• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEP.194 KEP BKIPM 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEP.194 KEP BKIPM 2013"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

[Type the company name]

[Type the document

title]

[Type the document subtitle]

(5)

SAMBUTAN

Pada Tahun 2011 Sub bagian Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi telah menyusun

pedoman untuk dapat menentukan kebutuhan berdasarkan prioritas dalam strategi sistem

informasi dan teknologi informasi serta mengembangkan dan mengoperasikan aplikasi saat ini

dan yang akan datang kepada unit kerja lingkup BKIPM.

Sejalan dengan penyusunan pedoman standar maka pada Tahun 2012 dilakukan

penyusunan standar sarana prasarana teknologi informasi sebagai tindak lanjut atas pedoman

yang telah disusun sebelumnya. Standar ini yang akan menjadi acuan bagi unit kerja lingkup

BKIPM dalam perencanaan strategis yang terkait dengan perencanaan kebutuhan sarana dan

prasarana teknologi informasi, baik perencanaan yang bersifat jangka pendek, menengah

maupun jangka panjang.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu proses

penyusunan standar, terutama Tim Koordinasi Sarana dan Prasarana BKIPM Bagian Informasi

dan Kehumasan, dan semoga buku standar ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Desember 2012 Kepala Badan

ttd

(6)

PENGANTAR

Bagian informasi dan hubungan masyarakat berupaya menjembatani alih teknologi

informasi antara unit kerja pusat dan unit kerja daerah. Salah satu bentuk kegiatan yang telah

dilaksanakan pada Tahun 2011 lalu berupa pedoman standar sarana prasarana teknologi

informasi 2011. Hal inilah yang memicu Bagian Informasi dan Hubungan Masyarakat untuk

lebih meningkatkan peranannya sebagai jembatan teknologi informasi dengan melanjutkan

kegiatan tahun 2012 ini berupa Standar Sarana Prasarana Teknologi Informasi 2012.

Buku standar ini yang menjadi acuan bagi unit kerja pusat dan daerah dalam

menentukan program dan rencana kerja yang berbasis teknologi informasi. Dengan adanya

acuan dan pedoman yang jelas terhadap kebutuhan perangkat teknologi informasi diharapkan

unit kerja pusat dan unit kerja daerah mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas tugas pokok

dan fungsi yang diemban masing – masing unit kerja. Semakin ke depan tantangan dan

tuntutan terhadap perangkat teknologi informasi semakin luas dan tak terbatas, untuk itu perlu

penerapan alih teknologi informasi dengan standar yang jelas dan tegas.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi sehingga

Standar Sarana Dan Prasarana Hardware Teknologi Informasi dapat diselesaikan.

Sekretaris Badan

ttd

(7)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN ... i

PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I. PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 2

1.3. Tujuan ... 2

1.4. Sasaran ... 3

1.5. Ruang Lingkup ... 3

Bab II. METODOLOGI ... 5

2.1. Metode Penyusunan ... 5

2.2. Pembagian Standar ... 5

2.3. Standar Normatif ... 6

2.4. Standar Kuantitatif ... 9

Bab III. KRITERIA PERHITUNGAN STANDAR ... 10

3.1. Standar Spesifik ... 10

(8)
(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Spesifik ... 11

Tabel 2. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Organisasi ... 14

Tabel 3. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Pendukung ... 18

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Pusat ... 26

Lampiran 2. Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Daerah ... 27

Lampiran 3. Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Pusat ... 29

Lampiran 4. Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Daerah ... 30

Lampiran 5. Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung Per Unit Kerja Pusat... 32

Lampiran 6. Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung Per Unit Kerja Daerah ... 33

Lampiran 7. Standar Spesifikasi Teknis Hardware Komputer Berdasarkan Level ... 35

Lampiran 8. Standar Spesifikasi Teknis Hardware Laptop Berdasarkan Level ... 36

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa paradigma baru dalam

produktivitas kinerja lembaga. Dengan perantara jaringan komputer dan internet kinerja

kementerian dapat ditingkatkan. Hal ini harus diimbangi dengan terpenuhinya perangkat

pendukung teknologi informasi dalam bentuk sarana dan prasarana teknologi informasi yang

berkesinambungan berdasarkan perkembangan teknologi informasi.

Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan merupakan

garda paling depan dalam mencegah masuk dan tersebarnya Hama Penyakit Ikan Karantina dan

berperan dalam keamanan hasil perikanan mempunyai fungsi pelayanan didalamnya.

Pelayanan yang dimaksud dalam hal sertifikasi produk perikanan. Kegiatan sertifikasi perlu

didukung sarana prasarana teknologi informasi untuk mempercepat dan mempermudah

pelayanan kepada masyarakat.

Guna mencapai pelayanan optimal, diperlukan informasi yang akurat dan tepat

mengenai perangkat standar terutama sarana dan prasarana teknologi informasi di

masing-masing unit kerja khususnya lingkup BKIPM. Informasi tersebut diperlukan dalam proses

menentukan dan menetapkan hasil akhir dalam pengambilan keputusan maupun kebijakan di

(12)

Pengambilan keputusan dan kebijakan yang terkait sarana dan prasarana teknologi

informasi harus didukung oleh sarana prasarana teknologi informasi yang sesuai standar. Oleh

karena itu perlu penyusunan Standar Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi lingkup BKIPM.

1.2. LANDASAN HUKUM

Peraturan perundang – undangan yang terkait dan menjadi dasar hukum pembuatan

Pedoman Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi adalah :

1. Undang – undang Republik Indonesia No 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan

Transaksi elektronik.

2. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan

Strategi Nasional Pengembangan e-Government;

3. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor : 41/PER/MEN.KOMINFO/

11/2007 tentang Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional.

4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER.15/MEN/2010 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.

5. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor : Kep.39/

MEN/SJ/2011 tentang Tim Teknologi, Informasi dan Komunikasi Kementerian

Kelautan dan Perikanan.

1.3. TUJUAN

Buku Standar ini disusun sebagai panduan dan acuan bagi unit kerja lingkup BKIPM

(13)

1.4. SASARAN

Sasaran penyusunan buku standar ini adalah unit kerja lingkup BKIPM mempunyai

pedoman dan acuan dalam merencanakan sarana prasarana teknologi informasi yang sesuai

standar dan kebutuhan.

1.5. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup standar sarana prasarana teknologi informasi kelompok hardware

meliputi jumlah, kualifikasi dan waktu. Dalam hal jumlah, nilai – nilai kuantitatif pada standar

merupakan nilai yang harus dipenuhi oleh semua unit kerja lingkup BKIPM. Apabila nilainya

dibawah standar maka perlu penambahan hardware agar sesuai standar. Jika nilainya sudah

sesuai standar atau melebihi standar maka hanya perlu melakukan upgrade hardware sesuai

spesifikasi.

Dalam hal kualifikasi, nilai – nilai spesifikasi pada standar dibagi menjadi 3 kategori yaitu

low level, middle level dan high level. Kategori tersebut di stratifikasi berdasarkan kebutuhan

spesifikasi dan ketersediaan anggaran pada unit kerja.

Dalam hal waktu, nilai – nilai standar kuantitatif dan spesifikasi akan mengalami

perubahan sesuai perkembangan teknologi informasi dan akan dievaluasi berdasarkan jangka

pendek, menengah dan panjang.

Nilai – nilai standar kuantitatif dan kualifikasi merupakan batasan minimal yang harus

dipenuhi untuk seluruh unit kerja baik pusat maupun daerah sesuai dengan ketentuan yang

(14)

Informasi Manajemen Aset dan Kekayaan Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang masuk dalam

kondisi baik dan bukan dalam kondisi rusak maupun rusak berat serta merupakan aset milik

BKIPM.

Pemilihan hardware disarankan bukan merupakan perangkat yang multifungsi dalam

satu perangkat seperti printer dan scanner dalam satu perangkat. Hal ini bermaksud agar

apabila terjadi kerusakan pada satu fungsi perangkat tidak mengganggu fungsi hardware yang

(15)

BAB II

METODOLOGI

2.1. METODE PENYUSUNAN

Metode penyusunan standar dilakukan berdasarkan :

a. Pemetaan dan deskripsi fungsi utama dari hardware TI.

b. Inventarisasi hardware TI yang terkait dengan pelaksanaan tugas dari unit-unit kerja

lingkup BKIPM.

c. Penyusunan pedoman standar hardware TI.

d. Penyusunan standar hardware TI.

2.2. PEMBAGIAN STANDAR

Pembagian standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan :

a. Standar Spesifik

Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan

khusus dimana fungsi dan komponen perangkatnya digunakan hanya untuk satu

jenis kegiatan.

b. Standar Organisasi

Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan struktur

organisasi yang melekat pada unit kerja lingkup BKIPM yang terdiri dari struktural,

(16)

c. Standar Pendukung

Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan

yang fungsi dan komponen hardwarenya tidak harus ada serta masih dapat

tergantikan oleh perangkat lain. Selain itu standar ini dapat digunakan untuk

melengkapi standar spesifik maupun organisasi.

2.3. STANDAR NORMATIF

a. Standar Unit Kerja Pusat

Unit kerja pusat sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 15

Tahun 2010 terdiri dari :

- Sekretariat Badan

Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melaksanakan penyerasian program dan

anggaran, kerja sama, serta pembinaan dan pemberian dukungan administratif

kepada semua unsur di lingkungan BKIPM.

- Pusat Karantina Ikan

Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melaksanakan pembinaan dan

pengembangan perkarantinaan ikan serta pemantauan dan evaluasi

pelaksanaannya.

- Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melaksanakan perumusan kebijakan,

penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis, monitoring,

(17)

- Pusat Manajemen Mutu

Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melaksanakan perumusan

kebijakan,penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis,

monitoring, evaluasi dan laporan di bidang manajemen mutu otoritas kompeten.

- Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan BKIPM

Merupakan unit kerja pusat yang bertugas melakukan sesuai dengan tugas

masing-masing jabatan fungsional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Unit kerja pusat khususnya Sekretariat Badan merupakan regulator dalam

pelaksanaan standar, yang salah satu tugas dan fungsinya mengatur, menentukan dan

menetapkan standar sarana dan prasarana teknologi informasi khususnya di unit kerja pusat.

Dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Bagian Informasi dan Hubungan Masyarakat khususnya

Sub Bagian Sarana Prasarana Teknologi Informasi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan sarana dan prasarana teknologi informasi terutama penyusunan standar sarana

prasarana teknologi informasi.

b. Standar Unit Kerja Daerah

Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil

Perikanan sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 25 Tahun 2011 terdiri atas :

- Unit Pelaksana Teknis di bidang pelayanan operasional karantina ikan, pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan.

Merupakan unit kerja daerah yang bertugas melaksanakan pencegahan masuk dan

(18)

Republik Indonesia, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta

penerapan sistem manajemen mutu. Unit ini terdiri dari :

Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan

yang selanjutnya disebut Balai Besar KIPM.

Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I

yang selanjutnya disebut Balai KIPM Kelas I.

Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas

II yang selanjutnya disebut Balai KIPM Kelas II.

Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan

Kelas I yang selanjutnya disebut Stasiun KIPM Kelas I.

Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan

Kelas II yang selanjutnya disebut Stasiun KIPM Kelas II.

- Unit Pelaksana Teknis di bidang pelayanan uji standar karantina ikan, pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan yaitu Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan, yang selanjutnya disingkat BUSKIPM.

Merupakan unit kerja daerah yang bertugas melaksanakan pengujian dan

pengembangan teknik dan metode pengujian karantina ikan, mutu, dan keamanan

hasil perikanan dalam rangka uji standar karantina ikan, pengendalian mutu, dan

keamanan hasil perikanan.

Untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi unit kerja daerah, perlu dukungan

teknologi informasi dalam melayani masyarakat. Dukungan tersebut dapat berupa penyiapan

(19)

pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat. Berdasar pada uraian tersebut maka perlu adanya

standarisasi sarana prasarana teknologi informasi.

2.4. STANDAR KUANTITATIF

Standar kuantitatif meliputi pengolahan data dengan kaidah-kaidah matematik

terhadap data angka atau numerik. Dalam hal ini standar kuantitatif diterjemahkan sebagai nilai

representasi dari perangkat ideal yang seharusnya dipenuhi. Setelah pengumpulan data maka

dilakukan analisis dan pengolahan data yang dibagi menjadi :

- Persiapan

Melakukan pemilihan atau sortir data sedemikian rupa sehingga hanya data yang

terpakai saja yang tinggal. Langkah persiapan bermaksud menyusun data agar

bersih, rapi dan tinggal mengadakan pengolahan lanjutan atau menganalisis.

- Tabulasi

Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.

- Analisis data

Dilakukan sesuai dengan pendekatan kebutuhan standar pada unit kerja yang terdiri

(20)

BAB III

KRITERIA PERHITUNGAN STANDAR

3.1. STANDAR SPESIFIK

Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan

khusus dimana fungsi dan komponen perangkatnya digunakan hanya untuk satu jenis kegiatan.

Jenis – jenis kegiatan yang dimaksud seperti persuratan, keuangan, perlengkapan, program,

kepegawaian, operasional, laboratorium serta data dan informasi. Tabel dibawah menampilkan

standar spesifik yang berkaitan dengan tugas dan fungsi pada masing – masing unit kerja.

Perangkat yang di standarisasi antara lain Personal Computer (PC), Laptop, Printer (Warna,

(21)
(22)

Nilai pada tabel merupakan jumlah standar hardware yang harus dipenuhi untuk masing

– masing kategori. Nilai tersebut diperbolehkan lebih tetapi tidak boleh sampai kurang. Hal

yang mendasari nilai tersebut karena terkait dengan aplikasi – aplikasi stand alone yang

memerlukan hardware sendiri tanpa digabung aplikasi lain. Sebagai contoh untuk jumlah

standar pada kategori keuangan (SAI), aplikasi ini sebaiknya menggunakan hardware sendiri

tanpa digabung aplikasi lainnya untuk meningkatkan kinerja dan keamanan data. Dan untuk

lebih meningkatkan mobilisasi maka diharuskan menggunakan laptop yang dilengkapi printer

dan storage untuk backup data maupun rekon. Storage dapat berupa media flash disk, harddisk

eksternal, CD, DVD dan lain – lain.

Untuk kategori operasional dibuat berdasarkan frekuensi harian komoditi perikanan

yang dilalulintaskan pada unit kerja. Pelayanan dengan frekuensi lebih dari 80 per hari

dimungkinkan untuk mempunyai nilai lebih dari yang distandarkan. Hal yang mendasari

perolehan nilai berdasarkan frekuensi hariannya karena sebagian besar UPT unit kerja daerah

melakukan pelayanan sertifikasi setiap hari dengan nilai frekuensi harian komoditi perikanan

yang berbeda – beda antar masing – masing UPT. Dengan kisaran nilai frekuensi harian maka

dapat dikelompokkan kebutuhan hardware dari masing – masing UPT unit kerja daerah.

Sebagai contoh jika pelayanan frekuensi per hari antara 21 – 50 kali maka diperlukan 3

PC, 1 printer warna, 1 printer monochrome, 1 printer dotmatrix dan 3 UPS. Penggunaan 3 PC, 3

UPS dan 3 Printer dotmatrix dimaksudkan untuk 3 jenis kegiatan yang berbeda yaitu kegiatan

lalu lintas ekspor, domestik masuk dan impor (termasuk domestik masuk). Sehingga masing –

masing kegiatan lalu lintas dapat ditangani oleh 1 PC, 1 UPS dan 1 Printer dotmatrix. Hal ini

(23)

telah dilengkapi printer dotmatrix. Printer warna dan monochrome digunakan secara bersama

– sama (networking) untuk semua PC operasional.

Kategori laboratorium dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu Laboratorium

Organoleptik, Parasit, Patologi, Jamur, Bakteri HPIK, Bakteri Mutu, Biologi Molekuler, Virus,

ELISA, Culture sel, Kualitas Air, Immunologi, Kimia & Logam Berat, Residu, PPC (Pengambilan

Contoh), Administrasi & LHU (Lap. Hasil Uji).

Perangkat yang masuk standarisasi pada kategori laboratorium ini bukan hardware yang

merupakan satu paket dengan alat laboratorium. Misalnya pengadaan alat laboratorium

mikroskop yang dalam paket penjualannya menyertakan 1 unit PC, maka PC tersebut tidak bisa

dimasukkan dalam nilai standar pada kategori laboratorium. Hal ini untuk mengantisipasi

kerusakan dan kesalahan dalam penggunaan suatu perangkat untuk banyak kegiatan.

Contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar spesifik per unit kerja pusat

disajikan pada lampiran 1. Sedangkan contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan

standar spesifik per unit kerja daerah disajikan pada lampiran 2.

3.2. STANDAR ORGANISASI

Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan struktur

organisasi yang melekat pada unit kerja lingkup BKIPM yang terdiri dari struktural, fungsional

dan non fungsional. Tabel dibawah menampilkan standar organisasi yang berkaitan dengan

struktur organisasi pada masing – masing unit kerja. Perangkat yang di standarisasi antara lain

Personal Computer (PC), Laptop, Printer (Warna, Monochrome, Dotmatrix), Scanner, UPS dan

(24)
(25)

Kategori standar berdasarkan organisasi dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu unit kerja

pusat dan unit kerja daerah. Unit kerja pusat terbagi menjadi Sekretariat Badan (SETBAN) dan

Pusat – pusat yang terdiri dari Pusat Karantina Ikan (PUSKARI), Pusat Sertifikasi Mutu dan

Keamanan Hasil Perikanan (PUSSM) dan Pusat Manajemen Mutu (PUSMM).

Masing – masing unit kerja dibagi menjadi 3 sub kategori yaitu struktural, fungsional

dan non fungsional. Untuk sub kategori struktural jumlah perangkat disesuaikan dengan jumlah

pejabat yang ada sesuai dengan struktur organisasi yang ada berdasarkan regulasi.

Pengecualian untuk Kepala Badan dan Sekretaris Badan mempunyai standar perangkat PC dan

Laptop masing – masing sebanyak 1 perangkat dengan tujuan untuk menambah fungsi dan

tuntutan kebutuhan perangkat pada pejabat tersebut. Penjelasan nilai – nilai yang sifatnya

perbandingan antara lain :

- Nilai 1:2 A), artinya 1 perangkat standarnya digunakan untuk 2 pegawai dan

berlaku kelipatannya. Contoh jika di suatu unit kerja pegawainya 11 maka

standarnya perlu 6 perangkat. Hal yang mendasari nilai tersebut karena

pegawai tersebut memerlukan perangkat tersebut untuk memenuhi tanggung

jawab dan tugas pokok yang terkait administrasi dan teknis. Dan tujuan

membagi perangkat untuk 2 pegawai adalah faktanya pegawai tersebut sudah

mendapat perangkat yang setara pada standar lainnya. Jadi nilai ini merupakan

untuk pegawai yang tidak menerima standar lain selain standar pada nilai ini.

- Nilai 1:1 B) pada perangkat UPS artinya 1 UPS untuk 1 PC sehingga bisa diartikan

bahwa setiap PC harus dilengkapi dengan UPS. Hal yang mendasari nilai

(26)

naik turunnya kebutuhan power supply serta untuk menambah masa pakai PC

tersebut dan mengurangi resiko kerusakan akibat tidak stabilnya power supply

yang ada di pasaran.

- Nilai 1 C) artinya nilai / jumlah perangkat tersebut diperuntukkan bagi kepala

dan penanggung jawab satker/wilker. Hal mendasari nilai tersebut karena

setiap kepala dan penanggung jawab satker/wilker memerlukan PC untuk

melaksanakan kegiatan administrasi dan teknis yang melekat pada tanggung

jawabnya sebagai kepala dan penanggung jawab. Disamping tugas pokok dan

fungsi yang melekat lainnya.

- Nilai 1:5 D) artinya 1 perangkat standarnya digunakan untuk 5 pegawai dan

berlaku kelipatannya. Misal pegawainya 11 maka standarnya perlu 3 perangkat.

Hal yang mendasari nilai tersebut karena penggunaan perangkat ini dapat

bersama – sama dengan pegawai lain secara bergantian. Selain itu adanya

rangkap jabatan dan tanggung jawab pada seorang pegawai yang kemungkinan

pegawai tersebut mendapatkan hardware dari kategori standar yang lain.

- Nilai 1:2 E) artinya 1 printer sesuai standar digunakan untuk 2 PC dan berlaku

kelipatannya. Misal ada 3 PC maka standarnya perlu 2 printer. Hal yang

mendasari nilai tersebut karena penggunaan perangkat ini dapat bersama –

sama dengan PC lain secara bergantian. Selain itu adanya rangkap jabatan dan

tanggung jawab pada seorang pegawai yang kemungkinan pegawai tersebut

(27)

Contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar organisasi per unit kerja

pusat disajikan pada lampiran 3. Sedangkan contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan

standar organisasi per unit kerja daerah disajikan pada lampiran 4.

Untuk contoh perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar spesifik dan

standar organisasi per unit kerja pusat disajikan pada lampiran 5. Sedangkan contoh

perhitungan jumlah perangkat berdasarkan standar spesifik dan standar organisasi per unit

kerja daerah disajikan pada lampiran 6.

3.3. STANDAR PENDUKUNG

Merupakan standar sarana prasarana teknologi informasi berdasarkan kebutuhan yang

fungsi dan komponen hardwarenya tidak harus ada serta masih dapat tergantikan oleh

perangkat lain. Selain itu standar ini dapat digunakan untuk melengkapi standar spesifik

maupun organisasi.

Tabel dibawah menampilkan standar pendukung yang berkaitan dengan kebutuhan

yang fungsi dan komponen hardwarenya tidak harus ada serta masih dapat tergantikan oleh

perangkat lain. Selain itu standar ini dapat digunakan untuk melengkapi standar spesifik

maupun organisasi. Perangkat yang di standarisasi antara lain :

- Alat visual yaitu LCD Projector, Layar Projector, PC Projector, Kamera Digital,

Kamera Video.

- Alat Pengelola dan Pendukung Jaringan yaitu Server Proxy, Server Database, Server

Aplikasi, Switch / Hub, NAS, Ruang Server, Pendingin Ruang Server, Pemadam

(28)

- Ruang Pengawasan dan Pemeriksaan Ulang yaitu PC / Laptop, Printer Dot Matrix,

Koneksi Internet, UPS.

Tabel 3. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Pendukung

Kategori Standar

Switch / Hub Sesuai Port dan Perangkat terkoneksi

NAS 2 1* 1* 1 1* 1*

Access Point maks. 25M antar AP

UPS 10 - 2* 1* 2* 2*

Ruang Pengawasan dan Pemeriksaan Ulang (Jumlah Perangkat per Ruangan)

PC / Laptop - - 1* - 1* 1*

Printer Dot Matrix - - 1* - 1* 1*

UPS - - 1* - 1* 1*

Keterangan :

(29)

Kategori standar khusus pendukung terbagi atas 3 kategori yaitu audio visual, jaringan

serta ruang pengawasan dan pemeriksaan ulang. Dari kategori standar tersebut di pisahkan

berdasarkan unit kerjanya. Unit kerja sendiri terbagi atas 6 kelompok unit kerja yaitu :

- Sekretariat Badan.

- Pusat – pusat terdiri dari Pusat Karantina Ikan, Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan

Hasil Perikanan serta Pusat Manajemen Mutu.

- Balai Besar.

- Balai Uji merupakan unit kerja Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu

dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM).

- Balai merupakan unit kerja Balai KIPM Kelas I dan Kelas II.

- Stasiun merupakan unit kerja Stasiun KIPM Kelas I dan Kelas II.

Jumlah perangkat yang distandarkan berbeda untuk masing – masing unit kerja.

Nilai/jumlah perangkat yang diberi tanda bintang artinya perangkat tersebut berlaku bagi

masing – masing unit kerja bukan nilai kumulatif. Misalnya standar LCD Projector untuk pusat –

pusat 5 buah, maka berlaku untuk Pusat Karantina Ikan sebanyak 5 buah, Pusat Sertifikasi Mutu

dan Keamanan Hasil Perikanan sebanyak 5 buah dan Pusat Manajemen Mutu sebanyak 5 buah,

(30)

3.4. KUALIFIKASI

Kategori kualifikasi merupakan kumpulan data dan informasi yang menstandarkan

spesifikasi teknis dari masing – masing perangkat teknologi informasi yang distandarkan.

Spesifikasi menjadi penting mengingat perlunya informasi hardware yang jelas bagi unit kerja

dalam mencari acuan dan referensi, sehingga hardware tersebut dapat dimanfaatkan secara

optimal dan efektif.

Kualifikasi memuat batasan – batasan minimal dari spesifikasi sebuah hardware, dimana

batasan minimal tersebut dibuat dengan mempertimbangkan aspek reliable (handal),

kebutuhan pemakaian dan perkembangan teknologi informasi.

Spesifikasi tersebut bersifat dinamis dan menyesuaikan dengan perkembangan

teknologi informasi. Spesifikasi disarankan jenis built up dengan garansi dan support yang

bersifat lokal maupun regional demi mendukung kemudahan dalam perawatan dan

penggantian suku cadang.

Dasar pengelompokkan hardware karena ketersediaannya di pasaran secara garis besar

menggunakan pengelompokkan low, middle dan high level, disamping harga yang juga

mempengaruhi. Biasanya semakin tinggi harga perangkat maka semakin banyak fitur dan

kelengkapannya dan masuk sebagai kategori high level, sedangkan semakin rendah harga maka

semakin sedikit fitur dan kelengkapannya. Walaupun terkadang masih ada hardware dengan

harga murah dengan fitur dan kelengkapan yang hampir sama dengan yang harganya mahal

sekalipun. Maka spesifikasi standar sarana prasarana teknologi informasi dikelompokkan

berdasarkan 3 kategori yaitu low level, middle level dan high level. Kegunaan masing – masing

(31)

A. Low level

Kategori low level merupakan hardware dengan spesifikasi yang digunakan pada kelas

bawah termasuk dari segi harga merupakan yang paling murah dari ketiga kategori.

Kategori low level digunakan untuk keperluan administrasi perkantoran (office),

persuratan, keuangan (SAI, GPP, PNBP, SPM, AFS), perlengkapan (BMN, Persediaan),

perencanaan (RKAKL, Monev), Kepegawaian (SIMPEG), laboratorium pada kategori

standar spesifik. Serta untuk keperluan fungsional, non fungsional, penanggung jawab

satker/wilker pada kategori standar organisasi. Selain itu kategori standar pendukung

seperti PC projector, kamera digital, kamera video, UPS bisa dimasukkan apabila dana

yang ada hanya cukup untuk low level.

B. Middle level

Kategori middle level merupakan hardware dengan spesifikasi yang digunakan pada

kelas menengah termasuk dari segi harga yang cukup terjangkau. Kategori middle level

digunakan untuk keperluan data dan informasi pada standar spesifik. Kategori middle

level juga diberlakukan pada standar organisasi terutama untuk struktural di unit kerja

pusat dan daerah. Selain itu hardware pada kategori standar pendukung seperti LCD

projector, server (proxy, database), NAS, router di unit kerja daerah juga masuk pada

(32)

C. High level

Kategori high level merupakan hardware dengan spesifikasi yang digunakan pada kelas

atas termasuk dari segi harga yang lebih mahal dari middle level. Kategori high level

digunakan untuk keperluan data dan informasi pada standar spesifik apabila pada

kategori middle level, hardware dirasakan masih belum mencukupi untuk menunjang

tugas pokok dan fungsi pekerjaan. Tetapi apabila sudah cukup bisa hanya sampai pada

kategori middle level saja. Hal ini berlaku pula untuk semua hardware yang masuk pada

kategori middle level.

Hardware teknologi informasi yang masuk dalam spesifikasi teknis yaitu PC (Personal

Computer), Laptop, Printer, Scanner, UPS, LCD Projector, Kamera Digital, Kamera Video,

Switch/hub, Router, Access Point, NAS (Network Attached Storage), Server, Rack (Rak) Server,

Ruang Server, Pendingin Ruang Server, Pemadam Kebakaran Ruang Server, Koneksi Internet.

(33)

Tabel 4. Standar Kualifikasi Hardware

No. Hardware Pembagian Level

Berdasarkan

Leveling

Low Level Middle Level High Level

1. PC (Personal Computer) Spesifikasi Lihat lampiran 7

2. Laptop Spesifikasi Lihat lampiran 8

3. Printer Koneksi dengan perangkat Kabel (USB, Serial,

Paralel)

4. Scanner Resolusi, kedalaman bit,

jenis, kecepatan

6. LCD Projector Resolusi SVGA (800x600), XGA

(1024x768)

WXGA (1280x800) WUXGA (1920x1200),

Full High Definition/HD (1920x1080)

7. Kamera Digital Jenis Pocket/saku SLR (Single Lens Reflex) DSLR (Digital Single

Lens Reflex)

8. Kamera Video Perbesaran (Zoom),

(34)

No. Hardware Pembagian Level Berdasarkan

Leveling

Low Level Middle Level High Level

9. Switch/hub Layer Layer 1 Layer 2 Layer 3

10. Router Kemampuan setting Routing Routing, Firewall Routing, Firewall,

Bandwidth Management, dll

11. Access Point Jenis dan antena Indoor + antena

indoor

Dukungan NIC NIC ethernet NIC gigabyte ethernet NIC gigabyte ethernet

dan Fibre Channel

13. Server Jumlah core processor 1 core 2 core 4 core

14. Rack (Rak) Server Jumlah U 10 U 30U 40U

15. Ruang Server Luas Minimal 2 x 2 M atau sesuai kebutuhan dan kemampuan

16. Pendingin Ruang Server Luas Ruang Server

1 M2 = 500 BTU/h (British

Minimal ½ PK atau sesuai kebutuhan dan kemampuan

17. Pemadam Kebakaran

Ruang Server

Jenis Tabung Wheel caring Ceiling (atap plafon)

18. Koneksi Internet Jenis, Kecepatan Jenis : dial up/gprs/3G

(35)
(36)

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Jumlah Standar Spesifik Per Unit Kerja Pusat

No. Nama UPT PC Laptop

Printer

Scanner UPS

Server Database +

Aplikasi

Server Proxy

Ruang Server

Warna Hitam

Putih

Dot Matrix

1 Sekretariat Badan 4 9 1 10 0 1 14 8 2 1

2 Pusat Karantina Ikan 4 9 1 10 0 1 4 0 0 0

3 Pusat Sertifikasi Mutu 4 9 1 10 0 1 4 0 0 0

(37)
(38)
(39)

Lampiran 3. Contoh Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Pusat

No. Nama UPT Jumlah

Pegawai Struktural Fungsional

Non

Fungsional PC Laptop

Printer

Scanner UPS

Warna Hitam

Putih

Dot Matrix

1 Sekretariat Badan 74 18 1 55 31 47 20 29 0 19 31

2 Pusat Karantina Ikan 42 11 10 21 17 27 13 16 0 12 17

3 Pusat Sertifikasi

Mutu 34 11 0 23 13 23 13 12 0 12 13

4 Pusat Manajemen

(40)

Lampiran 4. Contoh Perhitungan Jumlah Standar Organisasi Per Unit Kerja Daerah

No. Nama UPT Jumlah

Pegawai Strukt. Fungsi.

(41)

No. Nama UPT Jumlah

Pegawai Strukt. Fungsi.

(42)

Lampiran 5. Contoh Perhitungan Jumlah Standar Spesifik, Organisasi dan Pendukung Per Unit Kerja Pusat

No. Nama UPT PC Laptop

Printer

Scanner UPS

Server Database +

Aplikasi

Server Proxy

Ruang Server

Warna Hitam

Putih

Dot Matrix

1 Sekretariat Badan 35 56 21 39 0 20 45 8 2 1

2 Pusat Karantina Ikan 21 36 14 26 0 13 21 0 0 0

3 Pusat Sertifikasi Mutu 17 32 14 22 0 13 17 0 0 0

(43)
(44)
(45)

Lampiran 7. Standar Spesifikasi Teknis Hardware Komputer Berdasarkan Level

a. Low level

Processor Min. Dual core atau yang setara

RAM 1 – 2 GB DDR

Network Connection 10/100/1000 Mbps

Video Type Min. Integrated Graphic (onboard)

Hard Drive Min. 160 GB

Optical Drive Min. DVD RW

Interfaces Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio

b. Middle level

Processor Min. Quad Core atau yang setara

RAM Lebih dari 2 – 4 GB DDR

Network Connection 10/100/1000 Mbps

Video Type Min. Integrated Graphic (onboard) atau eksternal VGA 512 MB

Hard Drive Min. 320 GB

Optical Drive Min. DVD RW

Interfaces Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio

c. High Level

Processor Lebih dari quad core

RAM Lebih dari 4 GB DDR

Network Connection 10/100/1000 Mbps

Video Type Min. Integrated Graphic (onboard) atau eksternal VGA 1 GB

Hard Drive Min. 1 TB

Optical Drive Min. Blue-ray

(46)

Lampiran 8. Standar Spesifikasi Teknis Hardware Laptop Berdasarkan Level

a. Low level

Processor Min. Dual core 2.2 GHz atau yang setara

RAM 1 – 2 GB DDR

Network Connection 10/100/1000 Mbps, Wireless a/b/g/n Video Type Min. Integrated Graphic (onboard)

Hard Drive Min. 160 GB

Optical Drive Min. DVD RW

b. Middle Level

Processor Min. Quad Core atau yang setara

RAM Lebih dari 2 – 4 GB DDR

Network Connection 10/100/1000 Mbps, Wireless a/b/g/n Video Type Min. Integrated Graphic (onboard) 512 MB

Hard Drive Min. 320 GB

Optical Drive Min. DVD RW

Interfaces Min. Serial Port, Parallel Port, USB Port, Audio

c. High Level

Processor Lebih dari quad core

RAM Min. 4 GB DDR

Network Connection 10/100/1000 Mbps

Video Type Min. Integrated Graphic (onboard) VGA 1 GB

Hard Drive Min. 1 TB

Optical Drive Min. Blue-ray

(47)

Lampiran 9. Daftar Isilah

Hardware : Perangkat keras

Software : Perangkat lunak

Network : Jaringan komputer

Brainware : Sumber daya manusia

Power supply : Energi listrik

PC (Personal Computer) : Komputer personal/desktop

Stand alone : Personal/tersendiri/berdiri sendiri

UPT : Unit Pelaksana Teknis

Networking : Jaringan/Sharing/digunakan bersama - sama

UPS : Uninterruptible Power Supply

Low level : Level/Kelas bawah

Middle level : Level/Kelas menengah

High level : Level/Kelas atas

Non Level : Tanpa level/kelas

Interchangeable lens : Lensa dapat diganti – ganti

Uninterchangeable lens : Lensa tidak dapat diganti – ganti

Indoor : Dalam ruangan

Outdoor : Luar ruangan

Storage : Media penyimpanan

NIC (Network Interface Card) : Kartu jaringan

Fungsional : Pegawai Negeri Sipil yang sesuai SK menduduki

Jabatan Fungsional atau Struktural

Non Fungsional : Pegawai Negeri Sipil yang sesuai SK tidak

(48)

Gambar

Tabel 2. Jumlah Hardware Berdasarkan Standar Organisasi
Tabel 4.  Standar Kualifikasi Hardware

Referensi

Dokumen terkait

Profil masyarakat Kelas menengah Muslim di SDIT Insan Utama sebanyak 37% adalah kelas menengah kategori middle dengan rentang pengeluaran perhari sebesar Rp. Dalam pola mendidik

rata Ket. Pada pernyataan pertama “Harga makanan yang ditetapkan Makecents Coffee Shop relatif terjangkau”, memiliki nilai rata-rata 4.13 yang termasuk dalam

Harga yang ditawarkan masih tergolong cukup terjangkau untuk kalangan menengah hal ini terlihat pula dari tabel 4.7 yang menggambarkan bahwa untuk pelanggan dengan

Pencapaian yang didapatkan dari segi harga, harga yang diberikan Kandatel Yogyakarta cukup sesuai dengan daya beli masyarakat dan spesifikasi produk

Berdasarkan analisis diskriptif secara umum diketahui bahwa motivasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 4 Purworejo termasuk kategori cukup sebesar 68,50%,

TENTANG SPESIFIKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI BUKU TEKS PELAJARAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH UNTUK BUKU TEMATIK KELAS III DAN KELAS

4) Ketentuan-ketentuan selanjutnya yang berhubungan dengan ID Card dan akreditasi, termasuk spesifikasi, kategori, jumlah, hak yang tercantum, prosedur, tanggal dan

Harga tersebut termasuk harga yang cukup terjangkau dengan baiknya fasilitas dan pelayanan yang diberikan oleh PT AMWa Tours.Pada tahun 2015 jumlah jamaah umrah di PT AMWa