DINAMIKA
Dinamika adalah cabang dari mekanika yang mempelajari gerak benda ditinjau dari penyebabnya. Dinamika benda tidak lepas dari Hukum Newton, yaitu :
Benda akan diam atau GLB jika gaya resultan yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol. Percepatan benda berbanding lurus dengan
resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
Jika suatu gaya aksi diberikan pada suatu benda, maka benda tersebut akan memberikan gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya a.
b.
GAYA BERAT
Gaya berat, dialami semua benda yang berada di atas permukaan bumi. Untuk benda-benda dekat permukaan mempunyai besar gaya berbanding lurus dengan massanya dan arahnya menuju ke pusat bumi, atau menuju ke bawah untuk pengamat di permukaan bumi.
m
Gaya gravitasi : W = -mgj
Besar gaya gravitasi : W = mg
dengan g adalah percepatan gravitasi yang besarnya 10 m/s2
Untuk gaya gravitasi umum antara benda bermassa m1 dan m2 besarnya adalah :
2 2 1
r m m G F
GAYA NORMAL
Gaya ini adalah gaya dari alas/lantai ketika suatu benda diletakkan pada alas tersebut di mana gaya normal sebagai reaksi dari gaya berat benda. Arah dari gaya normal ini selalu tegak lurus dengan bidang alas/lantai.
W N
Bagaimana mencari gaya normal?
Benda bergerak sepanjang bidang kontak dan diam
GAYA GESEKAN
Gaya ini adalah gaya yang terjadi akibat adanya gesekan antara benda yang ditarik oleh suatu gaya aksi dengan alasnya. Arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak
relatif benda.
Ada dua jenis gaya gesekan, yaitu ; gaya gesekan statik dan gaya gesekan kinetik.
F
fs Gaya gesek statik : fs = F
F = 0 a = 0
Jika gaya F diperbesar maka fs juga membesar sampai nilai maksimum, di mana jika gaya F diperbesar lagi sehingga lebih besar daripada fs maksimum maka benda bergerak. fsmax sebanding dengan gaya normal benda dan suatu konstanta, yaitu koefisien gesekan statik s.
Gaya gesek statik : fsmax = sN
F = 0 a = 0
Gaya gesek kinetik : F – fk = ma
fk = sN
Untuk gaya F lebih besar daripada gaya gesekan statik maksimum, benda akan bergerak dengan percepatan a. Jika benda bergerak maka gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetik yang besarnya sebanding dengan gaya normal benda dan suatu konstanta, yaitu koefisien gesekan kinetik k. Nilai k selalu lebih kecil daripada s.
GAYA PEGAS
F xo
x
x
Gaya pegas terjadi jika pegas ditarik dari posisi setimbangnya dan yang besarnya sebanding dengan pergeseran ujung pegas yang ditarik.
GAYA SENTRIPETAL
Setiap gaya yang bekerja pada suatu benda dan menghasilkan percepatan sentripetal, dikatakan sebagai gaya sentripetal.
Sebagai contoh, sebuah benda diikat dengan tali, kemudian diputar. Maka benda tersebut akan berputar dan memiliki percepatan sentripetal.
Dalam kasus ini sebagai gaya sentripetal adalah tegangan tali T. Perlu diperhatikan, arah gaya sentipetal tidak searah dengan arah gerak benda.
KERANGKA ACUAN INERSIA
Kerangka acuan inersia adalah kerangka acuan yang diam atau GLB relatif terhadap acuan yang diam. Hukum Newton berlaku dalam kerangka acuan inersia.
O
O’
KERANGKA ACUAN NON INERSIA
Kerangka acuan non inersia adalah kerangka acuan yang bergerak GLBB atau bergerak melingkar terhadap acuan yang diam. Dengan kata lain, kerangka itu bergerak dipercepat terhadap acuan diam. Dalam kerangka acuan demikian hukum Newton tidak berlaku.
GAYA FIKTIF
Untuk memenuhi hukum Newton pada kerangka non inersia diberikan gaya fiktif sehingga gaya ini yang menyebabkan percepatan yang dialami oleh benda dalam kerangka non inersia.
Contoh dari gaya fiktif adalah gaya sentripugal, yang terjadi pada kerangka acuan yang bergerak melingkar terhadap acuan yang diam.
Besar gaya fiktif : Ff = ma’
Diagram Benda Bebas
Setiap benda dalam suatu sistem dipandang
sebagai benda bebas yang berdiri sendiri.
Gambarkan semua gaya yang mungkin
terjadi dalam setiap benda dan diuraikan
menjadi 2 komponen yaitu sejajar dan tegak
lurus bidang kontak.
Benda
satu
dengan
yang
lainnya
dihubungkan oleh percepatan.
Contoh
F m1
m2
m1 F
m1g N1 fg1
m2
fg1
m2g m1g N2
fg2
CONTOH
m2 m1
Hitung percepatan masing-masing benda dan tegangan tali pada gambar di atas jika diketahui m1 = 2 kg dan m2 = 3 kg! Anggap lantai licin.
Diketahui koefisien gesekan pada lantai k = 0,2 dan s = 0,3. Massa m1 = 10 kg. Tentukan :
2.
Massa m2 pada saat benda tersebut akan bergerak
Percepatan benda jika massa m2 ditambah 1 kg a.
b.
SOLUSI
1. Gaya yang bekerja pada benda m1 : F = m1a T = m1a
Gaya yang bekerja pada benda m2 : F = m2a W2 – T = m2a Dengan menjumlahkan kedua persamaan di atas diperoleh :
W2 = m2g = (m1 + m2)a
Atau a =
5.10
3 g m m m 2 1
2 6 m/s2
Tegangan tali T = m1a = 2.6 = 12 N
m2 m1 T
T
Saat sistem akan bergerak, pada benda 1 tegangan tali T = fsmax. Sedangkan pada benda 2, karena tidak mengalami percepatan maka T = W2 = m2g.
Dengan demikian massa benda 2 : 2. a.
m2 = 0,3.10
g g m μ g
fsmax s 1
= 3 kg
m2 m1 T
T N
2. b. Jika massa ditambah, maka masing-masing benda mengalami percepatan. Massa m2 menjadi 4 kg.
Benda A : T – fk = m1a Benda B : m2g – T = m2a
Jika kedua persamaan di atas dijumlahkan diperoleh :
m2g – fk = (m1 + m2)a Atau percepatan a =
10 4 10 . 2 , 0 4 m m m μ m 2 1 1 k 2
SOAL
1.
37O 53O
A
B
2.
Jika massa tali dan katrol diabaikan dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2, maka hitung percepatan
masing-masing benda untuk gambar dibawah ini ! Diketahui massa benda A = 5 kg dan massa benda B = 3 kg.
37O 53O
A
B
Licin
3. Dua benda A (mA = 2 kg) dan B (mB = 4 kg) diletakkan seperti pada gambar. Benda B dihubungkan dengan benda C oleh sebuah tali tak bermassa. Massa mC = 6 kg. Antara benda B dengan alas mempunyai k = 0,5. Benda B dipercepat tepat pada saat benda A akan bergeser dari B. Percepatan g = 10 m/s2.
C B
A a. Hitung koefisien gesek
SOLUSI
1. Gaya yang bekerja pada
benda A :
T – WAsin 37o = m Aa
Gaya yang bekerja pada benda B :
WBsin 53o – T = m Ba
Dengan menjumlahkan persamaan di atas diperoleh : (mBsin 53o- m
Asin 37o)g = (mA + mB)a
Tegangan tali T = WAsin 37o + m
Aa = 16 N
2 10 6 6 , 0 . 2 3.0,8 g m m 37 sin m 53 sin m B A o A o B
a = m/s2
Diperoleh :
37O 53O
A
B T
T
2. Dalam sistem benda seperti soal, benda A turun ke bawah. Dengan demikian persamaan geraknya adalah : WA sin37o – T – f
k
= mAa. Diketahui fk = kWA cos37o.
Persamaan gerak untuk benda dengan massa 3 kg adalah T – WB sin53o = m
Ba. Dari kedua persamaan
tersebut diperoleh WA sin37o –
kWA cos37o – WB
sin53o = (m
A + mB)a
Diperoleh : 8a = 50.0,6 – 0,1.50.0,8 – 30.0,8 atau a = ¼
37O 53O
A
B
T T
3. a.
C B
A Untuk benda A, gaya yang
bekerja :
WA NA
fs Ff
Ff menyatakan gaya fiktif karena kerangka acuan dari benda A, yaitu benda B, mengalami
percepatan.Besar gaya fiktif Ff = mAa. Dengan a
Untuk benda B, gaya yang bekerja :
Untuk arah percepatan persamaan gayanya adalah : T – fk = mBa (2)
Dengan fk = μkNB = μk(WA + WB) = μkg(mA + mB)
fk
NB
WA + WB T a
Untuk benda C, gaya yang bekerja :
Untuk arah percepatan persamaan gayanya adalah : WC – T = mCa (3)
Jika persamaan (2) dan (3) dijumlahkan, diperoleh : (mA + mB)a = [mC - μk(mA + mB)]g
Atau :
6a = (6 – 0,5.6).10 = 30. Diperoleh a = 5 m/s2
Dinamika
Dalam Fisika ilmu tentang gerak dipelajari
dalam MEKANIKA
Dalam mempelajari MEKANIKA, kita sering
membaginya dalam dua bagian:
MEKANIKA
KINEMATIKA
Dinamika adalah
mempelajari tentang gerak dengan menganalisis
penyebab gerak tersebut. Dinamika meliputi:
Hubungan antara massa
dengan gaya : Hukum Newton tentang gerak.
Momentum, Impuls dan
Hukum kekekalan momentum
Kerja, Energi dan
Hukum Newton
dipublikasikan dalam
sebuah buku berjudul :
“Philosphie Naturalis
Principia Matematica”
yang dikenal dengan
“Principia” itu
terus bergerak dgn v konstan atau terus diam
“Benda akan mengalami
percepatan jika ada gaya
yang bekerja pada benda
tersebut dimana gaya ini
sebanding dengan suatu
konstanta(massa) dan
percepatan benda”
“Dua benda yang berinteraksi akan timbul gaya
pada masing-masing benda yang arahnya
4 gaya yang berpengaruh di alam yaitu
Gaya Elektromagnetik (Electromagnetic Force)
Gaya Gravitasi (Gravitation Force)
Gaya Interaksi Kuat (Strongth Force)
Gaya Interaksi Lemah (Weak Force)
Gara interaksi : gaya yang ditimbulkan oleh suatu
benda pada benda lain walaupun letaknya berjauhan
gaya gravitasi, gaya listrik, gaya magnet
Gaya kontak : gaya yang terjadi hanya pad
abenda-benda yang bersentuhan
Gaya normal adalah gaya
reaksi dari gaya berat
yang dikerjakan pada
benda terhadap bidang
dimana benda itu berada
dan tegak lurus bidang.
Gaya dapat berupa : zat padat
dengan zat padat dan zat cair dengan zat padat
Gaya gesek dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keadaan
permukaan, kecepatan relatif, gaya yang bekerja, dsb
Gaya gesek dinyatakan
µk=koefisien gesek kinetik
Gaya tegang tali adalah
gaya yang terjadi pada tali,
pegas atau batang yang
ujung-ujung dihubungkan
dengan benda lain.
Gaya tegang tali memenuhi
Problem 1.
Sebuah benda 20 kg berada di atas
bidang miring. Koefisien gesek kinetik antara benda
dengan bidang miring adalah 0,1.
Tentukan percepatan gerak benda ketika meluncur ke bawah bidang miring. Tentukan berapa waktu yang diperlukan untuk mecapai dasar bidang miring
jika panjang bidang miring 10 meter
Problem 2.
Sebuah benda bermassa 5 kg ditarik
sepanjang permukaan lantai yang mendatar dengan
gaya 20 N dengan kemiringan 30
oterhadap
horizontal (koefisien gesek kinetik 0,1. Jika pada
awalnya benda diam. Hitunglah :