• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 239-K / PM.III-12 / AD / XII / 2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 239-K / PM.III-12 / AD / XII / 2013 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A

P U T U S A N

Nomor : 239-K / PM.III-12 / AD / XII / 2013

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : DWI HANDOKO.

Pangkat / NRP : Serka / 21980201881076.

Jabatan : Ba Pool.

Kesatuan : Denma Brigif 9/2 Kostrad. Tempat, tanggal lahir : Sampang, 13 Oktober 1976. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Asrama Brigif 9/2 Kostrad Jl. Raya Dr. Subandi

Kel. Kreongan Kec. Patrang Kab. Jember (sekarang Jl. Raya Depan Masjid Rt. 04 Rw. 01 Kec. Ranuyoso Kab. Lumajang).

Terdakwa ditahan oleh:

1. Dan Brigif 9/2 Kostrad selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 8 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 27 Oktober 2012 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor: Skep/407/X/2012 tanggal 8 Oktober 2012. 2. Kemudian diperpanjang sesuai :

a. Perpanjangan penahanan dari Dan Brigif 9/2 Kostrad selaku Papera sejak tanggal 28 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 26 Nopember 2012 berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor : Kep/37/X/2012 tanggal 27 Oktober 2012 dan dibebaskan dari tahanan pada tanggal 26 Oktober 2012 berdasarkan Surat Keputusan Pembebasan Nomor : Kep/42/XI/2012 tanggal 26 Nopember 2012 dari Dan Brigif 9/2 Kostrad selaku Papera.

Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut diatas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dan Brigif 9/2 Kostrad selaku Papera Nomor Kep/36/XI/2013 tanggal 19 Nopember 2013.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/205/K/AD/XI/2013 tanggal 26 Nopember 2013.

3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.

(2)

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/ 205/K/AD/XI/2013 tanggal 26 Nopember 2013, didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah

telah melakukan tindak pidana :

“Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 372 KUHP.

b. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :

Pidana penjara selama : 4 ( empat) bulan.

c. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

d. Menetapkan barang-barang bukti berupa : Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar foto sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK.

b. 1 (satu) lembar Berita Acara Penyitaan sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tertanggal 10 Oktober 2012. c. 1 (satu) lembar surat permohonan pinjam pakai atas

nama Edi Hariyanto tanggal 15 Oktober 2012.

d. 1 (satu) lembar Berita Acara Pinjam Pakai Barang Bukti tertanggal 16 Oktober 2012.

2. a. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesali dan menyadari akan kesalahannya, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, oleh karena itu mohon dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Pertama:

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal tujuh bulan Oktober tahun 2000 dua belas bertempat di rumah Saksi-1 (sdr. Edi Hariyanto) di Jl. Sultan Agung Dsn. Krajan Rt. 005 Rw. 003 ds. Arjasa Kec. Arjasa Kab. Jember atau setidak tidaknya pada suatu hari dalarn bulan Oktober tahun 2000 dua belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari

(3)

dalarn tahun 2000 dua belas atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana:

"Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapus piutang"

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagal berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997/1998 melalui pendidikan Secaba di Rindam V/Brw, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian dilanjutkan kejuruan Perhubungan di Cimahi Bandung dan ditempatkan di Brigif 9/2 Kostrad Jember sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Serka NRP 21980201881078.

b. Bahwa Terdakwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 sekira pukul 17.10 wib bertamu ke rumah Saksi-1 (Sdr. Edi Hariyanto) di Jl. Sultan Agung Dsn. Krajan Rt. 005 Rw. 003 Ds. Arjasa Kec. Arjasa Kab. Jember tetapi Saksi-1 belum datang dan hanya bertemu istri Saksi-1 yaitu Saksi-2 (Sdri. Aiyufi Asyafi’i) an anaknya, selanjutnya Terdakwa berbicara dengan Saksi-1 tidak lama kemudian Saksi-1 datang.

c. Bahwa setelah Terdakwa bertemu dengan Saksi-1 dan berbicara, kemudian Saksi-1 pamit untuk mandi, dan sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa meminjam sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tahun 2009 milik Saksi-1 kepada Saksi-2 dengan alasan akan membeli pulsa dengan mengatakan “tidak lama kok mbak paling lama 10 (sepuluh) menit” sehingga Saksi-2 menyerahkan sepeda motor milik saksi-1 kepada Terdakwa.

d. Bahwa setelah menunggu lama ternyata Terdakwa tidak kembali dan tidak memberi kabar, sehingga perasaan Saksi-1 dan Saksi-2 menjadi was-was dan takut jangan-jangan sepeda motor Saksi-1 tidak kembali, kemudian Saksi-1 berusaha mencari keberadaan Terdakwa yang membawa sepeda motor milik Saksi-1, namun tidak bertemu Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 dan Saksi-2 melapor ke Polsek Arjasa Polres Jember.

e. Bahwa pada hari Minggu tanggal 7 Oktober 2012 Saksi-3 Bripka Suliyanto dan Saksi-4 Briptu Ragil Kunaefi sebagai petugas Kepolisian mendapat informasi dan laporan dari masyarakat akan terjadi transaksi penjualan sepeda motor yang diduga dari hasil tindak pidana yang dilakukan seseorang di Jl. Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember.

f. Bahwa Terdakwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 sekira pukul 21.00 Wib tanpa sepengetahuan Saksi-1 Terdakwa menjual 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tahun 2009 milik Saksi-1 yang sudah dilepas Nopol asli sepeda motor tersebut kepada Saksi-3 dan Saksi-4 yang menyamar sebagai pembeli dengan harga Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) bertempat di Jl. Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember tepatnya di bengkel mobil milik Sdr. Jarot di daerah Patrang Jember, kemudian Saksi-3 dan Saksi-4 mengamankan Terdakwa beserta 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat ke Polres Jember untuk dimintai keterangan dan pada saat dimintai keterangan ternyata Terdakwa adalah anggota TNI aktif

(4)

berdinas di Denma Brigif 9/2 Kostrad, selanjutnya Terdakwa beserta barang buktinya diserahkan ke petugas Subdenpom V/3-2 Jember. g. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-1 mengalami kerugian berupa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tahun 2009.

Atau Kedua :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada hari Minggu tanggal tujuh bulan Oktober tahun 2000 dua belas bertempat di Jl. Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember tepatnya di bengkel mobil milik Sdr. Jarot di daerah Patrang Jember atau setidak tidaknya pada suatu hari dalarn bulan Oktober tahun 2000 dua belas atau setidak-tidaknya pada suatu hari dalarn tahun 2000 dua belas atau setidak-tidaknya di suatu tempat-tempat lain yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana:

“Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagal berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997/1998 melalui pendidikan Secaba di Rindam V/Brw, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda, kemudian dilanjutkan kejuruan Perhubungan di Cimahi Bandung dan ditempatkan di Brigif 9/2 Kostrad Jember sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa berdinas aktif dengan pangkat Serka NRP 21980201881078.

b. Bahwa Terdakwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 sekira pukul 17.10 Wib bertamu ke rumah Saksi-1 (Sdr. Edi Hariyanto) di Jl. Sultan Agung Dsn. Krajan Rt. 005 Rw. 003 Ds. Arjasa Kec. Arjasa Kab. Jember tetapi Saksi-1 belum datang dan hanya bertemu dengan istri Saksi-1 yaitu Saksi-2 (sdri. Aiyufi Asyafi’i) dan anaknya, selanjutnya Terdakwa berbicara dengan Saksi-1 tidak lama kemudian Saksi-1 datang.

c. Bahwa setelah Terdakwa bertemu dengan Saksi-1 dan berbicara, kemudian Saksi-1 pamit untuk mandi, dan sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa meminjam sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tahun 2009 milik Saksi-1 kepada Saksi-2 dengan alasan akan membeli pulsa dengan mengatakan “tidak lama kok mbak paling lama 10 (sepuluh) menit” sehingga Saksi-2 menyerahkan sepeda motor milik Saksi-1 kepada Terdakwa.

d. Bahwa setelah menunggu lama ternyata Terdakwa tidak kembali dan tidak memberi kabar, sehingga perasaan Saksi-1 dan Saksi-2 menjadi was-was dan takut jangan-jangan sepeda motor Saksi-1 tidak kembali, kemudian Saksi-1 berusaha mencari keberadaan Terdakwa yang membawa sepeda motor milik Saksi-1, namun tidak bertemu Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 dan Saksi-2 melapor ke Polsek Arjasa Polres Jember.

e. Bahwa pada hari Minggu tanggal 7 Oktober 2012 Saksi-3 Bripka Suliyanto dan Saksi-4 Briptu Ragil Kunaefi sebagai petugas Kepolisian mendapat informasi dan laporan dari masyarakat akan terjadi transaksi penjualan sepeda motor yang diduga dari hasil

(5)

tindak pidana yang dilakukan seseorang di Jl. Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember.

f. Bahwa Terdakwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 sekira pukul 21.00 Wib tanpa sepengetahuan Saksi-1 Terdakwa menjual 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tahun 2009 milik Saksi-1 yang sudah dilepas Nopol asli sepeda motor tersebut kepada Saksi-3 dan Saksi-4 yang menyamar sebagai pembeli dengan harga Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) bertempat di Jl. Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember tepatnya di bengkel mobil milik Sdr. Jarot di daerah Patrang Jember, kemudian Saksi-3 dan Saksi-4 mengamankan Terdakwa beserta 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat ke Polres Jember untuk dimintai keterangan dan pada saat dimintai keterangan ternyata Terdakwa adalah anggota TNI aktif berdinas di Denma Brigif 9/2 Kostrad, selanjutnya Terdakwa beserta barang buktinya diserahkan ke petugas Subdenpom V/3-2 Jember. Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :

Pertama : Pasal 378 KUHP. Atau

Kedua : Pasal 372 KUHP

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengajukan keberatan atau eksepsi dan memohon agar persidangan perkara Terdakwa ini tetap dilanjutkan.

Menimbang : Bahwa Terdakwa menyatakan tidak ingin didampingi oleh penasehat hukum dan akan menghadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa Para Saksi dalam perkara Terdakwa ini telah dipanggil oleh Oditur Militer ke persidangan secara sah dan patut namun tetap tidak hadir kepersidangan untuk memberikan keterangannya secara langsung namun meskipun demikian para Saksi yang tidak hadir tersebut telah memberikan keterangannya dibawah sumpah dalam Berita Acara Pemeriksaan penyidik dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah dan patut oleh Oditur namun tetap tidak hadir dipersidangan oleh karena itu atas persetujuan Terdakwa dan dengan mendasari ketentuan Pasal 155 UU No.31 Tahun 1997, maka keterangan para Saksi yang tidak hadir tersebut dibacakan keterangannya dalam Berita Acara Pemeriksaan Polisi Militer yaitu : Saksi-1 :

Nama lengkap : Edi Hariyanto. Pekerjaan : Swasta.

Tempat, tanggal lahir : Jember, 04 Mei 1973. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam.

(6)

Tempat tinggal : Jl. Sultan Agung Dsn. Krajan Rt. 005 Rw. 003 Ds. Arjasa Kec. Arjasa Kab. Jember.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa pada tahun 2007 Saksi kenal dengan Terdakwa di Perumahan PHB Brigif 9/2 Kostrad Jl. Patimura Jember hanya sebatas pertemanan.

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 sekira pukul 17.10 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi saat itu bertemu dengan istri Saksi dan orang tua saksi sedangkan Saksi belum pulang ke rumah.

3. Bahwa setelah Terdakwa bertemu dan ngobrol dengan Saksi, Saksi pamit untuk mandi, kemudian sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa meminjam sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tahun 2009 milik Saksi kepada istri Saksi dengan alasan akan membeli pulsa dan pada saat itu Terdakwa bilang kepada istri Saksi “tidak lama kok mbak paling lama 10 menit” sehingga istri Saksi menyerahkan sepeda motor Saksi kepada Terdakwa.

4. Bahwa setelah lama menunggu ternyata Terdakwa tidak kembali, sehingga perasaan Saksi menjadi was-was dan takut jangan-jangan sepeda motor Saksi tidak kembali kemudian Saksi berusaha mencari keberadaan Terdakwa yang membawa sepeda motor milik Saksi namun tidak ketemu selanjutnya oleh istri Saksi dilaporkan ke Polsek Arjasa Polres Jember.

5. Bahwa kemudian sekira pukul 22.30 Wib Saksi mendengar kabar dari kawan Saksi kalau sepeda motor Saksi yang dipinjam oleh Terdakwa sudah diketemukan dan Terdakwa ditangkap oleh anggota Resmob Polres Jember yang menyamar sebagai pembeli saat Terdakwa akan transaksi menjual sepeda motor milik Saksi.

6. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, Saksi mengalami kerugian berupa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK yang saat ini berada di Subdenpom V/3-2 Jember sebagai barang bukti.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 :

Nama lengkap : Aiyufi Asyafi’i. Pekerjaan : Swasta.

Tempat, tanggal lahir : Jember, 25 Mei 1978. Jenis kelamin : Perempuan.

Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Jl. Sultan Agung Dsn. Krajan Rt. 005 Rw. 003 Ds. Arjasa Kec. Arjasa Kab. Jember. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa sejak bulan tahun 2009 Saksi kenal dengan Terdakwa di rumah Saksi di Jl. Sultan Agung Dsn. Krajan Rt. 005 Rw. 003 Ds. Arjasa Kec. Arjasa Kab. Jember.

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 sekira pukul 17.10 Wib Terdakwa datang bertamu ke rumah Saksi kemudian Terdakwa ngobrol dengan suami Saksi, kemudian sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa meminjam sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tahun 2009 milik Saksi dengan alasan akan membeli pulsa dan

(7)

saat itu Terdakwa bilang kepada Saksi “tidak lama kok mbak paling lama 10 menit” sehingga Saksi menyerahkan sepeda motor Saksi kepada Terdakwa.

3. Bahwa setelah lama menunggu ternyata Terdakwa tidak kembali, sehingga perasaan Saksi menjadi was-was dan takut jangan-jangan sepeda motor Saksi tidak kembali kemudian suami Saksi berusaha mencari keberadaan Terdakwa yang membawa sepeda motor milik Saksi namun tidak ketemu selanjutnya oleh suami Saksi dilaporkan ke Polsek Arjasa Polres Jember.

4. Bahwa pada hari Senin tanggal 08 Oktober 2012 sekira pukul 06.30 saksi mendengar kabar dari suami Saksi kalau sepeda motor yang dipinjam oleh Terdakwa sudah diketemukan dan Terdakwa ditangkap oleh anggota Resmob Polres Jember yang menyamar sebagai pembeli saat Terdakwa akan transaksi menjual sepeda motor milik Saksi.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3 :

Nama lengkap : Suliyanto.

Pangkat, NRP : Bripka/73030209. Jabatan : Anggota Resmob. Kesatuan : Polres Jember.

Tempat, tanggal lahir : Jember, 24 Maret 1973. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : JI. Rasamala Perum Baratan Permai Blok C-1 Kel. Baratan Kab. Jember.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 petugas Reskrim Polres Jember mendapat laporan dari masyarakat akan terjadi transaksi penjualan sepeda motor yang diduga berasal dari hasil kejahatan yang dilakukan oleh seseorang bertempat di Jl. Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember.

2. Bahwa setelah mendapat informasi tersebut, kemudian kami mengecek ke lokasi tepatnya di bengkel mobil milik Sdr. Jarot di daerah Patrang Jember, sekira pukul 21.00 Wib ternyata benar bahwa ada seseorang sambil membawa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat Nopol sudah dilepas (Nopol aslinya P 4049 SK), selanjutnya kami menanyakan kepada orang tersebut akan dijual berapa sepeda motor tersebut dan dijawab Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah).

3. Bahwa dengan adanya barang bukti tersebut kemudian petugas mengamankan orang tersebut beserta 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat ke Polres Jember untuk dimintai keterangan.

4. Bahwa pada saat dimintai keterangan ternyata orang tersebut anggota TNI aktif yaitu Terdakwa dinas di Denma Brigif 9/2 Kostrad, setelah mengetahui Terdakwa adalah anggota TNI aktif akhirnya Terdakwa diserahkan kepada petugas Subdenpom V/3-2 Jember. 5. Bahwa Terdakwa melakukan penggelapan sebanyak 1 (satu) kali, tetapi menurut informasi yang Saksi dapat Terdakwa sudah sering melakukan penipuan dan penggelapan.

(8)

Saksi-4 :

Nama lengkap : Ragil Kunaefi. Pangkat, NRP : Briptu/87051084. Jabatan : Anggota Resmob. Kesatuan : Polres Jember. Tempat, tanggal lahir : Pati, 17 Mei 1987. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : JI. Karimata Gg. Bukitduri No. 86 Kel. Sumbersari Kec. Sumbersari Kab. Jember. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 petugas Reskrim Polres Jember mendapat laporan dari masyarakat bahwa akan terjadi transaksi penjualan sepeda motor yang diduga berasal dari hasil tindak pidana di Jl. Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember. 2. Bahwa kemudian Saksi mengecek ke lokasi tepatnya di bengkel mobil milik Sdr. Jarot di daerah Patrang Jember, sekira pukul 21.00 Wib ternyata benar bahwa ada seseorang sambil membawa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat Nopol sudah dilepas (Nopol aslinya P 4049 SK), selanjutnya kami menanyakan kepada orang tersebut akan dijual berapa sepeda motor tersebut dan dijawab Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah).

3. Bahwa kemudian saksi dan kawan -kawan mengamankan orang tersebut beserta 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat dan dibawa ke Polres Jember untuk dimintai keterangan.

4. Bahwa pada saat dimintai keterangan ternyata orang tersebut anggota TNI aktif yang bernama Serka Dwi Handoko dinas di Denma Brigif 9/2 Kostrad, setelah mengetahui Terdakwa adalah anggota TNI aktif sehingga Terdakwa diserahkan kepada petugas Subdenpom V/3-2 Jember.

5. Bahwa setahu Saksi, Terdakwa melakukan penggelapan sebanyak 1 (satu) kali, tetapi menurut informasi yang Saksi dapat ternyata Terdakwa sudah sering melakukan penipuan dan penggelapan.

Atas keterangan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai

berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997/1998 melalui pendidikan Secaba di Rindam V/Brw, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda NRP 21980201881078, kemudian dilanjutkan kejuruan Perhubungan di Cimahi Bandung dan ditempatkan di Brigif 9/2 Kostrad Jember sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dan saat ni Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Serka.

2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa bertamu kerumah Saksi 1 namun saat itu Saksi-1 tidak ada di rumah namun hanya bertemu dengan istrinya dan anaknya, kemudian Terdakwa nobrol-ngobrol tidak berapa lama kemudian Saksi-1 pulang ke rumah dan ngobrol dengan terdakwa selanjutnya pada saat Saksi-1 ke belakang Terdakwa pinjam sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK kepada isteri Saksi-1 dengan alasan untuk membeli pulsa.

(9)

3. Bahwa setelah sepeda motor dipinjamkan kepadaTerdakwa kemudian Terdakwa berangkat keluar rumah Saksi-1 selanjutnya terlintas dalam pikiran Terdakwa untuk langsung menjual sepeda motor tersebut kepada orang lain sebesar Rp. 3.500.000,-namun belum sempat sepeda motor tersebut Terdakwa jual sekira pukul 20.00 Wib Terdakwa ditangkap oleh petugas Resmob.

4. Bahwa Terdakwa bermaksud menggadaikan sepeda motor tersebut dikarenakan Terdakwa mempunyai banyak hutang dan Terdakwa bingung untuk makan tidak ada uang sedangkan gaji Terdakwa sudah tidak mencukupi lagi.

5. Bahwa selain sepeda motor milik Saksi-1, Terdakwa juga pernah melakukan menggadaikan 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio Soul Nopol lupa milik orang Asembagus Situbondo yang digadaikan Terdakwa kepada H. Ridwan sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), 1 (satu) unit sepeda motor Suzuki Shogun nopol lupa milik orang Kencong Jember yang digadaikan oleh Terdakwa kepada H. Ridwan sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), 1 (satu) unit sepeda motor Honda Vario Nopol lupa milik Sdri. Ema alamat Rambipuji Jember yang digadaikan oleh Terdakwa kepada H. Abdullah di Wirwongso Ajung Jember sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio Nopol lupa milik hotel di Pecoro Rambipuji Jember yang digadaikan Terdakwa kepada Sdr. Rudi Hartono alamat Worowongso Ajung Jember sebesar Rp. 1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah), 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio Nopol lupa milik orang Mayang Jember yang digadaikan Terdakwa kepada Sdr. Rudi Hartono alamat Worowongso Ajung Jember sebesar Rp. 1.300.000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah), 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang Nopol lupa milik Sdr. Taufiqurrahman alamat Leces Probolinggo yang digadaikan oleh Terdakwa kepada Sdr. Wira Kades Sukamakmur Jember sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah).

6. Bahwa Terdakwa menggadaikan terhadap beberapa unit kendaraan dengan cara meminjam kemudian digadaikan oleh Terdakwa disamping Terdakwa melakukan perbuatan menjual sepeda motor Saksi-1 tersebut Terdakwa juga pada bulan Agustus 2012 menggadaikan mobil kijang milik orang lain (di sidang dalam perkara terpisah) dimana kedua perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan secara berbarengan pada waktu Terdakwa sedang melakukan tindak pidana desersi dan sedang membutuhkan uang. 7. Bahwa Terdakwa mempunyai hutang kepada dr. Totok Juniarto sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) yang Terdakwa gunakan untuk membayar mobil Rent Car yang digadaikan oleh kawan Terdakwa yang bernama Sdr. Eko yang saat ini melarikan diri dan Terdakwa mempunyai hutang di Bank BRI sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang Terdakwa gunakan untuk membantu orang tua dan mertua.

8. Bahwa Terdakwa merasa sangat menyesal atas segala perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi dan memohon agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim dalam sidang berupa :

1. Surat berupa :

a. 1 (satu) lembar foto sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK.

(10)

b. 1 (satu) lembar Berita Acara Penyitaan sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tertanggal 10 Oktober 2012. c. 1 (satu) lembar surat permohonan pinjam pakai atas nama Edi Hariyanto tanggal 15 Oktober 2012.

d. 1 (satu) lembar Berita Acara Pinjam Pakai Barang Bukti tertanggal 16 Oktober 2012.

Menimbang : Bahwa keseluruhan barang bukti berupa surat-surat tersebut di atas telah diperlihatkan dan dibacakan serta telah diterangkan kaitannya dengan perkara ini baik kepada para Saksi maupun kepada Terdakwa, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, sehingga dapat menjadi bukti petunjuk tentang perbuatan yang dilakukan Terdakwa dalam perkara ini yang dibenarkan oleh Terdakwa dan dibenarkan pula secara keseluruhan oleh para Saksi, maka oleh karena itu dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang di dakwakan terhadap Terdakwa tersebut.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan para Saksi serta barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997/1998 melalui pendidikan Secaba di Rindam V/Brw, setelah lulus Terdakwa dilantik dengan pangkat Serda NRP 21980201881078, kemudian Terdakwa mengikuti kejuruan Perhubungan di Cimahi Bandung setelah selesai pendidikan kejuruan Terdakwa ditempatkan di Brigif 9/2 Kostrad Jember sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dan saat ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Serka.

2. Bahwa benar Terdakwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 sekira pukul 17.10 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 Edi Hariyanto di Jl. Sultan Agung Dsn. Krajan Rt. 005 Rw. 003 Ds. Arjasa Kec. Arjasa Kab. Jember namun saat itu Saksi-1 ada di rumah, sehingga Terdakwa hanya bertemu dengan istri Saksi-1 yaitu Saksi-2 Aiyufi Asyafi’i dan anaknya, selanjutnya Terdakwa ngobrol-ngobrol dengan Saksi 2 dan tidak lama kemudian Saksi-1 datang menemui Terdakwa.

3. Bahwa benar setelah Terdakwa bertemu dan ngobrol dengan Saksi1 kemudian Saksi-1 pamit kepada Terdakwa untuk mandi terlebih dahulu selanjutnya pada saat Saksi-1 sedang mandi sekira pukul 19.00 wib Terdakwa dengan alasan akan membeli pulsa meminjam sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tahun 2009 kepada Saksi-2 dimana Terdakwa mengatakan kepada Saksi-2 bahwa Terdakwa meminjam sepeda motor tersebut hanya sebentar untuk membeli pulsa dengan mengatakan kepada Saksi-2 “ tidak lama kok mbak paling lama 10 (sepuluh) menit” atas permintaan Terdakwa tersebut akhirnya Saksi-2 mengijinkan dan menyerahkan sepeda motor milik Saksi-1 untuk dipakai Terdakwa membeli pulsa tersebut.

4. Bahwa benar setelah Terdakwa pergi membawa sepeda motor milik Saksi-1 kemudian pada saat ditunggu-tunggu tapi Terdakwa tidak datang-datang lagi ternyata Terdakwa tidak kembali ke rumah Saksi-1 dan Saksi-2 untuk mengembalikan sepeda motor tersebut, sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 khawatir jika sepeda motor Saksi-1 tidak dikembalikan lagi oleh Terdakwa kemudian Saksi 1 berusaha mencari keberadaan Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan

(11)

selanjutnya Saksi-1 dan Saksi-2 melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian.

5. Bahwa benar ternyata setelah sepeda motor Honda Beat tersebut sudah berada di tangan Terdakwa, sekira pukul 21.00 Wib tanpa sepengetahuan dan ijin dari Saksi-1 Terdakwa berniat untuk menjual 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat milik Saksi-1 tersebut bertempat di bengkel mobil milik Sdr. Jarot Jl, Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember namun terlebih dahulu telah Terdakwa lepaskan nomor plat asli kendaraan Saksi-1 tersebut dengan tujuan agar tidak dikenali oleh siapapun.

6. Bahwa benar setelah petugas Reskrim Polres Jember mendapat laporan dari masyarakat bahwa akan ada transaksi penjualan sepeda motor di bengkel mobil milik Sdr. Jarot di Jl. Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember yang diduga berasal dari hasil kejahatan yang dilakukan oleh seseorang (dalam hal ini Terdakwa) sehingga Saksi-3 dan Saksi-4 segera mengecek ke lokasi dan sekira pukul 21.00 Wib ternyata benar bahwa ada seseorang (Terdakwa) membawa 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat Nopol sudah dilepas (Nopol aslinya P 4049 SK), selanjutnya Saksi-3 dan Saksi-4 menanyakan kepada kepada Terdakwa berapa sepeda motor akan dijual kemudian Terdakwa mengatakan Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah).

7. Bahwa benar setelah Saksi-3 dan Saksi-4 yakin sepeda motor tersebut merupakan berasal dari hasil kejahatan maka Saksi-3 dan Saksi-4 langsung mengamankan Terdakwa dan 1 satu unit sepeda motor Honda beat yang ditawarkan terdakwa tersebut ke Polres Jember selanjutnya Terdakwa dimintai keterangan oleh pihak kepolisian dan setelah Terdakwa diketahui adalah anggota TNI akhirnya Terdakwa beserta barang buktinya diserahkan ke Subdenpom V/3-2 Jember.

8. Bahwa benar Terdakwa bertamu ke rumah Saksi-1 kemudian Terdakwa meminjam sepeda motor Saksi 1 kepada Saksi-2 dengan alasan sepeda motor tersebut hanya dipinjam sebentar saja untuk membeli pulsa HP namun ternyata sepeda motor tersebut Terdakwa bawa lari selanjutnya menjualnya kepada orang lain sebesar Rp 3.000.000,- sehingga sepeda motor tersebut beralih ke tangan Terdakwa bukan dari hasil kejahatan atau perbuatan pidana akan tetapi sepeda motor tersebut berada ditangan Terdakwa karena kerelaan Saksi-2 untuk meminjamkan kepada Terdakwa karena Terdakwa beralasan meminjam sepeda motor tersebut untuk membeli pulsa sehingga Saksi-2 meminjamkannya kepada Terdakwa.

9. Bahwa benar sejak semula Terdakwa menyadari dan menginsyafi dengan berpura-pura meminjam sepeda motor Saksi-1 sebentar dengan alasan untuk dipergunakan hanya membeli pulsa handphone dan Terdakwa yakin karena dengan alasan untuk membeli pulsa dan meminjam sepeda motor sebentar pasti Saksi-2 akan mengijinkan dan meminjamkan sepeda motor Saksi-1 tersebut untuk dipakai oleh Terdakwa kemudian ternyata sepeda motor tersebut akan dijual oleh Terdakwa tanpa ijin dari Saksi-1 selaku pemuilik yang sah kepada orang lain sehingga dengan dijualnya sepeda motor tersebut akan mengakibatkan Saksi-1 mengalami kerugian namun meskipun Terdakwa mengetahui akan hal tersebut akan tetapi Terdakwa tetap melakukannya juga.

10. Bahwa benar sepeda motor Honda beat nopol P 4049 SK milik Saksi-1 tersebut akhirnya ditemukan pihak kepolisian dan diserahkan ke subdenpom V/ 3-2 Jember selanjtnya pada hari selasa tanggal 16

(12)

Oktober 2012 sepeda motor tersebut dikembalikan kepada saksi 1 selaku pemilik.

11. Bahwa benar disamping Terdakwa melakukan perbuatan menjual sepeda motor Saksi-1 tersebut terdakwa juga pada bulan agustus 2012 menggadaikan mobil kijang milik orang lain dalam perkara terpisah dimana kedua perbuatan Terdakwa tersebut dilakukan secara berbarengan pada waktu Terdakwa sedang melakukan tindak pidana desersi dan sedang memerlukan uang. Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal

yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya berikut :

Bahwa pada prinsipnya Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer mengenai pembuktian Unsur-Unsur tindak pidana serta telah terbuktinya tindak pidana sebagaimana yang telah diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya, namun mengenai berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sekaligus dalam putusan ini dengan memperhatikan sifat hakekat serta akibat yang meliputi perbuatan Terdakwa sehingga perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa. Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak mengajukan pembelaannya namun hanya

mengajukan klemensi atau keringanan hukuman secara lisan dimana Terdakwa memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana yang seringan-ringannya maka oleh karena itu Majelis Hakim tidak perlu memberikan tanggapan secara khusus pada bagian ini, namun permohonan tersebut akan dipertimbangkan lebih lanjut oleh Majelis Hakim sekaligus dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer disusun secara alternatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

Alternati Pertama :

- Unsur ke-1 : “ Barang siapa “

- Unsur ke-2 : “ Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum “

- Unsur ke-3 : “ Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan mengerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang mapun menghapuskan piutang ”

Atau

Alternatif Kedua :

- Unsur ke 1 : “Barang siapa”

- Unsur ke 2 : “Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu’’

- Unsur ke 3 : “Yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaanya bukan karena kejahatan”

Menimbang : Bahwa oleh karena Dakwaan Oditur Militer disusun secara alternatif, konsekuensi logisnya secara Hukum maka Majelis Hakim perlu mengemukakan pendapatnya bahwa terhadap dakwaan tersebut Majelis Hakim dibenarkan memilih salah satu dari Dakwaan alternatif

(13)

tersebut di atas, dengan terlebih dahulu memperhatikan dengan seksama perbuatan yang dilakukan para Terdakwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di dalam persidangan dimana pada prinsipnya majelis sependapat tentang telah terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang telah dilakukan Terdakwa yang melakukan tindak pidana sebagaimana yang diatur dalam Pasal 372 KUHP.

Menimbang : Bahwa berdasarkan dengan fakta-fakta yang telah terungkap dipersidangan majelis juga berpendapat bahwa dakwaan alternatif kedualah yang lebih bersesuaian dengan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan dikaitkan dengan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa dan oleh karena Majelis hakim berpendapat dakwaan alternatif kedua yang lebih tepat dikenakan kepada Terdakwa dengan menghubungkan dengan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa maka majelis hakim akan membuktikan dakwaan alternatif kedua tersebut sebagaimana diuraikan di bawah ini.

Menimbang : Bahwa oleh karena Majelis Hakim berpendapat dakwaan alternatif kedua yang lebih tepat dikenakan kepada Terdakwa dengan menghubungkan dengan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa maka majelis hakim akan membuktikan dakwaan alternatif kedua tersebut sebagaimana diuraikan di bawah ini

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Unsur kesatu : “Barangsiapa”

Berdasarkan ketentuan pasal 2 sampai dengan pasal 5, pasal 7 dan pasal 8 KUHP bahwa yang dimaksud dengan “Barangsiapa” adalah setiap orang yang tunduk dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai subyek hukum pidana di Indonesia serta mampu bertanggung jawab artinya dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya secara hukum. Subyek hukum tersebut meliputi semua orang sebagai warga negara Indonesia, termasuk yang berstatus sebagai prajurit TNI. Dalam hal subyek hukum adalah seorang prajurit TNI maka pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif yakni belum mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya.

Berdasarkan keterangan Terdakwa di depan persidangan yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa Dwi Handoko masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997/1998 melalui pendidikan Secaba di Rindam V/Brw, setelah lulus Terdakwa dilantik dengan pangkat Serda NRP 21980201881078, kemudian Terdakwa mengikuti kejuruan Perhubungan di Cimahi Bandung setelah selesai pendidikan kejuruan Terdakwa ditempatkan di Brigif 9/2 Kostrad Jember sampai dengan perbuatan yang menjadi perkara sekarang ini dan saat ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Serka.

2. Bahwa benar berdasarkan keterangan para saksi dan keterangan Terdakwa sendiri dalam persidangan dimana yang di hadapkan ke depan persidangan ini adalah laki-laki yang diketahui bernama Terdakwa Dwi Handoko Nrp 21980201881078

(14)

dimana Terdakwa tersebut merupakan subjek hukum dan sehat jasmani rohaninya serta tidak digantungkan pada kualitas dan kedudukan tertentu kemudian para Terdakwa tersebut mampu menjawab segala pertanyaan yang diajukan kepadanya sehingga para Terdakwa dipandang mampu bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukannya di depan hukum.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat unsur ke satu “Barang siapa” telah terpenuhi.

2. Unsur Kedua : “Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu ”

Bahwa yang dimaksud dengan kata-kata “Dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si pelaku.

Bahwa Menurut Memori Van Toelihting ( MVT ) yang dimaksud dengan kesengajaan adalah mengehendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan atau tindak pidana beserta akibatnya, artinya bahwa seseorang melakukan tindakan dengan sengaja itu harus mengehendaki serta menginsafi tindakan tersebut dan / atau akibatnya.

- Menurut Gradasinya kesengajaan di bedakan menjadi 3 (tiga ) bagian yaitu :

a) Kesengajan sebagai maksud ( Oogmerk ) artinya terjadinya suatu tindak pidana atau akibat tertentu, adalah betul – betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari pelaku.

b) Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan, artinya yang menjadi sandaran adalah seberapa jauh pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibatnya yang merupakan salah satu unsur dari pada suatu delik yang telah terjadi, Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibat – akibat lainnya yang pasti / harus terjadi.

c) Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan ( dolus eventulis ) artinya kesengajaan dengan kesadaran mungkin, kesengajaan jenis ini bergradasi yang rendah, bahkan sering sukar membedakan dengan kealpaan ( culpa ) yang menjadi sandaran jenis kesengajaan ini ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran pelaku, tentang tindakan dan akibat terlarang yang mungkin akan terjadi.

- Bahwa penempatan unsur “ Dengan sengaja ” di depan perumusan delik, berarti mencakup seluruh unsur - unsur yang ada dibelakangnya yaitu unsur “mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain” Dengan kata lain bahwa semua unsur yang ada dibelakang dilakukan oleh si pelaku, ia menyadari dan menginsafi atas tindakan dan / atau akibatnya.

- Bahwa karena unsur ini berada dibelakang unsur “Dengan sengaja” maka untuk mendapat keuntungan itu harus dilakukan dengan kesadaran diri si pelaku dan bersifat melawan hukum, yang berarti ada pihak-pihak yang dirugikan.

(15)

- Bahwa Yang dimaksud dengan “ Secara melawan hukum ” berarti si pelaku telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, menyerang kepentingan yang dilindungi oleh hukum.

- Bahwa dari Arrest HR tanggal 31 Desember 1919 tentang

pasal 1365 BW. Mengenai pengertian-pengertian “ Tindakan yang tidak sesuai dengan hukum ” berintikan :

a. Merusak hak subyektif seseorang menurut Undang-undang.

b. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku menurut UU.

c. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kesusilaan dan kepatutan masyarakat.

Bahwa yang dimaksud dengan “mengaku sebagai milik sendiri” adalah setiap perbuatan penguasaan atas barang atau setiap tindakan yang diwujudkan suatu kehendak untuk melakukan kekuasaan yang nyata atau mutlak atas barang itu sehingga tindakan itu pada umumnya merupakan perbuatan sebagai memiliki barang itu, sedangkan pengertian “barang” adalah sesuatu yang mempunyai nilai didalam kehidupan ekonomi dan barang itu seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

1. Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 sekira pukul 17.10 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 Edi Hariyanto di Jl. Sultan Agung Dsn. Krajan Rt. 005 Rw. 003 Ds. Arjasa Kec. Arjasa Kab. Jember namun saat itu Saksi-1 sedang tidak berada di rumah, sehingga Terdakwa hanya bertemu dengan istri Saksi-1 yaitu Saksi-2 Aiyufi Asyafi’i dan anaknya, selanjutnya Terdakwa ngobrol-ngobrol dengan Saksi 2 dan tidak lama kemudian Saksi-1 datang menemui Terdakwa.

2. Bahwa benar setelah Terdakwa bertemu dan ngobrol dengan Saksi-1 kemudian Saksi-1 pamit kebelakang kepada Terdakwa untuk mandi terlebih dahulu selanjutnya pada saat Saksi-1 sedang mandi sekira pukul 19.00 wib Terdakwa dengan alasan akan membeli pulsa meminjam sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tahun 2009 kepada Saksi 2 dimana Terdakwa mengatakan kepada Saksi-2 meminjam sepeda motor tersebut hanya sebentar saja untuk membeli pulsa paling lama 10 (sepuluh) menit atas permintaan Terdakwa tersebut akhirnya Saksi-2 dengan sukarela mengijinkan dan menyerahkan sepeda motor milik Saksi-1 untuk dipakai Terdakwa membeli pulsa tersebut.

3. Bahwa benar setelah Terdakwa pergi membawa sepeda motor milik Saksi-1 kemudian pada saat ditunggu-tunggu tapi Terdakwa tidak kembali ke rumah Saksi-1 dan Saksi-2 untuk mengembalikan sepeda motor tersebut sehingga Saksi-1 dan Saksi-2 khawatir sepeda motor Saksi-dibawa lari oleh Terdakwa meskipun sudah mencari keberadaan Terdakwa namun Terdakwa tidak diketemukan akhirnya Terdakwa dilaporkan ke Polsek Arjasa Jember.

(16)

4. Bahwa benar ternyata setelah sepeda motor Honda Beat tersebut sudah berada di tangan Terdakwa, sekira pukul 21.00 Wib tanpa sepengetahuan dan ijin dari Saksi-1 Terdakwa berniat untuk menjual 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat milik Saksi 1 tersebut bertempat di bengkel mobil milik Sdr. Jarot Jl, Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember namun sebelumnya telah Terdakwa lepaskan nomor plat asli kendaraan Saksi-1 tersebut agar supaya tidak dikenali identitas sepeda motor tersebut dimana perbuatan tersebut seolah-olah sepeda motor Honda beat tersebut milik Terdakwa padahal pada kenyataannya milik Saksi-1 dan Saksi-2 sebagai pemilik yang sah.

5. Bahwa benar perbuatanTerdakwa yang meminjam sepeda motor dengan alasan untuk membeli pulsa namun ternyata terdakwa tidak benar-benar untuk membeli pulsa malahan Terdakwa bermaksud menjual sepeda motor tersebut Rp 3.000.000,- kepada orang lain dimana perbuatan terdakwa ini merupakan perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan melanggar hak subjektif Saksi-1 dan Saksi 2 sebagai pemilik disamping dengan dijualnya sepeda motor tersebut oleh Terdakwa menunjukkan seolah-olah sepeda motor tersebut adalah milik Terdakwa padahal pemilik sesungguhnya adalah Saksi-1 dan Saksi-2.

6. Bahwa benar sejak semula Terdakwa menyadari dan menginsyafi dengan berpura-pura meminjam sepeda motor Saksi-1 sebentar dengan alasan untuk dipergunakan hanya membeli pulsa handphone dan Terdakwa yakin karena dengan alasan untuk membeli pulsa dan meminjam sepeda motor sebentar pasti Saksi-2 akan mengijinkan dan meminjamkan sepeda motor Saksi-1 tersebut untuk dipakai oleh Terdakwa kemudian ternyata sepeda motor tersebut akan dijual oleh Terdakwa tanpa ijin dari Saksi-1 selaku pemilik yang sah kepada orang lain sehingga akan mengakibatkan Saksi-1 mengalami kerugian namun meskipun Terdakwa sudah mengetahui akan hal tersebut akan tetapi Terdakwa tetap melakukannya juga.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu” telah terpenuhi.

3. Unsur Ketiga : “ Yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan ”

Setiap perbuatan penguasaan atas barang atau setiap tindakan yang mewujudkan suatu kehendak untuk melakukan kekuasaan yang nyata dan mutlak atas barang itu, sehingga tindakan itu pada umunya merupakan perbuatan sebagai milik atas barang itu. Pemilikan itu pada umunya terdiri atas setiap perbuatan yang mengharuskan kesempatan untuk memperoleh kembali barang itu oleh pemilik yang sebenarnya dengan cara-cara seperti menghabiskan, meminda tangankan, memakan, memakai, menjual, menghadiahkan, menukar, termasuk juga dalam hal-hal masih memungkinkan untuk memperoleh kembali barang itu, seperti pinjam meminjam, menjual dengan hak membeli kembali. Bahkan dalam hal menolak pengembalian atau menahan, menyembunyikan atau menginginkan penerimaan barang termasuk perbuatan “ Mengaku sebagai milik sendiri ”.

(17)

Bahwa yang dimaksud dengan “Yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan ” adalah barang tersebut ada pada diri Terdakwa secara sah, seperti diberikan, dititipkan, dipinjamkan, dijaminkan dan lain-lain. Bukan karena kejahatan seperti pencurian, perampasan, penipuan, penadahan dan lain-lain. Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan keterangan para Saksi dibawah sumpah dan alat bukti lainnya yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut:

1. Bahwa benar Terdakwa pada hari Minggu tanggal 07 Oktober 2012 sekira pukul 17.10 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1, selanjutnya Terdakwa ngobrol-ngobrol dengan Saksi-2 dan tidak lama kemudian Saksi-1 datang menemui Terdakwa dan ngobrol-ngobrol dengan Saksi-1 kemudian Saksi-1 pamit untuk mandi selanjutnya Terdakwa dengan alasan akan membeli pulsa meminjam sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK kepada Saksi-2 hanya sebentar untuk membeli pulsa paling lama 10 kemudian Saksi-2 dengan sukarela meminjamkan sepeda motor tersebut kepada Terdakwa.

2. Bahwa benar setelah Terdakwa pergi membawa sepeda motor milik Saksi-1 namun Terdakwa tidak datang-datang lagi ternyata Terdakwa tidak kembali ke rumah Saksi-1 dan Saksi-2 untuk mengembalikan sepeda motor tersebut.

3. Bahwa benar ternyata setelah sepeda motor Honda Beat tersebut sudah berada di tangan Terdakwa, sekira pukul 21.00 Wib tanpa sepengetahuan dan ijin dari Saksi-1 Terdakwa bermaksud untuk menjual sepeda motor milik Saksi-1 tersebut kepada seseorang yang sudah janjian terlebih dahulu dengan Terdakwa dan disepakati harga sepeda motor tersebut Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) dengan lokasi bertempat di bengkel mobil milik Sdr. Jarot Jl, Moch. Seruji Kec. Patrang Kab. Jember namun akhirnya terdakwa ditangkap oleh Saksi-3 dan Saksi-4 selaku petugas kepolisian.

4. Bahwa benar sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK adalah milik Saksi-1 sepenuhnya yang dibeli secara resmi oleh Saksi-1 dan tidak ada peran atau uang terdakwa terhadap sepeda motor tersebut kemudian pada saat meminjam sepeda motor tersebut dengan alasan untuk membeli pulsa ternyata tanpa ijin dan sepengetahuan Saksi-1 Terdakwa bermaksud menjual sepeda motor tersebut seolah-olah sepeda motor tersebut milik Terdakwa padahal tidak ada sedikitpun andil terdakwa dalam kepemilikan sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK dengan kata lain sepeda motor tersebut baik sebagian atau seluruhnya adalah milik Saksi-1 dan Saksi-2.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya adalah kepunyaan orang lain” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat bahwa terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana :

(18)

“Dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaanya bukan karena kejahatan”

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

- Bahwa sifat dari Terdakwa melakukan perbuatannya karena mempunyai banyak hutang, kemudian dengan cara meminjam kendaraan orang lain lalu terdakwa gadaikan dengan maksud agar mendapat uang tambahan, sehingga uang tersebut bisa digunakan untuk membayar/melunasi hutang Terdakwa.

- Bahwa hakekat Terdakwa melakukan perbuatannya adalah ingin mendapatkan uang dengan cara mudah dan jalan pintas tanpa harus bekerja keras meskipun terdakwa mengetahui perbuatan terdakwa tersebut melanggar aturan-aturan hakum yang berlaku. - Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan

nama baik TNI AD dan Saksi-1 mengalami kerugian.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Saptamarga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa menyadari kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

- Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya sidang.

Hal-hal yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan citra TNI AD dimata masyarakat.

- Perbuatan Terdakwa merugikan kepentingan hukum Saksi-1 . - Terdakwa pada tahun 2013 pernah dijatuhi pidana penjara oleh

Dilmil III-12 Sby dengan Nomor putusan : 100-K/PM.III-12/AD/V/2013 tanggal 23 April 2013 dengan pidana penjara selama 3 bulan dalam perkara Desersi.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktum dibawah ini, adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa dengan mempertimbangkan segala aspek yang meliputi perbuatan terdakwa.

Menimbang : Bahwa selama dalam pemeriksaan di persidangan pada diri para Terdakwa tidak diketemukan adanya hal-hal yang dapat menghapuskan kesalahan Terdakwa sebagai alasan pemaaf dan yang dapat menghapuskan sifat melawan hukumnya sebagai alasan pembenar serta tidak pula ditemukan hal-hal yang menghapuskan

(19)

pemidanaan maka sudah sepantasnya para Terdakwa dijatuhi pidana sesuai dengan perbuatan yang dilakukan para Terdakwa.

Menimbang : Bahwa selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara wajib dikurangkan sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :

Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar foto sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK.

b. 1 (satu) lembar Berita Acara Penyitaan sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tertanggal 10 Oktober 2012.

c. 1 (satu) lembar surat permohonan pinjam pakai atas nama Edi Hariyanto tanggal 15 Oktober 2012.

d. 1 (satu) lembar Berita Acara Pinjam Pakai Barang Bukti tertanggal 16 Oktober 2012.

Bahwa oleh karena barang bukti berupa surat-surat tersebut diatas sangat erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan pleh Terdakwa dalam perkara ini maka perlu ditentukan statusnya.

Mengingat : Pasal 372 KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu DWI HANDOKO Serka NRP 21980201881076 ; terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“.Penggelapan ”.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana penjara : selama 3 (tiga) bulan dikurangkan selama Terdakwa berada dalam penahanan sementara.

3. Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat :

a. 1 (satu) lembar foto sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK.

b. 1 (satu) lembar Berita Acara Penyitaan sepeda motor Honda Beat Nopol P 4049 SK tertanggal 10 Oktober 2012.

c. 1 (satu) lembar surat permohonan pinjam pakai atas nama Edi Hariyanto tanggal 15 Oktober 2012.

d. 1 (satu) lembar Berita Acara Pinjam Pakai Barang Bukti tertanggal 16 Oktober 2012.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

(20)

Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 12 Februari 2014 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Sariffudin Tarigan, SH.MH Mayor Sus NRP 524430 sebagai Hakim Ketua Sukartono, SH.MH Mayor Chk NRP 574161 dan Mulyono, SH Mayor Chk NRP 522672 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Reman, SH.MH Mayor Chk NRP 11980021130172, Panitera Djoko Pranowo Pelda NRP 516654, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua,

Cap/Ttd

Sariffudin Tarigan, SH.MH Mayor Sus NRP 524430

Hakim Anggota I, Hakim Anggota II,

Ttd Ttd Sukartono, SH.MH Mulyono, SH Mayor Chk NRP 574161 Mayor Chk NRP 522672 Panitera, Ttd Djoko Pranowo Pelda NRP 516654

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa benar selama dalam perjalanan pulang kearah Asrama Bengrah saat di dalam mobil sambil mengemudikan kendaraannya Terdakwa sempat memukul Saksi-1 dengan tangan

Pelacakan mobil dengan menggunakan kamera bergerak yang diambil dengan mengikuti pergerakan mobil dari belakang, baik untuk nilai parameter sesuai default dan nilai parameter

Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih

Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu kegiatan komunikasi. Pendidik dengan peserta didik terlibat dalam proses penyampaian pesan, penggunaan media dan

a) Supermarket, minimarket, pasar, toko, atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar

Mencermati ketentuan di atas dapat diketahui bahwa partai politik mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dalam sistem demokrasi. Partai politik memainkan

Pemborong melakukan jual beli dengan sistem borongan ini karena melihat petani yang kesusahan dalam menjual hasil singkong langsung ke pabrik atau menjual secara kiloan, karena

Anugerah Hero memiliki kinerja usaha yang relatif baik, karena telah dapat melakukan penetrasi ke pasar luar negeri di atas 30% dari omzet penjualannya selama