• Tidak ada hasil yang ditemukan

18505 22553 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " 18505 22553 1 PB"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

April Riani Putri

Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, e-mail :aprilbm@mhs.unesa.ac.id

Siti Khabibah

Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, e-mail : sitikhabibah@unesa.ac.id

Abstrak

Masyarakat Ekonomi Asean yang sedang diberlakukan mengakibatkan persaingan untuk mencari pekerjaan semakin ketat, sehingga sumber daya manusia di Indonesia perlu meningkatkan kualitas dirinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan. Di dalam pendidikan formal seperti di sekolah, hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya yaitu motivasi belajar. Motivasi belajar ini diperlukan bagi siswa terutama dalam mata pelajaran matematika. Jika siswa tidak memiliki motivasi untuk mempelajari matematika, maka akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan berupa angket motivasi belajar untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa dan instrumen tes hasil belajar untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar matematika siswa. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Gondang Mojokerto dengan sampel kelas XI MIA 4. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan regresi linier sederhana.

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan yaitu Y = 13,236 + 3,2632X merupakan model regresi linier. Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa akan meningkat 3,2632 setiap kenaikan satu poin motivasi belajar. Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh harga rxy = 0,3872 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan (pada kategori rendah) antara motivasi belajar siswa dan hasil belajar matematika dengan koefisien determinasi sebesar 14,99%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar matematika. Semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa. Sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar siswa maka hasil belajar yang dicapai oleh siswa juga semakin rendah.

Kata Kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar Matematika

Abstract

As a result of the Asean Economic Community that is being applied make the competition to find a job is getting tougher, so that human resources in Indonesia needs to improve their quality. One of the ways to do is through education. In the formal education such as in schools, learning achievement is an important part of learning. Many factors that affect student learning achievement, one of which is the learning motivation. Learning motivation is especially required for students in mathematics. If students do not have the motivation to learn mathematics, it will affect their learning achievement. Therefore, this research aim to describe the influence of students' learning motivation to the learning achievement of mathematics. This research is associative research with quantitative approach. Instruments that is used in this research are learning motivation questionnaire to collect data about students’ learning motivation and achievement test to collect data about students' mathematics achievement. The research was conducted in SMAN 1 Gondang Mojokerto using class XI MIA 4 for the samples. The data collected was analyzed using simple linear regression analysis.

Result of regression analysis show that the regression equation is Y = 13.236 + 3,2632X, it is a linear regression model. From the equation it can be seen that the results of students' mathematics achievement will increase 3.2632 for each increase of one point of learning motivation. Based on the analysis of correlation coefficients at 0.05 level of significance is obtained rxy = 0.3872 that indicates there is a relation (in the low category) of student learning motivation and students' mathematics achievement with determination coefficient is 14.99%. It can be concluded that students' motivation has positive and significant influence toward learning achievement in mathematics. The higher the students' motivation will affect the higher the learning achievement that can be achieved by students. In the other way, the lower the students' motivation, the learning achievement that achieved by students are also getting lower.

(2)

PENDAHULUAN

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sedang diberlakukan mengakibatkan semakin terbuka peluang tenaga kerja asing untuk mencari pekerjaan di Indonesia. Persaingan untuk mencari pekerjaan akan semakin ketat, sehingga sumber daya manusia Indonesia diharapkan mampu bersaing dalam MEA dengan menunjukkan kualitas yang dimiliki.

Upaya untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dapat dilakukan melalui aspek fisik dan nonfisik yang menyangkut kemampuan untuk bekerja dan berpikir. Kualitas fisik dapat ditingkatkan melalui program-program dilakukan secara formal di lembaga-lembaga

pendidikan maupun secara informal di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dalam pendidikan formal maupun informal, manusia akan mengalami suatu proses untuk berkembang. Proses berkembangnya manusia ini terjadi dengan pendidikan formal seperti sekolah, terdapat tujuan pembelajaran yang

diharapkan dapat dicapai oleh siswa selama kegiatan pembelajaran. Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran ini dapat diketahui pada akhir kegiatan pembelajaran yaitu dengan diperolehnya hasil belajar. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran.

Uno (2011)

berpendapat bahwa hasil belajar merupakan siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri luar diri siswa antara lain faktor keluarga, faktor sekolah, serta faktor lingkungan atau masyarakat. Semakin tinggi jenjang pendidikan formal yang ditempuh anak, maka akan semakin

komplek materi

pembelajaran yang diajarkan. Oleh karena itu, faktor internal dan faktor eksternal yang ada memegang peranan

penting dalam

menentukan hasil belajar siswa.

Salah satu faktor

internal yang

mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu motivasi. Motivasi dapat

diartikan sebagai pendorong atau penggerak seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat dikatakan sebagai kesuluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2014).

Motivasi sangat penting karena dapat menimbulkan semangat dan minat siswa dalam belajar. Selain itu dengan adanya motivasi dapat mendorong siswa untuk mencapai tujuan belajarnya. Jika motivasi belajar siswa untuk belajar kurang, maka hal tersebut akan berdampak terhadap kegiatan belajar mereka di sekolah. Hal ini juga akan mempengaruhi hasil belajar yang siswa peroleh.

Matematika

merupakan mata pelajaran yang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan. Selain itu, matematika juga disebut sebagai ratu dan pelayan ilmu pengetahuan yang lain. Oleh sebab itu, mempelajari matematika sangat penting bagi siswa. Jika siswa tidak memiliki

motivasi untuk

mempelajari matematika, maka akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Hal ini juga akan mempengaruhi kualitas

sumber daya manusia yang dihasilkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan penelitian yang diajukan yaitu bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika?

Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan

pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan sekolah untuk memperbaiki dan menyempurnakan

kegiatan belajar mengajar yang dilakukan.

Motivasi Belajar Siswa

Motivasi berpangkal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Menurut Uno (2011), motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan.

(3)

beberapa pendapat di atas, motivasi dapat diartikan sebagai dorongan atau penggerak sesorang untuk melakukan sesuatu demi tercapainya tujuan.

Sardiman (2014) mengatakan dalam kegiatan pembelajaran, motivasi dapat dikatakan sebagai kesuluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dalam penelitian ini motivasi belajar siswa adalah dorongan atau penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar demi tercapainya tujuan siswa dalam kegiatan belajar.

Motivasi merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, belajar memerlukan motivasi. Sardiman (2014) mengungkapkan tiga fungsi motivasi:

a. mendorong manusia untuk berbuat,

b. menentukan arah perbuatan,

c. menyeleksi perbuatan.

Terdapat dua macam motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri sesorang. Motivasi ini aktif dengan sendirinya tanpa perlu perangsang dari luar. Siswa yang memiliki

motivasi instrinsik akan lebih rajin dalam belajar karena ia tidak memerlukan dorongan dari luar, ia belajar atas kemauannya sendiri. Siswa akan belajar karena ingin mencapai tujuannya sendiri seperti memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang baik. Faktor-faktor instrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar siswa menurut Purwanto (dalam Handriyanto, 2012) antara lain minat, cita-cita, dan kondisi siswa.

Berbeda dengan motivasi intrinsik yang dapat timbul tanpa perlu rangsangan dari luar, motivasi ekstrinsik dapat aktif apabila terdapat rangsangan dari luar. Jadi siswa termotivasi untuk belajar karena ingin mencapai tujuan yang terletak di luar aktivitas belajar, misalnya hadiah atau pujian dari orang tua. Faktor-faktor ekstrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar siswa menurut Elliot (dalam Handriyanto, 2012) antara lain kecemasan terhadap hukuman, penghargaan dan pujian, peran orang tua, peran pengajar, dan kondisi lingkungan.

Uno (2011)

mengungkapkan bahwa hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada diri siswa yang belajar agar melakukan perubahan tingkah laku yang pada umumya dengan indikator sebagai berikut.

a. adanya hasrat dan keinginan berhasil,

b. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,

c. adanya harapan dan cita-cita masa depan,

d. adanya

penghargaan dalam belajar,

e. adanya kegiatan yang menarik dalam seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Hasil Belajar

Menurut Uno (2011) belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Slameto (2010:2), “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”

Syaiful Bahri Djamarah (dalam Anwar, 2012) berpendapat bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dari hasil pengalaman yang diperoleh individu untuk mencapai tujuan tertentu. Hasil pengalaman tersebut menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Pada suatu proses belajar akan dihasilkan kemampuan yang disebut dengan hasil belajar. Uno (2011) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan pengalaman-pengalaman 2011) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan Asep Jihad (dalam Manila, 2011) mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan yang

diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

Dari pendapat di atas. hasil belajar dapat diartikan sebagai

kemampuan yang

(4)

kemampuan kognitif yang diperoleh dari skor tes hasil belajar matematika siswa.

Pencapaian hasil belajar sebagai

kemampuan yang

diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor

internal yang

mempengaruhi hasil belajar, antara lain kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, serta cara dan strategi belajar. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh antara dua variabel yaitu pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gondang

Mojokerto dan

pengambilan data dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 1

Gondang Mojokerto. Sedangkan sampel penelitiannya kelas XI MIA 4 di SMA tersebut. Pemilihan sampel dilakukan secara random.

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu motivasi belajar (X). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar (Y). Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar dan tes hasil belajar matematika siswa. Pengumpulan data dalam

penelitian ini

menggunakan metode tes dan metode angket.

Angket motivasi belajar digunakan peneliti untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa. Angket yang digunakan terdiri dari 20 butir pernyataan. Terdapat dua jenis pernyataan tertutup dalam angket ini yaitu pernyataan positif (favorable) yang berisi hal-hal mengenai sikap positif subjek dan pernyataan negatif (unfavorable) yang berisi hal-hal mengenai sikap negatif subjek dengan pilihan jawaban ya dan

tidak. Untuk

mendapatkan jawaban yang tegas maka angket dalam penelitian ini diukur menggunakan skala Guttmann.

Tes hasil belajar matematika diberikan untuk memperoleh skor hasil belajar matematika

siswa. Tes menggunakan materi transformasi kelas XI yang terdiri atas 4 soal uraian dengan skor maksimal 100. Nilai akhir diambil dari perolehan skor.

Analisis data dalam

penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana karena penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh antara dua variabel yaitu variabel motivasi belajar (X) dan variabel hasil belajar (Y).

Terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum dilakukan analisis regresi linier sederhana, yaitu:

1) Sampel yang digunakan untuk penelitian merupakan sampel random.

2) Skala

pengukuran data merupakan skala interval atau rasio.

3) Data berdistribusi normal.

Jika ketiga syarat terpenuhi maka analisis dapat dilanjutkan menggunakan analisis regresi linier sederhana.

HASIL DAN

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian, diperoleh data mengenai motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI MIA 4 SMAN 1 Gondang Mojokerto yang disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2. Data

Hasil Penelitian

Kode

(5)

A1 18 80 dianalisis menggunakan regresi linier sederhana dan diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut.

a. Persamaan regresi Y atas X

Berdasakan hasil perhitungan

diperoleh persamaan regresi Y atas X yaitu:

Y = 13,236 + 3,2632X

Dimana Y

menunjukkan hasil belajar matematika dan X menunjukkan motivasi belajar siswa. Persamaan

tersebut berarti bahwa hasil belajar

siswa akan

meningkat sebesar 3,2632 untuk setiap kenaikan satu poin motivasi belajar. b. Uji linieritas dan

signifikansi regresi Y atas X

Perhitungan untuk uji linieritas dan signifikansi regresi Y atas X dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Anava Regresi Sumber

Varians Db JK

Total 34 165.821 Regresi

(a) 1 155.182,6176 155.182,6176 Regresi

(b/a) 1 1.594,7451 Sisa 32 9.043,6373 Tuna

Cocok 7 2.262,1469 Galat 25 6.781,4904

Dari tabel di atas diketahui bahwa Fhitung (Tc) < Ftabel, dengan demikian persamaan regresi Y atas X memenuhi model regresi linier. Dari tabel juga diketahui bahwa Fhitung (b/a) > Ftabel, maka H0 ditolak. Dengan demikian regresi Y atas X signifikan. Sehigga dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar

siswa (X)

berpengaruh

signifikan terhadap variabel hasil belajar matematika (Y) dan

pengaruhya bersifat linier.

c. Uji signifikansi koefisien persamaan regresi

Setelah dilakukan perhitungan

menggunakan statistik uji t diperoleh thitug = 2,3755 sedangkan ttabel = 1,70. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa koefisien persamaan regresi tersebut signifikan.

d. Uji signifikansi koefisien korelasi X dan Y

Dari hasil perhitugan diperoleh harga rxy sebesar 0,3872 pada taraf signifikansi 0,05. Kemudian dilakukan uji t dan diperoleh thitug = 2,3754 sedangkan ttabel = 1,70. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi termasuk kategori rendah,

yang artinya

pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa tergolong rendah. Besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat dari hasil koefisien

determinasi yaitu sebesar 14,99%. Hal ini berarti bahwa 14,99% hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa, sedangkan selebihnya hasil belajar dipengaruhi oleh faktor lain diluar motivasi. Berdasarkan distribusi angket, dapat dilihat bahwa terdapat variasi jawaban siswa yang digunakan sebagai sampel penelitian pada bertanya kepada orang lain apabila mendapat kesulitan dalam pembelajaran di kelas. b. 32 dari 34 siswa

(94,12%) menyatakan tidak menghindar dari pembelajaran yang terasa sukar baginya. c. 16 dari 34 siswa

(47,06%)

menggunakan waktu senggangnya untuk belajar.

d. 33 dari 34 siswa (97,06%) memberikan bahwa siswa lebih suka berkumpul dengan orang-orang yang membantunya dalam belajar.

e. 32 dari 34 siswa (94,12%) termotivasi untuk belajar dengan giat agar mendapat nilai yang bagus. f. 23 dari 34 siswa

(6)

belajar dengan berkelompok agar dapat memperbaiki kekurangannya dalam belajar.

g. 20 dari 34 siswa (41,18%) menjawab bahwa mereka giat belajar hanya apabila akan menghadapi ulangan.

h. 30 dari 34 siswa (88,24%) memberikan

respon bahwa

penghargaan membuat mereka lebih giat belajar.

i. 33 dari 34 siswa (97,06%) berusaha dari sekarang untuk mencapai cita-citanya. j. 33 siswa dari 34 siswa

(97,06%) tidak merasa puas dengan prestasi kegiatan pembelajaran di kelas karena membangkitkan rasa ingin tahu mereka. l. 5 dari 34 siswa

(14,71%) menjawab bahwa mereka tidak bercita-cita terlalu tinggi supaya tidak mengalami kegagalan. m. 25 dari 34 siswa

(73,53%) berpendapat bahwa pujian akan membuatnya berusaha mendapat nilai yang bagus.

n. 27 dari 34 siswa (79,41%) merasa orang disekitarnya telah memberikan penghargaan atas hasil belajar yang ia peroleh.

o. semua siswa atau 100% siswa berharap

agar dapat

memperloeh nilai yang lebih baik dari yang memberikan variasi di dalam kegiatan motivasi belajarnya, sedangkan sisanya

tidak merasa lingkungannya yang kondusif.

s. 28 dari 34 siswa (82,35%) merasa senang belajar di

rumah karena

lingkungannya yang kondusif.

t. 26 dari 34 siswa (76,47%) memberikan respon bahwa ia belum benar-benar

menemukan

lingkungan belajar yang mendukung kegiatan belajarnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa secara intrinsik termotivasi belajar karena memiliki hasrat dan keinginan untuk berhasil, kebutuhan dalam belajar, dan memiliki harapan masa depan yang ingin

dicapai. Sedangkan secara ekstrinsik siswa termotivasi belajar karena ingin memperoleh penghargaan, terdapat kegiatan yang menarik dalam pembelajaran dan lingkungan belajar yang kondusif. Namun, siswa cenderung tidak termotivasi dalam memanfaatkan waktu senggang yang mereka miliki untuk belajar.

Soal-soal yang digunakan dalam tes hasil belajar matematika tersebut mencakup ranah kognitif pada tingkat aplikasi berdasarkan taksonomi Bloom. Sehingga skor hasil belajar yang siswa peroleh dilihat dari kemampuan siswa untuk menerapkan konsep transformasi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Berdasarkan data tes hasil belajar yang diperoleh, rata-rata hasil belajar pada kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu 67,56. Hasil ini lebih rendah dari KKM sekolah dan menunjukkan bahwa siswa belum memahami materi transformasi tersebut sehingga belum dapat menerapkan dengan baik.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan

pembahasan sebelumya dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar matematika. Semakin tinggi motivasi

belajar siswa maka akan berpengaruh terhadap semakin tinggi pula hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa. Sebaliknya, semakin rendah motivasi belajar siswa maka hasil berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya guru dan sekolah memberikan motivasi belajar kepada siswa ketika melaksanakan

kegiatan belajar mengajar, seperti memberikan variasi dalam kegiatan pembelajaran dan mengadakan acara yang berhubungan dengan motivasi di sekolah.

2. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa, untuk itu sebaiknya dilakukan penelitian dengan mengambil variabel-variabel lain.

DAFTAR PUSTAKA

(7)

Manunggal Tahun Ajaran 2012”, e-Print@UNY, (Online), (http://eprints.uny.ac.i d/8624/3/bab

%202%20-%2008108244124.pdf, diakses pada 22 Oktober 2015). Handriyanto, Prasetyo.

2012. “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Motivasi Belajar”, Sains Journal, (Online), ( http://sainsjournal-fst11.web.unair.ac.id/a rtikel_detail-45907- PENDIDIKAN-Faktorfaktor%20yang %20berpengaruh %20terhadap %20motivasi%20 belajar.html, diakses pada 22 Oktober 2015).

Kadir. 2015. Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian (Edisi Kedua). Jakarta: Rajawali Pers.

Manila, Yenis. 2011. “Motivasi Belajar dan Hubungannya dengan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Biologi”, Academia, (Online),

(http://www.academia. edu/5092289/Motivasi _Belajar_Dan_Hubun gannya_Dengan_Hasil _Belajar_Siswa_Dala m_Mata_Pelajaran_Bi ologi, diakses pada 22 Oktober 2015). Sardiman, A.M. 2014.

Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Uno, Hamzah B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta :

PT Bumi

Gambar

Tabel 2. Data
Tabel 3. Anava

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari penelitian yang diperoleh, dapat disimpukan bahwa diameter elektroda dan kecepatan las mempengaruhi nilai kekuatan tarik maksimum, kekerasan,

Hukum, Universitas Pancasakti Tegal. Itikad baik merupakan faktor yang paling penting dalam hukum karena tingkah dari anggota masyarakat itu tidak selamanya diatur dalam

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Pundi Indonesia Tbk tahun 2006-2011 yang terdiri dari laporan laba

Dengan demikian berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang kemudian hasilnya akan dituangkan dalam bentuk

Pengukuran kinerja perusahaan dengan metode balanced scorecard pada perspektif finansial menunjukkan perusahaan telah dapat mencapai target keuangannya di dalam tahap bisnis

Analisis regresi logistik ganda dilakukan dengan memperhitungkan variabel usia, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan lama menggunakan MDI sehingga didapatkan hasil

Lampiran daftar paket Pemilihan Langsung Pascakualifikasi Penga- daan Barang / Jasa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kerinci Tahun Anggaran 2014.. 1 (satu)

Setelah mikrokontroller menerima input dari sensor maka akan langsung diolah sesuai dengan program yang sudah ada di dalam mikrokontroler tersebut, kemudian