Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
PENCEMARAN AIR
(PTK di Kelas V SDN Pangradin 02 Kec. Jasinga Kab. Bogor)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
ANGGA WIGUNA
1102386
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA
KONSEP PENCEMARAN AIR
Oleh
Angga Wiguna
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Angga Wiguna 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
i
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Angga Wiguna (2015). “Penerapan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Pencemaran Air”. (PTK di Kelas
V SDN Pangradin 02 Kec. Jasinga Kab. Bogor)
ii
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Angga Wiguna (2015). "Implementation Approach Natural Environment Around To Improve Student Results At Concept Water Pollution". (PTK in Class V SDN Pangradin 02 district. Jasinga Kab. Bogor)
v
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Definisi Operasional... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar (PLAS) ... 6
B. Hasil Belajar Siswa ... 8
C. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar... 10
D. Konsep Pencemaran Air ... 13
E. Kajian Penelitian Terdahulu ... 18
F. Kerangka Berpikir ... 18
vi
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
A. Metode Penelitian... 21
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ... 21
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ... 22
3. Model Penelitian Tindakan Kelas ... 23
B. Langkah - langkah Penelitian ... 25
C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 28
D. Instrumen Penelitian... 28
E. Teknik Penelitian ... 39
F. Analisis Data Hasil Penelitian ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
A. Pelaksanaan Penelitian ... 41
B. Temuan Hasil Penelitian ... 44
1. Tahap Pra Siklus ... 44
2. Tahap Siklus I ... 46
3. Tahap Siklus II ... 56
4. Tahap Siklus III ... 65
C. Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 76
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 76
2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 77
3. Hasil Tes Siswa ... 77
D. Pembahasan Temuan Penelitian ... 78
E. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 81
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 82
A. Simpulan ... 82
B. Rekomendasi ... 83
DAFTAR PUSTAKA
vii
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Alat Pengumpulan Data ... 28
3.2 Kisi - Kisi Pembuatan Soal ... 30
3.3 Format Tes Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 31
3.4 Kriteria Ketuntasan Belajar Siswa ... 32
3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa ... 32
3.6 Pedoman Observasi Aktivitas Guru ... 34
3.7 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ... 35
3.8 Kategori Pencapaian Observasi ... 37
3.9 Pedoman Wawancara Guru ... 37
4.1 Pedoman Wawancara Guru ... 42
4.2 Hasil Tes Pada Pra Siklus ... 45
4.3 Pedoman Observasi Aktivitas Guru ... 48
4.4 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ... 50
4.5 Hasil Tes Pada Siklus I ... 52
4.6 Pedoman Observasi Aktivitas Guru ... 58
4.7 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ... 60
4.8 Hasil Tes Pada Siklus II ... 63
4.9 Pedoman Observasi Aktivitas Guru ... 68
4.10 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ... 70
4.11 Hasil Tes Pada Siklus III ... 73
4.12 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru ... 76
4.13 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa ... 77
viii
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik
ix
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Alur Kerangka Berpikir ... 19
x
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Serang Tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tugas Akhir/Skripsi.
Lampiran 2 Surat - Surat permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan / Observasi.
Lampiran 3 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di SDN Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor.
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Materi, Soal Pada Siklus I, II, dan III
Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru, Hasil Observasi Aktivitas Guru, Hasil Aktivitas Siswa, dan Nilai Tes Pembelajaran IPA Pada Materi Daur Air Tentang Konsep Pencemaran Air.
Lampiran 6 Sampel Hasil Tes Pembelajaran IPA Pada Materi Daur Air Tentang Konsep Pencemaran Air.
Lampiran 7 Foto - Foto Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan IPA seperti pendidikan pada umumnya, memiliki peranan
yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan
intelektual anak. IPA merupakan bagian dari kehidupan kita dan kehidupan
kita merupakan bagian dari IPA. Interaksi antara anak dengan lingkungannya
merupakan ciri pokok pembelajaran IPA. Pendidikan IPA di sekolah dasar
bertujuan umumnya meningkatkan kemampuan siswa untuk mengenal dengan
alam di sekitarnya.
Pada perkembangan anak - anak sekolah dasar cara berpikir mereka
bersifat konkret, yaitu berpikir sesuatu dengan kenyataan yang dia alami.
Proses belajar mengajar IPA di sekolah dasar sebaiknya dilakukan dengan cara
mendekatkan siswa dengan lingkungan alam di sekitarnya. Proses belajar
mengajar dengan mengaplikasikan pendekatan lingkungan alam sekitar
merupakan upaya pengembangan kurikulum sekolah yang ada, dengan
mengikutsertakan segala fasilitas yang ada di lingkungan alam sekitar sebagai
sumber belajar (Barlia, 2010, hlm. 2). Pada pembelajaran ini anak dibawa
kedalam situasi belajar dengan sesuatu yang konkret dan sekaligus anak
mengenal dan berinteraksi secara langsung kepada alam.
Anak usia sekolah dasar berada tahapan operasional konkret, karena
periode ini anak hanya mampu berpikir dengan logika jika untuk memecahkan
persoalan yang sifatnya konkret atau nyata saja (Yusnandar, 2012, hlm. 21).
Maka pada masa perkembangan anak pada fase tersebut seorang guru harus
bisa membawakan materi ajar sesuai dengan perkembangan anak tersebut.
Pengetahuan bisa didapatkan oleh siswa dengan baik dan maksimal dalam
proses terencana yang dilakukan oleh guru di sekolah. Pemahaman yang benar
mengenai konsep belajar dengan segala aspek dan bentuk sangat diperlukan.
2
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yusnandar (2012, hlm. 1) : (a) Adanya suatu proses atau aktivitas (usaha) (b)
Adanya perubahan tingkah laku, berupa didapatkannya kemampuan baru, pada
individu yang belajar, baik aktual maupun potensial.
Dalam wawancara yang dilakukan terhadap guru kelas V SDN Pangradin
02 Kecamatan Jasinga ditemukan permasalahan pembelajaran IPA.
Permasalahannya yaitu siswa mengalami kesulitan memahami materi IPA pada
konsep pencemaran air. Hal tersebut karena guru kurang berinovasi dalam
menggunakan metode dan pembelajaran yang ada. Berikut beberapa
permasalahan yang dihadapi di sekolah : (1) Anak kesulitan dalam
pembelajaran IPA. (2) Anak tidak mengetahui dampak kebiasaan buruk mereka
sehari - hari yang dapat mengganggu siklus air. (3) Motivasi belajar siswa
rendah dalam pembelajaran IPA. (4) Hasil belajar siswa cenderung rendah
pada pembelajaran IPA.
Masalah yang dihadapi tersebut perlu segera ditangani untuk dapat solusi
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dengan permasalahan
yang ditemukan di sekolah tersebut, harus diterapkan suatu model
pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan tahap perkembangan anak di
sekolah dasar. Adapun data yang dikemukakan oleh Hayat & Yusuf (dalam
Wisudawati & Sulistyowati, 2014, hlm. 11) Di Indonesia, siswa yang
mempelajari IPA relatif belum mampu menggunakan pengetahuan IPA yang
mereka peroleh untuk menghadapi tantangan kehidupan nyata terlihat pada
PISA (Program for International Student Assesment) 2006 yang berfokus pada
literasi IPA mengukuhkan siswa di Indonesia menempati posisi ke - 50 dari 57
negara peserta dengan skor rata - rata 393. Faktor yang sangat penting adalah
lingkungan belajar siswa dalam bentuk strategi yang diciptakan guru untuk
mengoptimalkan potensi - potensi yang dimiliki siswa dalam mempelajari IPA.
Materi - materi dalam IPA mempelajari fenomena - fenomena alam dan
memerlukan penalaran lebih oleh siswa. Karakteristik materi - materi IPA yang
cenderung abstrak memerlukan model pembelajaran yang tepat untuk
menyampaikannya. Maka penulis terdorong untuk menelusuri lebih jauh
3
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran IPA karena untuk meningkatkan pemahaman anak sekolah dasar
itu tidak bisa dengan pembelajaran yang berlangsung di dalam ruangan saja,
anak - anak tersebut juga harus diajak mengenal lingkungan sekitarnya. Materi
daur air mempunyai karakter yang sangat erat dengan kehidupannya sehari -
hari, karena segala aktivitas yang dilakukan oleh siswa tidak terlepas dari
penggunaan air, diharapkan dengan materi konsep pencemaran air siswa
mampu lebih perduli lagi dengan lingkungannya sekaligus dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Oleh karena itu, pada penyusunan skripsi ini peneliti akan mengkaji “Penerapan Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Pencemaran Air”.
B. Rumusan Masalah
Agar penelitian mengenai sasaran dan tujuan dapat tercapai, maka perlu
dibuatkan rumusan masalah dengan maksud supaya dalam proses pembahasan
lebih fokus pada apa yang diteliti.
Adapun rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah
sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar dapat
meningkatkan pemahaman siswa SDN Pangradin 02 pada konsep
pencemaran air ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa SDN Pangradin 02 pada saat pembelajaran
menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis penggunaan pendekatan lingkungan alam sekitar yang
dapat meningkatkan pemahaman siswa SDN Pangradin 02 pada konsep
pencemaran air.
2. Untuk menganalisis hasil belajar siswa SDN Pangradin 02 pada saat
4
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti, siswa,
dan guru. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti :
a. Menambah wawasan dalam inovasi pembelajaran di kelas.
b. Menambah ilmu pengetahuan dalam strategi pembelajaran di kelas.
2. Bagi Siswa :
a. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran konsep
pencemaran air.
b. Meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran IPA.
c. Meningkatkan pengetahuan dan penguasaan materi.
d. Dapat memecahkan persoalan di masyarakat dengan ilmu yang diperoleh
di kelas.
3. Bagi Guru :
a. Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang pendekatan lingkungan
alam sekitar.
b. Memiliki keterampilan mengajar IPA dengan menggunakan pendekatan
lingkungan alam sekitar.
c. Dapat membantu mengatasi masalah permasalahan dalam proses
pembelajaran yang dihadapi.
E. Definisi Operasional
1. Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar (PLAS)
Pengertian Pendekatan Lingkungan Alam Sekitar (PLAS) dalam
pendekatan lingkungan alam sekitar adalah mengajarkan anak didiknya
dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di lingkungan alam sekitar
tempat tinggalnya menurut Pestalozzi (dalam Barlia,2010, hlm. 2).
2. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa merupakan suatu ukuran terhadap penguasaan
materi pelajaran yang disampaikan kepada dirinya. Pada hasil belajar guru
mempunyai peranan paling penting karena dialah yang berhadapan langsung
5
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
demikian guru diharapkan mampu untuk mempraktikan penilaian dalam
kelas, merencanakan kurikulum, mengembangkan potensi diri siswa,
laporan kemajuan dan perkembangan siswa, dan memahami cara pengajaran
mereka sendiri (Rasyid & Mansur, 2007, hlm. 26).
3. Pencemaran Air
Pencemaran air yang telah ditetapkan dalam Undang - undang
tentang lingkungan hidup yaitu UU No.23/1997 dan PP No.20/1990
(dalam tentang pencemaran air didefinisikan sebagai “pencemaran air
adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi
21
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menurut (Yusnandar, E & Nur’aeni, 2014, hlm. 7) Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah sebagai suatu bentuk
penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar
dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktek - praktek pembelajaran
di kelas secara lebih professional. Memiliki tujuan untuk memperbaiki
kualitas praktek pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Yang artinya “Penelitian Tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau
penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri yang dilakukan oleh
peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti seperti guru, siswa atau
kepala sekolah, penelitian ini dilakukan dalam situasi sosial termasuk
situasi pendidikan yang bertujuan memperbaiki pemahaman tentang
penelitian serta situasi atau lembaga tempat penilitian tersebut
dilaksanakan”.
Pengertian lain tentang penelitian tindakan kelas menurut Bryman
(dalam Devetak, A. Glazar & Vogrinc, 2010, hlm. 78) yang diartikan
dalam bahasa Indonesia yaitu penelitian kualitatif lebih menekankan pada
hasil penelitian berupa verbal dan visual dari pada bentuk angka. Prosedur
penelitianna tidak menggunakan statistik tetapi menggunakan data
kualitatif dalam bahan penelitiannya. Adapun ciri - ciri Penelitian
Tindakan Kelas menurut Erickson (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 22)
yang diartikan dalam bahasa Indonesia yaitu metode penelitian kualitatif
itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan,
mencatat secara hati - hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif
terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat
22
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode ini beranjak dari adanya masalah yang dihadapi guru di
kelas. Pendekatan ini menghendaki adanya perbaikan dalam pembelajaran
di kelas, perbaikan dimaksud adalah perbaikan dari salah satu sisi,
misalnya perbaikan terhadap pendekatan pengajaran dan merupakan
salahsatu usaha membantu kesulitan-kesulitan dalam proses belajar
mengajar (PBM). Berdasarkan alasan di atas, maka sesuai dengan tujuan
penelitian, Penelitian tindakan kelas akan sesuai jika diterapkan dalam
suatu pembelajaran yang memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas
praktek pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian
tindakan kelas yang telah dikemukakan oleh Erickson (dalam Sugiyono,
2013, hlm. 22). Penelitian yang dilakukan secara intensif, peneliti
mengetahui suatu permasalahan yang terjadi karena berpartisipasi lama
dilapangan, setiap temuan permasalahan dicatat oleh peneliti, setelah
temuan permasalahan dicatat maka peneliti melakukan refleksi agar suatu
permasalahan tersebut bisa diatasi, dan hasil dari refleksi itu peneliti
membuat laporan penelitian secara mendetail.
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas bukan tanpa
alasan, karena penelitian yang dipakai ini memiliki manfaat yang berguna
apabila diterapkan pada suatu pembelajaran. Manfaat PTK menurut
Wardhani, dkk (2007, hlm. 1.19) adalah sebagai berikut : (1) Manfaat PTK
bagi Guru : (a) PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah
perbaikan pembelajaran. (b) Dengan melakukan PTK guru dapat
berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan banhwa ia
mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dengan
perkataan lain, guru mampu menunjukkan otonominya sebagai pekerja
profesional. (c) PTK membuat guru lebih percaya diri. Jika PTK mampu
23
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konsekuensinya, PTK juga mampu membuat guru lebih percaya diri. (d)
Melalui PTK guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya
menerima hasil perbaikan yang ditemukan orang lain, namun ia sendiri
adalah perancang dan pelaku perbaikan tersebut, yang menghasilkan
berbagai teori dalam memperbaiki pembelajaran. Hasil yang ditemukan
sendiri akan merupakan dorongan yang kuat bagi guru untuk terus -
menerus melakukan perbaikan. (2) Manfaat PTK bagi Pembelajaran Siswa
: dengan adanya PTK kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat
dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak akan berlanjut.
Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar siswa diharapkan akan
meningkat. (3) Manfaat PTK bagi Sekolah : PTK memberikan sumbangan
yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan
kemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil belajar
siswa, serta kondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut.
3. Model Penelitian Tindakan Kelas
Penjabaran model tersebut adalah sebagai berikut: (1) Perencanaan:
rencana tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan
atau perubahan yang diinginkan. (2) Tindakan: implemen -tasi atau
penerapan isi rancangan sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau
perubahan yang diinginkan. (3) Pengamatan : mengamati atas hasil atau
dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
(4) Refleksi: peneliti mengkaji, melihat, mempertimbangkan atas hasil atau
dampak dari tindakan berdasakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil
refleksi ini, peneliti bersama guru dapat melakukan revisi terhadap rencana
awal.
Mengingat hal tersebut maka dalam penelitian tindakan kelas yang
akan diteliti, penulis menggunakan penelitian model Kemmis dan Mc.
Taggart, yang dalam perencanaan penelitiannya menggunakan sistem
24
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(perencanaan), pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu persiapan pemecahan
masalah.
Rancangan PTK dapat disusun secara berbeda - beda tergantung
pada tujuan penelitian, sifat masalah yang di garap dan karakteristik kelas
yang diteliti. Meskipun demikian, ada ciri - ciri umum pada rancangan
PTK yang sekaligus membedakan dengan jenis penelitian lainnya. Ciri
umum tersebut tampak dalam alur pelaksanaan tindakan berikut :
Gambar 3.1 : Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
( Sumber : Putra, 2014, hlm. 133, dimodifikasi )
Gambar tersebut menunjukkan bahwa pertama, sebelum peneliti
melaksanakan tindakan, terlebih dahulu harus direncanakan secara
seksama jenis tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah perencanaan
disusun secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan
dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan itu Siklus I
Refleksi
Perencanaan Siklus II
Pengamatan
Tindakan
Refleksi
Perencanaan Pengamatan Siklus III
Tindakan Pra Siklus
Refleksi
Perencanaan Pengamatan
25
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat berdasarkan hasil
pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan
yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan
perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu
disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak
sekedar mengulang dari apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian
seterusnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
B. Langkah - langkah Penelitian
Penelitian ini akan berlangsung sesuai dengan model PTK yang peneliti
pakai yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart, langkah - langkah peneliti adalah
sebagai berikut :
1. Pra Siklus
a. Observasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas,
mengamati aktivitas siswa dan hasil pembelajaran dengan melihat hasil
berupa nilai yang diperoleh siswa pada pretest.
b. Refleksi
Setelah melakukan wawancara dan observasi, peneliti menggali data
dari guru kelas dengan melakukan diskusi tentang masalah-masalah yang
dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah berlangsung. Selanjutnya
peneliti dan guru merefleksikan hasil diskusi dalam bentuk rencana
tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.
2. Siklus 1
a. Perencanaan
Rencana pada Siklus 1 (satu) dibuat berdasarkan hasil observasi,
evaluasi, refleksi serta temuan-temuan yang diperoleh pada kegiatan pra
26
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Merancang dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran IPA
tentang konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan
lingkungan alam sekitar.
2) Menyiapkan alat - alat dan bahan pembelajaran yang akan
digunakan.
b. Pelaksanaan
Yaitu pelaksanaan skenario pembelajaran IPA tentang konsep
pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar
di kelas V SDN Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Tahun ajaran
2014/2015.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan
guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan pedoman observasi
yang telah dibuat.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi, peneliti mengevaluasi
masalah-masalah yang dihadapi pada tindakan, selanjutnya memberikan refleksi
sebagai bahan rancangan kegiatan pada siklus II
3. Siklus II
a. Perencanaan
Peneliti menyusun rancangan kegiatan pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam
sekitar.
b. Tindakan
Yaitu pelaksanaan dari rencana pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam
sekitar berdasarkan refleksi pada siklus I.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dalam
27
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa dalam pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran mengoptimalkan penerapan pendekatan lingkungan alam
sekitar pada pembelajaran.
d. Refleksi
Dari hasil observasi dapat diketahui apakah tindakan yang telah
dilakukan pada siklus II telah mencapai tujuan atau belum. Jika belum,
selanjutnya peneliti mengevaluasi serta memberikan refleksi sebagai
bahan acuan dalam penyusunan langkah-langkah tindakan pada siklus III
4. Siklus III
a. Perencanaan
Peneliti menyusun rancangan kegiatan pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam
sekitar dengan acuan kekurangan dari hasil refleksi pada tahap Siklus II.
Sebagai langkah - langkah pada Siklus III ini agar lebih maksimal dalam
pencapaian yang diinginkan peneliti.
b. Tindakan
Yaitu pelaksanaan dari rencana pembelajaran IPA tentang
konsep pencemaran air dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam
sekitar berdasarkan refleksi pada siklus II.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan guru dalam
penguasaan terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan
siswa dalam pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan kegiatan
pembelajaran mengupayakan untuk maksimal dalam penerapan
pendekatan lingkungan alam sekitar pada pembelajaran.
28
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari hasil observasi dapat diketahui apakah tindakan yang telah
dilakukan pada siklus III telah mencapai tujuan atau belum. Jika belum,
selanjutnya peneliti mengevaluasi serta memberikan refleksi sebagai
bahan acuan dalam penyusunan langkah-langkah tindakan pada siklus
berikutnya. Apabila sudah mencapai tujuan maka dicukupkan pada tahap
ini.
C. Subjek dan Lokasi Penelitian
Berikut ini uraian dari subjek dan lokasi yang diambil penulis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu kegiatan pembelajaran IPA pada konsep
pencemaran air dengan menggunakan pendekatan lingkungan alam sekitar
di kelas V Sekolah Dasar dengan jumlah siswa 31 orang, yang terdiri dari
19 laki - laki dan 12 orang perempuan.
2) Lokasi penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Sekolah Dasar Negeri
Pangradin 02 Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor. Alasan peneliti
memilih sekolah tersebut yaitu setelah melakukan wawancara kepada guru
kelas V tentang pembelajaran IPA pada konsep pencemaran air, terdapat
beberapa permasalahan yaitu nilai KKM siswa rendah. Berlandaskan hal
tersebut peneliti akan mencoba menerapkan pendekatan lingkungan alam
sekitar pada konsep pencemaran air untuk meningkatkan pemahaman dan
hasil belajar siswa.
D. Instrumen Penelitian
Untuk pengumpulan dan pengelolahan data tentang variabel - variabel
yang diteliti, maka peneliti menggunakan instrument yang digunakan adalah
29
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terlebih dahulu peneliti menjabarkan beberapa hal yang akan diteliti, hal
tersebut meliputi : (1) Keterampilan guru. (2) Keterampilan siswa. (3)
Pemahaman siswa
Berdasarkan hal yang dijabarkan di atas peneliti tabel pengumpulan data
agar lebih terperinci, tabel tersebut bisa dilihat di bawah ini :
Tabel 3.1 : Alat Pengumpulan Data
No Data Alat Pengumpul Data
1. Keterampilan guru Observasi dan Wawancara
2. Keterampilan siswa Observasi
3. Pemahaman siswa Tes
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua instrument yaitu tes dan
non tes. Penjabaran mengenai tes dan nontes menurut (Sukmadinata, 2006,
hlm. 231) adalah sebagai berikut :
1. Instrumen Tes : Dengan instrumen berbentuk tes atau instrumen yang
bersifat mengukur dapat diperoleh data kuantitatif ordinal, interval, dan
rasio. Tes menurut Zuriah (dalam Mardiana, 2013, hlm. 72) yaitu “seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk menjawab yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka”. Tes dalam penelitian ini dipergunakan selain untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian, juga untuk mengetahui
letak kesulitan belajar siswa dalam konsep pencemaran air. Jadi, tes
merupakan usaha pemahaman siswa dengan menggunakan alat - alat yang
bersifat mengukur atau mengetes.
Adapun cara peneliti menyusun tes dalam penelitian ini yaitu dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan Prosedur, Jenis dan Bentuk Tes
Langkah awal yang peneliti lakukan untuk menyusun tes yaitu
30
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Prosedur tes : pre-test dan post test
2) Jenis tes : Tes tertulis
3) Bentuk tes : Pilihan ganda & Essay
b. Membuat Kisi-Kisi soal
Kisi-kisi soal dibuat dengan tujuan mempermudah peneliti dalam
membuat soal. Dengan kisi-kisi soal, peneliti akan mengetahui gambaran
soal yang akan dibuat.
Adapun kisi-kisi soal untuk pembelajaran IPA tentang konsep
pencemaran air di kelas V SD yaitu sebagai berikut :
1) Standar Kompetensi
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya
dengan penggunaan sumber daya alam
2) Kompetensi Dasar
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhinya
Tabel 3.2
Kisi - Kisi Pembuatan Soal Pada Pembelajaran IPA Tentang Konsep Pencemaran Air Di Kelas V SD
Indikator Tingkat
Kesukaran
C1 C2 C3 Bentuk Soal
Jml
Menjelaskan pentingnya air Mudah 2 PG
31
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Melakukan pembiasaan
d. Membuat Kunci Jawaban (Terlampir)
e. Menentukan Kriteria Penilaian
Tiap soal PG diberi bobot nilai 1 jika benar dan 0 jika salah, dan
Essay dengan bobot skor berbeda di setiap butir soalnya. Bobot tersebut
sesuai dengan tingkat kesukaran soal skor 1 untuk mudah, skor 2 untuk
sedang, dan skor 3 untuk sukar. dengan skor maksimal yang dapat
diperoleh adalah 100. Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar siswa,
peneliti menggunakan rumus :
Nilai Akhir = Skor yang benar
Skor maksimum X 100
Tabel 3.3
32
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nilai rata-rata kelas = Jumlah Nilai
Jumlah banyaknya siswa
Sedangkan untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal,
digunakan rumus sebagai berikut :
P = Siswa yang tuntas belajar
Siswa
X 100
Hasil dari perhitungan persentase ketuntatasan belajar siswa
dikelompokan ke dalam kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan
pertimbangan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.4
Selanjutnya hasil pengelompokan kriteria ketuntasan belajar siswa
disesuaikan dengan kriteria penilaian kualitatif yang dikelompokan ke
dalam empat kategori, yaitu, sangat baik, baik, cukup dan kurang.
Pengelompokan tersebut mengacu kepada kriteria tingkat keberhasilan
belajar siswa, yaitu pada table berikut ini.
Tabel 3.5
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Kriteria Ketuntasan
85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil
33
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sumber : Aqib, 2009)
f. Indikator Keberhasilan
Penerapan pendekatan lingkungan alam sekitar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep pencemaran air di kelas V
SDN Pangradin 02 tahun ajaran 2014/2015 dengan indikator sebagai
berikut :
1) 80% dari seluruh siswa kelas V SDN Pangradin 02 tahun ajaran
2014/2015 mengalami ketuntasan belajar individual dalam hasil tes pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air.
2. Instrumen Nontes : Pada instrumen nontes atau bersifat menghimpun
dengan jawaban berstruktur, jawaban tersebut dapat dijumlahkan sehingga
diperoleh angka. Angka tersebut bukan skor atau data ordinal, interval atau
rasio, tetapi data nominal, yaitu frekuensi atau jumlah jawaban. Jadi nontes
merupakan prosedur pengumpulan data yang direncanakan untuk
memahami pribadi siswa, yang pada umumnya bersifat kualitatif. Teknik
nontes yang dipakai pada penelitian ini adalah Observasi dan wawancara.
a. Observasi : Hadi (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 203) mengemukakan
bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara
yang terpenting adalah proses - proses pengamatan dan ingatan.
Berdasarkan keterlibatan pengamatan dalam kegiatan orang yang
diamati menurut ( Sugiyono, 2013, hlm. 204 ) observasi dapat dibedakan
menjadi:
1) Observasi partisipan (Participant Observation), yaitu peneliti terlibat
dengan kegiatan sehari - hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian.
2) Observasi tak partisipan (Nonparticipant Observation), yaitu peneliti
tidak ikut terlibat dengan kegiatan sehari - hari orang yang sedang
34
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan menurut (Sugiyono,
2013, hlm. 205 ) observasi dibedakan menjadi :
1) Observasi tak berstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan
secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Tidak
menggunakan pedoman observasi.
2) Observasi berstruktur, yaitu observasi yang menggunakan pedoman
observasi sebagai instrumen penelitian.
Dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan oleh
peneliti adalah observasi tak partisipan , observasi tak berstruktur dan
observasi berstruktur. Pada penelitian ini observasi difokuskan untuk
mengamati kegiatan guru dan siswa pada proses belajar mengajar
berlangsung.
Berikut ini adalah pedoman observasi aktivitas guru dan siswa
pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air di kelas V
Sekolah Dasar.
Tabel 3.6
Pedoman Observasi Aktivitas Guru Pada Pembelajaran IPA Pada Konsep Pencemaran Air Dengan Menggunakan Pendekatan
Lingkungan Alam Sekitar
No. Aspek yang diamati
Ya Tidak
Guru bertanya kepada siswa mengenai lingkungan alam sekitar
Guru bertanya kepada siswa mengenai keadaan air yang ada di lingkungan sekitar rumahnya
Guru bertanya yang mengarahkan kepada pencemaran air yang terjadi pada saat ini
Guru bertanya kepada siswa tentang hal - hal yang dapat mencemari air
35
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tercemar
Guru memberi penjelasan mengenai pencemaran air yang terjadi pada saat ini
b. Elaborasi
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok Guru memberikan lembar kerja siswa
Guru memulai keberangkatan dengan memberikan arahan kepada siswa
Guru dan siswa berdoa terlebih dahulu sebelum keberangkatan
Guru memberikan waktu kepada siswa selama 10 menit untuk observasi disekitar lingkungan yang dituju
Setelah waktu yang diberikan habis guru dan siswa kembali ke kelas
Guru menginstruksikan kepada siswa untuk
mendiskusikan hasil kerja yang diperoleh dari alam di dalam kelas
Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan atas apa yang telah dia amati dan didiskusikan
Perwakilan kelompok siswa mengutarakan hasil diskusinya di depan kelas
c. Konfirmasi
Guru memberikan applause kepada siswa yang telah maju ke depan
Guru bertanyajawab tentang hal - hal yang belum diketahui siswa
Guru dan siswa bertanyajawab meluruskan masalah dan memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan soal evaluasi Guru menilai hasil evaluasi Guru mengkondisikan siswa
Guru membimbing siswa dan berdoa untuk pulang Jumlah
Persentase % Keterangan : Ya = Skor 1
Tidak = Skor 0
Setiap aspek dinilai berdasarkan indikator yang muncul
Nulai akhir = jumlah indikator yang muncul x 100% Jumlah indikator
36
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pedoman Observasi Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPA Pada Konsep Pencemaran Air Dengan Menggunakan Pendekatan
Lingkungan Alam Sekitar
No. Aspek Yang Diamati Indikator Yang Muncul Ket
Ya Tidak
A. Pengetahuan dialami, dipelajari
dan ditemukan oleh siswa
1. Melakukan pengamatan dan penyelidikan
2. Membaca dengan aktif (contoh-nya dengan pulpen di tangan untuk menggaris bawahi atau membuat catatan kecil atau tanda-tanda tertentu pada teks) 3. Mendengarkan dengan aktif
(menunjukkan respon, missal tersenyum atau tertawa saat mendengarkan hal - hal lucu yang disampaikan, terkagum - kagum bila mendengar sesuatu yang menakjubkan, dsb )
B. Siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (mem- bangun pemahaman) 1. Berlatih (misalnya mencobakan
sendiri konsep - konsep missal berlatih dengan soal - soal) 2. Berpikir kreatif (misalnya
mencoba memecahkan masalah - masalah pada latihan soal yang mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang diberikan) 3. Berpikir kritis (misalnya mampu
kelem-37
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Berdiskusi
4. Mempresentasikan laporan
D. Siswa berpikir reflektif
1. Mengomentaridan menyimpulkan proses pembelajaran
2. Memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam proses pembe- lajaran
3. Menyimpulkan materi pembela-jaran dengan kata katanya sendiri
Jumlah
Persentase %
Keterangan : Ya = Skor 1 Tidak = Skor 0
Setiap aspek dinilai berdasarkan indikator yang muncul.
Nilai akhir = jumlah indikator yang muncul berkategori minimal baik x 100% Jumlah indikator
Hasil dari perhitungan persentase indikator pencapaian observasi,
dengan pertimbangan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.8
Kategori Pencapaian Observasi
Persentase % Kategori
86 % - 100 % Sangat Baik (SB)
76 % - 85% Baik (B)
60 % - 75 % Cukup (C)
55 % - 59% Kurang (K)
< 54 % Sangat Kurang (SK)
(Sumber : Purwanto, 2006)
Indikator keberhasilan penerapan pendekatan lingkungan alam
38
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
air di kelas V SDN Pangradin 02 tahun ajaran 2014/2015 dengan
indikator sebagai berikut :
1. Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep pencemaran air
dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar meningkat
dengan kriteria sekurang-kurangnya baik dalam persentasenya sebesar
> 80 %.
2. Penguasaan Guru dalam menerapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar
pada konsep pencemaran air meningkat dengan kriteria sekurang -
kurangnya baik dalam persentasenya sebesar > 80 %.
b. Wawancara: wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal - hal dari responden lebih mendalam (Sugiyono, 2013,
hlm. 194).
Tabel 3.9
Pedoman Wawancara Guru Pada Pembelajaran IPA Pada Konsep Pencemaran Air Dengan Menggunakan Pendekatan Lingkungan Alam
Sekitar
No. Pertanyaan Jawaban Guru Keterangan
1. Metode apa yang Ibu terapkan ketika mengajar pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air ?
2. Bagaimana aktivitas siswa ketika Ibu menggunakan metode yang sering Ibu pakai pada
pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air ? 3. Apakah Ibu ingin membuat
siswa lebih aktif pada
pembelajaran IPA pada konsep pencemaran ?
39
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang Ibu terapkan pada
pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air ?
5. Apakah Ibu mengalami kesulitan mengajar ketika menggunakan metode yang Ibu terapkan pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air ? 6. Media apa yang Ibu terapkan
ketika mengajar dengan
menggunakan metode yang Ibu terapkan pada pembelajaran IPA pada konsep pencemaran air ? 7. Apakah Ibu pernah mengajak
siswa pada pembelajaran langsung kepada hal yang akan dipelajari ?
8. Apakah Ibu pernah menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air ? 9. Apakah Ibu mengetahui
kelebihan pendekatan
Teknik penelitian pada penelitian ini untuk mengumpulkan data meliputi
langkah - langkah sebagai berikut : (1) Wawancara : melakukan wawancara
kepada guru untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pada penelitian di
sekolah tersebut. Hal - hal yang ditanyakan meliputi proses pembelajaran,
permasalahan dalam pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dicapai siswa
dalam pembelajaran IPA. (2) Observasi : observasi pertama difokuskan pada
kondisi sebelum menggunakan metode yang akan diuji. Pengamatan kepada
40
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk mencari tahu permasalahan dari segi penyampaian materi dan metode
pengajarannya. Siswa diamati kondisi mereka dari segi pemahaman dalam
materi IPA pada konsep pencemaran air dan hasil yang diperoleh mereka
dengan pengajaran guru dengan menggunakan metode konvensional dalam hal
ini adalah ceramah. Observasi kedua difokuskan pada kondisi sesudah
menggunakan metode yang di uji yaitu pendekatan lingkungan alam sekitar.
Pengamatan kepada siswa diamati dari segi pemahaman mereka dalam materi
IPA konsep pencemaran air dan hasil yang diperoleh mereka pada saat peneliti
menggunakan metode tersebut. (3) Tes : tes digunakan untuk mengukur
pemahaman siswa dan hasil yang diperoleh siswa pada kondisi sebelum dan
sesudah menggunakan metode yang digunakan peneliti yaitu pendekatan
lingkungan alam sekitar.
F. Analisis Data Hasil Penelitian
Temuan - temuan yang berhasil dihimpun selama penelitian ini
berlangsung, dilakukan pengolahan data dengan cara :
1. Triangulasi : dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini telah
terkumpul melalui pengamatan dari tiga sudut pandang yang berbeda.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah guru melalui refleksi diri dan respon
selama pembelajaran melalui wawancara, siswa melalui respon
pembelajaran dengan tes, serta peneliti melalui pemerolehan data dari hasil
observasi selama pembelajaran berlangsung.
2. Member Check : teknik ini untuk menginformasikan temuan - temuan
selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses ini data atau
informasi yang diperoleh dikonfirmasikan dengan guru kelas melalui
kegiatan akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir keseluruhan
pelaksanaan tindakan.
3. Audit Trial : teknik ini untuk mengecek kebenaran hasil penelitian dengan
membicarakan dan mendiskusikan hasil penelitiannya dengan teman
41
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Expert Opinion : data yang diperoleh dikonsultasikan oleh seorang pakar
atau yang dianggap pakar dalam masalah yang diteliti. Dalam hal ini
82
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan yang diperoleh selama
penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemahaman siswa pada pembelajaran IPA tentang konsep pencemaran air di
kelas V SDN Pangradin 02 tergolong rendah karena pada hasil Pretest pada
tahap Pra Siklus siswa yang telah mencapai ketuntasan klasikal kelas
tersebut hanya mencapai 12,90%. Dan nilai rata - rata kelas siswa hanya
mencapai 41,29. Data tersebut menunjukan bahwa pemahaman siswa dah
hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Pada saat mewawancarai guru
pada tahap Pra Siklus tentang penggunaan metode pembelajaran yang beliau
pakai yaitu menggunakan metode ceramah.
Setelah diterapkan penerapan pendekatan lingkungan alam sekitar
pada pembelajaran IPA hasil observasi siswa mengalami peningkatan dari
Siklus I 7,69 %, Siklus II 53,84 %, dan Siklus III 85,23 %. Hasil tersebut
mengalami peningkatan dalam keaktifan siswa dibandingkan dengan
metode yang dipakai sebelumnya dari hasil wawancara adalah metode
ceramah. Peningkatan keaktifan siswa tersebut mampu menigkatkan
pemahaman siswa pada pembelajaran.
2. Pada pelaksanaan pembelajaran pada saat guru menggunakan metode
ceramah hasil belajar siswa cenderung rendah hal itu didapatkan dari hasil
wawancara sebelumnya. Dengan masalah tersebut peneliti menerapkan
pendekatan lingkungan alam sekitar dan hasilnya dapat meningkatkan hasil
belajar siswa hal tersebut dapat dilihat dari pelaksanaannya penelitian ini
berlangsung hingga tahap Siklus III. Peneilitian ini dimulai pada tahap Pra
Siklus yang dimana peneliti mendapatkan data awal dan permasalahan -
83
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru sebesar 44,40 %. Aktivitas siswa sebesar 7,69 % dan hasil tes klasikal
kelas tersebut 22,58 %. Dan nilai rata - rata siswa 50,64. Tahap Siklus II
penguasaan guru sebesar 70,37 %. Aktivitas siswa sebesar 53,84 % dan
hasil tes klasikal kelas tersebut 48,38 %. Dan nilai rata - rata siswa 62,90.
Tahap Siklus III penguasaan guru sebesar 88,88 %. Aktivitas siswa sebesar
85,23 % dan hasil tes siswa klasikal kelas 83,87 %. Nilai rata - rata 71,93
karena hasil pada tahap ini telah mencapai target yang diharapkan peneliti
maka penelitian dicukupkan pada siklus III.
B. Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan temuan dan hasil penelitian, maka
rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan untuk sebagai acuan kepada
guru, kepala sekolah dan pengawas adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
a. Dalam proses pembelajaran siswa, harus diberi kesempatan yang
seluas - luasnya untuk melakukan eksplorasi pengetahuan dalam
dirinya. Sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi yang
diajarkan tidak lagi menjadi beban materi tersebut karena siswalah
yang menemukan sendiri pemahaman pada materi yang diajarkan.
b. Pada proses pembelajaran berlangsung hal yang sering tidak
diperhatikan adalah pengkondisian siswa oleh guru. Padahal
mengkondisikan siswa itu amatlah penting. Karena siswa tidak
mungkin memahami materi yang diajarkan oleh guru apabila
perhatian dia tertuju ke hal yang lain. Maka dari itu guru harus
mengkondisikan siswa dengan baik apabila siswa ingin paham akan
materi yang diajarkan.
2. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah selaku pemegang kebijakan hendaknya dapat
memberi dukungan baik dalam bentuk penghargaan, motivasi serta
84
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ingin diterapkan oleh guru. Karena ketiadaan itu semua guru tidak akan
bisa mengembangkan pembelajaran yang menarik untuk siswa. Dengan
kebijakan yang dimiliki oleh kepala sekolah bisa menginstruksikan
kepada para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas di
sekolahnya dengan dasar peningkatan kualitas pengajaran dan
peningkatan hasil belajar siswa.
3. Bagi Pengawas
Pihak pengawas hendaknya turut memberikan dorongan kepada
para guru di sekolah untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas.
Untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa sebaiknya
mengembangkan pendekatan atau metode pembelajaran PLAS.
Memotivasi terhadap kepala sekolah dan guru - guru untuk terus
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung : Yrama Widya
Barlia, L. (2010a). Mengajar dengan pendekatan lingkungan alam sekitar. Subang : Royyan Press.
Barlia, L. (2010b). Teori pembelajaran pendidikan lingkungan hidup di sekolah
dasar. Subang : Royyan Press.
Devetak, I., Glažar, S.A & Vogrinc, J. (2010). The role of qualitative research
in science education. Eurasia Journal of Mathematics, Science &
Technology Education, 6 (1), 77-84.
Haryanto. (2013). Sains untuk sd/mi kelas V. Jakarta : Erlangga.
Hendrawati, E. (2013). Pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar melalui metode inkuiri terhadap hasil belajar siswa SDN I Sribit Delanggu pada pelajaran IPS. PEDAGOGIA, 2 (1), hlm. 59-70.
Mardiana, H. (2013). Pengembangan Desain Pembelajaran IPA Berbasis
Konstruktivisme Tentang Gaya Magnet Di Sekolah Dasar. (Skripsi).
Sekolah Sarjana, UPI Kampus Tasikmalaya, Tasikmalaya.
Pujiastuti, A. (2013). Penerapan pendekatan lingkungan alam sekitar. [online]. Diakses dari http://eprints.uny.ac.id/10302/.
Pujiastuti, P., Bagus, I & Pranoto. (2013). Kualitas dan beban pencemaran perairan waduk gajah mungkur. EKOSAINS, 5 (1), hlm. 59-75.
Purwanto, N. (2006). Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Putra, N. (2014). Penelitian tindakan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Rasyid, H. & Mansur. (2007). Penilaian hasil belajar. Bandung : CV. Wacana Prima.
Sukmadinata, N.S. (2006). Metode penelitian pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sagala, S. (2013). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Angga Wiguna, 2015
PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN ALAM SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN AIR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Suprihatin, A. (2013). Pengantar pendidikan lingkungan hidup. Yogyakarta : Gava Media.
Wardhani, I. dkk. (2007). Penelitian tindakan kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.
Wheeler, G. (2014). Integrated environmental and sustainability. Washington : Washington State Learning Standards.
Wisudawati, A.W. & Sulistyowati, E. (2014). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta : Bumi Aksara.
Yusnandar, E. (2012a). Belajar dan pembelajaran di sd. Serang : Ikhwan Mandiri Press.