• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI Tn. A DI RUANG KENANGA RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI Tn. A DI RUANG KENANGA RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI Tn. A DI RUANG KENANGA RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh : Septyana Ayu N

A01301814

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

v Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTI, Agustus 2016

Septyana1, Sawiji2, S.Kep, Ns., M.Sc

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI PADA Tn. A DI RUANG KENANGA RSUD Dr. SOEDIRMAN

KEBUMEN

Latar belakang : Di Indonesia penyakit ini menduduki posisi ketiga setelah jantung dan kanker. Sebanyak 28,5 % penderita meninggal dunia dan sisanya menderita kelumpuhan sebagian atau total. Hanya 15% saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke dan kecacatan.

Tujuan umum: tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan masalah pemenuhan kebutuhan perawatan diri pada pasien dengan stroke.

Resume keperawatan : penulis melakukan pengkajian terkait masalah yang dialami pasien, pasien tidak sadar, kelemahan otot, keluarga mengatakan pasien tidak bisa melakukan aktivitasnya, keluarga mengatakan selama sakit membutuhkan bantuan orang lain dan tidak perah merawat diri. Hasil yang didapatkan diagnosa keperawatan: ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan aliran darah ke otak terhambat, hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler, defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler.

Pembahasan : hal-hal yang dibahas meliputi pengertian dari diagnosa, rencana tindakan serta evaluasi dari masalah keperawatan. Masalah ketidakefektifan perfusi jaringan serebral diatasi dengan menggunakan oksigen, menggunakan ngt. Masalah hambatan mobilitas fisik diatasi dengan melakukan ROM. Masalah defisit perawatan diri diatasi dengan melakukan oral hygiene.

Kesimpulan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pada ketiga masalah, masalah yang ada pada pasien belum teratasi

Kata kunci : Asuhan keperawatan, Stroke, Personal Hygiene

1. Mahasiswa Prodi D III Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong 2. Dosen Pembimbing Prodi D III Keperawatan STIKes Muhammadiyah

(5)

vi Nursing Studies Program DIII

College of Health Sciences Muhammadiyah Gombong

KTI, August 2016

Septyana1, Sawiji2, S.Kep;Ns;M.Sc

ABSTRACT

MEETING THE NEEDS OF NURSING CARE IN SELF Tn . A IN THE KENANGA Hospital Dr.SudirmanKEBUMEN

Background: In Indonesia, the disease is occupying the third position after heart disease and cancer . A total of 28.5 % of patients died and the rest suffered partial or total paralysis . Only 1% are able to make a full recovery from a stroke and disability .

The general objective: the purpose of writing a scientific paper provides an overview of nursing care problems meeting the needs of self-care in patients with stroke.

Nursing Resume: authors conducted studies related to the problems experienced by the patient , the patient is unconscious , muscle weakness , the family said patients could not conduct their activities , the family said that during the illness need help from others and not taking care of themselves dairy . The results obtained nursing diagnoses : ineffective cerebral tissue perfusion associated with blood flow to the brain is blocked , physical mobility constraints associated with neuromuscular weakness , self-care deficit associated with neuromuscular weakness .

Discussion: matters discussed include understanding of the diagnosis , plan of action and the evaluation of nursing problems . Ineffectiveness of cerebral tissue perfusion problem is overcome by using oxygen , using ngt . Barriers to physical mobility problems addressed by the ROM . Self-care deficit problem addressed by performing oral hygiene .

Conclusion: after the act of nursing on the third issue , the problems are not resolved patients

Keywords : nursing care , Stroke , Personal Hygiene

1. Student Diploma III Of Nursing Program Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong

(6)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warohmattullohi Wabarokattuh

Dengan mengucapkan puji syukur Allhamdulillah kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan karunia, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI PADA TN. A DI RUANG KENANGA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah

membantu kita dari jalan yang gelap menuju terang penuh ridho dari Allh SWT.

Adapun keberhasilan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas

dari dukungan, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang terkait.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Madkhan Anis selaku Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong

2. Bapak Sawiji, S.Kep;Ns;M.Sc selaku ketua Program Studi DIII

Keperawatan sekaligus pembimbing klinik dan KTI yang telah memberikan

bimbingan dan arahannya dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini

3. Bapak Sarwono SKM selaku pembimbing akademik kelas 3 C, terimakasih

atas kasih sayang, bimbingan dan bantuan dalam mendidik anak-anak kelas

3 C

4. Bapak Hari Cahyono, S.Kep. Ns selaku pembimbing lahan yang telah

memberikan bimbingan dan arahannya dalam pembuatan karya tulis ilmiah

ini.

5. Tim Penguji Komprehensif yang telah memberikan saran dan arahan.

6. Kedua orang tua saya bapak Sakino (Alm) dan ibu Darminingsih yang

dengan penuh kasih sayang telah mengantar dan mendidik penulis mengenal

(7)

7. Kedua kakak Retno Murni Indaningtyas dan Drajat Putut A.K dan Adikku

Prastiwi Indra Septianingrum yang telah memberikan dorongan dan

semangat kepada penulis selama menempuh pendidikan.

8. Imam Huzaeri yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan untuk

menyelesaikan karya tulis ini.

9. Tn. A beserta keluarganya yang telah mau bekerja sama dengan penulis

selama melaksanakan asuhan keperawatan, semoga lekaas sembuh.

10.Teman-teman seperjuangan Rizwan Cahyanto, Septyana Ayu N, Sigit

Priyadi, Siti Hardiyanti, Nur Choeriyah, Popi Dwi, Risa Ristianasari, Putri

Rahmadani, Windi Rahayu dan teman-teman kelas 3 C lain yang selama ini

dengan sabar membantu dalam pengerjaan tugas-tugas selama kuliah dan

yang selalu memberikan motivasi serta canda tawa selama 3 tahun

11.Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam penyususnan karya tulis ilmiah ini yang tidak bisa penulis

sebutkan satu per satu.

Akhirnya karya tulis ini dapat terselesaikan dan apabila terdapat

kekeliruan, kekurangan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, penulis

sangat mengharapkan adanya kritik dan saran sebagai perbaikan demi

kelancaran dah keberhasilan karya tulis ilmiah di masa yang akan datang.

Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Gombong,

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penulisan ... 6

C. Manfaat Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Perawatan Diri ... 8

BAB III RESUME KEPERAWATAN ... 16

A. Pengkajian ... 16

B. Analisa Data ... 19

C. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi ... 20

BAB IV PEMBAHASAN ... 23

A. Asuhan Keperawatan ... 23

B. Analisa Inovasi Tindakan Keperawatan... 35

BAB V PENUTUP ... 38

A. Kesimpulan ... 38

B. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke merupakan kumpulan gejala, akibat dari berbagai penyakit atau

kelainan dalam fungsi tubuh yang disebut faktor resiko. Diantaranya

peredaran darah (rheologi). Yayasan stroke mendirikan klub stroke untuk

rehabilitasi berbasis masyarakat yang bertujuan mengikutsertakan dan

meningkatkan kesadaran dan peran masyarakat dalam pencegahan

kecacatan. Penatalaksanaan stroke sejauh ini terbentur pada kendala belum

adanaya kesadaran masyarakat untuk memperlakukan stroke sebagai

keadaan yang harus ditangani segera. Diperlukan sosialisasi kemasyarakat

bahwa stroke adalah suatu serangan otak yang harus ditangani denga

segera (Suyono, 2012).

Menurut taksiran WHO, sebanyak 20,5 juta jiwa didunia sudah

terjangkit stroke tahun 2011. Dari jumlah tersebut 5,5 juta jiwa telah

meninggal dunia. Penyakit darah tinggi atau hipertensi menyumbangkan

17,5 juta kasus stroke di dunia. Di Indonesia penyakit ini menduduki

posisi ketiga setelah jantung dan kanker. Sebanyak 28,5 % penderita

meninggal dunia dan sisanya menderita kelumpuhan sebagian atau total.

Hanya 15% saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke dan

kecacatan (Lloyd et al,2009).

Sejauh ini stroke masih merupakan penyebab kematian pertama di

rumah sakit di Indonesia dan sebagai penyebab kecacatan terbanyak pada

kelompok usia dewasa. Angka kejadian stroke menurut data dasar rumah

sakit, 63,52 per- 1.000.000 penduduk pada kelompok usia diatas 65 tahun.

Secara kasar, tiap hari, dua orang penduduk Indonsia terkena stroke.

(10)

2

Meningkatnya tingkat sosial dalam kehidupan masyarakat dan di

tunjang pula oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan

berdampak pada peningkatan usia harapan hidup masyarakat, hal ini

tentunya akan menimbulkan pergeseran pola penyakit dimana penyakit

degeneratif dan pembuluh darah akan menggeser penyakit infeksi sebagai

pembunuh utama penduduk Indonesia. (Rohardija.2014). Penyakit yang

berkaitan dengan proses usia lanjut disebut penyakit degeneratif seperti

stroke, hipertensi, osteoarthiritis, osteoporosis, katarak senilis, diabetes

mellitus tipe 2, penurunan fungsi luhur (demensia), dan sebagainya.

Di Amerika Serikat, stroke menempati posisi ketiga sebagai penyakit

utama yang menyebabkan kematian. Posisi diatasnya dipegang penyakit

jantung dan kanker, sebanyak 75% penderita stroke menderita lumpuh dan

kehilangan pekerjaan. Pada tahun 2002, sebanyak 275.000 orang tela

meninggal karena stroke. Sementara itu di Eropa, dijumpai 650.000 kasus

stroke setiap tahunnya. (Sutrisno. 2010). Menurut perhitungan Bank Dunia

tahun 2011, ada 1.094.000 tahun hidup yang hilang karena stroke yang

dialami warga Indonesia. Di Amerika Serikat setiap tahunya terdapat

500.000 penderita stroke baru dan 200.000 diantaranya meninggal.

(Suyono.2012)

Berdasarkan catatan rekam medis Rumah Sakit Muhammadiyah

Palembang tahun 2011 terdapat 35 penderita, tahun 2012 terdapat 30

penderita, dan pada tahun 2013 terdapat 50 penderita stroke. Kemudian

berdasarkan survei pendahuluan di ruangan penyakit dalam Ahmad

Dahlan Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, dimana penderita yang

mengalami stroke yang dirawat diruangan tersebut ada 11 penderita dan

beberapa penderita lain dengan jenis penyakit yang berbeda. Jumlah

perawat dalam ruangan yaitu 38 termasuk kepala ruangan dan 3 ketua tim,

(11)

3

dinas diruangan masih memakai sistem shift dan tenaga perawat tersebut

rata-rata berlatar belakang pendidikan diploma III Keperawatan, bagi

perawat pelaksana pengalaman kerja semuanya rata- rata 3tahun

sedangkan kepala ruangan lama bekerja sudah mencapai 17 tahun. (Profil

Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Arya (2009), dengan judul

Hubungan Jenis Stroke Dengan Lama Rawat Inap Dirumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta menunjukan hasil penelitian didapatkan nilai

rata-rata dari bahwa penderita stroke baik itu stroke hemoragik dan stroke

iskemik yang memenuhi kriteria inklusi penelitian ini terdapat 92 pasien

stroke iskemik dan 62 stroke hemoragik. Dengan rata-rata penderita stroke

iskemik 8.10 dan stroke hemoragik 9.37.

Berdasarkan data, terdapat sekitar 500 ribu kasus stroke di Indonesia.

Sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiganya lagi mengalami gangguan

fungsional ringan sampai sedang, sedangkan sisanya mengalami gangguan

fungsional berat. Stroke merupakan pembuluh darah no 1 di Indonesia,

menggeser fungsional ringan sampai sedang, sedangkan sisanya

mengalami gangguan fungsional berat. Stroke merupakan pembuluh darah

no 1 di Indonesia, menggeser penyakit jantung yang sebelumnya

merupakan pembuluh utama. (Adiati dan Wahjoepramono. 2010)

Stroke merupakan penyakit fungsional otak berupa kelumpuhan syaraf,

yang diakibatkan oleh gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak.

Gangguan syaraf maupun kelumpuhan yang terjadi tergantung pada bagian

otak mana yang terkena. Stroke paling banyak terjadi pada usia diatas 45

tahun. Penyakit ini dapat sembuh sempurna, sembuh dengan cacat atau

kematian. (Anies. 2006).

Menurut WHO stroke didefinisikan suatu gangguan fungsional otak

yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal

(12)

4

menimbulkan kematian, di sebabkan oleh gangguan peredaran darah otak.

Sebagian besar kasus dijumpai pada orang- orang yang berusia diatas 40

tahun. Semakin tua umur, semakin tesiko terkena stroke semakin besar

(Aliah dkk.,2007).

Pasien yang mengalami gangguan menelan, makanan diberikan

melalui selang sehingga saliva jarang mengalami pergantian yang

memudahkan terbentuknya koloni mikroflora oral komersial, apabila

dibiarkan keadaan tersebut dapat mendorong terjadinya infeksi rongga

mulut (Sutarjo, 2011). Penderita yang mengalami penurunan kesadaran

dan gangguan neuromuskuler, oral hygiene merupakan tindakan yang

mutlak dilakukan oleh perawat.

Kebersihan diri mempengaruhi kenyamanan, keamanan dan

kesejahteraan seseorang. Mereka yang memiliki hambatan fisik

membutuhkan berbagai pemenuhan hygiene pribadi. Praktik hygiene

dipengaruhi oleh faktor pribadi, sosial, dan budaya. Pada perawatan diri

klien ditentukan dan di berikan perawatan hygiene yang sesuai kebutuhan

dan pilihan klien (Potter dan Pery,2009)

Di Indonesia seperti halnya di negara berkembang lainnya, masalah

kesehatan dan pertumbuhan anak sangat di pengruhi oleh dua persoalan

utama yaitu, keadaan gizi yang tidak baik dan masalah penyakit infeksi(

penyakit menular), dimana kedua hal ini akan saling berkaitan. Untuk itu

dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia di bidang

kesehatan, telah ditetapkan program kebijakan pemerintah untuk

mengatasi masalah secara preventiv (pencegahan) maupun promotif,

terutama kebiasaan hygiene (Ananto,2006)

Berdasarkan data rekam medis, jumlah penderita yang mengalami

penurunan kesadaran di ruang rawat inap RSUP Dr. Wahidin

Sudirohusodo Makassar berturut-turut pada tahun 2009 tercatat sebanyak

(13)

5

orang dan tahun 2012 periode Januari-Maret sebanyak 169 orang. Data

lain berdasarkan hasil wawancara dari beberapa perawat di ruang rawat

inap bahwa tindakan oral hygiene belum dilakukan secara optimal

terhadap pasien yang dirawat dengan penurunan kesadaran. Tindakan oral

hygiene hanya dilakukan sehari sekali, yang seharusnya dilakukan

minimal 2 kali sehari. Oleh karena pada pasien dengan penurunan

kesadaran mengalami ketidakmampuan dalam merawat diri dan juga

ketidakmampuan melakukan sirkulasi air liur, sehingga bila kondisi ini

dibiarkan dapat mengakibatkan mulut berbau tidak sedap dan dapat pula

terjadi infeksi rongga mulut. Fenomena lain yang ada saat ini yaitu masih

banyaknya perawat melakukan oral hygiene yang tidak sesuai dengan

standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Hal itu

dikarenakan adanya rutinitas, pengetahuan yang kurang, keterampilan dan

sikap yang tidak diolah sebagai pola kebiasaan yang baik.

Menurut Fitria (2010), defisit perawatan diri adalah suatu kondisi pada

seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau

melengkapi aktivitas perawatan diri secara mandiri seperti mandi

(hygiene), berpakaian atau berhias, makan dan BAB dan BAK (toileting).

Kebersihan diri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Oleh

karena it, personal hygiene sangat perlu diterapkan, mengingat banyak

manfaat yang ada untuk pencegahan segala penyakit yang bisa

ditimbulkan. Menurut Anggriana T.W tahun 2010, personal hygiene

adalah perawatan diri dimana seseorang merawat fungsi-fungsi tertentu

seperti mandi, toileting, kebersihan tubuh secara umum dan berhias.

Berdasarkan dari latar belakang tersebut penulis membahas karya tulis

ilmiah ini dengan proses pengelolaan “Asuhan Keperawatan Pemenuhan

Kebutuhan Perawatan Diri pada Tn. A Di ruang Kenanga C13 RSUD Dr.

Soedirman Kebumen” dengan memberikan kebutuhan perawatan diri

(14)

6

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah mahasiswa

mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan kepada klien dengan

pemenuhan kebutuhan perawatan diri pada Tn. A Di Ruang Kenanga

RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mendeskripsikan pengkajian pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan perawatan diri personal hygiene

pada Tn. A di ruang Kenanga RSUD Kebumen

b. Mahasiswa mampu mendeskripsikan diagnosa keperawatan pada

pasien dengan pemenuhan kebutuhan perawatan diri personal

hygiene pada Tn. A di ruang Kenanga RSUD Kebumen

c. Mahasiswa mampu mendeskripsikan rencana keperawatan pada

pasien dengan pemenuhan kebutuhan perawatan diri personal

hygiene pada Tn. A di ruang Kenanga RSUD Kebumen

d. Mahasiswa mampu mendeskripsikan implementasi keperawatan

pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan perawatan diri personal

hygiene pada Tn. A di ruang Kenanga RSUD Kebumen

e. Mahasiswa mampu mendeskripsikan evalusai tindakan pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan perawatan diri personal hygiene

pada Tn. A di ruang Kenanga RSUD Kebumen

f. Mahasiswa mampu mendeskripsikan dokumentasi pada pasien

dengan pemenuhan kebutuhan perawatan diri personal hygiene

pada Tn. A di ruang Kenanga RSUD Kebumen

g. Mahasiswa mampu mendeskripsikan analisa pada pasien dengan

pemenuhan kebutuhan perawatan diri personal hygiene pada Tn. A

(15)

7

C. Manfaat Penulis 1. Manfaat Keilmuan

a. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa jadi mempunyai wacana baru tentang pasien penderita

stroke hemoragik dan sebagai pembelajaran bagi mahasiswa dan

pemenuhan kebutuhan perawatan diri.

b. Bagi Peneliti

Penulis karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan bahan pustaka bagi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

khususnya pada program studi DIII Keperawatan.

2. Manfaat Aplikatif a. Bagi Rumah Sakit

Hasil karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai tambahan

referensi karya tulis bagi pihak rumah sakit tentang asuhan

keperawatan, khususnya pada pasien dengan pemenuhan

kebutuhan perawatan diri.

b. Bagi klien dan keluarga

Memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang stroke

hemoragik dan memberikan informasi kepada klien dan keluarga

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L. J. (2007). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10. Jakarta : EGC

Doenges, M. (2008). Nursing Diagnosis Manual Planning, Individualizing, and

Documenting Client Care. Edision 2. Jakarta : EGC

Eugene & Klamen, D. (2007)). Synopsis psikiatri jilid 2. Jakarta: EGC. Iyus, Y. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

Herdman, T. Heather, And Kamitsuru, S (2015). Nanda Internasional Inc. Nursing Diagnoses: Definitionus & Classification 2015- 2017 (10th Ed),

Anna, B Keliat. (2015)(Alih Bahasa),Jakarta: Egc

Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

Sistem Persyarafan. Jakarta : Salemba Medika

Said F, Ida R, Sri H, Rina H. (2010). Hubungan Perilaku Memelihara Gigi Dengan Penyakit Pulpa Pada Pasien Di Poliklinik Gigi Puskesmas

Kesehatan Makassar Jurusan Kesehatan Gigi. 2010: 1(1): 32-42.

Sariningrum E dan Idawati. (2009), Gambaran Indeks Kebersihan Mulut: Dentino Jurnal Kedokteran Gigi Vol II. No 1. Maret 2014

Saryono & Setiawan, A, (2011). Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, S2. Yogyakarta: Nuha Medika

Sutrisno. (2010). Stroke ??? Sebaiknya anda tahu sebelum anda terserang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Wartonah. (2007), Pengaruh Metode Token Economy Terhadap Aktivitas Perawatan Diri pada Pasien Defisit Perawatan Diri

Tarwoto, Wartonah, Eros. (2007). Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

Referensi

Dokumen terkait

Enterprise Service Bus Layanan Otomasi Perkantoran (Paperless Office) Layanan Otomasi Perkantoran (Paperless Office) Manajemen Proses Bisnis (BPM) Manajemen Proses Bisnis

Yaitu program yang digunakan untuk menerjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin agar dapat dimengerti komputer.. Perangkat

Fasilitas yang dapat diperoleh dari sistem ini antara lain pendaftaran penduduk, pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) baru bagi masyarakat yang belum memiliki KTP, perpanjangan

Informasi akademik merupakan bagian terpenting dalam pendidikan pada masa kini. Dipicu oleh kemajuan teknologi informasi, berbagai organisasi pendidikan mengharapkan suatu sistem

INTAN CILACAP ” di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

1) Jelaskan tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan akan dicapai oleh peserta didik diakhir kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, peserta didik akan menyadari

Dari hasil penelitian, pasien skizofrenia melakukan perilaku agresif baik dalam bentuk verbal (bahasa) dan non verbal (fisik) yang lebih dominan dilakukan oleh pasien

(2) Implementasi Sistem Pre Order Pada Online Shop VIE_DIE Production Perspektif Ekonomi Syari’ah sebagai berikut: a) Praktik pada online shop VIE_DIE Production yang