan misi membentuk individu professional dan religius.

(34)

jenjang pendidikan. Berjalannya program akselerasi di MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya tidak terlepas dengan pengelolaan manajemennya yang unggul. MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya merupakan Madrasah yang mempunyai tiga program unggulan salah satunya, program akselerasi. Yang dimaksud dengan manajemen unggul disini terletak dari segi pelayanannnya. Dimana semua pihak yang terlibat didalamnya saling bahu-membahu dan bekerja sama baik dari pihak guru dan tenaga kependidikan dengan tujuan terlaksananya program akselerasi secara baik dan sesuai dengan tujuan program tersebut.

Di awal tahun pelajaran guru-guru yang mengajar kelas akselerasi mendapat catatan karakteristik peserta didik akselerasi secara detail dari psikolog yang telah menyeleksi. Guru yang mengenal karakteristik masing-masing peserta didik dapat mendukung aspek diferensiasi pembelajaran.

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.1

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peneliti di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrumen atau alat agar data yang diperoleh lebih baik. Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.2

A. Jenis Penelitian

Pendekatan pada penelitian ini adalah bersifat kualitatif, karena dengan melalui jenis yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu “Manajemen Madrasah Unggulan “Studi Kasus Program Unggulan Akselerasi Di MTs Amanatul Ummah Surabaya”. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif kualitatif, dengan tujuan agar mengetahui seluas-luasnya tentang obyek penelitian melalui perolehan data dan pemberiaan informasi apa adanya sesuai dengan variable yang diteliti tidak menguji hipotesis atau tidak

1 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1987), 4.

2

(36)

menggunakan hipotesis. Dan penelitian ini juga memerlukan kecermatan dalam pemaparan data yang akurat, agar mudah dipahami hasil penelitiannya.3

Penelitian deskriptif berusaha mendiskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada (bisa mengenai kondisi atau hubungan yang ada, proses yang sedang berlangsung, akibat atas efektifitas yang sedang berlangsung). Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh informasi suatu gejala dan sifat suatu situasi pada waktu penyelidikan itu dilakukan. Dalam penelitian ini tidak ada perlakuan yang diberikan atau yang dikendalikan dalam perolehan data dilapangan. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan kondisi "apa yang ada" dalam suatu situasi. Penelitian deskriptif tidak diarahkan untuk menguji hipotesis sehingga penelitian ini bersifat non hipotesis.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang manajemen program unggulan akselerasi di MTs Amanatul Ummah di Surabaya, penulis menggunakan metode tersebut, karena menghasilkan gambaran yang secermat mungkin mengenai manajemen program unggulan akselerasi di MTs Amanatul Ummah di Surabaya.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dijadikan objek penelitian adalah kantor MTs PP Amanatul Ummah Surabaya. Adapun alasan peneliti memilih PP Amanatul Ummah Surabaya karena PP Amanatul Ummah Surabaya banyak melahirkan siswa dan siswi yang berkompeten dalam bidangnya, itu terbukti dengan banyaknya siswa yang diterima di sekolah SMA atau perguruan tinggi favorit. Di samping itu, lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh peneliti.

(37)

C. Sumber Data dan Informan Penelitian

Sumber data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang dimaksud.4 Adapun sumber data yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah :

1. Sumber data

a. Person (narasumber) adalah sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara. Data ini diperoleh dari hasil wawancara antara peneliti dengan beberapa narasumber, diantaranya : ketua yayasan, kepala sekolah, waka kesiswaan MTs Amanatul Ummah Surabaya dan narasumber lain yang ada kaitannya dengan penelitian.

b. Paper (arsip) merupakan sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol lainnya yang ada di MTs Amanantul Ummah Surabaya, seperti struktur organisasi, data guru, jumlah siswa, dan lain-lain.

2. Informan Penelitian

Informan adalah orang yang diwawancarai yang diprediksi faham mengenai data, informasi ataupun fakta dari suatu objek peneliian.5 Pada penelitian ini yang menjadi informan adalah sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah MTs Amanatul Ummah Surabaya. Data yang akan peneliti gali dari kepala sekolah berupa perencanaan manajemen madrasah unggul pada program akselerasi.

4

Subagyo Joko, Metode Penelitian: Dalam Teori dan Praktek, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 112. 5

(38)

b. Komite, dan guru MTs Amanatul Ummah Surabaya. Data yang akan peneliti gali dari informan guru berupa pelaksanaan dan evaluasi manajemen madrasah unggul pada program akselerasi.

c. Siswa-siswi MTs Amanatul Ummah Surabaya. Data yang akan peneliti gali dari siswa-siswi berupa program unggulan akselerasi.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode adalah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk suatu pendekatan dalam mengkaji topik penelitian (masalah) hingga mencari jawabannya.6 Sedangkan penelitian merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis mengenai pencarian data yang berkenaan masalah tertentu yang kemudian diolah, dianalisis dan diambil dengan kesimpulan hingga dicarikan satu pemecahan atas suatu masalah. Dalam pengumpulan data ini, penulis berusaha untuk dapat memilih dan menggunakan teknik yang sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu:

1. Interview (Wawancara)

Peneliti memilih metode wawancara dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana manajemen program unggulan akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara bebas terpimpin, yaitu gabungan dari wawancara bebas dan terpimpin. Pewawancara hanya membuat pokok masalah yang akan diteliti, selanjutnya dalam proses wawancara berlangsung mengikuti situasi dan kondisi, sehingga pewawancara harus pandai mengarahkan yang diwawancarai apabila keluar dari pokok bahasan. Peneliti melontarkan beberapa pertanyaan kepada kepala pengurus unit usaha tentang:

6

(39)

1. Bagaimana Manajemen Madrasah Unggul di MTs Amanatul Ummah Surabaya? 2. Bagaimana Program Unggulan Akselerasi di MTs Amanatul Ummah Surabaya? 3. Bagaimana Manajemen Madrasah Unggul Pada Program Unggulan Akselerasi di

MTs Amanatul Ummah Surabaya?

Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang ada kaitannya dengan penelitian. Disamping itu ada juga beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan rumusan masalah yang ditujukan kepada informan penelitian. Metode ini bermanfaat bagi peneliti karena bisa menggali informasi tentang topik penelitian secara mendalam, bahkan bisa mengungkap hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh peneliti itu sendiri.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak menggunakan perkataan atau tidak disertai dengan komunikasi lisan. Pada umumnya teknik observasi melibatkan panca indra penglihatan terhadap data visual, ataupun panca indra lain seperti pendengaran, sentuhan, serta penciuman.7 Observasi adalah metode yang dilakukan dengan cara pengamatan atau pencatatan secara sistematis tentang fenomena yang diselidiki.

Dengan observasi, peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi subyek penelitian.8 Dalam pengamatan penelitian ini berjenis non-partisipatif yaitu peneliti tidak melibatkan diri dalam kondisi objek yang diamati. Setelah instrumen observasi dibuat, peneliti mulai datang ke lokasi penelitian untuk melihat fenomena-fenomena yang terjadi di lokasi tersebut.

7

(40)

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan metode penelitian terakhir yang peneliti gunakan. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen berupa tulisan, dokumen-dokumen, catatan-catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, selama proses penelitian itu dilakukan.9

Manfaat metode ini, peneliti bisa memperoleh hasil dokumentasi dengan data yang memperkuat apa yang telah diwawancara dan diamati. Jadi disini, tak ada dugaan mengada-ada data ketika disertai dengan wujud nyata penelitian.

E. Analisis Data

Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data-data tersebut. Analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.10

Pada teknik ini peneliti berusaha untuk mengorganisir dan mengklarifikasikan sesuai dengan rumusan permasalahan penelitian. Serta kerangka penelitian kualitatif yang merupakan gambaran situasi dan kondisi dari latar belakang secara menyeluruh. Analisa data pada dasarnya adalah upaya untuk mengklarifikasi dan menata data secara sistematis yang merupakan hasil observasi, wawancara untuk pemahaman peneliti, serta mengajukan sebagai temuan bagi orang lain. Adapun tahapan-tahapan penganalisisan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

(41)

1. Editing

Yaitu meneliti kembali catatan (data) yang ada. Baik dari segi kelengkapan ketercapaian, penjelasan makna kesesuaian satu sama lainnya, relevansi dan keseragaman data.

2. Pengorganisasian Data

Yaitu pengaturan data yang telah diperiksa dengan sedemikian rupa sehingga tersusun bahan-bahan atau data-data untuk merumuskan masalah yang terkait dengan penulisan skripsi ini.

3. Penganalisaan Data

Melakukan analisa untuk memperoleh kesimpulan baru dari beberapa fakta yang telah ditemukan di lapangan dengan teknik analisa deskriptif dan dipaparkan sesuai dengan apa adanya dalam bentuk uraian naratif.

F. Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data adalah bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari penelitian kualitatif. Menurut Lincoln dab guba bahwa pelaksanaan pengecekan keabsahan data didasarkan pada empat kreteria yaitu derajat kepercayaan, keteralihan, ketergantungan dan kepastian.11

Untuk mengetahui keabsahan data yang diperlukan, perlu adanya teknik pemeriksaan secara teliti supaya penelitian yang dilakukan benar dan tepat. Adapun teknik yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:

a. Ketekunan Pengamatan Peneliti

11

(42)

Dalam setiap penelitian memerlukan pengamatan yang optimal agar memperoleh data yang akurat dan pengamatan yang sangat teliti, rinci, serta berkesinambungan terhadap hal-hal yang muncul di lapangan.

b. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.12

12

(43)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Madrasah

a. NPSN : 20583893

b. Nama Madrasah : MTs Unggulan PP Amanatul Ummah c. Status Madrasah : Swasta

d. Kepala Madrasah : Drs. KH Asep Saifuddin Chalim, MA e. Alamat : Jl. Siwalankerto Utara No. 56

f. Kecamatan : Wonocolo

g. Telp/fax : 031-8435537 031- 8484100 h. Email : mts_unggulan-ppau@yahoo.co.id

i. Kode Pos : 60236

2. Sejarah Berdirinya MTs Amanatul Ummah Surabaya

(44)

DANEM rata-rata terbaik di Surabaya, dan bahkan akhirnya termasuk pemeroleh DANEM rata-rata terbaik di tingkat Nasional. Sejak tahun pelajaran 2003-2004 MTs. Unggulan PP.Amanatul Ummah selalu menjadi Ketua Sub Rayon dalam setiap penyelenggaraan UNAS. Penunjukkan sebagai induk sub rayon ini tentunya tidak didapatkan secara kebetulan, tetapi didapatkan sebagai akibat penerapan standar tinggi MTs Unggulan PP. Amanatul Ummah, serta kesigapan penanganan yang menghasilkan Nilai UN yang tinggi tiap tahunnya.

3. Letak Geografis dan Gambaran Umum

Lembaga pendidikan MTs Ungggulan PP Amanatul Ummah Surabaya adalah sebuah yayasan Pondok Pesantren yang didirikan oleh DR. K.H. Asep Saifuddin Chalim MA. Yang terletak di Surabaya bagian Selatan, tepatnya di Jl. Siwalan Kerto Utara gang 2 no 56 Wonocolo Surabaya. Motivasi didirikannya madrasah ini adalah didorong oleh keprihatinan yang mendalam terhadap realitas bangsa Indonesia yang semakin jauh dari sentuhan agama Islam, sebagai agama mayoritas dianggap belum mampu berperan sebagai agama pembebas dan pemecah masalah. MTs Unggulan PP Amanatul Ummah Surabaya menggunakan sistem harus tinggal di pondok. Siswa hanya boleh pulang satu bulan sekali setiap hari sabtu akhir bulan dan hari minggunya sudah harus kembali ke pondok.

Siswa juga disibukkan dengan berbagai aktifitas padat, dengan jadwal sebagai berikut:

03.00 - 04.00 : Bangun pagi, Sholat tahajud, Sholat hajad

(45)

04.30 - 05.15 : Taujihat (pemberian motivasi untuk bercita-cita tinggi) 05.15 - 06.45 : Makan pagi dan Persiapan sekolah

06.45 - 07.15 : Upacara dan Apel pagi

07.15 - 13.30 : Pembelajaran kurikulum Nasional

13.30 - 14.00 : Makan siang dan sholat dzuhur berjama’ah

14.00 - 16.00 : Istirahat

16.00 - 16.30 : Persiapan pengajian dan sholat ashar berjama’ah

16.30 - 17.30 : Tartil Al-Quran

17.30 - 19.00 : Sholat mahrib berjamaah dan pengajian kitab kuning yang diasuh langsung oleh DR. KH. Aseb Saifudin Chalim, MA. (Sebagai pengasuh pondok pesantren ) sampai isya’

19.00 - 20.45 : Pelajaran kitab-kitab ( Muadalah)

20.45 - 21.15 : Makan malam

4. Program MTs Amanatul Ummah Surabaya

Secara global kegiatan-kegiatan yang ada di MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya yang ditujukan untuk membantu upaya madrasah dalam mengembangkan potensi siswa antara lain sebagai berikut:

(46)

Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan oleh madrasah yang sudah diatur, jelas, dan terjadwal dengan sistematik yang merupakan program utama dalam proses mendidik siswa. Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan pada saat jam pelajaran berlangsung.

b. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran atau diluar kegiatan intrakurikuler, fungsi dari kegiatan ini adalah untuk menyalurkan atau megembangkan kemampuan siswa sesuai dengan minat dan bakatnya, memperluas pengetahuan, dapat bersosialisasi, mengisi waktu luang, dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya terdapat hal-hal yang harus diperhatikan agar dapat dilaksanakan dengan baik, diantaranya:

1) Dalam pelaksanaan kegiatan hendaknya terdapat manfaat bagi siswa baik masa kini maupun masa depan.

2) Pelaksanaannya tidak mengganggu pembelajaran intrakurikulernya atau tidak membebani siswa.

3) Kegiatan yang dijalani hendaknya bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Dalam mendukung kegiatan belajar mengajar, MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya telah menyediakan beberapa jenis ekstrakurikuler bagi siswanya, antara lain:

(47)

5. Kaligrafi 6. Tenis Meja 7. Bola Basket 8. Futsal

9. Bulu Tangkis 5. Program Penunjang

a. Rutinitas Kegiatan Apel Pagi

MTs Unggulan PP Amanatul Ummah Surabaya ini selalu melakukan apel pagi pada setiap harinya, yang isinya pembacaan surat yasin, motivasi, dan ditutup dengan Doa yang dipimpin oleh bapak pengasuh Pondok pesantren terkdang diwakili oleh bapak kepala Madrasah semua ini dilakukan agar siswa-siswi bisa lebih mudah untuk menyerap pelajran yang disampaikan oleh bapak ibu guru juga agar sisiwa bisa lebih cerah dengan seringnya membaca surat yasin banyaknya doa yang selalu dipanjatkan untuk mereka, dan dengan seringnya membaca surat yasin diharapkan agar siswa-siswi bisa lebih muda untuk menghafalnya.1

b. Pengulangan Muatan Materi Pengajaran

Lembaga ini telah meIakukan program pengulangan ketuntasan kurikulum yang disebut dengan Program Dauroh (pengkajian dan pembelajaran ulang). Cakupan program ini adalah mulai dari kelas 1 sampai kelas 3 dan dilaksanakan pada semester akhir yang dilakukan 10 kali diakhiri dengan evaluasi-hasil melalui pengulangan umum (general rehearsal). Tujuannya: (1) memastikan bahwa setiap peserta didik telah menerima dan memahami seluruh muatan kurikulum nasional, (2) memastikan

1

(48)

bahwa setiap peserta didik telah memiliki kompetensi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan, dan (3) memastikan bahwa setiap peserta didik telah dilayani secara tuntas dan utuh.

c. Hubungan Guru dan Murid

Guru dan murid memiliki hubungan interaksi yang sangat dekat, karena anak-anak didampingi oleh guru selama 24 jam, mulai dari pagi anak-anak didampingi guru formal dari pagi sampai sore, bahkan terkadang sampai malam, malam sampai pagi dan dibangunkan untuk sholat malam. Anak-anak didampingi oleh guru pesantren yang selalu siap untuk melayani. Oleh karena itu hubungan antara siswa dan guru tidak seperti hubungan guru dan murid saja, bahkan hubungan lebih dari guru dan murid, ini semua terjadi karena guru tidak hanya memiliki tanggung jawab mengajar saja tapi juga membimbing, menyayanginya bahkan tidak sedikit siswa yang cerita masalah pribadinya. Dan Guru selalu memberikan penjelasan yang lebih terperinci serta contoh riil jika ada siswa yang masih belum faham dengan penjelasannya. Fasilitasnya yang dimiliki pada kelas sangat mendukung diantaranya terdapat LCD dan komputer yang bisa dipakai kapanpun sesuai kebutuhan, ruangannya pun sangat nyaman.2

d. Bimbingan dan Konseling (BK)

Fungsi BK, disamping untuk menunjang kesehatan mental, juga dimaksudkan untuk membantu siswa mengembangkan diri dan mengatasi masalahnya, sehingga perkembangan belajarnya tidak terganggu. Program bimbingan dan konseling meliputi : memberikan pelayanan individual dengan sistem 5 M, yaitu :

(49)

1. Mendata awal perkembangan Prestasi 2. Memantau perkembangan Prestasi

3. Menangani siswa yang bermasalah dalam perkembangan Prestasi 4. Mengevaluasi penanganan siswa bermasalah

5. Mengkomunikasikan perkembangan prestasi

e. Program Pendalaman Tes Masuk MTs Unggulan (Matrikulasi)

Menurut imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali : “

Salah satu dari delapan kriteria pendidik yang baik adalah memahami adanya perbedaan potensi yang dimiliki peserta didik “. Oleh karena itu, para pendidik harus melaksanakan proses belajar-mengajar sedemikian rupa dengan memperhatikan perbedaan potensi individu para siswanya sehingga seluruh siswa akan merasa terlayani dengan baik. Langkah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Amanatul Ummah adalah penerapan program matrikulasi bagi seluruh siswa baru, sebelum dìmulainya proses belajar mengajar dilaksanakan.

Dengan program matrikulasi ini, maka perbedaan potensi antar siswa akan menjadi rendah atau dengan kata lain setiap siswa mempunyai bekal dasar yang relatif hampir sama. Hal inilah kemudian akan memudahkan bagi para pendidik untuk melaksanakan seluruh satuan acara pembelajaran (SAP) yang telah direncanakan dan kontrak pembelajaran dengan baik, sehingga menghasilkan lulusan kompetitif. Sampai sejauh ini, belum dijumpai sekolah yang menyelenggarakan program matrikulasi dalam mengakomodasi realita perbedaan potensi antar siswa.

(50)

Tujuan dari dibuatnya struktur organisasi adalah untuk lebih menspesifikkan tugas-tugas yang akan dikerjakan agar kegiatan program akselerasi di MTs Unggulan PP Amanatul Ummah dapat berjalan dengan baik dan lancar. Adapun struktur organisasi Program Akaselerasi di MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya sebagai berikut:

Kepala Madrasah : H. M. Afif Zamroni, Lc. M. E. I.

Koordinator : Nunuk Setyowati, S.Pd

Wakil Koordinator : Karno, S.Ag

UR. Siswa : Dzakiyah Darojat

Kepala Madrasah

H. M. Afif Zamroni, Lc. M. E. I.

Wakil Koordinator

H. Karno Abdul Karim, S.Ag

Tata Usaha

Dzakiyah Darojat Ar-R

WAKASEK KURIKULUM

Nur Dianah, S.Pd

WAKASEK KESISWAAN

Lukman H. S.Pd

WAKASEK SARPRAS

Azhar Dwi Rizki

WAKASEK KEPENDIDIKAN

Fathur Rohman

BENDAHARA

Rizki Isnaini Hanifah, S.Pd

Wali Kelas

Koordinator

(51)

7. Motto MTs Amanatul Ummah Surabaya

Unggul, Utuh, Berakhlaqul Karimah, dan Terjangkau Oleh Seluruh lapisan Masyarakat yang Berminat.

8. Visi MTs Amanatul Ummah Surabaya

Terwujudnya manusia yang unggul, utuh, dan berakhlaqul karimah untuk kemuliaan dan kejayaan Islam dan kaum muslimin, kemuliaan dan kejayaan seluruh bangsa Indonesia dan untuk keberhasilan cita-cita kemerdekaan yaitu terwujudnya kesejahteraan dan tegaknya keadilan bagi seluruh bangsa Indonesia tanpa terkecuali. 9. Misi MTs Amanatul Ummah Surabaya

Melaksanakan system yang berlaku di lembaga pendidikan unggulan Amanatul Ummah secara ketat dan bertanggung jawab.

10.Komitmen lembaga

Beriman, Bertaqwa, Berilmu, Berdisiplin, Bertanggun jawab, Bersih, Sopan, Ramah, Rapi.

11.Keadaan Fasilitas MTs Amanatul Ummah Surabaya

(52)
[image:52.612.67.478.96.631.2]

Tabel 4.1

NO Jenis Ruang Jumlah Keterangan

1 Ruang Kelas 54 Kondisi baik

2 Ruang Kepala Madrasah 1 Kondisi baik

3 Ruang Guru 1 Kondisi baik

4 Ruang Tata Usaha 1 Kondisi baik

5 Laboratorium IPA 1 Kondisi baik

6 Laboratorium Komputer 1 Kondisi baik

7 Laboratorium Bahasa 1 Kondisi baik

8 Ruang Perpustakaan 1 Kondisi baik

9 Ruang Usaha Kesehatan Sekolah 1 Kondisi baik

10 Ruang Toilet Guru 6 Kondisi baik

11 Ruang Toilet Siswa 35 Kondisi baik

12 Ruang Bimbingan Konseling 1 Kondisi baik

13 Ruang OSIS 1 Kondisi baik

14 Masjid Musholla 1 Kondisi baik

15 Kamar Asrama Siswa (Putra) 25 Kondisi baik 16 Kamar Asrama Siswi (Putri) 25 Kondisi baik

17 Pos Satpam 1 Kondisi baik

(53)

12.Keadaan Siswa

MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya memiliki 54 rombel yang terdiri dari kelas VII, VIII, dan IX. Berikut jumlah siswa-siswi MTs Amanatul Ummah Surabaya yang terdaftar dalam tahun ajaran 2015/2016.

Jumlah Siswa MTs Amanatul Ummah Surabaya Tahun Ajaran 2015/2016

Tabel 4.2

[image:53.612.69.478.229.570.2]

Uraian

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Lk Pr Lk Pr Lk Pr

Siswa Awal TP 2015/2016 124 131 163 229 249 153

Siswa Pindah Masuk 0 0 0 0 0 0

Siswa Pindah Keluar 0 0 0 0 0 0

Siswa DroupOut Keluar 0 0 0 0 0 0

Siswa DroupOut Kembali 0 0 0 0 0 0

Siswa Naik Kelas 125 131 163 229

Siswa Lulus 246 153

Jumlah Rombel 11 19 24

13.Keadaan guru

(54)

khalifah di permukaan bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri.

Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua. Mereka ini, tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggungjawab pendidikan anaknya kepada guru. Hal itu menunjukkan pula bahwa orang tua tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarangan guru, karena tidak sembarang orang dapat menjabat sebagai guru. Adapun guru-guru yang mengajar dalam program akselerasi di MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya berjumlah 15 orang. Mereka memiliki profesionalisme yang tinggi, cinta kepada murid-muridnya, dan berlatar belakang sarjana serta berasal dari 15 berbagai lulusan perguruan tinggi negeri. Berikut ini adalah daftar nama nama guru program akselerasi di MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya.

Tabel 4.3

NO Nama

Jenis Kelamin Tempat Tanggal lahir Mapel 1

Karno, S.Ag L Ds. Keling Kec.

Sukodono Sidoarjo

Al Qur`an Hadist

2 Syafrudin, S.Ag

L

Perum Bumi Candi

Asri K-3/16 SDA PPKn

3 Johan Rohadi, S.Pd

L

Jl. Musi FU - 01, Wisma Tropodo

SDA

[image:54.612.65.538.244.701.2]
(55)

4 H. Imam Sya'roni, Lc.,

M.TH.I L

Pundut Trate- Benjeng- Gresik

Bahasa Arab

5 Nunuk Setyowati, S.Pd

P

Jl. Dinoyo sekolahan

I / 22 Sby IPS

6 Nur Dianah, S.Pd

P

Griya Sepanjang A-9 Taman SDA

Bahasa Indonesia

7 R. Silviana Masita, drh

P

Wonocolo V Utara

no. 22 Surabaya IPA

8 Mukhammad Mauludi Arief, S.Pd L selatan no.30 Sby Jl. Siwalankerto Penjaskes

9 Idawati, BA P Jl. Jambangan 19 A sby

Seni Budaya & Ketrampila

n

10 Drs. Fathurrahman, M.Pd.I L Jl. Rangkah buntu II /8-B Sby Fiqih

11 Qudratullah Latif, S.HI L

Blok kesambi RT 4 RW 4 Karangwangi,

depok Cirebon

Aqidah Akhlak

12 Alfiatin, S.Pd

P

Jl. H.Abu bakar No.4 RT 3 RW 2

Tambak Sumur, Waru SDA

Matematika

13 Aris Arya Wijaya, S.Pd

L

Ds. Wanasari RT2 RW 1 wanasari

Brebes

Matematika

14 Muh. Hakim Al

Hamidy, S.Pd L

Ds. Cangkringsari RT 9 RW 2 Sukodono Sidoarjo

(56)

15 Puspita Dwi Lestari,

S.Pd P

Ds. Karangasem Kec.Kutorejo,

Mojokerto

IPS

B. Deskripsi Subjek

Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan, mulai bulan April 2017 sampai bulan Juli 2017. Penelitian dilakukan di MTs Unggulan PP Amanatul Ummah Surabaya, waktu kurang lebih 4 bulan ini mencakup pencarian subjek yang pantas dan berkompeten dalam kaitannya dengan Manajemen Madrasah Unggul Pada Program Unggulan Akselerasi.

Penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan. Adapun tahapan dalam mendapatkan data di mulai dari observasi, wawancara, dan dokumen. Sedangkan dalam proses wawancara, penelitian mengambil beberapa informan yang dianggap kompeten dalam menghasilkan data yang relavan dengan judul penelitian. Berikut merupakan deskripsi Informan :

1. Informan 1 (disebut AZ)

Informan pertama yaitu AZ, AZ merupakan Kepala Madrasah di MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya.

2. Informan 2 (disebut A)

Informan kedua disebut A. A merupakan waka humas di MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya, Sekaligus beliau mengajar mata pelajaran fiqih.

(57)

Informan ketiga merupakan K, K merupakan wakil koordinator program akselerasi di MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya. Hampir setiap hari beliau menghabiskan waktunya di MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya, tidak lain dan tidak bukan untuk mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan program unggulan akselerasi di madrasah tersebut.

4. Informan 4 (disebut NS)

Informan yang keempat disebut NS. NS bertugas di bagian tata usaha program akselerasi di MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya.

[image:57.612.66.480.272.613.2]

Identitas Informan Tabel 4.4

No Nama Informan

Jenis Kelamin (L/P)

Tugas

1

H. M. Afif Zamroni, Lc. M. E. I. L Kepala Madrasah

2 Andi S. S,Ag L Waka Humas

3 Karno S,Ag L

Wakil Koordinator Program Akselerasi

4 Nunuk Setyowati, S.Pd P

Koordinator Program Akselerasi

(58)

kunci dalam penelitian ini. Dalam menentukan informan yang berhubungan dengan apa yang dibutuhkan oleh peneliti.

Dengan demikian peneliti mendapatkan 4 informan yang akan dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian diharapkan mampu membantu memberikan informasi, data dan memberikan pernyataannya sesuai dengan topik penelitian guna mendapatkan data penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini, peneliti ingin menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan oleh

peneliti, yaitu: 1. Manajemen madrasah unggulan. 2. Program unggulan akselerasi. 3.

Manajemen madrasah unggul pada program akselerasi.

1. Manajemen Madrasah Unggulan

Dari hasil penelitian ini, peneliti ingin menjawab pertanyaan peneliti yaitu bagaimana manajemen madrasah unggulan di MTs Amanatul Ummah Surabaya

Sebagai suatu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pengajaran untuk peserta didiknya, maka segala sesuatu harus disusun dan diatur menurut pola dan sistematika tertentu agar kegiatan pembelajaran dapat berlangsung terarah khususnya pada pembentukan dan pengembangan diri siswa. Itu semua tidak terlepas dari pengelolaan manajemen yang baik. Sehingga pengelolaan manajemen yang baik disini akan menghasilkan kualitas siswa yang baik pula. Seperti yang diungkapkan AZ selaku kepala Madrasah MTs Aman

Gambar

Tabel 4.1
Kelas VII Tabel 4.2 Kelas VIII
Jenis Tabel 4.3 Tempat Tanggal
Tabel 4.4

Referensi

Dokumen terkait

Keanekaragaman Jenis Burung Mangrove di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Sulawesi Tenggara.. Jurnal Penelitian Hutan dan

Saran yang dapat disampaikan pada Kepala Kantor Badan Pengelola Perbatasan Kepulauan Sangihe untuk dapat memberikan pengarahan berkelanjutan kepada para pegawai

[r]

Ada beberapa argumen yang mendukung keabsahan suatu harga yang lebih tinggi dalam penjualan dengan pembayaran tunda, antara lain adalah: (Saeed: 1996, 79). a) Bahwa

Miturut Aslinda (2014:66) tegese interferensi panggangone unsur basa sing kagolong sajrone basa wektu kanggo wicara ing basa liyane lan bisa ngetrepake rong sistem basa

Variabel disiplin memiliki nilai koefisien sebesar 1,999, hal ini menunjukkan hubungan yang positif disiplin dengan kinerja pegawai SMP Negeri di kecamatan Linggang

.enurut 2la%k dan .atassarin$ =*BB3> serta petri%k dan woods$ =*B;B> dalam #uku musliha$ =1@*@> pato&isiologi dari &raktur adalah).. Ketika patah tulang$ akan

Keempat-empat kos ini amat penting untuk dianalisis bagi firma tersebut agar barangan yang dihasilakn mampu memberi keuntungan yang berpatutan kepada mereka. Bagi individu pula