• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Relief dari Bahan Plastisin Siswa Kelas IV SDN 011 LangginiKecamatan Bangkinang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Relief dari Bahan Plastisin Siswa Kelas IV SDN 011 LangginiKecamatan Bangkinang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Relief

dari Bahan Plastisin Siswa Kelas IV SDN 011 LangginiKecamatan Bangkinang

Indah Lestari1, Zariul Antosa2, Erlisnawati3

The background of this research because of the low student skills in making clay reliefs of material SDN 011 Langgini Bangkinang District. Apparently learning and skills in the art and culture of this school not only to learn the material that had hands-on look at the subject matter makes relief They not only learn the material directly to the practice of making relief. This is due to the lack of knowledge about the skills teachers make learning relief.Model can directly improve the skills of fourth grade students of SDN 011 Langgini. The selection of this model because students are more actively and directly involved in learning and students can really master the knowledge. Subjects in this study were fourth grade students of SDN 011 Langgini Bangkinang district academic year 2011/2012 the number of students 24. The results of this study demonstrate the student's skills in the arts and cultural subjects and skills that the average value of the initial data is 57.91 students, the skills to make relief the first cycle average 66.67 students has increased by 8.76 and on the second cycle students' skills improved 75.42 and an increase of 8.75 of the assessment results to make cycle I. This matter indicate that direct study model can uplift skill masterpiece crafting/ diligence of relief.

Keyword :Direct Study, Crafting diligence of relief

PENDAHULUAN

Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di sekolah terutama sekolah dasar pada dasarnya mencakup aspek seni rupa, seni musik, seni tari dan drama serta keterampilan. Pendidikan Seni diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi.

Pendidikan merupakan sistem, juga sangat dipengaruhi oleh berbagai komponen termasuk di dalamnya faktor lingkungan (environment) baik yang sifatnya lingkungan fisik ataupun lingkungan nonfisik termasuk lingkungan sosial budaya.

Pengembangan kesenian di SD memiliki peranan penting dalam upaya pengembangan dan pembinaan kemampuan berpikir dengan memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan kreativitas siswa.

1

Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim 0805135019, e-mail lestari Lestarii843@yahoo.com

2

Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail

antosazariul@gmail.com

3

Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, e-mail

(2)

Pada jenjang pendidikan inilah kemampuan dan keterampilan dasar dikembangkan pada peserta didik, baik sebagai bekal untuk pendidikan lanjutan maupun untuk terjun ke masyarakat.

Berdasarkan pengamatan peneliti, keterampilan membuat relief dari bahan plastisin pada siswa kelas IV SD Negeri 011 Langgini dengan jumlah siswa 24 orang masih tergolong rendah. Sesuai data awal pada aspek keterampilan membuat relief dari jumlah siswa sebanyak 24 orang dijumpai 4 orang yang mampu membuat karya relief. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan siswa tentang pembelajaran seni budaya dan kerajinan, dan juga kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : Apakah Penerapan Model Pembelajaran pembelajaran Langsung dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat relief dari bahan plastisin siswa kelas IV SDN O11 Langgini kecamatan bangkinang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan membuat relief dari bahan plastisin siswa kelas IV SDN 011 Langgini Kecamatan Bangkinang. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : Bagi siswa ,Sebagai masukan bagi siswa Sebagai sarana bagi siswa agar ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, menuntut siswa agar belajar kreatif sehingga dapat mengembangkan Kreatifitas siswa dalam seni. Bagi guru, untuk meningkatkan cara pengajaran yang baik dalam pembelajarn Seni Budaya Dan Keterampilan, selain itu dapat juga sebagai pengalaman bagi guru untuk meningkatkan profesional guru. Bagi sekolah, Sebagai masukan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar. Bagi peneliti, Sebagai masukan atau referensi dalam melakukan penelitian untuk mengembangkan wawasan dalam peubahan dan peningkatan yang berkaitan dengan penerapan model pembelajaran Langsung untuk meningkatkan Keterampilan Siswa.

Sedangkan menurut Menurut Bligh (dalam Robert 2008:274) menyatakan pembelajaran langsung merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk mengajari siswa ialah agar guru menyajikan informasi, kemampuan atau konsep secara langsung. Menurut Arends (dalam Trianto 2007:29) pembelajaran langsung adalah suatu pendekatan mengajar dirancang khusus unutk menunjang proses – proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuandeklaratif danpengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap, selangkah demi selangkah. Istilah model pembelajaran adalah suatu desain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa (Antosa, 2009: 6).

Dalam model pembelajaran langsung dirancang khusus untuk meningkatkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstrukur dengan baik dan dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Arends:1997).

(3)

bertahap selangkah demi selangkah.Oleh karena itu, model pembelajaran langsung sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran membuat relief dengan bahan plastisin.

Banyak cara untuk meningkatkan keterampilan salah satunya yaitu dengan model pembelajaran langsung ini. Dengan menggunakan model ini dalam membuat relief maka dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat relief dari bahan Plastisin. perempuan. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Arikunto (2009:58). Penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus dengan 4 tahapan yang dilalui yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berikut rincian secara umum dari kegiatan siklus pertama dan ke dua.

Perecanaan

Rencana tindakan kelas apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi. Untuk pelaksanaan tindakan, pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun Silabus, Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), merencanakan tes hasil belajar dan mempersiapkan lembar pengamatan.

Pelaksanaan

Proses pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan program pembelajaran, pengambilan atau pengumpulan data hasil pengamatan dan penilaian hasil belajar. Pelaksanaan tindakan merupakan pelaksanaan model yang digunakan.

Pengamatan

Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau yang dikenalkan terhadap siswa. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Refleksi

Tahap repleksi menggunakan hasil atau data yang diperoleh, pada akhir siklus untuk dianalisa yang selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya.

Teknik Pengumpulan Data

(4)

Teknik Analisis Data Aktivitas Guru

Aktivitas guru dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Untuk penilaian tertinggi 4 dan penilaian terendah 1. Data aktivitas guru yang diamati digunakan rumus:

P = X 100 Arikunto (dalam julia, 2011:23 ) Keterangan :

P = Nilai aktivitas guru

F = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan guru N = Skor maksimal yang di dapat dari aktivitas guru Kriteria aktivitas guru disajikan dibawah ini :

Jumlah kategori ada 4 yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang

Untuk melihat kategori aktivitas guru dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :

I = Iraini (dalam Julia, 2011:24 ) Sehingga dapat dihitung dengan cara :

NA = Jumlah indikator x Skor tertinggi = 5 X 4

= 20

NB = Jumlah indikator x Skor terendah = 5 X 1

= 5

Konversikan ke 100 sehingga dapat dihitung dengan cara: NA =

X 100 = 100

NB =

X 100 = 25 Jadi,

I =

=

(5)

Keterangan : I = interval NA= nilai atas NB= nilai bawah K = kategori

jadi kriteria aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Kategori Aktivitas Guru

Interval Kategori

81,25 ≥ - <100 Sangat Baik

62,5 ≥ - < 81,25 Baik

43,75 ≥ - < 62,5 Cukup

25 ≥ - <43,75 Kurang

Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Untuk penilaian tertinggi 4 dan penilaian terendah 1. Data aktivitas siswa yang diamati digunakan rumus:

P = X 100% Arikunto (dalam julia, 2011:23 )

Keterangan :

P = Persentase aktivitas siswa

F = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan siswa N = Skor maksimal yang di dapat dari aktivitas siswa Kriteria aktivitas siswa disajikan dibawah ini :

Jumlah kategori ada 4 yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang

Untuk melihat kategori aktivitas siswa dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut :

I = Iraini (dalam Julia 2011:24 )

Sehingga dapat dihitung dengan cara

NA = Jumlah indikator x Skor tertinggi = 5 X 4

= 20

(6)

= 5

Konversikan ke 100 sehingga dapat dihitung dengan cara: NA =

X 100 = 100

NB =

X 100 = 25 Jadi,

I =

=

=

Keterangan : I = interval NA= nilai atas NB= nilai bawah K = kategori

Untuk kriteria aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Kategori Persentase Aktivitas Siswa

Interval Kategori

81,25% ≥ <100% Sangat Baik 62,5% ≥ < 81,25% Baik

43,75% ≥ < 62,5% Cukup

25% ≥ < 43,75% Kurang

Analisis Keterampilan Siswa

1. Penilaian Proses

Nilai Proses =

x 60

2. Penilaian Hasil

Nilai hasil =

x 40

(KTSP, 2006:226) 3. Nilai Akhir(nilai keterampilan membuat relief)

Nilai Akhir= Nilai proses + Nilai hasil

(7)

a. Jumlah kategori ada empat yaitu sangat terampil, terampil, cukup terampil dan kurang terampil

b. Untuk melihat interval penilaian keterampilan membuat relief dapat digunakan rumus sebagai berikut:

I = Iraini (dalam Julia 2011:24 ) Sehingga dapat dihitung dengan cara:

I =

=

=

Keterangan: I = interval NA = nilai atas NB = nilai bawah K = kategori

jadi kriteria aktivitas guru dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 3.3 Kategori Penilaian Keterampilan Membuat relief

Interval Kategori

81,25 ≥ < 100 Sangat terampil

62,5 ≥ < 81,25 Terampil

43,75 ≥ < 62,5 Cukup Terampil

25 ≥ < 43,75 Kurang Terampil HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan menurut disain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran Pembelajaran Langsung yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dengan satu kali ulangan harian. Adapun tahap-tahapnya diuraikan sebagai berikut :

Tahap Persiapan

(8)

Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pertemuan Pertama (Kamis, 19 April 2012)

Tahap pelaksanaan pembelajaran yaitu dengan menerapkan model pembelajaran langsung pada materi pokok membuat relkief dari bahan plastisin di kelas IV dengan jumlah siswa 24 orang. Pertemuan pertama ini peneliti laksanakan selama 2 jam pelajaran (2 X 35 menit ) dan peneliti berpedoman pada RPP-1. Pertama kali guru mengawali pelajaran dengan mempersiapkan siswa, berdoa dan mengabsen kehadiran siswa. Pada kegiatan awal fase 1 guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menjelaskan contoh relief berpola motif hias dan bentuk-bentuk relief. Kemudian guru menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis.

Pada fase 2 kegiatan inti, guru mendemonstrasikan pengetahuan. Guru mendemonstarikan tehnik atau cara membuat relief, pertama guru mendemonstrasikan tehnik membuat relief dari bahan plastisin. Karena masih banyak siswa yang kurang paham membuat relief, maka Pada fase 3 guru membimbing pelatihan, guru membimbing siswa dalam relief dari bahan plastisin. Guru mengamati siswa satu persatu kemudian membimbing siswa yang belum paham membuat relief yang didemonstrasi guru.

Pada fase 4 peneliti mengecek pemahaman siswa dalam membuat relief. Guru meminta beberapa siswa maju ke depan untuk mendemonstrasikan tehnik membentuk relief. Sewaktu salah satu siswa maju ke depan mendemonstrasikan tehnik membentuk relief dan siswa yang lain memperhatikan. Pada fase 5 peneliti ingin mengetahui sejauh mana siswa memahami pelajaran yang diberikan maka dari itu peneliti memberikan latihan lanjutan. Guru meminta siswa untuk melatih keterampilan tehnik membuat relief dirumah masing-masing. Kemudian kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.

Pertemuan kedua (Kamis, 26 April 2012)

Berdasarkan saran observer pada pertemuan sebelumnya maka pada pertemuan kedua ini peneliti lebih jelas dan terperinci menyampaikan langkah-langkah pembelajaran dan banyak bertanya kepada siswa agar lebih aktif. Pada pertemuan ini kegiatan pembelajarannya yaitu membuat relief dari bahan plastisin motif hias hewan. Pada kegiatan awal fase 1 peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mampu membuat relief dari bahan plastisin. Berikutnya pada fase 2 guru mendemonstrasikan teknik membuat relief motif hewan. Siswa melakukan langkah-langkah cara atau tehnik pembuatan relief dari bahan plastisin motif hewan yang yang di demonstrasikan guru di depan kelas. Setelah guru mendemonstrasikan pengetahuan, guru bertanya apakah ada siswa yang belum paham dalam pembuatan relief motif hias hewan.

(9)

Refleksi Siklus 1

Dari hasil pengamatan observer selama pelaksanaan siklus I dengan 2 kali pertemuan terlihat sebagian siswa masih kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Ada beberapa siswa yang tidak mau mengikuti aktivitas sesuai dengan yang dianjurkan guru.

Selanjutnya dari hasil diskusi peneliti dengan observer, untuk siklus I dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa peneliti sudah melakukannya dengan baik. Namun pada saat mendemonstrasikan pengetahuan, langkah-langkah yang dilakukan kurang dimengerti oleh siswa. Untuk selanjutnya peneliti diharapkan dapat memotivasi dan lebih melatih keterampilan siswa agar siswa mampu membuat relief dari bahan plastisin sesuai dengan langkah-langkah yang didemonstrasi guru.

Perbaikan yang akan dilakukan peneliti untuk memperbaiki tindakan adalah: Peneliti lebih terperinci dalam menyampaikan langkah- langkah pembelajaran agar siswa lebih paham mengikuti langkah- langkah pembelajaran, Peneliti harus lebih banyak bertanya agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pertemuan Ketiga (Kamis, 3 Mei 2012)

Pada pertemuan ini peneliti berpedoman pada RPP-3, pada kegiatan awal fase 1 peneliti mengawali dengan mempersiapkan siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Selanjutnya peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu siswa dapat menjelaskan contoh karya relief berpola motif hias dan mengenal karya relief

Selanjutnya untuk kegiatan fase 2 guru mengulang kembali mendemonstrasi mengenai teknik yang dipakai dalam pembuatan relief dari bahan plastisin motif hias hewan, karena teknik membuat relief motif hewan agak sulit, kemudian siswa mengikuti demonstrasi yang dilakukan guru di bangku masing-masing.

Pada fase 3 siswa diberi kesempatan untuk berlatih tehnik membentuk relief dari bahan plastisin motif hewan dengan menggunakan alat dan bahan seperti rol datau tutup pena. Pada fase 4 guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas mendemostrasikan tehnik membentuk relief dari bahan plastisin motif hias hewan. Kemudian fase 5 guru memberikan pelatihan lanjutan kepada siswa di rumah untuk membuat relief dari bahan plastisin dengan motif lainnya. Dalam kegiatan akhir siswa bersama guru menyimpulkan pelajaran.

Pertemuan Keempat (Kamis, 10 Mei 2012)

Pada pertemuan ini peneliti berpedoman pada RPP-4, pada fase 1 guru mempersiapkan siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru memberikan appersepsi tentang pelajaran yang lalu dan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini yaitu agar siswa mampu membuat relief dari bahan plastisin motif hias tumbuh-tumbuhan. Sebelum masuk ke fase 2 siswa menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat relief motif hias tumbuhan.

(10)

maisng- masing sambil dibimbing hingga pembuatan relief motif tumbuh-tumbuhan selesai. Pada fase 4 guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil dari pembutan relief motif tumbuh-tumbuhan di depan kelas. Guru akan menilai hasil dari relief motif tumbuhan yang dibuat. Guru memberikan pengarahan kepada siswa yang masih salah dalam membentuk relief. Kemudian pada fase 5 Guru meminta siswa untuk membuat kerajinan relief lainnya yang mempunyai fungsi hias.setelah itu siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan pelajaran hari ini.

Analisis Hasil Tindakan

Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran.

Table 4.1

Persentase Rata-Rata Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II Dengan Penerapan Model Pembelajaran Langsung Siklus Pertemuan Persentase Aktivitas Kategori

I 1 60% Cukup

2 70% Baik

II 1 85% Sangat Baik

2 95% Sangat Baik

(11)

Grafik 4.2

Grafik Peningkatan Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran

Table 4.3

Persentase Rata-Rata Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II Dengan Penerapan Model Pembelajaran Langsung Siklus Pertemuan Persentase Aktivitas Kategori

I 1 55% Cukup

2 65% Baik

II 1 85% Sangat Baik

2 95% Sangat Baik

Dari tabel 4.2 diatas, dapat dilihat peningkatan persentase rata-rata Siklus I dan Siklus II. Persentase rata-rata aktivitas siswa meningkat dari 60% dengan kategori cukup pada siklus I menjadi 90% pada siklus II dengan kategori sangat baik.

60

85

70

95

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Siklus I Siklus II

Pertemuan 1

(12)

Grafik 4.4

Grafik Peningkatan Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Tabel 5.1

Nilai Keterampilan relief Siklus I

Interval Kategori Jumlah Siswa

83-100 Sangat Terampil -

62-82 Terampil 16

41-61 Cukup Terampil 8

20-40 Kurang Terampil -

Jumlah nilai siswa 1600

Nilai rata- rata siswa 66,67

Dari tabel diatas dapat dilihat keterampilan siswa dalam membuat relief pada siklus I. Dari 24 orang siswa terdapat 8 orang siswa termasuk kategori cukup terampil dan 16 orang siswa termasuk kategori terampil. Rata- rata nilai keterampilan siswa dalam membuat relief 66,67 masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang belum paham bagaimana tehnik membuat relief.Setelah siklus I diadakan refleksi untuk siklus berikutnya.

55

85

65

95

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Siklus I Siklus II

Pertemuan 1

(13)

Tabel 5.2

Nilai Keterampilan relief Siklus II

Interval Kategori Jumlah Siswa

83-100 Sangat Terampil 2

62-82 Terampil 22

41-61 Cukup Terampil

20-40 Kurang Terampil -

Jumlah nilai siswa 1810

Nilai rata-rata siswa 75,42

Dari tabel diatas dapat dilihat keterampilan siswa dalam membuat relief pada siklus II. Dari 24 orang siswa terdapat 2 orang siswa termasuk kategori sangat terampil, 22 orang siswa termasuk kategori terampil. Rata- rata nilai keterampilan siswa dalam membuat relief 75,42 sudah meningkat dari siklus I.

Peningkatan Nilai Keterampilan relief Siswa Dalam Membuat relief Pada Data Awal, Siklus I dan Siklus II

Interval Kategori Keterampilan Membuat relief Data Awal Siklus I Siklus II

83-100 Sangat Terampil - - 2

62-82 Terampil 9 16 22

41-61 Cukup Terampil 13 8 -

20-40 Kurang Terampil 2 - -

Jumlah Nilai Siswa 1390 1600 1810

Rata- Rata nilai Siswa 57,91 66,67 75,42

(14)

Grafik 5.3

Peningkatan Keterampilan Siswa Membuat relief Dari Data Awal, Siklus I dan Siklus II

SIMPULAN

Berdasarkan analisis hasil dari penelitian yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Setelah menggunakan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan keterampilan membuat relief dari bahan plastisin siswa kelas IV SDN 011 Langgini Kecamatan Bangkinang, terjadi peningkatan yang memuaskan dari nilai rata-rata awal 57,91, pada siklus I nilai rata-rata siswa 66,67 mengalami peningkatan sebesar 8,76 dari hasil data awal. Sementara pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 75,42 dan mengalami peningkatan sebesar 8,75 dari hasil penilaian membuat relief siklus I. Presentase rata-rata aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus I yaitu 65% dikategori baik dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 90% dikategorikan sangat baik. Presentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 60% dikategorikan baik dan pada siklus II presentase rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 90%, mengalami peningkatan dan dikategorikan sangat baik.

SARAN

Melalui penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan saran-saran sebagai berikut :

Bagi Sekolah jadi pertimbangan untuk melengkapi sarana dan prasarana dalam pembelajaran sehingga kualitas proses pembelajaran terutama untuk meningkatkan keterampilan membuat relief dari bahan plastisin di sekolah

57.91

66.67

73.95

0 10 20 30 40 50 60 70 80

(15)

dasar lebih meningkat. Kepada guru untuk lebih memantapkan dalam menerapkan langkah-langkah pembelajaran dengan baik sesuai dengan materi yang akan diajarkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Bagi siswa agar dapat menambah pengetahuan dalam mengembangkan keterampilan. Kepada peneliti diharapkan penelitian untuk lebih mengembangkan model pembelajaran langsung pada materi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. Suharjono. Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Palembang: Depdiknas. Julia. 2011. Penerapan Tehnik Menempel Untuk Meningkatkan Keterampilan

Kolase Siswa Kelas 1 Seni Budaya dan Keterampilan SDN 013 Bukit Raya

Pengertian model

http://www.damandiri.or.id/file/abdwahidchairulahunairbab2.pdf.Diakses

tanggal 25 maret 2012.

Pengertian Model Pembelajaran.

http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran. Diakses tanggal 25 maret 2012.

Robert E. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Indeks.

Sanjaya W. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada Media Group.

Satria. 2008. Pengertian ketrampilan dan jenisnya.

http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108-pengertian-keterampilan-dan-jenisnya/#ixzz1pEZ9A1Ry, Diakses tanggal

27 maret 2012.

Sumanto. 2006. Pengembangan Kreatifitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar. Jakarta: Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Tim Bina Karya Guru. 2006. Seni Budaya dan Keterampilan (untuk Sekolah Dasar Kelas V). Erlangga.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Gambar

Tabel 3.2   Kategori Persentase Aktivitas Siswa
Table 4.1
Table 4.3
Tabel 5.1
+3

Referensi

Dokumen terkait

bakteri asam laktat dari minuman Ce hun tiau yang merupakan salah satu produk dari pedagang kakilima sebagai penghasil bakteriosin yang memiliki aktivitas terhadap bakteri patogen,

Adapun sasaran dari kegiatan sarasehan ini ialah menentaskan keluarga prasejahtera dilingkungan Posdaya Al Fadilah sebanyak 39 KK dengan dibantu oleh aparatur pemerintahan,

Pemetaan data mahasiswa ini bertujuan dapat menggambarkan kondisi informasi mengenai keadaan mahasiswa dan jurusan dari berbagai dimensi data seperti melihat jumlah mahasiswa

[r]

Pada ruang kelas, untuk totally blind , numbering system berupa tekstur tiga dimensi yang dapat dihitung sebagai penanda area yang akan dituju oleh

Pada saat ini, sistem yang berjalan pada SMA Labschool Jakarta beberapa proses administrasi sudah terkomputerisasi, yaitu dengan menggunakan Sistem Administrasi Sekolah yang

Khitbah secara syar’i mempunyai posisi sebagai janji untuk menikah pada waktu yang disepakati. Janji tersebut mengikat kedua pihak yang berjanji. seseorang yang

Penilaian ditujukan dan menjadi masukan bagi sumber (source) agar berusaha memperbaiki kualitas data profil desa dan kelurahannya. Berdasarkan uraian di atas, dapat