PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2006
TENTANG
RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertibnya kegiatan
pemanfaatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Wilayah Kabupaten Lombok Timur, maka perlu diambil langkah-langkah yang lebih intensif dan berkesinambungan dalam hal pengaturannya;
b. bahwa sebagai upaya menunjang pelaksanaan
Otonomi Daerah diperlukan adanya peng-galian sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Retribusi guna membiayai Penyeleng-garaan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagai-mana dimaksud huruf a dan huruf b, di pandang perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Retribusi Tempat Pelelangan Ikan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958
tentang Pembentukan Daerah-daerah daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655);
2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 426, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
4. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3344);
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
Dengan persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
dan
BUPATI LOMBOK TIMUR
Sosialisasi Peraturan Daerah
137MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRI-BUSI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI)
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kab.Lombok Timur;
2. Bupati adalah Bupati Lombok Timur;
3. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang
Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang– undangan yang berlaku;
4. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan adalah Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Timur;
5. Pemanfaatan Tempat Pelelangan Ikan adalah kegiatan
pemanfaatan sarana untuk pelelangan ikan yang dilakukan di TPI maupun kegiatan jual beli ikan di luar TPI;
6. Sumberdaya ikan milik umum adalah suatu lokasi yang
pemanfaatannya tidak dimiliki tetapi dikuasai dengan hak guna usaha;
7. Ikan adalah semua jenis biota laut yang diperbolehkan
pemanfaatannya oleh Undang-undang;
8. Pembeli/pengumpul adalah orang atau badan yang membeli
atau mengumpulkan ikan atau biota perairan lainnya dari hasil penangkapan ikan di laut;
9. Surat Izin Menyelenggarakan Pelelangan (SIMP) adalah izin
bagi setiap organisasi nelayan/petani ikan untuk menyeleng-garakan pelelangan di tempat tertentu;
10. Pelelangan ikan adalah suatu system/cara penjualan ikan
yang dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan dan/ataudengan
Sosialisasi Peraturan Daerah
138cara penawaran meningkat dan diselenggarakan dihadapan para peserta lelang yang dimenangkan oleh penawar tertinggi;
11. Tempat Pelelangan Ikan yang selanjutnya disingkat TPI
adalah tempat yang disediakan untuk melelang ikan, baik yang terdapat pada Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) maupun pada pelabuhan-pelabuhan perikanan atau tempat lain yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati;
12. Jasa Usaha Perikanan adalah layanan yang diterima oleh
perorangan/Badan didalam melakukan usaha perikanan;
13. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
kegiatan menangkap ikan.
B A B II
NAMA, OBYEK, SUBYEK DAN PENGGOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 2
(1) Nama Retribusi ini adalah Retribusi Tempat Pelelangan
Ikan.
(2) Obyek Retribusi adalah :
a. Pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah berupa
pelayanan di Tempat Pelelangan Ikan;
b. Hasil tangkapan ikan di laut.
(3) Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau Badan hukum
yang bergerak dibidang perikanan.
(4) Retribusi Tempat Pelelangan Ikan digolongkan dalam
Retribusi Jasa Usaha.
B A B III
UKURAN TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 3
Tingkat penggunaan jasa TPI diukur berdasarkan prosentase hasil tangkapan ikan dilaut.
Sosialisasi Peraturan Daerah
139BAB IV
PRINSIP, STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF SERTA WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 4
Prinsip dalam penetapan tarif retribusi ditentukan oleh tingkat penggunaan jasa yang merupakan satu kesatuan penggantian biaya administrasi, biaya pemeliharaan sarana Tempat Pelelangan Ikan, biaya kebersihan, pembinaan dan pengendalian.
Pasal 5
Struktur dan besarnya tarif retribusi Tempat Pelelangan Ikan ditetapkan sebagai berikut :
Hasil tangkapan sebesar 5 % dengan rincian sebagai berikut :
1. 2 % (dua persen) dari penjual;
2. 3 % (tiga persen) dari pembeli.
Pasal 6
Wilayah pemungutan retribusi adalah Kab.Lombok Timur.
B A B V
TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PEMBAYARAN
Pasal 7
(1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan
Retribusi Daerah (SKRD) atau Dokumen lain yang disamakan.
(3) Pengelolaan pemungutan retribusi dilakukan oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan Kab.Lombok Timur dan/atau instansi lain yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Bupati.
[Pasal 8
(1) Pembayaran retribusi dilakukan di Kas Daerah atau tempat
lain yang ditentukan oleh Bupati.
Sosialisasi Peraturan Daerah
140(2) Apabila penerimaan dilakukan ditempat lain yang ditentukan hasil penerimaan disetor ke Kas daerah selambat-lambatnya 1x24 jam atau dalam waktu yang ditentukan dengan Keputusan Bupati.
(3) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) menggunakan Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD).
Pasal 9
(1) Pembayaran retribusi harus dilakukan secara tunai atau
lunas.
(2) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan tanda bukti pembayaran.
(3) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan.
Pasal 10
(1) Bupati atau pejabat yang ditunjuk dapat memberi ijin pada
wajib retribusi untuk mengangsur dan atau menunda pembayaran retribusi terutang dalam jangka waktu tertentu dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.
(2) Tata cara pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 11
(1) Kepada petugas pemungut diberikan biaya operasional
sebesar 5% (lima persen) dari jumlah pungutan yang telah disetor ke Kas Daerah.
(2) Untuk kelancaran pungutan dan pembinaan kepada
pengelola disediakan biaya operasional yang besarnya ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
B A B VI
PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN
Sosialisasi Peraturan Daerah
141Pasal 12
Pembinaan, pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan pungutan retribusi ini dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan.
B A B VII
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 13
Dalam hal Wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa sebesar 2% ( dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan Retribusi Daerah.
B A B VIII
TATA CARA PENAGIHAN
Pasal 14
(1) Pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan setelah 7
(tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran dengan mengeluarkan surat bayar/penyetoran atau surat lainnya yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan.
(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat
teguran peringatan/surat lain yang sejenis, wajib retribusi harus melunasi retribusi terutang.
(3) Surat Teguran/penyetoran surat lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh pejabat yang ditunjuk.
BAB IX
K A D A L U W A R S A
Pasal 15
(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kadaluwarsa
setelah melampaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung
Sosialisasi Peraturan Daerah
142sejak saat terutangnya retribusi, kecuali apabila Wajib Retribusi melakukan tindak pidana dibidang retribusi.
(2) Kadaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) apabila :
a. Diterbitkan surat teguran dan surat paksa atau;
b. Ada pengakuan utang retribusi dari wajib retribusi secara
tertulis;
(3) Pedoman dan tatacara penghapusan piutang retribusi yang
kadaluwarsa diatur dengan Keputusan Bupati.
BAB X
P E N Y I D I K A N
Pasal 16
(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan
Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang Retribusi Daerah;
(2) Wewenang Penyidik sebagai dimaksud pada ayat (1)
adalah :
a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti
keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;
b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan
mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah;
c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi
atau badan sehubungan dengan tindak pidana retribusi daerah;
d. Memeriksa buku-buku, catatan dan dokumen-dokumen
lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang retribusi daerah;
Sosialisasi Peraturan Daerah
143e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen serta melakukan penyitaan terhadap bukti tersebut;
f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan
tugas penyidikan dibidang tugas tersebut;
g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang
meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan/atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf a;
h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak
pidana tersebut;
i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan
diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
j. Menghentikan penyidikan;
k. Melakukan tindakan lain yang diperlukan untuk
kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang retribusi menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan;
(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memberi-tahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada Penuntut Umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang- undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
B A B XI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 17
(1) Wajib Retribusi yang tidak melakukan kewajibannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, sehingga merugikan keuangan Daerah, diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi yang terutang.
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pelanggaran.
Sosialisasi Peraturan Daerah
144BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini , maka Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 18 Tahun 2002 tentang Retribusi Izin Usaha Perikanan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
B A B XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Hal-hal lain yang belum diatur sepanjang mengenai pelaksa-naannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 20
Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur.
Ditetapkan di Selong
pada tanggal 27 Juni 2006
BUPATI LOMBOK TIMUR Cap. t td.
H.MOH ALI BIN DACHLAN
Diundangkan di Selong pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Cap. t t d. LALU NIRWAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2006 NOMOR
Sosialisasi Peraturan Daerah
145PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2006
TENTANG
RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) I. UMUM
Bahwa dengan makin meningkatnya perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta meningkatnya pelayanan jasa yang diberikan Pemerintah kepada masyarakat menyebabkan keperluan dana yang dibutuhkan makin meningkat.
Hal ini sejalan dengan gerak langkah, perkembangan pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur, dimana penyediaan dana dari sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah memerlukan penanganan yang lebih intensif.
TPI sebagai salah satu sarana yang disiapkan oleh pemerintah yang dipergunakan oleh masyarakat untuk penjualan ikan dari hasil tangkapannya maka masyarakat yang memanfaatkan sarana tersebut dibebankan membayar retribusi sebagai imbalan jasa yang disiapkan oleh pemerintah tersebut.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas Pasal 2
Ayat (1)
Cukup jelas
Sosialisasi Peraturan Daerah
146Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Ayat (4) Cukup jelas Pasal 3 Cukup jelas Pasal 4 Cukup jelas Pasal 5 Cukup jelas Pasal 6 Cukup jelas Pasal 7 Ayat (1)
Pungutan Retribusi tidak dapat dilaksanakan oleh pihak ketiga atau dikerja samakan dengan pihak lain. Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 8 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 9 Ayat (1) Cukup jelas
Sosialisasi Peraturan Daerah
147Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 10 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 11 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 15 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas
Sosialisasi Peraturan Daerah
148Pasal 16 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3) Cukup jelas Pasal 17 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Pasal 18 Cukup jelas Pasal 19 Cukup jelas Pasal 20 Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR
NOMOR….