• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KUALITAS LABA (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP KUALITAS LABA (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indon"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Suwardjono (2005) investor dan kreditor merupakan pihak yang dituju dalam pelaporan keuangan, dianggap bahwa mereka adalah orang yang berkepentingan dengan informasi masa lalu untuk mengevaluasi prospek perusahaan di masa datang. Pembuat pelaporan keuangan juga berusaha menyediakan informasi untuk meyakinkan bahwa harapan-harapan investor atau pemakai lainnya di masa lalu tentang kinerja perusahaan memang terealisasi. Asumsinya adalah para investor telah menggunakan informasi laba yang tersedia secara publik sebagai basis keputusan investasinya.

Informasi laba dapat membantu investor dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Menurut Dira & Astika (2014) informasi laba dalam laporan keuangan khususnya bagi para pengguna laporan keuangan yang akan melakukan kontrak atau mengambil keputusan investasi menjadi informasi yang sangat penting karena rendahnya kualitas laba dapat mengakibatkan para penggunanya membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan. Laba yang tidak menunjukkan informasi kinerja manajemen yang sebenarnya akan membuat pihak pengguna laporan keuangan jadi tersesat.

(2)

memaksimalkan labanya. Namun, bagi pihak tertentu ada yang melakukan cara tidak sehat guna mencapai tujuan individunya terhadap informasi laba perusahaan. Sebenarnya tindakan tidak sehat tersebut dilakukan hanya untuk menarik para investor supaya berinvestasi pada perusahaan mereka. Tetapi hal semacam ini justru mengakibatkan laba tidak berkualitas karena laporan keuangan yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

Menurut Graham & Formula (2015) laporan laba/rugi penting karena menyediakan para investor mengenai informasi yang membuat mereka memproyeksikan laba mendatang. Memprediksikan laba masa depan perusahaan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Pada laporan laba/rugi investor bisa menghitung kekuatan laba (earning power) yang menunjukkan kualitas laba perusahaan pada masa datang. Kualitas laba adalah laba dalam laporan keuangan yang mencerminkan kinerja perusahaan yang sesungguhnya. Para investor, calon investor, para analisis keuangan, dan pengguna informasi keuangan lainnya harus mengetahui betul bagaimana kualitas laba yang sebenarnya. Laba dalam laporan keuangan yang tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya menjadikan laba dalam perusahaan tersebut tidak berkualitas (Irawati, 2012).

(3)

keadaan laba yang sebenarnya sehingga laba menjadi tidak berkualitas (Tempo.Co)

Tidak hanya PT. KAI saja, masih banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang terlibat kasus mengenai kualitas laba, seperti pada kasus PT. Telkom, PT. Indofarma, PT. Lippo, dan PT. Kimia Farma. Pada tahun 2001 manajemen Kimia Farma merekayasa laba sehingga melaporkan adanya laba bersih yang tinggi yaitu sebesar Rp 132 milyar yang laporan tersebut diaudit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Setelah dilakukan audit ulang, pada tahun 2002 keuntungan yang disajikan lebih rendah yaitu hanya 99,56 milyar atau selisih sebesar 32,6 milyar (Tempo. Co).

Dari kasus tersebut dijelaskan bahwa terjadi praktik merekayasa laporan keuangan khususnya laba perusahaan yang dilaporkan, sehingga laba perusahaan tersebut manjadi tidak berkualitas, padahal laba merupakan salah satu sumber informasi akuntansi yang mendasar bagi pengambilan keputusan oleh investor pasar modal (Maharani, 2015)

(4)

dkk (2014). Dipanusa (2013) menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kualitas laba. Sedangkan Simamora dkk (2014), Paulus (2012) dan Yushita dkk (2013) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba.

Faktor lain yang mempengaruhi kualitas laba adalah kepemilikan institusional. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Muid (2009) bahwa kepemilikan institusional secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kualitas laba. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paulus (2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kualitas laba. Sedangkan menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih (2013) dan Sholichah (2015) menunjukkan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba.

(5)

Faktor yang terakhir yang mempengaruhi kualitas laba adalah investment opportunity set (IOS). Penelitian yang dilakukan oleh Paulus

(2012) dan Sadiah (2015) menunjukkan bahwa investment opportunity set berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laba. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Dipanusa (2013) mendapatkan hasil bahwa investment opportunity set (IOS) berpengaruh negatif terhadap kualitas

laba. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Simamora dkk (2014) dan Aniotafia (2014) menunjukan bahwa investment opportunity set (IOS) tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba.

(6)

dalam penelitian ini menggunakan model Penman & Zhang (1999) yaitu dengan menghitung rasio dengan cara arus kas operasional dibagi laba bersih perusahaan. Alasan digunakan pengukuran ini yaitu karena pengukurannya lebih sederhana.

Perbedaan kedua yaitu tahun penelitian, dimana penelitian terdahulu tahun 2010-2013 sedangkan penelitian ini pada tahun 2012-2016. Alasan menggunakan tahun 2012-2016 karena periode tersebut merupakan periode yang paling dekat dengan waktu dilakukannya penelitian dan juga merupakan data terbaru yang dapat diperoleh.

Perbedaan ketiga penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu pada pengambilan sampel. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sedangkan penelitian terdahulu menggunakan sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan penggunaan perusahaan manufaktur sebagai sampel yaitu karena agar penelitian ini lebih fokus pada satu bidang yaitu perusahaan manufaktur selain itu dikarenakan ketatnya persaingan industri pada perusahaan manufaktur.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas penulis mengemukakan identifikasi masalah dari penelitian ini adalah:

(7)

2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kualitas laba?

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba? 4. Apakah Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh negatif terhadap

kualitas laba?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dalam perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai adalah:

a. Menemukan bukti empiris bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap kualitas laba.

b. Menemukan bukti empiris bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kualitas laba.

c. Menemukan bukti empiris bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laba.

d. Menemukan bukti empiris bahwa investment opportunity set berpengaruh negatif terhadap kualitas laba.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peneliti

(8)

b. Bagi Akademisi

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan kualitas laba dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba.

c. Bagi Investor

Untuk memberikan referensi kepada investor mengenai kualitas laba suatu perusahaan dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan dalam berinvestasi.

d. Bagi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi a.. Penyesuaian akibat penjabaran laporan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penguasaan kosakata siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010 berada pada kategori sangat tinggi , (2)

PETA JABATAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN LAMPUNG.

dengan melibatkan masyarakat sebagai responden guna mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap dan periaku masyarakat terhadap kejadian DBD di Kabupaten Banjar

Peningkatan Kandungan N Tanaman Dan Hasil Padi Gogo Akibat Aplikasi Bakteri Endofitik Penambat N2 Dan Pupuk N Anorganik Pada Tanah Salin. Jurusan Ilmu Tanah

Ctrl+F2 untuk mengak ti fk an modus tampilan Print Preview ... Jika kamu merasa yakin dengan tata letak lembar kerjamu dan akan langsung mencetak, klik tombol Offi ce , lalu

C : cuman … sebenarnya kalo … kalo dibilang papi saya ng sama anak- anaknya pasti saya ng bahkan setelah meninggal saya baru ngeh … memamng papi karakter

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penyusun Kebijakan Sistem dan