BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Asuhan Kehamilan
a. Definisi
Menurut federasi obstetric, ginekologi internasional,
kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi , kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 blunar
atau 9 bulan menurut kalender internasiosnal. Kehamilan terbagi
dalam 3 trimeste ,dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12
minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13 hingga ke 27
minggu ) , dan trimester ke III 13 minggu ( minggu ke 8 hingga ke
40 ). (Sarwono Prawirohardjo ,2010;h,213)
Periode antepartum adalah periode kehamilanyang
dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga
dimulainya persalinan sejati , yang menandai awal periode
antepartum.sebaliknya periode prenatal adalah kurun waktu
hingga kelahiran bayi yang menandai awal periode
pascanatal Varney, 2006;h,492)
Kehamilan adalah suatu proses dimana sl telur dan
sperma bertemu dan berimplantasi dengan waktu normal
kehamilan yaitu 40 minggu atau 9 bulan dihiting dari hari pertama
haid terakhir . Menurut Manuaba (2010;h,242) menjelaskan bahwa
usia ibu kurang dari 18 tahun dan lebih dari 35 tahun termasuk
resiko dalam kehamilan .
b. Proses kehamilan Menurut Mochtar 2011;h,16)
1. Sel telur
Pertumbuhan embrional yang kelak menjadi ovum terjadi
digenital ridge menurut umur wanita ,
a. BBL : 750.000
b. Umur 6 – 15 :439.000
c. Umur 16 – 25 :159.000
d. Umur 26 – 35 :59.000
e. Umur 35 – 45 : 34.000
f. Masa menopouse :semua hilang
2. Sel mani (spermatozoa)
tiga bagian yaitu kaput , atau kepala yang berbentuk lonjong
agak gepeng dan mengandung bahan nucleus ekor dan
bagian yang silindrik menghubungkan kepal dengan ekor .
3. Konsepsi
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan sel mani
dengan sel telur tuba uterine . hanya satu sperma yang telah
mengalami proses kapasitas yang dapat melintas zona pleusida
dan masuk ke vitelus ovum.
4. Nidasi
Nidassi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
kedalam endometrium .Setelah sel- sel morula mengalami
pembelahan terus menerus maka akan terbentuk rongga
ditengah . rongga ini makin lama makin besar dan berisi cairan
, embrio yang memiliki rongga disebut blastula rongganya
disebut blastocoelproses pembentukan blastula disebut
blastulasi .
5. Plasenta dan mukosa rahim
Mukosa paada wanita yang tidak hamil terdiri atas
stratum kompaktum dan sratum spongiosum . desidua adalah
mukosa rahim pada kehamilan yang terbagi atas :
a. Desidua basalis yang terlentak diantara hasil konsepsi dan
b. Desidua kapsularis yang meliputi hasil konsepsi kearah
rongga rahim, dan lama kelamaan bersatu dengan desidua
vera karena obliterasi.
c. Desidua vera (parietalist) yang meliputi lapisan dalam
dinding rahim lainnya .
6. Perumbuhan mudigah (embriogenesis )
Pertumbuhan mudigah (embrio) bermula dari
lempeng embrional yang selanjutnya berdeferensiasi
menjadi 3 unsur lapisan yaitu sel – sel ektodermal , mesodermal dan entodermal.
c. Perubahan Fisiologis
perubahan fisiologi pada kehamiln meliputi :
1. Perubahan kardiovaskular
Volume darah total ibu meningkat sekitar 30 hingga 50%
pada kehmilan tunggal dan 50% paa kehamilan kembar . volume
darah total merupakan kombinasi volume plasma yang menin.gkat
75% dan volume plasma darah merah yag meningkat 33% dari
nila sebelum hamil . semua ini meneabkan hemodilusi , yang
terlihat pad hmotakrit rendah , yang dikenal dengan anemia
fisiologis pada kehamilan dan sering terjadi pada usia kehamilan
24 hingga 32 minggu . peningkatan volume darah total di mulai
hingga menjelang minggu ke-32 . setelah itu volume darah
menjadi relatif stabil meski masa eritrosit meningkat . (Helen
Varney ,2006:498)
2. Perubahan pada ginjal
Catatan khusus yang peru diingat oleh para bidan adalah
bahwa hidroureter dan hidronefrosis dapat terjadi selama
kehamilan . Hidroureter terjadi saat uterus mulai keluar dari
panggul dan masuk kedalam abdomen dan menekan ureter saat
melewati tepi panggul. Hidroureter lebih menonjol pada bagian
kanan daripada bagian kiri akibat dekstrorotasi uterus saat keluar
dari panggul. Akibat distensi, akan terjadi pemanjangan dan
pemindahan uterus ke lateral. Hidronefrosis terjadi pada 80%
hingga 90% wanita hamil. Peningkatan ukuran ginjal dan
pelebaran kaliks dan pelvis ginjal serta ureter, semua ini
menigkatkan risiko infeksi saluran kemih akibat statis
urine.(Varney,2006:498)
3. Sistem Respirasi
Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah
kurang lebih 6 cm, tetapi tida mencukupi penurunan kapasitas
residu fungsional dan volume residu paru-paru karena pengaruh
diafragma yang naik kurang lebih 4 cm selama kehamilan.
Frekuensi pernapasan hanya mengalami sedikit perubahan
signifikan pad kehamilan lanjut. Perubahan ini akan mencapai
puncaknya pada minggu ke-37 dan akan kembali hamper seperti
sedia kala dalam 24 minggu setelah persalinan.( Sarwono
Prawirohardjo,2010;h,184)
4. Sistem ginjal
Pada 22 minggu akan tampak pembentukan korpuskel
ginjal dizona jukstaglomerularis yang berfungsi filtrasi. Ginjal
terbentuk sempurna pada minggu ke-36. Pada janin hanya 2%
dari curah jantung mengalir keginjal , mengingat sebagian besar
sisa metabolism dialirkan ke plasenta. Sementara itu, tubuli juga
mampu filtrasi sebelum glomelurus berfungsi penuh. Urin jani
menyumbang cukup banyak pada volume cairan amnion. Bila
terdapat kondisi oligohidramnion itu merupakan petanda
penurunan fungsi ginjal atau kelainan sirkulasi.(sarwono
prawirohardjo, 2010
5. Sistem saraf
Melinisasi saraf spinal terbentuk pada pertengahan kehamilan
dan berlanjut sampai usia bayi 1 tahun. Fungsi saraf sudah
tampak pada usia 10 minggu yaitu janin bergerak,fleksi kaki;
sedangkan genggaman tangan lengkap pada dilihat pada 4 bulan.
Janin sudah dapat menelan pada 10 minggu , sedaangkan gerak
Janin sudah mampu mendengar sejak 16 minggu atau 120
hari. Ia akan mendengar suara ibunya karena rambat suara
internal lebih baik draipada suara eksternal. Kemampuan melihat
cahaya agaknya baru jelas pada akir kehamilan, sementara gerak
bola mata sudah sudah lebih awal. Gerakan ini dikaitkan dengan
prilaku janin.(sarwono prawirohardjo, 2010)
Janin mampu membuat hormon sendiri misalnya tiroi, ACTH.
Korteks adrenal dirangsang oleh ACTH. Uniknya kelenjar adrenal
ini mempunyai area yang sangat aktif selama in utereo dan akan
menghilang kemudian. Kelenjar adrenal ini menghasilkan steroid
dan katekolamin serta akan aktif menjelang partus. Sbalinya ,
pada anensefalus,dimana adrenal atrofik, persalinan akan
tertunda. (sarwono prawiirohardjo,2010)
6. Sistem kelenjar endokrin
System endokrin janin telah bekerja sebelum system saraf
mencapai maturitas. Kelenjar hipofisis anterior mempunyai 5 jenis
sel yang mengeluarkan 6 hormon, yaitu (1) laktotrop , yang
menghasilkan prolaktin; (2) somatotrop, yang menghasilkan
hormone pertumbuhan (GH); (3) kortikotrop, yang menghasilkan
d. Perubahan psikologis
Menurut varney (2007:501) perubahan psikologis pada wanita
hamil di bagi menjadi 3 trimester yaitu :
1. Trimester 1
Trimester pertama sering dianggap sebagai penyesuaian .
penyesuaian yang dilakukan sebagai wanita adalah terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung . penerimaan terhadap
kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas
psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan .
Sebagian besar wanita merasa sedih dan
ambivalententang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80%
wanita mengalami kekecewaan, penolakan kecemasan , depresi
dan kesedihan . hingga kini masih dirgukan bahwa wanita lajang
yang bahkan telah merencanakan dan mengingnkan kehamilan
atau telah berusaha keras untuk hamil tidak mengatakan pada
dirinya sendiri sedikitnya satu kali bahwa ia sesungguhnya
berharap tidak hamil. Keseragaman kebutuhan ini perlu dibicarakn
dengan wanita karena ia akan cenderung menyembunyikan
ambivalensi atau perassan negatifnya ini karena perasan tersebut
bertentangan dengan apa yang menurutnya semestinya ia
rasakan . jika ia tidak dibantu memahami dan menerima
ambivalensi dan perasaan negative tersebut sebagai suatu hal
yang normal dalam kehamilan , maka ia akan meras asangat
melahirkan atau terlahir cacat ataau abnormal. Ia akan mengingat
pikiran-pikiran yang ia miliki selama trimester pertama dan
merasa bahwa ialah penyebab tragedy tersebut .hal ini dapat
dihindari bila ia dapat menerima pikiran-pikiran tersebut dengan
baik .
2. Trimester II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan
yang baik , yakni periode ketika wanita merasa nyaman dari
segala ketidaknyamnan yang normal dialami saat hamil . namun
, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur
kedalam dan paling banyak mengalami kemunduran . trimester
kedua sebenarnya terbagi atas dua fase : pra-quickening dan
pasca quickening , quickening menunjukan adanya kehidupan
yang terpisah yang menjadi dorongan bagi wanita yang
melaksanakantugas psikologis utamantaya pda trimester kedu ,
yakni menegembangkan identutas sebagi ibu bagi dirinya sendiri
, yang berbeda dari ibunya .
3. Trimester III
Trimester III sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan . pada periode ini wanita mulai menyadari
kehadiran bayi sebagai mahlukyang terpisah sehingga ia menjadi
tidak sabar menanti kehadiran sang bayi . ada persaan was-was
berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan
gejala persalinan muncul .
e. Perkembangan dan pertumbuhan janin
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam hand out asuhan
kebidanan( 2011:)
1. Fakor ibu
a. Keadaan kesehatan ibu saat hamil
b. Penyakit yang menyertai kehamilan
c. Penyulit kehamilan
d. Kelainan pada uterus
e. Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet
f. Kebiasaan ibu , merokok,alkohol atau kecanduan
2. Faktor janin
a. Jenis kelamin janin
b. Penyimpangan genetic: kelainan kogenital , pertumbuhan
abnormal
c. Infeksi intra uteri
plasenta adalah akrnya janin untuk dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik dalma rahim Karena itu plasenta
sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan jnin dalam
rahim yang ditetapkan dengan indeks plasenta (berat
plasenta) .
4. Pertumbuhan janin
a) 4 minggu : panjang 7,5 – 10 mm pembentukan organ meliputi rudiment mata telinga dan hidung .
b) 8 minngu : panjanyg 2,5 cm pembentukan organ hidung
telinga jari jemari mulai dibentuk kepala menekuk kedada .
c) 12 minggu : panjang 9 cm pembentukn organ daun teling
lebih jelas . kelopak mata melekat , leher mulai terbentuk
genetalia eksterna tetapi belum berdeferensiasi .
d) 16 minggu : 16 – 18 cm pembentukan organ gnetalia terbentuk dan dapat dikenal , kulit tipis dan warna merah .
e) 20 minngu : panjanygnya 25 cm pembentukan organ kulit
lebih tebal , rambut mulai tumbuh dikepala , dan rambut
halus (lanuga) tumbuh dikulit .
f) 24 minggu : panjangnya 30-32 cm pembentukan organ
kedua kelopak mata ditumbuhi alis dan bulu mata serta
kulit keriput. Kepala besar. Jika lahir, dapat bernapas tetap
g) 28 minggu panjangnya 25 cm pembentukan organ kulit
berwarna merah dan ditutupi verniks kaseosa. Jika lahir,
dapat bernapas, menangis pelan dan lemah banyi imatur.
h) 32 minggu panjanygnya 40-43 cm pembentukan organ
kulit merah dan keriput. Jika lahir, tampak seperti orang tua
kecl (little old man).
i) 36 minggu panjangnya 46 cm pembentukan organ muka
berseri tidak keriput. Bayi prematur.
j) 40 minggu panjangnya 50-55 cm pemebentukan bayi
cukup bulan. Kulit licin, verniks kaseosa banyak, rambut
kepala tumbuh baik, organ-organ baik. Pada pria, testis
sudah berada dalam skrotum, sedangkan pada wanita,
labia mayora berkembang baik. Tulang-tulang kepala
menulang. Pada 80% kasus, telah terbentuk pusat
penulangan pada epifisis tiba proksimal.
g. Peredaran Darah Janin
1. Foramen Ovale
Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri
dan serambi kanan yang memungkinkan sebagian darah
masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi
kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi
melewati paru-paru karena telah teroksigenisasi.
Merupakan saluran yang terdapat antara arteri
pulmonalis dan aorta
3. Duktus Venosus Arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan
vena cava inferior. Pada titik ini darah bercampur dengan
darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari
tubuh bagian bawah.
4. Vena Umbilikal
Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah
hati dan membawa darah yang mengandung oksigen dan
sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan
vena porta dan masuk ke hati Komponen atau organ yang
terlibat dalam pembuluh darah janin.
Dalam system peredaran darn janin tidak hanya
melibatkan pembuluh darah saja tetapi juga melibatkan
organ tubuh janin diantaranya :
1. Plasenta yaitu tempat pertukaran darah bersih dan darah
kotor
2. Umbilicus yaitu mengalirkan darah dari plasenta kejanin
dan dari janin ke plasenta
3. Hati yaitu terapatnya percabangan vena porta dan duktus
venosus aranti
4. Jantung yaitu terdapatnya foramen ovale yang langsung
h. Mekanisme Peredaran Darah Janin
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang
berasal dari plasenta masuk ke janin melalui vena umbilikus yang
bercabang dua setelah memasuki dinding perut yaitu :
a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya
beredar dalam hati dan kemudian diangkut melalui vena
hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung
masuk ke dalam vena cava inferior.
Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan
sebagian besar darah dari atrium kanan akan dialirkan ke atrium
kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium kanan
masuk ke ve ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang
berasal dari vena cava superior.
Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis, karena adanya tahanan dari paru-paru
yang belum mengembang maka darah yang terdapat pada arteri
pulmonalis sebagian akan dialirkan ke aorta melalui duktus
arteriosus bothalli dan sebagian kecil akan menuju paru-paru dan
selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena pulmonalis.
Sementara itu darah yang terdapat pada atrium kiri
kemudian dialirkan ke ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh
tubuh melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi
arteri hipograstika interna yang mempunyai cabang arteri
umbilikalis.
Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta
sisa metabolisme akan dikembalikan ke plasenta melalui arteri
umbilikalis ke plasenta melalui arteri umbilikalis untuk diteruskan
ke ibu.
i. Pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil
Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada
dokter ahli kebidaanan ,dokter ahli lain ,dokter umum,
bidan perawat,dan dukun terlatih .
1. Tujuan pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil
(Mochtar,2011;h,38)
a) Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal
mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama
dalam kehamilan , persalinan , dan nifas , dengan
demikian , didaptkan ibu dan anak yang sehat .
b) Tujuan khusus
1) Mengenali dan menangani penyulit-penyulit
yang mungkin dijumpai dalam kehamilan
persalinan dan nifas
2) Mengenali dan mengobati penyakt-penyakit
yang mungkin diderita sedini mungkin
3) Menurunkan angka mordibitas dan mortalitas
4) Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup
sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan,
persalinan, nifas dan laktasi
2. Jadwal pemeriksaan kehamilan (Mochtar, 2011;h,38)
a) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini
mungkin ketika haid terlambat satu bulan.
b) Periksa ulang 1x sebulansampai kehamilan 7
bulan.
c) Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9
bulan.
d) Periksa ulang setia minggu sesudah kehamilan 9
bulan.
e) Periks khusus jika ada keluhan-keluhan.
3. Pemeriksaan ibu hamil (Mochtar, 2011;h,38)
a) Anamnesis adalah identitas istri, dan suami:nama,
umur, agama, pekerjaan, dan sebagainya.
b) Inspeksi dan pemeriksaan fisik diagnostik adalah
pemeriksaan seluruh tubuh secara baik meliputi :
tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan, jantung,
paru-paru dan sebagainya.
c) Perkusi adalah tidak begitu banyak artinya kecuali
jika ada suatu indikasi.
d) Palpasi adalah ibu hamil diminta berbaring
terlentang kepala dan bahu sedikit ditinggikan
disebelah kanan ibu hamil dengan sikap hormat
lakukanlah palpasi bimanual terutama pada
pemeriksaan perut dan payudara.
e) Auskultasi adalah pemeriksaan untuk
mendengarkan denyut jantung dan biasanya
menggunakan alat. Menurut (Sarwono,2010;h,222).
Menjelaskan bahwa frekunsi deyut jantung janin
rata-rata sekitar 140 denyut per menit (dpm)
dengan variasi normaol 20 dpm diatas atau
dibawah nilai rata-rata. Jadi, nilai normal denyut
jantung janin antara 120-160 dpm .
4. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan HB
Menurut Manuaba (2010;h,239), bahwa
pwmeriksaan dan pengwawasan HB dapat
dilakukan dengan menggunakan alat sahli.
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali
selama kehamilan yaitu pada trimester I dan
trimester I.
b) Pemeriksaan laboratorium ulang
Pemeriksaan laboratorium ulang dilakukanjika ada
indikasi menurut riwayat, temuan ini meliputi HB
hemotakrit, VDRL, gonorea, klamidia, dan titer anti
j. pendidikan kesehatan (Manuaba ,2010;h,117)
1. pantang diet saat hamil
pada dasarnya di anjurkan makanan empat sehat
lima sempurna . karena kebutuhan protein dan bahan
makanan tinggi, dianjurkan tambahan sebuah telur
sehari . nilai gizi dapat ditentukan dengan
bertambahnya bert badan sekitar 6,5 sampai 15 kg
Selma hamil . berat badan yang bertambah terlalu
besar atau kurang perlu mendapat perhatian khusus
karena kemungkinan terjadi penyulit kehamilan .
kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg/
minggu.
2. Pekerjaan rumah tangga
Pekerjaan rutin dapat dilaksanakan sesuai dengan
kemampuan dan makin dikurangi dengan semakin tua
kehamilan .
3. Wanita pekerja diluar rumah
Kehamilan bukanlah merupakan halangan untuk
berkarya asalkan dikerjakan sesuai dengan batasan
kehamilan .
4. Hubungan seksual
Hamil bukan merupakan halangan untuk
melakukan hubungan seksual . hubungan seksual
dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau
panas .
5. Aktifitas
Aktifitas yang banyak adalah jalan – jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapatkan udara
segar .
6. Pakaian
Pakaian hamil yang digunakan adalah pakaian
yanyg longgar dan terbuat dari katun sehingga
mempunyai kemampuan meneyerap terutama pakaian
dalam .
7. Perawatan payudara
Putting susu penting diperhatikan agar tetap bersih
.putting susu ditarik – tarik sehingga menonjol dan memudahkan untuk memberikn ASI .
2. Persalinan
a. Definisi
Persalianan adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi (janin+uri) yang dapat hidup kedunia luar , dari rahim
melalui jalan lahir atau dengan jalan lain (Roestam Mochtar
b. Sebab – sebab mulainya persalinan dalam diktat ajar , (2010) yaitu
1. Penurunan kadar progesterone
Progesterone menimbulkan relaksasi otot – otot rahim sebaliknya estrogen meninggalkan kerentanan otot rahim .
selama kehamilan terdapat keseimbangan kadar progesterone
dan estrogen didalam darah tetapi pada akhir kehamilan kadar
progesterone menurun sehingga timbul his
2. Teori oxytosin
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah oleh
karena itu timbul kontraksi otot – otot rahim
3. keregangan otot – otot
seperti halnya engn kandung kencing dan lambung bila
dinddingnya tegang oleh karena isinya bertambah maka timbul
kontraksi untuk mengeluarkan isi nya.demikian pula dengan
rahim maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot – otot rahim makin rentang .
4. Pengaruh janin
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin juga rupa – rupnya memegang peranan oleh Karena pada ananchepalus
kehamilan sering lebih lama dari biasa .
5. Teori prostaglandin
yang dihasilkan oleh desidua disangka menjadi salah
menunjukan bahwa prostaglandin f2 atau f2 yang diberikn
secara intravena , intra dan ekstramnial menimbulkan
kontraksi myometrium pad setiap kehamilan , hal ini juga
disokong dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik
dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu – ibu hamil sebelum melahirkan atau setelah persalinan.
c. Kala dalam persalinan Roestam Mochtar ( 2010 : 71 )
Kala I :waktu untuk pembukaan servik sampai menjadi
pembukaan lengkap 10 cm
Kala pembukaan dibagi 2 fase :
1. Fase laten : pembukaan servik yang berlangsug lambat
sampai pembukaan sampai pembukaan 3 cm lamanya 7-8
jam
2. Fase aktif : berlansung selama 6 jam dan dibagi atas
3subfase :
a. Periode akselerasi berlangsung 2 jam pembukaan menjadi 4
cm
b. Periode dilatasi maksimal selama 2 jam , pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm .
c. Periode deselerasi : berlangsung lambat , dalam waktu 2 jam
Kala II : kala pengeluaran janin , sewaktu uterus dengan kekuatan
his ditambah Kekuatan mengedan mendorong janin
keluar hingga lahir , pada primi berlangsung selama 1 ½ -
2 jam , Pada multi ½ - 1 jam (Roestam
Mochtar,2010,h.73)
Kala III : waktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri
Kala IV : muai dari lahirnya uri selama 1-2 jam.
d. Faktor – faktor yang memperngaruhi persalinan 1. Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas
a. Bagian keras : tulang- tulang panggul (rangka panggul)
b. Bagian lunak : otot – otot jaringan dan ligament – ligament Rangka panggul atau ukuran panggul
Tulang panggul :
1. Os coxae : os illium , os iscium , os pubis
2. Os sacrum : promontorium
3. Os cocsygis
Artikulasi
1. Simpisis pubis didepan pertemuan os pubis
2. Artikulasi sakro-iliaka yang menghubungkan os
sacrum dan os ilium
3. Artikulasi sacro-coksigium yang menghubungkan
os sacrum dan os pubis
Ruang panggul
Pelvis mayor terletak diatas terminalis yang
dibawahnya disebut pelvis minor .
Pintu panggul
1. Pintu atas panggul (PAP) inlet dibatasi oleh linea
terminalis (linea inominata )
2. Pintu tengah panggul (RTP) kira- kira pad spina
ischiadika disebut midlet
3. Pintu bawah panggul (PBP) dibatasi oleh simpisis
dan arkus pubis
4. Ruang panggul yang sebenarnya berada dintara
inlet dan outlet
Sumbun panggul adalah garis yang menghubungkan
titik – titik tengah ruang panggul yang melengkung kedepan ( sumbu carus )
Bidang – bidang
1. Bidang hodge I : jarak antara promontorium
dan pinggir atas simpisis sejajar dengan PAP.
2. Bidang hodge II : sejajar dengan PAP
melewati pinggir bawah simpisis
3. Bidang hodge III :sejajar dengan PAP
melewati spina ischiadika.
4. Bidang hodge IV : sejajar dengan PAP
melewati ujung cocsygis.
a. Pita meter
b. Jangka panggul
c. Pelvimetri klinis dengan periksa dalam
d. Pelvimetri rentanologis dibuat oleh ahli
radiologidan hasilnya diinterpretasikan
olehn ahli kebidanan
2. Ukuran – ukuran panggul luar
a. DS : Distansia spinarum yaitu jarak antara
kedua spina iliaka anterior superior (24-26
cm )
b. DC : distansia cristarum yitu jarak antara
crista iliaka kanan dan kiri (28 – 30 cm ) c. CE : conjugate eksterna (boudeloge) 18 –
20 cm
d. CD : conjugate diagonalis , dengan periksa
dalam 12,5 cm
e. DT : distansia tuberum , menggunakan
jangka oseander 10,5 cm
3. Ukuran – ukuran panggul dalam a. Pintu atas panggul
b. Pintu tengah panggul
c. Pintu bawah panggul
d. Inklinasi pelvis (miring panggul) yaitu sudut
yang dibentuk dengan horizon bil wanita
4. Jenis panggul menurut (chadwell dan molloy 1933)
Didasarkan pada bentuk cirri PAP ada 4 bentuk
dasar panggul :
a. Ginekoid : paling ideal bulat 45 %
b. Android : panggul pria segitiga 15 %
c. Anthropoid :agak lonjong seperti telur 35
%
d. Platpeloid : picak , menyempit arah
muka belakang 5%
2. Power
Power adalah kekuatan yang mendorong janin keluar . kekuatan
yang mendorong janin keluar ialah his , kontraksi otot – otot perut , kontraksi diafragma dan aksi dari ligament , dengan kerjasama
yang baik dan sempurna .
3. Passanger
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah janin .
yang meliputi sikap janin, letaak janin , presentasi janin , bagian
terbawah dan posisi janin .
e. Mekanisme persalinaan roestamm Mochtar (2011:73-74)
1. Engagement : kepala terfiksasi pada PAP
2. Descent : turunnya kepala
4. Rotasi internal :kepala melakukan putar
paksi dalam
5. Ekspulsi kepala janin : berturut-turut lahir lah uub ,
dahi, muka dan dagu
6. Rotasi eksternal : kepala melakukan putar
paksi luar
7. Ekspulsi : berturut-turutmbahu depan,
bahu belakang seluruh badan Dan ekstremitas .
f. Asuhan pada saat persalinan dalam Diktat Ajar, (2010) meliputi :
1. Asuhan kala I
a. Memberikan dukungan emosional
b. Pendampingan anggota kelurga selama proses persalinan
sampai kelahiran bayinya
c. Menghargai keinginan iu untuk memilih penampingan
persalinan
d. Peran aktif anggota keluarga selama persalinan
e. Mengatur posisi ibu sehingga ibu merasa nyaman
f. Memberikan cairan nutrisi dan hidrasi
g. Memberikan keleluasaan menggunakan kamar mandi
secara teratur dan spontan , kandung kemih penuh
menyebabkan gangguan kemajuan persalinan dan
menghambat turunya kepala .
2. Asuhan kala II
a. Mendampingi ibu proses persalinan dan sampai kelahiran
bayinya oleh suami dan anggota keluarga yang lain
b. Keterlibatkan anggota keluarga dalam memberikan asuhan
persalinan
c. Keterlibatan penolong persalinan sampai kelaiharan
d. Membuat hati ibu merasa tentram selama kala II
persalinan dengan cara memeberikan bimbingan dan
menawarkan bantuan.
e. Menganjurkan ibu meneran kuat bila ada dorongan
spontan spantan dengan cara memberikan waktu istirahat
ketika tidak ada his .
f. Mencukupi asupan makan dan minum selama kala II
g. Memberikan rasa aman dan nyaman
h. Pencegahninfeksi pada kala II dengan membersihkan
vulva dan perineum
i. Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secaara
spontan
3. Asuhan kala III
a. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memeluk
bayinya dan menyusui segera
b. Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan
c. Pencegahan infeksi pada kala III
e. Melakukan kolaborasi / rujukan bila terjadi
kegawatdaruratan
f. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi
g. Memberikan motivasi dan pendampingan kala III
4. Asuhan kala IV
a. Memastiakn tanda vital , kontraksi uterus dan perdarahan
b. Membantu ibu untuk berkemih
c. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang cara menilai
kontraksi mdan melakukan massase uterus .
d. Menyelesaikan asuhan awal bagi bayi baru lahir
e. Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang tanda tanda
bahaya post partum seperti perdarahan demam , bau
busuk dari vagina, lemas, pusing , penyulit dalam
menyusui bayinya dan terjadi kontraksi hebat
f. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi
g. Pendmpingan pada ibu selama kala IV
h. Nutrisi dan dukungn emosional
g. Tanda – tanda persalinan 1. Lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu merasa
bahwa keadadaannya menjadi lebih enteng. Ia merasa kurang
sesak, tetapi sebaliknya ia merasa bahwa berjalan sedikit lebih
sukar, dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota
2. Pollakisuria
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan didapatkan
epigastrium kendor. Fundus uteri lebih rendah dari pada
kedudukannya dan kepala janin sudah mulai masuk kedalam
atas pintu panggul. Keadaan ini menyebabkan kandung
kencing sehingga merangsang ibu untuk sering kencing yang
disebut pollakisuria.
3. False labor
3 atau 4 minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu
oleh his pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan
peningkatan dari kontraksi Braxton hicks. His pendahuluan ini
bersifat:
a. Nyeri yang hanya terasa diperut bagian bawah
b. Tidak teratur lamanya his pendek
c. Lamanya his, tidak bertamabah kuat dengan majunya
wkyu dan bila dibawa jalan malah sering berkurang
d. Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan
cervix
4. Perubahan cerviks
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan cervix
menunjukan bahwa cervix yang tadinya tertutup, panjang dan
kurang lunak namun menjadi: lebih lembut, beberpa
menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan.
pada multipara sudah terjadi pembukaan 2 cm namun pada
primipara sebagian besar msih dalam keadaan tertutup.
5. Energy spurt
Beberapa ibu akan mengalami peningkatan energy
kira-kira 24-28 cm sebelum persalinan mulai, setelah beberapa hari
sebelumnya merasa kelelahan fisik karena tuanya kehamilan
maka ibu mendapayi suatu hari sebelum persalinan dengan
energy penuh. Peningkatan energy ibu ini tampak dari aktifitas
yang dilakukannya seperti membersihkan
rumah,mengepel,mencuci perabot rumah, dan pekerjaan
rumah lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga menjelang
kelahiran bayi, persalinan menjadi panjang dan sulit.
6. Gastrointestinal upsets
Beberapa ibu mungkin akan mengalami tanda tanda
seperti diare, obstipasi, mual dan muntah karena efek
penurunanhprmon terhadap system pencernaan.
menurut Varney (2007,h;753) menyatakan bahwa
tanda – tanda akan terjadinya kelaiharan yaitu penonjolan pada rectum , penonjolan perineum dan kemajuan kepala janin
yang dapat terlihat pada introitus vagina .
h. Perubahan fisiologis selama persalinan (varney
,2007;h,686-687)
1. Tekanan darah
Meningkat selama kontraksi disertai peningkatan sistolik
2. Nadi
Frekuensi denyut nadi lebih diantara kontraksi sedikit lebih
tinggi di banding periode selama menjelag perslinan .
3. Suhu
Pada saat persalinan peningkatan suhu tidak lebih dari 0,5
sampai 10 yang mencerminkan peningkatan metabolisme
selama persalinan.
4. Pernapasan
Peningkatan frekuensi pernapasan masih normal selama
persalinan dan mencerminkan peningkatan metabolisme
yang terjadi
5. Kontraksi
Kontraksi pada persalinan aktif berlangsung dari 45 – 90 detikdengan durasi rata – rata 60 detik.pada persalian awal kontraksi hanya berlangsung 15 sampai 22 detik .
(Varney,2007;h,675)
3. Nifas
a. Definisi
Masa nifas (puerperium) yaitu dimulai setelah plasenta lahir
dan berakhir ketelah alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira – kira 6 minggu (sondakh, 2013,h:N-24)
Masa pascapersalinan adalah fase khusus dalam
kehidupan yang sangat bermakna selama hidupnya . keadaan ini
ditandai dengan perubahan emosional , perubahan fisik secara
dramtis , hubungan keluarga dan aturan penyesuaian terhadap
aturan yang baru . (Sarwono , 2010,h:357 )
Masa nifas / masa pasca persalinan adalah dari plasenta
lahir sampai dengan kurang lebih 6 minggu untuk proses
pemulihan semua alat –alat reproduski .
Frekuensi kunjungan masa nifas ,menurut Saefudin ,(2010,h;N-23 –N24 )
Table 2.1 kunjungan Nifas
Kunjungan Waktu Tujuan
1 6 – 8 jam setelah persalinan
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan , rujuk jika perdarahan berlanjut
b. Memberikan konseling pda ibu atau salah satu keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
c. Pemberian asi awal
d. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir e. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah
hipotermia.
f. Jika petugas kesehatan menolong persalinan , ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untu 2 jam pertama setelah kelahiran , atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil
2 6 hari setelah persalinan
a. Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi , fundus dibawah umbilicus , tidak ada perdarahan abnormal , tidak ada bau
b. Menilai adanya tanda – tanda demam , infeksi atau perdarahan abnormal
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup , makanan , cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda – tanda penyulit
e. Memberikan asuhan pada ibu mengenai asuhan pada
Sama seperti di atas ( 6 hari setelah persalinan )
4. 6 minggu setelah persalinan
Menanyakan pada ibu tentang penyulit – penyulit yang ia atau bayi alami
b. Diagnosis
Masa nifas normal jika involusi uterus , pengeluaran lokhea ,
pengeluaran ASI dan perubahan system tubuh , termasuk
keadaan psikologis normal .(Saifuddin,2010,h:N-24)
c. Lochea dalam masa nifas
Adalah cairan skret yang berasal dari kavum uteri dan
vagina dalam masa nifas. ( Mochtar, 2012, hal. 87 )
1. Lochea rubra ( cruenta ) : berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, sel – sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari pascapersalinan.
2. Lochea sangunolenta : berwarna merah kuning, berisi
darah dan lendir, hari ke 3 – 7 persalinan.
3. Lochea serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah
lagi, pada hari ke 7 – 14 pascapersalinan. 4. Lochea alba : cairan putih, setelah 2 minggu,
d. Penanganan masa nifas menurut Saefuddin (2010) yaitu :
1. Kebersihan diri
a. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah
kelamin dengan sabun dn air
c. sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain
pembalut setidaknya dua kali sehari.
d. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengn sabun dan
e. Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi
sarankan pada ibu untuk menghindari menyentuh
daerah kelaminnya .
2. Istirahat
a. Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan
b. Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan – kegiatan rumah tangga secara perlahan – lahan .
c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam
bebeapa hal yaitu menguang jumlah ASI yang
diproduksi , memperlambat involusi uterus dan
memperbanyak perdarahan , menyebabkan depresi
dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya
sendiri.
3. Latihan
a. Diskusikan pentingnya otot – otot perut dan panggul kembali normal.
b. Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap
hari sangat membantu seperti dengan seperti dengan
tidur terlentang dengan lengan dismaping .
c. Berdiri dengan tungkai dirapatkan
4. Gizi
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari .
b. Makan dengn diet berimbang untuk mendapatkan
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari . pil zat besi
harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya
selama 40 hari .
5. Menyusui
Asi mengandung semua bahan yang diperlukan bayi ,
mudah dicerna , member perlindungan terhadap infeksi ,
selalu segar, bersih dan siap untuk diminum .
6. Perawatan payudara
a. Menjaga payudara tetap bersih dan kering , terutama
putting susu
b. Menggunakan BH yang menyokong payudara
c. Apabila putting susu lecet oleskan olostruum asi yang
keluar pada sekitar putting susu setiap kali selese
menyusui .
d. Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum
paracetamol 1 tablet setiap 4 – 6 jam
e. Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI ,
lakukan :
1. Pengompresan payudara dengan
menggunakan kain basah dan hangat selama 5
menit .
2. Urut payudara dari arah pangkal menuju putting
atau gunakan sisir untuk mengurut payudara
3. Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan
payudara sehingg putting susu menjadi lunak
4. Susukan bayi setiap 2 – 3 jam
5. Letakan kain dingin pada payudara setelah
menyusui .
f. Senggama
1. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami
istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat
memasukan satu, satu dua jarinya kedalam vagina
tanpa rasa nyeri .
2. Banyak budaya , yang mempunyai tradisi menunda
hubungan suami istri sampai masa waktu tertent
misalnya setelah 40 hari . atau 6 minggu setelah
persalinan.
g. Keluarga berencana .
1. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang – kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali.
2. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur
(ovulasi) sebelum ia mendapatkan haidnya lagi
selama meneteki.
3. Meskipun beberapa KB mengandung resiko
penggunaan kontrasepsi tetap lebih aman ,
d. Perubahan Psikologis Masa Nifas
1. Fase taking in ( ketergantungan ) : hal ini
berlangsung dari hari pertama sampai hari kedua
setelah persalinan. Pada fase ini ibu masih merasa
ketidaknyamanan seperti rasa mules, nyeri pada
jahitan, pola istirahat kurang, kelelahan.
2. Fase taking hold : berlangsung 3 sampai 10 hari
setelah persalinan. Pada fase ini timbul rasa
khawatir akan ketidakmampuannya merawat
bayinnya.
3. Fase letting go : fase dimana ibu sudah menerima
perannya dan bertanggung jawab dan bisa
menyesuaikan diri. Fase ini akan berlangsung 10
hari setelah persalinan.
4. Bayi Baru Lahir
a. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 – 42 minggu dengan berat lahir antara 2500 – 4000 gram . (sondakh ,2013,h:150)
b. Adaptasi fisiologis BBl terhadap kehidupan diluar uterus menurut sondakh
(2013) yaaitu
1) Adaptasi pernapasan
Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi selama waktu 30
beberapa rangsangan lainnya . semua ini menyebabkan
perangsangan pusat pernapasan dalam otak yang melanjutkan
rangsangan tersebut untuk menggerakan diafragma , serta otot – otot pernapasan lainnya . tekanan rongga dada bayi pada saat melalui
jalan lahirr pervaginam mengakibatkan paru – paru kehilangan 1/3 dari cairan yang terdapat didalamnya , sehingga 80 – 100 ml . setelah bayi lahir , cairan yang hilang tersebut akan diganti diganti dengan
udara .
2) Adaptasi kardiovaskuler
Dengan berkembangnya paru – paru , pada alveoli akan terjadi peningkatan tekanan oksigensebaliknya, tekanan
karbondioksida akan mengalami penurunan . hal ini
mengakibatkan penurunan resistensi pembuluh darah dari arteri
pulmonalis mengalir ke paru – paru dan duktus arteriosus tertutup setelah tali pusat dipotong . aliran darah dari plasenta terhenti dan
voramen ovale tertutup .
3) Adaptasi gastrointestinal
Kadar gula drah tali pusat 65 mg/ 100 ml , akan menurun
menjadi 50 mg / 100ml dalam waktu 2 jam sesudah lahir. Energy
tambahan yang diperlukan neonatus pada jam – jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolismeasam lemak sehingga
kadar gula akan mencapai 120 mg/ 100 ml . bila perubahan
glukosa menjadi glikogen meningkat atau adanya gangguan
metabolismeasam lemak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
4) Adaptasi ginjal
Ginjal BBl menunjukan penurunan aliran darah ginjal dan
penurunan kecepatan filtrasi glomelurus meneybabkan retensi
cairan dan intoksikasi air . bayi baru lahir tidak mampu
menginsentrasikan urine dengan baik , yang tercermin dalam
berat jenis urine dan osmomalitas urine yang rendah . Bayi baru
lahir mengekskresikan sedikit urine pada 48 jam pertama
kehidupan , sering kali hanya 30 hingga 60 ml seharusnya tidak
terdapat protein atau darah dalam urine bayi baru lahiir . (Varney ,
2007,h:888).
5) Termoregulasi
Bayi baru lahir dapat kehilangan panas mellaui empat
mekanisme yaitu konveksi , konduksi, radiasi , dan evaporasi .
tempat kelahiran harus dipersiapkan dengan adekuat untuk
meminimalkan kehilangan panas pada neonatus (Varney,
2007,h:881).
6) Adaptasi hati
a) Selama periode neonatus , hati memproduksi hati
memproduksi zat yang essensial untuk pembekuan darah
b) Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi
bersirkulasi , pigmen berasal dari hemoglobin dan dilepaskan
7) Adaptasi imun
a) Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organism penyerang
dipintu masuk
b) Imaturitas jumlah system perlindungan secara signifikan
meningkatkan risiko infeksi pada periode bayi baru lahir
(Sondakh , 2013,h:157)
8) Nilai APGAR (Sondakh, 2013,h:158)
Penilaian keadaan umum bayi dimulai satu menit setelah lahir
dengan menggunakan nilai APGAR . penilaian berikutnya dilakukan
pada menit kelima dan kesepuluh . penilaian ini perlu untuk
mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak
Table 2. 2 Nilai APGAR score
Seluruh tubuh kemerh
– merahan
Pulse rate (frekuensi
nadi )
Tidak da Kurang dari 100 Lebih dari 100
Grimace(reaksi rangsang)
Tidak ada Sedikit gerakan mimic Batuk/bersin
Activity (tonus otot) Tidak ada Ekstremitas dalam sedikit fleksi
Sumber : Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir 2013
9) Asuhan segera bayi baru lahir
1. Klem dan potong tali pusat
a. Klem tali pusat dengan 2 buah klem , pada titik kira – kira 2 – 3 cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira- kira 1 cm diantara klem
b. Potonglah tali pusat diantara dua klem sambil melindungi bayi dari
gunting dengan tangan kiri
c. Pertahankan kebersihan pada saat memotong tali pusat . ganti
sarung tangan jika sudah kotor . potong lah tali pusatnya dengan
pisau atau gunting yang steril / DTT
d. Periksa tali pusat setipa 15 menit . apabila masih terjadi
perdarahan lakukan pengikatan ulang yang lebih ketat .
2. Jagalah bayi agar tetap hangat
Pastiakn bayi tersebut tetap hangat dan terjadi kontak atau kulit bayi
dengan kulit ibu
3. Kontak dini dengan ibu
Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap
(dengan menunjukan refleks rooting) . jangan paksakan bayi untuk
menyusu .
4. Perawatan mata
Obat mata eritromisin 0,5% tu tetrasiklin 1% dianjurkan untuk
pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular
seksual ). Obat mata perlu diberikan pada jam pertama setelah
persalinan . yang lazim dipakai adalah larutan perak nitrat atau
Neosporin atau diteteskan pada mata bayi segera setelah lahir.
c. Tanda – tanda bahaya pada bayi baru lahir (Saefudin ,2010;h,N-36) 1. Pernapasan : sulit atau lebih dari 60 kali permenit
2. Kehangatan :terlalu panas (lebih dari 38 derajat atau terlalu
3. Warna : kuning (terutama pada 24 jam pertama ) biru atau
pucat , memar .
4. Pemberian makan :hisapan lemah, mengantuk berlebihan , banyak
muntah .
5. Tali pusat : merah bengkak, kluar cairan ,bau busuk
,berdarah.
6. Infeksi : suhu meningkat , merah , bengkak,keluar cairan
(nanah) ,bu busuk pernapasan sulit .
7. Tinja atau kemih : tidak berkemih dalam 24 jam , tinja lembek ,sering
, hijau tua , ada lendir atau darah pada tinja
8. Aktifitas : menggigil atau tangis tidak biasa , sangat mudah
tersinggung , lemas, terlalu mengantuk , lunglai kejang , tidak bisa
tenang , menangis terus menerus .
5. Keluarga Berencana
a. definisi
Konsepsi (pembuahan, fertilisasi) adalah terjadinya pembuahan
antara antara sel telur (ovum) dengan sel mani (spermatozoa) pada
saluran telur.(Roestam Mochtar :2011)
Kontrasepsi atau antikonsepsi (conception control) adalah cara,
alat,atau obat-obatan untuk mencegah terjadinya konsepsi.(Roestam
Pengatruran kelahiran (birth control) adalah penggunaan alat-alat
atau cara dengan tujuan untuk mengatur jumlah dan jarak waktu
kelahiran.(Roestam Mochtar:2011)
Kontrasepsi adalah cara pengaturan jarak kehamilan dengan
menggunakan alat – alat dan obat – obatan untuk mencegah terjadina kehamilan .
b. syarat KB
1. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya.
2. Tidak ada efek samping yang merugikan.
3. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan.
4. Tidak dapat mengganggu hubungan persetubuhan.
5. Tidak memerlukan bantuan medic atau control yang ketat selama
pemakaiannya.
6. Cara penggunaannya sederhana
7. Harganya murah supaya dapat diajangkau masyarakat luas
8. Dapat dierima oleh pasangan suami isteri.
c. Menurut Roestam Mochtar (2011:195-199) KB alami meliputi :
1) Sanggama terputus (coitus interruptus)
tersebut juga telah dianjurkan pemakaiannya sejak zaman
nabi-nabi. Di perancis, pada abad ke-17 sampai 18,cara itu merupakan
metode utama menurunkan angka kelahiran.
a) Cara kerja
Adalah penrikan penis dari vagina sebelum terjadi
ejakulasi. Dengan demikian, semen (air mani) sengaja
ditumpahkan diluar liang senggama untuk mencegah sel mani
memassuki daerah fertilisasi. Cara tersebut didasarkan pada
kenyataan bahwa refleks ejakulasi datangnya dapat disadari
oleh sebagian besar pria.
b) Efektivitas
Angka kegagalan (kehamilan) tinggi, yaitu antara
18-38. Sebab kegagagan antara lain adalah :
i. Adanya pengeluaran cairan pra-ejakulasi
(pre-ejaculatory fluid) yang mengandung sel mani sebelum
penis ditark keluar, apalagi pada koitus yang berulang,
ii. Terlambat mengeluarkan penis dari liang sanggama,
iii. Jika semen tumpah di vulva dan terdapat penumpukan
semen, sel mani dapat masuk ke dalam dan
menyebabkan kehamilan.
Dikatakan dapat menyebabkan penyakit
ginekologik,neurologis,kejiwan, seperti neurasteni, keluahan
prostat,dan sebagainya.
2) Pembilasan Pascasanggama (postcotal douche )
Cara tersebut telah dipakai sejak lama dan sudah terkenal
pada zaman pertengahan untuk tujuan kontrasepsi, untuk pencuci
atau pembilas,dulu dipakai larutan cuka atau minyak zaitun.
a) Cara kerja
Dengn menyemprot atau melakukan irigasi vagina
menggunakan air biasa atau larutan berisi desinfektan dan
obat yang dapat melumpuhkan sel mani (spermisida) segera
setelah koitus, dengan tuuan supaya supaya seluruh semen
kelur dari vagina
b) Efektivitas
Memiliki efektifitas paling rendah disemua cara yang
ada. Angka kehamilan sangat tinggi, berkisar antara
31-61.kegagalan antra lain karena diperlukannya waktu untuk
melakukan pembilasan, apalagi jika kamr mandi letaknya agak
jauuh, sedangkan gerakan spem cukup cepat, dalam 90 detik
setelah ejakulasi, sejumlah besar sperma telah berada dilendi
serviks, dan 2-3 menit setelah ejakulasi, sejumlah besar
c) Efek samping
Terlalu sering membilasdengan larutan yang
merangsang dapat:
i. Menimbulkan iritasi dan pelukaan pada dinding vagina .
ii. Merusak keseimbangan bakteri dan flora vagina sehingga
menyebabkan peradangan dengan gejala keputihan (fluor
albus).
3) Perpanjangan masa laktasi (prolonged lactation)
Cara ini betul-betuk sudah merakyat karena telah dipraktikan
hampir diseluruh dunia oleh wanita yang cocok untuk metode itu,
terutama oleh wanita wanita asia, afrika dan amerika latin.
Sepanjang sejarah , masyarakat telh lama mengetahui bahwa
jika wanita menyusui bayinya, selama mereka menyusui
kemungkinan menjadi hamil akan lebih kecil. Karena itu , jika
mereka belum belum mau hamil, masa menyusui anaknya
diperpanjang.
a) Cara kerja
Belum diketahui mengapa selama menyusui anaknya
seorang wanita (tertentu yang cocok) tidak menjadi
b) Efektifitas
Angka kegagalan tidak diketahui karena tidak ada data atau
amat sukar mengumpulkan data-data tentang hal tersebut.
c) Efek samping
Terlalu lama dan terlalu panjang waktu menyusukan anak
sampai gigi seri anak tumbuh akan menmbulkan perlukaan
pada putting susu karena digigt anak.
4) Pantang berkala (cara kalender)
Masa berpantang dihitung dengn memakai rumus sebagai
berikut : hari pertama mulai subur =siklus haid terpendek – 18 , hari subur terakhir siklus haid terpanjang – 11
a) . Efektifitas
Bagi wanita dengan siklus haid teratur , efektifitasnya
lebih tinggi dibandingkan wanita yang siklus haidnya tidak
teratur , angka kegagalan berkisar antara 6-42.
b) Efeksamping
Terlalu lama pantang kadang kala tidak
tertahankan, terutama bila masa berpantng terlalu lama
5) System pengukuran suhu basal
hasil pengukuran dicatata pada kartu pencataatan suhu
badan.
a) Cara kerja
Menjelang ovuasi suhsu bdan akan turun (pada hari ke
1 dan ke 13 siklus haid ) . pada hari ke 14 terjadi ovulasi lalu
pada hari ke 15 dan ke 16 siklus haid , suhu akan naik lagi
sampai lebih tinggi dari sebelum ovulasi . dengan cara tadi ,
masa berpantang akan lebih pendek , tetapi efektifitas
pmetode pantang berkala akan meningkat .
d. Metode kontrasepsi nonhormonal menurut Varney (2007: 432)
1) Spons kontrasepsi vagina
Today sponge dibuat dibuat dari busa polyurethane lembut
yang mengandung 1000 mg nonkosinol-9 , secara kontinu menyebar
kedalam vagina selama 24 jam . alat tersebut berfungsi sebagai
perangkap sehingga dapat menyerap semen dan menjadi
penghambat fisik antara sperma dan servik.
2) Vaginal contraseptif film
VCF adalah produk yang larut dalam air dan mengandung
nonkosinol -9, luas rata-rata tiap lapisan adalah 5 cm dan
dimasukan kedalam vagina untuk melindungi ostium serviks
sedikitnya 5 sampai 15 menit sebelum melakukan hubungan
3) Tablet busa vagina
Tablet busa vagaina 1 gram berbentuk bundar datar
berwarna putih dan mengandung agens spermaisida ,
bakteriostatik , dan zat-zat yang bila dilembabkan akan
menghasilkan busa karbondioksida .
4) Spons dan foam
Pada metode spons dan busa , bubuk atau ciran
spermisida dituang kespons kecil yang agak basah dan lembab.
Busa tersebut kemudian diperas secara perlahan sehingga bubuk
atau cairan spermisida akan menghasilkan busa dan kemudian
spons tersebut dimasukan kedalam vaginadengan kehilangan
busa sedikit mugkin .
5) Kondom pria
Kondompria merupakan bahan karet (lateks) polyuretan
(plastic) atau bahan sejenis yang kuat ,tipis dan elastis benda
tersebut ditarik menutupi penis yang sedang ereksi untuk
menangkap semen selama ejakulasi dan mencegah sperma
masuk kedalam vagina.
6) Kondom untuk wanita
Kondom terbuat dari polyurethane tipis dengan cincin
dalam yang fleksibel dan dapat digerakan paa ujung yang tertutup
7) Diafragma
Alat ini berbentuk kubah , terbuat dari sejenis karet lateks
yang lebih tebal dari pada kondom dan memiliki pegas logam
fleksibel pada bingkai diafragma .
8) cervical cap
Penutup serviks penutup serviks yang terbuat dari lateks
dan berbentuk bundar kerucut dengan cincin tebal yang sesuai
dengan bentuk servik serta daya hisap yang tercipta di antara
kubah penutup dan serviks
e. Metode kontrasepsi Amenorhea Laktasi menurut Affandi (2012) yaitu :
Metode amenhorea laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang
mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif , artinya hanya
diberikan ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apapun
lainnya .
yang dapat menggunakan MAL , ibu yang menyusui secara
ekslusif , bayinya berumur kurang dari 6 bulan beum mendapat haid
setelah melahirkan .
1) MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila :
a) menyusui secara penuh ; lebih efektif bila pemberian
lebih dari 8 x seehari
b) belum haid
d) efektif sampai 6 bulan
e) harus dilanjutkan dengan metode kontrasepsi lainnya
2) cara kerja : penundaan / penekanan ovulasi
3) keuntungan :
a) efektifitas tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca
persalinan
b) segera efektif
c) tidak mengganggu senggama
d) tidak ada efeksamping secara sistemik
e) tidak perlu pengawasan medis
f) tidak perlu obat atau alat
g) tanpa biaya
4) keterbatasan :
a) perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera
menyusui dalam 30 menit pascapersalinan
b) mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social
c) efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau
sampai dengan 6 bulan
d) tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B /
f. Metode Kontrasepsi Pil Kombinasi menurut Afandy (2012, h:MK-30)
yaitu :
1) Keutungan dan kerugian
a) diminum setiap hari
b) pada bulan – bulan pertama efeksamping berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan
segera akan hilang
c) efek samping sangat serius sangat jarang terjadi
d) dapat dipakai oleh semua ibu usia reproduktif , baik
yang sudah mempunyai anak mapun belum
e) dapat diminum setiap saat bila yakin tidak sedang
hamil
f) tidak dianjurkan pada ibu yang menyusui
g) dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
2) jenis
a) monofasik
b) bifasik
c) trifasik
3) cara kerja
a) menekan ovulasi
b) mencegah implantasi
d) pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur
dengan sendirinya akan terganggu
4) manfaat
a) memiiki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1
kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama
pengunaan).
b) Riskio terhadap kesehatan sangat kecil
c) Tidakmengganggu hubungan seksual
d) Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid
berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
e) Dapa diguunakan jangka panjang selama perempuan
masih ingin mengguanakn nya untuk mencegah
kehamilan
f) Dapat digunakan sejak usia remaja hingga
menopause.
g) Mudah dihentikan setiap saat.
h) Kesuburan segera kembali setelah penggunaan ppil
dihentikan.
5) Membantu mencegah :
a) Kehamilan ektopik
b) Kanker ovarium
c) Kanker endometrium
f) Kelainan jinak pada payudara
g) Dismenore atau
h) Akne
6) Keterbatasan
a) Mahal dan membosankan karena harus
menggunakannya setiap hari.
b) Mual , terutama pada 3 bulan pertama.
c) Perdarahan bercak atau perdarahan sela, terutama 3
bulan pertama.
d) Pusing.
e) Nyeri payudara.
f) Berat badan naik sedikit, tetapi pada perempuan
tertentu kenaikan berat badan justru memiliki dampak
positif.
g) Berhenti haid (amenorea), jarang pada pil kombinasi.
h) Tidak boleh diberika pad perempuan menyusui
(mengurangi ASI).
i) Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan
depresi, dan perubahan suasana hati, sehingga
keinginan untukk melakukan hubungan seks
berkurang.
j) Dapat meningkatkan tekanan darah dan retensi cairan,
sehingga risiko stroke, dan gangguan pembekuan
k) Tidak mencegah IMS (infeksi menular seksua), HBV,
HIV/AIDS.
g. Kontrasepsi suntikan progestin
1) Jenis
Tersedia 2 jenis kontasepsi suntikan yang hanya
mengandung progestin, yaitu :
a) Depo medroksiprogesteron asetat (depo provera),
mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3
bulan dengan cara disuntik intramuskuler (di daerah
bokong).
b) Depo norestisterons enantat (depo noresterat), yang
mengandung 200 mg noretindron enantat, diberikan
setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramaskuler.
2) Cara kerja
a) Mencegah ovulasi.
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma.
c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofil.
d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
3) Efektivitas
tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
4) Keuntungan
a) Sangat efektif.
b) Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c) Tidak berpengaruh pada hubungan suami-isteri.
d) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak
berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan
gangguan pembekuan darah.
e) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI.
f) Sedikit efek samping.
g) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h) Dapat digunakan oleh perempuan usia> 35 tahun
sampai perimenopause.
i) Membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik.
j) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k) Mencegah beberrapa penyebab penyakit radang
panggul.
l) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
5) Keterbatasan
Sering ditemukangangguan haid, seperti :
a) Siklus haid yang memendek atau memanjang,
c) Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak
(spotting)
d) Tidak haid sama sekali.
e) Klien sangat bergantung pada tempat sarana
pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntikan).
f) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum
suntikan berikut.
g) Permasalahan berat badan mrupakan efek samping
tersering.
h) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan
infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau infeksi
virus HIV .
i) Terlamabatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
h. Kontrasepsi pil progestin (minipil) menurut Afandy (2012,h:MK-50)
sebagai berikut :
1) Jenis minipil
a) Kemasan dengan isi pil : 300 mg levonorgestrel atau
350 mg noretindron
b) Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mg desogestrel
2) Cara kerja minipil
b) Endometrium mengalami transformasi lebih awal
sehiingga implantasi lebih sulit.
c) Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat
penetrasi sperma.
d) Mengubah motilitias tuba sehingga transportasi sperma
terganggu.
3) Efektivitas
Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil
jangan sampai terlupa satu-dua tablet atau jangan sampai
terjadi gangguan gastrointestinal (muntah,diare), karena
akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangt besar.
Penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein bersamaan
dengan minipil perlu dihindari karena mukolitik jenis ini
dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga
kemampuan kontraseptif dari mimpi dapat terganggu
4) Keuntungan kontrasepsi
a) Sangat efektif bila digunakan secara benar
b) Tidak mengganggu hubungan seksual.
c) Tidak mempengaruhi ASI
d) Kesuburan cepat kembali
e) Nyaman dan mudah digunakan
f) Sedikit efek samping
g) Dapat dihentikan setiap saat
5) Keterbatasan
a) Hampir 30-60% mengalami gangguan haid
(perdarahan sela, spotting, amenorea).
b) Peningkatan/penurunan baerat badan
c) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang
sama
d) Bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar
e) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis
atau jerawat
f) Risiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 100
kehamilan), tetapi risiko ini lebih rendah jika
dibandingkan dengan perempuan yang tidak
mengguankan minipil.
g) Efektifitasnya menjadi rendah bila digunakan
bersamaan dengan obat tuberculosis atau epilepsy.
h) Tidak melin dungi diri dari infeksi menular seksual
HIV/AIDS
i) Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan didaerah
muka), tetapi sangat jarang terjadi.
i. Kontrasepsi implant menurut Afandy (2012 ,h :MK-55) :
Implant adalah metode kontrasepsi hormonal yang efektif,
tidak permanen dan dapat mencegah terjadinya kehamilan antara
didirikan tahun 1952 untuk mengembangkan teknologi
kontrasepsi.
1) Jenis
a) Berbagai jenis kontrasepsi hormonal implant
b) Norplant terdiri 6 kapsul yang secara totaol bermuatan 216
mg levonorgestrel.
c) Panjang kapsul adalah 2,4 mm.
d) Jadelle (norplant II)
e) Studi dan pengembangan implant levonorgestrel dua kapul
(impla-2)telh dilakukan sejak 20 tahun yang lalu.
2) Mekanisme kerja
Implan mencegah terjadinya kehamilan melalui
berbagai cara. Seperti kontrasepsi progestin pada umumnya,
mekanisme utamanya adalah menebalkan mucus serviks
sehingga tidak dapat dilewati oleh sperma.
3) Efek samping
a) Pemakaian klinik pada lebih dari 4 juta perempuan di 30
negara (termasuk lebih dari 1 juta di AS) menunjukan
bahwa tingkat ditoleransi dari sebagian sebagian besar
perempuan terhadap implant-2 adalah sangat tinggi.
Keuntungan utama dari implant-2 adalah tidak mengndung
estrogen yang menyebabkan berbagai efek smping pada
pemakain pil kontrasepsi. Efek samping yang palingsering
terus menerus pada 6-9 bualn pertama dari penggunaan
impal-2.
j. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) menurut Afandy (2012, h :
MK-69)
1) Cara kerja :
a) Endometrium mengalami transformasi yang ireguler ,
epitel atrofi sehingga mengganggu implantasi
b) Mencegah terjadinya pembuahan dengan mengeblok
bersatunya ovum dengan sperma
c) Mengurangi jumlah sperma yang mencapai tuba falopi
d) Menginaktifkan sperma
2) Efektifitas
Sangat efektif yaitu 0,5 – 1 kehamilan per 100 perempuan selama satu tahun pertama penggunaan
3) Keuntungan
a) Efektif dengan proteksi jangka panjang (satu tahun)
b) Tidak mengganggu hubungan suami istri
c) Tidak berpengaruh terhadap ASI
d) Kesuburan segera kembali setelah AKDR diangkat
e) Eeksampingnya sangat kecil
f) Memiliki efk sistemik yang sangat kecil