EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO (LAGU)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS IV MI
MIFTAHUL ULUM SIDOWUNGU MENGANTI GRESIK
SKRIPSI
Oleh:
Umi Rohmawati D21212181
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
ABSTRAK
Umi Rohmawati, 2016 Efektivitas Media Pembelajaran Audio (Lagu) dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Siswa Kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik
Media pembelajaran audio (lagu) yaitu alat bantu dalam menyampaikan pesan atau bahan ajar kepada siswa secara audio yang biasanya terdapat musik yang mengiringinya sehingga dapat membangkitkan perasaan peserta didik.
Dalam skripsi yang berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran Audio (lagu) Dalam Meningkatkan Daya Ingat Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik” penulis menggunakan tiga rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana penerapan media pembelajaran audio (lagu) pada mata pelajaran Akidah akhlak kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik? 2) Bagaimana hasil belajar mata pelajaran Akidah akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran audio (lagu)? 3) Bagaimana efektivitas media pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik?. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah 1) Untuk mengetahui bagaimana penerapan media pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik. 2) Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran audio (lagu). 3) Untuk mengetahui bagaimana efektivitas media pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik Untuk memperoleh data tersebut penulis menggunakan metode observasi dan metode angket yang kemudian di analisis denganuji statistik dengan menggunakan rumus tes “t”. dari hasil analisis tersebut
diperolah to>tt pada taraf signifikansi 5%, sehingga dari hasil analisis data tersebut
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM ... i
PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iii
PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO... ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Kegunaan Penelitian ... 7
E. Penelitian Terdahulu ... 8
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan ... 10
G. Definisi Operasional ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Media Pembelajaran Audio (lagu) ... 15
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 15
2. Kriteria Memilih Media Pembelajaran ... 17
3. Penyajian Program Media Audio ... 19
4. Pengertian Media Pembelajaran Audio (lagu) ... 20
5. Penulisan Naskah Audio (lagu) ... 23
6. Kelebihan dan Kelabihan Media Pembelajaran Audio (lagu) ... 24
B. Tinjauan Hasil Belajar ... 25
1. Pengertian Hasil Belajar... 25
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 27
3. Macam-macam Hasil Belajar ... 32
C. Efektivitas Media Audio (lagu) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ... 34
D. Hipotesis ... 35
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 37
1. Jenis Penelitian ... 37
2. Rancangan Penelitian ... 38
1. Variabel Penelitian ... 40
2. Indikator Penelitian ... 41
3. Instrumen Penelitian ... 42
C. Populasi dan Sampel ... 43
1. Populasi ... 43
2. Sampel ... 44
D. Teknik Pengumpulan Data ... 44
1. Observasi ... 45
2. Wawancara ... 45
3. Angket ... 46
4. Dokumentasi ... 46
5. Tes ... 46
E. Teknik Analisis Data ... 47
1. Teknik Analisis Data Hasil Observasi ... 47
2. Teknik Analisis tentang Hasil Belajar ... 49
3. Teknik Analisis tes “t” ... 50
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 53
1. Sejarah Singkat MI Miftahul Ulum Sidowungu ... 53
2. Kondisi Geografis MI Miftahul Ulum sidowungu ... 54
4. Keadaan Guru dan Karyawan MI Miftahul Ulum
Sidowungu ... .55
5. Keadaan Siswa MI Miftahul Ulum Sidowungu ... 55
6. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Miftahul Ulum
Sidowungu ... 58
B. Penyajian dan Analisis Data ... .61
1. Penyajian dan Analisis Data tentang Media
Pembelajaran Audio (lagu) ... 61
2. Penyajian dan Analisi Data tentang Hasil Belajar ... 78
3. Penyajian dan Analisis Data tentang Efektifitas
Media Pembelajaran Audio (lagu) dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Akidah Akhlak Siswa Kelas IV MI Miftahul Ulum
Sidowungu ... 93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... 100
B. Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA
4.4 Keadaan Infrastruktur ... 59
4.5 Keadaan Sanitasi dan Air Bersih ... 60
4.6 Hasil Observasi Guru ... 61
4.7 Pengamatan Aktivitas Siswa ... 63
4.8 Daftar Nama Responden Kelas IV A dan B ... 66
4.9 Hasil Angket tentang Penerapan Media Audio (lagu) ... 69
4.10 Data tentang Pernyataan Senang terhadap Media (lagu) ... 73
4.11 Data tentang Pernyataan Ketertarikan terhadap Media (lagu) ... 74
4.12 Data tentang Keefektifan dalam KBM ... 74
4.13 Data tentang Pemahaman terhadap Media (lagu) ... 75
4.14 Data tentang Kemudahan Menjawab Pertanyaan ... 75
4.15 Data tentang Kemudahan dalam Belajar ... 76
4.16 Data tentang Mengurangi Kebosanan ... 78
4.17 Hasil Pre-test dan Post-test ... 81
4.18 Hasil Angket tentang Hasil Belajar ... 84
4.19 Data tentang belajar lebih maksimal ... 88
4. 20 Data tentang mampu menjelaskan kembali hasil pelajaran ... 88
4. 21 Data tentang ercapainya tujuan kompetensi dasar ... 89
4.22 Data tentang lebih giat belajar... 89
4.23 Data tentang prestasi menjadi meningkat ... 90
4.24 Data tentang perubahan pada tingkat pengetahuan) ... 91
4.25 Data tentang merasa terbantu dengan media (lagu) ... 91
4.26 Data tentang dapat meningkatkan hasil belajar ... 92
4.27 Perhitungan untuk memperoleh nilai “t” ... 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang demikian pesat terutama teknologi
komunikasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai bidang. Salah
satu bidang yang juga berkembang sebagai akibat kemajuan teknologi
komunikasi ini adalah bidang pendidikan dan pembelajaran. Pemanfaatan
teknologi komunikasi untuk kegiatan pendidikan, teknologi pendidikan serta
media pendidikan perlu dalam rangka kegiatan belajar mengajar. Karena
dengan pendekatan ilmiah, sistematis dan rasional, sebagaimana dituntut oleh
teknologi pendidikan ini pulalah, tujuan pendidikan yang efektif dan efisien
akan tercapai.1
Pendidikan adalah usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi
dirinya melalui proses pembelajaran. Pendidikan haruslah berpusat pada
kepentingan peserta didik. Pembelajaran merupakan proses aktif peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya. Peserta didik dilibatkan kedalam
pengalaman melibatkan pikiran, emosi, terjalin dalam kegiatan yang
menyenangkan dan menantang serta mendorong prakarsa siswa.2 Pendidikan
menurut UU No 20 tahun 2003 yaitu usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
1
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.2.
2
2
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Oleh karenanya seorang pendidik atau guru harus memaksimalkan
kerjanya dalam mengajar dengan mencoba berbagai macam inovasi dalam
mengajar. Dari inovasi itu diharapkan peserta didik semakin semagat dalam
belajarnya dan outputnya nanti berporos pada kecerdasan akal dan pola
pikirnya serta akhlakul karimah. Seiring bersamaan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka pelaksanaan pembelajaran ini menjadi lebih
kompleks, karena ketiga variabel komponen (pengajar, peserta didik dan
bahan ajar) masih di pengaruhi oleh variabel lain. Peran pengajar dipengaruhi
penguasaan ilmu pengetahuan yang ia miliki, cara memberikan pengajaran,
efektivitas pemberikan pengajaran, dan sebagainya. Karena tidak semua siswa
dapat menangkap bahan ajar dengan cepat, tidak semuanya rajin, tidak
semuanya mampu melakukan penyesuaian (adjustment) dengan situasi
dilingkungan mereka belajar.3
Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan memudahkan
penyerapan suatu materi pelajaran dibutuhkan sebuah media pembelajaran
yang interaktif. Media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan
3
3
alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat,
mudah, benar dan tidak terjadinya verbalisme.4
Media secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah
perantara atau pengantar pesan moral dari pengirim ke penerima pesan.
Sedangkan yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri siswa.5
Selain media yang harus digunakan, efektivitas mengajar dari seorang
pendidik juga perlu terus diperbaiki dan dikembangkan. Mugkin terdapat
keterbatasan sumber daya yang ada, apakah itu dana atau daya, maka
pengembangan efektivitas mengajar yang perlu ditingkatkan juga menjadi
terbatas. Karena itu perlu direncanakan bagaimana dengan sumber daya yang
terbatas itu pengajar dapat meningkatkan hal-hal yang praktis yang dapat
dilakukan sehingga efektivitas mengajar dapat ditingkatkan.6
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang didalamnya
terdapat minat dan perhatian dari peserta didik. Minat merupakan suatu sifat
yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat sangat berperngaruh terhadap
hasil belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan suatu hal yang
Fathurrohman, Teknologi dan Media Pembelajaran, (Surabaya: Dakwah Digital Press, 2008), h. 43.
6
4
diinginkan, sebaliknya tanpa adanya minat seorang tersebut tidak akan
melakukan suatu hal. Keterlibatan peserta didik dalam belajar erat kaiatannya
dengan sifat-sifat peserta didik, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan
dan bakat maupun yang bersifat afektif, seperti motivasi, rasa percaya diri,
dan minatnya.
Minat peserta didik merupakan faktor utama yang menentukan
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif.
Meningkatkan efektivitas mengajar saat ini dirasa sangat penting dan
mendesak, yaitu dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
pengajar dituntut untuk dapat serta mampu menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut.
Mata pelajaran Akidah Akhlak adalah salah satu materi yang bersifat
hafalan, seperti menghafal tugas-tugas malaikat, nama-nama Nabi dan Rasul,
mukjizat para Nabi dll. Kesulitan siswa didalam menghafal materi pelajaran
dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, diantaranya stres, malas, lelah,
kamampuan hasil belajar yang kurang, dsb. Media pembelajaran audio (lagu)
merupakan media pembelajaran yang menjadikan lagu sebagai alat dan bahan
untuk menyampaikan informasi pembelajaran kepada siswa. Media
pembelajaran audio (lagu) mengandung pesan dalam bentuk auditif/musik,
pita suara atau media perekam audio lainnya yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar
5
Selama ini cara penyampaian materi Akidah Akhlak masih kurang
dalam penggunaan media. Untuk jenis materi yang bersifat hafalan ataupun
yang berupa uraian, guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab yang membuat keadaan proses belajar mengajar dikelas semakin
membosankan. Selain itu materi yang disampaikan oleh guru juga tidak dapat
bertahan lama dalam ingatan karena si peserta didik sendiri tidak terkesan
dengan metode yang digunakan.
Oleh karena itu dikembangkan media pembelajaran yang didesain
seefektif dan semenarik mungkin agar dapat digunakan sebagai media
alternatif dalam pembelajaran berupa media interaktif yang efektif, efisien,
dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Akidah Akhlak di MI Miftahul Ulum Sidowungu dan juga menghasilkan
media yang dapat berfungsi sebagai media pembelajaran individual bagi siswa
dengan bimbingan guru.
Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, peneliti ingin
melakukan penelitian\ yang berjudul: “EFEKTIVITAS MEDIA
PEMBELAJARAN AUDIO (LAGU) DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA
KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM SIDOWUNGU MENGANTI
6
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan media pembelajaran audio (lagu) dalam
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas
IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas
IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik sebelum dan
sesudah menggunakan media pembelajaran audio (lagu)?
3. Bagaimana efektivitas media pembelajaran audio (lagu) dalam
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas
IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian yang akan dilaksanakan yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan media pembelajaran audio
(lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak
siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Akidah Akhlak kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti
Gresik sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran audio
7
3. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas media pembelajaran audio
(lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak
siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dalam
pengembangan teori pendidikan maupun bagi penyelenggaraan pengajaran di
MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik. Secara rincian dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah mengenai efektivitas
media pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan kemampuan hasil
belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Siswa
Media Pembelajaran Audio (lagu) ini diharapkan dapat membantu
siswa dalam proses belajar mengajar untuk memudahkan mengingat
8
b. Guru
Sebagai tambahan masukan dalam proses belajar mengajar bagi guru,
dengan adanya media pembelajaran audio (lagu) ini maka semakin
beragam pula media pembelajaran yang akan digunakan oleh guru
c. Peneliti
Hasil penelitian yang akan dilakukan dapat digunakan sebagai suatu
pengalaman atau pelajaran tambahan yang nantinya akan bisa dipakai
pada saat sudah berkecimpung dalam profesi sebagai guru dan
diterapkan pula pada siswa didiknya.
d. Umum
Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para peneliti untuk
penelitian yang lebih lanjut.
E. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh peneliti, tidak
ditemukan topik karya ilmiah yang membahas tentang efektifitas media
pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Akidah Akhlak kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti
Gresik. Hanya saja peneliti menemukan beberapa skripsi yang membahas
tentang peningkatkan hasil belajar siswa.
Salah satunya yang berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran
9
Qur’an Hadits Siswa Kelas VII MTSN Sidoarjo” yang di tulis oleh
Miftahul Farihah mahasiswi fakultas tarbiyah dan keguruan dalam program
studi PAI. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa hasil penelitian
mengenai metode matching card dalam meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran al-Qur’an hadits siswa kelas VII MTsN sidoarjo terbukti efektif. Hal
ini didasarkan pada hasil analisis data yang diperoleh dari perbandingan nilai
post-test antara siswa kelas eksperimen dengan nilai post-test siswa kelas
kontrol yang dibuktikan dengan rumus uji “t”. Hasil perhitungan to adalah
14,60 yang kemudian dibandingkan dengan nilai tt yang berada pada taraf
signifikansi 5% yakni sebesar 2,00, ternyata hasil perhitungan to lebih besar
dari pada tt, yaitu 14,60>2,00. Dengan demikian hipotesis alternatif yang
menyatakan adanya efektifitas model pembelajaran matching card dalam
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran al qur’an hadits siswa kelas VII
MTsN Sidoarjo diterima pada taraf signifikansi 5%.
Pada penelitian tahun 2012 yang berjudul “Efektivitas Penggunaan
Media Pembelajaran (VCD) dalam Hasil Belajar Peserta Didik Pada
Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VII Smp Darussalam
Surabaya” yang ditulis oleh Miftachul Janah mahasiswi akultas tarbiyah dan
keguruan jurusan Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitian tersebut
dijelaskan bahwa hasil penelitian mengenai efektivitas penggunaan media
(VCD) pembelajaran dalam hasil belajar peserta didik terbukti efektif pada
10
diperoleh dari perbandingan nilai post-test antara peserta didik kelas
eksperimen dan peserta didik kelas kontrol dan dibuktikan dengan rumus uji
“t”. hasil perhitungan to adalah 3,47 kemudian dibandingkan dengan nilai tt
pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 1,98 ternyata hasil perhitungan to
lebih besar dari pada tt, yaitu 3,47 > 1,98. Dengan demikian hipotesis
alternatif yang menyatakan terdapat perbandingan hasil belajar peserta didik
yang signifikan dikalangan kelas eksperimen dan kelas kontrol diterima.
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Agar pembahasan lebih terfokus pada masalah, maka perlu diberi
arahan yang jelas terhadap masalah yang hendak dibahas dalam penelitian ini
yaitu:
1. Penelitian ini membicarakan tentang efektifitas media pembelajaran audio
(lagu) dalam meningkatkan hasil belajar siswa
2. Penelitian ini membatasi pada mata pelajaran Akidah akhlak
3. Siswa yang dimaksud adalah seluruh siswa kelas IV yang ada di MI
Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik
4. Kesimpulan hasil penelitian ini hanya berlaku di MI Miftahul Ulum
Sidowungu Menganti Gresik, jika diterapkan di sekolah lain adalah yang
11
G. Definisi Istilah atau Definisi Operasional
Pengertian istilah yang terkandung dalam judul dapat dipaparkan
sebagai berikut:
1. Efektifitas
Efektifitas dalah keadaan berpengaruh; hal berkesan; keberhasilan (tt
usaha, tindakan).7 Jadi dapat dikatakan bahwa efektifitas adalah
pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah
ditentukan.
2. Media Pembelajaran audio (lagu)
Media Pembelajaran audio (lagu) untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai
bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau
piringan suara) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar.8
3. Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua suku kata yang memiliki arti berbeda
yakni Hasil dan Belajar. Hasil adalah tingkat perkembangan atau dikenal
dengan istilah achievement (pencapaian) dari usaha yang dilakukan
sebelumnya. Hasil berarti juga “sesuatu yang telah dicapai” yang telah
7
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h.375.
8
12
dilakukan atau dikerjakan9. Belajar dapat diartikan sebagai perubahan
perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman10. Hasil
belajar adalah tingkat perkembangan mental yang lebih baik jika
dibandingkan dengan saat sebelum belajar.
Jadi yang dimaksud dari hasil belajar di sini adalah sesuatu yang
diperoleh siswa dari usaha belajarnya yakni belajar mata pelajaran akidah
akhlak, yang nantinya akan dinyatakan dalam bentuk angka berupa nilai
pre-tes dan post-test.
4. Mata pelajaran akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran di sekolah
yang mempunyai peranan yang sangat strategis dan signifikan dalam
pembentukan akhlak dan pribadi siswa.
5. Siswa kelas IV MI Miftahul Ulum
Siswa adalah subjek yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Dalam hal ini yang menjadi subjek dalam penelitian adalah
siswa kelas IV MI Miftahul Ulum
6. MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik adalah lokasi Sekolah
Dasar yang berada di jalan Raya Sidowungu Desa Sidowungu Kec.
Menganti Kab. Gresik.
9
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), h. 675
10
13
H. Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh gambaran secara singkat tentang pembahasan
skripsi ini, maka penulis mengemukakan pembahasan sebagai berikut:
Bab pertama merupakan pendahuluan yang memuat tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
penelitian terdahulu, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi istilah
atau definisi operasional, serta sistematika pembahasan.
Bab kedua merupakan kajian pustaka yang terdiri dari peninjauan
tentang media pembelajaran. Media pembelajaran tersebut dirinci kembali
menjadi beberapa poin yaitu pengertian media pembelajaran, kriteria memilih
media pembelajaran, penyajian program media pembelajaran audio,
pengertian pembelajaran audio (lagu), penulisan naskah audio (lagu), dan
kelbihan dan kelemahan media pembelajaran audio (lagu).
Selanjutnya yaitu membahas tentang hasil belajar. Dalam pembahasan
imi juga akan dibagi menjadi beberapa point, yaitu pengertian hasil belajar,
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dan macam-macam hasil
belajar. Selanjutnya adalah membahas tentang efektivitas media pembelajaran
audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar.
Bab ketiga merupakan bab metodologi pendidikan. Unsur-unsur pokok
dalam bagian ini mencakup: jenis dan rancangan penelitian, variabel,
indikator, dan instrument penelitian, populasi dan sampel, teknik
14
Bab keempat merupakan bab paparan data dan temuan penelitian.
Unsur pokok dalam bagian ini mencakup penerapan media pembelajaran
audio (lagu). Selanjutnya analisa data yang terdiri dari analisa sebelum di
lapangan, analisa proses penerapan media pembelajaran audio (lagu), analisa
di lapangan, dan analisa keberhasilan penerapan media pembelajaran audio
(lagu)
Bab kelima merupakan bab penutup yang meliputi kesimpulan hasil
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Media Pembelajaran Audio (lagu)
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”.11
Dalam bahasa Arab
media juga berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Dalam bukunya Azhar Arsyad yang berjudul “Media
Pembelajaran” mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar berarti manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
juga merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal.
Association for Education and Communication Technology
(AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education
Association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat
11
16
dimanipulasikan, dilihat didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas program intruksional.12
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa)
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Apabila
media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan
intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media
itu disebut media pembelajaran.13
Rudi Bretz (1977) mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga
unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak.14 Bentuk visual itu sendiri
dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis, dan simbol.
Di samping itu dia juga membedakan media siar (transmisi) dan media
rekam (recording), sehingga terdapat 8 klasifikasi media; 1) Media audio
visual, 2) Media audio visual diam, 3) Media audio semi gerak, 4) Media
visual gerak, 5) Media visual diam, 6) Media visual semi gerak, 7) Media
audio, 8) Media cetak.
12
M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.11.
13
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, h.4.
14
17
2. Kriteria Memilih Media Pembelajaran
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka
masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk
itu perlu memilihnya dangan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara
tepat guna.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media,
antara lain; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan,
kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu,
beberapa pertimbagan yang perlu diperhatikan antara lain:15
a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini
merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam
memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan opersional,
spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku
(behavior).
b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam
memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media
yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.
15
18
c. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian
yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan
kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan,
budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan
pertimbangan dalam memilih media pengajaran.
d. Keteresediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru
mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang
perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Sering kali suatu media
dianggap tepat untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah
tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan,
sedangkan untuk mendesain atau merancang suatu media yang
dikehendaki tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru.
e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan
disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna,
dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus
seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang
sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan
media yang canggih (teknologi tinggi) bilamana hasil yang dicapai
19
3. Penyajian Program Media Audio
Bagaimana program media tersebut disajikan, sebenarnya tidak ada
batasannya, tetapi tergantung pada kreativitas dan sikap inovatif para
pengembang dan pembuatnya. Dibawah ini merupakan beberapa
alternatif pilihan yang dapat dilakukan oleh para guru yang ingin
mengembangkan dan memproduksi media audio sebagai media
pembelajaran. Beberapa alternatif sajian bahan program media audio
tersebut adalah sebagai berikut:16
a. Talkshow dan diskusi. Program taklshow dapat dibuat menjadi
program audio yakni dengan cara merekam program talkshow
tersebut.
b. Drama atau sandiwara. Drama atau sandiwara audio banyak didengar
pada program radio dan biasanya berseri atau berepisode
c. Bercerita. Program cerita-audio ini biasanya dibuat oleh seseorang
yang memiliki talenta atau kemampuan multisuara.
d. Model: maksud program model-audio ini adalah materi program ini
diharapkan dapat ditiru oleh pendengarnya.
e. Musik dan lagu
1) Lagu-lagu yang mengandung pesan pendidikan
2) Musik untuk mengiringi slide
16
20
3) Musik untuk mengiringi program audio yang disebutkan di atas.
Untuk melengkapi program audio tersebut, disamping musik dan
lagu, dapat pula digunakan efek suara atau simbol audio non
verbal lainnya
4. Pengertian Media Pembelajaran Audio (lagu)
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang bersifat auditif
sangat mendominasi kehidupan manusia. Demikian pula dalam kegiatan
pengajaran, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Pengertian media audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan
yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan
suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
siswa, sehingga terjadi proses belajar-mengajar.17 Dilihat dari pesan yang
diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non verbal.
Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-kata, dan kesan nonverbal
audio adalah seperti bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan,
gumam, musik, dan lain-lain.
Pembahasan tentang proses pembelajaran dengan menggunakan
media audio (lagu) tidak lepas dari pembahasan mengenai aspek
pendengaran. Pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Sebelum
17
21
Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440-an,
kebanyakan informasi yang disampaikan dari generasi ke generasi secara
lisan. Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan dari pada
untuk melakukan metode komunikasi lainnya.
Dengan kata lain, kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk
mendengarkan dari pada melakukan metode komunikasi lainnya.
Mendengarkan sesungguhnya suatu proses yang rumit yang melibatkan
empat unsur:18
a. Mendengar. Mendengar merupakan proses fisiologis otomatik
penerimaan rangsangan pendengaran. Setiap saat mendengar kita
terus-menerus menangkap dan menyimpan informasi auditori,
bahkan tanpa kita sadari. Ketika kita membuat suara sendiri dengan
berbicara, beberapa area penting di otak kita menjadi aktif.
b. Memperhatikan. Memperhatikan rangsangan dilingkungan kita
berarti memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu.
c. Memahami. Menafsirkan suatu pesan adalah memberi makna secara
harfiah pada pesan itu
d. Mengingat. Mengingat adalah menyimpan informasi untuk diperoleh
kembali
18
22
Lagu adalah naik turunnya suara, intonasi, panjang pendek ketika
seseorang membaca atau bertutur.19 Lagu berhubungan dengan mendengar.
Yaitu mendengarkan bunyi suara yang berkaitan dengan indera
pendengaran. Pengertian lain tentang lagu adalah sebuah bentuk paling
penting dan paling beda dari komunikasi manusia yang disampaikan
melalui harmoni, melodi, ritme dan lirik yang dapat membangkitkan
perasaan, ingatan, kreatifitas, dan semua kemungkinan yang dapat
dilakukan dengan perasaan. Jadi lagu termasuk media audio yang
digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan pelajaran agar lebih
mudah dipahami oleh peserta didik.
Sebagian besar anak kecil cenderung untuk menyukai lagu-lagu
yang indah dan bersuara merdu, terutama jika menggunakan kata-kata yang
mudah dihafal. Lagu-lagu tersebut dapat diperoleh dengan cara lisan
ataupun melalui kaset. Lagu selalu berhubungan dengan erat dengan musik.
Didalam musik terdapat elemen dasar yaitu bunyi, kemudian suara atau
bunyi tersebut dapat difungsikan sebagai media untuk mengekspresikan
sebuah gagasan pada orang lain, sehingga memungkinkan terjadinya
komunikasi.
Jadi yang dimaksud media pembelajaran audio (lagu) yaitu alat
bantu dalam menyampaikan pesan atau bahan ajar kepada siswa secara
19
23
audio yang biasanya terdapat musik yang mengiringinya sehingga dapat
membangkitkan perasaan peserta didik.
5. Penulisan Naskah Audio (lagu)
Penulisan naskah ini dimaksudkan sebagai penuntun dalam proses
perekaman suara. Naskah audio banyak macamnya sesuai dengan bentuk
program yang akan dibuat. Namun pada umumnya naskah ini berisi urutan
bunyi dan suara yang harus direkam. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pada saat kita akan membuat naskah program audio,
diantaranya adalah:20
a. Pesan harus relevan dengan karakteristik kelompok sasaran, tidak
hanya bagi satu atau segelintir individu atau kelompok tertentu. Pesan
hendaknya memperhatikan kepentingan bersama.
b. Persoalan adaptasi menjadi hal terpenting karena sebuah pesan harus
sesuai dengan karakteristik orang yang berbeda-beda.
c. Bahasa yang digunakan pada komunikasi publik atau komunikasi
massa sebaiknya hanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
d. Musik mungkin bisa dijadikan andalan untuk menarik perhatian siswa.
Karena musik akan memberikan nuansa yang hidup pada program
audio kita sehingga para siswa tidak akan merasa bosan.
20
24
6. Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Audio (lagu)
a. Kelebihan media audio (lagu)
i. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan
memungkinkan menjangkau sasaran yang luas
ii. Sifatnya mudah dipindahkan (mobile)21
iii. Mampu mengembangkan daya imanjinasi pendengar
iv. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata,
bunyi, dan arti dari kata/bunyi itu
v. Dapat menyajikan program mendalam materi yang dibawakan
oleh guru-guru atau orang-orang yang memiliki keahlian di bidang
tertentu sehingga tema yang dibahas memiliki mutu yang baik
dilihat dari segi ilmiah karena selalu dilengkapi hasil-hasil
obsevasi dan penelitian
vi. Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh
guru, yakni menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke
dalam kelas; sehingga media audio memungkinkan untuk
menghadirkan hal-hal yang aktual dan dengan demikian dapat
memberikan suasana kesegaran pada sebagian besar topik yang
dibahas.
vii. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik
latar dan efek suara22
21
25
b. Kelemahan
Disamping kelebihan-kelebihan di atas, media audio pun memiliki
keterbatasan atau kekurangan. Kekurangan media audio yang
mencolok adalah sifat komunikasinya hanya satu arah. Di samping itu,
penyajian dengan suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari
kelima indera kita mempunyai kekurangan ditinjau dari sudut pandang
belajar.23
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudahsangat
dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing
ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda. Berikut akan
dikemukakan berbagai definisi belajar menurut para ahli.
Menurut R. Gegne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai
suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengelaman. Adapun menurut Burton dapat diartikan sebagai perubahan
tingkah laku pada diri individu dengan individu lain dan individu dengan
lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya. Sedangkan pengertian belajar menurut W.S. Winkel
22
Ronald H Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), Cet. Ke-1, h.132.
23
26
adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif
anatara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap yang
bersifat konstan dan berbekas.24
Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang
terjadinya perubahan perilaku yang relative tetap baik dalam berpikir,
merasa, maupun dalam bertindak.
Berdasarkan uraian belajar di atas, dapat dipahami tentang makna
hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa,
baik yang menyangkut aspek kogniti, afektif, dan psikomotorik sebagai
hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil
belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar.25
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan
24
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 4.
25
27
siswa. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala
hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan
kepada siswa.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar peserta didik banyak dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya
(eksternal). Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di
luar individu.26
a) Faktor-faktor internal
Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas
menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologi dan
faktor kelelahan.
i. Faktor jasmaniah
Didalam faktor jasmaniah ini terbagi lagi menjadi dua yaitu: 1)
faktor kesehatan. Kesehatan seseorang sangat berpengaruh
terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu
jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat
26
28
lelah, kurang bersemangat, mudah pusing atau gangguan yang
lainnya. 2) Cacat tubuh. Keadaan cacat tubuh juga
mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga
terganggu. Jika hal ini terjadi hendaknya ia belajar pada lembaga
pendidikan khusus.
ii. Faktor psikologi
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam
faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, yaitu: 1)
Intelegensi. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat
intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang
mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. 2) Perhatian. Untuk
dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah
kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi dalam belajar. 3) Minat.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka
siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. 4) Bakat. Jika
bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya,
maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan
29
Dalam proses belajar mengajar haruslah diperhatikan apa yang
dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik untuk
berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan
melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar. 6)
Kematangan. Proses belajar akan berhasil jika anak sudah siap
(matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu
tergantung dari kematangan dan belajar. 7) Kesiapan. Kesiapan
ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa
belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajar akan
lebih baik.
iii. Faktor kelelahan
Kelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar
dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi
kelelahan dalam belajarnya.
b. Faktor-faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan
faktor masyarakat.27
i. Faktor keluarga
Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya
terhadap belajar anaknya. Kurangnya memperhatikan pendidikan,
27
30
mendidik dengan cara yang kasar atau terlalu memanjakannya
adalah cara mendidik yang salah, dengan demikian anak tersebut
akan diliputi ketakutan dan akhirnya benci terhadap belajar.
Begitu pula dengan suasana rumah yang tenang dan tentram
akan dapat membuat anak dapat belajar dengan baik. Kemudian
keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.
Jika anak hidup dalam keadaan yang kurang terpenuhi, maka
kesehatan seorang anak akan terganggu sehingga menyebabkan ia
terganggu dalam belajarnya. Faktor selanjutnya yaitu pengertian
orang tua, seorang anak memerlukan dorongan dan pengertian dari
orang tua. Bila seorang anak sedang belajar maka jangan diganggu
dengan tugas-tugas rumah. Demikian juga dengan latar belakang
keluarga sangat berengaruh dengan balajar. Kebiasaan didalam
keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar,
kebiasaan-kebiasaan yang baik akan mendorong semangat anak untuk
belajar.
ii. Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,
standar pelajaran, keadaan gedung, metode balajar dan tugas
31
Metode mengajar yang digunakan oleh seorang pendidik
sangat memperngaruhi belajar. Metode mengajar guru yang
kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik
pula, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau
gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar. Kurikulum yang
kurang baik berpengaruh tidak baik pula terhadap belajar.
Kurikulum yang tidak baik misalnya kurikulum yang terlalu padat,
di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat, dan
perhatian siswa. Begitu pula dengan relasi guru dengan siswa,
relasi guru dengan siswa yang baik akan memjadikan seorang
siswa menyukai gurunya, juga menyukai mata pelajarannya.
Menciptakan relasi antar siswa juga perlu dilakukan agar dapat
memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa.
Kedisiplinan seluruh warga sekolah juga berpengaruh
terhadap belajar siswa, ketika seluruh warga sekolah disiplin
dalam berbagai hal maka akan memberi pengaruh yang positif
terhadap belajarnya. Demikian dengan alat pelajaran yang lengkap
dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang
diberikan kepada siswa. Waktu sekolah juga mempengaruhi
belajar siswa, jika terjadi siswa terpaksa masuk sekolah di sore
32
siswa harus beristirahat tetapi terpaksa masuk sekolah, akibatnya
mereka mendengarkan pelajaran dalam keadaan mengantuk.
Seorang guru dalam menuntut penguasaan materi harus
sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting
tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Keadaan gedung
juga sangat mempengaruhi belajar siswa, gedung yang tidak
memadai dalam setiap kelas akan mengalami kegagalan dalam
belajar siswa.
iii. Faktor masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa berpengaruh
terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari penjudi, suka
mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, maka siswa
tersebut akan melakukan kebiasaan yang ada disekitarnya. Begitu
juga sebaliknya jika lingkungannya terdiri dari orang terpelajar
dan mempunyai kebiasaan yang baik, maka siswa tersebut akan
berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya.
3. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana meliputi pemahaman konsep (aspek
kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek
afektif).28
2828
33
a. Pemahaman konsep
Pemahaman konsep dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Untuk
mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru
dapat melakukan evaluasi produk.
b. Keterampilan proses
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah
kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam
diri individu siswa. Dalam melatih keterampilan proses, secara
bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti
kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai
dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.
c. Sikap
Sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan
mencakup pula aspek respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada
kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Struktur sikap
terdiri dari atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu
komponen kognitif, afektif, dan konatif. Aspek kognitif merupakan
representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap,
34
komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
C. Efektivitas Media Audio (lagu) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pembelajaran efektif merupakan tolak ukur keberhasilan guru dalam
mengelola kelas. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh
peserta didik dapat terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya.
Sebab dalam proses pembelajaran aktivitas yang menonjol ada pada peserta
didik. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi
hasil.29
Pembelajaran juga dikatakan efektif apabila hasil belajar dan aktivitas
belajar siswa yang belajar dengan pendekatan pemecahan masalah lebih baik
dari siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional pada tingkat
ketuntasan tertentu.30
Lagu merupakan hasil karya seni dari musik yang diperdengarkan
menggunakan suara atau dengan alat-alat musik. Didalam musik terdapat
elemen dasar yaitu bunyi, kemudian suara atau bunyi tersebut dapat
difungsikan sebagai media untuk mengekspresikan sebuah gagasan pada
orang lain, sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi. Musik dan ritme
akan membuat kita lebih mudah mengingat. Demikian halnya dalam
29
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013),h.53.
30
35
mengingat materi pembelajaram nama-nama malaikat beserta tugasnya,
asmaul khusnah beserta artinya, nama-nama nabi, dan sifat-sifat nabi dalam
pembelajaran Akidah Akhlak, bisa menggunakan irama lagu dengan santai,
rileks tetapi serius, akan dapat menghafal dengan cepat dan mudah dan
hasilnya akan tahan lama, karena mengendap dalam ingatan. Cara-cara
tersebut merupakan pengkodean informasi, sehingga informasi tersebut dapat
terorganisasi secara sistematis, dalam ingatan jangka panjang, hal ini
memudahkan proses mengingat.
Penggunaan media pembelajaran audio (lagu) dapat dimanfaatkan oleh
guru dalam mengajarkan materi yang bersifat hafalan, sehingga suasana
belajar mengajar tidak membosankan. Media pembelajaran audio (lagu)
memiliki manfaat dalam proses pembelajaran, karena selain dapat menarik
perhatian peserta didik, lagu juga dapat merangsang perkembangan otak.
Dengan media pembelajaran audio (lagu) pembelajaran akan lebih
menyenangkan karena lagu memiliki irama yang dapat diikuti peserta didik,
selain itu lagu juga dapat melatih daya analisis peserta didik, sehingga materi
yang bersifat hafalan akan selalu ada dalam ingatan. Akibatnya hasil belajar
seorang siswa pun akan menjadi meningkat.
D. Hipotesis
Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu hypo dan
36
dimaksud dengan hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau
kesimpulan yang belum sempurna.31 Sebab hipotesis masih bersifat dugaan,
belum pembenaran atas jawaban masalah peneliti.
3. Hipotesis Awal (Hipotesis Nol)
Hipotesis awal merupakan hipotesis yang mengandung pernyataan
menyangkal dan biasanya dilambangkan dengan (Ho).
4. Hipotesis Alternatif (Hipotesis Kerja)
Hipotesis alternatif merupakan hipotesis yang mengandung pernyataan
tidak menyangkal.
Adapun hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis awal yaitu tidak adanya efektivitas media pembelajaran
audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah
Akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti
Gresik.
b. Hipotesis alternatif yaitu adanya efektivitas media pembelajaran audio
(lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah
Akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti
Gresik.
31
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Secara umum, penelitian diartikan sebagai pengumpulan data secara
sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan yang kita inginkan. Metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.32 Setiap penelitian mempunyai tujuan tertentu. Dalam penelitian
ini, peneliti mengambil penelitian yang bersifat pembuktian. Yaitu peneliti ingin
membuktikan apakah dengan efektiitas media pembelajaran audio (lagu) dapat lebih
meningkatkan hasil belajar mereka.
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang berjudul efektifitas media pembelajaran audio
(lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak
kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik ini
menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Karena jenis datanya
dikuantifikasikan dalam bentuk angka dan dianalisis menggunakan
statistik.33
38
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian disebut juga sebagai strategi atau cara yang
digunakan untuk mengatur latar belakang penelitian agar peneitian dapat
memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan
tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini langkah-langkah penelitian yang dilakukan
oleh peneliti adalah:
a. Tahap persiapan
1) Meminta izin kepada kepala sekolah yang bersangkutan untuk
melaksanakan penelitian
2) Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas,
mengenai:
i. Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran,
seperti metode pembelajaran dan media yang akan
digunakan
ii. Waktu yang digunakan dalam penelitian
iii. Yang bertindak sebagai guru dalam kegiatan pembelajaran
adalah guru terkait mata pelajaran tersebut.
3) Memilih materi yang sesuai dengan waktu pelaksanaan
penelitian, materi yang diambil penulis pada penelitian ini adalah
Akhlak Terpuji Nabi dan Rasul
39
5) Mempersiapkan instrument penelitian yang terdiri dari:
i. Lembar angket tentang media pembelajaran dan hasil belajar
siswa
ii. Lembar tes
b. Tahap pelaksanaan
Dalam proses pembelajaran, yang digunakan adalah media
pembelajaran audio (lagu). Sebelum proses belajar mengajar di
mulai, peneliti memberikan pre-test terlebih dahulu untuk
mengetahui hasil belajar siswa sebelum diterapkannya media
pembelajaran audio (lagu). Selama proses pembelajaran akan
dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama mengikuti
pelajaran dengan menggunakan media tersebut. Sedangkan angket
diberikan untuk mengetahui respon secara tertulis dari hasil belajar
siswa setelah diterapkan media pembelajaran audio (lagu) di dalam
kelas.
c. Analisis hasil pengamatan
Yaitu menganalisis data yang masuk dan akhirnya ditarik
40
B. Identifikasi Variabel, Indikator, dan Instrumen Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.34
Dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan hanya
melibatkan dua variabel. Variabel pertama yakni variabel bebas dan yang
kedua ialah variabel terikat.
Variabel bebas ialah variabel yang mana nantinya akan
mempengaruhi atau yang akan menjadi sebab perubahannya suatu
variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya
ialah efektivitas media pembelajaran audio (lagu) (X). Kemudian variabel
terikat ialah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel terikat ialah hasil belajar mata
pelajaran akidah akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu
Menganti Gresik (Y)
34
41
2. Indikator Penelitian
Tabel 3.1
Indikator variabel X dan Y
Variabel X
Efektifitas Media Pembelajaran
Audio (lagu)
Variabel Y
Pengaruh Hasil Belajar
Mempermudah proses pembelajaran Memiliki kemampuan dan
keterampilan dalam menyelesaikan
Bahan pelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga mudah untuk
dipahami
Mampu memahami makna materi
42
3. Instrumen Penelitian
Pada umumnya penelitian akan berhasil apabila banyak
menggunakan instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui
instrumen. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul
dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data
empiris sebagai mana adanya.35
Ada bebarapa instrumen yang digunakan oleh peneliti, dengan
tujuan peneliti memperoleh data yang akurat sehingga mempermudah
dalam penyusunan skripsi ini, antar lain:
1. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui
pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah
pengawasan peneliti.36 Angket pada umumnya meminta keterangan
tentang fakta yang diketahui oleh responden atau juga mengenai
pendapat atau sikap.
Dalam bukunya S. Nasution yang berjudul Metode Research
dijelaskan bahwa angket menurut sifat jawabannya dibagi menjadi
tiga yaitu angket tertutup, terbuka, dan kombinasi kedua macam itu
dan cara menyampaikan atau administrasi angket itu.
35
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h.155.
36
43
Dalam penelitian ini angket yang digunakan oleh peneliti
adalah angket tertutup, yaitu terdiri atas pertanyaan atau pernyataan
dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden
mencek jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya.
2. Wawancara
Wawancara yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dengan mengungkapkan secara langsung
pertanyaan-pertanyaan pada para responden.37 Melalui instrumen ini
peneliti akan mewawancarai guru atau siswa kelas VI MI Miftahul
Ulum Sidowungu.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan
sampel.38 Pada kenyatannya populasi itu adalah sekumpulan kasus yang
perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah
penelitian. Kasus-kasus tersebut dapat berupa orang, barang, binatang, hal
atau peristiwa. Sekiranya populasi terlalu banyak jumlahnya, maka
biasanya diadakan sampling. Maka dalam penelitian ini populasinya
37
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet Ke-4. h.39.
38
44
adalah seluruh siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti
Gresik.
2. Sampel
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti.39 Apabila subjek penelitian kurang dari
100 orang atau siswa maka lebih baik diambil semua, sehingga
penelitiannya adalah populasi. Adapun rincian seluruh siswa kelas IV MI
Miftahul Ulum sidowungu yaitu:
Kelas IV A = 37
Kelas IV B = 35
Jumlah keseluruhan siswa adalah 72
Berdasarkan jumlah siswa tersebut maka penelitian ini disebut
penelitian populasi karena jumlah seluruh siswa kelas IV kurang dari 100.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mempeoleh data yang relevan, peneliti menggunakan beberapa
teknik yaitu:
39
45
1. Observasi
Obserasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.40
Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat
terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama
objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi
tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat
berlangsungnya suatu peristiwa yang diselidiki.
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data terkait dengan
efektivitas media pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum
Sidowungu.
2. Wawancara
Wawancara juga sering disebut interview atau kuesioner lisan,
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara.41 Interview digunakan oleh
peneliti untuk menilai keadaan seseorang.
Teknik pengumpulan data berupa interview dilaksanakan dengan
cara terjun langsung ke lapangan dengan mengadakan wawancara secara
langsung terhadap responden yang dianggap sebagai sumber data.
40
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, h.158.
41
46
Wawancara ini untuk memperoleh data yang belum diketahui melalui
observasi juga untuk membenarkan adanya data yang telah diperoleh dari
hasil observasi.
3. Angket
Angket atau yang disebut dengan kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.42
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
ingin tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden.
4. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip termasuk buku tentang pendapat
teori atau hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah peneliti.
Metode ini digunakan untuk mencari data tentang struktur organisasi MI
Miftahul Ulum Sidowungu, jumlah pendidik, karyawan dan peserta didik,
sarana dan prasarana, dan data-data lain yang diperlukan.
5. Tes
Alat pengumpulan data berikutnya yang bermaksud mengumpulkan
data yang bersifat kuantitatif adalah teknik prngukuran.43 Alat
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h.12.
43
47
pengukuran tersebut berupa tes. Tes ialah seperangkat rangsangan yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban
yang dapat dijadikan dasar sebagai penetapan skor.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi
informasi sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan
mudah difahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian.44
Dengan demikian, teknik analisa data dapat diartikan sebagai cara
melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut
menjadi informasi, sehingga sifat-sifat datanya dapat dengan mudah difahami
dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan
penelitian,
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data
sebagai berikut:
1. Teknik analisis data hasil observasi
a. Analisis pengamatan kemampuan guru dalam menerapkan media
pembelajara audio (lagu)
Untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran dengan media pembelajaran audio (lagu),
44