• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO (LAGU) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM SIDOWUNGU MENGANTI GRESIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO (LAGU) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM SIDOWUNGU MENGANTI GRESIK."

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO (LAGU)

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS IV MI

MIFTAHUL ULUM SIDOWUNGU MENGANTI GRESIK

SKRIPSI

Oleh:

Umi Rohmawati D21212181

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Umi Rohmawati, 2016 Efektivitas Media Pembelajaran Audio (Lagu) dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak Siswa Kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik

Media pembelajaran audio (lagu) yaitu alat bantu dalam menyampaikan pesan atau bahan ajar kepada siswa secara audio yang biasanya terdapat musik yang mengiringinya sehingga dapat membangkitkan perasaan peserta didik.

Dalam skripsi yang berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran Audio (lagu) Dalam Meningkatkan Daya Ingat Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik” penulis menggunakan tiga rumusan masalah yaitu: 1) Bagaimana penerapan media pembelajaran audio (lagu) pada mata pelajaran Akidah akhlak kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik? 2) Bagaimana hasil belajar mata pelajaran Akidah akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran audio (lagu)? 3) Bagaimana efektivitas media pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik?. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah 1) Untuk mengetahui bagaimana penerapan media pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik. 2) Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran audio (lagu). 3) Untuk mengetahui bagaimana efektivitas media pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik Untuk memperoleh data tersebut penulis menggunakan metode observasi dan metode angket yang kemudian di analisis denganuji statistik dengan menggunakan rumus tes “t”. dari hasil analisis tersebut

diperolah to>tt pada taraf signifikansi 5%, sehingga dari hasil analisis data tersebut

(7)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO... ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian ... 7

E. Penelitian Terdahulu ... 8

F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan ... 10

G. Definisi Operasional ... 11

(8)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Media Pembelajaran Audio (lagu) ... 15

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 15

2. Kriteria Memilih Media Pembelajaran ... 17

3. Penyajian Program Media Audio ... 19

4. Pengertian Media Pembelajaran Audio (lagu) ... 20

5. Penulisan Naskah Audio (lagu) ... 23

6. Kelebihan dan Kelabihan Media Pembelajaran Audio (lagu) ... 24

B. Tinjauan Hasil Belajar ... 25

1. Pengertian Hasil Belajar... 25

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 27

3. Macam-macam Hasil Belajar ... 32

C. Efektivitas Media Audio (lagu) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa ... 34

D. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 37

1. Jenis Penelitian ... 37

2. Rancangan Penelitian ... 38

(9)

1. Variabel Penelitian ... 40

2. Indikator Penelitian ... 41

3. Instrumen Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sampel ... 43

1. Populasi ... 43

2. Sampel ... 44

D. Teknik Pengumpulan Data ... 44

1. Observasi ... 45

2. Wawancara ... 45

3. Angket ... 46

4. Dokumentasi ... 46

5. Tes ... 46

E. Teknik Analisis Data ... 47

1. Teknik Analisis Data Hasil Observasi ... 47

2. Teknik Analisis tentang Hasil Belajar ... 49

3. Teknik Analisis tes “t” ... 50

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 53

1. Sejarah Singkat MI Miftahul Ulum Sidowungu ... 53

2. Kondisi Geografis MI Miftahul Ulum sidowungu ... 54

(10)

4. Keadaan Guru dan Karyawan MI Miftahul Ulum

Sidowungu ... .55

5. Keadaan Siswa MI Miftahul Ulum Sidowungu ... 55

6. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Miftahul Ulum

Sidowungu ... 58

B. Penyajian dan Analisis Data ... .61

1. Penyajian dan Analisis Data tentang Media

Pembelajaran Audio (lagu) ... 61

2. Penyajian dan Analisi Data tentang Hasil Belajar ... 78

3. Penyajian dan Analisis Data tentang Efektifitas

Media Pembelajaran Audio (lagu) dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran

Akidah Akhlak Siswa Kelas IV MI Miftahul Ulum

Sidowungu ... 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA

(11)

4.4 Keadaan Infrastruktur ... 59

4.5 Keadaan Sanitasi dan Air Bersih ... 60

4.6 Hasil Observasi Guru ... 61

4.7 Pengamatan Aktivitas Siswa ... 63

4.8 Daftar Nama Responden Kelas IV A dan B ... 66

4.9 Hasil Angket tentang Penerapan Media Audio (lagu) ... 69

4.10 Data tentang Pernyataan Senang terhadap Media (lagu) ... 73

4.11 Data tentang Pernyataan Ketertarikan terhadap Media (lagu) ... 74

4.12 Data tentang Keefektifan dalam KBM ... 74

4.13 Data tentang Pemahaman terhadap Media (lagu) ... 75

4.14 Data tentang Kemudahan Menjawab Pertanyaan ... 75

4.15 Data tentang Kemudahan dalam Belajar ... 76

4.16 Data tentang Mengurangi Kebosanan ... 78

4.17 Hasil Pre-test dan Post-test ... 81

4.18 Hasil Angket tentang Hasil Belajar ... 84

4.19 Data tentang belajar lebih maksimal ... 88

4. 20 Data tentang mampu menjelaskan kembali hasil pelajaran ... 88

4. 21 Data tentang ercapainya tujuan kompetensi dasar ... 89

4.22 Data tentang lebih giat belajar... 89

4.23 Data tentang prestasi menjadi meningkat ... 90

4.24 Data tentang perubahan pada tingkat pengetahuan) ... 91

4.25 Data tentang merasa terbantu dengan media (lagu) ... 91

4.26 Data tentang dapat meningkatkan hasil belajar ... 92

4.27 Perhitungan untuk memperoleh nilai “t” ... 94

(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang demikian pesat terutama teknologi

komunikasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai bidang. Salah

satu bidang yang juga berkembang sebagai akibat kemajuan teknologi

komunikasi ini adalah bidang pendidikan dan pembelajaran. Pemanfaatan

teknologi komunikasi untuk kegiatan pendidikan, teknologi pendidikan serta

media pendidikan perlu dalam rangka kegiatan belajar mengajar. Karena

dengan pendekatan ilmiah, sistematis dan rasional, sebagaimana dituntut oleh

teknologi pendidikan ini pulalah, tujuan pendidikan yang efektif dan efisien

akan tercapai.1

Pendidikan adalah usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

dirinya melalui proses pembelajaran. Pendidikan haruslah berpusat pada

kepentingan peserta didik. Pembelajaran merupakan proses aktif peserta didik

untuk mengembangkan potensi dirinya. Peserta didik dilibatkan kedalam

pengalaman melibatkan pikiran, emosi, terjalin dalam kegiatan yang

menyenangkan dan menantang serta mendorong prakarsa siswa.2 Pendidikan

menurut UU No 20 tahun 2003 yaitu usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

1

Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.2.

2

(13)

2

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Oleh karenanya seorang pendidik atau guru harus memaksimalkan

kerjanya dalam mengajar dengan mencoba berbagai macam inovasi dalam

mengajar. Dari inovasi itu diharapkan peserta didik semakin semagat dalam

belajarnya dan outputnya nanti berporos pada kecerdasan akal dan pola

pikirnya serta akhlakul karimah. Seiring bersamaan dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi, maka pelaksanaan pembelajaran ini menjadi lebih

kompleks, karena ketiga variabel komponen (pengajar, peserta didik dan

bahan ajar) masih di pengaruhi oleh variabel lain. Peran pengajar dipengaruhi

penguasaan ilmu pengetahuan yang ia miliki, cara memberikan pengajaran,

efektivitas pemberikan pengajaran, dan sebagainya. Karena tidak semua siswa

dapat menangkap bahan ajar dengan cepat, tidak semuanya rajin, tidak

semuanya mampu melakukan penyesuaian (adjustment) dengan situasi

dilingkungan mereka belajar.3

Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan memudahkan

penyerapan suatu materi pelajaran dibutuhkan sebuah media pembelajaran

yang interaktif. Media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan

3

(14)

3

alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat,

mudah, benar dan tidak terjadinya verbalisme.4

Media secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

perantara atau pengantar pesan moral dari pengirim ke penerima pesan.

Sedangkan yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar pada diri siswa.5

Selain media yang harus digunakan, efektivitas mengajar dari seorang

pendidik juga perlu terus diperbaiki dan dikembangkan. Mugkin terdapat

keterbatasan sumber daya yang ada, apakah itu dana atau daya, maka

pengembangan efektivitas mengajar yang perlu ditingkatkan juga menjadi

terbatas. Karena itu perlu direncanakan bagaimana dengan sumber daya yang

terbatas itu pengajar dapat meningkatkan hal-hal yang praktis yang dapat

dilakukan sehingga efektivitas mengajar dapat ditingkatkan.6

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang didalamnya

terdapat minat dan perhatian dari peserta didik. Minat merupakan suatu sifat

yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat sangat berperngaruh terhadap

hasil belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan suatu hal yang

Fathurrohman, Teknologi dan Media Pembelajaran, (Surabaya: Dakwah Digital Press, 2008), h. 43.

6

(15)

4

diinginkan, sebaliknya tanpa adanya minat seorang tersebut tidak akan

melakukan suatu hal. Keterlibatan peserta didik dalam belajar erat kaiatannya

dengan sifat-sifat peserta didik, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan

dan bakat maupun yang bersifat afektif, seperti motivasi, rasa percaya diri,

dan minatnya.

Minat peserta didik merupakan faktor utama yang menentukan

keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran secara aktif.

Meningkatkan efektivitas mengajar saat ini dirasa sangat penting dan

mendesak, yaitu dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka

pengajar dituntut untuk dapat serta mampu menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi tersebut.

Mata pelajaran Akidah Akhlak adalah salah satu materi yang bersifat

hafalan, seperti menghafal tugas-tugas malaikat, nama-nama Nabi dan Rasul,

mukjizat para Nabi dll. Kesulitan siswa didalam menghafal materi pelajaran

dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, diantaranya stres, malas, lelah,

kamampuan hasil belajar yang kurang, dsb. Media pembelajaran audio (lagu)

merupakan media pembelajaran yang menjadikan lagu sebagai alat dan bahan

untuk menyampaikan informasi pembelajaran kepada siswa. Media

pembelajaran audio (lagu) mengandung pesan dalam bentuk auditif/musik,

pita suara atau media perekam audio lainnya yang dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar

(16)

5

Selama ini cara penyampaian materi Akidah Akhlak masih kurang

dalam penggunaan media. Untuk jenis materi yang bersifat hafalan ataupun

yang berupa uraian, guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya

jawab yang membuat keadaan proses belajar mengajar dikelas semakin

membosankan. Selain itu materi yang disampaikan oleh guru juga tidak dapat

bertahan lama dalam ingatan karena si peserta didik sendiri tidak terkesan

dengan metode yang digunakan.

Oleh karena itu dikembangkan media pembelajaran yang didesain

seefektif dan semenarik mungkin agar dapat digunakan sebagai media

alternatif dalam pembelajaran berupa media interaktif yang efektif, efisien,

dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran

Akidah Akhlak di MI Miftahul Ulum Sidowungu dan juga menghasilkan

media yang dapat berfungsi sebagai media pembelajaran individual bagi siswa

dengan bimbingan guru.

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas, peneliti ingin

melakukan penelitian\ yang berjudul: “EFEKTIVITAS MEDIA

PEMBELAJARAN AUDIO (LAGU) DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA

KELAS IV MI MIFTAHUL ULUM SIDOWUNGU MENGANTI

(17)

6

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan media pembelajaran audio (lagu) dalam

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas

IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak kelas

IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik sebelum dan

sesudah menggunakan media pembelajaran audio (lagu)?

3. Bagaimana efektivitas media pembelajaran audio (lagu) dalam

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas

IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian yang akan dilaksanakan yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan media pembelajaran audio

(lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak

siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Akidah Akhlak kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti

Gresik sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran audio

(18)

7

3. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas media pembelajaran audio

(lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak

siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dalam

pengembangan teori pendidikan maupun bagi penyelenggaraan pengajaran di

MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik. Secara rincian dapat

dikemukakan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah mengenai efektivitas

media pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan kemampuan hasil

belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a. Siswa

Media Pembelajaran Audio (lagu) ini diharapkan dapat membantu

siswa dalam proses belajar mengajar untuk memudahkan mengingat

(19)

8

b. Guru

Sebagai tambahan masukan dalam proses belajar mengajar bagi guru,

dengan adanya media pembelajaran audio (lagu) ini maka semakin

beragam pula media pembelajaran yang akan digunakan oleh guru

c. Peneliti

Hasil penelitian yang akan dilakukan dapat digunakan sebagai suatu

pengalaman atau pelajaran tambahan yang nantinya akan bisa dipakai

pada saat sudah berkecimpung dalam profesi sebagai guru dan

diterapkan pula pada siswa didiknya.

d. Umum

Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para peneliti untuk

penelitian yang lebih lanjut.

E. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh peneliti, tidak

ditemukan topik karya ilmiah yang membahas tentang efektifitas media

pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Akidah Akhlak kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti

Gresik. Hanya saja peneliti menemukan beberapa skripsi yang membahas

tentang peningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satunya yang berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran

(20)

9

Qur’an Hadits Siswa Kelas VII MTSN Sidoarjo” yang di tulis oleh

Miftahul Farihah mahasiswi fakultas tarbiyah dan keguruan dalam program

studi PAI. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa hasil penelitian

mengenai metode matching card dalam meningkatkan hasil belajar mata

pelajaran al-Qur’an hadits siswa kelas VII MTsN sidoarjo terbukti efektif. Hal

ini didasarkan pada hasil analisis data yang diperoleh dari perbandingan nilai

post-test antara siswa kelas eksperimen dengan nilai post-test siswa kelas

kontrol yang dibuktikan dengan rumus uji “t”. Hasil perhitungan to adalah

14,60 yang kemudian dibandingkan dengan nilai tt yang berada pada taraf

signifikansi 5% yakni sebesar 2,00, ternyata hasil perhitungan to lebih besar

dari pada tt, yaitu 14,60>2,00. Dengan demikian hipotesis alternatif yang

menyatakan adanya efektifitas model pembelajaran matching card dalam

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran al qur’an hadits siswa kelas VII

MTsN Sidoarjo diterima pada taraf signifikansi 5%.

Pada penelitian tahun 2012 yang berjudul “Efektivitas Penggunaan

Media Pembelajaran (VCD) dalam Hasil Belajar Peserta Didik Pada

Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di Kelas VII Smp Darussalam

Surabaya” yang ditulis oleh Miftachul Janah mahasiswi akultas tarbiyah dan

keguruan jurusan Pendidikan Agama Islam. Dalam penelitian tersebut

dijelaskan bahwa hasil penelitian mengenai efektivitas penggunaan media

(VCD) pembelajaran dalam hasil belajar peserta didik terbukti efektif pada

(21)

10

diperoleh dari perbandingan nilai post-test antara peserta didik kelas

eksperimen dan peserta didik kelas kontrol dan dibuktikan dengan rumus uji

“t”. hasil perhitungan to adalah 3,47 kemudian dibandingkan dengan nilai tt

pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 1,98 ternyata hasil perhitungan to

lebih besar dari pada tt, yaitu 3,47 > 1,98. Dengan demikian hipotesis

alternatif yang menyatakan terdapat perbandingan hasil belajar peserta didik

yang signifikan dikalangan kelas eksperimen dan kelas kontrol diterima.

F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Agar pembahasan lebih terfokus pada masalah, maka perlu diberi

arahan yang jelas terhadap masalah yang hendak dibahas dalam penelitian ini

yaitu:

1. Penelitian ini membicarakan tentang efektifitas media pembelajaran audio

(lagu) dalam meningkatkan hasil belajar siswa

2. Penelitian ini membatasi pada mata pelajaran Akidah akhlak

3. Siswa yang dimaksud adalah seluruh siswa kelas IV yang ada di MI

Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik

4. Kesimpulan hasil penelitian ini hanya berlaku di MI Miftahul Ulum

Sidowungu Menganti Gresik, jika diterapkan di sekolah lain adalah yang

(22)

11

G. Definisi Istilah atau Definisi Operasional

Pengertian istilah yang terkandung dalam judul dapat dipaparkan

sebagai berikut:

1. Efektifitas

Efektifitas dalah keadaan berpengaruh; hal berkesan; keberhasilan (tt

usaha, tindakan).7 Jadi dapat dikatakan bahwa efektifitas adalah

pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah

ditentukan.

2. Media Pembelajaran audio (lagu)

Media Pembelajaran audio (lagu) untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai

bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau

piringan suara) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar.8

3. Hasil Belajar

Hasil belajar terdiri dari dua suku kata yang memiliki arti berbeda

yakni Hasil dan Belajar. Hasil adalah tingkat perkembangan atau dikenal

dengan istilah achievement (pencapaian) dari usaha yang dilakukan

sebelumnya. Hasil berarti juga “sesuatu yang telah dicapai” yang telah

7

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h.375.

8

(23)

12

dilakukan atau dikerjakan9. Belajar dapat diartikan sebagai perubahan

perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman10. Hasil

belajar adalah tingkat perkembangan mental yang lebih baik jika

dibandingkan dengan saat sebelum belajar.

Jadi yang dimaksud dari hasil belajar di sini adalah sesuatu yang

diperoleh siswa dari usaha belajarnya yakni belajar mata pelajaran akidah

akhlak, yang nantinya akan dinyatakan dalam bentuk angka berupa nilai

pre-tes dan post-test.

4. Mata pelajaran akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran di sekolah

yang mempunyai peranan yang sangat strategis dan signifikan dalam

pembentukan akhlak dan pribadi siswa.

5. Siswa kelas IV MI Miftahul Ulum

Siswa adalah subjek yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar di

sekolah. Dalam hal ini yang menjadi subjek dalam penelitian adalah

siswa kelas IV MI Miftahul Ulum

6. MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik adalah lokasi Sekolah

Dasar yang berada di jalan Raya Sidowungu Desa Sidowungu Kec.

Menganti Kab. Gresik.

9

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), h. 675

10

(24)

13

H. Sistematika Pembahasan

Untuk memperoleh gambaran secara singkat tentang pembahasan

skripsi ini, maka penulis mengemukakan pembahasan sebagai berikut:

Bab pertama merupakan pendahuluan yang memuat tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

penelitian terdahulu, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi istilah

atau definisi operasional, serta sistematika pembahasan.

Bab kedua merupakan kajian pustaka yang terdiri dari peninjauan

tentang media pembelajaran. Media pembelajaran tersebut dirinci kembali

menjadi beberapa poin yaitu pengertian media pembelajaran, kriteria memilih

media pembelajaran, penyajian program media pembelajaran audio,

pengertian pembelajaran audio (lagu), penulisan naskah audio (lagu), dan

kelbihan dan kelemahan media pembelajaran audio (lagu).

Selanjutnya yaitu membahas tentang hasil belajar. Dalam pembahasan

imi juga akan dibagi menjadi beberapa point, yaitu pengertian hasil belajar,

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dan macam-macam hasil

belajar. Selanjutnya adalah membahas tentang efektivitas media pembelajaran

audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar.

Bab ketiga merupakan bab metodologi pendidikan. Unsur-unsur pokok

dalam bagian ini mencakup: jenis dan rancangan penelitian, variabel,

indikator, dan instrument penelitian, populasi dan sampel, teknik

(25)

14

Bab keempat merupakan bab paparan data dan temuan penelitian.

Unsur pokok dalam bagian ini mencakup penerapan media pembelajaran

audio (lagu). Selanjutnya analisa data yang terdiri dari analisa sebelum di

lapangan, analisa proses penerapan media pembelajaran audio (lagu), analisa

di lapangan, dan analisa keberhasilan penerapan media pembelajaran audio

(lagu)

Bab kelima merupakan bab penutup yang meliputi kesimpulan hasil

(26)

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran Audio (lagu)

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah

berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”.11

Dalam bahasa Arab

media juga berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada

penerima pesan. Dalam bukunya Azhar Arsyad yang berjudul “Media

Pembelajaran” mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis

besar berarti manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,

atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah

juga merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam

proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual atau verbal.

Association for Education and Communication Technology

(AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan

untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education

Association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat

11

(27)

16

dimanipulasikan, dilihat didengar, dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas program intruksional.12

Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan

yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa)

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Apabila

media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan

intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media

itu disebut media pembelajaran.13

Rudi Bretz (1977) mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga

unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak.14 Bentuk visual itu sendiri

dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis, dan simbol.

Di samping itu dia juga membedakan media siar (transmisi) dan media

rekam (recording), sehingga terdapat 8 klasifikasi media; 1) Media audio

visual, 2) Media audio visual diam, 3) Media audio semi gerak, 4) Media

visual gerak, 5) Media visual diam, 6) Media visual semi gerak, 7) Media

audio, 8) Media cetak.

12

M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h.11.

13

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, h.4.

14

(28)

17

2. Kriteria Memilih Media Pembelajaran

Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan

proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka

masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk

itu perlu memilihnya dangan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara

tepat guna.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media,

antara lain; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan,

kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu,

beberapa pertimbagan yang perlu diperhatikan antara lain:15

a. Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini

merupakan komponen yang utama yang harus diperhatikan dalam

memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan opersional,

spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku

(behavior).

b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam

memilih media. Sesuai atau tidaknya antara materi dengan media

yang digunakan akan berdampak pada hasil pembelajaran siswa.

15

(29)

18

c. Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian

yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan

kondisi anak. Faktor umur, intelegensi, latar belakang pendidikan,

budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian dan

pertimbangan dalam memilih media pengajaran.

d. Keteresediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru

mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang

perlu menjadi pertimbangan seorang guru. Sering kali suatu media

dianggap tepat untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah

tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan,

sedangkan untuk mendesain atau merancang suatu media yang

dikehendaki tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru.

e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan

disampaikan kepada audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna,

dengan kata lain tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.

f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus

seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang

sederhana mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan

media yang canggih (teknologi tinggi) bilamana hasil yang dicapai

(30)

19

3. Penyajian Program Media Audio

Bagaimana program media tersebut disajikan, sebenarnya tidak ada

batasannya, tetapi tergantung pada kreativitas dan sikap inovatif para

pengembang dan pembuatnya. Dibawah ini merupakan beberapa

alternatif pilihan yang dapat dilakukan oleh para guru yang ingin

mengembangkan dan memproduksi media audio sebagai media

pembelajaran. Beberapa alternatif sajian bahan program media audio

tersebut adalah sebagai berikut:16

a. Talkshow dan diskusi. Program taklshow dapat dibuat menjadi

program audio yakni dengan cara merekam program talkshow

tersebut.

b. Drama atau sandiwara. Drama atau sandiwara audio banyak didengar

pada program radio dan biasanya berseri atau berepisode

c. Bercerita. Program cerita-audio ini biasanya dibuat oleh seseorang

yang memiliki talenta atau kemampuan multisuara.

d. Model: maksud program model-audio ini adalah materi program ini

diharapkan dapat ditiru oleh pendengarnya.

e. Musik dan lagu

1) Lagu-lagu yang mengandung pesan pendidikan

2) Musik untuk mengiringi slide

16

(31)

20

3) Musik untuk mengiringi program audio yang disebutkan di atas.

Untuk melengkapi program audio tersebut, disamping musik dan

lagu, dapat pula digunakan efek suara atau simbol audio non

verbal lainnya

4. Pengertian Media Pembelajaran Audio (lagu)

Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang bersifat auditif

sangat mendominasi kehidupan manusia. Demikian pula dalam kegiatan

pengajaran, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Pengertian media audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan

yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan

suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan

siswa, sehingga terjadi proses belajar-mengajar.17 Dilihat dari pesan yang

diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non verbal.

Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-kata, dan kesan nonverbal

audio adalah seperti bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan,

gumam, musik, dan lain-lain.

Pembahasan tentang proses pembelajaran dengan menggunakan

media audio (lagu) tidak lepas dari pembahasan mengenai aspek

pendengaran. Pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Sebelum

17

(32)

21

Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440-an,

kebanyakan informasi yang disampaikan dari generasi ke generasi secara

lisan. Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan dari pada

untuk melakukan metode komunikasi lainnya.

Dengan kata lain, kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk

mendengarkan dari pada melakukan metode komunikasi lainnya.

Mendengarkan sesungguhnya suatu proses yang rumit yang melibatkan

empat unsur:18

a. Mendengar. Mendengar merupakan proses fisiologis otomatik

penerimaan rangsangan pendengaran. Setiap saat mendengar kita

terus-menerus menangkap dan menyimpan informasi auditori,

bahkan tanpa kita sadari. Ketika kita membuat suara sendiri dengan

berbicara, beberapa area penting di otak kita menjadi aktif.

b. Memperhatikan. Memperhatikan rangsangan dilingkungan kita

berarti memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu.

c. Memahami. Menafsirkan suatu pesan adalah memberi makna secara

harfiah pada pesan itu

d. Mengingat. Mengingat adalah menyimpan informasi untuk diperoleh

kembali

18

(33)

22

Lagu adalah naik turunnya suara, intonasi, panjang pendek ketika

seseorang membaca atau bertutur.19 Lagu berhubungan dengan mendengar.

Yaitu mendengarkan bunyi suara yang berkaitan dengan indera

pendengaran. Pengertian lain tentang lagu adalah sebuah bentuk paling

penting dan paling beda dari komunikasi manusia yang disampaikan

melalui harmoni, melodi, ritme dan lirik yang dapat membangkitkan

perasaan, ingatan, kreatifitas, dan semua kemungkinan yang dapat

dilakukan dengan perasaan. Jadi lagu termasuk media audio yang

digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan pelajaran agar lebih

mudah dipahami oleh peserta didik.

Sebagian besar anak kecil cenderung untuk menyukai lagu-lagu

yang indah dan bersuara merdu, terutama jika menggunakan kata-kata yang

mudah dihafal. Lagu-lagu tersebut dapat diperoleh dengan cara lisan

ataupun melalui kaset. Lagu selalu berhubungan dengan erat dengan musik.

Didalam musik terdapat elemen dasar yaitu bunyi, kemudian suara atau

bunyi tersebut dapat difungsikan sebagai media untuk mengekspresikan

sebuah gagasan pada orang lain, sehingga memungkinkan terjadinya

komunikasi.

Jadi yang dimaksud media pembelajaran audio (lagu) yaitu alat

bantu dalam menyampaikan pesan atau bahan ajar kepada siswa secara

19

(34)

23

audio yang biasanya terdapat musik yang mengiringinya sehingga dapat

membangkitkan perasaan peserta didik.

5. Penulisan Naskah Audio (lagu)

Penulisan naskah ini dimaksudkan sebagai penuntun dalam proses

perekaman suara. Naskah audio banyak macamnya sesuai dengan bentuk

program yang akan dibuat. Namun pada umumnya naskah ini berisi urutan

bunyi dan suara yang harus direkam. Ada beberapa hal yang harus

diperhatikan pada saat kita akan membuat naskah program audio,

diantaranya adalah:20

a. Pesan harus relevan dengan karakteristik kelompok sasaran, tidak

hanya bagi satu atau segelintir individu atau kelompok tertentu. Pesan

hendaknya memperhatikan kepentingan bersama.

b. Persoalan adaptasi menjadi hal terpenting karena sebuah pesan harus

sesuai dengan karakteristik orang yang berbeda-beda.

c. Bahasa yang digunakan pada komunikasi publik atau komunikasi

massa sebaiknya hanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami.

d. Musik mungkin bisa dijadikan andalan untuk menarik perhatian siswa.

Karena musik akan memberikan nuansa yang hidup pada program

audio kita sehingga para siswa tidak akan merasa bosan.

20

(35)

24

6. Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Audio (lagu)

a. Kelebihan media audio (lagu)

i. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan

memungkinkan menjangkau sasaran yang luas

ii. Sifatnya mudah dipindahkan (mobile)21

iii. Mampu mengembangkan daya imanjinasi pendengar

iv. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata,

bunyi, dan arti dari kata/bunyi itu

v. Dapat menyajikan program mendalam materi yang dibawakan

oleh guru-guru atau orang-orang yang memiliki keahlian di bidang

tertentu sehingga tema yang dibahas memiliki mutu yang baik

dilihat dari segi ilmiah karena selalu dilengkapi hasil-hasil

obsevasi dan penelitian

vi. Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh

guru, yakni menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke

dalam kelas; sehingga media audio memungkinkan untuk

menghadirkan hal-hal yang aktual dan dengan demikian dapat

memberikan suasana kesegaran pada sebagian besar topik yang

dibahas.

vii. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik

latar dan efek suara22

21

(36)

25

b. Kelemahan

Disamping kelebihan-kelebihan di atas, media audio pun memiliki

keterbatasan atau kekurangan. Kekurangan media audio yang

mencolok adalah sifat komunikasinya hanya satu arah. Di samping itu,

penyajian dengan suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari

kelima indera kita mempunyai kekurangan ditinjau dari sudut pandang

belajar.23

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudahsangat

dikenal secara luas, namun dalam pembahasan belajar ini masing-masing

ahli memiliki pemahaman dan definisi yang berbeda-beda. Berikut akan

dikemukakan berbagai definisi belajar menurut para ahli.

Menurut R. Gegne (1989), belajar dapat didefinisikan sebagai

suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengelaman. Adapun menurut Burton dapat diartikan sebagai perubahan

tingkah laku pada diri individu dengan individu lain dan individu dengan

lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan

lingkungannya. Sedangkan pengertian belajar menurut W.S. Winkel

22

Ronald H Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), Cet. Ke-1, h.132.

23

(37)

26

adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif

anatara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap yang

bersifat konstan dan berbekas.24

Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan

sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang

terjadinya perubahan perilaku yang relative tetap baik dalam berpikir,

merasa, maupun dalam bertindak.

Berdasarkan uraian belajar di atas, dapat dipahami tentang makna

hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa,

baik yang menyangkut aspek kogniti, afektif, dan psikomotorik sebagai

hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil

belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

kegiatan belajar.25

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai

dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.

Evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat

pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan

24

Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 4.

25

(38)

27

siswa. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala

hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap,

dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan

kepada siswa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar peserta didik banyak dipengaruhi oleh berbagai

faktor, baik berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya

(eksternal). Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu

yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di

luar individu.26

a) Faktor-faktor internal

Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas

menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologi dan

faktor kelelahan.

i. Faktor jasmaniah

Didalam faktor jasmaniah ini terbagi lagi menjadi dua yaitu: 1)

faktor kesehatan. Kesehatan seseorang sangat berpengaruh

terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu

jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat

26

(39)

28

lelah, kurang bersemangat, mudah pusing atau gangguan yang

lainnya. 2) Cacat tubuh. Keadaan cacat tubuh juga

mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga

terganggu. Jika hal ini terjadi hendaknya ia belajar pada lembaga

pendidikan khusus.

ii. Faktor psikologi

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam

faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, yaitu: 1)

Intelegensi. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan

belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat

intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang

mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. 2) Perhatian. Untuk

dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus

mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika

bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah

kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi dalam belajar. 3) Minat.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. 4) Bakat. Jika

bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya,

maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan

(40)

29

Dalam proses belajar mengajar haruslah diperhatikan apa yang

dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik untuk

berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan

melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar. 6)

Kematangan. Proses belajar akan berhasil jika anak sudah siap

(matang). Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu

tergantung dari kematangan dan belajar. 7) Kesiapan. Kesiapan

ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa

belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajar akan

lebih baik.

iii. Faktor kelelahan

Kelelahan itu mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar

dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi

kelelahan dalam belajarnya.

b. Faktor-faktor Eksternal

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan

faktor masyarakat.27

i. Faktor keluarga

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya

terhadap belajar anaknya. Kurangnya memperhatikan pendidikan,

27

(41)

30

mendidik dengan cara yang kasar atau terlalu memanjakannya

adalah cara mendidik yang salah, dengan demikian anak tersebut

akan diliputi ketakutan dan akhirnya benci terhadap belajar.

Begitu pula dengan suasana rumah yang tenang dan tentram

akan dapat membuat anak dapat belajar dengan baik. Kemudian

keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak.

Jika anak hidup dalam keadaan yang kurang terpenuhi, maka

kesehatan seorang anak akan terganggu sehingga menyebabkan ia

terganggu dalam belajarnya. Faktor selanjutnya yaitu pengertian

orang tua, seorang anak memerlukan dorongan dan pengertian dari

orang tua. Bila seorang anak sedang belajar maka jangan diganggu

dengan tugas-tugas rumah. Demikian juga dengan latar belakang

keluarga sangat berengaruh dengan balajar. Kebiasaan didalam

keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar,

kebiasaan-kebiasaan yang baik akan mendorong semangat anak untuk

belajar.

ii. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah,

standar pelajaran, keadaan gedung, metode balajar dan tugas

(42)

31

Metode mengajar yang digunakan oleh seorang pendidik

sangat memperngaruhi belajar. Metode mengajar guru yang

kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik

pula, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau

gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar. Kurikulum yang

kurang baik berpengaruh tidak baik pula terhadap belajar.

Kurikulum yang tidak baik misalnya kurikulum yang terlalu padat,

di atas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat, minat, dan

perhatian siswa. Begitu pula dengan relasi guru dengan siswa,

relasi guru dengan siswa yang baik akan memjadikan seorang

siswa menyukai gurunya, juga menyukai mata pelajarannya.

Menciptakan relasi antar siswa juga perlu dilakukan agar dapat

memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa.

Kedisiplinan seluruh warga sekolah juga berpengaruh

terhadap belajar siswa, ketika seluruh warga sekolah disiplin

dalam berbagai hal maka akan memberi pengaruh yang positif

terhadap belajarnya. Demikian dengan alat pelajaran yang lengkap

dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang

diberikan kepada siswa. Waktu sekolah juga mempengaruhi

belajar siswa, jika terjadi siswa terpaksa masuk sekolah di sore

(43)

32

siswa harus beristirahat tetapi terpaksa masuk sekolah, akibatnya

mereka mendengarkan pelajaran dalam keadaan mengantuk.

Seorang guru dalam menuntut penguasaan materi harus

sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting

tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Keadaan gedung

juga sangat mempengaruhi belajar siswa, gedung yang tidak

memadai dalam setiap kelas akan mengalami kegagalan dalam

belajar siswa.

iii. Faktor masyarakat

Kehidupan masyarakat di sekitar siswa berpengaruh

terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari penjudi, suka

mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, maka siswa

tersebut akan melakukan kebiasaan yang ada disekitarnya. Begitu

juga sebaliknya jika lingkungannya terdiri dari orang terpelajar

dan mempunyai kebiasaan yang baik, maka siswa tersebut akan

berbuat seperti orang-orang yang ada di lingkungannya.

3. Macam-macam Hasil Belajar

Hasil belajar sebagaimana meliputi pemahaman konsep (aspek

kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek

afektif).28

2828

(44)

33

a. Pemahaman konsep

Pemahaman konsep dapat diartikan sebagai kemampuan untuk

menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Untuk

mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru

dapat melakukan evaluasi produk.

b. Keterampilan proses

Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah

kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam

diri individu siswa. Dalam melatih keterampilan proses, secara

bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti

kreativitas, kerja sama, bertanggung jawab, dan berdisiplin sesuai

dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.

c. Sikap

Sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan

mencakup pula aspek respon fisik. Jadi, sikap ini harus ada

kekompakan antara mental dan fisik secara serempak. Struktur sikap

terdiri dari atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu

komponen kognitif, afektif, dan konatif. Aspek kognitif merupakan

representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap,

(45)

34

komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku

tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.

C. Efektivitas Media Audio (lagu) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pembelajaran efektif merupakan tolak ukur keberhasilan guru dalam

mengelola kelas. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh

peserta didik dapat terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya.

Sebab dalam proses pembelajaran aktivitas yang menonjol ada pada peserta

didik. Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi

hasil.29

Pembelajaran juga dikatakan efektif apabila hasil belajar dan aktivitas

belajar siswa yang belajar dengan pendekatan pemecahan masalah lebih baik

dari siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional pada tingkat

ketuntasan tertentu.30

Lagu merupakan hasil karya seni dari musik yang diperdengarkan

menggunakan suara atau dengan alat-alat musik. Didalam musik terdapat

elemen dasar yaitu bunyi, kemudian suara atau bunyi tersebut dapat

difungsikan sebagai media untuk mengekspresikan sebuah gagasan pada

orang lain, sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi. Musik dan ritme

akan membuat kita lebih mudah mengingat. Demikian halnya dalam

29

Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013),h.53.

30

(46)

35

mengingat materi pembelajaram nama-nama malaikat beserta tugasnya,

asmaul khusnah beserta artinya, nama-nama nabi, dan sifat-sifat nabi dalam

pembelajaran Akidah Akhlak, bisa menggunakan irama lagu dengan santai,

rileks tetapi serius, akan dapat menghafal dengan cepat dan mudah dan

hasilnya akan tahan lama, karena mengendap dalam ingatan. Cara-cara

tersebut merupakan pengkodean informasi, sehingga informasi tersebut dapat

terorganisasi secara sistematis, dalam ingatan jangka panjang, hal ini

memudahkan proses mengingat.

Penggunaan media pembelajaran audio (lagu) dapat dimanfaatkan oleh

guru dalam mengajarkan materi yang bersifat hafalan, sehingga suasana

belajar mengajar tidak membosankan. Media pembelajaran audio (lagu)

memiliki manfaat dalam proses pembelajaran, karena selain dapat menarik

perhatian peserta didik, lagu juga dapat merangsang perkembangan otak.

Dengan media pembelajaran audio (lagu) pembelajaran akan lebih

menyenangkan karena lagu memiliki irama yang dapat diikuti peserta didik,

selain itu lagu juga dapat melatih daya analisis peserta didik, sehingga materi

yang bersifat hafalan akan selalu ada dalam ingatan. Akibatnya hasil belajar

seorang siswa pun akan menjadi meningkat.

D. Hipotesis

Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu hypo dan

(47)

36

dimaksud dengan hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau

kesimpulan yang belum sempurna.31 Sebab hipotesis masih bersifat dugaan,

belum pembenaran atas jawaban masalah peneliti.

3. Hipotesis Awal (Hipotesis Nol)

Hipotesis awal merupakan hipotesis yang mengandung pernyataan

menyangkal dan biasanya dilambangkan dengan (Ho).

4. Hipotesis Alternatif (Hipotesis Kerja)

Hipotesis alternatif merupakan hipotesis yang mengandung pernyataan

tidak menyangkal.

Adapun hipotesis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis awal yaitu tidak adanya efektivitas media pembelajaran

audio (lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah

Akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti

Gresik.

b. Hipotesis alternatif yaitu adanya efektivitas media pembelajaran audio

(lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah

Akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti

Gresik.

31

(48)

37

BAB III

METODE PENELITIAN

Secara umum, penelitian diartikan sebagai pengumpulan data secara

sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan yang kita inginkan. Metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.32 Setiap penelitian mempunyai tujuan tertentu. Dalam penelitian

ini, peneliti mengambil penelitian yang bersifat pembuktian. Yaitu peneliti ingin

membuktikan apakah dengan efektiitas media pembelajaran audio (lagu) dapat lebih

meningkatkan hasil belajar mereka.

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul efektifitas media pembelajaran audio

(lagu) dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Akidah Akhlak

kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti Gresik ini

menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Karena jenis datanya

dikuantifikasikan dalam bentuk angka dan dianalisis menggunakan

statistik.33

(49)

38

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian disebut juga sebagai strategi atau cara yang

digunakan untuk mengatur latar belakang penelitian agar peneitian dapat

memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan

tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini langkah-langkah penelitian yang dilakukan

oleh peneliti adalah:

a. Tahap persiapan

1) Meminta izin kepada kepala sekolah yang bersangkutan untuk

melaksanakan penelitian

2) Berkonsultasi dengan guru mata pelajaran Akidah Akhlak kelas,

mengenai:

i. Hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran,

seperti metode pembelajaran dan media yang akan

digunakan

ii. Waktu yang digunakan dalam penelitian

iii. Yang bertindak sebagai guru dalam kegiatan pembelajaran

adalah guru terkait mata pelajaran tersebut.

3) Memilih materi yang sesuai dengan waktu pelaksanaan

penelitian, materi yang diambil penulis pada penelitian ini adalah

Akhlak Terpuji Nabi dan Rasul

(50)

39

5) Mempersiapkan instrument penelitian yang terdiri dari:

i. Lembar angket tentang media pembelajaran dan hasil belajar

siswa

ii. Lembar tes

b. Tahap pelaksanaan

Dalam proses pembelajaran, yang digunakan adalah media

pembelajaran audio (lagu). Sebelum proses belajar mengajar di

mulai, peneliti memberikan pre-test terlebih dahulu untuk

mengetahui hasil belajar siswa sebelum diterapkannya media

pembelajaran audio (lagu). Selama proses pembelajaran akan

dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa selama mengikuti

pelajaran dengan menggunakan media tersebut. Sedangkan angket

diberikan untuk mengetahui respon secara tertulis dari hasil belajar

siswa setelah diterapkan media pembelajaran audio (lagu) di dalam

kelas.

c. Analisis hasil pengamatan

Yaitu menganalisis data yang masuk dan akhirnya ditarik

(51)

40

B. Identifikasi Variabel, Indikator, dan Instrumen Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.34

Dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan hanya

melibatkan dua variabel. Variabel pertama yakni variabel bebas dan yang

kedua ialah variabel terikat.

Variabel bebas ialah variabel yang mana nantinya akan

mempengaruhi atau yang akan menjadi sebab perubahannya suatu

variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya

ialah efektivitas media pembelajaran audio (lagu) (X). Kemudian variabel

terikat ialah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat ialah hasil belajar mata

pelajaran akidah akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu

Menganti Gresik (Y)

34

(52)

41

2. Indikator Penelitian

Tabel 3.1

Indikator variabel X dan Y

Variabel X

Efektifitas Media Pembelajaran

Audio (lagu)

Variabel Y

Pengaruh Hasil Belajar

Mempermudah proses pembelajaran Memiliki kemampuan dan

keterampilan dalam menyelesaikan

Bahan pelajaran akan lebih jelas

maknanya sehingga mudah untuk

dipahami

Mampu memahami makna materi

(53)

42

3. Instrumen Penelitian

Pada umumnya penelitian akan berhasil apabila banyak

menggunakan instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab

pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui

instrumen. Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul

dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data

empiris sebagai mana adanya.35

Ada bebarapa instrumen yang digunakan oleh peneliti, dengan

tujuan peneliti memperoleh data yang akurat sehingga mempermudah

dalam penyusunan skripsi ini, antar lain:

1. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui

pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah

pengawasan peneliti.36 Angket pada umumnya meminta keterangan

tentang fakta yang diketahui oleh responden atau juga mengenai

pendapat atau sikap.

Dalam bukunya S. Nasution yang berjudul Metode Research

dijelaskan bahwa angket menurut sifat jawabannya dibagi menjadi

tiga yaitu angket tertutup, terbuka, dan kombinasi kedua macam itu

dan cara menyampaikan atau administrasi angket itu.

35

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h.155.

36

(54)

43

Dalam penelitian ini angket yang digunakan oleh peneliti

adalah angket tertutup, yaitu terdiri atas pertanyaan atau pernyataan

dengan sejumlah jawaban tertentu sebagai pilihan. Responden

mencek jawaban yang paling sesuai dengan pendiriannya.

2. Wawancara

Wawancara yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

informasi secara langsung dengan mengungkapkan secara langsung

pertanyaan-pertanyaan pada para responden.37 Melalui instrumen ini

peneliti akan mewawancarai guru atau siswa kelas VI MI Miftahul

Ulum Sidowungu.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan

sampel.38 Pada kenyatannya populasi itu adalah sekumpulan kasus yang

perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah

penelitian. Kasus-kasus tersebut dapat berupa orang, barang, binatang, hal

atau peristiwa. Sekiranya populasi terlalu banyak jumlahnya, maka

biasanya diadakan sampling. Maka dalam penelitian ini populasinya

37

Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), Cet Ke-4. h.39.

38

(55)

44

adalah seluruh siswa kelas IV MI Miftahul Ulum Sidowungu Menganti

Gresik.

2. Sampel

Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka

penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti.39 Apabila subjek penelitian kurang dari

100 orang atau siswa maka lebih baik diambil semua, sehingga

penelitiannya adalah populasi. Adapun rincian seluruh siswa kelas IV MI

Miftahul Ulum sidowungu yaitu:

Kelas IV A = 37

Kelas IV B = 35

Jumlah keseluruhan siswa adalah 72

Berdasarkan jumlah siswa tersebut maka penelitian ini disebut

penelitian populasi karena jumlah seluruh siswa kelas IV kurang dari 100.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mempeoleh data yang relevan, peneliti menggunakan beberapa

teknik yaitu:

39

(56)

45

1. Observasi

Obserasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.40

Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat

terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama

objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi

tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat

berlangsungnya suatu peristiwa yang diselidiki.

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data terkait dengan

efektivitas media pembelajaran audio (lagu) dalam meningkatkan hasil

belajar mata pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas IV MI Miftahul Ulum

Sidowungu.

2. Wawancara

Wawancara juga sering disebut interview atau kuesioner lisan,

adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari terwawancara.41 Interview digunakan oleh

peneliti untuk menilai keadaan seseorang.

Teknik pengumpulan data berupa interview dilaksanakan dengan

cara terjun langsung ke lapangan dengan mengadakan wawancara secara

langsung terhadap responden yang dianggap sebagai sumber data.

40

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, h.158.

41

(57)

46

Wawancara ini untuk memperoleh data yang belum diketahui melalui

observasi juga untuk membenarkan adanya data yang telah diperoleh dari

hasil observasi.

3. Angket

Angket atau yang disebut dengan kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.42

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti

ingin tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

diharapkan dari responden.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui

peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip termasuk buku tentang pendapat

teori atau hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah peneliti.

Metode ini digunakan untuk mencari data tentang struktur organisasi MI

Miftahul Ulum Sidowungu, jumlah pendidik, karyawan dan peserta didik,

sarana dan prasarana, dan data-data lain yang diperlukan.

5. Tes

Alat pengumpulan data berikutnya yang bermaksud mengumpulkan

data yang bersifat kuantitatif adalah teknik prngukuran.43 Alat

42

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, h.12.

43

(58)

47

pengukuran tersebut berupa tes. Tes ialah seperangkat rangsangan yang

diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban

yang dapat dijadikan dasar sebagai penetapan skor.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi

informasi sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan

mudah difahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang

berkaitan dengan kegiatan penelitian.44

Dengan demikian, teknik analisa data dapat diartikan sebagai cara

melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut

menjadi informasi, sehingga sifat-sifat datanya dapat dengan mudah difahami

dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan

penelitian,

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data

sebagai berikut:

1. Teknik analisis data hasil observasi

a. Analisis pengamatan kemampuan guru dalam menerapkan media

pembelajara audio (lagu)

Untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran dengan media pembelajaran audio (lagu),

44

Gambar

  Tabel 3.1
 Tabel 4.1
Tabel 4.2
 Tabel 4.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

yang diuapkan di wadah akan terfraksinasi saat mencapai kolom yang berisi bola terbuat dari gelas. Kontak intim antara uap/gas dengan bola di kolom inilah

santun terhadap guru,dan tetangga - Siswa dapat menunjukan sikap terhadap tetangga - Siswa dapat meyebutkan do;a terhadap orangtua 15-17 30 4 Mencontoh gerakan shalat - Siswa

theless, the indoor features (e.g. building components, furnitures, spaces, etc.) as they are currently proposed by those standards are not adapted to applications such as

Op basis van de bevindingen van dit rap- port lichtte Voerman de mogelijke gevolgen van de invoering van het nieuwe kiesstelsel voor de politieke partijen toe op een kennisseminar

C:\Users\user\Desktop\Revised Advertisement profarma_2016_2.doc 19... C:\Users\user\Desktop\Revised Advertisement profarma_2016_2.doc

Dengan adanya penurunan kualitas air Sungai Klampok dan beberapa kasus dugaan pencemaran air sungai tersebut, maka perlu untuk dilakukan penelitian mengenai kualitas air

Penulisan skripsi ini digunakan untuk menganalisa Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap kinerja bank yang diukur dengan return on asset

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media edmodo dengan desain pembelajaran ASSURE terhadap kinerja guru dan hasil belajar siswa4. Penelitian ini