• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aktivitas Antibakteri dan Skrining Fraksi Etil Asetat Ekstrak Ampas Teh Hijau T1 652007038 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aktivitas Antibakteri dan Skrining Fraksi Etil Asetat Ekstrak Ampas Teh Hijau T1 652007038 BAB I"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teh merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh di Indonesia dan telah

dikenal luas di dunia. Tahun 2009, Indonesia termasuk salah satu negara penghasil

dan pengekspor teh dengan tingkat produksi mencapai 120.000 ton/tahun atau

memenuhi sekitar 5,8 % kebutuhan dunia. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia

sebagai salah satu negara penghasil dan pengekspor teh terbanyak di dunia setelah

India, China, Sri Lanka, Kenya dan Vietnam dengan biaya pendapatan sebesar 110

juta dollar per tahun (Antara, 2010). Sehingga bagi Indonesia, teh merupakan

komoditas ekspor nonmigas yang menghasilkan devisa penting di sektor perkebunan.

Teh yang dikonsumsi masyarakat biasanya dimanfaatkan dengan cara menyeduh

daunnya menggunakan air panas, sehingga menghasilkan minuman yang

menyegarkan karena aromanya yang harum dan rasanya yang khas. Namun sejalan

dengan perkembangan iptek, saat ini tersedia pula teh instan (siap minum) dengan

berbagai jenis. Teh hijau (tidak difermentasi), teh oolong (semifermentasi) dan teh

hitam (fermentasi) merupakan jenis teh yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat.

Selain aroma dan rasa yang digemari banyak orang, teh juga memiliki banyak

manfaat terhadap tubuh sehingga minuman ini layak untuk dikonsumsi secara teratur.

Polifenol dalam teh merupakan senyawa yang berperan besar sebagai pemberi

cita rasa dan berbagai khasiat bagi tubuh (Chen dkk., 2002). Menurut Erol dkk.

(2009), sifat antioksidan dan antibakteri teh berhubungan dengan adanya polifenol.

Selain itu, efek farmakologis teh yang lain terhadap tubuh yaitu sebagai

antiaterosklerosis, antihipertensi, antiradiasi dan antikanker (Li, 2002).

Citra Indonesia sebagai salah satu negara penghasil teh berdampak terhadap

pertumbuhan industri pengolahan teh. Saat ini telah beredar banyak jenis minuman

teh instan di masyarakat. Minuman teh instan tidak hanya dibuat oleh satu atau dua

industri minuman teh, tetapi banyak industri yang tertarik untuk ikut dalam bisnis

minuman teh instan. Banyaknya industri minuman teh instan yang ada di Indonesia

menyebabkan semakin banyaknya jumlah ampas teh yang dihasilkan. Ayuningtyas

(2010) melaporkan bahwa pabrik minuman teh ‘S’ cabang Ungaran memerlukan

(2)

¹ Wawancara dengan Dedi Nursamsi (Production Department pabrik ‘C’), 26 Mei 2011.

² Wawancara dengan Nugroho (Koordinator Produksi dan Transportasi kedai teh ‘T’ Salatiga), 9 Maret 2011.

2

cabang Ungaran dapat menggunakan bahan baku teh hijau hingga 360 kg dalam satu

kali produksi ¹. Sedangkan, kedai teh ‘T’ di Salatiga menggunakan 100 g teh hijau

setiap harinya ².

Saat ini pemanfaatan ampas teh lebih banyak digunakan sebagai bahan pembuat

pupuk kompos. Ayuningtyas (2010) menyebutkan bahwa pabrik ‘S’ mengolah ampas

teh hanya untuk dijadikan kompos dengan cara thermofil dan vermikompos.

Agustianingrum (2009) dan Wijoyo (2009) melaporkan bahwa ampas teh masih

memiliki aktivitas antioksidan. Sedangkan menurut Maidawati dkk. (2010) ampas

teh, baik teh hijau maupun teh hitam, juga dapat digunakan sebagai bahan aktif

dalam tabir surya karena secara in vitro dapat menyerap sinar UV A dan UV B.

Potensi dari ampas teh yang cukup menjanjikan ini perlu terus dikembangkan untuk

menunjang diversifikasi pemanfaatan ampas teh selain hanya sebagai bahan pembuat

kompos. Berdasarkan manfaat polifenol teh sebagai antibakteri dan masih adanya

senyawa polifenol dalam ampas teh, maka dalam penelitian ini akan dilihat sejauh

mana aktivitas antibakteri dari ampas teh hijau dalam menghambat pertumbuhan

bakteri Gram positif (Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus) dan Gram negatif

(Escherichia coli).

1.2. Tujuan

a. Menentukan aktivitas antibakteri fraksi etil asetat dari ekstrak ampas teh hijau

terhadap bakteri Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus dan Escherichia

coli.

b. Menentukan golongan kandungan senyawa kimia fraksi etil asetat dari

Referensi

Dokumen terkait

Enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks/inflasi yaitu kelompok bahan makanan 2,77 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,49

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji aspek pemijahan ikan motan di perairan rawa banjiran Sungai Kampar Kiri yang me lip uti ukuran pertama kati matang gonad, musim pernijahan,

Itu tidaklah dimaksudkan bahwa mereka mesti mengalami kematian. Namun, maksudnya adalah mereka berperang baik mereka terbunuh atau tidak terbunuh. Jika mereka terbunuh, maka

Pasang kembali bata kepala di atas pasangan yang telah selesai sesuai dengan garis ketebalan di profil ketegakan, cek tebal spesi dan datarnya dengan water

Hasil yang diperoleh dari kegiatan PPL yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata berkaitan dengan perencanaan, penulisan perangkat pembelajaran, proses pembelajaran dan

[r]

Berdasarkan pada 3 titik stasiun kandungan karbon serasah daun kuma ( Palaquium luzoniense Vid.) pada setiap lokasi penelitian di Hutan Lindung Nanga-Nanga Papalia Kota

Apakah seorang pemimpin yang mempengaruhi pengikutnya pada area yang tidak berhubungan (extraneous) atau bahkan bertentangan dengan kepentingan kelompok sebagaimana usaha