Studi Kasus pada Toko VCD dan CD Popeye
Di Jalan Mataram, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma
Oleh :
F.A. Rayi Dalu Adi Purwitra NIM : 082214022
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Studi Kasus pada Toko VCD dan CD Popeye Musik,Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma
Oleh :
F.A.Rayi Dalu Adi Purwitra NIM : 082214022
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Motto dan Persembahan
Motto
“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya
ia dengan kemajuan selangkah pun”.
(Bung Karno)
“
Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh
manusia ialah menundukan diri sendiri
”
. (Ibu Kartini)
“
Saya tidak akan pernah maju jika saya mudah merasa puas
”
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
KONSUMEN DALAM PEMBELIAN VCD DAN CD
Studi Kasus pada Toko VCD dan CD Popeye Musik, Yogyakarta
Dan diajukan untuk di uji pada tanggal 26 Februari 2014 adalah hasil karya saya
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saa tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam refrensi) pada penulis aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan, ijasah dikembalikan kepada Pimpinan Universitas Sanata Dharma dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta bila diperlukan bersedia diproses sesuai dengan aturan Perundang-Undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70)
Yogyakarta, 30 April 2014 Yang membuat pernyataan
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih saying dan
karunia yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHIKEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELI KASET DAN CD Studi Kasus pada Toko VCD
dan CD Popeye Di Jalan Mataram, Yogyakarta”.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak, oleh karena itu dari hati yang terdalam penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas kemurahan-Mu memberikan kasih dan petunjuk-petunjuk hingga skripsi ini terselesaikan seturut kehendak-Mu.
2. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang dengan bijaksana memberikan bimbingan dan saran selama penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 7. Romo Mutiara Andalas SJ, yang telah bersedia membimbing dengan penuh
ketabahan dan memberi pencerahan dalam pembuatan skripsi ini.
8. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan doa, kasih sayang, nasehat, dan memberikan penghidupan yang layak bagi penulis.
9. Mas Winto, Mbak Inda, Inggar dan sekeluarga, yang telah mendukung dalam doa maupun mendukung dalam memberikan semangat dalam pembuatan skripsi ini. 10.Wening dan Damai, yang selalu memberikan kecerian untuk memberi semangat
bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11.Saudara-saudaraku yang memberikan masukan-masukan yang berguna bagi terwujudnya pembuatan skripsi ini.
mendukung dalam memberikan semangat, doa, serta terima kasih atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
14.semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan semangat, dukungan doa serta terimakasih atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh kelalaian dan keterbatasan waktu, tenaga juga kemampuan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Yogayakarta, 30 April 2014
Penulis
F.A. Rayi Dalu Adi Purwitra
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ………. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL……….. xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xv
HALAMAN ABSTRAK ……… xvi
HALAMAN ABSTRACT……… xvii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1
B. Rumusan Masalah ……….. 7
C. Batasan Masalah ………. 7
D. Tujuan Penelitian ………... 7
E. Manfaat Penelitian ………. 8
ri ………..……
1. Pengertian Pemasaran………...……….. 11
2. Manajemen Pemasaran ……….. 12
3. Konsep Pasar ………. …… 13
4. Perilaku Konsumen………. 13
5. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen…… 16
B. Penelitian Sebelumnya ………...……….……….. 33
C. Kerangka Konseptual ……...……….………… 34
D. Hipotesis ……….………… 35
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ……….. 36
B. Subjek dan Objek Penelitian……… 36
C. Waktu dan Lokasi Penelitian………... 36
D. Variabel Penelitian………... 37
E. Jenis Sumber Data ……….. 40
F. Populasi dan Sampel……… 41
G. Teknik Pengambilan Sampel ……….. 43
H. Metode Pengumpulan Data………. 43
a. Observasi ………….….……… 43
b. Kuisioner……….….. ……… 43
I. Tehnik Pengumpulan Data ………. 43
J. Teknnik Pengujian Instrumen………. 45
Data ………..……….……
1. Uji Asumsi Klasik ………. 48
2. Teknik Analisis Berganda ………. 50
3. Uji F……… 51
4. Uji T……… 51
BAB IV. GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN A. Sejarah Umum Perusahaan ………. 56
B. Visi dan Misi ……….. 57
C. Ketenagakerjaan……….. 57
D. Struktur Organisasi ……….. 58
BAB V. ANALISIS DATA A. Hasil Penelitian……….……… 59
1. Jenis Kelamin ………. 59
2. Usia ……… 60
3. Pekerjaan ………... 61
4. Besar pendapatan Per Bulan ………. 62
B. Uji Kevalidan data ………... 70
1. Uji Validitas ……….. 70
2. Uji Reliabilitas ……….. 72
C. Hasil Regresi………. 73
D. Uji Asumsi Klasik………... 74
……….………..
E. Uji Simultan ( Uji –F ) ……… 77
F. Uji Parsial ( Uji –t ) ………. 78
G. Koefisien Determinasi ( R2 ) ………. 83
H. Pembahasan ……….. 84
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….… 86
B. Saran ……….. 86
C. Keterbatasan Penelitian……….. 87
DAFTAR PUSTAKA……… 88
Tabel Judul Halaman
V.1 Karakteristik Responden Berdasar Usia ……….. 59
V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir ……… 60
V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan perbulan …………. 60
V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama bekerja ………. 61
V.5 Rangkuman tes validitas Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Kepuasan Kerja, Kompensasi dan Kinerja Karyawan ... 62
V.6 Rangkuman hasil uji reliabilitas ………. 63
V.7 Rangkuman Hasil Regeresi Linier Berganda ... 64
V.8 Uji Multikolinearitas ………... 65
V.9 Uji F ……… 66
V.10 Rangkuman Nilai-nilai t ………. 68
V.11 Uji Determinasi ……….. 69
V.12 Rangkuman tes validitas………. 71
V.13 Rangkuman uji Relibilitas……….. 72
V.14 Rangkuman Hasil Regresi Linear Berganda……….. 73
V.15 Uji F……… 78
V.16 Rangkuman Nilai t………. 79
II. 1 Proses Perilaku Konsumen ………. 15
II. 2 Model Proses Pembelian Lima Tahap ………... 23
II. 3 Perilaku Konsumen... 32
II.4 Model Penelitian dan Hipotesis... 34
V. 1 Uji Normalitas……… 74
No. Lampiran Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Profil Pelanggan ……… 92
Lampiran 2 Kuesioner mengenai Faktor yang mempengaruhi keputusan
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN VCD DAN CD
Studi Kasus Toko Popeye Musik, Jalan Mataram No. 62 Yogyakarta
F.A. Rayi Dalu Adi Purwitra Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh faktor-faktor seperti budaya, sosila, pribadi, dan psikologis dalam mempengaruhi keputusan pembelian VD dan CD di toko Popeye musik. Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian dari keseluruhan karyawan UD. Kripton Gama Jaya Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang berkunjung ditoko Popeye musik, Jl. Mataram No.62. Sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 100 responden dengan teknik pengambilannya purposive sampling yang artinya pengambilan sampel hanya pada konsumen yang telah membeli VCD dan CD di toko Popeye music Jl. Mataram, Yogyakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda uji sumsi klasik, uji t, uji F dan uji determinasi. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa: 1.faktor budaya. Social. Pribadi, psikologis secara bersam-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 2.faktor budaya, social, pribadi, dan psikologis secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
“AN ANALYSIS OF FACTORS INFLUENCING CONSUMER PURCHASE
DECISION”
Case Study at VCD and CD Shop Popeye Music
FA Rayi Dalu Adi P. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
This reseach aims to find out the influence of some factors such as personality culture, social, and psychology on decision of purchasing VCD and CD at Popeye Music Store. The population was the consumers of Popeye Music Store which is located at Mataram Street No. 62. As many as 100 respondents were chosen as the sample using purposive sampling technique. This research used multiple linear regression, classic assumption test, T-test, and F-test to analyze the data. Based on the analysis, the research found that culture, social, personality and psychological factors simultaneosly and partially influenced the decision to purchase VCD and CD.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era modern ini lingkungan bisnis bisa selalu berubah setiap saat
oleh sebab itu, para pelaku usaha dituntut untuk bisa merespon perubahan
yang terjadi dengan memainkan strategi organisasinya. Tidak hanya bisa
merespon, tetapi juga harus bisa meramalkan perubahan yang terjadi di masa
yang akan datang dan menyiapkan segala strateginya. Di kota Yogyakarta
sendiri, tren musik sekarang ini telah merambah keseluruh pencinta musik,
baik dari kalangan anak-anak, orang tua maupun kalangan orang muda.
Merebaknya CD ataupun VCD yang ada di pasaran berarti memberikan
keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai dengan
keinginannya. Jumlah bidang usaha yang menggeluti berbagai hal yang
berhubungan dengan CD ataupun VCD yang menonjolkan sisi original
maupun non original semakin merebak, termasuk toko CD ataupun VCD
yang berkonsentrasi untuk melayani pasar yang menginginkan konsumen
untuk bisa menikmati dan mendengarkan musik dengan nyaman. Oleh
karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen CD
ataupun VCD untuk mengetahui alasan pembeliannya. Beragamnya CD
ataupun VCD yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan bersaing
Dengan semakin banyaknya para penggemar musik, maka setiap
perusahaan berlomba-lomba untuk merebut pangsa pasar yang besar untuk
produk yang dihasilkannya. Kita dapat melihat contohnya pada toko VCD
dan CD Popeye Musik yang terletak di jalan mataram. Perusahaan tersebut
menjual CD ataupun VCD yang menonjolkan original, sedangkan di sekitar
toko tersebut banyak juga yang menjual CD ataupun VCD non original.
Dengan semakin banyaknya gempuran dari para pengusaha CD non original
maka sebagai perusahaan yang menggulkan sisi original harus memiliki
berbagai strategi untuk bisa bersaing. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan
untuk menganalisis perilaku konsumen CD ataupun VCD untuk mengetahui
alasan pembeliannya.
Dengan banyaknya CD ataupun VCD yang ada di pasaran akan
mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui
berbagai strategi yang tepat. Adapun beberapa strategi yang bisa digunakan
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, yaitu dengan mengusahakan
dengan cara pemberian potongan harga agar konsumen bisa tertarik untuk
melakukan pembelian. Keadaan seperti ini memaksa para pengusaha
tersebut berlomba-lomba untuk mempertahankan diri dari gempuran
pengusaha-pengusaha sejenis lainnya, terutama para penjual CD ataupun
VCD bajakan. Mengingat pentingnya peran bisnis sektor ini, maka bagi
pihak yang terkait terutama seniman dan perusahaan rekaman untuk
memusatkan perhatiannya guna membangun dan mengembangkan bidang
Untuk dapat berkembang atau untuk sekadar mempertahankan
keberadaan produk dalam segmen pasar yang dimasukinya, perusahaan
harus menghasilkan produk yang lebih baik mutunya, mempunyai harga
yang lebih murah, dan promosi yang lebih efektif dibanding para pesaing
agar produk tersebut tetap dipilih oleh konsumen. Untuk memenangkan
persaingan tersebut konsep pemasaran yang berorientasi pada konsumen
(Consumer Oriented) yaitu konsep pemasaran yang bertujuan untuk
memberikan kepuasan terhadap kebutuhan konsumen harus terpenuhi.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
pengambilan keputusan, faktor tersebut yaitu faktor budaya, faktor sosial,
faktor pribadi, serta psikologis. Selain itu untuk melakukan pembelian dapat
keputusan pembelian melalui pemasaran yang efektif oleh perusahaan,
meliputi perbaikan dari segi produk, harga, promosi, serta dari segi
karyawan. Identifikasi faktor-faktor yang paling penting mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen ini menjadi pertimbangan yang sangat
potensial baik dari segi financial maupun tingkat penyerapan tenaga
kerjanya namun belum ter-cover dengan baik oleh para pengusaha.
Sigit. (2004). Dalam jurnal yang berjudul “Atribut, Bauran Promosi
serta Implikasi terhadap keputusan pembelian simPATI Nusantara”: Ilmu
Administrasi Bisnis. FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta. Suara Merdeka, 11
Februari 2002. Pada penelitiannya mengatakan bahwa variable merek, bukti
fisik, iklan, promosi penjualan, dan rekomendasi personal dari mulut ke
terhadap struktur keputusan pembelian. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis statistik dan analisis interensial. Kesimpulan bahwa
responden memberikan tanggapan yang positif terhadap merek, bukti fisik,
iklan, promosi penjualan, serta rekomendasi dari mulut ke mulut. Peneliti
menyarankan untuk penelitian selanjutnya perlu diteliti variable-variabel
lain yang belum dibahas dan menggunakan alat analisis yang lain.
Singgih. (2007). Dalam jurnal yang berjudul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Konsumen Berbelanja di Supermaket Carrefour”. Jurnal
Riset Manajemen dan Bisnis. Volume: 2, No 1, Juni 2007. Penelitinnya
menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seorang
konsumen berbelanja di Hipermaket Carrefour Yogyakarta yaitu utilitarian
value, yakni konsumen yang lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari, dan hedonic value, yakni konsumen tidak hanya sekedar
berbelanja namun juga ingin menikmati suasana hipermarket. Hasil
penelitiannya bahwa hedonic value, yakni konsumen yang berbelanja lebih
mengutamakan hal-hal yang bersifat emosional, seperti adanya lampu
penerangan toko yang memadai, alunan musik yang membuat suasana
menjadi nyaman, sedangkan untuk utilitarian value yakni konsumen merasa
bahwa produk yang ada pada toko sangat lengkap, citra Carrefour yang
baik, adanya kenyamanan dalam berbelanja, serta harga produk yang
Widya dan Surya. (2006). Dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh
Keyakinan dan Sikap Terhadap Keinginan Membeli Shampoo Dove di
Yogyakarta”. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis. Volume: 1, No 2,
Desember 2006. Pada penelitianya menyebutkan bahwa model iklan, desain
iklan, pesan iklan, brand image mempengaruhi sikap konsumen terhadap
minat beli. Alat analisis yang digunakan yaitu structural equation model
(SEM) dengan menggunakan program AMOS 4.1. kesimpulan dari
penelitiannya bahwa model iklan, desain iklan, brand image, mempengaruhi
sikap konsumen, sedangkan pesan iklan tidak mempengaruhi sikap
konsumen. Saran yang diberikan dari penelitian sebaiknya responden
diperluas cakupannya, tidak hanya kalangan mahasiswa, namun juga
masyarakat pada umumnya. Metode pengumpulan data dengan wawancara
dengan responden secara lebih mendalam perlu dilakukan supaya dapat
memperoleh hasil yang lebih baik.
Debora dan Mega. (2009). Dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh
Atribut Produk, Atribut Layanan, dan Atribut Pembelian Terhadap
Kepuasan Konsumen BEE’S Family Resto di Galeria Mall Yogyakarta”.
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis. Volume: 4, No 2, Desember 2009. Pada
penelitiannya menyebutkan atribut prroduk, atribut pelayanan, serta atribut
pembelian ada pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Penelitian
menggunakan pengujian uji validitas, uji reliabilitas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa ada pengaruh atribut produk, atribut layanan, atribut
Yogyakarta. Peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya perlu
memasukkan variable marketing mix, kualitas jasa dan variable-variabel lain
yang diharapkan dapat mempengaruhi kepuasan konsumen.
Januar. (2010). “Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi
Kualitas, Dan Sifat Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor”. Pada penelitiannya bahwa pengaruh motivasi konsumen, persepsi
kualitas, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor
Honda. Metode analisis yang digunakan yaitu Analisis data kualitatif,
analisis data kuantitatif. Saran dari penelitiannya bahwa penelitian
mendatang dalam pengambilan sampel dan daerah yang digunakan untuk
menyebarkan kuesioner hendaknya menggunakan objek lokasi penelitian
yang lebih luas dan merata di seluruh Kota Semarang sehingga wilayah
penelitian tidak hanya berkisar dengan wilayah yang diketahui peneliti.
Kesimpulan penelitiannya bahwa variabel motivasi konsumen memiliki
pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian oleh konsumen
diantara variabel bebas lainnnya yang diteliti.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen
diantaranya adalah faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan mengambil judul: “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM
PEMBELIAN VCD DAN CD” Studi Kasus pada Toko VCD dan CD
B. Perumusan Masalah
1. Apakah faktor-faktor seperti budaya, sosial, pribadi, dan psikologis
mempengaruhi keputusan pembelian VCD dan CD?
2. Dari faktor-faktor tersebut, faktor manakah yang berpengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian VCD dan CD?
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka peneliti memberikan
batasan masalah menyangkut responden yang menjadi penelitian dengan
beberapa batasan sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan hanya pada konsumen yang sedang berada di
toko VCD dan CD Popeye Musik Jl. Mataram yang telah
melakukan pembelian
2. Karateristik konsumen yang akan diteliti adalah umur, jenis
kelamin, status pekerjaan, tingkat penghasilan, serta tingkat
pendidikan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang
digunakan untuk penelitian dalam penelitian adalah faktor budaya,
faktor sosial, faktor pribadi, psikologis
D. Tujuan Penelitian
Hasil penelitian terhadap faktor keputusan pembelian konsumen
meningkatkan kepuasan konsumen di bidang pemasaran dengan target pasar
konsumen yang menyukai selera musik.
1. Untuk mengetahui keputusan pembelian VCD dan CD dilihat dari
faktor budaya, sosial, pribadi, dan Psikologis.
2. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi
keputusan pembelian VCD dan CD
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemilik Usaha
Penelitian ini dapat menjadi masukan dalam proses
pengembangan perusahaan khususnya di bidang pemasaran,
pengelolaan konsumen, serta dapat membantu mengevaluasi dan
sebagai dasar acuan atau pertimbangan di dalam menentukan strategi
pemasaran yang dapat memenuhi selera dan keinginan konsumen.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi Universitas Sanata
Dharma serta menjadi acuan bagi mahasiswa-mahasiswi yang sedang
merencanakan penelitian yang serupa di tempat yang berbeda,
3. Bagi Penulis
Dapat melihat implementasi dari menerapkan teori-teori
pemasaran dan mengetahui karakteristik konsumen di bidang
pemasaran serta dapat mengaplikasikan teori yang diterima selama
perkuliahan ke lapangan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sitematika
penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai
penulisan skripsi yang meliputi pengertian-pengertian, serta
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
dalam pembelian dibidang pemasaran yang menjadi
pendukung dan acuan dalam melakukan penelitian ini.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisakan tentang jenis penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variable
BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Berisi tentang sejarah perusahaan, visi dan misi
perusahaan, ketenagakerjaan dan struktur organisasi
perusahaan.
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang tingkat pengembalian angket dari
responden, analisis deskriptif karakteristik responden, deskripsi
variabel penelitian, pengujian instrument teknik analisis data, uji
asumsi klasik, uji simultan (Uji-F), uji t (t test), koefisien
determinasi (R2), dan pembahasan.
BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATAN
PENELITIAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini
maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan
penjelasan. Dalam banyak perusahaan, pemasaran memegang peranan sebagai
suatu faktor penting untuk tetap bertahan menjalankan usaha dan bergelut
dalam dunia persaingan. Pemasaran merupakan faktor vital sebagai strategi
perusahaan dalam menjalankan usahanya, yang terutama berhubungan dengan
konsumen.
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2009:5), pemasaran adalah proses
mengidentifikasikan dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Lebih
lanjut, Kotler menambahkan pula bahwa pemasaran merupakan proses di
mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai
dari pelanggan sebagai imbalannya.
Menurut American Marketing Association (Kotler 2009:5),
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada
pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
Berdasarkan definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa,
tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
dengan berusaha mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli
barang dan jasa perusahaan melalui promosi, penawaran, dan pertukaran
produk yang bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer perusahaan
untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan
dapat lebih mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan produk secara lebih baik untuk keberhasilan pemasaran
harus memaksimalkan penjualan yang menghasilkan laba dalam jangka
waktu yang panjang.
2. Manajemen Pemasaran
Untuk memperoleh hasil yang maksimal dari pemasaran maka
diperlukan system yang mengatur pemasaran yang disebut manejemen
pemasaran. Menurut Philip Kotler (2008:11), Manajemen pemasaran
(marketing management) adalah sebagai seni dan ilmu memilih target
pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target
pasar itu
Berdasaehan definisi diatas, tujuan pemasaran melibatkan dua pihak
produsen dan konsumen, produsen untuk mencari laba maksimum,
sedangkan konsumen mencari kepuasan maksimum dengan
mengkonsumsi produk. Maka untuk mendapatkan pasar sasaran
pasar yang efektif bagi perusahaan. Dalam mendapatkan dan mempertahan
pasar sasaran yang sudah didapat, maka perusahaan harus memiliki
manajemen pemasaran yang bagus.
3. Konsep Pasar
Dalam merencanakan suatu rencana pemasaran maka perlu dibuat
konsep pemasaran yang dimana konsep tersebut dapat mencapai pasar
sasaran yang optimal dan dapat mencapai penjualan yang optimal.
Menurut Philip Kotler (2008:12), Konsep pemasar menyatakan bahwa
pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan
kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang
diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing. Konsep ini menandakan
pekerjaan yang harus dilakukan bukanlah menemukan pelanggan yang
tepat untuk produk, tetapi menemukan produk yang tepat bagi pelanggan.
4. Perilaku Konsumen
Menurut John C. Mowen (2002:6), perilaku konsumen adalah
sebagai studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran
yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang dan jasa,
pengalam, serta ide.
Menurut Philip Kotler (2009:166), perilaku konsumen adalah
studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau
Menurut Amirullah (2002:3), perilaku konsumen didefinisikan
sebagai jumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang
dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya
(eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih sesuatu dan
mempergunakan barang-barang yang diinginkan.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:7), perilaku konsumen
adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa
maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. Jadi dapat
dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana
pembuat keputusan (decisions units), baik individu, kelompok ataupun
organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi
pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.
Dari definisi perilaku kosumen diatas dapat diungkapkan bahwa
perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap:
a. Tahap perolehan (acquisition): mencari (searching) dan membeli
(purchasing).
b. Tahap konsumsi (consumption): menggunakan (using) dan
mengevaluasi (evaluting).
c. Tahap tindakan pasca beli (disposition): apa yang dilakukan oleh
Gambar II.1 Proses Perilaku Konsumen
Pemahaman tentang konsumen dapat ditemukan pada definisi
pemasaran (marketing), yaitu “kegiatan manusia ditujukan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan melaui proses pertukaran. Dari
definisi ini muncul dua kegiatan-kegiatan pemasaran yang utama. Pertama,
para pemasar berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaran mereka. Kedua, pemasaran meliputi studi tentang proses
pertukaran di mana terdapat dua pihak yang mentransfer sumber daya di
antara keduanya. Dalam proses pertukaran, perusahaan menerima sumber
moneter dan sumber daya lainnya dari para konsumen, yang sebaliknya,
menerima produk, jasa dan sumber-sumber nilai lainnya. Bagi para
pemasar untuk menciptakan pertukaran yang berhasil, mereka harus
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Untuk memahami dan mengembangkan strategi pemasaran
yang tepat kita harus memahami apa yang konsumen pikirkan (kognisi)
dan apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta
dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan dilakukan konsumen.
Pemahaman tentang konsumen dan proses konsumsi akan
menghasilkan sejumlah mamfaat di antaranya adalah kemampuan untuk
membantu para manajer mengambil keputusan, memberikan para peneliti
pemasaran pengetahuan dasar ketika menganalisis konsumen, membantu
legislatif negara serta pembuat peraturan menciptakan hukum dan
peraturan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan barang atau
jasa, dan membantu konsumen dalam pengambilan keputusan yang lebih
baik. Singkatnya perilaku konsumen dipelajari agar lebih memahami
tentang apa yang dibeli oleh konsumen, mengapa, di mana, kapan dan
seberapa sering dia membeli. Pengetahuan ini kemudian dipakai untuk
menciptakan cara untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan mereka dan
menciptakan pendekatan yang baik untuk berkomunikasi dan
mempengaruhi mereka. Jadi, itu semua adalah kajian-kajian yang sangat
mendasar dalam seluruh kegiatan pemasaran.
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
Keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan,
sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah
faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi benar-benar
a. Faktor Kebudayaan
Menurut Kotler, faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang
paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar
harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, subkultur dan
kelas sosial pembeli.
1) Kultur
Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan
perilaku seseorang. Mahluk yang lebih rendah umumnya dituntun
oleh naluri. Sedangkan pada manusia, perilaku biasanya dipelajari
dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai, persepsi, preferensi dan
perilaku antara seorang yang tinggal pada daerah tertentu dapat
berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan yang lain
pula. Sehingga sangat penting bagi pemasar untuk melihat
pergeseran kultur tersebut untuk dapat menyediakan
produk-produk baru yang diinginkan konsumen.
2) Subkultur
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – subbudaya yang
lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih
spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya terdiri dari
kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. Banyak
sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar
sering merancang produk dan program pemasaran yang
3) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif
homogen dan permanen, yang tersusun secara heirarkis dan yang
anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan perilaku yang serupa.
kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan tetapi juga
indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan dan tempat tinggal.
kelas sosial berbeda dalam hal busana, cara berbicara, preferensi
dan rekreasi.
b. Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial seperti : kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status
konsumen, faktor-faktor ini berpengaruh pada tanggapan konsumen.
1) Kelompok Referensi
Kelompok referensi menurut Kotler (2002:187) adalah
semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang
memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan
kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan adalah
kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan
kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan
informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder, seperti
cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak
begitu rutin.
Pemasar berusaha mengindentifikasi kelompok referensi
pelanggan mereka. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku
seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh
konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok referensi
sering menjadi penyebar pengaruh dalam hal selera. Oleh karena
itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik perilaku
fisik maupun mentalnya. Yang termasuk kelompok referensi ini
antara lain; serikat buruh, team olahraga, perkumpulan agama,
kesenian dan lain sebagainya.
2) Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek
penelitian yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok
acuan primer yang paling berpengaruh. Kita dapat membedakan
antara dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi
terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang
tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik dan
ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika
pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan
keluarganya, pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli dapat
dengan anak-anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh mereka
dapat menjadi sangat besar. Pengaruh yang lebih langsung
terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi
yaitu, pasangan dan anak-anak seseorang (Kotler, 2002:188)
Sebagian besar penelitian perilaku konsumen mengambil
individu sebagai unit analisis. Tujuan pada umumnya adalah untuk
menjelaskan dan memahami bagaimana individu membuat
keputusan pembelian sehingga strategi pemasaran dapat
dikembangkan untuk dapat mempengaruhi proses tersebut dengan
lebih efektif.
3) Peran dan Status
Posisi seseorang dalam suatu kelompok dapat ditentukan dari
segi peran dan status. Tiap peran membawa status yang
mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat.
c. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur dan tahap daur-hidup pembeli, jabatan,
keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli
yang bersangkutan.
1) Usia dan Tahap Daur Hidup
Orang akan mengubah barang dan jasa yang dibelinya
berubah sesuai dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur
hidup keluarga. Sehingga pemasar perlu memperhatikan minat
pembelian yang terjadi yang berhubungan dengan daur hidup
manusia.
2) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang
dibelinya. Dengan demikian pemasar dapat mengindentifikasi
kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai
minat di atas rata-rata terhadap produk mereka.
3) Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk.
Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan
seksama memperhatikan kecendrungan dalam pendapatan pribadi,
tabungan dan tingkat bunga. Jadi jika indikator-indikator ekonomi
tersebut menunjukkan adanya reses, pemasar dapat mencari jalan
menetapkan posisi produk.
4) Gaya Hidup
Menurut Kotler (2002: 192) Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan
yang berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup
menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana mereka
membelanjakan uangnya dan bagaimana mereka mengalokasikan
waktu mereka. Oleh karenanya, hal ini berhubungan dengan
tindakan dan perilaku sejak lahir.
5) Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang
berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang
relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya
(Kotler, 2002:194) Masing-masing orang memiliki kepribadian
yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya.
Kepribadiannya biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri
seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan,
kemampuan bersosialisasi pertahanan diri dan kemampuan
beradaptasi.
d. Faktor Psikologis
Pilihan barang yang dibeli oleh seseorang dipengaruhi oleh faktor
psikologis yang utama, yaitu :
1) Motivasi
Menurut J. Moskowits, dalam Setiadi ( 2003:94) motivasi
pelajaran, motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
Motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang
menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama,
bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk
mencapai kepuasan.
Suatu kebutuhan dapat diartikan sebagai suatu keadaan internal
yang menyebabkan hasil-hasil tertentu tampak menarik. Suatu
kebutuhan yang tak terpuaskan menciptakan tegangan yang
merangsang dorongan-dorongan yang ada dalam diri individu yang
bersangkutan. Dorongan ini menimbulkan suatu perilaku pencarian
untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu yang apabila dicapai akan
memenuhi kebutuhan itu dan mendorong ke arah pengurangan
tegangan. Perilaku yang termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan
kebutuhan atau pengenalan kebutuhan. Kebutuhan atau motif
diaktifkan ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara
keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan. Konsumen selalu
dihadapkan pada persoalan biaya atau pengorbanan yang akan
dikeluarkan dan seberapa penting produk yang dibutuhkan dan
diinginkan. Oleh karena itu konsumen akan dihadapkan pada
2) Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana
seseorang yang termotivasi bertindak akan dipengaruhi oleh
persepsinya terhadap situasi tertentu. Menurut Kotler (2002:199)
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seseorang individu
untuk memilih, mengorganisasi dan menginterprestasikan
masukan-masukan informasi informasi guna menciptakan
gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi setiap orang terhadap
suatu objek akan berbeda-beda. Oleh karena itu persepsi memiliki
sifat subjektif. Persepsi yang akan dibentuk oleh seseorang
dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Selain itu satu
hal yang perlu diperhatikan dari persepsi adalah bahwa persepsi
secara substansil bisa sangat berbeda dengan realitas. Orang dapat
memiliki memiliki persepsi yang berbeda atas objek yang sama
karena tiga proses persepsi: perhatian selektif, distorsi selektif dan
ingatan selektif. (Kotler 2002:198)
a) Perhatian Selektif
Orang terlibat kontak dengan rangsangan yang sangat
banyak setiap hari. Tantangan yang sesungguhnya adalah
menjelaskan rangsangan mana yang akan diperhatikan oleh
orang-orang. Ada beberapa temuan antara lain: orang lebih
dengan kebutuhan saat ini, orang lebih cenderung
memperhatikan rangsangan yang mereka antisipasi, orang lebih
cenderung memperhatikan rangsangan dengan deviasi yang
besar dibandingkan dengan ukuran rangsangan normal.
b) Distorsi Selektif
Bahkan rangsangan yang telah mendapatkan perhatian tidak
selalu muncul di pikiran orang persis seperti yang diinginkan
oleh penciptaannya. Distorsi selektif adalah kecenderungan
orang untuk mengubah informasi menjadi bermakna pribadi
dan menginterprestasikan informasi itu dengan cara yang akan
mendukung pra-konsepsi mereka.
c) Ingatan/Retensi Selektif
Orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari
namun cenderung akan mengingat informasi yang menyokong
pandangan dan keyakinan mereka. Karena adanya ingatan
selektif, kita cenderung akan mengingat hal-hal baik yang
disebutkan tentang produk yang bersaing.
3) Pembelajaran
Menurut Lefton, pembelajaran adalah perubahan yang relatif
bersifat tetap, yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman
(Prasetijo, 2005:87). Dari definisi ini didapat pengertian bahwa
secara terus menerus berlangsung dan berubah sebagai akibat dari
pengetahuan yang diperoleh (dengan membaca, diskusi, observasi
atau berpikir) atau dari pengalaman yang sebenarnya.
Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari belajar.
Dalam mengkonsumsi produk konsumen akan mempertimbangkan
mamfaat yang bisa diperolehnya. Oleh karena itu, kualitas produk
sangat menentukan apakah konsumen akan memberikan respon
positif atau negatif. Respon positif akan terjadi ketika konsumen
merasa puas, akibatnya probabilitas konsumen melakukan
pembelian ulang semakin tinggi.
4) Sikap
Menurut Kotler (2002:200) sikap adalah evaluasi, perasaan
emosional dan kecendrungan tindakan yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap
suatu obyek atau gagasan. Menurut Thurstone (Mowen 2001: 319)
Sikap adalah afeksi atau perasaan untuk atau terhadap suatu
rangsangan.
Orang memiliki sikap terhadap hampir semua hal. Sikap
menempatkan semua itu ke dalam sebuah kerangka pemikiran yang
menyukai atau tidak menyukai suatu obyek, bergerak mendekati
atau menjauhi obyek tersebut. Sikap menyebabkan orang-orang
sikap terbentuk, hal ini akan tersimpan dalam memori jangka
panjang mereka. Pada keadaan seperti ini, orang-orang
menggunakan sikap untuk membantunya berinteraksi secara lebih
efektif dengan lingkungannya.
e. Proses Keputusan Konsumen
Dalam usaha mengenal konsumen, perusahaan perlu mempelajari
perilaku-perilaku konsumen yang merupakan perwujudan dari seluruh
jiwa manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Presepsi-presepsi pengaruh
orang lain dan motivasi-motivasi internal akan berinteraksi untuk
menentukan keputusan terakhir yang dianggap paling sesuai. Menurut
Hani Handoko (2000) dalam Frendy Prasetya (2011:26), perilaku
konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa
yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Ada dua
aspek penting dari perilaku konsumen, yaitu:
1. Proses pengambilan keputusan.
2. Kegiatan fisik yang kesemuanya ini melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa ekonomis.
Dalam perilaku konsumen tersebut, karakteristik konsumen dan proses
pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembelian tertentu. 12
Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran
pembeli mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya
apa yang terjadi dalam kesadaran pembelian antara datangnya stimulasi
luar dan keputusan pembelian (Kotler, 2007:235).
Menurut Kotler dalam Lilik 2010:43, bahwa keputusan untuk membeli
yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah
keputusan. Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk
membeli suatu produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak
tidaknya membeli produk itu dengan mempertimbangkan informasi –
informasi yang ia ketahui dengan realitas tentang produk itu setelah ia
menyaksikannya.
Proses keputusan pembelian bukan sekedar mengetahui berbagai factor
yang akan memengaruhi pelanggan, tetapi berdasarkan peranan dalam
pembelian keputusan untuk membeli. Menurut Simamora dalam Rezky
Nurafdal (2011:22), terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan
pembelian yaitu :
1. Pemrakarsa : orang yang pertamakali menyarankan membeli suatu
produk atau jasa.
2. Pemberi pengaruh : orang yang pandangan /nasehatnya memberi bobot
dalam pengambilan keputusan akhir.
3. Pengambil keputusan : orang yang sangat menentukan sebagian atau
keseluruhan keputusan pembelian, apakah pembeli, apa yang dibeli, kapan
hendak membeli, bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.
5. Pemakai : orang yang mengkomsumsi atau menggunakan produk atau
jasa.
Menurut Kotler (2007: 234), ada lima tahap dalam proses keputusan
pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Berikut
adalah gambar model proses pembelian lima tahap tersebut :
Gambar II.2
Model proses pembelian lima tahap
Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima
tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu
terjadi, khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan
yang tinggi dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa
tahap dan urutannya tidak sesuai.
1. Pengenalan kebutuhan
Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli
menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan
4. Keputusan pembelian
Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri
dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi
alternatif-15
alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk
mana yang akan dibeli
5. Perilaku setelah pembelian
Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan,
maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut
menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan.
Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya
maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung
untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak
senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan cara
membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan
konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang
baru saja membeli produknya
Penelitian yang dilakukan oleh Aviv Shoham dan Vassilis Dalakas (2005)
dalam (Frendy Prasetya 2011:31), mengemukakan 7 faktor utama yang
a. Daya tarik harga.
b. Daya tarik tempat.
c. Daya tarik merek.
d. Daya tarik produk.
e. Pilihan pada produk baru (promosi produk pesaing).
f. Kebiasaan dalam membeli (kebiasaan dalam keluarga).
g. Pengaruh orang tua.
Gambar II.3
adalah haus dan lapar akan meningkat hingga mencapai suatu ambang
rangsang.
2. Pencarian informasi
Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi
sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari
informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya
informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan
kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanya
jumlah kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen bergerak
dari keputusan situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan
masalah yang maksimal
3. Evaluasi alternatif
Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya
serta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha
memahami cara konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan
sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek dan keputusan untuk
B. Penelitian sebelumnya
Adapun penelitian sebelumnya yaitu :
1. Herwaman Betti (2009). Program Studi Manajemen Universitas Sanata
Dharma. Penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Konsumen Dalam Membeli sepeda Motor Merek Honda. Dari
hasil penelitian diketahui bahwa kebudayaan, kelas sosial, kelompok
referensi/acuan, keluarga, pengalaman, dan kepercayaan mempengaruhi
terhadap perilaku konsumen dalam membeli produk motor. Persamaan
penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama menganalisis
tentang perilaku konsumen berdasarkan kuisioner dan wawancara.
Analisis yang digunakan peneliti adalah regresi liner berganda. Dari
analisis tersebut dapat disimpulkan banyak faktor yang menyebabkan
perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
2. Anggara Destha, (2007). Program Studi Manajemen Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, Pengaruh Atribut Harga, Fasilitas Dan Desain
Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Produk Ponsel Nokia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa variable bebas seperti
harga, fasilitas, dan desain berpengaruh secara parsial maupun secara
simultan terhadap perilaku mahasiswa dalam pembelian ponsel nokia.
Analisis statistik yang digunakan peneliti adalah analisis regresi linear
sederhana dan linier berganda. Berdasarkan pada variabel-variabel yang
mempegaruhi terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan
dalam pembelian suatu produk.
C. Kerangka Konseptual
Desain penelitian ini ditunjukkan untuk mengevaluasi tentang konsep yang
diteliti agar pelaksanaan dapat dijalankan dengan baik, benar dan tepat untuk
mempermudah arah dan tujuan dari analisis data yang dibahas.
Dimana:
Pengaruh secara parsial
Pengaruh secara simultan
Gambar II.4
Model Penelitian dan Hipotesis
Sumber:Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2009.Manajemen
Pemasaran.Jakarta:Erlangga Faktor Psikologis
Faktor Pribadi Faktor Sosial Faktor Budaya
D. Rumusan Hipotesa
Menurut Husein (2005:80) Hipotesa adalah suatu pernyataan yang
kedudukannya belum sekuat proporsi atau dalil, setiap penelitian terhadap suatu
obyek hendaknya dibawah tuntunan suatu hipotesa yang berfungsi sebagai
pegangan atau jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya
didalamkenyataan(empirical verifaction), percobaan(experimentation), atau
praktek(implementation)
1. Faktor budaya, Faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis
secara parsial mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian CD
dan VCD.
2. Faktor budaya, Faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis
secara simultan mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah cross-sectional(Husein,2005:131) yang
dilakukan pada suatu waktu tertentu dengan tidak menghiraukan batasan
waktu tertentu, sedangkan untuk menghindari terjadinya ketidakakuratan hasil
penelitian untuk mewakili populasi adalah pelanggan yang pada saat
penyebaran kuesioner sedang melakukan pembelian pada toko VCD dan CD
Popeye Jl. Mataram Yogyakarta.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian adalah yaitu para pengunjung yang datang ke toko VCD
dan CD popeye jl. Mataram Yogyakarta
2. Obyek penelitian
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam
membeli VCD dan CD
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2013
2. Lokasi
Penelitian dilaksanakan pada toko VCD dan CD Popeye Musik Jl.
D. Variabel penelitian
1. Variabel bebas (Independet Variabel)
Variabel bebas adalah variabel yang tidak tergantung pada variable
lain. Variabel bebas (x) penelitian ini adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelian konsumen dalam membeli VCD dan CD, yaitu :
a. Faktor Budaya ( X1)
Budaya merupakan seluruh rangkaian sistem gagasan,
tingkah laku dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dalam belajar. Hal
ini berarti bahwa hampir seluruh perilaku manusia harus
dibiasakan dengan belajar (learned behavior) sifatnya sangat luas
dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Budaya juga
mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan kata lain budaya mecakup kesemua yang didapat atau
dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Indikator dari
variabel budaya yang akan dianalisi yaitu :
1) Masyarakat modern yang mengikuti perkembangan jaman
2) Kebiasaan hidup yang instan/ tak mau susah-susah
b. Faktor Sosial (X2)
Dalam hal ini sama dengan lapisan sosial, tanpa
membedakan apakah dasar pembagian berdasarkan uang, tanah,
atau dasar lainnya. Ukuran atau kriteria yang biasanya dipakai
untuk menggolongkan anggota-anggota maasyarakat ke kelas
sosial tertentu adalah sebagai berikut : (1) Kekuasaan. (2)
Kekayaan, (3) Kehormatan, dan (4) Ilmu pengetahuan. Ukuran
tersebut bukannya bersifat terbatas, karena masih ada
ukuran-ukuran lain yang dapat digunakan, akan tetapi ukuran-ukuran-ukuran-ukuran
tersebut diatas masih sering menonjol sebagai dasar timbulnya
kelas sosial di dalam masyarakat.
Pada dasarnya, masyarakat kita dikelompokkan pada tiga golongan
yaitu:
1) Golongan atas, yaitu termasuk dalam kelas ini antara lain
pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi
2) Golongan menengah, yaitu termasuk dalam kelas ini antara
lain karyawan instansi pemerintah, pegawai dan pengusaha
menengah
3) Golongan rendah, yaitu termasuk dalam kelas ini antara lain
buruh pabrik, pegawai, tukang becak, dan pedagang kecil
Indikator dan variabel kelas sosial yang akan dianalisis yaitu :
a) Kekayaan
3. Faktor Pribadi (X3)
Sikap pribadi mencakup kebiasaan, ciri-ciri sifat atau watak
yang khas yang menentukan perbedaan perilaku dari tiap-tiap
individu yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan
orang lain. Ada beberapa unsur pokok dalam pribadi individu yaitu
a. Pengetahuan, yaitu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam
jiwa seseorang manusia yang sadar secara nyata dalam
otaknya. Hal ini akan menimbulkan suatu gambaran
pengamatan, konsep dan fantasi terhadap segala hal yang
diterima dari lingkungan melalui panca inderanya.
b. Perasaan, yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia
yang karena pengaruh pengetahuannya dinilai sebagai
keadaan positif dan negatif
Indikator dari factor pribadi yang akan dianalisis yaitu :
1)Kepercayaan diri
2)Kemampuan bersosialisasi
4. Faktor Psikologis (X4)
Faktor ini menggambarkan cara padang seseorang untuk melihat
dirinya sendiri yang menggambarkan dengan image merek, image
penjualan, atau tujuan pengiklanan. Konsep ini tidak dibatasi oleh
kejujuran, rasa humor, keadilan, dan kesejahteraan. Pada pokoknya
konsep diri dapat dibedakan kedalam dua macam, yaitu konsep diri
yang nyata dan konsep diri yang ideal. Tetapi psikologi lain
memberikannya ke dalam empat yaitu konsep diri yang nyata, konsep
diri lain, konsep diri ideal, dan konsep diri lain ideal
Indikator dan variabel faktor tersebut yang akan dianalisis yaitu:
a) Ingin menunjukkan/ menggambarkan image diri sendiri
b) Pemenuhan image diri akan image produk yang terbentuk
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat adalah variabel yang tergantung pada variabel lain.
Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) adalah keputusan
pembelian dalam membeli VCD dan CD. Untuk keputusan
pembelian didasarkan pada pilihan jenis produk, bentuk produk.
E. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer diperoleh langsung dari sumbernya tanpa melalui pihak lain,
kemudian diolah dan dianalisis secara obyektif. Data primer dari
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan yaitu dengan
membaca, mempelajari, dan mencatat teori-teori dari buku-buku literatur
yang mendukung penelitian.
F. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya
berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian di mana kita tertarik untuk
mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro,2003:103). Populasi
dari penelitian ini adalah para konsumen yang berkunjung di toko VCD dan
CD Popeye Musik Jl. Mataram.
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil dihitung dengan rumus
sampel dari Paul Leddy. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa jumlah
populasi relatif besar dan tidak dapat teridentifikasi dengan pasti, sehingga
tidak mungkin seluruh elemen diteliti karena adanya keterbatasan waktu
p = proporsi populasi yang diteliti
Standar skor alpha ( ) yang dipilih (Z) adalah 0,05 dan sampling error
(e) sebesar 0,1. Jika jumlah populasi tidak diketahui maka proporsi populasi
(p) sebesar 0,5 sehingga besarnya nilai p(1 - p) = 0,25. Berdasarkan hasil
perhitungan di atas, maka dapat diketahui jumlah sampel adalah sebesar
96,04. Dalam upaya mengantisipasi adanya potensi kesalahan responden
dalam mengisi angket, maka jumlah responden dibulatkan menjadi 100 orang.
G. Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunaka metode
purposive Sampling yang artinya pengambilan sampel hanya pada konsumen
yang telah membeli VCD dan CD di toko Popeye Jl. Mataram, Yogyakarta
H. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Teknik pengamatan langsung pada obyek yang diteliti berupa data
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian sehingga
memperoleh gambaran nyata yang akan diteliti.
2. Kuisioner
Teknik pengumpulan data dengan cara membagi daftar pertanyaan
yang dengan masalah yang diteliti kepada responden berisi
pertanyaan-pertanyaan tentang profil konsumen, seperti jenis kelamin,
usia, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.
I. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2007:132). Skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif pada umumnya
1. Sangat tinggi diberikan skor : 5
2. Tinggi diberikan skor : 4
3. Cukup diberikan skor : 3
4. Rendah diberikan skor : 2
5. Sangat Rendah diberikan nilai skor : 1
Skala likert ini kemudian menentukan individu yang bersangkutan dengan
menambah bobot jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari masing-masing
responden dapat dikelompokkan kedalam kelas interval. Ukuran interval
digunakan untuk memberikan informasi tentang interval satu orang obyek
dengan orang atau obyek lain. Jumlah kelas 5 sehingga interval dapat dihitung
sebagai berikut :
Kelas interval = Nilai maksimum - Nilai minimum
Kelas interval
Interval = 5 – 1 = 0,8
5
Dengan rentang skala 0,8 maka numeriknya sebagai berikut :
1. Sangat Rendah (SR) apabila skor variabel 1,00 s/d 1,7 yang
menunjukkan faktor budaya, Faktor sosial, faktor pribadi, faktor
psikologi, dan keputusan pembelian sangat rendah.
2. Rendah (R) apabila skor variabel 1,80 s/d 2,5 yang menunjukkan
faktor budaya, Faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi, dan
3. Cukup (C) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang menunjukkan
faktor budaya, Faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi, dan
keputusan pembelian cukup.
4. Tinggi (T) apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang menunjukkan
faktor budaya, Faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi, dan
keputusan pembelian tinggi.
5. Sangat Tinggi (ST) apabila skor variabel 4,19 s/d 5,00 yang
menunjukkan faktor budaya, Faktor sosial, faktor pribadi, faktor
psikologi, dan keputusan pembelian meningkat.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen bertujuan untuk menguji instrumen
penelitian yang telah disusun. Maka kuesioner yang telah dibagi akan
menjalani dua tes terlebih dahulu, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan
menggunakan rumus sebagai berikut (Sujarweni dan Endrayanto,
Dimana:
rxy : koefisien korelasi r hitung
X : nilai dari tiap butir
Y : nilai total tiap butir
N : jumlah sampel
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak, digunakan
ketentuan sebagai berikut:
a. Jika r hit ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = N-2, maka
instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hit < r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = N-2, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
c.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:41).
Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s