• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DENGAN PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG ANGKATAN 2016 - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DENGAN PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG ANGKATAN 2016 - Raden Intan Repository"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh: EMALIA SARI NPM. 1411010063

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN) RADEN INTAN

(2)

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh: EMALIA SARI NPM. 1411010063

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Pembimbing I : Prof. Dr. H.Sulthan Syahril, MA Pembimbing II : Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN

(3)

ii Oleh : EMALIA SARI

Latar belakang penelitian ini adalah perilaku siswa yang saat ini sangat membutuhkan perhatian lebih dari berbagai pihak, antara lain pihak keluarga, lingkungan sekitar dan juga guru disekolah. Sekarang ini banyak sekali anak mempunyai prestasi disekolah itu baik namun tidak berbanding lurus dengan akidah akhlak siswa. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah: apakah terdapat korelasi yang signifikan antara hasil belajar akidah akhlak dengan akhlak siswa kelas VIII MTs Nurul Ulum Gading Rejo, Pringsewu, dan untuk mengukur sejauh mana hubungan tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi bagi sekolah untuk membentuk akidah akhlak siswa agar lebih baik.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasi (korelasional) dan metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa penerima Bidikmisi di kampus UIN Raden Intan Lampung yang berjumlah 154 mahasiswa, sedangkan sampel penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling (area sampling) merupakan teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang diteliti atau sumber data sangat luas yaitu 59 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Uji instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data yang digunakan adalah korelasi/hipotesis dan koefisien determinasi.

Berdasarkan analisis data dan perhitungan, diperoleh pengujian hipotesis pada analisis data didapat H0 ditolak dan H1 diterima, yakni dengan rhitung sebesar 0,91 berada pada interval 0,80-100 sehingga menunjukkan korelasi Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar adalah korelasi yang kuat. Lalu dilakukan perhitungan koefisien determinasi dan diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar akidah akhlak memberikan kontribusi sebesar 82,81% terhadap akhlak siswa peserta didik dan 19,19% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.

(4)

iii

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : KORELASI ANTARA MAHASISWA PENERIMA BIDIKMISI DENGAN PRESTASI BELAJAR DI KAMPUS UIN RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN 2016

Nama : EMALIA SARI

NPM : 1411010063

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

MENYETUJUI

Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, M. A Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd NIP. 19560611 198803 1 001 NIP. 198402282005101004

Ketua Jurusan PAI

(5)
(6)

v

MOTTO









































































Artinya: 26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. 27 Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah Saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Israa: 26-27)1

1

(7)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya, dan shalawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW maka dengan tulus ikhlas disertai perjuangan dengan jerih payah

penulis, Alhamdulillah penulis telah selesaikan skripsi ini, yang kemudian skripsi ini

penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Husin HT dan Ibu Khulailawati, S.Pd yang

telah memberiku segalanya untukku, kasih sayang serta do’a yang selalu

menyertaiku. Karya ini serta do’a tulus kupersembahkan untuk kalian atas jasa,

pengorbanan, keikhlasan membesarkan aku dengan tulus dan penuh kasih

sayang. Terimakasih ibu dan bapakku tercinta, aku mencintai kalian karena Allah

SWT.

2. Saudaraku Hendra Fauzi, S.Pd, Iwan Mirza Jaya, S.Pd dan Zainal Abidin yang

telah menjaga serta mendidik diriku sampai saat ini dan seluruh keluargaku yang selalu menungguku mencapai keberhasilan pendidikan. Terimakasih untuk do’a

dan dukungan yang telah diberikan.

3. Almamaterku (UIN Raden Intan Lampung) yang telah memberikan pengalaman

(8)

vii

RIWAYAT HIDUP

EMALIA SARI, lahir di desa Batu Badak Kecamatan Marga Sekampung Lampung Timur pada tanggal 17 Juni 1996, yang merupakan anak ke 3 dari 4

bersaudara dari pasangan bapak Husin HT dan ibu Khulailawati, S.Pd.

Jenjang pendidikan yang pernah dilalui penulis adalah SDN Batu Badak (lulus

tahun 2008), MTs Diniyyah Putri Lampung (lulus tahun 2011), MAN 1 Bandar

Lampung (lulus tahun 2014), dan penulis melanjutkan kuliah pada prodi Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah di UIN Raden Intan lampung sejak tahun 2014

hingga sekarang.

Lewat seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan

Islam Negeri (SPAN PTKIN) penulis diterima sebagai mahasiswa di UIN Raden

Intan Lampung pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu pendidikan Jurusan Pendidikan

Agama Islam (PAI) pada tahun 2014.

Selama masa kuliah penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Desa Pardasuka Kec. Katibung Kab. Lampung Selatan dan kegiatan Praktek

(9)

viii

berikan Allah SWT kepada kita, yaitu berupa nikmat iman, islam dan ihsan, sehingga

saya (penulis) dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik walaupun di dalamnya

masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.

Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari zaman yang penuh

kegelapan menuju zaman terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang.

Skripsi ini penulis susun sebagai tulisan ilmiah dan diajukan untuk

melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar sarjana Sarjana Pendidikan Islam

(S.Pd) pada jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan yang ada pada diri penulis. Penulisan

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung beserta stafnya yang telah banyak membantu dalam proses

menyelesaikan studi di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan

(10)

ix

Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu serta mencurahkan fikirannya dalam membimbing penulis

dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah beserta para karyawan yang telah membantu

dan membina penulis selama belajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Raden Intan Lampung

5. Pimpinan perpustakaan baik pusat maupun Fakultas yang telah memberikan

fasilitas buku-buku yang penulis gunakan selama penyusunan skripsi.

6. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2014,

terkhusus pada kelas B.

7. .Temen-temen serta sahabatku Khoirunisa, Erna septiyana, Himatul aliah, Ike

Inayah dan Asih Sholeha yang telah memberikan semangat dan motivasinya.

8. Temen-temen kelompok KKN 07, Desa Pardasuka kec. Katibung kab. Lampung

Selatan, Meila, Elifatna, Nisa, Fitri, Dita, Ranti, Chintya, Raden, Sofwan, Rian,

Mario, walau kita tidak memiliki ikatan darah setidaknya kita bisa menganggap

kita satu keluarga kecil.

9. Temen-temen kelompok PPL SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung, Mona,

Nazmi, Dini, Nisa, Gifa, Una, Panjul, Fitri, Eca, Negi, Nopa, Wahyu, Tiara, Eka.

(11)

x

Indrawati, Umayah, Lia, Agna yang telah memberikan semangat dan motivasi

serta dorongannya.

Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

bagi para pembaca pada umumnya. Semoga usaha dan jasa baik dari Bapak, Ibu, dan

saudara/i sekalian menjadi amal ibadah dan diridhoi Allah SWT, dan

mudah-mudahan Allah SWT akan membalasnya, Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin...

Bandar Lampung, 17 Mei 2018 Penulis,

EMALIA SARI

(12)

xi

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ... 1

B. Alasan Memilih Judul ... 2

C. Latar Belakang ... 3

D. Identifikasi Masalah ... 15

E. Batasan Masalah... 16

F. Rumuasan Masalah ... 16

G. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Beasiswa ... 19

1. Pengertian Beasiswa... 19

2. Tujuan Pemberian Beasiswa ... 19

(13)

xii

3. Misi Bidikmisi ... 25

4. Tujuan Bidikmisi ... 26

5. Sasaran Bidikmisi... 26

6. Bentuk Bantuan Bidikmisi ... 27

7. Sistem Beasiswa Bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung ... 27

8. Persyaratan, Kuota dan Sistem Program Bidikmisi ... 27

C. Prestasi belajar ... 39

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 39

2. Ciri-ciri Belajar ... 41

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 44

4. Gaya Belajar ... 47

5. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ... 51

D. Kerangka Pikir ... 52

E. Hipotesis Penelitian ... 53

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 55

B. Variabel Penelitian ... 56

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling... 57

D. Teknik Pengumpulan Data ... 61

E. Uji Prasyaratan Instrumen ... 63

F. Teknis Analisis data ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Lokasi Penelitian ... 69

(14)

xiii

1. Uji Validitas ... 78

2. Uji Realiabilitas ... 79

D. Uji Hipotesis... 80

1. Koefeisien Korelasi ... 80

2. Koefisien Determinasi ... 82

E. Pembahasan ... 84

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 87

(15)

xv

Tabel 2.1 Daftar Jumlah Penerima Beasiswa Bidikmisi Tahun 2016 ... 30

Tabel 3.1 Populasi Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi Tahun 2016 ... 58

Tabel 3.2 Data Pengambilan Sampel Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi 60

Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien korelasi ... 67

Tabel 3.4 Skala Likert ... 68

(16)

xvi

Lampiran 3. Angket Beasiswa Bidikmisi ... 95

Lampiran 4. Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi ... 97

Lampiran 5. Uji validitas angket Mahasiswa ... 99

Lampiran 6. Perhitungan validitas angket ... 102

Lampiran 7. Perhitungan reliabilitas angket ... 105

Lampiran 8. Perhitungan Product Moment ... 107

Lampiran 9. Perhitungan Analisis Korelasi X dan Y ... 109

Lampiran 10. Tabel r Product Moment ... 111

Lampiran 11. Tabel T ... 112 Lampiran 12. Foto Penelitian

(17)

A. Penegasan Judul

Skripsi ini berjudul “Korelasi Antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan

Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016”. Agar tidak

terjadi kesalah pahaman dan pengertian pembaca, terlebih dahulu penulis akan

menguraikan secara singkat pengertian-pengertian istilah yang terdapat dalam:

1. Korelasi

Korelasi atau hubungan berasal dari kata “hubung” yang mendapat akhiran

“an” yang berarti “berangkaian atau bersambung (yang satu dengan yang lain)”.1

Disamping itu juga hubungan berarti : “keadaan hubungan, kontak, sangkut paut,

ikatan jaringan yang berwujud karena interaksi antara satuan-satuan yang aktif”.2

Yang dimaksud dengan hubungan dalam skripsi ini adalah salah satu keadaan

berhubungan atau dihubungkan berkenaan dengan apa yang ditentukan dahulu

dalam ikatan kalimat, dalam hal ini antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016

2. Bidikmisi

Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)

1

Depdikbud RI, Kamus BesarBahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 313.

2

(18)

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa

yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.

3. Prestasi Belajar

Prestasi Belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu bai kognitif,

afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah

proses belajar mengajar

4. UIN Raden Intan Lampung

UIN Raden Intan Lampung merupakan salah satu Kampus atau satu-satunya

Universitas Islam Negeri di Lampung yang terletak di Jl. Letnan Kolonel H.

Endro Suratmin, Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung di mana penulis

mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengadakan penelitian pada

mahasiswa penerima Bidikmisi tahun 2016.

Berdasarkan pada uraian penegasan judul di atas maka judul skripsi tersebut

berarti suatu penelitian yang berusaha untuk mengetahui hubungan yang

ditimbulkan antara Mahasiswa Penerima Bidikmisi dengan Prestasi Belajar di

Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016.

B. Alasan Memilih Judul

Dalam rangka mengadakan penelitian untuk memperoleh hasil yang bersifat

ilmiah, alasan penulis memilih judul tersebut adalah :

1. Sesuai dengan masalah yang penulis temukan dilokasi penelitian yaitu adanya

(19)

2. Prestasi Belajar yang baik akan mempengaruhi kelancaran untuk

mendapatkan beasiswa Bidikmisi.

3. Betapa pentingnya beasiswa Bidikmisi terhadap mahasiswa kurang mampu

dalam perekonomian keluarga karena dapat membantu pembiayaan kuliah

sampai selesai.

4. Mahasiswa yang mengabaikan prestasi belajarnya akan merasa rugi, karena

jika terdapat penurunan nilai IPK tiga kali maka akan diberikan surat

pemberhentian mengikuti beasiswa Bidikmisi.

5. Sebaiknya mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi harus belajar dengan

tekun supaya dapat meningkatkan nilai IPK per semester

6. Dipilihnya kampus UIN Raden Intan Lampung sebagai lokasi penelitian,

karena penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang sistematika penerimaan

dan pelaksanaan Beasiswa Bidikmisi.

7. Ingin mengetahui seberapa besar hubungan Mahasiswa Penerima Bidikmisi

dengan Prestasi Belajar di Kampus UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016.

C. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri

manusia. Manusia mulai belajar sejak kecil sampai dewasa, bahkan Nabi Muhammad

SAW, menganjurkan supaya kita belajar dari ayunan sampai liang lahat, sebagaimana

(20)

                    

Artinya: “ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar”. QS Luqman (31:13)

Ayat tersebut menggambarkan tentang Luqman memulai nasihatnya kepada

anak-anaknya sedari kecil dengan menekankan perlunya menghindari

mempersekutukan Allah SWT. Selama itu proses pendidikan berlangsung secara

continue yang didapatkan dari orang tua, guru maupun lingkungannya, baik du

lembaga formal maupun lembaga non formal. Salah satu wadah formal untuk

mengembangkan diri adalah lembaga pendidikan perguruan tinggi.

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu

bangsa. Pendidikan harus terus menerus di perbaiki baik dari segi kualitas maupun

kuantitasnya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Q.S al-„Alaq ayat 1-5 :





















Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang Menciptakan. Dia telah

(21)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa pendidikan itu sangat penting, manusia

dikeluarkan dari perut ibunya dalam keadaan tidak tahu apa-apa, lalu sampai bisa

melihat, mendegar, berbicara semua itu dengan ilmu atau pendidikan dengan

perantara baca dan tulis.

Pemerintah berupaya untuk mengurangi angka putus kuliah bagi mahasiswa

yang berprestasi tinggi dengan alasan ekonomi. Seperti yang telah diatur dalam

Undang-Undang Dasar 1945, yang berbunyi: Tiap-tiap warga negara berhak

mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam

pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945.3 Berdasarkan pasal tersebut, maka

pemerintah pusat dan daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta

menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa

diskriminasi dan masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya

dalam penyelenggaraan pendidikan.

Seperti yang kita ketahui, pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang

untuk memajukan kehidupan suatu bangsa. Banyak orang diluar sana yang ingin

mengenyam pendidikan baik pendidikan formal ataupun non formal. Hal tersebut

menimbulkan berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan, khususnya di

Indonesia. Permasalahan pendidikan di Indonesia ini sangatlah kompleks, di

antaranya ialah terbatasnya biaya untuk melanjutkan pendidikan, jauhnya lembaga

pendidikan dari tempat tinggal, masyarakat terlalu fokus untuk mencari uang untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehingga mengesampingkan pendidikan, dan masyarakat

3

(22)

yang putus asa atau pasrah terhadap keadaan, dan berbagai masalah lainnya yang ada

di masyarakat.

Permasalahan pendidikan dapat terjadi di berbagai tingkatan pendidikan,

mulai dari PAUD, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA sampai ke perguruan tinggi.

Semakin tinggi pendidikan yang dicapai, maka semakin banyak pula biaya yang

dikeluarkan. Hal tersebut terbukti dengan adanya permasalahan pendidikan di tingkat

perguruan tinggi. Dengan biaya pendidikan yang tinggi serta pengeluaran lainnya

yang berhubungan dengan pendidikan di perguruan tinggi, maka segala permasalahan

akan semakin timbul terutama mengenai biaya pendidikan di perguruan tinggi. Biaya

yang diperlukan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi bagi masyarakat

yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, apalagi jika

masyarakat itu berasal dari keluarga yang tidak mampu.

Maka dari itu, pemerintah memberikan berbagai kemudahan untuk

masyarakat yang kurang mampu serta memilki prestasi yang ingin melanjutkan

pendidikan di perguruan tinggi. Salah satu kemudahan yang diberikan pemerintah

ialah dengan adanya berbagai macam beasiswa pendidikan yang telah disiapkan

untuk para generasi penerus bangsa. Berbagai macam beasiswa diantaranya beasiswa

S1 Unggulan, beasiswa S1 Bidikmisi, beasiswa Etos, beasiswa S1 BII-maybank,

beasiswa PPA/BPP PPA, beasiswa Monbukagakusho, beasiswa Astra 1st, beasiswa

(23)

BCA Finance, beasiswa ORBIT HAH, beasiswa S1 ISRA, dan masih banyak lagi

beasiswa lainnya.4

Berbagai macam alasan pun menjadi latar belakang setiap orang dalam

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ekonomi, prestasi dan

keinginan belajar, kualitas dan keberlangsungan hidup suatu negara. Berkaitan

dengan belajar, dalam perspektif keagamaan belajar merupakan kewajiban bagi setiap

orang yang beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan

derajat kehidupan mereka.5 Hal ini dinyatakan dalam firman Allah SWT Surat

Al-Mujadalah ayat 11:

                                                 

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS Mujadalah :11

Pada ayat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan hal yang sangat

penting untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi lebih baik dan juga dapat

meninggikan derajat orang-orang yang mempunyai pengetahuan baik dalam

pengetahuan yang bersifat umum maupun pendidikan agama Islam.

4

Herdiansyah, Beasiswa S1 2016-2017, 2016, (http://www.beasiswapascasarjana.com).

5

(24)

Pengakuan masyarakat akan pendidikan yang tinggi, dituntut untuk lebih

memiliki andil dalam suatu negara berpendidikan tinggi maka seseorang akan

semakin diakui dalam kehidupan di masyarakat. Masyarakat tidak akan memandang

rendah jika pendidikan seseorang melampaui batas dari masyarakat sendiri. Dengan

pendidikan maka seseorang akan semakin diakui keberadaannya dalam lingkungan

masyarakat. Terkait dengan kondisi ekonomi, tingkat pendidikan masyarakat

Indonesia berada pada tingkat menengah dan bawah. Oleh karena itu, pemerintah

memberikan bantuan terhadap pendidikan di Indonesia agar para generasi muda bisa

mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, salah satunya yaitu dengan memberikan

beasiswa Bidikmisi kepada para pelajar yang berprestasi. Masyarakat yang berada di

tingkat ekonomi menengah kebawah berhak mendapatkan pendidikan yang layak

sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 1.

Selain itu, juga dibutuhkan adanya prestasi dan keinginan belajar yang tinggi

pula. Pelajar kurang mampu yang memiliki prestasi dan keinginan belajar yang tinggi

namun tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih

tinggi berhak mendapatkan pengajaran yang layak. Dengan ini pemerintah

mengadakan program beasiswa untuk membantu pelajar yang kurang mampu namun

memiliki prestasi belajar yang baik dan keinginan belajar yang tinggi. Hal tersebut

harus diberikan bantuan berupa beasiswa agar ilmu yang sudah dimiliki bisa

berkembang luas lagi dan bermanfaat bagi orang banyak dikemudian hari. Karena

(25)

kuat dan keinginan belajar yang tinggi. Percuma jika kita kaya tapi tidak memiliki

tekad dan keinginan belajar yang tinggi.

Dengan adanya prestasi serta keinginan belajar yang tinggi, maka akan

menghasilkan kualitas yang mumpuni pula. Tanpa mengesampingkan kuantitas,

kualitas juga sangatlah penting. Kualitas yang baik menuntut negara untuk lebih

kreatif dan inovatif demi kemajuan negaranya. Jika suatu negara memiliki kualitas

yang baik, maka negara lain pun akan melirik negara kita dan akan di perhitungkan di

mata dunia. Perbaiki kualitas dengan pendidikan. Apabia kualitas sumber daya

manusia menjadi lebih baik, maka akan berpengaruh pada keberlangsungan hidup

suatu bangsa. Keberlangsungan hidup suatu negara bisa dilihat dari cerdasnya

generasi penerus melalui pendidikan. Semakin banyak orag yang berpendidikan maka

akan semakin maju suatu negara. Jika sumber daya manusia diberikan pendidikan

yang baik, maka kita tidak perlu mengandalkan orang asing untuk mengelola sumber

daya alam negara kita sendiri. Bangsa kita bisa mengelola dengan memanfaatkan

sumber daya manusia negaranya sendiri. Cerdaskan generasi bangsa dengan

pendidikan.

Situasi ekonomi keluarga bukanlah penghalang untuk melanjutkan pendidikan

ke perguruan tinggi. Berbagai perguruan tinggi menyediakan berbagai macam

beasiswa pendidikan untuk menopang biaya pendidikan mahasiswa selama kuliah.

Salah satu perguruan tinggi yang dipercayai untuk memberikan beasiswa adalah

Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. UIN Raden Intan ini terletak

(26)

Lampung. UIN Raden Intan Lampung sebagai salah satu perguruan tinggi Islam

terbesar di Indonesia menyediakan berbagai macam beasiswa untuk para mahasiswa,

baik mahasiswa yang berprestasi maupun mahasiswa yang memiliki kendala finansial

pun dapat mengajukan permohonan beasiswa. Berbagai macam beasiswa yang

disediakan oleh UIN Raden Intan Lampung di antaranya beasiswa bidik misi,

beasiswa BI, beasiswa supersemar, beasiswa Gudang Garam, beasiswa Bank Syariah

Mandiri, beasiswa DIPA, beasiswa Tahfidzul Qur‟an, beasiswa Djarum dan beasiswa

yang lainnya. Beasiswa diatas terjalin atas kerja sama universitas dengan sebagai

lintas instansi, yayasan dan perusahaan pemberi beasiswa.

Universitas telah memberikan kemudahan bagi masyarakat yang kurang

mampu terutama dalam finansial tetapi memiliki berbagai prestasi, maka masyarakat

bisa memilih dan mengikuti program beasiswa bidikmisi yang diselenggarakan di

UIN Raden Intan Lampung serta mengikuti berbagai persyaratan yang telah

ditetapkan. Hal tersebut telah dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, bagian ke lima,

Pasal 27 ayat 1 dan 2.6

Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan

pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa yang memiliki

potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi.

6

(27)

Bidikmisi merupakan program 100 hari Kerja Mentri Pendidikan Nasional

yang dicanangkan pada tahun 2010.7 Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan

yang hanya ditunjukkan untuk calon mahasiswa tidak mampu.8 Menurut Kementrian

Agama, beasiswa Bidikmisi PTAI adalah beasiswa pendidikan yang diberikan kepada

mahasiswa berprestasi pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN), yang

berasal dari keluarga yang kurang mampu.9

Pada awalnya, bidikmisi hanya sebatas pada Peraturan Menteri yang harus

dilaksanakan oleh PTN, kemudian menjadi Peraturan Pemerintah, dan kini

ditingkatkan menjadi UU. Ini artinya, jika sebelumnya hanya bersifat dukungan

kebijakan yang ada pada tingkat Menteri, lalu ditingkatkan menjadi kebijakan

pemerintah, maka dengan telah masuknya kebijakan itu dalam UU No. 12 Pasal 74

ayat 1, kini Bidikmisi menjadi tanggung jawab negara.10

Melalui program Bidikmisi, pemerintah siap menanggung biaya kuliah dan

biaya hidup. Yang membedakan program beasiswa Bidikmisi dengan beasiswa

lainnya di UIN Raden Intan Lampung di antaranya penerima beasiswa Bidikmisi

mendapatkan biaya perkuliahan hingga semester 8 serta mendapatkan uang saku

setiap bulannya.

Dengan begitu, para penerima beasiswa Bidikmisi akan lebih terjamin dan

dapat mengikuti pendidikan dengan tenang tanpa harus memikirkan biaya. Hal

7

Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016, (http://satulayanan.id/layanan/index/56/beasiswa-bidikmisi/kemendikbud).

8

Ristekdikti, Bidikmisi,2016, (http://bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id).

9

Kementrian Agama, Beasiswa Bidikmisi, 2016, (http://www.kemenag.go.id).

10

Mohammad Nuh, Kebangkitan Kaum Duafa Bidikmisi Memutus Mata Rantai Kemiskinan,

(28)

tersebut akan membangun jiwa generasi muda untuk lebih berpacu dalam menempuh

pendidikan yang lebih tinggi lagi dan melakukan berbagai inovasi kreatif yang

bermanfaat.

Semua penerima beasiswa Bidikmisi diwajibkan mengikuti aturan yang telah

disetujui dan tertera sebagai bahan acuan bagi mahasiswa penerima beasiswa

Bidikmisi untuk tetap bersikap dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Aturan

yang telah ditetapkan itu bersifat mengikat, karena sudah adanya perjanjian dengan

kedua belah pihak. Belum lagi jika mengikuti kegiatan di kampus misalnya Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM), maka sebagai mahasiswa harus pandai-pandai membagi

waktu agar semuanya bisa berjalan beriringan.

Hal tersebut akan berpengaruh terhadap prestasi belajar kita di kampus yang

penilaian akhirnya dilihat melalui IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) sebagai hasil dari

prestasi belajar. Belum lagi isu yang terdapat di kalangan mahasiswa UIN Raden

Intan Lampung yang mengatakan bahwa penerima Bidikmisi tidak sesuai dengan

latar belakang ekonomi mahasiswa tersebut dan adanya beberapa mahasiswa yang

hasil IPK tidak sesuai dengan apa yang di inginkan dalam peraturan teknis beasiswa

Bidikmisi.

Oleh karena itu, tidaklah mudah untuk mendapatkan IPK yang baik dan sesuai

harapan tanpa mengesampingkan tuntutan antara kegiatan belajar di kampus dengan

kegiatan organisasi intra ataupun ekstra. Untuk dapat mengetahui dan memahami

prestasi belajar mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi tentunya peneliti harus

(29)

Berdasarkan hasil observasi yang di lakukan pada tanggal 15 februari 2018

dan pengamatan penulis, serta pengungkapan dari bagian keuangan yang mengurus

persoalan beasiswa bidikmisi (bapak Agus Salim), mahasiswa penerima bidikmisi di

UIN Raden Intan Lampung akan mendapatkan prestasi belajar yang baik jika mereka

bisa belajar dengan tekun dan bisa memanfaatkan waktu antara belajar dengan

kegiatan kampus atau di luar kampus. Sebaliknya jika mahasiswa tersebut cenderung

malas untuk belajar lebih sibuk dengan kegiatan ekstra ataupun intra, justru

cenderung untuk mengurangi langkah mereka untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi

dari pihak kampus, dikarenakan jika terdapat tiga kali nilai atau IPK mahasiswa

bidikmisi turun dari standar yang diberikan oleh pemerintah kementrian pendidikan

dan kebudayaan maka mahasiswa tersebut diberi surat pemberhentian beasiswa

bidikmisi.

Berbicara tentang prestasi belajar berdasarkan observasi yang di lakukan pada

tanggal 15 februari 2018. Prestasi belajar mahasiswa penerima bidikmisi di kampus

UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 beberapa ada yang menurun, dikarenakan

mahasiswa terlalu fokus dengan kegiatan organisasi, tidak mengikuti kegiatan belajar,

tidak mengerjakan tugas, terlalu fokus mencari uang untuk sehari-hari. Hal ini dapat

dilihat dari prestasi belajar mahasiswa bidikmisi yang berbentuk IPK yang penulis

(30)

Table 1.1

Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016

NO NAMA JURUSAN IP SEMESTER IPK

1 2 3

1 Eni Nopia Pendidikan Agama Islam 3,39 3,68 3,56 3,54

2 Saadatur Rahman Pendidikan Agama Islam 3,77 3,70 3,66 3,71

3 Putri Yusnita Manajemen Pendidikan Islam 3,52 3,70 3,68 3,63

4 Andika Yusuf Manajemen Pendidikan Islam 3,85 3,70 3,56 3,70

5 Rossalina Pendidikan Bahasa Inggris 2,43 3,02 3,12 2,86

6 Mery Elvina Pendidikan Bahasa Inggris 3,15 3,39 3,37 3,30

7 Anisa Kinanti Pendidikan Bahasa Arab 3,41 3,56 3,34 3,44

8 Abdul Miftachuddin Pendidikan Bahasa Arab 3,64 3,58 3,02 3,41

9 Ayu Septiani Pendidikan Biologi 3,45 3,58 3,54 3,52

10 Fina Rosmala Dewi Pendidikan Biologi 3,04 2,79 2,88 2,90

11 Sri Handayani Pendidikan Fisika 3,22 3,13 3,22 3,19

12 Lekok Arita Pendidikan Matematika 3,00 3,25 3,21 3,15

13 Nurul Muslimah Pendidikan Matematika 3,56 3,37 3,47 3,47

14 Aroni PGMI 2,82 3,61 3,31 3,25

15 Ayu Amelia PGMI 3,60 3,81 3,75 3,72

16 Rizkita Rama Aditya PIAUD 2,86 3,45 3,47 3,26

17 Amilia Lestari Sosiologi Agama 3,80 3,57 3,77 3,71

18 Heni Widyawati Pengembangan Masyarakat Islam 3,87 3,86 3,93 3,89

19 Elvina Savitri Perbankan Syariah 3,20 3,34 3,50 3,35

20 Siti Fauziah Perbankan Syariah 3,41 3,63 3,70 3,58

21 Indah Desfahira Muamalah 3,52 3,60 3,50 3,23

22 Aulia Rahmah Muamalah 3,54 3,54 3,31 3,46

(31)

24 Tia Putri Bimbingan Konseling 3,39 3,08 3,45 3,31

25 Fitri Ramadhani Bimbingan Konseling 3,41 3,41 3,66 3,49

26 Inggar Pryadana Ekonomi Islam 2,85 3,57 2,28 2,90

27 Nur Badriyah Ekonomi Islam 3,72 3,58 3,52 3,61

28 Ahmad Mustofa Ekonomi Syariah 3,25 3,80 3,54 3,53

29 Wiwid Apriyanti Filsafat Agama 3,34 3,86 3,27 3,49

30 Jefry Anggar Ilmu Al qur‟an dan Tafsir 3,90 3,77 3,91 3,86

31 Daprianto Jinayah Siyasah 3,50 3,67 3,45 3,54

32 Sandy Saputra Komunikasi Penyiaran Islam 3,75 3,69 3,73 3,72

33 Herlan Akrom Manajemen Dakwah 3,60 3,41 3,36 3,46

Sumber :Data yang diolah berdasarkan dokumentasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa penerima bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016, 15 februari 2018.

Tabel diatas menunjukkan bahwasanya terdapat titik permasalah terhadap

prestasi belajar mahasiswa penerima bidikmisi di UIN Raden Intan Lampung tahun

2016, dimana ada beberapa mahasiswa memiliki IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)

yang menurun atau dibawah IPK standar yang telah ditentukan.

Berdasarkan penelitian di atas, membuat penulis tergugah untuk melakukan

penelitian mengenai “Korelasi Antara Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi

Terhadap Prestasi Belajar di UIN Raden Intan Lampung Tahun 2016”.

D. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi permasalahan dalam

(32)

1. Adanya isu ketidaktelitian dalam menentukan obyek sasaran dalam

penerimaan mahasiswa bidikmisi.

2. Terbatasnya biaya untuk melanjutkan pendidikan.

3. Mahasiswa terlalu fokus untuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan

hidup.

4. Mahasiswa penerima Bidikmisi memperoleh nilai Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) di bawah standar.

E. Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan penafsiran yang keliru,

maka peneliti membatasi masalah, yaitu mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi

memperoleh IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) di bawah standar dan mahasiswa terlalu

fokus mencari uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

F. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah apakah terdapat korelasi antara mahasiswa penerima Bidikmisi terhadap

prestasi belajar mahasiswa di UIN Raden Intan Lampung tahun 2016 ?

G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam sebuah penelitian, tujuan merupakan target atau sasaran yang

(33)

memberikan kejelasan arah dan maksud dilakukannya sebuah penelitian. Tujuan

diadakannya penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui korelasi antara mahasiswa

penerima Bidikmisi dengan prestasi belajar di kampus UIN Raden Intan Lampung”.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan

pengalaman serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau

bahan acuan bagi penelitian-penelitian sejenis yang mungkin dilakukan di

masa yang akan datang

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi para

mahasiswa dalam memilih program beasiswa yang disediakan oleh pihak

universitas. Serta bagi mahasiswa bidikmisi agar pertimbangkan waktu

untuk melaksanakan kegiatan diluar perkuliahan atau Unit Kegiatan

Mahasiswa yang ada.

2) Bagi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan

pertimbangan bagi institusi terkait dalam memberikan segala jenis

(34)

ketentuan yang ada terhadap segala kegiatan perkuliahan di kampus bagi

penerima beasiswa Bidikmisi.

3) Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada masyarakat mengenai besarnya pengaruh beasiswa Bidikmisi

terhadap prestasi belajar bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi,

Sehingga masyarakat bisa menilai dan mempertimbangkan agar tidak

gelisah dan khawatir terhadap biaya untuk melanjutkan pendidikan ke

(35)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Beasiswa

1. Pengertian Beasiswa

Beasiswa adalah bantuan yang diberikan oleh pihak tertentu kepada

perorangan yang digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh.1

Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi yang masih

sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan tugasnya dalam rangka

mencari ilmu pengetahuan hingga selesai. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan beasiswa adalah bentuk atau

subsidi dan beasiswa.2 Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang

biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak-anak sekolah atau

mahasiswa selama menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang

diinginkan.

2. Tujuan Pemberian Beasiswa

Beberapa tujuan dari penerimaan beasiswa ini antara lain:

1

Universitas Indonesia, Beasiswa, 2016, (http://anakui.com)

2Zulihar Mukmin, “Pengaruh Beasiswa Bidikmisi Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Syiah Kuala”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah, Vol. 1

(36)

1) Untuk membantu para pelajar atau mahasiswa agar mereka bisa mencari

ilmu sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai, terutama bagi yang punya

masalah dalam hal pembiayaan.

2) Menciptakan pemerataan suatu ilmu pengetahuan atau pendidikan kepada

setiap orang yang membutuhkan. Memang kita punya hak untuk belajar

agar mendapat ilmu pengetahuan yang cukup untuk bekal hidup di

kemudian hari. Namu, untuk mendapatkan suatu ilmu kadang kita perlu

mengeluarkan biaya.untuk itu, beasiswa inilah yang akan membantu

seseorang untuk mendapatkan ilmu tersebut.

3) Menciptakan generasi baru yang lebih pintar dan cerdas. Karena dengan

adanya bantuan beasiswa ini, maka seseorang terutama kaum muda bisa

mempunyai kesempatan untuk mendapat pendidikan pada jenjang yang

lebih tinggi. Dari sini akan tercipta sumber daya manusia baru yang lebih

mampu menjawab tantangan di zaman yang terus maju ini.

4) Meningkatkann kesejahteraan. Setelah tercipta sumber daya manusia baru

yang cerdas, diharapkan mereka ini bisa memberi bantuan lewat ide dan

ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya ketika menjalani masa

pendidikan. Karena ilmu pengetahuan tersebut bisa diterapkan dalam

masyarakat dengan tujuan untuk memajukan mereka sehingga

kemakmuran dan kesejahteraan lebih mudah dicapai.3

3

(37)

Tujuan pemberian beasiswa pada dasarnya adalah untuk mendukung

kemajuan dunia pendidikan.Pemerataan kesempatan belajar bagi para mahasiswa

yang berprestasi dan kurang berprestasi, namun secara ekonomis tidak atau

kurang mampu secara ekonomi.Mendorong dan mempertahankan semangat

belajar mahasiswa sehingga mampu tetap berprestasi dan bergairah dalam

menyelesaikan studi.Mendorong siswa berpacu mencapai prestasi akademik yang

tertinggi sehingga sumberdaya manusia yang potensial tersebut tidak

sia-sia.Sasaran awalnya adalah golongan masyarakat yang tidak mampu dari segi

ekonomi, agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak.Tidak hanya

itu, penerima beasiswa seharusnya juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan

mengurangi sifat egoisme. Supaya ketika mereka lulus dari bangku pendidikan,

mampu menerapkan ilmunya untuk kepentingan umum, dan semaksimalnya

berusaha menjadi orang yang menyediakan beasiswa bagi penerusnya.

Namun pada penerapannya sangat berkebalikan, kesalah pahaman tentang

arti beasiswa itu menjadi sebuah polemik yang sering muncul dan semakin

terlihat jelas. Lebih parahnya lagi, dana besiswa yang diberikan sering kali

disalah gunakan oleh oknum penerima beasiswa yang tidak bertanggung jawab .

Realita itu sudah menjadi suatu hal yang tidak tabu lagi. Saya pribadi berpendapat

bahwa, tidak ada masalah jika golongan mampu bisa mendapat beasiswa, kalau

dia memang benar-benar berprestasi namun seyogyanya yang mendapat beasiswa

adalah yang benar-benar kurang mampu. Namun akan lebih baik lagi jika dana

(38)

pendidikan. Seperti membeli buku, atau melakukan sebuah penelitian ilmiah yang

berguna bagi dunia pendidikan, daripada hanya untuk memenuhi kebutuhan

tersier pribadinya.Sehingga, tujuan adanya program beasiswa yang diberikan

pemerintah atau swasta benar-benar bisa tercapai dan tepat sasaran, yaitu

menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berguna bagi agama

bangsa dan negara.

3. Manfaat Beasiswa

1. Adapun manfaat dari beasiswa, di antaranya:

Membantu siswa yang kurang mampu untuk mendapat kesempatan dalam

menempuh pendidikan.

2. Mendorong siswa untuk sling berlomba dalam hal prestasi akademik.

3. Merangsang semangat belajar siswa atau penerima beasiswa agar terbebas

dari pencabutan beasiswa tersebut.

4. Memberikan kesempatan kepada lembaga luar sekolah untuk berpartisiasi

dalam proses peningkatan pendidikan.

B. Bidikmisi

1. Pengertian Bidikmisi

Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti)

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 kepada mahasiswa

(39)

Bidikmisi merupakan program 100 Hari Kerja Mentri Pendidikan Nasional yang

dicanangkan pada tahun 2010.Perguruan tinggi yang mendapat bantuan Bidikmisi

yaitu perguruan tinggi di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dan

Kementrian Agama. Pada tahun 2011 mahasiswa baru penerima Bidikmisi

bertambah menjadi 30.000 di 117 perguruan tinggi negeri dengan adanya

tambahan anggaran APBN-Perubahan. Pada tahun 2012 ini Bidikmisi dilanjutkan

dikembangkan menjadi 30.000 calon mahasiswa penerima yang diselenggarakan

di 87 perguruan tinggi negeri di bawah Kemdikbud dan program Bidikmisi yang

dikelola oleh Kementrian Agama.

Program ini mempunyai misi untuk menghidupkan harapan bagi

masyarakat kurang mampu dan potensi akademik memadai untuk menempuh

pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Bantuan yang diberikan dalam

program ini terdiri atas bantuan biaya hidup yang diserahkan keepada mahasiswa

sekurang-kurangnya sebesar Rp 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) perbulan yang

ditentukan berdasarkan Indeks Harga Kemahalan daerah lokasi PTN dan bantuan

biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola PTN sebanyak-23banyaknya Rp

2.400.000,- (dua juta empat ratus ribu rupiah) persemester permahasiswa.4

4

Dikti, Beasiswa Bidikmisi, 2016,

(40)

2. Landasan Hukum Bidikmisi

Peraturan perundang-undangan yang dijadikan landasan dalam pemberian

Program Bidikmisi Rekrutmen Baru adalah:5

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 240, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5948);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5500);

5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara

Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara;

5

(41)

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja

Bantuan Sosial Pada Kementerian/ Lembaga sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 228/PMK.05/2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015

tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian/ Lembaga;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar

Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017;

9. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat

Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 63 Tahun 2016 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang

Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama;

10.Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian Agama. Sistem Beasiswa Bidikmisi UIN Raden

Intan Lampung

3. Misi Bidikmisi

1. Menghidupkan harapan bagi masyarakat yang tidak mampu, namun

mempunyai potensi akademik baik untuk dapat menempuh pendidikan

sampai ke jenjang pendidikan tinggi.

2. Menghasilkan sumber daya manusia yang mampu berperan dalam

(42)

3. Memperluas akses kaum miskin untuk mengenyam pendidikan yang

bermutu pada PTKIS.6

4. Tujuan Bidikmisi

1. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi

Keagamaaan Islam (PTKI) bagi peserta didik yang tidak mampu secara

ekonomi dan berpotensi akademik baik;

2. Meningkatkan motivasi belajar dan berprestasi mahasiswa, khususnya

mereka yang menghadapi kendala ekonomi;

3. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat

waktu, serta mampu berprestasi baik secara akademik maupun non

akademik;

4. Melahirkan lulusan PTKI yang berkarakter, mandiri, produktif dan

memiliki kepedulian sosial sehingga mampu memutus mata rantai

kemiskinan.

5. Sasaran Bidikmisi

Lulusan jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan Madrasah

Aliyah, pesantren, SMA, SMK, dan yang sederajat ( 2 tahun terakhir ) yang

berprestasi dan orang tua atau wali-nya kurang mampu secara ekonomi.

6

(43)

6. Bentuk Bantuan Bidikmisi

Bentuk Bantuan Program Bidikmisi adalah Bantuan Sosial berupa uang

yang ditempatkan pada akun belanja Bantuan Sosial (57), diluncurkan kepada

mahasiswa penerima program.7

7. Sistem Beasiswa Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung

Ketentuan Umum

a. Sasaran

Lulusan jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan

Madrasah Aliyah, pesantren, SMA, SMK, dan yang sederajat ( 2 tahun

terakhir ) yang berprestasi dan orang tua atau wali-nya kurang mampu secara

ekonomi.

b. Penyelenggara

Penyelenggara program beasiswa Bidikmisi adalah UIN Raden Intan

Lampung di bawah Kementrian Agama Republik Indonesia.

8. Persyaratan, Kuota dan Sistem Pelaksanaan Program

a. Persyaratan

Persyaratan Calon Penerima Bidikmisi Rekrutmen Baru Persyaratan

untuk mendaftar sebagai penerima Program Bidikmisi Rekrutmen Baru

adalah sebagai berikut:8

7

Ibid, h. 5.

8

(44)

1) Mahasiswa PTKIS lulusan MA/MAK/SMA/SMK atau bentuk lain

yang sederajat pada Tahun Pelajaran 2016 dan 2017;

2) Memiliki potensi akademik memadai serta kurang mampu secara

ekonomi. Yang dimaksud kurang mampu secara ekonomi adalah

calon penerima program dengan kriteria sebagai berikut:

a) Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali (suami istri)

sebesar-besarnya Rp.3.000.000,- per bulan. Pendapatan yang dimaksud

meliputi seluruh penghasilan yang diperoleh. Untuk pekerjaan non

formal/informal pendapatan yang dimaksud adalah rata rata

penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir;

b) Pendapatan kotor gabungan orang tua/wali dibagi jumlah anggota

keluarga sebesar-besarnya Rp. 750.000,- setiap bulannya.

3) Berpotensi akademik baik dan direkomendasikan oleh

Madrasah/Sekolah. Apabila calon penerima program tidak

mendapatkan rekomendasi dari Madrasah/Sekolah maka PTKIS

memfasilitasi pendaftaran seleksi mandiri, jika terjadi hal-hal sebagai

berikut:

a) Madrasah/Sekolah asal tidak lagi menyelenggarakan pendidikan

pada saat pendaftaran program Bidikmisi 2016;

b) Madrasah/Sekolah kurang mendukung Program Bidikmisi;

(45)

d) Hal lain yang dirasa mendesak dan bertujuan untuk kemanusiaan

dan keadilan serta pemerataan akses pendidikan.

4) Mengisi formulir pendaftaran dan mengikuti seleksi yang

diselenggarakan oleh PTP Program Bidikmisi.

5) Tidak terlibat dan/atau terindikasi mengikuti kegiatan/organisasi anti

Pancasila dan NKRI dibuktikan dengan penandatangan fakta

integritas.

b. Kuota

1) Direktur Jenderal Pendidikan Islam menetapkan alokasi kuota

penerima Program Bidikmisi.

2) Rektor/Ketua Perguruan Tinggi/Dekan FAI pada PTU Penyelenggara

menetapkan sebaran kuota pada masing-masing Jurusan/Program

Studi.

3) Banyaknya penerima beasiswa Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung

pada tahun anggaran 2016 adalah 145 orang. Jumlah tersebut

berdsarkan hasil pendistribusian perguruan tinggi negeri di bawah

Kementerian Agama Republik Indonesia.

4) Kuota fakultas di tentukan oleh UIN Raden Intan Lampung dan di

sahkan melalui SK Rektor UIN Raden Intan Lampung sebagai

(46)

Tabel 2.1

Daftar Jumlah Penerima Beasiswa Bidikmisi

No. Tahun Jumlah

1 2010 60

2 2011 60

3 2012 60

4 2013 71

5 2014 60

6 2015 140

7 2016 145

8 2017 144

Total Jumlah 595

Sumber: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Beasiswa Bidikmisi UIN Raden Intan Lampung Tahun 2017

c. Sistem Pelaksanaan Program

1) Mekanisme Pendaftaran

Calon Penerima mengisi formulir pendaftaran yang disediakan

oleh PTP Program Bidikmisi.Berkas pendaftaran terdiri dari:9

a) Mengisi Formulir pendaftaran yang telah disediakan;

b) Pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar;

c) Menandatangani Pakta Integritas;

d) Surat keterangan lulus dari Kepala Madrasah/Sekolah;

e) Fotokopi rapor semester 1 (satu) s.d 6 (enam) yang dilegalisir

f) oleh Kepala Madrasah/Sekolah;

g) Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh Kepala Madrasah/Sekolah;

h) Fotokopi nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) yang dilegalisir oleh

Kepala Madrasah/Sekolah;

9

(47)

i) Menunjukkan prestasi yang telah dicapai di SLTA dibuktikan

dengan sertifikat atau surat keterangan lainnya;

j) Surat Keterangan Tidak Mampu yang dikeluarkan oleh Kepala

Desa/Lurah;

k) Fotokopi Kartu Keluarga;

l) Fotokopi Rekening Listrik bulan terakhir (apabila tersedia aliran

listrik) dan/atau bukti pembayaran PBB (apabila mempunyai

bukti pembayaran) dari orang tua/wali.

2) Mekanisme seleksi

a) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi melakukan

koordinasi dan sosialisasi antar unit utama, unit kerja dan instansi

terkait termasuk Panitia Seleksi Nasional mahasiswa baru serta

melakukan publikasi melalui media massa.

b) Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota melakukan

sosialisasi dan atau memberikan informasi kepada satuan

pendidikan di lingkungannya tentang program Bidikmisi.

c) Institusi pendidikan tinggi melakukan sosialisasi dan atau

memberikan informasi kepada sekolah dan publik tentang

program Bidikmisi.

d) Kepala Sekolah/Madrasah/PKBM atau yang sederajat

mensosialisasikan program Bidikmisi kepada siswa khususnya

(48)

e) Kepala Sekolah/Madrasah/PKBM atau yang sederajat

mengoordinasikan dan memfasilitasi seluruh proses pendaftaran

di setiap sekolah dan mengirimkan berkas yang telah memenuhi

persyaratan ke perguruan tinggi negeri yang dituju tanpa

mengenakan biaya pada siswa pendaftar.10

3) Alokasi Dana Bantuan

a) Penerima program Bidikmisi mendapatkan alokasi anggaran

sebesar Rp. 6.600.000,- (enam juta enam ratus ribu rupiah) per

mahasiswa per semester;

b) Anggaran sebagaimana dalam poin (1) di atas, meliputi:

a. Bantuan biaya hidup (living cost) yang diserahkan kepada

mahasiswa sebesar Rp. 700.000,- (tujuh ratus ribu rupiah)

perbulan. Total dana yang diterima mahasiswa dalam satu

semester sebesar Rp. 4.200.000,-(empat juta dua ratus ribu

rupiah).

b. Bantuan Biaya Pendidikan sebesar Rp. 2.400.000,- (dua juta

empat ratus ribu rupiah) per semester per mahasiswa.

4) Penggunaan Dana

Dana bantuan Program Bidikmisi dipergunakan untuk keperluan

hal-hal sebagai berikut:

a) Bantuan Biaya Hidup (living cost);

10

(49)

b) Bantuan Biaya Pendidikan bagi Penerima Bidikmisi meliputi:

a. SPP/Biaya kuliah sesuai ketentuan yang berlaku;

b. Peningkatan kualitas pendidikan penerima program;

c) Kekurangan bantuan biaya pendidikan di perguruan tinggi,

ditanggung oleh PTP dengan mengupayakan dana dari sumber

lain yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

d) Biaya pendidikan program Bidikmisi yang diterima oleh PTP

direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

5) Penyaluran Dana Bantuan

a) Direktorat Pendidikan Tinggi Islam menyampaikan Keputusan

penetapan penerima program Bidikmisi dan persyaratan pencairan

kepada Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) Bidikmisi;

b) PTP Program Bidikmisi menghimpun persyaratan pencairan dari

mahasiswa penerima bantuan;

c) PTP Program Bidikmisi menyampaikan dokumen-dokumen

persyaratan pencairan kepada Direktorat Pendidikan Tinggi Islam

berupa :

a. Fotocopy nomor rekening Bank atas nama mahasiswa penerima

bantuan;

b. Surat Keterangan Bank (ASLI) yang menyatakan bahwa

(50)

d) Penyaluran dana bantuan program Bidikmisi dilaksanakan

persemester;

e) Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan menerbitkan Surat

Pernyataan Tanggung JawabBelanja (SPTB) setelah persyaratan

pada point terpenuhi;

f) Direktorat Pendidikan Tinggi Islam menerbitkan Surat Perintah

Pembayaran (SPP) berdasarkan SPTB;

g) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Cq. Bagian Keuangan

menerbitkan Surat Perintah Membayar (SPM) berdasarkan SPP;

h) KPPN Jakarta IV menerbitkan Surat Perintah Pencairan

Dana(SP2D) dan menyalurkan dana bantuan langsung kepada

rekening masing-masing penerima bantuan yang dilakukan

sekaligus (100%).

i) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui pengajuan ke

KPPN, dapat menyalurkan bantuan Bidikmisi kepada mahasiswa

per bulan atau maksimal 6 (enam) bulan yang diberikan/ditransfer

melalui rekening bank by name by address atau Bank/Pos

penyalur.

j) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dapat memfasilitasi

pembuatan rekening untuk masing-masing penerima, dan

melakukan Memorandum of Understanding (MOU) dengan Bank

(51)

6) Penghentian Bantuan

Perguruan Tinggi Penyelenggara dapat menghentikan bantuan

Bidikmisi kepada penerima program, apabila yang bersangkutan:

a) Telah menyelesaikan studi;

b) Mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 3,00

selama 2 (dua) semester berturut-turut

c) Cuti karena sakit atau alasan lain yang ditentukan oleh Perguruan

Tinggi Penyelenggara;

d) Menerima Skorsing dari perguruan tinggi; Mahasiswa penerima

Bidikmisi yang melanggar peraturan akademik dan atau

melanggar tata kehidupan kampus dan dikenakan sanksi skorsing

minimum 1 (satu) semester oleh PTP Program Bidikmisi.

e) Drop Out Mahasiswa penerima Bidikmisi yang karena alasan

tertentu dikeluarkan sebagai mahasiswa oleh Perguruan Tinggi

Penyelenggara.

f) Non Aktif Mahasiswa penerima Bidikmisi yang tidak mengikuti

kegiatan akademik sesuai aturan perguruan tinggi dan atau tidak

melakukan daftar ulang/her-registrasi.

g) Mengundurkan Diri.

h) Mahasiswa Lulus Sebelum Waktu Beasiswa Berakhir;Mahasiswa

penerima program Bidikmisi yang lulus kurang dari masa studi

(52)

dari 8 (delapan) semester atau 6 (enam) semester untuk Program

D3);

i) Mahasiswa Memberikan Keterangan Palsu;36Mahasiswa

penerima Bidikmisi yang terbukti memberikan keterangan data

diri yang tidak benar setelah diterima di perguruan tinggi;

j) Penerima program terbukti mengikuti aktivitas organisasi yang

berpaham anti Pancasila dan NKRI;

k) Meninggal dunia;

l) Bantuan penerima Program Bidikmisi dihentikan pada saat

mahasiswa penerima Bidikmisi telah sampai dengan batas waktu

yang ditetapkan, dan selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan

harus mengupayakan sendiri biaya pendidikan dan biaya

hidupnya;

7) Pelanggaran dan Sanksi

Hal-hal yang termasuk jenis pelanggaran program Bidikmisi

adalah sebagai berikut:

a) Telah memberikan keterangan yang tidak benar baik secara lisan

atau tertulis;

b) Melakukan pemalsuan dokumen pendaftaran;

c) Dikemudian hari yang bersangkutan terbukti tidak memenuhi

(53)

Sanksi yang diberikan kepada penerima program Bidikmisi yang

melakukan pelanggaran adalah penghentian pemberian bantuan program

Bidikmisi.

8) Pelaporan

Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Bidikmisi

menyampaikan laporan akhir tahun akademik kepada Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.

Laporan program Bidikmisi memuat beberapa hal sebagai berikut:

a) Rekapitulasi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) penerima program

Bidikmisi;

b) Nama-nama pengganti penerima program Bidikmisi (jika ada);

c) Foto Copy Kwitansi dan Buku Tabungan yang membuktikan bahwa

dana bantuan telah diterima penerima program. Perguruan Tinggi

Penyelenggara Program Bidikmisi menyampaikan laporan per

semester yang terdiri dari :

a) Foto Copy Kwitansi;

b) Foto Copy Buku Tabungan yang membuktikan bahwa dana

bantuan telah diterima penerima program.

9) Monitoring dan Evaluasi (Monev)

Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan oleh Direktorat

Jenderal Pendidikan Islamdan Perguruan Tinggi Penyelenggara untuk

(54)

Bidikmisi di lapangan. Selain itu monitoring diperlukan untuk menjamin

bahwa proses seleksi, pembinaan dan penyaluran dana telah dilakukan

dengan baik dan telah memenuhi aspek program yang berprinsip pada

4-T (4-Tepat Proses, 4-Tepat Sasaran, 4-Tepat Jumlah, dan 4-Tepat Waktu);

a) Tepat Proses; apabila mahasiswa yang ditetapkan sebagai

penerima Program Bidikmisi telah sesuai prosedur yang diatur di

dalam petunjuk teknis;

b) Tepat Sasaran; apabila mahasiswa yang ditetapkan sebagai

penerima Program Bidikmisi telah sesuai kriteria sebagaimana

yang diatur di dalam petunjuk teknis;

c) Tepat Jumlah; apabila jumlah dana bantuan dan jumlah

mahasiswa penerima bantuan sesuai dengan kuota dan atau

perjanjian yang telah ditetapkan. Apabila jumlah mahasiswa

penerima bantuan kurang atau melebihi dari yang telah ditetapkan,

maka perguruan tinggi wajib melaporkan ke Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam.

d) Tepat Waktu; apabila tahapan dari proses seleksi awal hingga

penyelesaian akhir masa studi sesuai jadwal, dan dana Program

Bidikmisi diterima dan bantuan biaya hidup disalurkan kepada

mahasiswa penerima sesuai dengan waktu sebagaimana diatur

(55)

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Proses belajar mengajar pada dasarnya diarahkan agar terjadinya

perubahan pada diri siswa, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun dalam

sikapnya. Indikator dalam perubahan itu biasanya akan tampak pada prestasi

belajarnya. Istilah prestasi belajar kerap digunakan dalam pendidikan untuk

mengungkapkan kondisi hasil belajar peserta didik yang telah melalui proses

pembelajaran dalam suatu masa tertentu.

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi diartikan dengan “hasil

yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya”.11

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan

suatu usaha seseorang atau kelompok orang yang bertujuan memberikan

pertolongan kepada individu atau kelompok individu dalam menyumbangkan

potensi-potensi yang ada pada dirinya. Sedangkan belajar merupakan proses yang

dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku secara

keseluruhan hasil dari pada belajar.

Banyak pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para pakar dalam

bidang pendidikan antara lain Morgan (1978) di dalam Ngalim Purwanto

mengatakan Belajar adalah “setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah

laku yang terjadi sebagai suatu hasil dalam latihan dan pengalaman.12

11

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, h. 895.

12

(56)

James O. Whittaker, misalnya, merumuskan belajar sebagai proses di

mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau

pengalaman.Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in

behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang

ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Howard

L. Kingskey mengatakan bahwa learning is the process by which behavior (in the

broader sense) is originated or changed through practice or training. Belajar

adalah proses di

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Penelitian Mahasiswa Penerima Bidikmisi Tahun 2016 ........  58
Table 1.1 Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Bidikmisi
Tabel diatas menunjukkan bahwasanya terdapat titik permasalah terhadap
Tabel 2.1 Daftar Jumlah Penerima Beasiswa Bidikmisi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan produktivitas tanaman padi salah satunya dengan cara tanam jajar legowo yang sudah terbukti melalui penelitian tentu perlu dimasyarakatkan kepada para petani

ditambah sampai bahan mengalami keruntuhan pada kedudukan OS tegangan utama menjadi berotasi sehingga tegangan utama mayor menjadi OS. kondisi permukaan bidang longsor

Analisis diselesaikan dengan mengacu pada dua objek: pertama yaitu analisa yang berdasar elemen struktural, dan yang kedua yaitu analisa mengenai sosial

ltu berja sa menyelamatkannya, kakeknya tahu betul begitu banyaknya orang lain yang berjasa dan bahkan lebih berjasa dari.. pemuda itu, jadi pemuda itu dimata

According to Cook (1989, p.26), language can be separated by some functions; emotive function, directive function, phatic function, poetic function, referential

Sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan, maka fokus penelitian ini adalah analisis pelaksanaan pembelajaran penguatan dalam meningkatkan kefasihan siswa membaca Al-

Jenis simulasi yang juga dapat digunakan untuk simulasi ion Ce 3+ dalam air adalah metode QMCF dengan menggunakan HFB SBKJC VDZ ECP pada tingkat teori

tetapi dalam peristiwa hukum yang terjadi di perbatasan Jagoi babang Pas lintas batas digunakan untuk keperluan perdagangan yang tujuannya untuk mencari keuntungan