Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh: EMALIA SARI NPM. 1411010063
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) RADEN INTAN
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh: EMALIA SARI NPM. 1411010063
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Pembimbing I : Prof. Dr. H.Sulthan Syahril, MA Pembimbing II : Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN
ii Oleh : EMALIA SARI
Latar belakang penelitian ini adalah perilaku siswa yang saat ini sangat membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak, antara lain pihak keluarga, lingkungan sekitar dan juga guru disekolah. Sekarang ini banyak sekali anak mempunyai prestasi disekolah itu baik namun tidak berbanding lurus dengan akidah akhlak siswa. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: apakah terdapat korelasi yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Pringsewu, dan untuk mengukur sejauh mana hubungan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi bagi sekolah untuk membentuk akidah akhlak siswa agar lebih baik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi (korelasional) dan metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa penerima Bidikmisi di kampus UIN Raden Intan Lampung yang berjumlah 154 mahasiswa, sedangkan sampel penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling (area sampling) merupakan teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang diteliti atau sumber data sangat luas yaitu 59 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Uji instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data yang digunakan adalah korelasi/hipotesis dan koefisien determinasi.
Berdasarkan analisis data dan perhitungan, diperoleh pengujian hipotesis pada analisis data didapat H0 ditolak dan H1 diterima, yakni dengan rhitung sebesar 0,91 berada pada interval 0,80-100 sehingga menunjukkan korelasi Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar adalah korelasi yang kuat. Lalu dilakukan perhitungan koefisien determinasi dan diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar akidah akhlak memberikan kontribusi sebesar 82,81% terhadap akhlak siswa peserta didik dan 19,19% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.
iii
PERSETUJUAN
Judul Skripsi : KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DENGAN PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN 2016
Nama : EMALIA SARI
NPM : 1411010063
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
MENYETUJUI
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, M. A Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd NIP. 19560611 198803 1 001 NIP. 198402282005101004
Ketua Jurusan PAI
v
MOTTO
Artinya: 26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. 27 Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Israa: 26-27)1
1
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, dan shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW maka dengan tulus ikhlas disertai perjuangan dengan jerih payah
penulis, Alhamdulillah penulis telah selesaikan skripsi ini, yang kemudian skripsi ini
penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Husin HT dan Ibu Khulailawati, S.Pd yang
telah memberiku segalanya untukku, kasih sayang serta do’a yang selalu
menyertaiku. Karya ini serta do’a tulus kupersembahkan untuk kalian atas jasa,
pengorbanan, keikhlasan membesarkan aku dengan tulus dan penuh kasih
sayang. Terimakasih ibu dan bapakku tercinta, aku mencintai kalian karena Allah
SWT.
2. Saudaraku Hendra Fauzi, S.Pd, Iwan Mirza Jaya, S.Pd dan Zainal Abidin yang
telah menjaga serta mendidik diriku sampai saat ini dan seluruh keluargaku yang selalu menungguku mencapai keberhasilan pendidikan. Terimakasih untuk do’a
dan dukungan yang telah diberikan.
3. Almamaterku (UIN Raden Intan Lampung) yang telah memberikan pengalaman
vii
RIWAYAT HIDUP
EMALIA SARI, lahir di desa Batu Badak Kecamatan Marga Sekampung Lampung Timur pada tanggal 17 Juni 1996, yang merupakan anak ke 3 dari 4
bersaudara dari pasangan bapak Husin HT dan ibu Khulailawati, S.Pd.
Jenjang pendidikan yang pernah dilalui penulis adalah SDN Batu Badak (lulus
tahun 2008), MTs Diniyyah Putri Lampung (lulus tahun 2011), MAN 1 Bandar
Lampung (lulus tahun 2014), dan penulis melanjutkan kuliah pada prodi Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah di UIN Raden Intan lampung sejak tahun 2014
hingga sekarang.
Lewat seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan
Islam Negeri (SPAN PTKIN) penulis diterima sebagai mahasiswa di UIN Raden
Intan Lampung pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu pendidikan Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) pada tahun 2014.
Selama masa kuliah penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Pardasuka Kec. Katibung Kab. Lampung Selatan dan kegiatan Praktek
viii
berikan Allah SWT kepada kita, yaitu berupa nikmat iman, islam dan ihsan, sehingga
saya (penulis) dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik walaupun di dalamnya
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman yang penuh
kegelapan menuju zaman terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang.
Skripsi ini penulis susun sebagai tulisan ilmiah dan diajukan untuk
melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd) pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Penulisan
skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung beserta stafnya yang telah banyak membantu dalam proses
menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan
ix
Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu serta mencurahkan fikirannya dalam membimbing penulis
dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah beserta para karyawan yang telah membantu
dan membina penulis selama belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Raden Intan Lampung
5. Pimpinan perpustakaan baik pusat maupun Fakultas yang telah memberikan
fasilitas buku-buku yang penulis gunakan selama penyusunan skripsi.
6. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2014,
terkhusus pada kelas B.
7. .Temen-temen serta sahabatku Khoirunisa, Erna septiyana, Himatul aliah, Ike
Inayah dan Asih Sholeha yang telah memberikan semangat dan motivasinya.
8. Temen-temen kelompok KKN 07, Desa Pardasuka kec. Katibung kab. Lampung
Selatan, Meila, Elifatna, Nisa, Fitri, Dita, Ranti, Chintya, Raden, Sofwan, Rian,
Mario, walau kita tidak memiliki ikatan darah setidaknya kita bisa menganggap
kita satu keluarga kecil.
9. Temen-temen kelompok PPL SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, Mona,
Nazmi, Dini, Nisa, Gifa, Una, Panjul, Fitri, Eca, Negi, Nopa, Wahyu, Tiara, Eka.
x
Indrawati, Umayah, Lia, Agna yang telah memberikan semangat dan motivasi
serta dorongannya.
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi para pembaca pada umumnya. Semoga usaha dan jasa baik dari Bapak, Ibu, dan
saudara/i sekalian menjadi amal ibadah dan diridhoi Allah SWT, dan
mudah-mudahan Allah SWT akan membalasnya, Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin...
Bandar Lampung, 17 Mei 2018 Penulis,
EMALIA SARI
xi
HALAMAN PERSETUJUAN... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
RIWAYAT HIDUP ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ... 1
B. Alasan Memilih Judul ... 2
C. Latar Belakang ... 3
D. Identifikasi Masalah ... 15
E. Batasan Masalah... 16
F. Rumuasan Masalah ... 16
G. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 16
BAB II LANDASAN TEORI A. Beasiswa ... 19
1. Pengertian Beasiswa... 19
2. Tujuan Pemberian Beasiswa ... 19
xii
3. Misi Bidikmisi ... 25
4. Tujuan Bidikmisi ... 26
5. Sasaran Bidikmisi... 26
6. Bentuk Bantuan Bidikmisi ... 27
7. Sistem Beasiswa Bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung ... 27
8. Persyaratan, Kuota dan Sistem Program Bidikmisi ... 27
C. Prestasi belajar ... 39
1. Pengertian Prestasi Belajar ... 39
2. Ciri-ciri Belajar ... 41
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 44
4. Gaya Belajar ... 47
5. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ... 51
D. Kerangka Pikir ... 52
E. Hipotesis Penelitian ... 53
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 55
B. Variabel Penelitian ... 56
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 57
D. Teknik Pengumpulan Data ... 61
E. Uji Prasyaratan Instrumen ... 63
F. Teknis Analisis data ... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Lokasi Penelitian ... 69
xiii
1. Uji Validitas ... 78
2. Uji Realiabilitas ... 79
D. Uji Hipotesis... 80
1. Koefeisien Korelasi ... 80
2. Koefisien Determinasi ... 82
E. Pembahasan ... 84
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 87
xv
Tabel 2.1 Daftar Jumlah Penerima Beasiswa Bidikmisi Tahun 2016 ... 30
Tabel 3.1 Populasi Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi Tahun 2016 ... 58
Tabel 3.2 Data Pengambilan Sampel Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi 60
Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien korelasi ... 67
Tabel 3.4 Skala Likert ... 68
xvi
Lampiran 3. Angket Beasiswa Bidikmisi ... 95
Lampiran 4. Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi ... 97
Lampiran 5. Uji validitas angket Mahasiswa ... 99
Lampiran 6. Perhitungan validitas angket ... 102
Lampiran 7. Perhitungan reliabilitas angket ... 105
Lampiran 8. Perhitungan Product Moment ... 107
Lampiran 9. Perhitungan Analisis Korelasi X dan Y ... 109
Lampiran 10. Tabel r Product Moment ... 111
Lampiran 11. Tabel T ... 112 Lampiran 12. Foto Penelitian
A. Penegasan Judul
Skripsi ini berjudul “Korelasi Antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan
Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016”. Agar tidak
terjadi kesalah pahaman dan pengertian pembaca, terlebih dahulu penulis akan
menguraikan secara singkat pengertian-pengertian istilah yang terdapat dalam:
1. Korelasi
Korelasi atau hubungan berasal dari kata “hubung” yang mendapat akhiran
“an” yang berarti “berangkaian atau bersambung (yang satu dengan yang lain)”.1
Disamping itu juga hubungan berarti : “keadaan hubungan, kontak, sangkut paut,
ikatan jaringan yang berwujud karena interaksi antara satuan-satuan yang aktif”.2
Yang dimaksud dengan hubungan dalam skripsi ini adalah salah satu keadaan
berhubungan atau dihubungkan berkenaan dengan apa yang ditentukan dahulu
dalam ikatan kalimat, dalam hal ini antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016
2. Bidikmisi
Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)
1
Depdikbud RI, Kamus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 313.
2
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa
yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.
3. Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu bai kognitif,
afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah
proses belajar mengajar
4. UIN Raden Intan Lampung
UIN Raden Intan Lampung merupakan salah satu Kampus atau satu-satunya
Universitas Islam Negeri di Lampung yang terletak di Jl. Letnan Kolonel H.
Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung di mana penulis
mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian pada
mahasiswa penerima Bidikmisi tahun 2016.
Berdasarkan pada uraian penegasan judul di atas maka judul skripsi tersebut
berarti suatu penelitian yang berusaha untuk mengetahui hubungan yang
ditimbulkan antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di
Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016.
B. Alasan Memilih Judul
Dalam rangka mengadakan penelitian untuk memperoleh hasil yang bersifat
ilmiah, alasan penulis memilih judul tersebut adalah :
1. Sesuai dengan masalah yang penulis temukan dilokasi penelitian yaitu adanya
2. Prestasi Belajar yang baik akan mempengaruhi kelancaran untuk
mendapatkan beasiswa Bidikmisi.
3. Betapa pentingnya beasiswa Bidikmisi terhadap mahasiswa kurang mampu
dalam perekonomian keluarga karena dapat membantu pembiayaan kuliah
sampai selesai.
4. Mahasiswa yang mengabaikan prestasi belajarnya akan merasa rugi, karena
jika terdapat penurunan nilai IPK tiga kali maka akan diberikan surat
pemberhentian mengikuti beasiswa Bidikmisi.
5. Sebaiknya mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi harus belajar dengan
tekun supaya dapat meningkatkan nilai IPK per semester
6. Dipilihnya kampus UIN Raden Intan Lampung sebagai lokasi penelitian,
karena penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang sistematika penerimaan
dan pelaksanaan Beasiswa Bidikmisi.
7. Ingin mengetahui seberapa besar hubungan Mahasiswa Penerima Bidikmisi
dengan Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016.
C. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri
manusia. Manusia mulai belajar sejak kecil sampai dewasa, bahkan Nabi Muhammad
SAW, menganjurkan supaya kita belajar dari ayunan sampai liang lahat, sebagaimana
Artinya: “ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar”. QS Luqman (31:13)
Ayat tersebut menggambarkan tentang Luqman memulai nasihatnya kepada
anak-anaknya sedari kecil dengan menekankan perlunya menghindari
mempersekutukan Allah SWT. Selama itu proses pendidikan berlangsung secara
continue yang didapatkan dari orang tua, guru maupun lingkungannya, baik du
lembaga formal maupun lembaga non formal. Salah satu wadah formal untuk
mengembangkan diri adalah lembaga pendidikan perguruan tinggi.
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu
bangsa. Pendidikan harus terus menerus di perbaiki baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Q.S al-„Alaq ayat 1-5 :
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang Menciptakan. Dia telah
Ayat tersebut menjelaskan bahwa pendidikan itu sangat penting, manusia
dikeluarkan dari perut ibunya dalam keadaan tidak tahu apa-apa, lalu sampai bisa
melihat, mendegar, berbicara semua itu dengan ilmu atau pendidikan dengan
perantara baca dan tulis.
Pemerintah berupaya untuk mengurangi angka putus kuliah bagi mahasiswa
yang berprestasi tinggi dengan alasan ekonomi. Seperti yang telah diatur dalam
Undang-Undang Dasar 1945, yang berbunyi: Tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam
pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945.3 Berdasarkan pasal tersebut, maka
pemerintah pusat dan daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi dan masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya
dalam penyelenggaraan pendidikan.
Seperti yang kita ketahui, pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang
untuk memajukan kehidupan suatu bangsa. Banyak orang diluar sana yang ingin
mengenyam pendidikan baik pendidikan formal ataupun non formal. Hal tersebut
menimbulkan berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan, khususnya di
Indonesia. Permasalahan pendidikan di Indonesia ini sangatlah kompleks, di
antaranya ialah terbatasnya biaya untuk melanjutkan pendidikan, jauhnya lembaga
pendidikan dari tempat tinggal, masyarakat terlalu fokus untuk mencari uang untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehingga mengesampingkan pendidikan, dan masyarakat
3
yang putus asa atau pasrah terhadap keadaan, dan berbagai masalah lainnya yang ada
di masyarakat.
Permasalahan pendidikan dapat terjadi di berbagai tingkatan pendidikan,
mulai dari PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA sampai ke perguruan tinggi.
Semakin tinggi pendidikan yang dicapai, maka semakin banyak pula biaya yang
dikeluarkan. Hal tersebut terbukti dengan adanya permasalahan pendidikan di tingkat
perguruan tinggi. Dengan biaya pendidikan yang tinggi serta pengeluaran lainnya
yang berhubungan dengan pendidikan di perguruan tinggi, maka segala permasalahan
akan semakin timbul terutama mengenai biaya pendidikan di perguruan tinggi. Biaya
yang diperlukan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi bagi masyarakat
yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, apalagi jika
masyarakat itu berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Maka dari itu, pemerintah memberikan berbagai kemudahan untuk
masyarakat yang kurang mampu serta memilki prestasi yang ingin melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi. Salah satu kemudahan yang diberikan pemerintah
ialah dengan adanya berbagai macam beasiswa pendidikan yang telah disiapkan
untuk para generasi penerus bangsa. Berbagai macam beasiswa diantaranya beasiswa
S1 Unggulan, beasiswa S1 Bidikmisi, beasiswa Etos, beasiswa S1 BII-maybank,
beasiswa PPA/BPP PPA, beasiswa Monbukagakusho, beasiswa Astra 1st, beasiswa
BCA Finance, beasiswa ORBIT HAH, beasiswa S1 ISRA, dan masih banyak lagi
beasiswa lainnya.4
Berbagai macam alasan pun menjadi latar belakang setiap orang dalam
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ekonomi, prestasi dan
keinginan belajar, kualitas dan keberlangsungan hidup suatu negara. Berkaitan
dengan belajar, dalam perspektif keagamaan belajar merupakan kewajiban bagi setiap
orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan
derajat kehidupan mereka.5 Hal ini dinyatakan dalam firman Allah SWT Surat
Al-Mujadalah ayat 11:
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS Mujadalah :11
Pada ayat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan hal yang sangat
penting untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik dan juga dapat
meninggikan derajat orang-orang yang mempunyai pengetahuan baik dalam
pengetahuan yang bersifat umum maupun pendidikan agama Islam.
4
Herdiansyah, Beasiswa S1 2016-2017, 2016, (http://www.beasiswapascasarjana.com).
5
Pengakuan masyarakat akan pendidikan yang tinggi, dituntut untuk lebih
memiliki andil dalam suatu negara berpendidikan tinggi maka seseorang akan
semakin diakui dalam kehidupan di masyarakat. Masyarakat tidak akan memandang
rendah jika pendidikan seseorang melampaui batas dari masyarakat sendiri. Dengan
pendidikan maka seseorang akan semakin diakui keberadaannya dalam lingkungan
masyarakat. Terkait dengan kondisi ekonomi, tingkat pendidikan masyarakat
Indonesia berada pada tingkat menengah dan bawah. Oleh karena itu, pemerintah
memberikan bantuan terhadap pendidikan di Indonesia agar para generasi muda bisa
mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, salah satunya yaitu dengan memberikan
beasiswa Bidikmisi kepada para pelajar yang berprestasi. Masyarakat yang berada di
tingkat ekonomi menengah kebawah berhak mendapatkan pendidikan yang layak
sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 1.
Selain itu, juga dibutuhkan adanya prestasi dan keinginan belajar yang tinggi
pula. Pelajar kurang mampu yang memiliki prestasi dan keinginan belajar yang tinggi
namun tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih
tinggi berhak mendapatkan pengajaran yang layak. Dengan ini pemerintah
mengadakan program beasiswa untuk membantu pelajar yang kurang mampu namun
memiliki prestasi belajar yang baik dan keinginan belajar yang tinggi. Hal tersebut
harus diberikan bantuan berupa beasiswa agar ilmu yang sudah dimiliki bisa
berkembang luas lagi dan bermanfaat bagi orang banyak dikemudian hari. Karena
kuat dan keinginan belajar yang tinggi. Percuma jika kita kaya tapi tidak memiliki
tekad dan keinginan belajar yang tinggi.
Dengan adanya prestasi serta keinginan belajar yang tinggi, maka akan
menghasilkan kualitas yang mumpuni pula. Tanpa mengesampingkan kuantitas,
kualitas juga sangatlah penting. Kualitas yang baik menuntut negara untuk lebih
kreatif dan inovatif demi kemajuan negaranya. Jika suatu negara memiliki kualitas
yang baik, maka negara lain pun akan melirik negara kita dan akan di perhitungkan di
mata dunia. Perbaiki kualitas dengan pendidikan. Apabia kualitas sumber daya
manusia menjadi lebih baik, maka akan berpengaruh pada keberlangsungan hidup
suatu bangsa. Keberlangsungan hidup suatu negara bisa dilihat dari cerdasnya
generasi penerus melalui pendidikan. Semakin banyak orag yang berpendidikan maka
akan semakin maju suatu negara. Jika sumber daya manusia diberikan pendidikan
yang baik, maka kita tidak perlu mengandalkan orang asing untuk mengelola sumber
daya alam negara kita sendiri. Bangsa kita bisa mengelola dengan memanfaatkan
sumber daya manusia negaranya sendiri. Cerdaskan generasi bangsa dengan
pendidikan.
Situasi ekonomi keluarga bukanlah penghalang untuk melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi. Berbagai perguruan tinggi menyediakan berbagai macam
beasiswa pendidikan untuk menopang biaya pendidikan mahasiswa selama kuliah.
Salah satu perguruan tinggi yang dipercayai untuk memberikan beasiswa adalah
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. UIN Raden Intan ini terletak
Lampung. UIN Raden Intan Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi Islam
terbesar di Indonesia menyediakan berbagai macam beasiswa untuk para mahasiswa,
baik mahasiswa yang berprestasi maupun mahasiswa yang memiliki kendala finansial
pun dapat mengajukan permohonan beasiswa. Berbagai macam beasiswa yang
disediakan oleh UIN Raden Intan Lampung di antaranya beasiswa bidik misi,
beasiswa BI, beasiswa supersemar, beasiswa Gudang Garam, beasiswa Bank Syariah
Mandiri, beasiswa DIPA, beasiswa Tahfidzul Qur‟an, beasiswa Djarum dan beasiswa
yang lainnya. Beasiswa diatas terjalin atas kerja sama universitas dengan sebagai
lintas instansi, yayasan dan perusahaan pemberi beasiswa.
Universitas telah memberikan kemudahan bagi masyarakat yang kurang
mampu terutama dalam finansial tetapi memiliki berbagai prestasi, maka masyarakat
bisa memilih dan mengikuti program beasiswa bidikmisi yang diselenggarakan di
UIN Raden Intan Lampung serta mengikuti berbagai persyaratan yang telah
ditetapkan. Hal tersebut telah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, bagian ke lima,
Pasal 27 ayat 1 dan 2.6
Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan
pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki
potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.
6
Bidikmisi merupakan program 100 hari Kerja Mentri Pendidikan Nasional
yang dicanangkan pada tahun 2010.7 Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan
yang hanya ditunjukkan untuk calon mahasiswa tidak mampu.8 Menurut Kementrian
Agama, beasiswa Bidikmisi PTAI adalah beasiswa pendidikan yang diberikan kepada
mahasiswa berprestasi pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), yang
berasal dari keluarga yang kurang mampu.9
Pada awalnya, bidikmisi hanya sebatas pada Peraturan Menteri yang harus
dilaksanakan oleh PTN, kemudian menjadi Peraturan Pemerintah, dan kini
ditingkatkan menjadi UU. Ini artinya, jika sebelumnya hanya bersifat dukungan
kebijakan yang ada pada tingkat Menteri, lalu ditingkatkan menjadi kebijakan
pemerintah, maka dengan telah masuknya kebijakan itu dalam UU No. 12 Pasal 74
ayat 1, kini Bidikmisi menjadi tanggung jawab negara.10
Melalui program Bidikmisi, pemerintah siap menanggung biaya kuliah dan
biaya hidup. Yang membedakan program beasiswa Bidikmisi dengan beasiswa
lainnya di UIN Raden Intan Lampung di antaranya penerima beasiswa Bidikmisi
mendapatkan biaya perkuliahan hingga semester 8 serta mendapatkan uang saku
setiap bulannya.
Dengan begitu, para penerima beasiswa Bidikmisi akan lebih terjamin dan
dapat mengikuti pendidikan dengan tenang tanpa harus memikirkan biaya. Hal
7
Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016, (http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswa-bidikmisi/kemendikbud).
8
Ristekdikti, Bidikmisi,2016, (http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id).
9
Kementrian Agama, Beasiswa Bidikmisi, 2016, (http://www.kemenag.go.id).
10
Mohammad Nuh, Kebangkitan Kaum Duafa Bidikmisi Memutus Mata Rantai Kemiskinan,
tersebut akan membangun jiwa generasi muda untuk lebih berpacu dalam menempuh
pendidikan yang lebih tinggi lagi dan melakukan berbagai inovasi kreatif yang
bermanfaat.
Semua penerima beasiswa Bidikmisi diwajibkan mengikuti aturan yang telah
disetujui dan tertera sebagai bahan acuan bagi mahasiswa penerima beasiswa
Bidikmisi untuk tetap bersikap dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Aturan
yang telah ditetapkan itu bersifat mengikat, karena sudah adanya perjanjian dengan
kedua belah pihak. Belum lagi jika mengikuti kegiatan di kampus misalnya Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM), maka sebagai mahasiswa harus pandai-pandai membagi
waktu agar semuanya bisa berjalan beriringan.
Hal tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi belajar kita di kampus yang
penilaian akhirnya dilihat melalui IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) sebagai hasil dari
prestasi belajar. Belum lagi isu yang terdapat di kalangan mahasiswa UIN Raden
Intan Lampung yang mengatakan bahwa penerima Bidikmisi tidak sesuai dengan
latar belakang ekonomi mahasiswa tersebut dan adanya beberapa mahasiswa yang
hasil IPK tidak sesuai dengan apa yang di inginkan dalam peraturan teknis beasiswa
Bidikmisi.
Oleh karena itu, tidaklah mudah untuk mendapatkan IPK yang baik dan sesuai
harapan tanpa mengesampingkan tuntutan antara kegiatan belajar di kampus dengan
kegiatan organisasi intra ataupun ekstra. Untuk dapat mengetahui dan memahami
prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi tentunya peneliti harus
Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan pada tanggal 15 februari 2018
dan pengamatan penulis, serta pengungkapan dari bagian keuangan yang mengurus
persoalan beasiswa bidikmisi (bapak Agus Salim), mahasiswa penerima bidikmisi di
UIN Raden Intan Lampung akan mendapatkan prestasi belajar yang baik jika mereka
bisa belajar dengan tekun dan bisa memanfaatkan waktu antara belajar dengan
kegiatan kampus atau di luar kampus. Sebaliknya jika mahasiswa tersebut cenderung
malas untuk belajar lebih sibuk dengan kegiatan ekstra ataupun intra, justru
cenderung untuk mengurangi langkah mereka untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi
dari pihak kampus, dikarenakan jika terdapat tiga kali nilai atau IPK mahasiswa
bidikmisi turun dari standar yang diberikan oleh pemerintah kementrian pendidikan
dan kebudayaan maka mahasiswa tersebut diberi surat pemberhentian beasiswa
bidikmisi.
Berbicara tentang prestasi belajar berdasarkan observasi yang di lakukan pada
tanggal 15 februari 2018. Prestasi belajar mahasiswa penerima bidikmisi di kampus
UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 beberapa ada yang menurun, dikarenakan
mahasiswa terlalu fokus dengan kegiatan organisasi, tidak mengikuti kegiatan belajar,
tidak mengerjakan tugas, terlalu fokus mencari uang untuk sehari-hari. Hal ini dapat
dilihat dari prestasi belajar mahasiswa bidikmisi yang berbentuk IPK yang penulis
Table 1.1
Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016
NO NAMA JURUSAN IP SEMESTER IPK
1 2 3
1 Eni Nopia Pendidikan Agama Islam 3,39 3,68 3,56 3,54
2 Saadatur Rahman Pendidikan Agama Islam 3,77 3,70 3,66 3,71
3 Putri Yusnita Manajemen Pendidikan Islam 3,52 3,70 3,68 3,63
4 Andika Yusuf Manajemen Pendidikan Islam 3,85 3,70 3,56 3,70
5 Rossalina Pendidikan Bahasa Inggris 2,43 3,02 3,12 2,86
6 Mery Elvina Pendidikan Bahasa Inggris 3,15 3,39 3,37 3,30
7 Anisa Kinanti Pendidikan Bahasa Arab 3,41 3,56 3,34 3,44
8 Abdul Miftachuddin Pendidikan Bahasa Arab 3,64 3,58 3,02 3,41
9 Ayu Septiani Pendidikan Biologi 3,45 3,58 3,54 3,52
10 Fina Rosmala Dewi Pendidikan Biologi 3,04 2,79 2,88 2,90
11 Sri Handayani Pendidikan Fisika 3,22 3,13 3,22 3,19
12 Lekok Arita Pendidikan Matematika 3,00 3,25 3,21 3,15
13 Nurul Muslimah Pendidikan Matematika 3,56 3,37 3,47 3,47
14 Aroni PGMI 2,82 3,61 3,31 3,25
15 Ayu Amelia PGMI 3,60 3,81 3,75 3,72
16 Rizkita Rama Aditya PIAUD 2,86 3,45 3,47 3,26
17 Amilia Lestari Sosiologi Agama 3,80 3,57 3,77 3,71
18 Heni Widyawati Pengembangan Masyarakat Islam 3,87 3,86 3,93 3,89
19 Elvina Savitri Perbankan Syariah 3,20 3,34 3,50 3,35
20 Siti Fauziah Perbankan Syariah 3,41 3,63 3,70 3,58
21 Indah Desfahira Muamalah 3,52 3,60 3,50 3,23
22 Aulia Rahmah Muamalah 3,54 3,54 3,31 3,46
24 Tia Putri Bimbingan Konseling 3,39 3,08 3,45 3,31
25 Fitri Ramadhani Bimbingan Konseling 3,41 3,41 3,66 3,49
26 Inggar Pryadana Ekonomi Islam 2,85 3,57 2,28 2,90
27 Nur Badriyah Ekonomi Islam 3,72 3,58 3,52 3,61
28 Ahmad Mustofa Ekonomi Syariah 3,25 3,80 3,54 3,53
29 Wiwid Apriyanti Filsafat Agama 3,34 3,86 3,27 3,49
30 Jefry Anggar Ilmu Al qur‟an dan Tafsir 3,90 3,77 3,91 3,86
31 Daprianto Jinayah Siyasah 3,50 3,67 3,45 3,54
32 Sandy Saputra Komunikasi Penyiaran Islam 3,75 3,69 3,73 3,72
33 Herlan Akrom Manajemen Dakwah 3,60 3,41 3,36 3,46
Sumber :Data yang diolah berdasarkan dokumentasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa penerima bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016, 15 februari 2018.
Tabel diatas menunjukkan bahwasanya terdapat titik permasalah terhadap
prestasi belajar mahasiswa penerima bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung tahun
2016, dimana ada beberapa mahasiswa memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)
yang menurun atau dibawah IPK standar yang telah ditentukan.
Berdasarkan penelitian di atas, membuat penulis tergugah untuk melakukan
penelitian mengenai “Korelasi Antara Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi
Terhadap Prestasi Belajar di UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016”.
D. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi permasalahan dalam
1. Adanya isu ketidaktelitian dalam menentukan obyek sasaran dalam
penerimaan mahasiswa bidikmisi.
2. Terbatasnya biaya untuk melanjutkan pendidikan.
3. Mahasiswa terlalu fokus untuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
4. Mahasiswa penerima Bidikmisi memperoleh nilai Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) di bawah standar.
E. Batasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penafsiran yang keliru,
maka peneliti membatasi masalah, yaitu mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi
memperoleh IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) di bawah standar dan mahasiswa terlalu
fokus mencari uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
F. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah terdapat korelasi antara mahasiswa penerima Bidikmisi terhadap
prestasi belajar mahasiswa di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 ?
G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam sebuah penelitian, tujuan merupakan target atau sasaran yang
memberikan kejelasan arah dan maksud dilakukannya sebuah penelitian. Tujuan
diadakannya penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui korelasi antara mahasiswa
penerima Bidikmisi dengan prestasi belajar di kampus UIN Raden Intan Lampung”.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan
pengalaman serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau
bahan acuan bagi penelitian-penelitian sejenis yang mungkin dilakukan di
masa yang akan datang
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi para
mahasiswa dalam memilih program beasiswa yang disediakan oleh pihak
universitas. Serta bagi mahasiswa bidikmisi agar pertimbangkan waktu
untuk melaksanakan kegiatan diluar perkuliahan atau Unit Kegiatan
Mahasiswa yang ada.
2) Bagi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan
pertimbangan bagi institusi terkait dalam memberikan segala jenis
ketentuan yang ada terhadap segala kegiatan perkuliahan di kampus bagi
penerima beasiswa Bidikmisi.
3) Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai besarnya pengaruh beasiswa Bidikmisi
terhadap prestasi belajar bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi,
Sehingga masyarakat bisa menilai dan mempertimbangkan agar tidak
gelisah dan khawatir terhadap biaya untuk melanjutkan pendidikan ke
BAB II LANDASAN TEORI
A. Beasiswa
1. Pengertian Beasiswa
Beasiswa adalah bantuan yang diberikan oleh pihak tertentu kepada
perorangan yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.1
Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih
sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka
mencari ilmu pengetahuan hingga selesai. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan beasiswa adalah bentuk atau
subsidi dan beasiswa.2 Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang
biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak-anak sekolah atau
mahasiswa selama menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang
diinginkan.
2. Tujuan Pemberian Beasiswa
Beberapa tujuan dari penerimaan beasiswa ini antara lain:
1
Universitas Indonesia, Beasiswa, 2016, (http://anakui.com)
2Zulihar Mukmin, “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah, Vol. 1
1) Untuk membantu para pelajar atau mahasiswa agar mereka bisa mencari
ilmu sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai, terutama bagi yang punya
masalah dalam hal pembiayaan.
2) Menciptakan pemerataan suatu ilmu pengetahuan atau pendidikan kepada
setiap orang yang membutuhkan. Memang kita punya hak untuk belajar
agar mendapat ilmu pengetahuan yang cukup untuk bekal hidup di
kemudian hari. Namu, untuk mendapatkan suatu ilmu kadang kita perlu
mengeluarkan biaya.untuk itu, beasiswa inilah yang akan membantu
seseorang untuk mendapatkan ilmu tersebut.
3) Menciptakan generasi baru yang lebih pintar dan cerdas. Karena dengan
adanya bantuan beasiswa ini, maka seseorang terutama kaum muda bisa
mempunyai kesempatan untuk mendapat pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi. Dari sini akan tercipta sumber daya manusia baru yang lebih
mampu menjawab tantangan di zaman yang terus maju ini.
4) Meningkatkann kesejahteraan. Setelah tercipta sumber daya manusia baru
yang cerdas, diharapkan mereka ini bisa memberi bantuan lewat ide dan
ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya ketika menjalani masa
pendidikan. Karena ilmu pengetahuan tersebut bisa diterapkan dalam
masyarakat dengan tujuan untuk memajukan mereka sehingga
kemakmuran dan kesejahteraan lebih mudah dicapai.3
3
Tujuan pemberian beasiswa pada dasarnya adalah untuk mendukung
kemajuan dunia pendidikan.Pemerataan kesempatan belajar bagi para mahasiswa
yang berprestasi dan kurang berprestasi, namun secara ekonomis tidak atau
kurang mampu secara ekonomi.Mendorong dan mempertahankan semangat
belajar mahasiswa sehingga mampu tetap berprestasi dan bergairah dalam
menyelesaikan studi.Mendorong siswa berpacu mencapai prestasi akademik yang
tertinggi sehingga sumberdaya manusia yang potensial tersebut tidak
sia-sia.Sasaran awalnya adalah golongan masyarakat yang tidak mampu dari segi
ekonomi, agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak.Tidak hanya
itu, penerima beasiswa seharusnya juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan
mengurangi sifat egoisme. Supaya ketika mereka lulus dari bangku pendidikan,
mampu menerapkan ilmunya untuk kepentingan umum, dan semaksimalnya
berusaha menjadi orang yang menyediakan beasiswa bagi penerusnya.
Namun pada penerapannya sangat berkebalikan, kesalah pahaman tentang
arti beasiswa itu menjadi sebuah polemik yang sering muncul dan semakin
terlihat jelas. Lebih parahnya lagi, dana besiswa yang diberikan sering kali
disalah gunakan oleh oknum penerima beasiswa yang tidak bertanggung jawab .
Realita itu sudah menjadi suatu hal yang tidak tabu lagi. Saya pribadi berpendapat
bahwa, tidak ada masalah jika golongan mampu bisa mendapat beasiswa, kalau
dia memang benar-benar berprestasi namun seyogyanya yang mendapat beasiswa
adalah yang benar-benar kurang mampu. Namun akan lebih baik lagi jika dana
pendidikan. Seperti membeli buku, atau melakukan sebuah penelitian ilmiah yang
berguna bagi dunia pendidikan, daripada hanya untuk memenuhi kebutuhan
tersier pribadinya.Sehingga, tujuan adanya program beasiswa yang diberikan
pemerintah atau swasta benar-benar bisa tercapai dan tepat sasaran, yaitu
menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berguna bagi agama
bangsa dan negara.
3. Manfaat Beasiswa
1. Adapun manfaat dari beasiswa, di antaranya:
Membantu siswa yang kurang mampu untuk mendapat kesempatan dalam
menempuh pendidikan.
2. Mendorong siswa untuk sling berlomba dalam hal prestasi akademik.
3. Merangsang semangat belajar siswa atau penerima beasiswa agar terbebas
dari pencabutan beasiswa tersebut.
4. Memberikan kesempatan kepada lembaga luar sekolah untuk berpartisiasi
dalam proses peningkatan pendidikan.
B. Bidikmisi
1. Pengertian Bidikmisi
Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa
Bidikmisi merupakan program 100 Hari Kerja Mentri Pendidikan Nasional yang
dicanangkan pada tahun 2010.Perguruan tinggi yang mendapat bantuan Bidikmisi
yaitu perguruan tinggi di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kementrian Agama. Pada tahun 2011 mahasiswa baru penerima Bidikmisi
bertambah menjadi 30.000 di 117 perguruan tinggi negeri dengan adanya
tambahan anggaran APBN-Perubahan. Pada tahun 2012 ini Bidikmisi dilanjutkan
dikembangkan menjadi 30.000 calon mahasiswa penerima yang diselenggarakan
di 87 perguruan tinggi negeri di bawah Kemdikbud dan program Bidikmisi yang
dikelola oleh Kementrian Agama.
Program ini mempunyai misi untuk menghidupkan harapan bagi
masyarakat kurang mampu dan potensi akademik memadai untuk menempuh
pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Bantuan yang diberikan dalam
program ini terdiri atas bantuan biaya hidup yang diserahkan keepada mahasiswa
sekurang-kurangnya sebesar Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan yang
ditentukan berdasarkan Indeks Harga Kemahalan daerah lokasi PTN dan bantuan
biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola PTN sebanyak-23banyaknya Rp
2.400.000,- (dua juta empat ratus ribu rupiah) persemester permahasiswa.4
4
Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016,
2. Landasan Hukum Bidikmisi
Peraturan perundang-undangan yang dijadikan landasan dalam pemberian
Program Bidikmisi Rekrutmen Baru adalah:5
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 240, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5948);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500);
5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
5
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja
Bantuan Sosial Pada Kementerian/ Lembaga sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015
tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian/ Lembaga;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat
Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 63 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama;
10.Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agama. Sistem Beasiswa Bidikmisi UIN Raden
Intan Lampung
3. Misi Bidikmisi
1. Menghidupkan harapan bagi masyarakat yang tidak mampu, namun
mempunyai potensi akademik baik untuk dapat menempuh pendidikan
sampai ke jenjang pendidikan tinggi.
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang mampu berperan dalam
3. Memperluas akses kaum miskin untuk mengenyam pendidikan yang
bermutu pada PTKIS.6
4. Tujuan Bidikmisi
1. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi
Keagamaaan Islam (PTKI) bagi peserta didik yang tidak mampu secara
ekonomi dan berpotensi akademik baik;
2. Meningkatkan motivasi belajar dan berprestasi mahasiswa, khususnya
mereka yang menghadapi kendala ekonomi;
3. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat
waktu, serta mampu berprestasi baik secara akademik maupun non
akademik;
4. Melahirkan lulusan PTKI yang berkarakter, mandiri, produktif dan
memiliki kepedulian sosial sehingga mampu memutus mata rantai
kemiskinan.
5. Sasaran Bidikmisi
Lulusan jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan Madrasah
Aliyah, pesantren, SMA, SMK, dan yang sederajat ( 2 tahun terakhir ) yang
berprestasi dan orang tua atau wali-nya kurang mampu secara ekonomi.
6
6. Bentuk Bantuan Bidikmisi
Bentuk Bantuan Program Bidikmisi adalah Bantuan Sosial berupa uang
yang ditempatkan pada akun belanja Bantuan Sosial (57), diluncurkan kepada
mahasiswa penerima program.7
7. Sistem Beasiswa Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung
Ketentuan Umum
a. Sasaran
Lulusan jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan
Madrasah Aliyah, pesantren, SMA, SMK, dan yang sederajat ( 2 tahun
terakhir ) yang berprestasi dan orang tua atau wali-nya kurang mampu secara
ekonomi.
b. Penyelenggara
Penyelenggara program beasiswa Bidikmisi adalah UIN Raden Intan
Lampung di bawah Kementrian Agama Republik Indonesia.
8. Persyaratan, Kuota dan Sistem Pelaksanaan Program
a. Persyaratan
Persyaratan Calon Penerima Bidikmisi Rekrutmen Baru Persyaratan
untuk mendaftar sebagai penerima Program Bidikmisi Rekrutmen Baru
adalah sebagai berikut:8
7
Ibid, h. 5.
8
1) Mahasiswa PTKIS lulusan MA/MAK/SMA/SMK atau bentuk lain
yang sederajat pada Tahun Pelajaran 2016 dan 2017;
2) Memiliki potensi akademik memadai serta kurang mampu secara
ekonomi. Yang dimaksud kurang mampu secara ekonomi adalah
calon penerima program dengan kriteria sebagai berikut:
a) Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali (suami istri)
sebesar-besarnya Rp.3.000.000,- per bulan. Pendapatan yang dimaksud
meliputi seluruh penghasilan yang diperoleh. Untuk pekerjaan non
formal/informal pendapatan yang dimaksud adalah rata rata
penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir;
b) Pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota
keluarga sebesar-besarnya Rp. 750.000,- setiap bulannya.
3) Berpotensi akademik baik dan direkomendasikan oleh
Madrasah/Sekolah. Apabila calon penerima program tidak
mendapatkan rekomendasi dari Madrasah/Sekolah maka PTKIS
memfasilitasi pendaftaran seleksi mandiri, jika terjadi hal-hal sebagai
berikut:
a) Madrasah/Sekolah asal tidak lagi menyelenggarakan pendidikan
pada saat pendaftaran program Bidikmisi 2016;
b) Madrasah/Sekolah kurang mendukung Program Bidikmisi;
d) Hal lain yang dirasa mendesak dan bertujuan untuk kemanusiaan
dan keadilan serta pemerataan akses pendidikan.
4) Mengisi formulir pendaftaran dan mengikuti seleksi yang
diselenggarakan oleh PTP Program Bidikmisi.
5) Tidak terlibat dan/atau terindikasi mengikuti kegiatan/organisasi anti
Pancasila dan NKRI dibuktikan dengan penandatangan fakta
integritas.
b. Kuota
1) Direktur Jenderal Pendidikan Islam menetapkan alokasi kuota
penerima Program Bidikmisi.
2) Rektor/Ketua Perguruan Tinggi/Dekan FAI pada PTU Penyelenggara
menetapkan sebaran kuota pada masing-masing Jurusan/Program
Studi.
3) Banyaknya penerima beasiswa Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung
pada tahun anggaran 2016 adalah 145 orang. Jumlah tersebut
berdsarkan hasil pendistribusian perguruan tinggi negeri di bawah
Kementerian Agama Republik Indonesia.
4) Kuota fakultas di tentukan oleh UIN Raden Intan Lampung dan di
sahkan melalui SK Rektor UIN Raden Intan Lampung sebagai
Tabel 2.1
Daftar Jumlah Penerima Beasiswa Bidikmisi
No. Tahun Jumlah
1 2010 60
2 2011 60
3 2012 60
4 2013 71
5 2014 60
6 2015 140
7 2016 145
8 2017 144
Total Jumlah 595
Sumber: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Beasiswa Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung Tahun 2017
c. Sistem Pelaksanaan Program
1) Mekanisme Pendaftaran
Calon Penerima mengisi formulir pendaftaran yang disediakan
oleh PTP Program Bidikmisi.Berkas pendaftaran terdiri dari:9
a) Mengisi Formulir pendaftaran yang telah disediakan;
b) Pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar;
c) Menandatangani Pakta Integritas;
d) Surat keterangan lulus dari Kepala Madrasah/Sekolah;
e) Fotokopi rapor semester 1 (satu) s.d 6 (enam) yang dilegalisir
f) oleh Kepala Madrasah/Sekolah;
g) Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh Kepala Madrasah/Sekolah;
h) Fotokopi nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) yang dilegalisir oleh
Kepala Madrasah/Sekolah;
9
i) Menunjukkan prestasi yang telah dicapai di SLTA dibuktikan
dengan sertifikat atau surat keterangan lainnya;
j) Surat Keterangan Tidak Mampu yang dikeluarkan oleh Kepala
Desa/Lurah;
k) Fotokopi Kartu Keluarga;
l) Fotokopi Rekening Listrik bulan terakhir (apabila tersedia aliran
listrik) dan/atau bukti pembayaran PBB (apabila mempunyai
bukti pembayaran) dari orang tua/wali.
2) Mekanisme seleksi
a) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi melakukan
koordinasi dan sosialisasi antar unit utama, unit kerja dan instansi
terkait termasuk Panitia Seleksi Nasional mahasiswa baru serta
melakukan publikasi melalui media massa.
b) Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota melakukan
sosialisasi dan atau memberikan informasi kepada satuan
pendidikan di lingkungannya tentang program Bidikmisi.
c) Institusi pendidikan tinggi melakukan sosialisasi dan atau
memberikan informasi kepada sekolah dan publik tentang
program Bidikmisi.
d) Kepala Sekolah/Madrasah/PKBM atau yang sederajat
mensosialisasikan program Bidikmisi kepada siswa khususnya
e) Kepala Sekolah/Madrasah/PKBM atau yang sederajat
mengoordinasikan dan memfasilitasi seluruh proses pendaftaran
di setiap sekolah dan mengirimkan berkas yang telah memenuhi
persyaratan ke perguruan tinggi negeri yang dituju tanpa
mengenakan biaya pada siswa pendaftar.10
3) Alokasi Dana Bantuan
a) Penerima program Bidikmisi mendapatkan alokasi anggaran
sebesar Rp. 6.600.000,- (enam juta enam ratus ribu rupiah) per
mahasiswa per semester;
b) Anggaran sebagaimana dalam poin (1) di atas, meliputi:
a. Bantuan biaya hidup (living cost) yang diserahkan kepada
mahasiswa sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah)
perbulan. Total dana yang diterima mahasiswa dalam satu
semester sebesar Rp. 4.200.000,-(empat juta dua ratus ribu
rupiah).
b. Bantuan Biaya Pendidikan sebesar Rp. 2.400.000,- (dua juta
empat ratus ribu rupiah) per semester per mahasiswa.
4) Penggunaan Dana
Dana bantuan Program Bidikmisi dipergunakan untuk keperluan
hal-hal sebagai berikut:
a) Bantuan Biaya Hidup (living cost);
10
b) Bantuan Biaya Pendidikan bagi Penerima Bidikmisi meliputi:
a. SPP/Biaya kuliah sesuai ketentuan yang berlaku;
b. Peningkatan kualitas pendidikan penerima program;
c) Kekurangan bantuan biaya pendidikan di perguruan tinggi,
ditanggung oleh PTP dengan mengupayakan dana dari sumber
lain yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d) Biaya pendidikan program Bidikmisi yang diterima oleh PTP
direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
5) Penyaluran Dana Bantuan
a) Direktorat Pendidikan Tinggi Islam menyampaikan Keputusan
penetapan penerima program Bidikmisi dan persyaratan pencairan
kepada Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Bidikmisi;
b) PTP Program Bidikmisi menghimpun persyaratan pencairan dari
mahasiswa penerima bantuan;
c) PTP Program Bidikmisi menyampaikan dokumen-dokumen
persyaratan pencairan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Islam
berupa :
a. Fotocopy nomor rekening Bank atas nama mahasiswa penerima
bantuan;
b. Surat Keterangan Bank (ASLI) yang menyatakan bahwa
d) Penyaluran dana bantuan program Bidikmisi dilaksanakan
persemester;
e) Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan menerbitkan Surat
Pernyataan Tanggung JawabBelanja (SPTB) setelah persyaratan
pada point terpenuhi;
f) Direktorat Pendidikan Tinggi Islam menerbitkan Surat Perintah
Pembayaran (SPP) berdasarkan SPTB;
g) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Cq. Bagian Keuangan
menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) berdasarkan SPP;
h) KPPN Jakarta IV menerbitkan Surat Perintah Pencairan
Dana(SP2D) dan menyalurkan dana bantuan langsung kepada
rekening masing-masing penerima bantuan yang dilakukan
sekaligus (100%).
i) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui pengajuan ke
KPPN, dapat menyalurkan bantuan Bidikmisi kepada mahasiswa
per bulan atau maksimal 6 (enam) bulan yang diberikan/ditransfer
melalui rekening bank by name by address atau Bank/Pos
penyalur.
j) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dapat memfasilitasi
pembuatan rekening untuk masing-masing penerima, dan
melakukan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Bank
6) Penghentian Bantuan
Perguruan Tinggi Penyelenggara dapat menghentikan bantuan
Bidikmisi kepada penerima program, apabila yang bersangkutan:
a) Telah menyelesaikan studi;
b) Mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 3,00
selama 2 (dua) semester berturut-turut
c) Cuti karena sakit atau alasan lain yang ditentukan oleh Perguruan
Tinggi Penyelenggara;
d) Menerima Skorsing dari perguruan tinggi; Mahasiswa penerima
Bidikmisi yang melanggar peraturan akademik dan atau
melanggar tata kehidupan kampus dan dikenakan sanksi skorsing
minimum 1 (satu) semester oleh PTP Program Bidikmisi.
e) Drop Out Mahasiswa penerima Bidikmisi yang karena alasan
tertentu dikeluarkan sebagai mahasiswa oleh Perguruan Tinggi
Penyelenggara.
f) Non Aktif Mahasiswa penerima Bidikmisi yang tidak mengikuti
kegiatan akademik sesuai aturan perguruan tinggi dan atau tidak
melakukan daftar ulang/her-registrasi.
g) Mengundurkan Diri.
h) Mahasiswa Lulus Sebelum Waktu Beasiswa Berakhir;Mahasiswa
penerima program Bidikmisi yang lulus kurang dari masa studi
dari 8 (delapan) semester atau 6 (enam) semester untuk Program
D3);
i) Mahasiswa Memberikan Keterangan Palsu;36Mahasiswa
penerima Bidikmisi yang terbukti memberikan keterangan data
diri yang tidak benar setelah diterima di perguruan tinggi;
j) Penerima program terbukti mengikuti aktivitas organisasi yang
berpaham anti Pancasila dan NKRI;
k) Meninggal dunia;
l) Bantuan penerima Program Bidikmisi dihentikan pada saat
mahasiswa penerima Bidikmisi telah sampai dengan batas waktu
yang ditetapkan, dan selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan
harus mengupayakan sendiri biaya pendidikan dan biaya
hidupnya;
7) Pelanggaran dan Sanksi
Hal-hal yang termasuk jenis pelanggaran program Bidikmisi
adalah sebagai berikut:
a) Telah memberikan keterangan yang tidak benar baik secara lisan
atau tertulis;
b) Melakukan pemalsuan dokumen pendaftaran;
c) Dikemudian hari yang bersangkutan terbukti tidak memenuhi
Sanksi yang diberikan kepada penerima program Bidikmisi yang
melakukan pelanggaran adalah penghentian pemberian bantuan program
Bidikmisi.
8) Pelaporan
Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Bidikmisi
menyampaikan laporan akhir tahun akademik kepada Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Laporan program Bidikmisi memuat beberapa hal sebagai berikut:
a) Rekapitulasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) penerima program
Bidikmisi;
b) Nama-nama pengganti penerima program Bidikmisi (jika ada);
c) Foto Copy Kwitansi dan Buku Tabungan yang membuktikan bahwa
dana bantuan telah diterima penerima program. Perguruan Tinggi
Penyelenggara Program Bidikmisi menyampaikan laporan per
semester yang terdiri dari :
a) Foto Copy Kwitansi;
b) Foto Copy Buku Tabungan yang membuktikan bahwa dana
bantuan telah diterima penerima program.
9) Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Islamdan Perguruan Tinggi Penyelenggara untuk
Bidikmisi di lapangan. Selain itu monitoring diperlukan untuk menjamin
bahwa proses seleksi, pembinaan dan penyaluran dana telah dilakukan
dengan baik dan telah memenuhi aspek program yang berprinsip pada
4-T (4-Tepat Proses, 4-Tepat Sasaran, 4-Tepat Jumlah, dan 4-Tepat Waktu);
a) Tepat Proses; apabila mahasiswa yang ditetapkan sebagai
penerima Program Bidikmisi telah sesuai prosedur yang diatur di
dalam petunjuk teknis;
b) Tepat Sasaran; apabila mahasiswa yang ditetapkan sebagai
penerima Program Bidikmisi telah sesuai kriteria sebagaimana
yang diatur di dalam petunjuk teknis;
c) Tepat Jumlah; apabila jumlah dana bantuan dan jumlah
mahasiswa penerima bantuan sesuai dengan kuota dan atau
perjanjian yang telah ditetapkan. Apabila jumlah mahasiswa
penerima bantuan kurang atau melebihi dari yang telah ditetapkan,
maka perguruan tinggi wajib melaporkan ke Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam.
d) Tepat Waktu; apabila tahapan dari proses seleksi awal hingga
penyelesaian akhir masa studi sesuai jadwal, dan dana Program
Bidikmisi diterima dan bantuan biaya hidup disalurkan kepada
mahasiswa penerima sesuai dengan waktu sebagaimana diatur
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Proses belajar mengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadinya
perubahan pada diri siswa, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun dalam
sikapnya. Indikator dalam perubahan itu biasanya akan tampak pada prestasi
belajarnya. Istilah prestasi belajar kerap digunakan dalam pendidikan untuk
mengungkapkan kondisi hasil belajar peserta didik yang telah melalui proses
pembelajaran dalam suatu masa tertentu.
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi diartikan dengan “hasil
yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya”.11
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan
suatu usaha seseorang atau kelompok orang yang bertujuan memberikan
pertolongan kepada individu atau kelompok individu dalam menyumbangkan
potensi-potensi yang ada pada dirinya. Sedangkan belajar merupakan proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku secara
keseluruhan hasil dari pada belajar.
Banyak pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para pakar dalam
bidang pendidikan antara lain Morgan (1978) di dalam Ngalim Purwanto
mengatakan Belajar adalah “setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah
laku yang terjadi sebagai suatu hasil dalam latihan dan pengalaman.12
11
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, h. 895.
12
James O. Whittaker, misalnya, merumuskan belajar sebagai proses di
mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in
behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Howard
L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the
broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar
adalah proses di