• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

POKOHU (Produk Khas Olahan Tahu)

Kerupuk Aneka Rasa Sebagai Inovasi Diversifikasi Pangan yang Bergizi dengan Pemanfaatan Ampas Tahu

BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan Oleh:

Afiff Wira Pradana F0213003 (2013)

Aldila Bunga Yanuar Listiari H0912006 (2012)

Anisha Ayuning Tyas H0912013 (2013)

Dewanti Cahyaningsih F0212031 (2012)

Raharjo Guntur Alfathan F0313075 (2013)

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

RINGKASAN ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA………...….... 2

2.1 Gambaran Usaha ………. 2

2.2 Peluang Usaha ………. 3

BAB 3 METODE PELAKSANAAN... 4

BAB 4 ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN………... 7

4.1 Anggaran Biaya... 7

4.2 JadwalKegiatan ... 8

LAMPIRAN 1. Biodata Ketua Serta Anggota ……… 9

2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ……….. 16

(4)

RINGKASAN

Pokohu (Produk Khas Olahan Tahu) merupakan kerupuk aneka rasa sebagai diversifikasi pangan yang bergizi dengan pemanfaatan ampas tahu. Pokohu berorientasi pada makanan sehat yang murah dan terjangkau oleh berbagai kalangan dengan mengedepankan proses pemasakan yang sehat, kandungan gizi yang baik dalam tiap produk, dan kemasan yang ramah lingkungan. Pemanfaatan ampas tahu menjadi sesuatu yang lebih bernilai mengurangi limbah dari konsumsi masyarakat atas kedelai yang merusak lingkungan. Pokohu akan dipasarkan melalui outlet yang menjual oleh-oleh khas Solo, hal ini disebabkan oleh butuhnya waktu untuk Pokohu dikenal oleh masyarakat luas dan menumbuhkan keyakinan bahwa Pokohu adalah makanan ringan bergizi untuk semua kalangan. Usaha ini diharapkan menjadi usaha yang meringankan beban biaya kuliah dan bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya dalam perluasan lapangan pekerjaan.

(5)

BAB 1. Pendahuluan

Industri yang bergerak pada pengolahan kacang kedelai salah satunya adalah industri tahu. Industri tersebut merupakan industri yang cukup banyak berdiri di wilayah Surakarta dengan bentuk usaha Home Industry. Pada umumnya tahu dijual langsung setelah proses produksi selesai dilakukan, atau dapat dikatakan dijual mentah tanpa proses pematangan lebih lanjut, dan hasil penjualan industri tersebut hanya berasal dari penjulan tahu. Namun yang dapat menjadi perhatian dari industri ini adalah hasil samping produksi tersebut. Dari keseluruhan industri tahu tersebut selain menghasilkan produk jadi yang bernilai ekonomis, tentunya industri tersebut menghasilkan limbah yang berbentuk padat (ampas) maupun cair (sari kedelai hasil pemerasan) disetiap akhir proses produksinya.

Fenomena yang terjadi adalah, kedua limbah yang dihasilkan tidak jarang hanya menjadi sampah sisa produksi tidak bernilai, atau hanya menjadi limbah industri yang langsung dibuang ke lingkungan. Sedikit jumlahnya dari limbah tersebut yang dimanfaatkan untuk hal lain seperti pakan ternak dan bahkan pengolahan limbah padat dari industri tahu yang berupa ampas tahu menjadi produk pangan yang bernilai lebih ekonomis masih sangat jarang dikembangkan.

Menurut Yustina dkk (2012) ampas tahu merupakan hasil samping dari pengolahan kedelai dalam pembuatan tahu yang masih mengandung air 80% - 84%. Karakteristik ampas tahu dengan kandungan air yang tinggi menyebabkan ampas tahu mudah mengalami pembusukan akibat aktivitas mikroba pembusuk sehingga umur simpannya menjadi pendek. Oleh karena itu pemanfaatan limbah ampas tahu hanya sebatas digunakan sebagai pakan ternak. Hal ini sangat disayangkan, karena kandungan protein yang terdapat didalam ampas tahu masih cukup tinggi yaitu sekitar 23,55% (Ceha dkk, 2012).

Oleh karena itu, ampas tahu dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi produk pangan bergizi untuk meningkatkan nilai ekonomis limbah, meningkatkan pendapatan industri tahu, atau membuka usaha home industry pengolahan ampas tahu, dan juga dapat meminimalisir pembuangan limbah padat pada indutri tahu. Adapun produk yang akan diangkat dalam penulisan ini adalah pengolahan ampas tahu menjadi jajanan ringan (snack) berupa kerupuk ampas tahu dengan berbagai varian rasa.

Maka, melalui penulisan Proposal PKM-Kewirausahaan ini luaran yang diharapkan adalah terwujudnya pemanfaatan limbah ampas tahu menjadi produk yang lebih bernilai, dan mengurangi pembuangan limbah padat industri tahu ke lingkungan. Kedua terciptanya diversifikasi produk pangan yang bergizi, enak, dan terjangkau untuk segala kalangan. Dan yang ketiga terbentuknya industri skala rumah tangga sebagai upaya peningkatan ekonomi masyarakat serta dapat dijadikan sumber pendapatan tambahan bagi mahasiswa.

(6)

Bab 2. Gambaran Umum Rencana Usaha 2. 1 Gambaran Usaha

Produksi Pokohu akan dilakukan setiap hari dengan kapasitas produksi sebanyak 4 kg ampas tahu/ hari. Dari jumlah 4 Kg bahan baku berdasarkan hasil uji coba didapatkan hasil produk akhir hampir 80% dari massa awal, sehingga setiap harinya akan menghasilkan kerupuk ampas tahu kering sejumlah 3,2 Kg. Dalam pelaksanaan produksi, tenaga kerja yang dibutuhkan kurang lebih sebanyak 4 orang setiap harinya. Usaha yang akan dijalankan merupakan usaha kecil rumahan sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan berasal dari anggota PKM-K. Basecamp usaha Pokohu dilakukan di Rumah Bapak Danang Yupiter Listianto yang beralamatkan di jalan Jenggala 5 RT 01/ RW 08, Praon, Nusukan, Surakarta, yang merupakan kediaman salah satu anggota usaha Pokohu. Pertimbangan Basecamp tersebut didasarkan pada kedekatan dengan sumber bahan baku utama yakni ampas tahu yang diperoleh dari pengusaha pabrik tahu di sekitar Mojosongo, kedekatan dengan sasaran pasar dan adanya ruang untuk berproduksi yang cukup dan layak.

Strategi penjualan produk Pokohu nantinya akan dipasarkan secara langsung kepada pembeli melaui outlet penjual oleh-oleh khas Solo. Sebelum menentukan outlet yang akan menjadi mediator kepada pembeli, akan dilakukan survey terlebih dahulu apakah outlet tersebut mau menerima produk pokohu yang akan dipasarkan tersebut. Rencana awal jumlah outlet yang akan menjadi tempat penjualan produk pokohu sebanyak kurang lebih 2 outlet. Outlet yang ingin disasar adalah outlet oleh-oleh khas Solo yang berada di tempat-tempat umum seperti di Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi Solo. Untuk kedepannya, apabila usaha dirasa sudah berkembang, perluasan strategi pemasaran sangat mungkin untuk dilakukan. Seiring berjalannya usaha, perizinan seperti PIRT akan diurus sejalan dengan berjalannya UKM Pokohu ini. Hal ini dirasa perlu untuk meningkatkan keyakinan konsumen terhadap produk kami sehingga dapat meningkatkan tingkat penjulan nantinya.

Produk akhir pokohu dikemas dengan menggunakan plastik berjenis Polyethylene (PE) dengan ketebalan 0,1 mm dan dikemas sebanyak 150 gram per kemasan.Harga yang ditawarkan untuk produk pokohu cukup terjangkau untuk semua kalangan yakni sebesar Rp 6.000,00.

Sebagai produk pioneer yang belum pernah ada sebelumnya, hal ini dapat menjadi nilai tambah dari produk pokohu. Masyarakat yang belum pernah mencoba produk olahan baru ini, akan merasa tertarik untuk membeli dan mencobanya.

(7)

Produk pokohu akan menjadi produk olahan khas yang juga bersumber dari kedelai selain tahu dan tempe. Produk akhir pokohu adalah kerupuk ampas tahu dengan beraneka macam rasa seperti rasa original, balado, barbeque, manis pedas, dan lain-lain. Nilai gizi produk pokohu tidak kalah dengan produk yang serupa lainnya. Kerupuk kaya akan serat dan protein menjadi keunggulan utama dari produk pokohu.

Gambar 2.1 Percobaan Produk Pokohu

2.2 Peluang usaha

Sebagai produk pioneer yang belum pernah ada sebelumnya, hal ini dapat menjadi nilai tambah dari produk pokohu, serta menjadi produk yang berbeda dari produk olahan tahu lainnya yang ada dipasaran.Keunggulaan dari nilai gizi yang ada pada produk ini akan ditonjolkan kepada masyarakat sehingga pokohu akan dikenal sebagai jajanan sehat oleh-oleh khas Solo. Sebab, produk ini merupukun kerupuk kaya akan serat dan protein dan akan menjadi keunggulan utama dari produk pokohu, selain itu harganya yang terjangkau akan mampu bersaing dengan produk makanan ringan yang sudah ada di pasaran. Oleh karena itu peluang usaha produk ini sangatlah besar, sebagai produk inovasi baru dan mengingat wilayah Solo juga merupakan wilayah destinasi turis lokal maupun internasional yang memiliki kebiasaan membeli makanan khas yang tersedia di setiap outlet penjualan oleh-oleh maka Pokohu akan memiliki pasar yang jelas ketika produk ini Release.

(8)

Bab 3. Metode Pelaksanaan

Keterangan:

1. Pemilihan Tempat Produksi

Sebagai usaha yang berbasis pengolahan pangan skala rumah tangga maka diperlukan tempat sebagai rumah produksi agar keberlangsungan usaha lebih terjamin. Tempat produksi yang diutamakan adalah terdapat dapur sebagai tempat pengolahan, lokasi yang berjarak dekat dengan pasar dari produk Pokohu, dan berada dilingkungan yang sehat sebagai jaminan kesehatan pangan pada produk Pokohu.

Mulai

PemilihanTempatProduksi

PenyediaanAlat Dan Bahan

PenyusunanLap oran

(9)

2. Penyediaan Alat dan Bahan

Penyediaan alat dan bahan produksi berupa peralatan memasak seperti pengukus, blender, gas, kompor, roll press, pencetak, sealer pengemas, dan bahan baku serta penunjang dari adonan kerupuk. Penyediaan kedua hal tersebut harus dilakukan diawal produksi agar keberjalanan produksi tidak terkendala dengan masalah raw material. 3. Produksi

Pada tahap ini usaha Pokohu mulai berproduksi dikarenakan sudah terpeuhinya tempat produksi alat dan bahan. Produksi awal dilakukan dalam jumlah tidak banyak karena bertujuan dalam pencarian pasar terlebih dahulu. Tahap produksi selanjutnya akan menyesuaian kebutuhan permintaan pasar. Adapun tahapan pembuatan Pokohu:

a. Persiapan Bahan

Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kerupuk ampas tahu (Takaran 2 Kg Ampas Tahu) adalah Tepung Tapioka 1 Kg, Garam 30 gram, Bawang Putih 100 gram, Merica 25 gram, Ebi 50 gram, dan Penyedap Rasa 20 gram.

b. Pemerasan dan Pengukusan

Pada tahap ini ampas tahu sebanyak 2 Kg diperas bertujuan untuk mengurangi kandungan air hingga ampas tahu menjadi lebih kering kemudian ampas tahu tersebut dikukus selama 30 menit.

c. Persiapan Bumbu

Pada tahap ini dipersiapkan bumbu halus untuk campuran adonan kerupuk ampas tahu. Bumbu halus adonan Pokohu terdiri dari Bawang Putih, Garam, Merica, Ebi dan Penyedap Rasa.

d. Pengadonan

Proses pengadonan adalah proses pencampuran ampas tahu dengan tepung tapioka dan bumbu halus yang sudah dipersiapkan. Pengadonan dilakukan hingga adonan bertekstur kompak dan licin.

e. Pengukusan

Adonan yang telah jadi dibentuk silinder kemudian dikukus selama 2 jam.

(10)

f. Pencetakan dan Penjemuran

Adonan kerupuk hasil pengukusan selanjutnya dipotong tipis-tipis, namun sebelumnya didiamkan hingga tidak begitu panas. Adonan yang sudah dipotong-potong di press dengan roll press untuk mendapatkan adonan yang tipis kemudia dicetak dengan bentuk bulat dengan diameter 10 cm. adonan hasil cetakan dijemur dibawah sinar matahari dengan alas seperti tampah selama 5 hari hingga adonan menjadi sangat kering (garing).

g. Pengorengan dan Pemberian Rasa

Kerupuk hasil penjemuran disebut sebagai kerupuk kering mentah. Pada tahap ini kerupuk sudah bisa digoreng. Setelah matang diberi bumbu dengan metode pengocokkan agar merata.

h. Pengemasan

Kerupuk dikemas pada kemasan plastik jenis PP (Polipropilen) dengan varian ukuran berat isi yaitu 150 gram dan 250 gram.

4. Pemasaran dan Pencarian Mitra

Pada tahap ini produk pokohu yang telah jadi siap dipasarkan dengan sasaran pasar adalah outlet oleh-oleh di wilayah solo, pemasaran dilakukan bersamaan dengan melakukan pencarian mitra usaha pokohu sehingga ada keterjaminan permintaan pasar bila sudah didapatkan mitra usaha.

5. Pelayanan Permintaan dari Konsumen

Merupakan proses transaksi jual beli antar distributor dan konsumen dan berlanjut kepada proses pembayaran

6. Pembayaran

Pembayaran dilakukan setelah produk sudah habis disetiap outlet atau dilakukan pembayaran secara berkalasa sesuai persetujuan dengan mitra usaha. 7. Evaluasi penerimaan produk

Evaluasi dilakukan dengan melakukan survey langsung ketempat outlet-outlet pemasaran kami dengan merekap tingkat penjualan produk kami secara berkala.Melalui indikator tersebut kami dapat melihat sudah sejauh mana produk kami dikenal dimasyarakat dan seberapa besar tingkat konsumsi produk kami oleh masyarakat.

8. Penyusunan laporan

Penyusunan laporan dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kami terhadap hasil kegiatan yang dilakukan.

(11)

Bab 4. Anggaran Biaya dan Jadwal Kegiatan 4.1 Anggaran Biaya

Tabel 1. Modal Biaya Tetap dan Penyusutan

No Variabel Jumlah HargaSatuan Total MasaPakai (bulan) Penyusutan/bln

1 pengukus 2 Rp 350.000,00 Rp 700.000,00 12 Rp 58.333,33 2 blender 2 Rp 750.000,00 Rp 1.500.000,00 12 Rp 125.000,00 3 tabung gas 1 Rp 100.000,00 Rp 100.000,00 12 Rp 8.333,33 4 kompor 1 Rp 350.000,00 Rp 350.000,00 24 Rp 14.583,33 5 roll press 2 Rp 400.000,00 Rp 800.000,00 12 Rp 66.666,67 6 pencetak 3 Rp 150.000,00 Rp 450.000,00 12 Rp 37.500,00 7 sealer pengemas 2 Rp 425.000,00 Rp 850.000,00 12 Rp 70.833,33 8 baskom 6 Rp 35.000,00 Rp 210.000,00 3 Rp 70.000,00 9 spatula 4 Rp 20.000,00 Rp 80.000,00 3 Rp 26.666,67 Tabel 2. Modal Habis Pakai per Bulan

No Variabel Jumlah Satuan Harga Satuan Total

1 ampas tahu 60 kilo Rp 5.000,00 Rp 300.000,00 2 Tepung Tapioka 30 kilo Rp 15.000,00 Rp 450.000,00

3Garam 5 bungkus Rp 7.500,00 Rp 37.500,00

4Bawang Putih 6 kilo Rp 25.000,00 Rp 150.000,00

5Merica 10 bungkus Rp 20.000,00 Rp 200.000,00

6Ebi 0,5 kilo Rp 130.000,00 Rp 65.000,00

7Penyedap Rasa 100 bungkus Rp 1.000,00 Rp 100.000,00

8gas 12 kg 1 buah Rp 135.000,00 Rp 135.000,00

9telur 200 butir Rp 2.000,00 Rp 400.000,00

Tabel 3. Biaya lain-lain

No Variabel Jumlah Satuan Harga Satuan Total

1 alat tulis 1 set Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 200.000,00 Rp biaya tetap Rp 8.937.500,00 biaya variabel Rp 3.362.500,00 biaya lain-lain Rp 200.000,00 total investasi Rp 12.500.000,00 total

(12)

4.2. Jadwal Kegiatan

KEGIATAN

BULAN

I II III IV V

MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan produksi dan pembelian alat produksi Tahap pembuatan produk Kualitas kontrol Penyusunan laporan 8

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Biodata Dosen Pembimbing A.Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Irwan Trinugroho

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi

4 NIDN 0606118401

5 Tempat dan Tanggal Lahir 6 November 1984

6 E-mail irwan.trinugroho@gmail.com;

irwan.trinugroho@unilim.fr

7 Nomor Telepon/HP +628112540689

B.Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Institusi Universitas Sebelas Maret Universitas Gadjah Mada University of Limoges Jurusan Tahun Masuk-Lulus 2002-2006 2008-2009 2009-2013

C.Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan Ilmiah /

Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

D.Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun 1 UNS Best Lecturer 2015 Universitas Sebelas

Maret

2015 2 UNS Best Scholar 2015 (Social

Sciences, Business and Humanities)

Universitas Sebelas Maret

2015

3 Best Graduate, Master of Science, Faculty of Economics and

Business, Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada 2009

4 Best Graduate, Bachelor degree, Faculty of Economics, Universitas Sebelas Maret

Universitas Sebelas Maret

(19)
(20)

Lampiran 2

Susunan Organisasai Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program

Studi Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1 Afiff Wira Pradana / F0213003 Manajemen 8 jam/ minggu Koordinator tim 2 Aldila Bunga Yanuar Listiari / H0912006 Ilmu dan Teknologi Pangan 8 jam/ minggu Survei lapangan 3 Anisha Ayuning Tyas / H0912013 Ilmu dan Teknologi Pangan 8 jam/ minggu Survei lapangan 4 Dewanti Cahyaningsih / F0212031 Manajemen 8 jam/ minggu Penyusunan Proposal 5 Raharjo Guntur Alfathan / F0313075 Akuntansi 8 jam/ minggu Penyusunan Proposal

(21)

Gambar

Gambar 2.1 Percobaan Produk Pokohu
Tabel 1. Modal Biaya Tetap dan Penyusutan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk dimensi responsiveness terdiri dari pertanyaan: kemampuan karyawan untuk cepat tanggap melayani pelanggan, tindakan segera karyawan dalam menyelesaikan masalah, karyawan

Kondisi yang perlu didukung dari internet tersebut terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, apabila dijabarkan secara sederhana, bisa

Dengan harga non subsidi, maka biaya untuk mengeringkan daun tembakau virginia dengan menggunakan batubara 15,74 persen lebih murah dibanding minyak tanah dan

pembelajaran dapat memperkaya budaya lokal (etnis), untuk mengukuhkan budaya nasional yang merupakan puncak-puncak budaya lokal dan budaya etnis (Dikti,..

Maka fundamentalisme tak selamanya dalam tradisi Islam melambangkan hal-hal buruk semacam tindak kekerasan terorisme, ekstrimisime, fanatisme, anarkisme dan

Output analisis tugas adalah bentuk hirarki / breakdown dari tugas yang dilakukan orang, tehnik yang mereka gunakan, alat yang digunakan serta rencana dan urutan aksi

Untuk penelitian kedepannya disarankan untuk mengembangkan prototype rumah jamur dengan sistem pemantauan berbasis server agar dapat dengan mudah melakukan

• Total slack or total float is the amount of time an activity may be delayed from its early start without delaying the planned project finish date. • A forward pass through