LAPORAN AKHIR DO
K
U
M
E
N
R
E
N
CA
N
A
P
R
OG
R
A
M
INV
E
S
TASI
IN
F
R
A
S
TR
U
K
TU
R
JAN
G
K
A
M
E
N
E
N
GA
H
(R
P
I2
-JM
)
KABU
PAT
EN
M
A
R
O
S
TA
HUN
20
15
-2019
IX-1
B
B
a
a
b
b
I
I
X
X
Dengan adanya Keterpaduan program yang berdasarkan entitas di
maksudkan untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,
baik di perkotaan maupun perdesaan. Arahan kebijakan tersebut tidak terlepas dari
peran kawasan strategis yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Maros
Tahun 2011-2030. Adapun Kawasan strategis wilayah Kabupaten Maros
merupakan wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai
pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial,
budaya dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih
bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih
lanjut di dalam rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan strategis kabupaten.
A. Kawasan strategis Kabupaten Maros berfungsi :
1. Mewujudkan, Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau
mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan
yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kabupaten;
2. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat
dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai
mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten
bersangkutan;
3. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di
dalam rencana struktur dan rencana pola ruang;
4. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW
kabupaten; dan
5. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.
B. Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan:
LAPORAN AKHIR DO
K
U
M
E
N
R
E
N
CA
N
A
P
R
OG
R
A
M
INV
E
S
TASI
IN
F
R
A
S
TR
U
K
TU
R
JAN
G
K
A
M
E
N
E
N
GA
H
(R
P
I2
-JM
)
KABU
PAT
EN
M
A
R
O
S
TA
HUN
20
15
-2019
IX-2
2. Nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi
penanganan kawasan;
3. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan
terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya dan lingkungan
pada kawasan yang akan ditetapkan;
4. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan
5. Ketentuan peraturan perundang-undangan.
C. Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan dengan kriteria :
1. Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten
yang memiliki kekhususan;
2. Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis wilayah
provinsi yang ada di wilayah kabupaten;
3. Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus
memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada
pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah
provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota yang jelas;
4. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu merupakan
aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki :
a. potensi ekonomi cepat tumbuh;
b. sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
c. potensi ekspor;
d. dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
e. kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
f. fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan;
g. fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam
rangka mewujudkan ketahanan energi; atau
h. kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di
dalam wilayah kabupaten;
5. Merupakan kawasan budi daya maupun kawasan lindung yang memiliki
nilai strategis sosial budaya di wilayah kabupaten, antara lain kawasan
LAPORAN AKHIR DO
K
U
M
E
N
R
E
N
CA
N
A
P
R
OG
R
A
M
INV
E
S
TASI
IN
F
R
A
S
TR
U
K
TU
R
JAN
G
K
A
M
E
N
E
N
GA
H
(R
P
I2
-JM
)
KABU
PAT
EN
M
A
R
O
S
TA
HUN
20
15
-2019
IX-3
a. tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;
b. prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;
c. aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
d. tempat perlindungan peninggalan budaya;
e. tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman
budaya; atau
f. tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.
6. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber
daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain
kawasan yang memiliki :
a. peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi, pengembangan
antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
b. sumber daya alam strategis;
c. fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;
d. fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau
e. fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
7. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup, antara lain merupakan :
a. tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
b. kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora
dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang
harus dilindungi dan/atau dilestarikan;
c. kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air
yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
d. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim
makro;
e. kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan
hidup;
f. kawasan rawan bencana alam; atau
g. kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
LAPORAN AKHIR DO
K
U
M
E
N
R
E
N
CA
N
A
P
R
OG
R
A
M
INV
E
S
TASI
IN
F
R
A
S
TR
U
K
TU
R
JAN
G
K
A
M
E
N
E
N
GA
H
(R
P
I2
-JM
)
KABU
PAT
EN
M
A
R
O
S
TA
HUN
20
15
-2019
IX-4
8. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai
dengan kepentingan pembangunan spasial wilayah kabupaten; dan
9. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi
dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.
Penetapan kawasan strategis harus didukung oleh tujuan tertentu daerah
sesuai pertimbangan aspek strategis kabupaten. Kawasan strategis yang ada
ditetapkan di kabupaten memiliki peluang sebagai kawasan strategis nasional
dan provinsi. Penetapan kawasan strategis kabupaten di dasarkan pada
kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan.
Secara rinci penetapan kawasan strategis di Kabupaten Maros diperlihatkan
pada tabel.... berikut :
Tabel 9.1. Kawasan Strategis Kabupaten Maros
NO. KRITERI KSP KABUPATEN LOKASI/KAWASAN
A. Memiliki Nilai Strategis Nasional
1 Kawasan strategis nasional dan
provinsi ditetapkan di kabupaten Kawasan Metropolitan Mamminasata
2. Kawasan yang termasuk bagian dari strategis nasional dan provinsi
Wilayah yang termasuk dalam KSN Mamminasata meliputi Kecamatan Maros Baru, Turikale, Marusu, Mandai,
Moncongloe, Bontoa, Lau, Tanralili, Tompobulu, Bantimurung, Simbang, dan Cenrana
B. Memiliki Nilai Strategis Provinsi Sulsel
1.
Kawasan strategis Lahan Pangan berkelanjutan Khususnya Beras dan Jagung
Seluruh Kecamatan di Kabupaten Maros
2.
Kawasan strategis pengembangan budidaya alternatif komoditi
perkebunan unggulan Kakao, Kelapa sawit, Kopi Robusta, jambu Mete, & Jarak
Seluruh Kecamatan di Kabupaten Maros
3. Pengembangan Kwasn Industri
Maros (KIMAS) Kecamatan Marusu
4. Pabrik Semen Bosowa Kecamatan Bantimurung
5. Kawasan Penambangan Kapur dan
Marmer Kecamatan Bantimurung dan Simbang
6. Kawasan Strategis Taman Nasional
Bantimurung- Bulusaraung Kecamatan Bantimurung
9. Kawasan Strategis Kebun Raya Puca’ Kecamatan Tompobulu
LAPORAN AKHIR DO
K
U
M
E
N
R
E
N
CA
N
A
P
R
OG
R
A
M
INV
E
S
TASI
IN
F
R
A
S
TR
U
K
TU
R
JAN
G
K
A
M
E
N
E
N
GA
H
(R
P
I2
-JM
)
KABU
PAT
EN
M
A
R
O
S
TA
HUN
20
15
-2019
IX-5
NO. KRITERI KSP KABUPATEN LOKASI/KAWASAN
Mamminasata Mamminasata meliputi Kecamatan Maros
Baru, Turikale, Marusu, Mandai, Moncongloe, Bontoa, Lau, Tanralili, Tompobulu, Bantimurung, Simbang, dan Cenrana
C. Memiliki Nilai Strategis Ekonomi Kabupaten
1.
Kawasan cepat tumbuh dan penggerak kehidupan sosial masyarakat
Kawasn Perkotaan Turikale dan Maros Baru
Kawasan Perkotaan Barandasi Kecamatan Lau
kawasan Minapolitan di Kecamatan Bontoa, Kecamatan Lau dan kecamatan Maros Baru
kawasan agrowisata yang terpadu dengan Agropolitan Tanralili
2.
Dampak pengganda dari sektor ekonomi unggulan untuk
menggerakkan pertumbuhan kawasan & wilayah sekitar
Kawasan perkotaan Baru Satelit Mandai
Kawasan perkotaan Baru Satelit Maros di Kecamatan Turikale, Maros Baru, dan Lau
Kawasan Perdagangan Pasar Tradisional Modern Kota Maros Kecamtan Turikale
3. Memliki nilai potensi ekspor strategis wilayah
Kawasan potensi pengembangan KEK di pesisir pantai Selat Makassar yang meliputi wilayah pesisir Kecamatan Marusu, Kecamatan Maros Baru, Kecamatan Lau dan Kecamatan Bontoa (MAMABALABO)
4. Dukungan jaringan pra/sarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi
Bandar Udara Internasional Sultan
Hasanuddin di Mandai Kabupaten Maros
5.
Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi dan keunggulan SDM
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kecamatan Tompobulu
PLTA di Bontosunggu
Rencana Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTHM) di Mallawa
rencana pembangkit listrik tenaga Uap (PLTU) di Kecamatan Bontoa
Pabrik Semen Bosowa di Kecamatan Bantimurung
penambangan marmer di Kecamatan Bantimurung dan Kecamatan Simbang
6.
Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan
Seluruh kawasan pertanian Kabupaten Maros
9.
Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam wilayah kabupaten
Kawasan Kota Baru Moncongloe
D. Memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi Kabupaten
LAPORAN AKHIR DO
K
U
M
E
N
R
E
N
CA
N
A
P
R
OG
R
A
M
INV
E
S
TASI
IN
F
R
A
S
TR
U
K
TU
R
JAN
G
K
A
M
E
N
E
N
GA
H
(R
P
I2
-JM
)
KABU
PAT
EN
M
A
R
O
S
TA
HUN
20
15
-2019
IX-6
NO. KRITERI KSP KABUPATEN LOKASI/KAWASAN
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi SDA strategis Kabupaten
Kecamatan Marusu
Kawasan Industri Menengah Perikanan di Kecamatan Bontoa dan Lau
Kawsan Industri Besar Marmer di Kecamatan Bantimurung dan Simbang
Kawasan Industri Besar Semen Bosowa di Kecamatan Bantimurung
Kawasan Industri Besar Peleburan di Kecamatan Bontoa
Kawasan Aglomerasi Industri Skala Kecil menengah di Perkotaan yang tersebar di seluruh kecamatan
2. Sumber daya alam strategis kabupaten
Seluruh kawasan pertanian, perkebunan dan perikanan kabupaten khususnya PPI Bontoa yang terpadu dengan Kawasan Minapolitan
3.
Fungsi sebagai penyiapan SDM dalam pengelolaan SDA strategis kabupaten
Perguruan Tinggi dan lembaga Pendidikan di Kabupaten Maros
E. Memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup Kabupaten
1. Tempat perlindungan
keanekaragaman hayati Taman Nasional
Bantimurung-Bulusaraung
2.
Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun
berpeluang menimbulkan kerugian
Kawasan sempadan pantai di pesisir pantai di Kecamatan Pantai Maros Baru, Kecamatan Marusu, Kecamatan Lau, dan Kecamatan Bontoa
Kawasan sempadan sungai di Sungai Maros
Kawasan sekitar Waduk Lekopaccing dim Kecamatan Tanralili dan waduk Bonto Sunggu dan Rawa di Kecamatan maros baru
3. Kawasan yang memberikan Perlindungan Daerah Bawahannya
Hutan lindung seluas 14.611 Ha yang meliputi Kecamatan Bantimurung, Bontoa, Cenrana, Mallawa, Simbang, Tanralili, Tompobulu, dan bagian hulu DAS Maros
4. Kawasan rawan bencana alam
Kawasan Rawan Banjir di Kecamatan Maros Baru, Lau, Marusu, Bontoa, Turikale, Simbang, dan Bantimurung
Kawasan Rawan Tanah longsor di Kecamtan Camba, Tompobulu, Mallawa, dan Bantimurung
Kawasan rwan Abrasi di Pesisir Pantai di Kecamatan Maros Baru, Lau, Marusu, dn Bontoa
F. Memiliki nilai strategis Sosial dan Budaya Kabupaten
1.
Tempat pelestarian dan
pengembangan adat istiadat atau budaya
LAPORAN AKHIR DO
K
U
M
E
N
R
E
N
CA
N
A
P
R
OG
R
A
M
INV
E
S
TASI
IN
F
R
A
S
TR
U
K
TU
R
JAN
G
K
A
M
E
N
E
N
GA
H
(R
P
I2
-JM
)
KABU
PAT
EN
M
A
R
O
S
TA
HUN
20
15
-2019
IX-7
NO. KRITERI KSP KABUPATEN LOKASI/KAWASAN
Bappeda
Kompleks Makam Kssi Kebo di Kecamatan Marusu
Kompleks Makam Karaeng Simbang di Simbang
2. Tempat perlindungan peninggalan budaya
Situs Prasejarah Leang-leang di Kecamatan Bantimurung
Situs Leang Rammamg di Kecamatan Bontoa
Situs Sipong di Kecamatan Bontoa
Rumah adat Karaeng Loe di Pakere Kecamatan Simbang
Pendopo Karaeng Marusu di Kecamatan Turikale
Sumber: RTRW Kab. Maros 2011-2030
Tabel 9.2 Desain Program Keterpaduan Pembangunan Bidang Cipta Karya Berdasarkan Entitas
ENTITAS
BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN
SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK (1) (2) (3) Regional Masterplan
Feasibility Study
Sektor AM
SPAM Regional
Pengembangan,
peningkatan, dan
pemantapan rencana induk penyediaan air minum Kawasan Perkotaan Mamminasata
Pengembangan,
peningkatan, dan pemantapan Jaringan Induk Distribusi Air Minum Kawasan Perkotaan Mamminasata
Pengembangan,
peningkatan, dan pemantapan kerja sama antar-PDAM dalam Kawasan Perkotaan Mamminasata
Pengembangan,
peningkatan, dan pemantapan perluasan jaringan pelayanan ke masyarakat Kawasan Perkotaan Mamminasata
Peningkatan anggaran
layanan dan O&P yang layak di Kawasan Perkotaan Mamminasata
Penyusunan FS untuk
Skema Kerja Sama Pemerintah-Swasta (KPS) di Kawasan Perkotaan Mamminasata
Sektor PPLP
TPA Regional
Pembangunan TPA Regional
Mamminasata
Regulasi Pengelolaan Air
Limbah di Kawasan Perkotaan Mamminasata
Pembuatan Sarana dan
Prasarana Air Limbah Berbasis Masyarakat di Kawasan Perkotaan Mamminasata
Pembentukan Kelembagaan
Pengelola Air Limbah Pembuangan di Kawasan Perkotaan Mamminasata
Perencanaan teknis prasarana
dan sarana air limbah RSH Kawasan Mamminasata
Pembangunan infrastruktur
IPLT air limbah Kota Maros
Pengembangan, peningkatan,
dan pemantapan kualitas sistem jaringan drainase primer Kawasan Perkotaan
Mamminasata
Pembuatan saluran drainase
primer dalam kota
Review perencanaan teknis
drainase primer
Kabupaten/ Kota
Sektor AM
RISPAM
Sektor Bangkim
RP2KP/
RTBL
Sektor AM
Pembangunan SPAM IKK
Lau Kab. Maros (IPA pkpamss 10) MYC
Sektor PPLP
Pembangunan d a n
LAPORAN AKHIR DO
K
U
M
E
N
R
E
N
CA
N
A
P
R
OG
R
A
M
INV
E
S
TASI
IN
F
R
A
S
TR
U
K
TU
R
JAN
G
K
A
M
E
N
E
N
GA
H
(R
P
I2
-JM
)
KABU
PAT
EN
M
A
R
O
S
TA
HUN
20
15
-2019
IX-8
ENTITAS
BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN
SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK (1) (2) (3)
KSK Pembangunan IPA IKK
Rammang-rammang Kap.5 Lt/dtk dan sarana pendukung /JDU
Pembangunan/Peningkata
n IPA Pattontongan
Pembangunan IPA IKK
Moncongloe Kap.20 Lt/dtk dan sarana pendukung /JDU
Pengadaan dan
Pemasangan Pipa Air Minum Ø 2 Inchi + Aksesories dan HU Seputar SMA Bantimurung Kecamatan Bantimurung
IPA Kapasitas 20 Liter 2
I n f r a s t r u k t u r A i r L i m b a h P e r u m T u m a l i a
Pemb. Sanitasi Lingk.
Berbasis Masyarakat (SLBM) Tangki Septick Komunal dan MCK Tangki Biofilter
Lingkungan Jawi - Jawi Desa
Majannang Kecamatan Maros Baru
Pemb. Sanitasi Lingk.
Berbasis Masyarakat (SLBM) Tangki Septick Komunal dan MCK Tangki Biofilter
Dusun Batunapara Desa
Barugae Kecamatan Bantimurung
Pemb. Sanitasi Lingk.
Berbasis Masyarakat (SLBM) Tangki Septick Komunal dan MCK Tangki Biofilter Sektor PLP
SSK
Sektor PBL
Perda
BG No. 08 Tahun
2013
Kawasan RTBL
Desain Kawasan Sektor AM Pembangunan SPAM MBR
Kaw. IKK Lau dan IKK Maros Baru Kab. Maros (MBR pkpamss 8)
Sektor Bangkim
Penyusunan Rencana
Kawasan Permukiman Perkotaan Provinsi Sulawesi Selatan
RENCANA PENGEMBANGAN
KAWASAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN (RPKPP) Kws Bantaran Sungai & sekitar pasar Maros Kec Maros Baru
Penataan/Peningkatan
Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kws Maros Baru
Penataan/Peningkatan
Infrastruktur Permukiman RSH Maccopa
Penyediaan infrastruktur Kws
Turikale Kabupaten Maros
Rencana tindak Revitalisasi
Kawasan perkotaan barandasi Kec. Lau Kab. Maros
Pembangunan PSD Revit.
Kawasan Turikale Kab. Maros
Sektor PPLP
Pembangunan dan
Peningkatan Infrastruktur Air Limbah dan Sistem Komunal Kota Maros
Peningkatan Operasional
dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kab Maros
Operasional dan Pembinaan
Bank Sampah Kab Maros
pengadaan pick
up/Operasional Satgas Kab Maros
Pengadaan tong sampah
pemilah Kab Maros
Pengadaan Tempat Sampah
Sekolah dan Instansi Kab Maros
Pengadaan TPS per
kecamatan Kab Maros
Sektor PBL
Revitalisasi Kawasan,
Pengembangan RTH dan PSD permukiman tradisional/ bersejarah
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Penataan Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) di Kws Turikale
Konservasi daerah Kws
bantaran sungai Kws Turikale
LAPORAN AKHIR DO
K
U
M
E
N
R
E
N
CA
N
A
P
R
OG
R
A
M
INV
E
S
TASI
IN
F
R
A
S
TR
U
K
TU
R
JAN
G
K
A
M
E
N
E
N
GA
H
(R
P
I2
-JM
)
KABU
PAT
EN
M
A
R
O
S
TA
HUN
20
15
-2019
IX-9
ENTITAS
BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN
SOFTWARE/NON FISIK PEMBANGUNAN FISIK (1) (2) (3) Lingkungan Rencana Kerja
Masyarakat/ Community
Sektor AM
Pengadaan dan Pembuatan
Sumur Dalam + Hydrant Umum dan Aksesories
Pengadaan dan Pembuatan
Bak Hydrant Umum + Aksesories Dusun Parasanganberu
Pengadaan dan pemasangan
SPAM + aksesories dan HU Bonto Puru Dusun Rammang-rammang Desa Salenrang Kecamatan Bontoa
Pengadaan dan Pemasangan
Pipa Air Minum Ø 2 Inchi + Aksesories dan HU Dusun Bonto Panno Desa Limapoccoe Kecamatan Cenrana
Pengadaan dan Pembuatan
Bak Hydrant Umum + Sumur Bor dan Aksesories Dusun Tompobalang Desa
Moncongloe Bulu Kecamatan Moncongloe
Sektor Bangkim
PPIP
Penyusunan Rencana Kawasan
Permukiman Perkotaan Provinsi Sulawesi Selatan
Pembangunan PSD Permukiman
Perdesaan Potensial Agropolitan
Peningkatan jalan Pedesaan
Desa Simbang Kec. Simbang
Peningkatan jalan Pedesaan
Desa Bonto Tallasa Kec. Simbang
Pembuatan Jembatan Pedesaan
Pembuatan Jembatan Pedesaan
Peningkatan jalan Pedesaan
Desa Sambueja Kec. Simbang
Peningkatan jalan Pedesaan
Desa Bontomangai Kec. Mandai
Peningkatan jalan Pedesaan
Kelurahan Hasanuddin Kec. Mandai
Action Plan Rawan Air/Pesisir/ Terpencil
Sektor PPLP
SANIMAS
Sektor PBL
PNPM Perkotaan (P2KP)
Perbaikan Kampung/Penat
aan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK)
Sarana dan Prasarana