• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV Konsep Perancangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV Konsep Perancangan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

Konsep Perancangan A. Tataran Lingkungan / Komunitas

Pemilihan Motif pada Batik Sekar Jagad Cirebon ini di sesuaikan tema trend dari Biopop. Mengambil motif batik pada busana ini di harapkan dapat memperkenalkan batik kepada masyarakat awam yang pada mulanya mungkin hanya tertarik pada visual dari busana saja, berlanjut menjadi penasaran dan mencari tahu tentang motif batik yang dia pakai, kemudian melestarikan ragam motif batik yang ada di Indonesia.

Untuk pangsa pasar masyarakat kelas menengah, desainer mensiasatinya dengan menggunakan bahan atau material yang cukup terjangkau dari segi kain dan untuk motif batik menggunakan system digital printing yang memang pengerjaan tanpa memerlukan waktu yang cukup lama dan hasilnya pun diatas rata-rata dengan biaya yang terjangkau. Dan di harapkan untuk industry kreatif ini (Digital Printing) mampu menjadi salah satu pembangkit ekonomi nasional yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Industri kreatif ini mampu menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

B. Tataran Sistem

1. Cara Penyebaran dan Pemanfaatan Produk

Penyebaran dalam hal promosi produk ini dapat dilakukan secara, mempromosikan melalui media social. Yang kita tahu, media social adalah wadah/fasilitas yang hampir seluruh khalayak masyarakat menggunakannya, dimana seluruh masyarakat berbagi pengalaman, moment tertentu ataupun mempromosikan sebuah produk. Pemanfaatan media social sebagai wadah untuk menyebarkan dan mempromosikan sebuah produk ini adalah salah satu alternatif yang digunakan menyebarkan produk tersebut. Melalui

(2)

sebuah buku catalog, brosur, atau pun flyer yang berisikan semua produk di bagikan kepada khalayak umum atau masyarakat. Mengikuti berbagai pameran sejenis yang ada lalu memamerkan hasil karya untuk di jual dan memperkenalkan merek dagang pada masyarakat luas.

Pemanfaatan produk ini sendiri mengacu kepada industry kreatif yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama golongan menengah kebawah. Permasalahan yang banyak di alami oleh masyarakat adalah di bidang perekonomian. Masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah sering di pandang sebelah mata dan di anggap kurang memiliki wawasan atau pengetahuan yang luas maupun pengalaman yang memadai. Dalam membuka atau mengembangkan layanan jasa Digital

Printing maka di perlukan banyak karyawan dalam pengoperasian mesinnya.

Untuk itu masyarakat dapat menjadi pekerja dari layanan jasa tersebut. Dari salah satu alasan ini dapat membantu kesejahteraan masyarakat karena dapat menjadi karyawan, baik sebagai kurir, menjadi pengoperasian mesin dan sebagainya.

Selain alasan di atas, pemanfaatan motif batik yang terdapat pada pakaian tersebut bertujuan untuk melestarikan motif-motif batik di berbagai kalangan baik muda ataupun tua, kaya atau miskin. Motif batik di jaman sekarang ini dapat di pakai oleh semua masyarakat dan sudah tidak ada lagi penggolongan kalangan kerajaan atau rakyat jelata. Motif batik di kalangan masyarakat masih dianggap sebagai hal yang kuno sudah tertinggal jaman dan tidak menarik. Tapi dengan pemberian warna yang bagus, mengubah motif batik, dan peletakan motif yang tepat dapat meningkatkan minat dan keingintahuan masyarakat pada motif batik tersebut. Dari pengubahan visual ini lah kemudian dapat melestarikan ragam motif batik yang ada di Indonesia.

(3)

C. Tataran Produk

1. Penjelasan Produk Secara Rinci

Pada mulanya pembuatan motif batik ini bertujuan untuk membuat masyarakat mengerti akan makna dari motif batik pada pakaian yang mereka pakai dan melestarikan motif batik tersebut. Untuk mengikuti keinginan masyarakat juga, maka penulis mengaplikasikan motif batik pada sebuah pakaian karena salah satu barang yang pokok digunakan. Pakaian yang di desain pun mengikuti trend yang ada, salah satunya adalah Trend Forcasting. Disini penulis akan menjelaskan secara detail.

Penulis ingin mengangkat motif batik pada pakaian, karena pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Motif batik yang penulis angkat adalah motif batik sekar jagad. Motif batik sendiri memiliki filosofi keserasian dan harmonisasi antar sesama manusia, manusia dengan alam dan sang pencipta. Motif sekar jagad memiliki filosofi keragaman di Indonesia maupun di seluruh dunia. Motifnya terlihat seperti peta yaitu kumpulan pulau-pulau yang menyatu, itu sebabnya batik ini di gambarkan sebagai peta. Jadi walaupun Negara-negara di seluruh dunia terpisah-pisah tetapi tetap terlihat harmonis seperti yang di gambarkan pada motif sekar jagad. Dari keragaman inilah terlihat harmonisasi di seluruh dunia.

Gambar 4.1 : Batik Tulis Sekar Jagad Sumber : www.smp-prosit.com

(4)

Disini penulis akan memberikan pewarnaan full color atau akan menggunakan warna-warna yang cerah, karena target market yang dituju adalah anak muda atau remaja dengan kisaran umur 18 - 25 tahun. karena pada rentang umur tersebut penulis ingin meningkatkan minat pada anak muda. Yang kita ketahui Motif batik di Indonesia ada yang berasal dari keraton dan pesisir. Batik Cirebonan Pesisiran sangat di pengaruhi oleh karakter masyarakat pesisiran yang pada umumnya memiliki jiwa terbuka dan mudah menerima pengaruh budaya asing. Pada daerah sekitar pelabuhan biasanya banyak orang asing yang singgah, berlabuh hingga terjadi perkawinan etnis yang berbeda (asimilasi), maka batik cirebonan pesisiran lebih cenderung menerima pengaruh budaya dari luar yang di bawa oleh pendatang. Sehingga batik Cirebon yang satu ini lebih cenderung untuk bisa memenuhi atau mengikuti selera konsumen dari berbagai daerah (lebih kepada pemenuhan komoditas perdagangan dan komersialitas), sehingga warna-warna batik cirebonan pesisiran lebih atraktif dengan menggunakan banyak warna.

Selain alasan diatas, mengapa batik pesisiran memiliki warna yang cerah adalah karena kegiatan orang-orang di pesisiran pantai memiliki kehidupan yang sama sepanjang waktu yaitu pergi ke laut mencari ikan dan kembali ke rumah untuk istirahat. Maka untuk memberikan warna di kesehariannya di perlihatkan pada motif batik yang ceria dan berbeda dengan batik keraton yang berwarna sogan.

(5)

Gambar 4.2 : Batik Tulis Sekar Jagad Cirebon Sumber : Dian Lestari 2016

Karena penulis akan membuat pakaian dengan motif batik maka pakaian harus mengikuti sebuah trend. Oleh sebab itu penulis akan mengangkat salah satu kategori dari Trend Forecasting 2016-2017.

Dengan melihat Trend Forecasting 2016-2017 Decoding: Fashion dengan tema Resistance. Secara umum, ada 4 pembagian kategori di tema ini. Yaitu biopop, humane, colony, dan refugium. Penulis akan mengangkat motif batik dengan mengikuti trend fashion dari Trend Forecasting 2016-2017 dengan mengambil salah satu dari 4 kategori tersebut yaitu Biopop. Kenapa penulis mengangkat kategori Biopop adalah, karena di lihat dari segi makna dan warna sesuai dengan konsep sebelumnya yaitu bermakna keselarasan atau keserasian dan dengan warna-warna yang cerah. Berikut penjelasan singkat dari kategori Biopop.

Sumber ide Biopop ini berasal dari jasad renik (virus, bakteri, jamur dan sebagainya) yang terlihat pada mikroskopik sebuah sel, yaitu satuan terkecil dari kehidupan yang mampu memperbanyak diri secara independen (bebas) dengan berbagai bentuk dan warna-warna cemerlang. Jasad renik dianggap membawa penyakit justru di angkat oleh para desainer karena jasad renik tersebut tidak hanya memiliki sisi buruk, tetapi dia dapat hidup dan berkembang dengan alam dan manusia secara harmonis/selaras.

(6)

Gambar 4.3 : Resistance Sumber : Trend Forecasting

Gambar 4.4 : Biopop Sumber : Trend Forecasting

Gambar 4.5 : Biopop Color Inspiration Sumber : Trend Forecasting

(7)

Trend selalu mengikuti jaman, masa kini bisa disebut juga kontemporer.

kontemporer dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah: pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini; dewasa ini. Artinya motif batik kontemporer hidup pada kekinian dimana perajin batik menghasilkan motif diluar motif tradisional yang sudah kita kenal beberapanya. Motif kontemporer selalu menghadirkan kebaruan, ditujukan untuk pilihan maupun verifikasi komoditas produk batik. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.

Gambar 4.6 : Batik Kontemporer Sumber :tembi.net

(8)

2. Moodboard

Gambar 4.7 : Moodboard Sumber : Dian Lestari, 2016

3. Perancangan Motif Batik dengan Menggunakan Software

Pada awal perancangan membuat sketsa desain alternative, setelah selesai di pilih beberapa desain yang bagus lalu di buat ke dalam software untuk membuat tampilan gambar 2D dengan format berupa vektor. Selain

software tersebut, perancangan ini juga memerlukan keterampilan khusus

dalam penjahitan pakaian.

4. Pemilihan Bahan

Material utama yang digunakan adalah katun polyester yang memiliki warna-warna yang cerah. Dari berbagai jenis katun polyester yang ada dipasaran, warna paling cerah disebut katun pop molly. Bahan katun polyester yang umum ukuran lebarnya dominan 1.50 meter, untuk katun pop molly ini memiliki lebar 1.16 meter. Jika dipegang sedikit seperti bahan drill

(9)

tetapi dia lembut karena masih mengandung bahan katun dan bahannya tebal. tidak transparant jika dikenakan. Karena mengandung katun maka jika dikenakan tidak terasa panas dan nyaman.

Kain yang terbuat dari serat polyester ini dikenal tahan lama, tidak mudah kusut dan lebih cepat kering saat di jemur. Kelebihan lainnya adalah polyester lebih tahan terhadap berbagai bakteri, tahan air (water-resistant) dan juga tidak mudah susut ataupun melar. Namun seperti jenis serat lainnya yang memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai bahan tekstil, polyester juga memiliki kelemahan yaitu tidak bisa menyerap keringat sehingga terasa panas saat digunakan di cuaca yang panas. Bahan ini lebih cocok dipakai di ruangan ber-AC atau di daerah yang dingin. Walaupun serat polyester itu halus dan licin namun serat ini juga dapat mengakibatkan iritasi kulit bagi sebagian pemakai. Bahan poliester juga mudah terbakar, sama seperti kebanyakan bahan kain sintesis lainnya karena bahan bahan tersebut terbuat dari polimer.

Kelebihan lainnya adalah polyester tahan terhadap pencucian kimia atau

dry cleaning maupun pelarut organik. Karena kemampuannya bertahan

terhadap bakteri dan jamur, bahan yang mudah perawatannya ini juga merupakan bahan favorit untuk dipakai pada bantal, guling ataupun selimut.

Untuk meminimalisir kelemahan bahan kain yang terbuat dari serat polyester ini, mereka suka menggabungkannya dengan bahan serat alami seperti katun. Sejauh ini, katun dan polyester adalah gabungan yang paling umum – polyester membantu mempertahankan bentuk dari kain itu sendiri sekaligus membantu membuat kainnya tahan terhadap lecek ataupun noda, sedangkan katun menyumbang daya serapnya dan kenyamanan terhadap kain tersebut.

(10)

5. Proses Cetak (Digital Printing)

Pada proses pencetakan, penulis memberikan hasil dari pengolahan

software yang berupa vector dan di masukan ke dalam format jpeg, yang

selanjutnya di proses oleh pihak pabrik sehingga menghasilkan motif batik yang sudah di print.

6. Eksplorasi Motif

Pada pembuatan motif batik dibuat seakan-akan seperti abstrak pola yang tidak beraturan. Jika di lihat secara kesatuan terlihat seperti sebuah puzzle. Penulis sengaja membuat kesan seperti itu untuk memperkuat tampilan yang modern dan playfull, karena melihat dari segi target untuk para remaja.

Tabel 4.1 Proses eksplorasi motif

Unsur Ide Sketsa Digital Penjelasan

Gambar 4.8 : Batik Sekar Jagad Sumber : Dian Lestari,

2016

Gambar 4.9 : Batik Sekar Jagad Sumber : Dian Lestari,

2016

Gambar 4.10 : Motif Batik

Sumber : Dian Lestari, 2016 Gambar 4.11 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari, 2016

Ornamen byur, Motif batik ini ditandai dengan

ornamen bunga dan dedaunan kecil yang mengelilingi ornamen

pokok secara penuh, misalnya adalah Karang Jahe, Mawar Sepasang, Dara Tarung, dan Banyak

(11)

Gambar 4.12 : Motif Batik Udan Liris

Sumber : dreamstime.com

Gambar 4.13 : Batik Sekar Jagad Sumber : Dian Lestari,

2016

Gambar 4.14 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari, 2016

Gambar 4.15 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari,

2016

Batik motif liris ada yang mengartikan lereng

yaitu motif yang mempunyai bentuk dasar garis-garis miring sejajar. Jadi batik motif liris yaitu batik yang motif pokoknya berupa

garis-garis miring sejajar. Batik motif udan

liris ini juga diartikan hujan gerimis atau hujan

rintik-rintik, merupakan simbol kesuburan, kesejahteraan, dan rahmat dari Tuhan.

Gambar 4.16 : Batik Sekar Jagad Sumber : Dian Lestari,

2016 Sumber : Dian Lestari, 2016 Gambar 4.17 : Motif Batik

Gambar 4.18 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari,

2016

Ornamen isian atau isen-isen adalah hiasan yang berfungsi mengisi bidang

kosong. ornament tabur ini bentuknya abstrak

dan setiap perajin biasanya memiliki kebiasaan membuat

ornament sendiri

Gambar 4.19 : Motif Batik Udan Liris

Sumber :

dreamstime.com Gambar 4.21 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari, 2016

Gambar 4.22 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari,

2016

Batik motif geometris, Kain yang didesain sebelumnya harus diberi

garis-garis dengan bantuan penggaris. Misalnya adalah motif

Tambal Sewu, Liris, Kawung, dan

(12)

Lengko-Gambar 4.20 : Batik Sekar Jagad Sumber : Dian Lestari,

2016

lengko.

Gambar 4.23 : Batik Sekar Jagad Sumber : Dian Lestari,

2016

Gambar 4.24 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari, 2016

Gambar 4.25 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari,

2016

Ornamen isian atau isen-isen adalah hiasan yang berfungsi mengisi bidang

kosong. ornament tabur ini bentuknya abstrak

dan setiap perajin biasanya memiliki kebiasaan membuat

ornament sendiri

Gambar 4.26 : Batik Sekar Jagad Sumber : Dian Lestari,

2016

Gambar 4.27: Motif Batik Ganggengan

Sumber :

www.netsains.net

Gambar 4.28: Motif Batik Sumber : Dian Lestari, 2016

Gambar 4.29: Motif Batik Sumber : Dian Lestari,

2016

Motif batik ganggengan (alga laut) memiliki arti

dalam kehidupan berlaku lemah lembut

bukan berarti lemah akan tetapi juga bisa melindungi dan berguna

bagi orang lain, karena ganggeng berperan melindungi hewan kecil dan sebagai pangan bagi

(13)

Gambar 4.30 : Batik Sekar Jagad Sumber : Www.fimela.com Gambar 4.31 : Puzzle Sumber : https://pixabay.com

Gambar 4.32 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari, 2016

Gambar 4.33 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari,

2016

Mengambil ide pola yang memiliki space supaya terlihat menarik

dan terlihat modern karena bila motifnya diperbanyak akan terlihat seperti puzzle

dan menambah daya tariknya tersendiri.

7. Perancangan Busana

Pada awal sketsa ini telah terpilih 4 desain. Tipe desain untuk remaja berumur 18-25 tahun memiliki karakter yang semangat dan ceria. Pola desain pakaiannya memiliki garis organic yang mewakili sifat feminim pada seorang perempuan.

Gambar sketsa pertama di pilih satu desain yang sesuai konsep yaitu sebelah kiri, dua desain tidak terpilih karena kurang masuk ke konsep desain yang dibuat terlalu dewasa. Gambar sketsa yang kedua di pilih desain sebelah kiri dan pada sketsa ketiga dipilih dua desain bagian tengah dan kanan.

(14)

Gambar 4.34 : Sketsa Desain Sumber : Dian Lestari, 2016

(15)

Gambar 4.35 : Desain Digital Sumber : Dian Lestari, 2016

(16)

8. Proses Produksi

Gambar 4.36 : Membuat Pola Sumber : Dian Lestari 2016

Langkah pertama dalam pembuatan baju adalah membuat pola,sebelumnya mengukur badan si pemakai terlebih dahulu. Pola ini untuk menentukan ukuran yang pas dan penempatan posisi potongan2 pecah pola tersebut.

Gambar 4.37 : Pecah Pola Sumber : Dian Lestari 2016

(17)

Setelah selesai menentukan pola, maka mulai menggunting bahan-bahan yang ada mengikuti pola yang sebelumnya sudah dibuat dengan menggunakan kertas Koran.

Gambar 4.38 :Proses Penyatuan Pola Sumber : Dian Lestari 2016

Setelah pemotongan pola maka tahap penyusunan pola. Dengan menggunakan alat bantu jarum pentul dikaitkan dengan 2 bahan yang ada hingga menjadi satu dan terbentuk polanya menjadi baju dan tidak bergeser saat akan dijelujur. Lalu dijelujur menggunakan benang dan jarum supaya penempatannya tidak berubah pada saat tahap penjahitan. Dan diukur kembali panjang baju supaya simetris dan seimbang kanan-kiri sisi baju.

(18)

Gambar 4.39 : Penjahitan Lengan Baju Sumber : Dian Lestari 2016

Tahap penjahitan lengan baju

Gambar 4.40 : Proses Penjahitan Sumber : Dian Lestari 2016

Baju yang sudah dijelujur saatnya tahap penjahitan menggunakan mesin jahit untuk membuat baju menjadi lebih kuat dan terlihat rapi.

(19)

Gambar 4.41 : SOM Sumber : Dian Lestari 2016

Pada bagian ujung-ujung baju yang belum rapi digunakan mesin som khusus, karena mesin jahit biasa tidak bisa digunakan.

Gambar 4.42 : Fitting Sumber : Dian Lestari 2016

(20)

Setelah selesai semua tahapan, terakhir adalah fitting baju supaya terlihat bagian yang cacat atau yang tidak dikehendaki bisa diperbaiki kembali oleh penjahit.

D. Tataran Elemen 1. Warna

Salah satu unsur desain yang perlu dianalisis secara cermat adalah pemilihan warna. Pada produk ini menggunakan warna-warna yang sudah ada dari tema Biopop dengan mengambil ide dari warna jasad renik yang terlihat full color dan cerah. Perpaduan warna tersebut membuat produk terlihat memiliki warna yang kontras. Adapun Kesan yang ditimbulkan dari warna – warna yang dipilih antara lain :

Tabel 4.2 Warna

Warna Makna

Warna Hijau mewakili makna-makna seperti Alami, kesegaran, Keberuntungan dan kesederhanaan. Efek psikologis hijau memberikan ketenangan, back to nature dan membawa reaksi otak kepada kondisi cooling down, lepas dari keterikatan otorisasi, sistem yang kaku dan keruwetan teknologi.

Warna ini mewakili aspek kelembutan dalam ciri-ciri kepribadian yang ditunjukkan oleh warna merah muda. Merah muda melambangkan cinta dan kasih sayang tulus. Orang-orang dengan kepribadian tipe merah muda biasanya memiliki sikap yang charming dan lembut. Tetapi keburukkannya adalah mereka

(21)

cenderung rapuh dan sensitive.

Warna ungu mewakili makna Spiritual, Misteri, Kebangsawanan, ghotic, kesendirian dan Keangkuhan Arti makna warna ungu; mengesankan kemewahan dan royalty. Warna ini sejak lama diasosiasikan dengan klasik, kemegahan dan martabat. warna ini dianggap menjadi warna dari harta dan kekayaan.

Warna yang hangat dan bahagia yang menciptakan rasa keceriaan dan rasa ingin bermain. Secara psikologis, warna kuning berarti optimis, Mencerahkan dan Fun. Warna Kuning merangsang sisi logika dari otak dan kejernihan mental. Ini

mendorong kebijaksanaan dan kemampuan akademik. Ini mengilhami pemikiran original dan ide-ide kreatif.

orange adalah warna hangat, flamboyan

dan menantang. Ini adalah energi bagi

adventurer, pemberani dan out of box.

Dalam psikologi warna orange berarti petualangan, rasa percaya diri, pergaulan luas, optimisme, fun &

Entertaining. warna orange dianggap

sebagai warna New Wave dan pemikiran modern.

3 warna yang digunakan pada pakaian ini adalah kuning, hijau dan

shocking pink, jika dilihat dari skema warna ketiganya termasuk kedalam

(22)

warna-warna yang saling berseberangan letaknya dalam lingkaran warna-warna. Split komplementer menggunakan satu warna dan dua warna di sisi objek yang melengkapi.

Gambar 4.43 : Skema Warna Split-Komplementer Sumber : http://phobiagrafis.blogspot.com/

2. Tekstur

Setiap bentuk atau benda apa saja di alam ini pasti memiliki permukaan atau raut. Setiap permukaan atau raut tentu memiliki nilai atau ciri khas. nilai atau ciri khas permukaan tersebut dapat kasar, halus, polos, bermotif/bercorak, mengkilat, buram, licin, keras, lunak dan sebagainya. tekstur adalah nilai atau ciri khas suatu permukaan atau raut.

Pada umumnya orang menyebut tekstur itu dihubungkan dengan sifat permukaan yang kasar. Padahal sesungguhnya permukaan yang halus pun merupakan tekstur, di mana nilai, sifat atau ciri khas permukaannya atau

(23)

licin, keras-lunak, bermotif-polos, cemerlang-suram, dan lain-lain semuanya adalah tekstur.

Dari berbagai tekstur tersebut ada yang bersifat teraba, disebut tekstur raba ada yang bersifat visual disebut tekstur lihat. Tekstur raba adalah tekstur yang dapat dirasakan lewat indra peraba (ujung jari). Tekstur raba ini sifatnya nyata, artinya dilihat tampak kasar, diraba pun nyata kasar. Ujung jari tak dapat ditipu.termasuk tekstur raba adalah tekstur kasar-halus, licin-kasar, dan keras-lunak.

Tekstur lihat adalah tekstur yang dirasakan lewat panca indra penglihatan. Tekstur lihat ini lebih bersifat semu, Artinya tekstur yang terlihat kasar jika diraba ternyata bisa halus. Jadi mata dapat tertipu.termasuk tekstur lihat/semu adalah tekstur bermotif, bercorak, atau bergambar. Namun, tekstur lihat dapat pula bersifat nyata di mana dilihat kasar diraba pun kasar.

Dengan demikian, secara sederhana tekstur dapat dikelompokkan ke dalam tekstur kasar nyata, tekstur kasar semu, dan tekstur halus. Tekstur yang dirancang termasuk ke dalam tekstur kasar semu, karena tekstur bahan tidak hanya dilihat tetapi harus diraba langsung supaya tidak salah menyimpulkan tekstur tersebut.

Gambar 4.44 : Tekstur Bahan Gambar 4.45 : Tekstur Bahan Sumber : Dian Lestari 2016 Sumber : Dian Lestari 2016

(24)

3. Garis (Line)

Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam dunia komunikasi visual seringkali kita menggunakan dotted line, solid line, dan garis putus-putus.

Pada pembuatan motif ini banyak menggunakan unsur garis, untuk menimbulkan kesan abstrak atau puzzle dan playfull .

Gambar 4.46 : Motif Batik Sumber : Dian Lestari 2016

4.

irama/ritme/keselarasan

Irama berasal dari kata wirama (jawa), wirahma (sunda), rhutmos (yunani), semula berarti gerak berukuran,ukuran perbandingan, berkerabat dengan kata rhein yang artinya mengalir (Ensiklopedia Indonesia, hal. 1479). Jadi, irama dalam hal ini dapat diartikan sebagai gerak yang berukuran (teratur) dan mengalir. Dalam seni rupa irama dapat berupa gerak berulang dalam keberkalaan unsur-unsur seni/desain yang antara lain meliputi keberkalaan ukuran,keberkalaan arah, keberkalaan warna, keberkalaan tekstur, keberkalaan gerak, dan keberkalaan jarak.

(25)

Kesan yang ingin disampaikan pada produk ini adalah keteraturan yang disusun dengan bentuk yang sama, sehingga konsumen yang melihat dapat merasakan keselarasan.

Gambar 4.47 : Batik Cap Sekar Jagad Cirebon Sumber : Dian Lestari 2016

5.

Keseimbangan/Balance

Dalam bidang seni/desain sifatnya perasaan, yaitu suatu keadaan ketika di semua bagian pada karya tidak ada yang lebih terbebani. Jadi, sebuah karya dikatakan seimbang manakala di semua bagian pada karya bebannya sama, sehingga pada gilirannya akan membawa rasa tenang dan enak dilihat.

Dalam produk ini mengambil salah satu sudut untuk diberikan motif supaya tidak terlihat penuh dan motif tersebut menjadi point of interest. Walaupun warna-warna dasar yang digunakan adalah warna cerah tetapi untuk mensiasati supaya terlihat seimbang maka warna tersebut tidak diberikan motif dan hanya dibiarkan polos.

Gambar

Gambar 4.2 : Batik Tulis Sekar Jagad Cirebon  Sumber : Dian Lestari 2016
Gambar 4.4 : Biopop  Sumber : Trend Forecasting
Gambar 4.6 : Batik Kontemporer  Sumber :tembi.net
Gambar 4.7 : Moodboard  Sumber : Dian Lestari, 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui faktor jumlah anak dalam keluarga yang terkait dengan kejadian stunting pada anak di bawah usia 5 tahun.. Untuk mengetahui faktor gizi ibu saat hamil

Nilai arus jenuh dapat dihitung dengan model yang Nilai arus jenuh dapat dihitung dengan model yang merupakan fungsi dari lalu lintas seperti komposisi merupakan fungsi dari lalu

Untuk program pembangunan fisik, yang termasuk pada pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain adalah:.. Sistem Pengembangan Air Minum

Mapannya dan mantapnya identitas kenasionalan bahasa Indonesia akan terwujud jika seluruh pemakai bahasa Indonesia, mulai dari kaum elit sampai dengan kawula

Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual 0.. Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

1B.Ang persepsyon ng mga mag-aaral hinggil sa metodong ginagamit ng kanilang guro sa pagsusuri ng maikling kwento at tula ay walang pagkakaiba kapag pinangkat ang mga

Gambar 4.3 Class Diagram Tahap Perancangan (Kelas Bisnis dan Kelas Akses) 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* Kelas Akses 1..* 1..* 1..* 1..* mengupdate data mengupdate data WEB PPI 99

Jangka waktu Ciptaan yang tergolong ke dalam ekspresi budaya tradisional diatur dalam Pasal 60 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 yang berisi: Hak Cipta