PENGARUH UKURAN DAN KEPEMILIKAN BANK TERHADAP KEMAMPULABAAN BANK PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
Emmy HN Pardosi
110522162
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan denagn sesungguhnya
bahwa skripsi saya yang berjudul “ Pengaruh Ukuran dan Kepemilikan Bank
Terhadap Kemampulabaan Bank pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam
skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, September 2013 Yang membuat pernyataan,
i KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan kemudahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa baik dalam pengungkapan, penyajian dan
pemilihan kata-kata maupun pembahasan materi tesis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan saran, kritik dan segala bentuk pengarahan dari semua pihak untuk perbaikan tesis
ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini, khususnya kepada:
1. Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc. Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku ketua Departemen Akuntansi dan Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi S-1 Akuntansi dan Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi
ii 4. Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas
semua waktu, bimbingan dan arahan yang telah diberikan kepada penulis
selama proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
5.
membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi kesempurnaan
skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf administrasi Fakultas ekonomi departemen akuntansi
Universitas Sumatera Utara.
7. Kepada keluarga selaku motivator penulis Parluhutan Pardosi dan Desti Pasaribu. Terima kasih atas semua kasih sayang, doa, dukungan, didikan, dan
semangat yang telah diberikan. Semoga penulis dapat menjadi anak yang dapat dibanggakan. Juga terima kasih kepada abang, kakak dan adikku yang
juga selalu menyemangati penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Terima kasih kepada sahabat khususnya Tyo, Maya, Vita yang telah merelakan waktu dan tenaga untuk membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
9. Pihak-pihak lain yang tidak disebutkan yang telah banyak memberikan
iii ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran bank yang diukur dengan size, dan kepemilikan bank yang diukur dengan ownership terhadap tingkat kemampulabaan yang diukur dengan Return On Equity pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 sebanyak 33 perusahaan. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 22 perusahaan sample. Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dari
adalah analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5%, maka hasil penelitian ini menyimpulkan (1) secara simultan seluruh variabel independen (Size dan Ownership) berpengaruh signifikansi terhadap ROE. (2) size mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemampulabaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia dan (3) ownership tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat kemampulabaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia.
iv ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of bank’s size, as measured by size, and bank’s ownership as measured by ownership to the level of profitability (retun on equity) in the banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
The population in this study are all banking companies listed on Indonesia Stock Exchange in 2009 until 2012 as many as 33 companies. While the sample was determined by the method of purposive sampling to obtain a sample of 22 companies. Types of data used is secondary data obtained from The method of analysis used is multiple regresion analysis.
Based on analysis of multiple regression analysis with a significance level of 5%, the result of this study concluded : (1) From the result of the study the simultant of all dependent variable independen (Size and Ownership) influence significant to ROE.. (2) Size has a positive and significant effect on the level of profitability in the banking companies listed on Indonesia Stock Exchange. (3) ownership has no effect and on the level of profitabilityin the banking companies listed on Indonesia Stock Exchange.
v DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN……… i
KATA PENGANTAR………. ii
ABSTRAK... v
ABSTRACT... vi
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Perumusan Masalah... 5
1.3. Tujuan dan Manfaat hasil penelitian 5 1.3.1. Tujuan Penelitian... 5
1.3.2. Manfaat Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoretis... 7
2.1.1. Pengertian Bank... 7
2.1.2.Fungsi dan usaha bank umum... 7
2.1.3. Jenis-jenis bank... 10
2.1.4. Kemampulabaan... 14
2.1.5. Ukuran Perusahaan…………... 17
2.1.6. Ukuran Dewan Komisaris... 17
2.1.7. Struktur Kepemilikan Perusahaan……… 18
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu………. 19
2.3. Kerangka Konseptual... 23
2.4. Hipotesis... 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian... 26
3.2. Tempat dan waktu penelitian... 26
3.3. Batasan Operasional... 27
3.4. Defenisi Operasional... 27
3.5. Skala Pengukuran Variabel... 28
3.6. Populasi dan sampel Penelitian... 29
3.7. Jenis data... 31
3.8. Metode pengumpulan data... 31
vi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Penelitian... 38
4.2 Analisis Hasil Penelitian... 38
4.2.1. Uji Asumsi klasik 4.2.1.1. Uji Normalitas... 38
4.2.1.2. Uji Multikolonieritas... 41
4.2.1.3. Uji Heterokesdastisitas... 43
4.2.1.4. Uji Autokorelasi... 44
4.2.2 Uji Statistik 4.2.2.1. Analisis Regresi Berganda... 45
4.2.2.2. Uji Koefisien Determinasi... 47
4.2.2.3. Hasil Uji F (Uji Serempak)... 49
4.2.2.4. Hasil Uji t (Uji parsial)... 51
4.3. Pembahasan Hipotesis... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 57
5.2. Saran... 58 DAFTAR PUSTAKA
vii DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu……… 21
Tabel 3.1. Tabel pemilihan populasi dan sampel... 30
Tabel 4.1 Uji kolmogorov smirnov... 39
Tabel 4.2 Uji multikolonieritas... 41
Tabel 4.3 Uji autokorelasi... 45
Tabel 4.4 Analisis Regresi Berganda... 46
Tabel 4.5 Tabel uji koefisien determinasi... 48
Tabel 4.6 Tabel Uji F ... 50
viii DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka konseptual... 24
Gambar 4.1 Uji normalitas (1) : Grafik Histogram... 40
Gambar 4.2 Uji Normalitas (2) : Grafik P-P Plot... 41
ix DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Gambar 2.1 Kerangka konseptual 24
Lampiran 2 Tabel 3.1. Tabel pemilihan populasi dan sampel 30 Lampiran 3 Tabel 4.1 Uji kolmogorov smirnov 39 Lampiran 4 Gambar 4.1 Uji normalitas (1) : Grafik Histogram 40 Lampiran 5 Gambar 4.2 Uji Normalitas (2) : Grafik P-P Plot 41 Lampiran 6 Tabel 4.2 uji multikolonieritas 41
Lampiran 7 Gambar 4.3 Grafik scatterplot 43
Lampiran 8 Tabel 4.3 Uji autokorelasi 45
Lampiran 9 Tabel 4.4 Analisis Regresi Berganda 46 Lampiran 10 Tabel 4.5 Tabel uji koefisien determinasi 48
Lampiran 11 Tabel 4.6 Tabel Uji F 50
Lampiran 12 Tabel 4.7 Tabel Uji Parsial 53
iii ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran bank yang diukur dengan size, dan kepemilikan bank yang diukur dengan ownership terhadap tingkat kemampulabaan yang diukur dengan Return On Equity pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 sebanyak 33 perusahaan. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sehingga diperoleh 22 perusahaan sample. Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dari
adalah analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi 5%, maka hasil penelitian ini menyimpulkan (1) secara simultan seluruh variabel independen (Size dan Ownership) berpengaruh signifikansi terhadap ROE. (2) size mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kemampulabaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia dan (3) ownership tidak mempunyai pengaruh terhadap tingkat kemampulabaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek indonesia.
iv ABSTRACT
This study aimed to examine the effect of bank’s size, as measured by size, and bank’s ownership as measured by ownership to the level of profitability (retun on equity) in the banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
The population in this study are all banking companies listed on Indonesia Stock Exchange in 2009 until 2012 as many as 33 companies. While the sample was determined by the method of purposive sampling to obtain a sample of 22 companies. Types of data used is secondary data obtained from The method of analysis used is multiple regresion analysis.
Based on analysis of multiple regression analysis with a significance level of 5%, the result of this study concluded : (1) From the result of the study the simultant of all dependent variable independen (Size and Ownership) influence significant to ROE.. (2) Size has a positive and significant effect on the level of profitability in the banking companies listed on Indonesia Stock Exchange. (3) ownership has no effect and on the level of profitabilityin the banking companies listed on Indonesia Stock Exchange.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Bank mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian suatu
negara. Peranan bank yang utama yaitu memobilisasi dana dari masyarakat yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas
pelayanan dalam lalu–lintas pembayaran .
Bank merupakan lembaga yang menghimpun dana dari kepercayaan masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada pihak - pihak
yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit maupun bentuk-bentuk lainnya untuk memperlancar perekonomian suatu negara. Kredit yang di salurkan oleh
bank kepada pihak yang membutuhkan dana merupakan bagian terbesar dari asset yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan.
Kondisi ekonomi nasional yang semakin krisis membuat persaingan bisnis
bank semakin ketat sehingga perusahaan harus memiliki pondasi yang kuat agar dapat beroperasi secara efektif dan efisien dalam memanfaatkan asset bank yang
berasal dari masyarakat. Untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka bank harus menjaga kinerja keuangannya dengan menghasilkan laba atau profit yang optimal yang merupakan tujuan utama perusahaan perbankan. Tujuan akhir dari
2 Rasio kemampulabaan merupakan salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba, atau
dengan kata lain kemampulabaan merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya. Kemampulabaan merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur
kinerja suatu bank. Kemampulabaan dapat diproksikan dengan Return On Equity (ROE) yang memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning
dalam kegiatan operasi perusahaan dengan memanfaatkan modal yang dimilikinya. Sehingga dalam penelitian ini ROE digunakan sebagai indikator kemampulabaan perusahaan perbankan.
Return on equity adalah suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam
perusahaan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan ukuran dan kepemilikan bank untuk mewakili karakteristik perusahaan. Ukuran perusahaan menunjukkan
jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dalam mengelola tingkat risiko investasi yang diberikan para stakeholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Ukuran
bank (SIZE) dalam hubungannya dengan total asset yang dimiliki merupakan faktor penting dalam menentukan kemampulabaan bank. Sedangkan Kepemilikan
bank yang dikategorikan pada privately bank dan owned bank.
3 Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar penelitian membandingkan kinerja operasi yang berlaku dalam bank BUMN dan swasta terhadap
praktek-garis terbaik bagi bank yang beroperasi di negara tuan rumah yang sama. Bank milik pemerintah dan bank milik swasta memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan satu sama lain. Bank swasta yang berkantor di negara-negara
berkembang umumnya memiliki keunggulan manajerial keahlian/pengalaman, akses ke modal, penggunaan teknologi informasi, dan kemampuan untuk
diversifikasi risiko, di mana institusi domestik belum dapat menandinginya. Namun, bank swasta baik nasional maupun asing umumnya juga menderita kerugian karena beberapa hal yang berhubungan dengan bahasa dan perbedaan
budaya. Bank milik pemerintah yang merupakan lembaga pendanaan mungkin memiliki keuntungan karena subsidi pemerintah, tetapi juga sering ada kelemahan
karena mandat untuk membuat beberapa jenis pinjaman dan kurangnya disiplin pasar. Kepemilikan bank diduga sebagai indikator kinerja suatu bank. Dengan demikian penting sekali untuk melihat keefektifan dari jenis kepemilikan bank
sehingga dapat diketahui bank dengan kepemilikan apa yang kinerjanya lebih efisien dan efektif.
Kepemilikan saham oleh investor institusional, Moh’d et al. (1998) menyatakan bahwa investor institusional merupakan pihak yang dapat memonitor agen dengan kepemilikannya yang besar, sehingga motivasi manajer untuk
mengatur laba menjadi berkurang.
Penelitian dari Isnanta (2007) yang menyimpulkan bahwa struktur
4 signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian dari Sembiring (2008) menunjukan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja
keuangan atau laba perusahaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian dari Girsang (2010) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris dan komite audit tidak berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dan
ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu , maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Ukuran
5 1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah kepemilikan bank berpengaruh signifikan terhadap kemampulabaan bank?
2. Apakah ukuran bank berpengaruh signifikan terhadap kemampulabaan bank? 3. Apakah kepemilikan dan ukuran bank berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap kemampulabaan bank?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan
pelaksanaan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh ukuran bank (size) kepemilikan bank (variable dummy) secara parsial dan secara simultan terhadap kemampulabaan (ROE) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode
tahun 2009 - 2012.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi penulis diharapkan bahwa dengan melakukan penelitian ini
penulis dapat menambah pengetahuan tentang topik yang diteliti. Serta menambah wawasan tentang perbankan terutama mengenai ukuran dan
6 2. Bagi Investor dan Perbankan, yaitu dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam memprediksi dan mengambil keputusan.
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Bank
Menurut Undang-undang perbankan RI nomor 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang ketentuan umum perbankan, (2004:139) yaitu:
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi
bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah
keuangan.
2.1.2 Fungsi dan Usaha Bank Umum
Menurut Siamat (2004:88), Bank umum sebagai lembaga intermediasi keuangan memberikan jasa-jasa keuangan baik kepada unit
8 Bank melaksanakan beberapa fungsi dasar, yaitu:
1) Fungsi Pokok Bank Umum
a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.
b. Menciptakan uang.
c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.
2) Usaha Bank
a. Menghimpun dana dari masyarakat. b. Memberikan kredit.
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang.
d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atau perintah nasabahnya :
1) Surat-surat wesel termasuk wesel yang diaksep oleh bank. 2) Surat pengakuan utang.
3) Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI). 5) Obligasi.
6) Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun.
7) Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu tahun.
9 f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan
dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga.
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak (custodian).
j. Melakukan penempatan dana dari menambah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa
efek.
k. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian
dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.
l. Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit dan kegiatan wali amanat (trustee).
m. Melakukan kegiatan lain misalnya kegiatan dalam valuta asing, melakukan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura,
10 n. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang.
2.1.3 Jenis – Jenis Bank
a. Dilihat dari Segi Fungsi Bank 1) Bank Umum
Menurut UU Perbankan No 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 3
tentang ketentuan umum, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank).
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Menurut UU Perbankan No 10 tahun 1998 pasal 1 tentang ketentuan umum. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
11 Sifat kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. Kegiatan BPR hanya rneliputi kegiatan
penghimpunan dan penyaluran dana saja, begitu pula dalam hal jangkauan wilayah operasi, BPR hanya dibatasi dalam wilayah tertentu saja.
b. Dilihat dari Segi Kepemilikannya 1) Bank Milik Pemerintah
Bank milik pemerintah adalah bank dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah sehingga
seluuruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.
Bank milik pemerintah daerah (pemda) terdapat di daerah
tingkat I dan tingkat II di masing masing provinsi.
2) Bank Milik Swasta
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta.
3) Bank Milik Koperasi
Bank milik koperasi adalah bank yang kepemilikan
12 4) Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar
negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing jelas kepemilikannya pun dimiliki oleh pihak luar negeri.
5) Bank Milik Campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing
dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga negara Indonesia.
c. Dilihat dari Segi Status
Dilihat dari segi kemampuannya dalam melayani masyarakat
maka bank umum dapat dibagi kedalam 2 macam, yaitu : 1) Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri, travelers cheque, pembukaan dan pembayaran letter of credit dan
13 2) Bank Non Devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk
melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi sebagai bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan kebalikan dari bank devisa, dimana transaksi yang
dilakukan rnasih dalam batas-batas negara.
d. Dilihat dari Segi Menentukan Harga
1) Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional
Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini
adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional.
a) Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para
nasabahnya, menggunakan dua metode yaitu:
Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan maupun untuk produk pinjamannya juga ditentukan
berdasarkan suku bunga tertentu.
b) Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank dapat menggunakan
atau menerapkan berbagai biaya - biaya dalam nominal atau persentase tertentu.
2) Bank yang Bedasarkan Prinsip Syariah
Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian
14 menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.
Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut:
1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan.
4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
5) Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarahwaiqtina).
2.1.4 Kemampulabaan
Kemampulabaan atau disebut dengan rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu. Rentabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Kemampulabaan diukur dengan ROE yang mengukur kemampuan
15 Return on Equity (ROE), yaitu indikator kemampuan suatu unit usaha dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan laba
bersih. ROE dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara laba setelah pajak dengan total ekuitas (Net Income dibagi Total Equity).
Rasio ini menggunakan hubungan antara keuntungan setelah
pajak dengan modal sendiri yang digunakan perusahaan. Yang dianggap modal sendiri adalah saham biasa, agio saham, laba ditahan, saham
preferen dan cadangan-cadangan lain. Return On Equity diperoleh dari Net Income after tax dibagi equity. Semakin tinggi rasio ini menandakan kinerja perusahaan semakin baik atau efisien, nilai equity perusahaan
akan meningkat dengan peningkatan rasio ini. Return On Equity (ROE) yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Definisi ROE menurut Sutrisno (2005:239) :
“Return On Equity (ROE) adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan modal sendiri yang dimiliki.” Definisi ROE menurut Sawir (2005:20) :
“Return On Equity (ROE) merupakan sebuah rasio yang sering dipergunakan oleh pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan yang bersangkutan. ROE mengukur besarnya tingkat pengembalian
16 Definisi ROE menurut Tambun (2007:146) :
“Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur Rate of Return (tingkat imbal hasil) ekuitas. Para analis sekuritas dan pemegang
saham umumnya sangat memperhatikan rasio ini. Semakin tinggi return yang dihasilkan sebuah perusahaan, akan semakin tinggi harganya.”
Definisi ROE menurut Peter M (2002:279) :
“Return On Equity (ROE) mengukur laba entitas pada modal
yang diinvestasikan oleh pemegang saham umum. Rasio ini tidak termasuk kreditur dan pemegang saham. Hanya dana mereka yang disediakan oleh pemegang saham umum dan digunakan untuk
menghitung ROE.”
Dari keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ROE
adalah sebuah rasio yang sering digunakan oleh para pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan dan mengukur besarnya tingkat pengembalian modal perusahaan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut
(White, Sondhi, Fried, 2003 : 135) :
Net Income after Tax
Return on Equity (ROE) = ---
Average Common Equity
Keterangan :
Net Income After Tax adalah laba setelah pajak
17 Semakin besar rasio ROE menunjukkan kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Ada hubungan yang positif antara ROE
dengan harga saham perusahaan yang dapat meningkatkan nilai buku saham perusahaan. (Higgins,1998)
2.1.5 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan
kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dalam mengelola tingkat risiko investasi yang diberikan para stakeholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Jika perusahaan
memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan (maturity) dimana dalam tahap ini arus kas
perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba
dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil (Daniati, 2006).
2.1.6 Ukuran Dewan Komisaris
Dewan komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam
perusahaan,terutama dalam pelaksanaan good corporate governance. Fungsi
monitoring yang dilakukan oleh dewan komisaris dipengaruhi oleh jumlah atau
ukuran dewan komisaris (Siallagan, 2006). Dengan makin banyaknya anggota
dewan komisaris maka badan ini akan mengalami kesulitan dalam menjalankan
18 dari masing-masing anggota dewan itu sendiri, kesulitan dalam mengawasi dan
mengendalikan tindakan dari manajemen, serta kesulitan dalam mengambil
keputusan yang berguna bagi perusahaan. Adanya kesulitan dalam perusahaan
dengan anggota dewan komisaris yang banyak ini membuat sulitnya
menjalankan tugas pengawasan terhadap manajemen perusahaan yang nantinya
berdampak pula pada kinerja perusahaan yang semakin menurun (Nasution,
2007).
2.1.7 Struktur Kepemilikan Perusahaan
Struktur kepemilikan perusahaan (ownership structures) terdiri
dari dua tipe, yaitu struktur kepemilikan yang tersebar (dispersed ownership) kepada outside investors (para pemegang saham publik) dan
struktur kepemilikanyang terkonsentrasi pada segelintir pemegang saham saja(concentrated ownership) (Surya, 2008).
Struktur kepemilikan yang terkonsentrasi kepada segelintir
pemegang saja (concentrated ownership) dapat membuat pelaksanaan kontrol terhadap pihak manajemen menjadi lebih mudah dan juga dapat
menurunkan potensi konflik kepentingan yang timbul karenanya (Surya,2008). Control yang diberikan oleh kepemilikan yang terkonsentrasi pada segelintir pemegang saham saja (concentrated ownership) dapat
menurunkan potensi konflik kepentingan yang dapat menghambat kinerja
19 Struktur kepemilikan menggambarkan komposisi kepemilikan saham dari suatu perusahaan. Struktur kepemilikan juga menjelaskan
komitmen pemilik untuk mengelola dan menyelamatkan perusahaan. Terdapat beberapa literratur yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel yang kemungkinan menjelaskan variasi pengungkapan
sosial dalam laporan tahunan. Struktur kepemilikan yang akan diuji dalam penelitian ini adalah kepemilikan pemerintah dan kepemilikan
asing yang akan diteliti signifikansi pengaruhnya terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Isnanta (2007) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba
dan Kinerja Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur
kepemlikan, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris dan komite audit. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
manajemen laba dan kinerja perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap 51 perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Hasil penelitian ini menemukan bahwa struktur kepemilikan, kepemilikan manajerial, proporsi
20 Sembiring (2008) melakukan penelitian Pengaruh ukuran perusahaan dan
kebijakan pendanaan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan bisnis dan
properti di Bursa Efek Jakarta. Variabel independen yang digunakan pada
penelitian ini antara lain : Ukuran perusahaan dan kebijakan pendanaan. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah perusahaan bisnis dan property yang terdaftar di BEI
pada tahun 2002 – 2006. Total sampel penelitian adalah 12 perusahaan yang
ditentukan berdasarkan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan
sedangkan kebijakan pendanaan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.
Widanar dan Pujiati (2009) meneliti pengaruh struktur kepemilikan
terhadap nilai perusahaan: keputusan keuangan sebagai variabel intervening. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2004 sampai 2006. Teknik analisis data menggunakan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan tetapi tidak
pada kebijakan dividen. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan tetapi berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Kebijakan
hutang maupun kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara tidak langsung melalui kebijakan dividen
sebagai variabel intervening.
Daniel (2011) meneliti pengaruh struktur kepemilikan, ukuran
21 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai 2009. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
struktur kepemlikan, ukuran perusahaan, dan praktek corporate governance. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan perbankan. Penelitian ini dilakukan terhadap 21
perusahaan yang terdaftar di ursa efek Indonesia. Hasil penelitian ini menemukan bahwa struktur kepemilikan, ukuran bank dan praktek corporate governance berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Ringkasan penelitian terdahulu ini dapat dilihat pada tabel 2.1
Nama Peneliti
Judul Variabel Penelitian Kesimpulan penelitian
Rudi isnanta (2007) Pengaruh good corporate governance dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba dan kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Good corporate governancedan, struktur kepemilikan sebagai variabel independen, sedangkan kinerja perusahaan dan Manajemen laba sebagai variabel dependen struktur kepemilikandan good corporate
governance yang di
proksikan dalam KepemilikanManajerial, Proporsi DewanKomisaris dan Komite Auditberpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan tetapi tidak berpengaruh terhadap manajemen laba
22 pada perusahaan bisnis dan properti di Bursa Efek Jakarta Widanar dan Pujiati (2009) Pengaruh struktur kepemilikan terhadap nilai perusahaan: keputusan keuangan sebagai variabel intervening. kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,kebijakan hutang (DER), investasi (IOS), kebijakan dividen (DPR) sebagai variable independen, sedangkan nilai perusahaan (PBV) sebagai variable dependen. Kepemilikan manajerial, kebijakan hutang dan kebijakan dividen berpengaruh positif signifikan pada nilai perusahaan sedangkan kepemilikan institusional
dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara tidak langsung melalui kebijakan dividen sebagai variabel
intervening. Daniel (2011) pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan praktek corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur kepemlikan, ukuran perusahaan, dan praktek corporate governance. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan
perbankan.
Struktur kepemilikan, ukuran bank dan praktek corporate governance
23 2.3 Kerangka Konseptual
Kemampulabaan merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan.
Profitabilitas sangat memegang peranan yang sangat penting untuk masa depan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus memiliki kemampulabaan yang baik untuk menjamin masa depan perusahaan. Kemampulabaan perbankan diukur
dengan ROE.
ROE diukur dengan membandingkan laba setelah pajak dengan rata-rata
total saham biasa. Kemudian terdapat faktor yang mungkin mempengaruhi tingkat kemampulabaan diantaranya adalah ukuran (Size) dan kepemilikan (Ownership).
Ukuran perusahaan yang diproksikan dengan size berpengaruh positif
terhadap tingkat kemampulabaan bank yang diproksikan dengan Return On Equity (ROE). Sehingga semakin besar size maka akan mengakibatkan peningkatan ROE
yang juga berarti tingkat kemampulabaannya meningkat. Begitu pula sebaliknya, jika size turun, maka return on equity (ROE) akan menurun sehingga kemampulabaan menurun juga. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil
hipotesis bahwa ukuran (size) berpengaruh negatif terhadap tingkat kemampulabaan (ROE).
Memiliki jumlah anggota dewan komisaris yang sedikit sehingga dapat
memudahkan koordinasi dalam menjalankan fungsinya, pelaksanaan tugas yang baik
oleh komisaris independen, kemandirian (independency) komite audit untuk
menghasilkan kinerja yang baik dalam mendeteksi kecurangan dan hal-hal yang
berpotensi menghasilkan resiko, memiliki struktur kepemilikan yang terkonsentrasi
24 dan memiliki ukuran perusahaan yang besar secara bersama-sama dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat
diambil hipotesis bahwa kepemilikan (Ownership) berpengaruh positif terhadap kemampulabaan (ROE).
Dari uraian di atas maka yang menjadi variabel bebas (independent variable)
dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diproksikan dengan size dan kepemilikan perusahaan yang diproksikan dengan ownership. Dan Tingkat
Kemampulabaan yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE) yang merupakan variabel terikat (dependent variable). Sehingga kerangka konseptualnya dapat digambarkan sebagai berikut :
[image:37.595.144.471.456.696.2]Pengaruh Ukuran (size) dan Kepemilikan Bank (ownership) Terhadap Kemampulabaan Bank (ROE)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Ukuran Bank
(size) X1
Kepemilikan Bank (Ownership)
X2
Tingkat Kemampulabaan
25 2.4 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori, dan kerangka pemikiran maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Ukuran bank secara parsial berpengaruh terhadap kemampulabaan bank pada perusahaan perbankan di BEI.
H2 : Kepemilikan bank secara parsial berpengaruh terhadap kemampulabaan bank pada perusahaan perbankan di BEI.
26 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif (causative). Kausatif merupakan penelitian dengan menggunakan karakteristik masalah berupa
hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menguji hubungan antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Dimana penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat. Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh Risiko Kredit (X1) dan Tingkat Kecukupan Modal (X2) sebagai variabel
independen terhadap Tingkat Profitabilitas (Y) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai variabel dependen.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia serta menggunakan metode electronic research dan library research gunamendapatkan tambahan informasi lainnya melalui akses internet ke website
Bursa Efek Indonesia (BEI), dan link lainnya yang relevan.
27 3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional digunakan sebagai batasan dalam penelitian.
Batasan masalah dalam penulisan ini terbatas pada rasio keuangan yang terdiri dari variabel ukuran bank yang diproksikan dengan Size dan kepemilikan bank yang diproksikan dengan Ownership dalam hubungannya terhadap
kemampulabaan yang diukur dengan Return on Equity (ROE) pada perusahaan perbankan yang listed di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai dengan 2012.
3.4 Defenisi Operasional
Untuk menjaga kesalahpahaman dan untuk menyamakan persepsi, maka
perlu dikemukakan definisi operasional variabel penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
a. Kemampulabaan
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh besarnya variabel independen. Variabel Dependen dalam penelitian ini
adalah tingkat kemampulabaan.
Kemampulabaan adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dalam suatu periode tertentu. Kemampulabaan ini diukur dengan menggunakan ROE yang merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan rata – rata total saham biasa.
Net Income after Tax
Return on Equity (ROE) = ---
28 Keterangan :
Net Income After Tax adalah laba setelah pajak
Average Common Equity adalah rata-rata total saham biasa.
2. Variabel Bebas ( Independent Variable ) a. Ukuran Bank
Ukuran bank menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan
tumbuhnya suatu bank yang mengindikasikan kemampuan dalam mengelola tingkat risiko investasi yang diberikan para stakeholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka.
b. Kepemilikan Bank
Struktur kepemilikan menggambarkan komposisi kepemilikan
saham dari suatu perusahaan. Struktur kepemilikan juga menjelaskan
komitmen pemilik untuk mengelola dan menyelamatkan perusahaan.
Struktur kepemilikan yang akan diuji dalam penelitian ini adalah kepemilikan pemerintah dan kepemilikan asing yang akan diteliti
signifikansi pengaruhnya terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variable pada penelitian ini yaitu Kemampulabaan (ROE),
29 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek yang memenuhi syarat-syarat
tertentu dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Populasi yang akan diamati dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama tahun pengamatan yaitu dari tahun 2010 sampai 2012,
dengan jumlah populasi sebanyak 33 perusahaan perbankan yang telah go public. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu
pemilihan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu. Kriteria yang akan digunakan adalah:
1. Bank yang terdaftar di BEI dan tidak mengalami delisting selama
periode tahun pengamatan ( 2009 – 2012 )
2. Bank yang mengeluarkan laporan keuangan berturut-turut pada tahun
pengamatan.
3. Bank yang tidak memiliki nilai ROE negatif.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini yang memenuhi
30 Tabel 1
Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan No. Kode
Bank Nama Perusahaan
Kriteria
Ket. 1 2 3
1. AGRO Bank Agroniaga Tbk √ √ √ S1
2. BABP Bank ICB Bumi Putra Tbk √ √ x BS 3. BACA Bank Capital Indonesia Tbk √ √ √ BS 4. BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk √ √ √ S2 5. BBCA Bank Central Asia Tbk √ √ √ S3
6. BBKP Bank Bukopin Tbk √ √ √ S4
7. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk √ √ √ S5 8. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk √ √ √ S6 9. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk √ √ √ S7 10. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk √ √ x BS
11. BCIC Bank Mutiara Tbk √ √ √ S8
12. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk √ √ √ S9 13. BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk √ √ x BS 14. BJBR Bank Jawa Barat dan Banten Tbk x √ √ S10 15. BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
Tbk
x √ √ BS
16. BKSW Bank Kesawan Tbk x √ √ BS
17. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk √ √ √ S11
18. BNBA Bank Bumi Arta Tbk √ √ √ S12
19. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk √ √ √ S13
20. BNII Bank Internasional Indonesia Tbk √ √ √ S14
21. BNLI Bank Permata Tbk √ √ √ S15
22. BSIM Bank Sinarmas Tbk x √ √ S16
23. BSWD Bank Swadesi Tbk √ √ √ BS
24. BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk √ √ √ S17
25. BVIC Bank Victoria Tbk √ x √ S18
31
27. MAYA Bank Mayapada Tbk x √ √ S20
28. MCOR Bank Windu Tbk √ √ √ S21
29. MEGA Bank Mega Tbk √ √ √ S22
30. NISP Bank OCBC NISP Tbk √ √ √ S23
31. NOBU Bank National Nobu Tbk √ √ x BS
32. PNBN Bank Panin Tbk √ √ √ S24
33. SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk √ √ √ BS Sumber : www.idx.co.id
Keterangan : S= sampel ; BS= Bukan Sampel
3.7 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data ini diperoleh dari laporan keuangan perbankan tahun 2010 - 2012 yang di
terbitkan dari ICMD dan BEI. Sumber data adalah data sekunder yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory,
(Indonesia Stock Exchange), da
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelusuran dengan komputer yaitu teknik pengumpulan data-data atas kejadian historis yang
tertulis dalam dokumen atau berupa arsip data dengan format elektronik. Data yang dikumpul adalah data yang berkenaan dengan objek yang diteliti yang diperoleh dari Indonesian Stock Exchange (IDX). Peneliti juga melakukan
32 masalah yang diteliti guna memperoleh dasar teoritis dan acuan untuk mengolah data yang diperoleh dari penelusuran Internet.
3.9 Teknik Analisis Data
Sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesis, maka analisis data ini
bertujuan untuk mengetahui peran masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Sebelum melakukan analisis regresi, ada
beberapa syarat pengujian yang harus dipenuhi agar hasil olahan data benar-benar menggambarkan apa yang menjadi tujuan penelitian yaitu :
1. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi. Pengujian ini meliputi :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel independent dan variabel dependen atau keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat diuji dengan kolmogorof-Smirnof (Sulaiman, 2004:
33 pengambilan keputusan uji normalitas ini adalah jika nilai signifikan uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05 berarti variabel
dinyatakan terdistribusi normal, dan begitu pula sebaliknya jika angka signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antara variabel bebas atau tidak. Adapun cara pendeteksiannya adalah jika multikolineraritas
tinggi,kemungkinan diperoleh R2
c. Uji Heterokesdatisitas
yang tinggi tetapi tidak satupun atau sangat sedikit koefisien yang ditaksir yang
signifikan/penting secara statistic (Sulaiman, 2004: 89) Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas.
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap disebut
sebagai homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
34 heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot atau nilai prediksi
variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Jika variabel bebas signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel terikat, maka indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika variabel bebas tidak signifikan (sig > 0,05), berarti model terbebas dari heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier berganda terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan
sebagai berikut (Wahid Sulaiman, 2004: 89):
a. 1,65 < DW < 2,35 berarti tidak terjadi autokorelasi b. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 berarti tidak
dapat disimpulkan
35 2. Uji Statistik
a. Analisis Regresi Berganda
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah Size dan Ownership berpengaruh terhadap Tingkat Kemampulabaan. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah teknik analisis regresi
berganda, karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari satu. Teknik analisis regresi berganda merupakan teknik uji yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan analisis regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: Y i,t = a + b1 Size i,t + b2
Ownership i,t + e1 Keterangan: Y i,t = Tingkat Kemampulabaan ; a = Konstanta; b1,2 = Koefisien regresi dari setiap variabel bebas Size; i,t = Ukuran Bank, Ownership; i,t = Kepemilikan Bank ;e1 =
Standar error.
b. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai R2 terletak antara 0 sampai dengan 1 (0 ≤ R 2 ≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R2
mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0≤ R 2 ≤1). Semakin besar nilai R2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi
36 secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen (Sulaiman,2004:86).
c. Uji F-statistik
Uji f digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap
variabel dependen (Wahid Sulaiman,2004:86). Langkah-langkah Uji f sebagai berikut :
1. Menentukan Hipotesis
Ho : β = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Ha : β ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama -sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2. Menentukan Tingkat Signifikan
Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5% artinya risiko kesalahan mengambil keputusan 5%
3. Pengambilan Keputusan
a. Jika probabilitas (sig F) > α (0,05) maka Ho diterima, artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen
b. Jika probabilitas (sig F) < α (0,05) maka Ho ditolak, artinya
37 d. Uji T ( Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji variabel-variabel
independen secara individu berpengaruh dominan dengan taraf signifikansi 5%. Langkah-langkah dalam menguji t adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan Hipotesis
Ho : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Size dan Ownership secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROE. Ha : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Size dan Ownership secara parsial berpengaruh terhadap ROE.
2. Menentukan Tingkat Signifikan
Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5%, artinya risiko kesalahan mengambil keputusan adalah 5%
3. Pengambilan Keputusan
a. Jika probabilitas (sig t) > α (0,05) maka Ho diterima, artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Ys) .
b. Jika probabilitas (sig t) < α (0,05) maka Ho ditolak, artinya
38 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini diperoleh dari internet melalui situs www.idx.co.id,
dipublikasikan setelah audit oleh auditor independen pada tahun 2009 sampai dengan 2012. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi
berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian
menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 17. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, diperoleh 22 perusahaan perbankan yang memenuhi
kriteria dan menjadi sampel dalam penelitian ini selama periode tahun 2009 sampai dengan 2012 yang dapat dilihat pada tabel. 3.1. Tabel pemilihan
populasi dan sampel.
4.2. Analisis Hasil Penelitian 4.2.1. Uji Asumsi klasik
4.2.1.1. Uji Normalitas
39 dengan kolmogorov-Smirnov (Sulaiman, 2004: 18). Uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilakukan untuk menguji apakah
residual terdistribusi secara normal. Dasar pengambilan keputusan uji normalitas ini adalah
1. jika nilai signifikan uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05
berarti variabel dinyatakan terdistribusi normal, dan begitu pula sebaliknya,
2. jika angka signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Hasil data uji normalitas dengan menggunakan tes
kolmogorov smirnov ditunjukkan oleh tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1
Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROE SIZE Ownership
Unstandardi
zed
Predicted
Value
N 88 88 88 88
Normal Parametersa,,b Mean 18.5236 31.2159 1.1364 18.5236364
Std. Deviation 9.90071 1.77109 .34514 5.44953635
Most Extreme Differences Absolute .107 .160 .517 .119
Positive .107 .133 .517 .119
Negative -.062 -.160 -.346 -.109
Kolmogorov-Smirnov Z 1.006 1.498 4.852 1.115
Asymp. Sig. (2-tailed) .264 .023 .000 .166
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
40 Dari hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui bahwa besarnya nilai kolmogorov smirnov adalah 1.115 dan
signifikansi pada 0.166 maka disimpulkan data terdistribusi secara normal karena nilai signifikansinya > 0.05 yaitu 0.166.
Pengujian normalitas data tidak hanya dapat menggunakan
uji kolmogorov smirnov, tetapi secara kasat mata dapat dilihat pada grafik histogram dan grafik P-P Plot dari data yang
digunakan dalam penelitian. Suatu data akan terdistribusi secara normal jika nilai probabilitas yang diharapkan adalah sama dengan probabilitas pengamatan. Pada grafik P-P Plot,
kesamaan antara nilai probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan ditunjukkan dengan garis diagonal yang
merupakan perpotongan antara garis probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan.
Berikut ini adalah hasil pengujian normalitas data dalam
[image:53.595.198.468.636.769.2]bentuk grafik histogram dan grafik P-P Plot.
Gambar 4.1
Uji Normalitas (1) : Histogram
Gambar 4.1
Uji normalitas (1) : Grafik Histogram Sumber : Lampiran 4 (Data diolah oleh SPSS)
41 Gambar 4.2
[image:54.595.200.495.209.409.2]Uji Normalitas (2) : Grafik P-P Plot
Gambar 4.1 memperlihatkan pola distribusi yang normal dan
gambar 4.2 juga telah menunjukkan data terdistribusi normal melalui penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal probability plot.
[image:54.595.174.418.614.734.2]4.2.1.2. Uji multikolinieritas Tabel 4.2 Uji multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
SIZE .715 1.399
Ownership .715 1.399
42 Sumber : Lampiran 6 (Data diolah oleh SPSS)
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi antara variabel independen.
Hasil pengujian asumsi multikolinieritas
menunjukkan di dalam model tidak terjadi multikolinieritas. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian uji multikolinieritas dibawah ini
Pedoman untuk melihat suatu model regresi bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variation Inflation Factor (VIF). Jika VIF > 5 maka variabel ada masalah
multikolinieritas, tetapi jika VIF<5 maka tidak dapat masalah multikolinieritas. Jika tolerance <0.1 maka variabel memiliki
masalah multikolinieritas, tetapi jika tolerance >0.1 maka variabel tidak memiliki masalah multikolinieritas.
Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa penelitian ini
bebas dari multikolinieritas. Hal ini terlihat dari perbandingan antara nilai tolerance dan VIF yang dimiliki masing-masing
43 10, yaitu 1.399. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model
regresi.
4.2.1.3. Uji Heterokesdastisitas
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap disebut sebagai homokedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokesdastisitas atau tidak terjadi heterokesdastisitas. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas.
44 Sumber : Lampiran 7 (Data diolah oleh SPSS)
Berdasarkan grafik scatterplot dapat dilihat bahwa
penyebaran residual tidak teratur, menyebar secara acak tanpa adanya pola yang jelas baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan
grafik tersebut adalah tidak terjadi heterokedastisitas pada data yang digunakan dalam penelitian.
4.2.1.4. Uji Autokorelasi
Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda terdapat korelasi antara residual pada periode t
dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (D-W) dengan ketentuan sebagai berikut
(Wahid Sulaiman, 2004: 89):
a. 1,65 < DW < 2,35 berarti tidak terjadi autokorelasi
b. 1,21<DW<1,65 atau 2,35<DW<2,79 berarti tidak dapat disimpulkan
45 Tabel 4.3
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.784
a. Predictors: (Constant), Ownership,
SIZE
b. Dependent Variable: ROE
Sumber : Lampiran 8 (Data diolah oleh SPSS)
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson (D-W) menunjukkan angka sebesar 1.784 .
Dengan jumlah variabel bebas (k)=2, dengan jumlah sampel (n)= 88, maka nilai batas bawah (dl)=1,61 dan batas nilai atas
(du)=1,70. Berdasarkan uji di atas dapat dilihat bahwa nilai
Durbin-Watson hitung 1.784 terletak didaerah 1,70 < 1,784 < 2,39, (4-1,61) sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik autokorelasi.
4.2.2. Uji Statistik
4.2.2.1 Analisis Regresi Berganda
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah ukuran bank
(size) dan kepemilikan bank (ownership) berpengaruh terhadap kemampulabaan (ROE) . Dalam penelitian ini, teknik yang
46 variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari satu. Persamaan analisis regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut: Y i,t
= a + b1size i,t + b2ownership i,t + e1 Keterangan: Y i,t = Tingkat Kemampulabaan ; a = Konstanta; b1,2 = Koefisien regresi dari setiap variabel bebas size; i,t = Ukuran Bank,
[image:59.595.143.487.287.462.2]Ownership; i,t = Kepemilikan Bank ;e1 = Standar error.
Tabel 4.4
Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -69.208 17.108
SIZE 2.692 .599 .482 .715 1.399
Ownershi
p
3.245 3.073 .113 .715 1.399
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Lampiran 9 (Data diolah oleh SPSS)
Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients. Berdasarkan tabel di atas maka model regresi yang digunakan
adalah :
ROE = -69.208 + 2.692 SIZE + 3.245 OWNERSHIP
Berdasarkan model regresi dan tabel 4.5 di atas maka hasil regresi berganda dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Persamaan regresi linear berganda diatas, diketahui
variabel-47 variabel independen (ukuran bank (size) dan kepemilikan bank (ownership)) diasumsikan konstan, maka variabel dependen
yaitu tingkat kemampulabaan ROE akan turun sebesar -69.208. 2. Koefisien variabel ukuran bank (size) = 2.692 berarti setiap kenaikan size sebesar 1 akan menyebabkan kenaikan ROE
sebesar 2.692.
3. Berdasarkan tabel diatas, koefisien variabel kepemilikan bank
sebesar 3.245 artinya:
ROE pada dummy 1=privately bank
ROE = -69.208+ 3.245 (1) Ownership =-65.963
Berarti bahwa setiap kenaikan kepemilikan bank pada privately bank sebesar 1 akan menyebabkan penurunan ROE
pada privately bank sebesar 65.963 ROE pada dummy 2=owned bank
ROE = -69.208 + 3.245 (2) ownership = -69.208 + 6.49
= -62.718
Berarti bahwa setiap kenaikan kepemilikan bank pada owned
bank sebesar 1 akan menyebabkan penurunan ROE pada owned bank sebesar 62.718.
4.2.2.2 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
48 1 (0 ≤ R2≤ 1). Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0≤ R2
Hasil data uji koefisien determinasi dengan menggunakan spss
oleh tabel 4.5 berikut : ≤1).
Tabel 4.5
Tabel uji koefisien determinasi Model Summaryb
Model R R Square
1 .550a .303
a. Predictors: (Constant), Ownership, SIZE
b. Dependent Variable: ROE
Sumber : Lampiran 10 (Data diolah oleh SPSS)
Dari tabel 4.5 di atas maka dapat dilihat bahwa nilai R
sebesar 0.550 atau 55%. Itu artinya hubungan antara variabel independen yaitu ukuran bank (size) dan kepemilikan bank (ownership) terhadap variabel dependen yaitu tingkt
kemampulabaan (ROE) adalah 55%. Angka sebesar 55% mengindikasikan bahwa ukuran bank (size) dan kepemilikan
bank (ownership) secara bersama-sama memiliki hubungan yang kuat dengan tingkat kemampulabaan (ROE).
Nilai R Square (R2) pada tabel 4.5 sebesar 0.303 atau
49 yaitu tingkat kemampulabaan (ROE) sebesar 30.3% atau R2 sebesar 0.303 menunjukkan adanya perubahan-perubahan
sebesar 30.3% yang terjadi pada tingkat kemampulabaan (ROE) yang disebabkan oleh ukuran bank (size) dan kepemilikan bank (ownership) secara bersama-sama.
Sedangkan sisanya sebesar 60.7% diterangkan oleh variabel lain yang tidak di masukkan dalam model regresi pada
penelitian ini.
4.2.2.3 Hasil Uji F-statistik
Uji f digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel
independen secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen.
1. Menentukan Hipotesis
Ho : β = 0, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
H1 : β ≠ 0, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
2. Menentukan Tingkat Signifikan
50 3. Pengambilan Keputusan
a. Jika probabilitas (sig F) > α (0,05) maka Ho diterima,
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen
b. Jika probabilitas (sig F) < α (0,05) maka Ho ditolak, artinya
[image:63.595.131.535.370.475.2]ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependen.
Tabel 4.6 Tabel uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2583.678 2 1291.839 18.472 .000a
Residual 5944.413 85 69.934
Total 8528.091 87
a. Predictors: (Constant), Ownership, SIZE
b. Dependent Variable: ROE
Sumber : Lampiran 11 (Data diolah oleh SPSS)
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa hasil uji F
menunjukkan nilai Fhitung sebesar 24.433 dengan signifikansi sebesar 0.000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil daripada 0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa Artinya variabel independen yaitu ukuran bank (size) dan kepemilikan bank (ownership) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap tingkat
51 membandingkan Fhitung dengan Ftabel maka Ftabel dapat dilihat dalam tabel F pada α 0,05 dengan derajat bebas/degree of
freedom (df) untuk pembilang sebesar 2, dan derajat penyebut 88 (df untuk penyebut= n – k berarti 88 − 3=85 ) sehingga dapat
diketahui bahwa nilai Ftabel adalah sebesar 3,10. Nilai Ftabel
(3.10) tersebut lebih kecil daripada nilai Fhitung (18.472) pada tabel ANOVA sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel
dependen sehingga hipotesis yang diajukan yaitu ukuran bank (size) dan kepemilikan bank (ownership) berpengaruh secara
simultan terhadap tingkat kemampulabaan (ROE) diterima. Artinya, setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen ukuran bank (size) dan kepemilikan bank (ownership) secara
simultan atau bersama-sama akan berpengaruh pada tingkat kemampulabaan (ROE) pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI.
4.2.2.4 Hasil Uji T ( Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk menguji variabel-variabel independen secara individu berpengaruh dominan dengan taraf signifikansi
52 1. Merumuskan Hipotesis
Ho : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antar variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). NPL dan CAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA
H1 : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signif