BAB III
AMAL USAHA PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH BANDINGAN
A.Amal Usaha Muhammadiyah di Bidang Pendidikan
Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang selain bergerak
dalam bidang amar maruf nahi munkar, Muhammadiyah juga bergerk aktif
dibidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari salah satu latar belakang
didirikannya Muhammadiyah yaitu lembaga pendidikan yang dimiliki umat
Islam belum mampu menyiapkan generasi yang siap mengemban misi selaku
Khalifah Allah di atas bumi (Pasha dan Darban, 2009:102). Kenyataannya
pendidikan yang ada di Indonesia lebih banyak pada mata pelajaran umum
seperti matematika, IPA, IPS, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk mata
pelajaran agama hanya ada satu mata pelajaran Agama Islam.
Muhammadiyah berusaha untuk menghadirkan sekolah-sekolah yang
menyediakan mata pelajaran umum dan pelajaran agamnya itu seimbang.
Sekolah yang berada di bawah naungan Muhammadiyah pun sudah ada, dari
Bustanul Athfal (BA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah
(MTs), SMA/SMK, dan Universitas Muhammadiyah. Setiap cabang
Muhammadiyah memiliki sekolah yang berada di bawah naungannya.
Misalnya di Cabang Muhammadiyah Bandingan ada beberapa sekolah yang
1. Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bandingan.
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah merupakan sekolah yang
berada dibawah naungan Muhammadiyah bagian pendidikan. Madrasah
Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) merupakan sekolah yang setara dengan
sekolah dasar (SD) yang berada di bawah Dinas Pendidikan. Perbedaan
antara sekolah MIM dan SD terdapat pada mata pelajarannya yaitu MIM
seimbang antara mata pelajaran agama dengan mata pelajaran umum
sedangkan di SD sebagian besar mata pelajaran lebih ke mata pelajaran
umum.
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bandingan berdiri mulai
tahun 1968. Pada saat itu MIM Bandingan sudah mempunyai bangunan
sendiri walaupun seadanya. Dulu kelasnya hanya ada 3 ruang kelas dan
pengajarnya juga hanya ada 1. Sarana prasarana berupa kursi dan meja pun
sudah ada tetapi memang masih seadanya. Seiring berjalannya waktu dari
segi bangunan dan guru mulai bertambah. Dana yang didapatkan untuk
melengkapi sarana dan prasarana dari persyarikatan Muhammadiyah
Bandingan (wawancara Bahrudin tanggal 31 Mei 2017).
Dalam proses pembelajaran MIM Bandingan sampai sekarang
masih menggunakan kurikulum KTSP, akan tetapi untuk pelajaran Agama
Islam sedang dalam pendekatan untuk menggunakan kurikulum 2013.
MIM Bandingan dalam menggunakan kurikulum yang dipakai mengikuti
kebijakan yang dibuat oleh kementrian Agama. Sebenarnya MIM
saja, dan kembali menggunakan kurikulum KTSP. Pada tahun 2018 semua
sekolah baik swasta maupun negeri harus sudah menggunakan kurikulum
2013. Akan tetapi dikarenakan MIM Bandingan merupakan sekolah
swasta, kalau harus menggunakan kurikulum 2013 perlu persiapan yang
banyak, karena MIM Bandingan belum memilki perangkat pebelajaran
yang mendukung untuk pembelajran dengan menggunakan kurikulum
2013. Selain itu juga masih diperlukan pelatihan guru mengenai
pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013 (wawancara Hasti
Nuraeni, S.Pd tanggal 23 Mei 2017).
Mata pelajaran yang diajarkan lebih seimbang antara pelajaran
umum dan pelajaran agama, dimana pelajaran agama dibagi menjadi
beberapa mata pelajaran yaitu Bahasa Arab, fiqih, Akidah Akhlak, Qur’an
Hadist, dan sejarah kebudayaan Islam (SKI). Dengan adanya pembagian
mata pelajaran menjadi lebih dari satu maka diharapkan siswa dapat lebih
memahami secara mendalam mengenai agama Islam karena sudah
dipisah-pisah. Walaupun nantinya siswa di MIM akan lebih banyak waktu untuk
belajar karena bertambahnya mata pelajaran yang mereka dapatkan di
MIM, akan tetapi dengan begitu siswa menjadi memahami pelajaran
agama Islam.
Walaupun MIM Bandingan merupakan sekolah swasta, akan tetapi
tenaga pendidik yang mengajar di MIM Bandingan semuanya sudah
sarjana sesuai dengan bidangnya masing-masing. Seperti guru olahraga
pendidikan olahraga. Jumlah guru yang ada di MIM Bandingan berjumlah
8 orang, dan 1 orang Kepala Sekolah yang juga mengajar, jadi jumlah
pengajar di MIM Bandingan ada 9 orang.
Selain memiliki tenaga pendidik yang sudah sarjana semua, sarana
dan prasarana yang dimiliki oleh MIM Bandingan juga cukup memadai.
Dengan adanya ruang kelas kelas, ruang UKS, ruang guru, halaman
sekolah, dan lain sebagainya. Akan tetapi sarana berupa ruang kelas
memang belum sesuai dengan standar kelas yang seharusnya. Karena
MIM Bandingan hanya memiliki 7 ruang kelas sedangkan ssatu ruangan
dipinjam oleh BA untuk ruangan mengajarnya, jadi tersisa 6 ruang kelas.
Sedangkan kelas 3 dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas A dan B, hal ini
karena jumlah siswa kelas 3 lebih dari 35. Padahal jumlah satu kelas yang
efektif itu maksimal sampai 32 anak, maka dari itu kelas 3 dibagi menjadi
2, kelas 3B satu ruangan dengan ruang UKS. Dengan pembangunan yang
dibiayai sendiri dan dengan bantuan dari yayasan MIM Bandingan
senantiasa beusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi perangkat
sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Seperti sarana ruang kelas, dan
prasarana seperti meja,kursi, alat peraga, alat olahraga, dan lain
sebagainya.
Kendala yang dihadapai oleh MIM Bandingan adalah pola pikir
masyarakat yang masih kurang percaya terhadap sekolah swasta. Banyak
orang tua masih sering menganggap kalau sekolah negeri lebih baik dari
Padahal saat ini sekolah swasta juga tidak kalah jauh dengan sekolah
negeri yang ada. Dengan kendala yang seperti itu maka yang dilakukan
MIM Bandingan dalam menarik minat orang tua agar menyekolahkan
anaknya di MIM Bandingan adalah dengan cara merubah pola pikir
masyarakat terlebih dahulu (wawancara Hasti Nuraeni tanggal 23 Mei
2017).
Usaha yang dilakukan dalam mengubah pola pikir orang tua yang
seperti itu adalah dengan cara menerapkan pendidikan Akhlak, yaitu
dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif dan baik untuk anak.
Sebagai contoh, mengadakan TPQ di sekolah, dan menerpkan kedisplinan
kepada guru dan siswa MIM Bandingan. Selin itu usaha yang dilakukan
MIM Bandingan dalam menarik orang tua dan anak-anak untuk sekolah di
MIM Bandingan adalah dengan membuat kegatan kesenian yang sedang
disenangi oleh masyarakat dan di sekolah lain belum ada seperti
kenthongan. Yang paling utama adalah meningkatkan prestasi akademik
siswa agar masyarakat percaya bahwa sekolah di swasta terutama di MIM
Bandingan juga siswanya dapat berprestasi (wawancara Hasti Nuraeni
tanggal 23 Mei 2017).
Prestasi yang didapatkan oleh MIM Bandingan baik dalam bidang
akademik maupun non akademik dapat memberikan bukti bahwa MIM
Bandingan juga dapat menghasilkan anak berprestasi. Prestasi yang
pernah didapat dalam bidang akademik antara lain selama beberapa tahun
tertinggitingkat kecamatan dan mendapatkan beasiswa dari kabupaten,
mengikuti lomba matematika dan dapat masuk ke tingkat kabupaten,dan
dapat menduduki peringkat ke 10 SD dan MI sekecamatan dari 38 sekolah
(wawancara Hasti Nuraeni tanggal 23 Mei 2017).
Dalam bidang non akademik prestasinya pun tidak kalah jauh
dengan prestasi akademiknya, karena terakhir kali MIM Bandingan
memenangkan lomba marching band yang akan tampil di tingkat
Karesidenan. Selain itu juga ada lomba pidato Bahasa Arab, dan seni
kaligrafi yang dapat dimenangkan oleh anak-anak MIM Bandingan. Pihak
MIM Bandingan memang sering mengikutsertakan siswa-siswanya ke
berbagai lomba karena dengan sering mengikuti event-event maka siswa
akan mendapatkan pengalaman dan keberanian untuk tampil di luar
sekolah (wawancara Hasti Nuraeni, S.Pd tanggal 23 Mei 2017).
Prestasi yang didapat oleh MIM Bandingan baik akademik dan non
akademik yang telah dicapai sedikit demi sedikit dapat mengubah pola
pikir masyarakat yang berpendapat kalau sekolah negeri lebih baik dari
pada sekolah swasta. Selain itu juga kegiatan-kegiatan yang membawa
anak mejadi lebih baik, seperti adanya ekstrkurikuler Tapak Suci,
pramuka, Tahfidz Quran, dan baca tulis quran (BTQ) yang wajib diikuti
semua siswa setelah pembelajaran selesai juga menjadi dorongan orang
tua untuk menyekolahkan anaknya di MIM Bandingan. Saat ini MIM
Bandingan sudah memiliki banyak siswa yang dulu hanya ada 110 siswa
siswa. Usaha yang akan terus dilakukan untuk menghadapi saingan
antarsekolah yang semakin ketat adalah dengan terus melakukan inovasi,
kreatif, dan mengtikuti perkembangan jaman yang sesuai dengan visi dan
misi MIM Bandingan ( wawancara Hasti Nuraeni, S.Pd tanngtgtal 23 Mei
207)
2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah 03 Bandingtan.
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhamadiyah merupakan sekolah
yang setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sekolah ini sama
seperti MIM Bandingan yang berada dibawah Muhammadiyah di bagian
pendidikan. MTs Muhammadiyah Bandingan mulai berdiri pada tahun
1970, dulunya merupakan pendidikan guru agama (PGA) yang beralih
menjadi MTs Muhammadiyah 03 Bandingan. Beralihnya dari PGA ke
MTs yaitu karena di wilayah lain terdapat juga PGA Muhammadiyah dan
banyak yang beralih ke MTs Muhammadiyah, maka PGA yang ada di
Bandingan pun beralih ke MTs dari awal 1970 (wawancara Aji Margono
tanggal 22 April 2017).
MTs Muhammadiyah 03 Bandingan dalam proses pembelajaranya
masih menggunkan kurikulum KTSP. Mata pelajarananya pun sama
dengan mata pelajaran yang ada di MIM Bandingan yaitu pelajaran umum
dan agamanya seimbang. Hanya saja pada saat di MTs tinggal
melanjutkan dan sedikit mengulang yang sudah diajarkan di MIM. Jumlah
guru yag ada di MTs 03 Bandingan ada 23 guru dan 3 karyawan sekolah
Sarana dan prasarana yang ada di MTs Muhammadiyah 03
Bandingan masih ada beberapa kekurangan. Sekolah ini memiliki ruang
kelas sebanyak 15 ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Selain ruang kelas terdapat juga ruang perpustakaan, ruang
guru, TU, koperasi sekolah, masjid sekolah dan juga terdapat halaman
sekolah yang cukup luas. Terdapat ruangan laboratorium (TIK) untuk
pembelajaran komputer siswa walaupun masih terbatas. Tidak bisa
dipungkiri kalau pengembangan sarana dan prasaran untuk memenuhi
kebutuhan sekolah baik dalam hal perangkat pembelajaran maupun hal
lain masih terkendala masalah biaya karena dana yang didapat oleh
sekolah hanya dari yayasan Muhammadiyah, akan tetapi meskipun dengan
sarana dan prasarana yang seadanya sekolah tetap berusaha untuk
memajukan sekolah (wawancara Aji Margono tanggal 22 April 2017).
Fasilitas yang diberikan oleh pihak sekolah selain fasilitas yang
menunjang bidang akademik, sekolah juga menyediakan fasilitas lain
seperti kantin sekolah, masjid sekolah, dan ada juga sepeda milik sekolah
yang dapat dipakai oleh siswa MTs Muhammadiyah 03 Bandingan. sepeda
itu digunakan untuk membantu siswa yang rumahnya jauh dan masih
dapat dijangkau dengan menggunakan sepeda. Siswa yang sekolah di MTs
Muhammadiyah 03 Bandingan rata-rata dari wilayah kecamatan
Kejobong, tetapi ada juga dari wilayah kecamatan Kaligondang.
Dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa, pihak
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di MTs Muhammadiyah 03 Bandingan
antara lain sepak bola, bola voli, bulu tangkis, tapak suci, pramuka, dan
marching band. Khusus pramuka karena Muhammadiyah terdapat juga
Hisbul wathan (HW), maka setiap pramuka diselipi juga materi HW.
Setiap siswa diwajibkan untuk mengikuti salah satu ekstra yanga ada di
MTs Muhammadiyah 03 Bandingan, pilihan yang akan mereka ambil
terserah mereka dan sesuai bakat mereka, jadi sekolah hanya
mengembangkan bakat yang sudah mereka miliki. Pembimbing dari
setiap ekstra didatangkan dari luar sekolah yang sesuai dengan
bidangnya, hal ini agar siswa dapat belajar langsung dari ahlinya.
Prestasi yang dimiliki MTs Muhammadiyah 03 Bandingan tidak
hanya di bidang akademik saja tetapi juga di bidang non akademik.
Prestasi di bidang akademik antara lain pernah mengikuti olimpiade
tingkat kecamatan, kabupate hingga provinsi. Dalam bidang non
akademik prestasi diraih melalui ekstra yang ada seperti tapak suci yang
berhasil ikut lomba hingga tingkat provinsi.
Saingan antar sekolah semakin ketat baik sekolah negeri maupun
sekolah swasta, mereka saling bersaing untuk menarik siswa baru. MTs
Muhammadiyah 03 Bandingan pun melakukan beberapa usaha untuk
menarik siswa agar sekolah di MTs Muhammadiyah 03 Bandingan. Usaha
yang dilakukan adalah dengan memperbaiki bentuk fisik atau bangunan
yang ada di sekolah karena tidak bisa dipungkiri kalau siswa sebelum
dahulu. Selain itu juga berusaha dengan menyeimbangkan prestasi
akademik dan non akademik siswa. Dengan adanya keseimbangan
prestasi, maka MTs Muhammadiyah 03 Bandingan selain dapat
menjadikan siswa prestasi di bidang non akademik saja tetapi juga prestasi
di bidang akademik (wawancara Aji Margono tanggal 22 April 2017).
Walaupun masih banyak kekurangan yang dimiliki MTs
Muhammadiyah Bandingan baik dari sarana maupun prasarana tetapi
pihak sekolah akan tetap terus berusaha untuk memajukan sekolah agar ke
depannya lebih baik lagi dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain.
MTs Muhammadiyah dari tahun ke tahun mengalami perkembangan dari
jumlah siswa yang mendaftarkan diri di MTs Muhammadiyah 03
Bandingan walaupun hanya beberapa persen saja.
B. Amal Usaha Muhammadiyah Cabang Bandingan Bidang Ekonomi.
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bandingan juga memiliki Baitut
Tanwil Muhammadiyah (BTM), meskipun BTM di Cabang Muhammadiyah
baru mulai ada di pertengahan tahun 2015 yaitu pada masa periode Kamadi .
Sebelum adanya BTM Cabang Muhammadiyah mendirikan koperasi Surya
Sekawan yaitu pada masa periode Syamsuh A Zain. Akan tetapi pada masa
akhir periode Kamadi Koperasi Surya Sekawan dialihkan ke BTM, hal ini
karena dalam koperasi proses kerjanya atau simpan pinjam yang dilakukan
masih belum syar’i dan masih ada sedikit riba. Untuk itu Cabang
dalam transaksi simpan pinjam sudah sesuai dengan syar’i. Dalam koperasi
transaksi simpan pinjam sudah ditentukan biaya jasanya misalkan jasa untuk
simpan pinjam dikenakan 2 % dari dana yang ada. Sedangkan BTM tidak
menggunakan hal seperti itu, tetapi dengan menggunakan perjanjian yaitu
apabila BTM memberikan keuntungan maka bagi yang meminjam akan
memberikan uang infak untuk pengurus, besar uangnya juga terserah pada
peminjam uang BTM, pihak BTM tidak memberikan target. Hal inijuga
dilakukan selain untuk menghindari riba juga karena Cabang Muhammadiyah
Bandingan ingin dalam gerakannya dalam bidang amal usaha itu sesuai dengan
ajaran Islam agar bermanfaat bagi dunia dan akhirat (wawancara Daryanto,
S.Pd tanggal 23 Mei 2017).
Modal yang didapatkan oleh pengurus BTM yaitu dari iuran wajib
setiap ranting. Setiap ranting wajib memberikan modal sebesar Rp.
10.000.000,-. Cabang Muhammadiyah Bandingan terdapat lima ranting, maka
uang yang terkumpul sebanyak Rp. 50.000.000,- dan juga mendapatkan uang
hibah dari orang yang meninggal sebesar Rp. 10.000.000,-. (wawancara
Daryannto, S.Pd tanggal 23 Mei 2017).
Selain itu modal juga didapatkan dari investasi perorangan terutama
dari pengurus BTM itu sendiri wajib memberikan investasi untuk BTM.
Sedikitnya investasi yang diberikan senilai Rp. 500.000,-. Selain dari pengurus
BTM modal perorangan juga didapatkan dari pengurus Cabang
Muhammadiyah Bandingan. Bagi warga yang berinvestasi maka orang tersebut
melakukan investasi untuk BTM. Satu sertifikat dihargai dengan Rp.500.000,-.
(wawancara Hanan Mukhtarom, S.Pd tanggal 22 April2017).
BTM merupakan hal yang baru bagi warga Muhammadiyah Bandingan
karena mereka hanya mengetahui mengenai koperasi Surya Sekawan, untuk itu
pengurus BTM perlu memperkenalkan BTM kepada warga Muhammadiyah.
Usaha yang dilakukan oleh pengurus BTM adalah dengan melakukan
sosialisasi kepada warga Muhammadiyah. Sosialisasi dilakukan pada saat
sedang ada pengajian, yaitu selain mengaji pengurus BTM juga
mensosialisasikan mengenai BTM, dengan begitu warga Muhammadiyah
menjadi tahu tentang BTM. Selain itu pengurus juga menghimbau warga
Muhammadiyah untuk menjadi anggota BTM dan diharapkan dapat
memberikan investasi kepada BTM.
BTM memberikan pinjaman kepada semua orang yang membutuhkan,
peminjamnya pun dari warga Muhammadiyah yang berasal dari lima Ranting
Cabang Muhammadiyah Bandingan. BTM memang memberikan pinjaman
kepada setiap orang yang membutuhkan akan tetapi sebelum meminjamkan
pengurus BTM melihat lebih dahulu bagaimana orang yang meminjam akan
bertanggung jawab atau tidak, karena BTM dalam memberikan pinjaman juga
bisa mencapai nominal yang cukup besar. Apabila peminjam tidak bertanggung
jawab untuk mengembalikan, maka akan terjadi kerugian bagi pihak BTM.
Untuk menghindari hal tersebut maka pihak pengurus BTM mewajibkan
kepada setiap Ranting untuk memberikan perwakilan untuk menjadi anggota
perwakilan setiap Ranting, dengan begitu perwakilannya tersebut yang akan
memberikan informasi kepada pengurus BTM terkait sifat orang yang akan
dipinjami. Apabila perwakilan mengatakan dapat dipercaya dan bertanggung
jawab maka BTM pun memberikan pinjaman (wawancara Hanan Mukhtarom,
S.Pd tanggal 22 April 2017).
Pinjaman yang dilakukan oleh BTM tidak hanya kepada warga
Muhammadiyah tetapi juga meminjamkan kepada sekolah-sekolah
Muhammadiyah yang ada di Cabang Muhammadiyah Bandingan.
Sekolah-sekolah biasanya terpaksa meminjam dari BTM karena apabila ada kebutuhan
mendesak terkait kebutuhan untuk sekolah, seperti pembangunan dan
memenuhi perangkat sekolah yang belum ada, sedangkan dana dari yayasan
belum turun maka pihak sekolah meminjam ke BTM. Sebenarnya uang BTM
dipinjamkan kepada semua orang yang menggunakan uang itu untuk brusaha,
memenuhi kebutuhan rumah tangga, dan keperluan perlengkapan sekolah
karena tujuan BTM adalah memberikan kesejahteraan bagi warga
Muhammadiyah (wawancara Daryanto tanggal 23 Mei 2017).
Selama ini BTM dijalankan oleh tiga orang yaitu Daryanto (selakuu
Ketua BTM), Hanan Mukhtarom, Fakhrudin dan perwakilan setiap ranting.
Memang hanya mereka yang mengurusi BTM karena apabila menggunakan
tenaga orang lain pihak BTM belum mampu memberikan upah kepada mereka.
Mereka pun yang sekarang mengelola BTM tidak mendapatkan imbalan dalam
arti mereka sukarelawan dalam mengelola BTM (wawancara Daryanto, S.Pd
Dalam pengelolaan BTM terdapat kendala lebih-lebih amal usaha ini
berkaitan dengan ekonomi. Kendala yang dihadapi oleh BTM Bandingan
adalah bahwa yang berinvestasi di BTM masih kurang sedangkan peminjam
dana dari BTM banyak. Jumlah uang yang ada di BTM tidak sebanding dengan
dana yang dipinjam oleh peminjam. Selain itu adanya kredit macet yang
dilakukan oleh peminjan, misalnya sudah jatuh tempo untuk menyicil uang
pinjaman akan tetapi peminjam belum juga menyicil. Tetapi BTM Bandingan
memberikan toleransi dengan memberikan kesempatan kepada peminjam
untuk menabung dahulu uang yang mereka punya setelah terkumpul baru
disetorkan kepada BTM.
Selama BTM ada sudah meberikan banyak kontribusi kepada organisasi
Muhammadiyah di Cabang Bandingan. Misalnya BTM membiayai kegiatan
Musycab ke 47 pada tahun 2016. Semua biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan
Muscyab dari BTM, hal ini karena BTM ingin memfokuskan pada bantuan
setiap kegiatan organisasi Muhammadiyah di Cabang Bandingan. Dengan
segala kekurangan BTM Bandingan akan terus memperbaiki dan untuk
kedepanya BTM Bandingan dapat menjalankan program kerja yang sudah
direncanakan yaitu mengangkat anggota yang dapat dipercaya untuk mengelola
BTM, mempunyai kantor sendiri, karena selama ini setiap ada perkumpulan
pengurus itu di tempat para pengurus secara bergilir, dan membenahi BTM
Bandingan agar sesuai dengan lembaga keuangan BTM di pusat, seperti
administrasinya harus diperbaiki ( wawancara Hanan Mukhtarom, S.Pd tanggal