• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide KOM301 STATISTIK INFERENSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Slide KOM301 STATISTIK INFERENSIAL"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

STATISTIK

INFERENSIAL

ADHI GURMILANG

(2)

statistik inferensi

2

 statistik inferensi, pada data dilakukan

berbagai analisis yang mengarah kepada pengambilan keputusan.

 Seperti apakah konsumen pria

mempunyai perilaku yang berbeda dengan konsumen wanita, apakah

promosi di kota Surabaya lebih efektif dibandingkan promosi di kota

(3)

tahapan secara umum

3

 Menentukan Ho dan Hi. Hal ini berkaitan

Dengan Masalah peneltian yang kemudia di rinci dalam berbagai hipotesis yang akan diuji.

 Menentukan statistik hitung dan statistik

tabel. Untuk menguji hipotesis pada

umumnya, kita akan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabel atau dapat juga di lihat pada tingkat signifikansinya.

 Mengambil keputusan sesuai hasil (statistik

(4)

DARI TIPE DATA

4

 Jika data bersifat kualitatif (nomimal dan

ordinal), analisis dapat dikelompokkan

pada bagian STATISTIK NON PARAMETRIK. Contoh metode: UJI WILCOXON, KRUSKAL WALLIS, FRIEDMAN, dan lain-lainnya. Di sini tidak di bahas.

 Jika data bersifat kuantitatif (interval dan

rasio) maka analisis dapat dikelompokkan pada bagian STATISTIK PARAMETRIK.

(5)

DARI JUMLAH VARIABEL

5

 Jika hanya ada satu variabel, disebut analisis UNIVARIAT. Termasuk dalam

analisis ini adalah uji t, anova dan lain-lain  Jika ada dua variabel, disebut BIVARIAT.

Termasuk didalamnya KORELASI BIVARIAT.  Jika ada dua variabel atau lebih maka

(6)

DARI HUBUNGAN

ANTARSAMPEL ATAU VARIABEL

6

 Jika dua sampel, tidak ada hubungan satu

dengan lainnya (independen) mak disebut sebagai ANALISIS SAMPEL INDEPENDEN

maka disebut ANALISIS SAMPEL INDEPENDEN.

 Termasuk dalam analisis ini adalah uji t

independen sampel, uji Mean Whitney dan sebagainya. Sedangkan contoh untuk

(7)

7

Jika dua sampel berhubugan satu

dengan lainnya (dependen) maka

disebut sebagai ANALISIS SAMPEL

DEPENDEN.

Termasuk uji t paired, uji Mean

Whitney, dan lain-lain. Sedangkan

contoh untuk sampel lebih dari dua,

alat analisis adalah Friedman,

(8)

8

 Jika lebih dari dua VARIABEL tidak

berhubungan dengan lainnya dan akan dianalisis secara bersama-sama maka disebut ANALISIS MULTIVARIAT.

 Termasuk dalam analisis ini adalah

(9)

PEMBAGIAN

STATISTIK INFERENSI

PADA RISET

(10)

UJI PERBEDAAN

10

Di sini akan diuji apakah sebuah

sampel mempunyai perbedaan yang

nyata dengan sampel lain.

Contoh: apakah jumlah pengunjung

di Jakarta dan Bandung berbeda

nyata ataukah tidak.

(11)

UJI ASOSIASI

11

Di sini akan diuji apakah dua variabel

yang ada mempunyai hubungan

atau tidak.

Seperti apakah jumlah salesman

(variabel 1) mempengaruhi volume

penjualan (variabel 2) ataukah tidak?

Apakah sikap konsumen dipengaruhi

(12)

MULTIVARIATE ANALYSIS

12

 Di sini jumlah variabel banyak dan tujuan

pengujian adalah mencoba mengetahui struktur data yang ada pada

variabel-variabel tersebut.

 Seperti bagaimana segmen pasar sebuah

supermarket yang ada di tengah kota?

 Faktor-faktor apa saja yang

(13)

13

 Bagaimana posisi toko A di tengah

persaingan dengan toko X, Y, Z dan apa saja yang dapat diandalkan oleh toko A dan apa kekurangannya?

 Alat analisis yang digunakan adalah

(14)

UJI PERBEDAAN ATAU

DIFFERENCE

(15)

UJI T UNTUK DUA SAMPEL

INDEPENDEN ATAU BEBAS

15

 Uji T dua sampel independen pada

prinsipnya akan membandingkan rata-rata dari dua yang tidak berhubungan satu

dengan yang lain, dengan tujuan apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama atau tidak secara signifikan.

 Data yang digunakan adalah data

kuantitatif, dengan asumsi data distribusi normal dan jumlah sampel sedikit (di

(16)

16

 PT SARI SEDAP pembuat mie instan selama ini

(17)

17

 Di sini dilakukan uji t untuk variabel independen,

karena:

 Jumlah sampel kecil, jauh di bawah 30.  Data dianggap berdistribusi normal

 Varians untuk dua kelompok data yang duji,

diasumsikan SAMA.

 Hanya ada DUA VARIABEL dan kedua variabel

independen satu dengan yang lain.

 Uji t untuk dua rasa mie, dengan dua variabel

yaitu AYAM BAWANG dan KARI AYAM. R

 asa KARI AYAM independen terhadap AYAM

(18)

18

Pengolahan data

dengan SPSS

 Pilih menu ANALYZE,

kemudian pilih sub

menu COMPARE MEANS, lalu pilih INDEPEPENDEN SAMPLE T TEST

Pengisian

 Test variabel. Pilih omset  Grouping variabel.

Sesuai kasus pilih rasa. Variabel harus

didefinisikan. Klik mouse pada define group.

(19)

19

 Untuk group 1 isi 1, grup 2 isi 2

 Untuk kolom option, biarkan tingkat

kepercayaan tetap 95%.

 Demikian juga

(20)

T-TEST

(21)

ANALISIS

21

 OUTPUT BAGIAN PERTAMA

 Terlihat untuk rasa kari ayam, rata-rata omset perbulan adalah 254

bungkus, sedangkan rata-rata untuk rasa ayam bawang sebesaar 323 bungkus. Sekilas dapat dilihat bahwa rata-rata omset kedua mie instan tersebut memang berbeda. Masalahnya apakah perbedaan tersebut nyata ataukah tidak?

OUTPUT BAGIAN KEDUA (INDEPENDENT SAMPLE TEST)  Ada dua tahapan analisis, yaitu:

 Dengan Levene Test, diuji apakah varians populasi kedua sampel

tersebut sama ataukah varians populasi kedua sampel tersebut sama ataukah berbeda

 Dengan t test dan berdasarkan hasil analisis a, diambil suatu

keputusan.

MENGETAHUI APAKAH VARIANS POPULASI IDENTIK ATAU TIDAK  Seperti telah disebutkan di atas, dua kelompok data akan diuji terlebih

(22)

HIPOTESIS

22

 HIPOTESIS

 Ho = kedua varians populasi adalah

identik

 Hi = kedua varians populasi adalah tidak

(23)

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

23

Dasar pengambilan keputusan

Jika probabilitas > 0,05, maka Ho

diterima.

(24)

24

 Keputusan:

 Terlihat bahwa F hitung untuk omset

dengan Equal Variance assumed

(diasumsikan kedua varians sama tau menggunakan pooled variance t test)

adalah 5.072 dengan probabilitas 0,054.

 oleh karena probabilitas > 0,05 maka Ho

(25)

PAIRED SAMPLE T TEST

25

 UJI T UNTUK DUA SAMPEL YANG

BERPASANGAN

 Uji t paired berfungsi untuk menguji dua

sampel yang berpasangan, apakah

(26)

26

 Catatan: Sampel berpasangan adalah sebuah

sampel dengan subyek yang sama namun

mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda.

 Seorang salesman mendapatkan pelatihan

penjualan.

 Ingin dilihat bagaimana efektivitas pelatihan

tersebut.

 Apakah ada peningkatan setelah pelatihan.  Sampel tetap sama yaitu orang yang sama

(27)

Kasus:

27

 Untuk meningkatkan omset, Manajer

Promosi melakukan berbagai kegiatan komunikasi pemasaran seperti

memasang iklan, memasang outdoor signage, memberikan sampel, diskon dan lain-lain.

 Setelah dua bulan berjalan, ia ingin

melihat hasilnya.

 Untuk itu, ingin diukur penjualan

(28)

DATA MENTAH

(29)

OUTPUT T-TEST PAIRED

(30)

ANALISIS

30

 OUTPUT BAGIAN PERTAMA

 Pada bagian pertama menjelaskan 12 data

yang dianalisis dengan output omset

(31)

OUTPUT BAGIAN KEDUA

31

 Bagian kedua output adalah hasil korelasi

antara kedua variabel yang menghasilkan angka -0,707 dengan nilai probabilitas di atas 0,05 (cek nilai signifikansi output

0,117).

 Hal ini menyatakan bahwa korelasi antara

(32)

OUTPUT BAGIAN KETIGA

32

HIPOTESIS  Ho : D = 0

 Kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi omset

penjualan sebelum dan sesudah promosi adalah sama/tidak berbeda secara nyata). Atau dapat dikatakan promosi tidak efektif untuk

meningkatkan omset penjualan.

 Hi : D > 0

 Kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi omset

(33)

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

33

Dasar pengambilan keputusan

berdasarkan nilai probabilitas:

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho

diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka Hi

diterima

KEPUTUSAN

(34)

UJI ASOSIASI

34

 Uji asosiasi akan menganalisis apakah

sebuah variabel mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel lainnya.

 Dan jika ada hubungan bagaimana

keeratan hubungan tersebut, serta seberapa jauh variabel tersebut

mempengaruhi variabel lainnya.

 Analisis korelasi dan regresi (baik

sederhana maupun berganda) adalah alat analisis yang sering dipakai untuk uji

(35)

KORELASI

35

Pada prinsipnya prosedur korelasi

bertujuan untuk mengetahui dua hal

pada hubungan antar dua variabel:

Apakah kedua variabel tersebut

mempunyai hubungan yang

signifikan

Jika terbukti hubungan adalah

signfikan, bagaimana arah hubungan

dan seberapa kuat hubungan

(36)

36

Jadi di sini ada dua tahapan yang

sebenarnya saling berhubungan.

Misalnya akan di analisis hubungan

PEMASANGAN IKLAN dengan JUMLAH

PENGUNJUNG di toko jeans ABC.

Dengan analisis korelasi, pertama akan

diuji apakah jumlah pemasangan iklan

berpengaruh terhadap jumlah

pengunjung.

Sekali lagi, berpengaruh di sini adalah

(37)

37

Jika tidak ada pengaruh yang

signifikan antara kedua variabel,

maka tahapan kedua sebaiknya tidak

usah dilakukan.

Namun jika ada hubungan yang

signifikan maka tahapan kedua perlu

dilakukan yaitu seberapa kuat

(38)

38

Apakah hubungannya termasuk

SANGAT KUAT, KUAT, CUKUP KUAT,

atau malah sebenarnya TIDAK KUAT.

Secara teori, dikatakan bahwa angka

korelasi akan berkisar di antara

(39)

39

 Mengacu pada kebiasaan yang ada, dapat

dibuat pedoman

 Korelasi antara 0 sampai dengan 0,5,

korelasi cukup kuat

 Korelasi antara 0,5 sampai dengan 1,

(40)

KORELASI DUA VARIABEL UNTUK

DATA SKALA ORDINAL

40

Berbeda dengan skala nominal di

mana variabel hanya memiliki

kedudukan setara maka skala ordinal

memiliki tingkat yang lebih tinggi

dibandingkan denan skala nominal

karena ordinal memiliki tingkatan

tertentu seperti senang, cukup

(41)

KASUS

41

Untuk mengetahui bagaimana sikap

dan loyalitas pelanggan, perusahaan

membagikan angket kepada 30

orang pelanggan.

Ingin diketahui apakah ada

hubungan antara sikap seseorang

dengan loyalitas tersebut untuk

(42)

42

 PENGISIAN:

 Variabel, pilih SIKAP, LOYAL,

BELI

 CORRELATION

COEFFICIENTS, pilih

SPEARMAN DAN KENDALL’S TAU-B

 Non-aktifkan pilihan

Pearson

 Test of significance, pilih

Two-Tailed

 Flag significant correlations.

(43)

NONPARAMETRIC

CORRELATIONS

(44)

ANALISIS

44

Di sini ada dua tahap interpretasi

yaitu tahap menguji signifikansi dan

tahap interpretasi angka korelasi.

(45)

Signifikansi hasil korelasi

45

Korelasi antara sikap dan loyalitas,

serta loyal dan beli adalah tidak

signifikan (angka sig. 2 tailed adalah

0.502 dan 0.602 yang jauh diatas

0.05) yang berarti tidak ada

hubungan yang benar-benar

(46)

Korelasi antara sikap dan beli adalah

signifikan karena angka signifikansi

adalah 0.038, jauh dibawah 0,05. hal

ini berarti sesungguhnya antara

variabel sikap-beli ada hubungan,

atau pola beli konsumen dipengaruhi

oleh sikap terhadap produk kaos

merek tertentu.

(47)

KORELASI DUA VARIABEL

UNTUK DATA INTERVAL/RASIO

47

 Pada tahap ini akan dibahas uji hubungan

untuk data interval/rasio. Alat ukur

(48)

VARIABEL DAN KASUS

Pembelian:

pembelian

produk oleh

konsumen

Pekerjaan:

pekerjaan

konsumen

Status: status

konsumen

 Manajer penjualan

ingin mengetahui apakah selama ini PROMOSI dan SPG berpengaruh

terhadap

pembelian produk perusahaan.

(49)

49

 Pengisian:

 Variabel yang akan

dikorelasikan. Pilih beli, spg, dan promosi.

 Correlation coeffiecients

atau alat hitung koefisien korelasi. Pilih pearson.

(pearson hanya digunakan jika jenis data adalah

interval/rasio).

 test of significance, pilih

two-tailed untuk uji dua sisi

 flag significant

(50)

Pengisian

50

 Variabel yang akan dikorelasikan.

 Pilih beli, spg, dan promosi.

 Correlation coeffiecients atau alat hitung

koefisien korelasi. Pilih pearson. (pearson hanya digunakan jika jenis data adalah interval/rasio).

 test of significance, pilih two-tailed untuk uji

dua sisi

 flag significant correlations. Aktifkan pilihan

(51)

51

 ANALISIS

 Interpretasi akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu signfikansi

hasil dan interpretasinya. Jika terbukti ada hubungan antar

(52)

SIGNIFIKANSI HASIL

KORELASI

(53)

 HIPOTESIS

 Ho = tidak ada

hubungan antara dua variabel.

 Hi = ada hubungan

antara dua variabel.

 Uji dilakukan dua sisi

karena hanya ingin diketahui ada

tidaknya korelasi dan bukannya lebih kuat atau kurang korelasinya.  Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas

 Jika probabilitas >

0,05 (atau 0,01), maka Ho diterima

 Jika probabilitas <

0,05 (atau 0,01), maka Ho ditolak

(54)

KEPUTUSAN

54

 Korelasi BELI-ORANG (beli-SPG) terlihat

angka sig. 2 tailed untuk kedua variabel adalah 0.389, karena angka tersebut jauh diatas 0.05 maka dapat disimpulkan tidak

ada hubungan yang nyata antara pembelian produk dengan jumlah SPG.

 Korelasi BELI-PROMOSI, terlihat angka sig. 2

tailed untuk kedua variabel adalah 0.05, karena angka tersebut dengan 0.05 maka

(55)

ARTI ANGKA KORELASI

55

 Dari hasil diatas terlihat tidak adanya

korelasi yang signifikan antara variabel yang diuji.

 Interpretasi atau penafsiran angka korelasi

BELI-PROMOSI (0.708): ada dua hal dalam penafsiran korelasi, yaitu tanda + dan – yang berhubungan dengan arah korelasi, serta kuat tidaknya korelasi.

 angka korelasi BELI-PROMOSI (0.708):

(56)

Hal ini berarti

 Angka korelasi positif

berarti semakin besar biaya promosi,

pembelian produk

semakin banyak. Atau, semakin kecil promosi, semakin kecil

pembelian produk.

 Besar korelasi (0.708)

yang berada diatas 0,5 maka biaya promosi berkorelasi kuat

dengan pembelian produk.

 Penerapannya adalah  Perusahaan dapat

meningkatkan biaya promosi secara

berkala untuk meningkatkan pembelian

 Jumlah SPG yang

tidak berkorelasi

maka dapat dilakukan mutasi atau PHK.

(57)

TERIMA KASIH

ADHI GURMILANG

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perhitungan itu ada pengakuan biaya tahun berjalan, karna biaya belum terealisasi maka secara pajak tidak boleh dibebankan sebagai biaya sehingga dikoreksi

Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisast dan Tata Ke{a Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan lrmbaga Teknis Daerah Kabupaten Luwu Timur, tetaP

Pada animasi perubahan panjang gelombang cahaya terhadap jari-jari cincin Newton, guru merubah-ubah warna cahaya dengan meng-klik spectrum warna cahaya yang telah

Pandangan ini terjadi karena para ulama mengkhawatirkan jika pengelolaan zakat diserahkan kepada pemerintah atau pada lembaga yang dibentuk pemerintah secara

 Ekspansi ini diharapkan dapat mendukung target penjualan CSAP pada tahun 2018 yang diharapkan naik 14% menjadi Rp11 triliun dibandingkan dengan tahun lalu.. Penjualan dari

Tidak hanya gebyok, saya mendapatkan banyak mendengar cerita dari &#34;arga mengenai cerita kali 1engek, maupun cerita tokoh!tokoh yang kini makamnya berada di

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Kis 2:41-47 bercerita mengenai Cara Hidup Jemaat Pertama. Perikope ini menampakkan persaudaraan dan cinta kasih antar anggota jemaat. Jemaat tersebut terbiasa melakukan