• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA MENURUT STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIIIC SMP KANISIUS TIRTOMOYO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA MENURUT STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIIIC SMP KANISIUS TIRTOMOYO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pro"

Copied!
171
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA MENURUT STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DALAM

PEMBELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIIIC SMP KANISIUS TIRTOMOYO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program studi Pendidikan Matematika

OLEH :

Rosma Dianita Elisabeth NIM : 051414039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhanku Jesus Christus

Bp. Andreas Bambang Susilo B. dan Ibu Veronika Endang Tri Purwaningsih Antonius Dudik Irawan Susilo beserta keluarga (Mbak Floren, Angger dan Bimo)

Ignatius Nanang Dwi Putro Susilo beserta keluarga (Mbak Vivi dan Arninda) Yohanes Bagus Tri Prakoso Almamaterku Universitas Sanata Dharma

Salam maria penuh rahmat tuhan sertamu terpujilah

engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu

yesus,

(5)

v

SABAR MENANTI WAKTU TUHAN

Di dalam hidup ini, semua ada waktunya.

Ada waktunya kita menabur…

Ada juga waktu menuai.

Mungkin dalam hidupmu bagai datang menyerbu,

Mungkin doamu bagai tak terjawab !

Namun yakinlah tetap.

Tuhan tak’kan terlambat !

Juga tak akan lebih cepat

Semuanya…

Dia jadikan indah tepat pada waktuNya.

Tuhan selalu dengar doamu !

Tuhan tak pernah tinggalkanmu !

PertolonganNya pasti’kan tiba tepat pada waktuNya.

Bagaikan kuncup mawar pada waktunya mekar

Percayalah…

Tuhan jadikan semua indah pada waktuNya.

Hendaklah kita s’lalu hidup dalam firmanNya

Percayalah Kepada Tuhan !

Nantikan Dia bekerja pada waktuNya.

Tuhan takkan terlambat

Juga tak akan lebih cepat

Ajarlah kami setia s’lalu menanti waktuMu Tuhan

(6)
(7)

vii ABSTRAK

Elisabeth, Rosma Dianita, 2010. Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian Hasil Belajar Siswa Menurut Standar Penilaian Pendidikan Dalam Pembelajaran Teorema Pythagoras Kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, yang berkaitan dengan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan prinsip-prinsip penilaian hasil belajar siswa menurut Standar Penilaian Pendidikan. Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo . Pengumpulan data berlangsung pada tanggal 5 – 13 Oktober 2009, dalam empat kali pertemuan. Pada pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga pembahasan materi teorema Pythagoras. Pada pertemuan keempat diadakan evaluasi yang mencakup keseluruhan materi teorema Pythagoras yang telah dipelajari. Pengumpulan data penelitian diperoleh dengan cara merekam kegiatan pembelajaran dengan alat bantu handycam. Analisis data dilakukan dengan prosedur : (i) reduksi data yang meliputi transkipsi data rekaman video dan penentuan topik-topik data, (ii) kategorisasi data, dan (iii) penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian berupa : Langkah – langkah Pelaksanaan Pembelajaran Teorema Pythagoras dan Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian Menurut Standar Penilaian Pendidikan. Langkah – langkah Pelaksanaan Pembelajaran Teorema Pythagoras yang meliputi (i) memperkenalkan materi tentang Teorema Pythagoras, (ii) membahas mengenai luas persegi dan luas segitiga siku-siku, dan (iii) membahas tentang menghitung luas persegi dengan menggunakan luas segitiga siku-siku, (iv) melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya, (v) membahas langkah-langkah menggambar persegi dan menghitung luas persegi, (vi) memberi PR, (vii) membahas Teorema Pythagoras, (viii) memberi kuis, (ix) mengerjakan kuis, (x) menyiapkan kelas dan subjek siswa, (xi) Kegiatan penilaian, dan (xii) mengumpulkan hasil pekerjaan subjek siswa dan memberi teka-teki.

(8)

viii ABSTRACT

Elisabeth, Rosma Dianita, 2010. Principal Applying of Assessment Result of Learning Student According To Standard Assessment of Education in Study of Theorem Pythagoras Class VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo. Scription. Program Study Education of Mathematics, Faculty Teachership And Science Education, University Sanata Dharma, Yogyakarta.

This research is descriptive research qualitative. Collected data have the character of qualitative, related to study execution steps and assessment principles result of learning student according to standard assessment of education. This research subject is mathematics teacher and VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo class student. Data collecting take place on 5-13 October 2009, in four times meeting. At first meeting up to third meeting is solution of Pythagoras theorem items. At performed fourth meeting of evaluation including the overall of Pythagoras theorem items which have been studied by research data collecting obtained by record activity of study by means of assist handy cam. Data analysis conducted with procedure: (i) reduce data covering video record data transcription and determination of topic of data, (ii) data characteristic, and (iii) withdrawal of conclusion.

Result of research in the form of: Steps Execution Study of Theorem Pythagoras and Principal Applying Assessment according To Standard Assessment of Education. Steps Executor Study of Theorem Pythagoras covering (i) introduce items about Theorem Pythagoras, (ii) study to hit wide square and wide right triangle, and (iii) study about calculating wide of square by using wide right triangle, (iv) continue items at previous meeting, (v) study steps draw square and calculate wide of square, (vi) give a Home Work, (vii) study Theorem Pythagoras, (viii) give quiz, (ix) do quiz, (x) every student subject and class, (xi) activity assessment, and (xii) collect result of work student subject and give conundrum.

(9)
(10)

x

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, serta dengan usaha yang sungguh-sungguh akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian Hasil Belajar Siswa Menurut Standar Penilaian Pendidikan Dalam Pembelajaran Teorema Pythagoras Kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Penulis mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan skripsi ini kepada semua pihak yang telah membantu dalam bentuk apapun, yaitu:

1. Bapak Dr. Susento, MS. selaku dosen pembimbing atas bimbingan, saran dan kritik serta kesabaran membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. St. Suwarsono, selaku Kaprodi Pendidikan Matematika serta selaku dosen penguji yang memberikan kritik dan saran yang berharga dalam penulisan skripsi ini.

3. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.

(11)

xi

5. Bapak Drs. R. Hadi Santoso selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo yang mendukung terlaksananya penelitian ini. 6. Bapak Andreas Bambang Susilo B. dan Ibu Veronika Endang Tri

Purwaningsih, Mas Cucuk & keluarga, Mas Nanang & keluarga selaku orang tua dan keluarga penulis yang telah memberi doa dan semangat serta dukungan materi yang selalu secara tulus diberikan kepada penulis selama ini. 7. Siswa kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo selaku subjek penelitian, yang

telah bersedia terlibat dan memberi bantuan selama proses penelitian.

8. Rekan satu tim penelitian, Kristina Candraningsih, Emiliana Asdika Gaharani, Vinsentius Prita Iswandaru, Samuel Melmam Besy, Christina Purnama Sari, F. Purbajati Danisiswoyo dan Fransisca Siwi Ariningsih yang telah bekerjasama dan memberi bantuan selama proses penelitian maupun selama penulisan skripsi ini.

9. Teman-temanku yang selalu menemaniku Adhitya Yudhi Prabowo, Veronika Hery Martanti, Maria Heti Estri Sulistyorini, Diksi Kresnawati, dan Andreas Pety Fefiyana yang telah memberi bantuan dan dukungannya.

Akhirnya penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik membangun senantiasa penulis harapkan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xviii

(13)

xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Batasan Istilah ... 4

E. Deskripsi Judul ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Sistematika Penulisan... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Pembelajaran ... 10

B. Langkah-langkah Pembelajaran ... 11

C. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar ... 13

D. Teorema Pythagoras ... 19

BAB III METODE PENELITIAN... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Subjek Penelitian ... 23

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 24

D. Metode Pengumpulan Data ... 24

E. Instrumen Penelitian... 25

(14)

xiv

BAB IV ANALISA DATA PENELITIAN ... 27

A. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 27

B. Analisis Data ... 30

1. Transkripsi Rekaman Video ... 30

2. Topik Data ... 30

3. Kategori Data ... 41

BAB V HASIL PENELITIAN ... 45

A. Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Teorema Pythagoras ... 46

1. Pertemuan Pertama... 47

2. Pertemuan Kedua ... 54

3. Pertemuan Ketiga ... 57

4. Pertemuan Keempat ... 62

B. Penerapan Prinsip-prinsip Penilaian ... 65

1. Pertemuan Pertama... 67

2. Pertemuan Kedua ... 68

3. Pertemuan Ketiga ... 71

4. Pertemuan Keempat ... 73

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 76

A. Model Penelitian Kelompok ... 76

B. Model Pertemuan Tatap Muka ... 78

C. Prinsip-prinsip Penilaian ... 79

(15)

xv

BAB VII PENUTUP ... 83

A. Kesimpulan ... 83

B. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan I ... 31 Tabel 4.2 Topik Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian

Pertemuan I ... 34 Tabel 4.3 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan II ... 35 Tabel 4.4 Topik Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian

Pertemuan II ... 37 Tabel 4.5 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan III ... 38 Tabel 4.6 Topik Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian

Pertemuan III ... 39 Tabel 4.7 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan IV ... 40 Tabel 4.8 Topik Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian

Pertemuan IV ... 41 Tabel 4.9 Kategori Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan I ... 42 Tabel 4.10 Kategori Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

(17)

xvii

Tabel 4. 11 Kategori Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan III ... 42 Tabel 4.12 Kategori Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran

Pertemuan IV ... 43 Tabel 4.13 Kategori Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian

Pertemuan I ... 43 Tabel 4.14 Kategori Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian

Pertemuan II ... 43 Tabel 4.15 Kategori Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian

Pertemuan III ... 44 Tabel 4.16 Kategori Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 ... 20

Gambar 2.2 ... 20

Gambar 2.3 ... 21

Gambar 2.4 ... 22

Gambar 5.1 ... 49

Gambar 5.2 ... 50

Gambar 5.3 ... 50

Gambar 5.4 ... 52

Gambar 5.5 ... 53

Gambar 5.6 ... 56

Gambar 5.7 ... 58

Gambar 5.8 ... 60

Gambar 5.9 ... 65

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pembelajaran ... 90

Lampiran 2 Materi buku paket ... 97

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ... 102

Lampiran 4 Latihan soal... 105

Lampiran 5 Soal Ulangan... 106

Lampiran 6 Daftar nilai ... 109

Lampiran 7 Jawaban Evaluasi Subjek ... 110

(20)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penilaian merupakan bagian dari kegiatan belajar. Penilaian ditujukan bagi siswa, guru, bahkan sekolah. Kegiatan penilaian dalam pembelajaran utamanya dilakukan dalam rangka mengambil keputusan tentang ‘penampilan’ siswa setelah belajar dan ketepatan strategi pembelajaran yang digunakan. Dengan diadakannya penilaian, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari pekerjaan menilai ini ada 2 kemungkinan, yakni:

1. Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasaan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan lain waktu. Akibatnya, siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat agar lain kali mendapat hasil yang lebih memuaskan lagi. Keadaan sebaliknya dapat terjadi, yakni siswa sudah merasa puas dengan hasil yang diperoleh dan usahanya kurang gigih untuk lain kali.

(21)

Penilaian pembelajaran perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan yang mencakup penilaian terhadap proses belajar dan penilaian terhadap hasil belajar. Untuk mencapai tujuan penilaian pembelajaran itu dapat dilakukan berbagai cara yang muaranya adalah penilaian ‘penampilan’ siswa dalam prestasi akademik, tingkah laku dan sikap. Tingkah laku dan sikap yang dimaksud antara lain berupa kerjasama dengan siswa lain, cara pemanfaatan waktu di sekolah oleh tiap siswa, ketaatan dan perhatian terhadap peraturan sekolah yang telah disepakati, tingkat usaha dalam meningkatkan kemampuannya an tanggung jawab dalam belajar (Wardhani, 2004).

Menurut Susento (2009) berjudul ”Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Pembelajaran Matematika Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif Di SMP dan SMA Kanisius Tirtomoyo”. Guru-guru SMP Kanisius di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, telah mulai menerapkan PPR sejak tahun 2006. Bahkan di antara para guru itu, ada beberapa orang yang telah mengenal PPR sejak tahun 2003. Para guru memperoleh sosialisasi tentang PPR dari berbagai sumber. Beberapa memperoleh sosialisasi dari penggerak PPR sendiri, yaitu Romo J. Subagyo, SJ yang berkedudukan di Semarang. Sebagian guru lainnya memperoleh sosialisasi dari tim PPR yang dikirim oleh Romo J. Subagyo, SJ ke Yayasan Kanisius Cabang Surakarta. Sebagian lagi lainnya memperoleh sosialisasi dari kepala sekolah dan guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah.

(22)

3

sepenuhnya mengacu pada PPR, karena lembaga pendidikan khususnya sekolah masih berada dalam naungan Departemen Pendidikan Nasional milik pemerintah yang telah membuat pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yaitu KTSP. Selain menerapkan PPR, dalam pelaksanaan pembelajaran guru juga menyesuaikan dengan prinsip yang terdapat dalam KTSP. Prinsip langkah-langkah pembelajaran maupun prinsip penilaian. Sebagai contoh kegiatan penilaian hasil belajar, kegiatan penilaian hasil belajar harus sesuai dengan kriteria prinsip-prinsip pendidikan nasional yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian. Bagaimanapun juga sistem pendidikan nasional adalah pedoman yang utama dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di sekolah.

(23)

B. Perumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Teorema Pythagoras di kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo?

2. Sejauh mana prinsip-prinsip penilaian hasil belajar siswa menurut Standar Penilaian Pendidikan diterapkan dalam pembelajaran tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Teorema Pythagoras di kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo dan sejauh mana prinsip-prinsip penilaian hasil belajar siswa menurut Standar Penilaian Pendidikan diterapkan dalam pembelajaran tersebut

D. Batasan Istilah

Pembatasan istilah dalam perumusan masalah di atas bertujuan agar tidak terjadi penafsiran ganda terhadap judul skripsi. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut:

(24)

5

tinggal dekat dengan SMP Kanisius Tirtomoyo, tepatnya di belakang SMP Kanisius Tirtomoyo.

2. Siswa adalah subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo. Terdiri dari 18 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Subjek dipilih berdasarkan hasil observasi kelas yang dikombinasikan dengan rekomendasi dari guru mata pelajaran matematika kelas VIII dengan pertimbangan subjek memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dan subjek bisa diajak berpikir dengan cepat untuk memahami materi. Sebagian besar siswa bertempat tinggal tidak jauh dari sekolah, berasal dari satu kecamtan yang sama, orang tua yang mempunyai pekerjaan berbeda.

3. Berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam dokumen Peraturan Menteri No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan (Depdiknas 2007b), dapat disimpulkan adanya prinsip-prinsip penilaian meliputi (Susento,2009):

a. Prinsip I : Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

(25)

d. Prinsip IV : Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.

e. Prinsip V : Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.

f. Prinsip VI : Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek.

4. Pembelajaran Teorema Pythagoras

Materi ini diajarkan pada siswa kelas VIII SMP semester satu yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan standar kompetensi yaitu menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah serta kompetensi dasar yaitu menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku dan memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras.

Dalam penelitian ini akan dibahas tentang materi Teorema Pyhagoras: Pada sebuah segitiga siku-siku kuadrat sisi miringnya sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-sikunya.

E. Deskripsi Judul

Penelitian ini berjudul “Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian Hasil Belajar Siswa Menurut Standar Penilaian Pendidikan Dalam Pembelajaran Teorema Pythagoras Kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo”.

(26)

7

Pythagoras. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru menggunakan langkah-langkah pembelajaran dan dalam kegiatan pembelajaran tersebut terdapat kegiatan penilaian hasil belajar siswa di setiap pertemuan.

Diharapkan setelah penelitian ini, guru dapat lebih mengembangkan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami nmateri yang sedang diajarkan dan penerapan prinsip-prinsip penilaian hasil belajar siswa menurut standar penilaian pendidikan. Siswa dapat lebih berperan aktif ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Guru dan siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan baik dalam kegiatan pembelajaran. Guru dan siswa juga lebih berperan aktif dalam menerapkan prinsip-prinsip penilaian menurut standar penilaian pendidikan.

Pada penelitian ini, selain tujuan utama yang tercapai yaitu tentang penerapan prinsip-prinsip penilaian hasil belajar siswa menurut standar penilaian pendidikan tetapi juga ada tujuan lain yaitu untuk mendeskripsikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran Teorema Pythagoras di kelas.

F. Manfaat Penelitian

(27)

1. Bagi Peneliti

Dengan dideskripsikan fenomena penelitian ini, peneliti dapat memperoleh gambaran tentang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan penerapan prinsip-prinsip penilaian menurut standar penilaian pendidikan pada waktu di kelas. Peneliti sebagai calon guru dapat menggunakannya sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan penerapan prinsip-prinsip penilaian menurut standar penilaian pendidikan yang akan datang.

2. Bagi Guru

Bagi guru bidang studi matematika, dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dan menerapkan prinsip-prinsip penilaian menurut Standar Penilaian Pendidikan di sekolah penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengajar agar dapat lebih mengembangkan langkah-langkah dan menerapkan prinsip-prinsip penilaian menurut Standar Penilaian Pendidikan menurut Standar Penilaian Pendidikan di kelas.

G. Sistematika Penulisan

(28)

9

belajar dan materi Teorema Pythagoras sedangkan Bab III berisi tentang uraian metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, subjek penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data dan metode analisis data.

(29)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembelajaran

Pembelajaran menurut Tanlain (2007:39,40) adalah peristiwa-peristiwa yang dirancang secara sengaja dan disajikan untuk memperlancar proses belajar seseorang. Pembelajaran dalam konteks pengajaran berarti peristiwa-peristiwa pembelajaran siswa terjadi dalam proses pengajaran dan dilakukan terutama oleh guru. Pembelajaran siswa berarti perancangan peristiwa-peristiwa tertentu secara sengaja baik oleh guru dan/ atau siswa sendiri dan disajikan kepada siswa untuk memperlancar proses latihan siswa dalam bahan pelajaran.

Makna dari pembelajaran menurut Corey (1986:195) adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondidi-kondisai khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu.

(30)

11

tidak dapat dipisahkan. Proses pembelajaran adalah aspek yang terintegrasi dari proses pendidikan (Fefen Dwi A : 2009).

B. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Model Penelitian Kelompok

Menurut Hebart Thelen seorang ahli yang menyusun model penelitian kelompok kehidupan di sekolah dapat diatur untuk memperbaiki kehidupan di dalam masyarakat.

Model penelitian kelompok adalah pola belajar-mengajar yang dirancang untuk mengembangkan ketrampilan berpartisipasi secara demokratis memecahkan masalah secara ilmiah. Model ini juga mengembangkan pengertian tentang kesederajatan manusia ( Suharno dkk, 2000).

Menurut Suharno,dkk dalam pelaksanaan pembelajaran Model Penelitian Kelompok guru menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Langkah pertama : guru mengemukakan cerita tentang situasi yang mengandung masalah yang menantang.

b. Langkah kedua : guru mendorong terbentuknya reaksi-reaksi yang memecahkan masalah secara berkelompok

c. Langkah ketiga : guru meminta siswa untuk mempelajari masalah dan memecahkan masalah secara mandiri maupun berkelompok. Siswa diminta untuk merumuskan masalah, berbagai tugas memecahkan masalah.

(31)

e. Langkah kelima : guru mengadakan evaluasi tentang proses dan kemajuan siswa dalam belajar.

f. Langkah keenam : guru memeriksa kembali jalannya proses belajar, dan mengulanginya kembali bila perlu.

2. Model Pertemuan Tatap Muka

Ahli yang menyusun model ini adalah William Glasser. Menurut Glasser sekolah umumnya berhasil membina perilaku ilmiah.

Model pertemuan tatap muka adalah pola belajar-mengajar yang dirancang untuk mengembangkan (i) pemahaman diri sendiri, dan (ii) rasa tanggung jawab pada diri sendiri dan kelompok. Model pertemuan tatap muka merupakan salah satu model yang bermanfaat bagi pembinaan kehangatan hubungan antar pribadi (Suharno dkk,2000).

Menurut Suharno,dkk dalam pelaksanaan pembelajaran Model pertemuan tatap muka guru menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Langkah pertama : guru menciptakan suasana agar seluruh siswa tertarik untuk ikut serta. Dalam menciptakan suasana keterlibatan guru bertindak sebagai berikut : (i) meminta siswa untuk menyatakan keinginannya, atau menyatakan bagaimana yang baik baginya; (ii) meminta siswa memberi saran, dan (iii) guru tidak boleh menyalahkan pendapat siswa dan tidak menilai. b. Langkah kedua : guru mengemukakan salah satu untuk didiskusikan oleh

(32)

13

sepenuhnya; kemudian peristiwa tersebut dianalisis sebab-sebabnya, dan dikenal norma apa yang berlaku.

c. Langkah ketiga : guru meminta siswa untuk membuat keputusan nilai pribadi. Tindakan guru antara lain berupa : (i) mengenai nilai atau norma yang menimbulkan perilaku : caranya menanyakan hal tersebut pada siswa; (ii) siswa diminta untuk membuat keputusan tentang nilai atau norma tersebut, dan kemudian melanjutkan dengan perilaku.

d. Langkah keempat : guru meminta siswa untuk mengenali keputusannya. Tindakan guru antara lain berupa : (i) mengajak siswa mendiskusikan apa yang dipilih dan (ii) bila siswa setuju maka ia mengikuti pilihan tersebut. e. Langkah kelima : guru meminta siswa untuk membuat

kesepakatan-kesepakatan tentang perilaku yang akan dianut.

f. Langkah keenam : guru meminta siswa untuk menilai kembali perilaku. Setelah siswa menindak lanjutkan pilihan perilaku, maka siswa diajak untuk menilai perilaku-perilaku baru tersebut.

C. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian

Proses memberikan atau menentukan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Nana Sudjana, 1989).

(33)

Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan( Mendiknas, 2007).

Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri dimaksudkan antara lain untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung (Pusat Kurikulum Badan Penelitian Dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional 2006).

2. Penilaian hasil belajar

Penilaian dalam konteks hasil belajar diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran tentang kecakapan yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Data hasil pengukuran dapat diperoleh melalui tes, pengamatan, wawancara, rating scale, maupun angket (Eko Putro W., 2009).

Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik (Permendiknas, 2006).

(34)

15

Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran (Pusat Kurikulum Badan Penelitian Dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional 2006) .

3. Prinsip-prinsip penilaian

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan bahwa Standar Penilaian Pendidikan merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Validitas

Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur.

b. Reliabilitas

(35)

c. Menyeluruh

Penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh domain yang tertuang pada setiap kompetensi dasar. Penilaian harus menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga tergambar profil kompetensi peserta didik.

d. Berkesinambungan

Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

e. Obyektif

Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.

f. Mendidik

Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran bagi guru, meningkatkan kualitas belajar dan membina peserta didik agar tumbuh dan berkembang secara optimal. g. Adil

(36)

17

h. Terpadu

Penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

i. Terbuka

Prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

j. Sistematis

Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

k. Beracuan Kriteria

Penilaian Didasarkan Pada Ukuran Pencapaian Kompetensi Yang Ditetapkan. l. Akuntabel

Penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Teknik dan instrument penilaian menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar penilaian Pendidikan :

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

(37)

c. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.

d. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek.

Dengan demikian prinsip-prinsip penilaian pendidikan menurut dokumen tersebut (Depdiknas 2007b), dapat disimpulkan adanya prinsip-prinsip penilaian meliputi (Susento,2009):

a. Prinsip I : Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

b. Prinsip II : Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. c. Prinsip III : Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai

teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

d. Prinsip IV : Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.

e. Prinsip V : Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran.

(38)

19

D. Teorema Pythagoras

Menurut Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiyah (Mts) Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII Semester 1 yang berisi ruang lingkup : Geometri dan Pengukuran, Standar Kompetensi : menggunakan Teorema Pythagoras dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : (i) menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi-sisi segitiga siku-siku, (ii) memecahkan masalah pada bangun datar yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras.

Teorema Pythagoras menyatakan bahwa pada suatu segitiga siku-siku, kuadrat sisi miring sama dengan jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya. Untuk mempelajari tentang Teorema Pythagoras, perlu diingat kembali tentang materi yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras, yaitu luas persegi, luas segitiga siku-siku, kuadrat suatu bilangan, dan akar kuadrat suatu bilangan.

Di bawah ini akan diuraikan tentang materi yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras sebagai berikut :

1. Pembuktian Teorema Pythagoras

Pada setiap segitiga siku-siku, sisi-sisinya terdiri atas sisi siku-siku dan sisi miring (hipotenusa). Gambar 2.1 adalah ABC yang siku-siku di A. Sisi yang

(39)

Gambar 2.1 segitiga siku-siku ABC

Berikut ini adalah cara untuk mendapatkan Teorema Pythagoras :

(i) (ii) (iii) Gambar 2.2 persegi dan segitiga siku-siku

Gambar 2.2(i) dan 2.2(ii) di atas menunjukkan persegi yang memiliki panjang sisi yang sama, yaitu ( b + c ). karena panjang sisinya sama, maka luasnya juga sama.

Daerah yang diarsir pada gambar 2.2(i) dan 2.2(ii) memiliki luas yang sama. Hali ini berarti daerah yang tidak diarsir juga memiliki luas yang sama. Jadi, a2 = b2 + c2

S

is

i s

ik

u

-s

ik

u

.

Sisi siku-siku

c

b + c b c

b c

c b b2

c2

C2

b2 a2

b + c a a2 c b

b b

b c

c c

C

A B

(40)

21

c

Selanjutnya perhatikan gambar 2.2(iii) gambar tersebut dirangkai dari bangun-bangun pada gambar 2.2(i) dan 2.2(ii) yang tidak diarsir membentuk segitiga siku-siku, di mana luas persegi pada hipotenusa adalah a2 dan b2 + c2

Teori di atas disebut Teorema Pythagoras, karena teori ini pertama kali ditemukan oleh Pythagoras, yaitu seorang ahli matematika bangsa Yunani yang hidup dalam abad keenam Masehi.

adalah jumlah luas persegi pada sisi siku-sikunya.

Teorema Pythagoras yang pembuktiannya telah dilakukan di atas dapat digunakan untuk menghitung panjang suatu sisi segitiga siku-siku. Teorema Pythagoras dapat diturunkan rumus-rumus sebagai berikut ini.

C

b a

A B Gambar 2.3 segitiga siku-siku ABC

Jika siku-siku di titik A maka berlaku : BC2 = AC2 + AB2

a

atau

2

= c2 + b2 b

atau 2

= a2 – c2 c

atau 2

(41)

2. Pembuktian Teorema Pythagoras ala Presiden Amerika Serikat

Menurut Husein Tampomas (2006 : 182) Pembuktian Teorema Pythagoras ala Presiden Amerika Serikat ke-20 James Abram Garfield (1831-1881). Perhatikan gambar berikut !

Gambar 2.4 trapesium

(

)(

)

(

)

...(1) 2 1 2 1 CD DE) (AC 2 1 ACDE Trapesium Luas 2 b a b a a b + = + + = + = ) 1 ...( 2 1 2 1 2 1 2 1 BDE Luas ABE Luas ABC Luas ACDE Trapesium Luas 2 2 c ab ab c ab + = + + = ∆ + ∆ + ∆ =

Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh

(

)

(

)

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 b a c ab b ab a c b ab a c ab b a c ab b a c ab + = ⇔ − + + = ⇔ + + = + ⇔ + = + ⇔ + = +

C B D

A

E

b c

a c

(42)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan dijelaskan tentang jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian, subjek penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang menekankan pada keadaan yang seadanya dan berusaha mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dalam keadaan tersebut.

B. Subjek Penelitian

(43)

Subjek dipilih berdasarkan hasil observasi kelas yang dikombinasikan dengan rekomendasi dari guru mata pelajaran matematika kelas VIIIC dengan subjek memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, di mana masing-masing subjek memiliki prestasi belajar yang berbeda di dalam kelas maupun di luar sekolah, jenis kelamin berbeda, tempat tinggal berbeda dengan kehidupan sehari-hari juga berbeda.

C. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan pada jam pelajaran matematika. Pengumpulan data dilaksanakan mulai tanggal 5-13 Oktober 2009. Pengumpulan data dilakukan di dalam kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo.

D. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data dengan cara observasi dan wawancara. Data penelitian ini dikumpulkan dalam pelaksanaan pembelajaran selama empat pertemuan, setiap pertemuan berlangsung maksimal 2 jam pelajaran. Setiap pertemuan dilakukan perekaman dengan menggunakan alat perekam handy-cam secara menyeluruh.

2. Data sekunder

(44)

25

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan handy-cam sehingga menghasilkan rekaman video.

F. Teknik Analisis Data

Kegiatan analisis data meliputi tiga langkah, yaitu reduksi data, kategori data, dan penarikan kesimpulan.

1. Reduksi data, yakni proses pemilihan, penyederhanaan data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan (lokasi/daerah penelitian) untuk menghasilkan topik-topik data

Reduksi data meliputi: a. Transkripsi data

Dalam tahap ini, hasil perekaman video ditranskripsikan yaitu menyajikan kembali segala sesuatu yang terjadi dalam proses pembelajaran yang tampak dalam hasil rekaman video ke dalam bentuk narasi tertulis dilengkapi dari hasil pengamatan.

b. Penentuan topik-topik data

(45)

Berdasarkan makna-makna tersebut peneliti membandingkan bagian-bagian data tertentu pada hasil transkripsi sesuai makna yang terkandung di dalamnya membuat suatu rangkuman bagian data, yang selanjutnya disebut topik-topik data.

2. Penentuan kategori-kategori data

Penentuan kategori data merupakan proses membandingkan topik-topik data satu sama lain untuk menghasilkan kategori-kategori data. Kategori data adalah ide abstrak yang mewakili makna tertentu yang terkandung dalam sekelompok topik-topik data.

3. Penarikan kesimpulan

(46)

27 BAB IV

ANALISIS DATA PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tentang materi Teorema Pythagoras di kelas VIIIC SMP Kanisius Tirtomoyo dan sejauh mana prinsip-prinsip penilaian hasil belajar siswa menurut Standar Penilaian Pendidikan diterapkan dalam pembelajaran tersebut. Analisis data penelitian meliputi: pelaksanaan pengumpulan data dan hasil analisis data. Pelaksanaan penelitian akan dipaparkan dalam subbab A. Sedangkan hasil analisis data meliputi (i) transkripsi, (ii) penentuan topik-topik data, (iii) penentuan kategori data akan dijelaskan dalam subbab B.

A. Pelaksanaan Pengumpulan Data

(47)

1. Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2009 dengan jumlah siswa 29 orang, pertemuan dilaksanakan di dalam kelas. Materi pelajaran pada pertemuan pertama tentang memperkenalkan materi Teorema Pytagoras. Subjek guru menjelaskan ada beberapa materi yang harus dikuasai, yaitu luas persegi dan luas segitiga siku-siku. Subjek guru memberikan latihan soal pada subjek siswa untuk mengerjakan beberapa soal tentang luas persegi dan luas segitiga siku-siku. Soal ditulis di papan tulis dan soal ada yang terdapat pada buku paket. Subjek guru melanjutkan materi yaitu materi tentang menghitung luas persegi dengan menggunakan segitiga siku-siku. Dengan metode tanya jawab subjek guru menjelaskan langkah-langkah dalam menentukan luas persegi yang menggunakan luas segitiga siku-siku.

2. Pertemuan Kedua

(48)

29

membahas bersama dengan metode tanya jawab tentang langkah-langkah menggambar persegi dan menghitung luas persegi. Subjek guru menggunakan soal no. D sebagai contoh dalam penjelasan. Di akhir pertemuan subjek guru memberikan tugas untuk di rumah yaitu membuat 3 buah persegi.

3. Pertemuan Ketiga

Pembelajaran ketiga dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2009 dengan jumlah subjek siswa 30 orang. Subjek guru membagikan LKS kepada subjek siswa dan masing-masing mendapatkan satu LKS. Pada pertemuan ini subjek guru menjelaskan materi tentang Teorema Pythagoras. Subjek guru bersama subjek siswa membahas pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada LKS sehingga dihasilkan Teorema Pythagoras. Pada LKS terdapat 2 cara membuktikan Teorema Pythagoras. Subjek guru memberikan kuis kepada subjek siswa di tengah-tengah pertemuan. Waktu yang disediakan hanya 10 menit. Setelah kuis, subjek guru dan subjek siswa kembali melanjutkan materi dan mengerjakan latihan soal. Pada akhir pertemuan subjek guru meminta subjek siswa untuk mengeluarkan persegi-persegi yang sudah dibuat di rumah, kemudian dengan persegi-persegi-persegi-persegi tersebut subjek guru memberikan teka-teki yang akan dicoba oleh subjek siswa.

4. Pertemuan Keempat

(49)

yang mencakup keseluruhan materi satu pokok bahasan yaitu Teorema Pythagoras, diberikan satu kali ketika materi selesai dipelajari. Bentuk dari soal penilaian dapat dilihat pada lampiran.

B.Analisis Data

Setelah melakukan penelitian yang berlangsung selama empat pertemuan, peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan dan mulai melakukan proses analisis data. Proses analisis data dilaksanakan melalui beberapa langkah, yaitu transkripsi, penentuan topik-topik data, dan penentuan kategori-kategori data.

1. Transkripsi Rekaman Video

Transkripsi adalah proses pendeskripsian secara tertulis dari suatu kejadian. Pada setiap pembelajaran, diskusi, tanya jawab dan semua situasi kondisi pembelajaran ditulis sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, tanpa ada penambahan atau pengurangan. Untuk melihat hasil transkripsi dari masing-masing pertemuan, dapat dilihat pada lampiran.

2. Penentuan Topik-Topik Data

(50)

31

a. Pertemuan 1

Topik-topik data pada pertemuan pertama dibagi menjadi dua, yaitu topik-topik data pertemuan pertama tentang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan topik-topik pertemuan pertama penerapan prinsip-prinsip penilaian menurut standar penilaian pendidikan .

1) Pertemuan I Tentang Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Tabel 4.1 Topik Data langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I

No. Topik Data Bagian Data

1. Subjek guru memulai pelajaran dengan menulis judul materi yang akan dipelajari, yaitu Teorema Pythagoras. Subjek siswa memperhatikan subjek guru menulis judul dan subjek siswa juga menulis judul Teorema Pythagoras di buku catatan

1-4

2. Subjek guru menanyakan tentang pengertian Teorema Pythagoras kepada subjek siswa. Karena subjek siswa belum mengetahui tentang teorema Pythagoras maka subjek siswa diam tidak menjawab pertanyaan dari subjek guru. Subjek siswa diam sambil memperhatikan subjek guru menerangkan di depan.

5-6

3. Subjek guru memperkenalkan dahulu nama dan asal-usul Pythagoras. Subjek siswa mendengarkan dan memperhatikan subjek guru menerangkan. Sebelum subjek guru menjelaskan pengertian Pythagoras, subjek guru memberikan sedikit cerita mengenai prasyarat bahwa untuk mempelajari sesuatu yang baru harus dilandasi pengetahuan sebelumnya. Misalnya belajar mengendarai sepeda motor, sebelum bisa mengendarai sepeda motor harus belajar dulu mengendarai sepeda. Subjek siswa memperhatikan sambil menanggapi cerita subjek guru kemudian subjek guru menjelaskan syarat utama untuk mempelajari teorema Pythagoras, yaitu materi yang berkaitan dengan Teorema Pythagoras. Materi yang pertama harus dikuasai adalah luas persegi dan materi luas persegi harus sudah dipelajari pada waktu kelas 1 SMP atau waktu di SD.

7-26

4. Subjek guru menanyakan tentang arti rumus luas persegi kepada subjek siswa dan menulis judul luas persegi di papan tulis. Subjek siswa menjawab bahwa rumus luas persegi adalah sisi x sisi kemudian subjek guru menulis rumus luas persegi sama dengan panjang sisi x panjang sisi atau s x s atau s2

27-34

. Beberapa subjek siswa menulis rumus luas persegi pada buku catatan dan sebagian subjek siswa memperhatikan subjek guru.

5. Subjek guru mengatakan bahwa setelah mengetahui rumus luas persegi dilanjutkan mengerjakan soal-soal tetapi sebelum mengerjakan soal-soal subjek guru menyuruh semua subjek siswa untuk menulis rumus luas persegi pada buku catatan. Semua subjek siswa menulis yang sudah dibahas dan ditulis pada papan tulis yaitu rumus luas persegi yang diperintahkan oleh subjek guru di buku

(51)

catatan.

6. Subjek guru menuliskan soal pada papan tulis yaitu menghitung berapa luas persegi jika diketahui panjang sisi persegi adalah 7 cm. Beberapa subjek siswa menjawab 7 x 7, beberapa subjek siswa menjawab 49. Kemudian subjek guru melengkapi jawaban subjek siswa dengan menulis jawaban di papan tulis, jadi luas persegi adalah 49 cm2

37-46

. Beberapa subjek siswa menulis jawaban soal pada papan tulis di buku catatan.

7. Subjek guru menyarankan agar semua subjek siswa mempunyai penggaris. Subjek guru membuat gambar persegi pada papan berpetak dan menyuruh subjek siswa untuk menghitung luas dari persegi. Ukuran panjang sisi persegi sesuai dengan banyak kotak satuan yang digunakan adalah 4 satuan bukan 4 cm. subjek siswa mengikuti menggambar persegi pada buku catatan dan menghitung luas persegi bersama dengan subjek guru. Luas dari persegi pada papan berpetak adalah 4 x 4 sama dengan 16 satuan luas. Beberapa subjek siswa memperhatikan subjek guru menerangkan dan beberapa subjek siswa menulis perhitungan luas persegi di buku catatan

47-68

8. Subjek guru menegaskan bahwa soal-soal materi luas persegi hanya untuk mengingatkan pelajaran matematika waktu subjek siswa duduk di bangku kelas 4 SD dan kelas 7.

69

9. Subjek guru menanyakan selain luas persegi yang dipelajari dalam teorema Pythagoras adalah luas segitiga siku-siku. Rumus luas segitiga siku-siku adalah ½ x alas x tinggi. Beberapa subjek siswa memperhatikan subjek guru menjelaskan dan beberapa subjek siswa menulis di buku tulis.

71-78

10. Sebelum membahas teorema Pythagoras subjek guru mengajak subjek siswa mempelajari dahulu segitiga siku-siku. Ada segitiga siku-siku ABC, guru menanyakan sisi BC disebut apa pada saat subjek siswa kelas 7. Beberapa subjek siswa menjawab lupa. Subjek guru memberikan petunjuk jawaban kata mi yang selanjutnya bisa diteruskan oleh subjek siswa. subjek siswa menjawab miring. Subjek guru menegaskan bahwa sisi BC disebut sisi miring atau hipotenusa. Beberapa subjek siswa menulis yang dijelaskan subjek guru dan beberapa subjek siswa memperhatikan subjek guru menjelaskan.

79-100

11. Subjek guru memberikan gambar segitiga siku-siku yang berbeda diberi nama segitiga siku-siku PQR dan subjek siswa disuruh menentukan mana yang dianggap sebagai sisi miring untuk melihat apakah subjek siswa sudah memahami tentang sisi miring . Beberapa subjek siswa menjawab sisi PR adalah sisi miring. Dengan bertanya jawab subjek guru menjelaskan tentang definisi sisi miring atau hipotenusa dan subjek guru memberikan perbandingan agar lebih jelas. Subjek siswa mencatat definisi sisi miring pada buku catatan.

101-162

12. Subjek guru menjelaskan tentang sisi siku-siku dengan bertanya jawab. Sisi siku-siku adalah sisi yang mengapit sudut siku-siku. Subjek siswa menulis pengertian sisi siku-siku pada buku catatan.

165-178

13. Subjek guru mengajak subjek siswa untuk menentukan luas segitiga ABC dan diketahui sisi alas AC dan tinggi segitiga AB. Karena AC dan AB adalah sisi yang mengapit sudut siku-siku maka AC dan AB disebut sisi siku-siku. Jadi luas segitiga siku-siku ABC adalah ½ x AB x AC atau ½ x sisi siku-siku x sisi siku-siku. Sebagian besar subjek siswa menulis pada buku catatan.

(52)

33

14. Subjek guru menyampaikan pentingnya mempelajari teorema Pythagoras, untuk menentukan salah satu panjang sisi segitiga siku-siku dan teorema Pythagoras akan dijumpai pada geometri ruang maupun datar. Sebagian besar subjek siswa memperhatikan subjek guru.

193-196

15. Subjek guru mendektekan soal sedang subjek siswa menulis soal. Menghitung luas segitiga siku-siku ABC yang panjang sisi AB diketahui 15 cm dan panjang sisi AC diketahui 10 cm. subjek guru bersama dengan subjek siswa menghitung luas segitiga siku-siku ABC. Setelah selesai berhitung subjek siswa mencatat pada buku catatan.

197-220

16. Soal kedua subjek guru menggambar segitiga siku-siku pada papan berpetak. Ukuran alas dan tinggi segitiga sesuai dengan banyaknya kotak yang digunakan. Sebagian besar subjek siswa mencatat soal kedua dan hitungannya pada buku catatan.

221-236

17. Subjek guru memberikan latihan untuk mengecek pemahaman subjek siswa tentang luas segitiga siku-siku. Latihan soal pada buku paket halaman 133 no. 1, 2(a,b,c), 3(a,b) dan dikerjakan sendiri-sendiri boleh diskusi satu meja. Jawaban langsung ditulis pada kertas folio yang sudah dibagikan oleh subjek guru. Beberapa subjek siswa berbicara dan beberapa subjek siswa mengerjakan.

237-246,265

18. Subjek siswa mengerjakan latihan, ada beberapa subjek siswa berdiskusi dengan teman sebangku dan ada yang mengerjakan sendiri. Subjek guru berkeliling kelas mengamati para subjek siswa mengerjakan latihan soal sambil menyarankan subjek siswa untuk menggunakan kertas buram dalam berhitung dan tidak mencoret-coret meja. Subjek guru mengatakan bahwa latihan memerlukan ketrampilan mengalikan.

248-268

19. Subjek guru menggunakan penggaris kayu segitiga siku-siku dan menggambar persegi dengan keempat sisi miring di papan berpetak untuk membuktikan, mencari teorema Pythagoras, menghitung luas persegi dengan menggunakan luas segitiga siku-siku. subjek guru menyuruh subjek siswa berhenti mengerjakan latihan soal lalu memperhatikan ke depan. Beberapa subjek siswa memperhatikan subjek guru dan sebagian besar subjek siswa menulis.

269-276

20. Subjek guru kembali mengajak subjek siswa untuk mengingat menentukan luas persegi, dengan memberikan pertanyaan tentang luas persegi yang sederhana terlebih dahulu.

277- 284

21. Subjek guru memberikan latihan soal dari buku paket yang menyangkut permasalahan menentukan luas persegi yang bentuknya masih sederhana.

285

22. Subjek guru mulai menjelaskan cara menentukan luas persegi dengan menggunakan bantuan segitiga siku-siku yang berada di dalam daerah persegi. Subjek guru mula-mula menggambar persegi di papan tulis dan kemudian menyesuaikannya dengan buku paket.

286- 291

23. Subjek guru memberitahukan bahwa cara bagian pertama untuk menentukan luas persegi akan dijadikan bahan dikusi kelompok. Subjek guru meminta subjek siswa untuk menggambar dan mencatat cara ke dua untuk menentukan luas persegi.

293-295

24. Subjek guru dengan cermat menuliskan nama persegi yang digambarnya. Subjek guru dengan teliti menghitung satuan panjang pada persegi yang ada di buku paket.

296-304

25. Subjek guru menyarankan subjek siswa untuk menggunakan pensil warna dalam menggambar, supaya gambar yang dihasilkan lebih jelas.

(53)

26. Subjek guru menjelaskan secara detail cara membagi bagian dalam daerah persegi menjadi empat segitiga siku-siku. Subjek guru meminta subjek siswa untuk memperhatikan penjelasannya. Sebagian besar subjek siswa menggambar di buku masing-masing.

306-326

27. Subjek guru meminta subjek siswa untuk berdiskusi menentukan luas segitiga yang ada di bagian dalam daerah persegi dengan teman yang berada di samping terdekat. Sebagian besar subjek siswa pun berdiskusi.

327

28. Subjek guru menjelaskan langkah menghitung cara kedua bahwa luas persegi merupakan jumlah dari luas segitiga yang terbentuk di dalam persegi kemudian ditambah dengan luas satu satuan daerah yang tersisa.

329-332

29. Subjek guru meminta subjek siswa untuk mencatat dan menghitung luas persegi yang dihasilkan untuk cara nomor dua itu. Subjek guru berkeliling, mengamati pekerjaan subjek siswa dan meminta subjek siswa untuk tidak hanya dia saja.

333-339

30. Sebagian besar subjek siswa tetap berdiskusi dan beberapa subjek siswa mengerjakan latihan soal yang telah diperintahkan subjek guru.

340-342

31. Subjek guru meminta subjek siswa untuk mengerjakan soal di kertas folio. Subjek guru membahas luas persegi yang menggunakan cara kedua dengan mencocokkan jawaban subjek siswa.

343-360

32. Subjek siswa mengumpulkan kertas folio yang berisi hasil pekerjaan mereka. Subjek guru menyarankan agar setiap subjek siswa mempunyai penggaris masing-masing yang harganya hanya seribu rupiah.

361-365

33. Seluruh subjek siswa memperhatikan saran dari subjek guru. Waktu untuk pelajaran matematika pun habis, subjek guru mengucapkan selamat siang.

366-368

2) Pertemuan I tentang Penerapan Prinsip Penilaian

Tabel 4.2 Topik Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian Pertemuan I

No. Topik Data Bagian Data

1. Subjek guru memberikan latihan untuk mengecek pemahaman subjek siswa tentang luas segitiga siku-siku. Latihan soal pada buku paket halaman 133 no. 1, 2(a,b,c), 3(a,b) dan dikerjakan sendiri-sendiri boleh diskusi satu meja. Jawaban langsung ditulis pada kertas folio yang sudah dibagikan oleh subjek guru. Beberapa subjek siswa berbicara dan beberapa subjek siswa mengerjakan.

237-246,265

2. Subjek siswa mengerjakan latihan, ada beberapa subjek siswa berdiskusi dengan teman sebangku dan ada yang mengerjakan sendiri. Subjek guru berkeliling kelas mengamati para subjek siswa mengerjakan latihan soal sambil menyarankan subjek siswa untuk menggunakan kertas buram dalam berhitung dan tidak mencoret-coret meja. Subjek guru mengatakan bahwa latihan memerlukan ketrampilan mengalikan.

(54)

35

b. Pertemuan kedua

Topik-topik data pada pertemuan pertama dibagi menjadi dua, yaitu topik-topik data pertemuan pertama tentang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan topik-topik pertemuan pertama penerapan prinsip-prinsip penilaian menurut standar penilaian pendidikan.

1) Pertemuan II Tentang Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Tabel 4.3 Topik data langkah-langkah Pelaksanaan pembelajaran pertemuan II

No. Topik Data Bagian Data

1. Subjek guru melanjutkan materi pertemuan pertama tentang menentukan luas persegi dengan menggunakan luas segitiga siku-siku. subjek guru menjelaskan dengan gambar persegi yang sisi-sisinya dibuat miring. Subjek siswa memperhatikan sambil membuka-buka buku pelajaran dan membuat angin kecil dengan menggunakan buku.

1-13

2. Subjek guru memberikan soal pada subjek siswa sebagai latihan dari buku pelajaran halaman 134 no. D dan F. Subjek siswa membuka buku pelajaran dan bersiap untuk mengerjakan.

15-23

3. Subjek guru menyarankan tentang bagaimana cara menggambar dengan cepat yaitu menggambar persegi dahulu lalu baru pembaginya, segitiga-segitiga siku-siku. subjek siswa mendengarkan penjelasan guru sambil mengerjakan.

25-27

4. Subjek guru melihat pekerjaan S17 lalu S17 menunjukkan pekerjaannya. Subjek guru tertawa sedikit karena cara menggambar persegi yang kurang tepat lalu subjek guru mengajak para subjek siswa untuk memperhatikan ke papan tulis dan subjek guru menjelaskan langkah-langkah cara menggambar dengan no.D sebagai contoh. Subjek siswa berhenti mengerjakan lalu memperhatikan subjek guru menjelaskan. Subjek guru melanjutkan menggambar contoh. Subjek siswa melanjutkan mengerjakan sambil memperhatikan contoh gambar yang dikerjakan di papan berpetak.

28-58

5. Subjek guru mengajak subjek siswa kembali memperhatikan papan berpetak. Subjek guru menjelaskan bahwa di dalam persegi besar terdapat 4 segitiga siku-siku yang mempunyai ukuran luas sama besar yaitu 4 satuan luas. Jumlah luas keempat segitiga siku-siku adalah 16 satuan luas ditambah luas persegi kecil yang berada ditengahnya yaitu 4 satuan luas. Jadi luas gambar contoh di papan berpetak adalah 20 satuan luas. Di dalam menjelaskan subjek guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada para subjek siswa. Subjek siswa memperhatikan dan menjawab pertanyaan subjek guru secara lisan.

59-103

6. Subjek guru menyuruh subjek siswa untuk mengerjakan soal no.F yang cara mengerjakannya sama dengan contoh yang telah dijelaskan. Sebelum itu subjek siswa mencatat hasil diskusi pada buku catatan.

104-109

7. Subjek guru berkeliling kelas mengamati pekerjaan subjek siswa lalu kemudian subjek guru menunjuk salah satu subjek siswa yaitu S20 untuk

(55)

mengerjakan soal no.F di papan tulis. S20 berjalan ke arah papan tulis lalu mengerjakan dan subjek siswa yang lain tetap melanjutkan mengerjakan.

8. Sambil berkeliling subjek guru memberi penjelasan pada S25. Subjek guru berjalan ke depan mengamati S20 yang sedang mengerjakan di papan tulis lalu kembali berkeliling mengamati subjek siswa yang lain. Beberapa subjek siswa masih mengerjakan dan beberapa subjek siswa mengamati S20 mengerjakan. S20 selesai mengerjakan dan kembali ke tempat duduk. Subjek guru mengamati pekerjaan S20 sambil mengoreksi bersama-sama dengan subjek siswa yang lain

113-120

9. Subjek guru menyuruh subjek siswa membentuk kelompok untuk mendiskusikan latihan pada buku pelajaran halaman 135. Agar cepat dalam mengerjakan subjek guru menyarankan untuk menggunakan gambar yang ada pada buku pelajaran dengan menggunakan pensil untuk membuat segitiga siku-siku karena pada buku belum ada. Subjek siswa melihat buku pelajaran sambil mendengarkan subjek guru menjelaskan dan membentuk kelompok.

121-130

10. Subjek guru kembali ke depan kelas dan memberikan penjelasan tentang langkah-langkah mengerjakan, yaitu membuat tabel, karena pengumpulan tugas berupa tabel satu kelompok satu tabel dengan menggunakan kertas biasa saja. Subjek siswa memperhatikan subjek guru memberikan penjelasan.

131-140

11. Subjek guru menjelaskan langkah yang kedua, yaitu mencari luas persegi pada hipotenusa caranya dengan membuat segitiga siku-siku pada persegi lalu cara menghitung sama seperti mengerjakan contoh sebelumnya. Subjek guru menanyakan ada berapa segitiga siku-siku, Subjek siswa menjawab ada 4 segitiga siku-siku secara lisan. Luas salah satu segitiga siku-siku dikalikan dengan 4, misal jawabannya adalah 80. Lalu ditulis dalam kolom kedua. Subjek guru menjelaskan bagian-bagian kolom yang akan dikerjakan. Kolom ketiga adalah kolom luas persegi pada salah satu sisi siku-siku. Kolom keempat adalah kolom luas persegi pada sisi siku-siku yang lain. Kolom kelima adalah kolom jumlah luas persegi pada kedua sisi siku-siku. Subjek guru memberikan jawaban pada masing-masing kolom dari gambar contoh. Subjek siswa masih memperhatikan subjek guru menjelaskan.

141-154

12. Subjek guru menjelaskan bahwa untuk mencari luas persegi pada hipotenusa dibuat terlebih dahulu sekat-sekat agar menjadi segitiga siku-siku. Subjek guru menyarankan subjek siswa agar membuat sekat-sekatnya langsung pada gambar buku pelajaran tetapi menggunakan pensil. Subjek siswa tidak perlu menggambar lagi, tinggal menghitung yang dicari dan ditulis pada kolom-kolom yang tersedia pada tabel. Sambil memperhatikan subjek siswa mulai mengerjakan latihan.

155-162, 169

13. Subjek guru berkeliling kelas mengamati setiap kelompok subjek siswa berdiskusi dalam mengerjakan dan memberi penjelasan jika ada subjek siswa yang bertanya. Subjek guru juga bertanya pada subjek siswa apakah ada kesulitan dalam mengerjakan. Setiap subjek siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing.

163-168

14. Subjek guru menyuruh subjek siswa untuk memakai pensil dalam membuat gambar dan subjek guru menyarankan untuk membuat segitiga siku-siku dulu supaya dapat menghitung luasnya. Subjek siswa masih melanjutkan mengerjakan soal.

168-172

15. Subjek guru memberikan pekerjaan rumah untuk membuat persegi-persegi dari karton yang akan digunakan sebagai percobaan pertemuan yang akan datang.

(56)

37

2) Pertemuan II Tentang Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian Tabel 4.4 Topik Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian Pertemuan II

No. Topik Data Bagian Data

1. Subjek guru memberikan soal pada subjek siswa sebagai latihan dari buku pelajaran halaman 134 no. D dan F. Subjek siswa membuka buku pelajaran dan bersiap untuk mengerjakan.

15-23

2. Subjek guru melihat pekerjaan S17 lalu S17 menunjukkan pekerjaannya. Subjek guru tertawa sedikit karena cara menggambar persegi yang kurang tepat lalu subjek guru mengajak para subjek siswa untuk memperhatikan ke papan tulis dan subjek guru menjelaskan langkah-langkah cara menggambar dengan no.D sebagai contoh. Subjek siswa berhenti mengerjakan lalu memperhatikan subjek guru menjelaskan. Subjek guru melanjutkan menggambar contoh. Subjek siswa melanjutkan mengerjakan sambil memperhatikan contoh gambar yang dikerjakan di papan berpetak.

28-58

3. Subjek guru menyuruh subjek siswa untuk mengerjakan soal no.F yang cara mengerjakannya sama dengan contoh yang telah dijelaskan. Sebelum itu subjek siswa mencatat hasil diskusi pada buku catatan.

104-109

4. Subjek guru berkeliling kelas mengamati pekerjaan subjek siswa lalu kemudian subjek guru menunjuk salah satu subjek siswa yaitu S20 untuk mengerjakan soal no.F di papan tulis. S20 berjalan ke arah papan tulis lalu mengerjakan dan subjek siswa yang lain tetap melanjutkan mengerjakan.

110-112

5. Sambil berkeliling subjek guru memberi penjelasan pada S25. Subjek guru berjalan ke depan mengamati S20 yang sedang mengerjakan di papan tulis lalu kembali berkeliling mengamati subjek siswa yang lain. Beberapa subjek siswa masih mengerjakan dan beberapa subjek siswa mengamati S20 mengerjakan. S20 selesai mengerjakan dan kembali ke tempat duduk. Subjek guru mengamati pekerjaan S20 sambil mengoreksi bersama-sama dengan subjek siswa yang lain

113-120

6. Subjek guru menyuruh subjek siswa membentuk kelompok untuk mendiskusikan latihan pada buku pelajaran halaman 135. Agar cepat dalam mengerjakan subjek guru menyarankan untuk menggunakan gambar yang ada pada buku pelajaran dengan menggunakan pensil untuk membuat segitiga siku-siku karena pada buku belum ada. Subjek siswa melihat buku pelajaran sambil mendengarkan subjek guru menjelaskan dan membentuk kelompok.

121-130

7. Subjek guru berkeliling kelas mengamati setiap kelompok subjek siswa berdiskusi dalam mengerjakan dan memberi penjelasan jika ada subjek siswa yang bertanya. Subjek guru juga bertanya pada subjek siswa apakah ada kesulitan dalam mengerjakan. Setiap subjek siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing.

(57)

8. Subjek guru memberikan pekerjaan rumah untuk membuat persegi-persegi dari karton yang akan digunakan sebagai percobaan pertemuan yang akan datang.

175-182

c. Pertemuan ketiga

Topik-topik data pada pertemuan ketiga dibagi menjadi dua, yaitu topik-topik data pertemuan ketiga tentang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan topik-topik pertemuan ketiga penerapan prinsip-prinsip penilaian menurut standar penilaian pendidikan .

1) Pertemuan III Tentang Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Tabel 4.5 Topik Data Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan III

No. Topik Data Bagian Data

1. Subjek guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam rangka proses pembelajaran pada pertemuan ke-3. Subjek siswa membentuk kelompok. Subjek guru menanyakan kesimpulan kedua, kesimpulan tentang luas persegi pada hipotenusa

1-4

2. Subjek guru menyuruh subjek siswa membuka LKS halaman 2 dengan topik cara lain untuk mendapatkan Teorema Pythagoras. Subjek guru menyuruh subjek siswa untuk mendiskusikan dalam kelompok mencoba mendapatkan Teorema Pythagoras. Subjek guru mengamati subjek siswa berdiskusi. Kemudian dengan metode tanya jawab subjek guru menjelaskan cara mendapatkan Teorema Pythagoras, yaitu a2 = b2 + c

5-52

2

3. Subjek guru menambahkan bahwa dari Teorema Pythagoras dapat diturunkan rumus-rumus yang berlaku pada segitiga siku-siku.

53-73

4. Subjek guru menyarankan kepada subjek siswa kalau menentukan Teorema Pythagoras tentukan dulu sisi miring segitiga siku-siku.

73-74

5. Subjek guru menyuruh subjek siswa mengerjakan soal latihan pada LKS

75-76

6. Dengan metode tanya jawab subjek guru menjelaskan soal gambar 1 pada LKS yang dikerjakan oleh subjek siswa. Subjek siswa memperhatikan subjek guru menjelaskan sambil menjawab pertanyaan subjek guru secara lisan.

77-83

7. Selanjutnya subjek guru juga menerangkan soal gambar 2 dengan metode Tanya jawab. Subjek siswa memperhatikan subjek guru menerangkan sambil menjawab pertanyaan subjek guru secara lisan.

(58)

39

8. Subjek guru membagikan soal kuis, ada 2 jenis tipe soal. Soal A dan soal B. satu kelompok mengerjakan soal A dan B.

93-95

9. Subjke siswa duduk secara berkelompok tapi mengerjakan sendiri-sendiri. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan tidak lebih dari 5 menit. Hasil pekerjaan dikoreksi oleh teman satu kelompok lalu dikumpulkan kepada subjek guru.

95-97

10. Subjek guru mengajak subjek siswa untuk belajar menggunakan rumus Pythagoras misal terdapat soal dalam bentuk lain bisa mengerjakan sebagai contoh subjek guru mengajak subjek siswa untuk melihat soal latihan pada LKS tentang segitiga siku-siku ABC. Subjek siswa memperhatikan subjek guru menjelaskan sambil menjawab pertanyaan subjek guru secara lisan.

97-116

11. Subjek guru menyuruh subjek siswa mengerjakan soal latihan pada LKS no.1 (a,b,c,d) dan no.2 (a,b,c,d). soal latihan dikerjakan dalam kelompok. Subjek siswa mulai mengerjakan soal latihan pada LKS.

117

12. Subjek guru berjalan ke arah subjek siswa mengamati pekerjaan subjek siswa dan memberikan kesempatan kepada subjek siswa untuk menyampaikan pendapat dan ditulis pada papan tulis.

117-118

13. Salah satu subjek siswa maju ke depan menuliskan hasil pekerjaannya sendiri dan dikoreksi bersama-sama antara subjek guru dan subjek siswa.

118-120

14. Subjek guru kembali berjalan ke arah subjek siswa memantau pekerjaan subjek siswa sambil menunggu ada subjek siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal no.b. seluruh subjek siswa mengerjakan tapi tidak ada subjek siswa yang berani maju ke depan mengerjakan soal berikutnya.

121-122

15. Subjek guru menjelaskan menghitung nilai dari salah satu sisi jika nilai yang diperoleh bukan bilangan kuadrat maka dari itu hasil yang diperoleh harus dicari dulu bentuk kuadrat yang paling sederhana.

123-145

16. Subjek guru menyuruh subjek siswa mengeluarkan alat peraga yang dibuat di rumah yaitu 3 buah persegi dengan ukuran masing-masing persegi berbeda. Subjek guru memberikan pertanyaan bagaiman cara agar potongan-potongan persegi kecil dapat masuk memenuhi persegi besar. Karena terbukti memenuhi berarti terbukti teorema Pythagoras.

145-151

2) Pertemuan III Tentang Penerapan Prinsip Penilaian

Tabel 4.6 Topik Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian Pertemuan III

No. Topik Data Bagian Data

1. Subjek guru membagikan soal kuis, ada 2 jenis tipe soal. Soal A dan soal B. satu kelompok mengerjakan soal A dan B.

93-95

2. Subjek siswa duduk secara berkelompok tapi mengerjakan sendiri-sendiri. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan tidak lebih dari 5 menit. Hasil pekerjaan dikoreksi oleh teman satu kelompok lalu dikumpulkan kepada subjek guru.

95-97

3. Subjek guru menyuruh subjek siswa mengerjakan soal latihan pada LKS no.1 (a,b,c,d) dan no.2 (a,b,c,d). soal latihan

(59)

dikerjakan dalam kelompok. Subjek siswa mulai mengerjakan soal latihan pada LKS.

4. Subjek guru berjalan ke arah subjek siswa mengamati pekerjaan subjek siswa dan memberikan kesempatan kepada subjek siswa untuk menyampaikan pendapat dan ditulis pada papan tulis.

117-118

5. Salah satu subjek siswa maju ke depan menuliskan hasil pekerjaannya sendiri dan dikoreksi bersama-sama antara subjek guru dan subjek siswa.

118-120

6. Subjek guru kembali berjalan ke arah subjek siswa memantau pekerjaan subjek siswa sambil menunggu ada subjek siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal no.b. seluruh subjek siswa mengerjakan tapi tidak ada subjek siswa yang berani maju ke depan mengerjakan soal berikutnya.

121-122

d. Pertemuan keempat

Topik-topik data pada pertemuan ketiga dibagi menjadi dua, yaitu topik-topik data pertemuan ketiga tentang langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dan topik-topik pertemuan ketiga penerapan prinsip-prinsip penilaian menurut standar penilaian pendidikan .

1) Pertemuan IV Tentang Langkah-Langkah Pembelajaran

Tabel 4.7 Topik Data Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan IV

No Topik Data Bagian Data

1. Subjek guru membagikan soal ulangan dan meminta subjek siswa untuk menuliskan nama, kelas dan juga nomor absen, subjek guru sedikit memberikan gurauan sebelum ulangan dimulai.

1-4

2. Subjek guru meminta subjek siswa untuk tidak menulis ulang soal dan memberitahukan lamanya waktu yang digunakan untuk ulangan.

5-7

3. Seluruh subjek siswa mulai mengerjakan soal ulangan dalam keadaaan tenang. Selama waktu pengerjaan soal, sub

Gambar

Tabel 4.13 Kategori Data Penerapan Prinsip-Prinsip Penilaian
Gambar 2.2(i) dan 2.2(ii) di atas menunjukkan persegi yang memiliki
tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.8.
Tabel 4.1 Topik Data langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tingkat kreativitas siswa secara umum berada pada kategori cukup kreatif (46,1%) hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa

Dalam implementasinya, pengembangan sistem informasi yang juga ditujukan untuk mengelola sumber daya perusahaan tentu sangat diperlukan pengorganisasian yang teratur dan

Kedua kemungkinan tersebut dapat mengakibatkan keadaan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, karena dengan harga jual yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan

Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha, kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi upaya preventif terhadap

Tujuan kajian ini adalah untuk meninjau pandangan Bapak/Ibu terhadap motivasi berprestasi sikap terhadap manajemen peningkatan mutu pendidikan dan kinerja guru di sekolah

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh positif yang signifikan antara ketersediaan prasarana sekolah dan tata ruang belajar secara

(Sumber: Hasil pengamatan dan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia di Kelas VIII-C SMP Negeri 7 Ciamis pada tanggal 12 Nopember 2016).. Keadaan seperti di atas jika