• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji efek antihiperkolesterolemia sediaan kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. produk ``X`` pada tikus putih jantan galur wistar hiperlipidemia - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Uji efek antihiperkolesterolemia sediaan kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. produk ``X`` pada tikus putih jantan galur wistar hiperlipidemia - USD Repository"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

UJI EFEK ANTIHIP Hedyotis corymbosa

JANTA

Dia Mem

U

IPERKOLESTEROLEMIA SEDIAAN KA mbosa(L.) Lamk.PRODUK “X”PADA TIK

TAN GALUR WISTAR HIPERLIPIDEMIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Denny Andreas Purnomo NIM : 088114170

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2012

APSUL HERBA IKUS PUTIH

IA

(2)

i mbosa(L.) Lamk.PRODUK “X”PADA TIK

TAN GALUR WISTAR HIPERLIPIDEMIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

(3)
(4)
(5)

iv

Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar

biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah

dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah dan

takkan ada yang mustahil bagimu (Matius 17:20).

Dengan penuh puji syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Papah dan mamah,Kakak dan adikku

semua saudara dan saudariku

Sahabat-sahabat yang kukasihi

Dan Almamaterku

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar

biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah

dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah dan

takkan ada yang mustahil bagimu (Matius 17:20).

Dengan penuh puji syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Papah dan mamah,Kakak dan adikku

semua saudara dan saudariku

Sahabat-sahabat yang kukasihi

Dan Almamaterku

iv

Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar

biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah

dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah dan

takkan ada yang mustahil bagimu (Matius 17:20).

Dengan penuh puji syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Papah dan mamah,Kakak dan adikku

semua saudara dan saudariku

Sahabat-sahabat yang kukasihi

(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,

maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku

Yogyakarta, Juni 2012

Penulis

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universita Sanata Dharma:

Nama : Denny Andreas Purnomo

NIM : 088114170

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

UJI EFEK ANTIHIPERKOLESTEROLEMIA SEDIAAN KAPSUL

HERBA Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. PRODUK “X” PADA TIKUS

PUTIH JANTAN GALUR WISTAR HIPERLIPIDEMIA”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 18 Juli 2012

Yang menyatakan,

(8)

vii PRAKATA

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, penyertaan dan

hikmat yang melimpah sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Uji Efek Antihiperkolesterolemia Kapsul Herba Rumput

Mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) lamk) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Hiperlipidemia” sebagai tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi (S.

Farm) di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, tentunya penulis tidak lepas dari banyak

kesulitan yang dihadapi. Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan lancar jika

tidak ada bantuan dan dukungan dari banyak pihak,. Dengan penuh kerendahan

hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing

dan memberikan saran selama pembuatan tugas akhir ini, sabar, dan bijaksana

dalam membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

3. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan saran dan kritik dalam penyusunan skripsi ini

4. Prof. Dr. C.J. Soegihardjo, Apt. selaku Dosen Penguji dan atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi penguji.

5. Mas Ratijo, dr Ari, Mas Parjiman, Mas Heru, Pak Mus, Mas Kayat, selaku

(9)

viii

6. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan bimbingan selama menimba ilmu

di bangku kuliah.

7. Seluruh karyawan Fakultas Farmasi Sanata Dharma yang telah menyediakan

sarana untuk terselesainya semua kegiatan akademik dengan lancar.

8. Benny Setyawan, Fransiskus Bravo, Aspianto, Peffley Lukito, Hendry

Budianto sahabat penulis yang berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi

ini

9. Elisa Aster Nugroho yang selalu mendengarkan cerita keluh kesah,

memberikan perhatian, semangat, dan doa yang tidak pernah putus

10. Semua teman-teman kelas FKK B 2008 The Philosophers, terimakasih untuk

kebersamaannya dan semangatnya selama perkuliahan

11. Semua pihak yang telah membantu penulis dan tidak dapat disebutkan satu per

satu, terima kasih atas bantuan yang diberikan.

Penulis berharap agar karya ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa angkatan

berikutnya agar bisa mengembangkan ilmu kefarmasian dengan lebih baik lagi.

Tentunya penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vi

PRAKATA... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

INTISARI... xvi

ABSTRACT... xvii

BAB I PENGANTAR ... 1

A. Latar Belakang ... 1

1. Permasalahan... 3

2. Keaslian penelitian ... 4

3. Manfaat penelitian... 5

B. Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan umum ... 5

(11)

x

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA... 7

A. Obat Tradisional ... 7

B. Tumbuhan Rumput Mutiara ... 7

1. Taksonomi rumput mutiara ... 7

2. Morfologi ... 8

3. Nama daerah... 8

4. Kandungan kimia ... 9

C. Lipida... 9

1. Klasifikasi lipida ... 9

2. Pencernaan dan metabolisme lipida ... 11

D. Kolesterol... 13

1. Definisi dan sifat fisikokimia kolesterol ... 13

2. Pembentukkan kolesterol ... 14

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi plasma ... 14

4. Manfaat khusus kolesterol dalam tubuh... 16

E. Hiperlipidemia ... 17

F. Landasan Teori ... 18

G. Hipotesis ... 19

BAB III METODE PENELITIAN... 20

A. Jenis dan Rancangan Penelitian... 20

B. Variabel Penelitian ... 20

C. Definisi Operasional ... 21

(12)

xi

E. Tata Cara Penelitian... 23

F. Tata Cara Analisis Hasil ... 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Orientasi Pakan Hiperlipidemik ... 27

B. Uji Kapsul Herba Rumput Mutiara ... 28

1. Pertambahan berat badan tikus ... 29

2. Jumlah konsumsi pakan tikus ... 32

3. Penetapan kadar kolesterol total ... 35

BAB V KESIMPULAN ... 40

A. Kesimpulan ... 40

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN ... 44

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Data rata-rata kolesterol total orientasi ...27

Tabel II. Hasil uji statistik ANOVA penambahan berat badan

hari ke-7 sampai hari ke-14 ... 31

Tabel III. Hasil uji statistik Post Hoc penambahan berat badan

hari ke-7 sampai hari ke-14 ... 32

Tabel IV. Hasil uji statistik ANOVA pakan kumulatif... 35

Tabel V. Data penurunan kadar kolesterol total hari ke-7

sampai hari ke-14 ... 36

Tabel VI. Hasil uji statistik ANOVA selisih penurunan kadar

Kolesterol total hari ke-7 sampai hari ke-14 ... 37

Tabel VII. Hasil uji Post Hoc selisih kadar kolesterol total

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Proses pencernaan triasilgliserol pada usus ... 11

Gambar 2. Transpor dan metabolisme lipid... 13

Gambar 3. Kurva penambahan berat badan ... 30

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil uji statistik orientasi pakan hiperlipidemia...40

Lampiran 2. Data pertambahan berat badan setiap kelompok

tikus selama perlakuan setelah dikurangkan berat

badan mula-mula... 43

Lampiran 3. Hasil uji statistik penambahan berat badan

semua kelompok dari hari ke-0 sampai

dengan hari ke-14... 45

Lampiran 4. Hasil uji statistik penambahan berat badan

hari ke-7 sampai dengan hari ke-14 ... 51

Lampiran 5. Data konsumsi pakan kumulatif hiperlipidemia

setiap kelompok tikus selama perlakuan... 53

Lampiran 6. Data konsumsi pakan kumulatif tikus setelah

diberikan kapsul herbaHedyotis corymbosa(L.) Lamk

dalam larutan ... 55

Lampiran 7. Hasil uji statistik konsumsi pakan kumulatif

selama 14 hari ... 57

Lampiran 8. Data hasil pengukuran kadar kolesterol total

sebelum dan sesudah perlakuan ... 58

Lampiran 9. Hasil analisis data kadar kolesterol total

dengan ANOVA satu arah ... 62

(16)

xv INTISARI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efekkapsul herbaHedyotis corymbosa(L.) Lamk. produk “X” terhadap berat badan dan kadar kolesterol total dalam darah tikus jantan galur Wistar yang diinduksi pakan hiperlipidemia.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Pada penelitian ini digunakan 25 ekor tikus yang dibagi acak menjadi 5 kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Kelompok I merupakan kelompok kontrol negatif yang diberi CMC 1% sedangkan kelompok II, III, IV dan V merupakan kelompok perlakuan produk jamu dengan 4 peringkat dosis yaitu 0,054, 0,108, 0,216, 0,432 g /kgBB. Pada minggu pertama semua kelompok tikus diberi diet tinggi lemak dan kolesterol selama satu minggu kemudian pada satu minggu berikutnya diberi diet standar disertai dengan pemberian perlakuan sesuai dengan kelompok masing-masing. Berat badan tikus dan jumlah konsumsi pakan ditimbang setiap hari. Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan pada hari ke-0, setelah pemberian diet tinggi lemak dan kolesterol pada hari ke-7 dan setelah dilakukan terapi pada hari ke-14.

Hasil uji ANOVA satu arah menunjukkan bahwa kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. produk “X” dapat memberikan penurunan kadar kolesterol total

dalam darah dengan perbedaan bermakna yang dibandingkan dengan kontrol negatif pada dosis kapsul0,108 g/kgBB dan 0,216 g/kgBB. Dengan demikian, dosis yang dapat memberikan efek Antihiperkolesterolemia adalah pada dosis tersebut .

(17)

xvi ABTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of herbal capsules Hedyotis corymbosa(L.) Lamk. product "X" on body weight and total cholesterol levels in the blood of male Wistar rats that were previously food-induced hyperlipidemia.

This study is a purely experimental study with a complete randomized block design in the direction of the pattern. In this study used 25 rats were divided into 5 groups with different treatments. Group I is the negative control group were given 1% CMC, while group II, III, IV and V is the group treated with 4 rating medicinal products dose is 0.054, 0.108, 0.216, 0.432 g/kgBB. In the first week all groups of rats fed a diet high in fat and cholesterol for one week then next week on a standard diet were accompanied by administering treatment in accordance with their respective groups. Rat body weight and amount of feed intake was weighed every day. Measurement of total cholesterol carried in the day-0, after administration of a diet high in fat and cholesterol at day 7 and after treatment on day 14.

One-way ANOVA test results showed that the capsules herb Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. product “X” can provide a redustion in total cholesterol levels in the blood with a significant difference compared with negative control at doses of 2 and 3 the dose of 0.1080 g/kgBB and 0.2160 g/kgBB. Thus, the effective dose an anti-cholesterol capsule lies in the dose range

(18)

1 BAB I PENGANTAR

A. Latar Belakang

Dewasa ini banyak orang yang mengalami masalah akibat tingginya

kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Hal ini menyebabkan keresahan

tersendiri di dalam masyarakat karena tidak hanya menyebabkan kerusakan

fungsional organ dari manusia sendiri tetapi juga dapat sampai pada kematian.

Sekitar separuh kolesterol tubuh berasal dari proses sintesis (sekitar 700 mg/hari)

dan sisanya diperoleh dari makanan. Hati dan usus masing-masing menghasilkan

sekitar 10% dari sintesis total pada manusia. Hampir semua jaringan yang

mengandung sel berinti mampu membentuk kolesterol, yang berlangsung di

retikulum endoplasma dan sitosol (Murray, Granner dan Rodwell, 2006).

Peningkatan kadar kolesterol dalam darah merupakan penyebab utama

terjadinya aterosklerosis. Penurunan kadar kolesterol dapat dilakukan dengan diet,

olahraga, maupun dengan obat-obatan hipolipidemia. Harga obat-obatan

hipolipidemia yang mahal, menyebabkan tidak semua orang dapat

menjangkaunya. Pemakaian obat sintesis sering menimbulkan efek samping dan

adanya kontra indikasi terhadap penyakit tertentu yang juga diderita oleh

penderita aterosklerosis, sehingga tidak semua orang dapat menggunakanya(

Dachriyanus, Katrin, Oktarina, Suhatri dan Mukhtar 2007)

Herba tanaman rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.)

(19)

khasiat yang ada di dalamnya. Tumbuhan rumput mutiara mengandung beberapa

kandungan kimia yaitu : stigmasterol, asam ursolat, asam oleanat, β sitosterol, dan

glikosida flavonoid (Wijayakesuma, 1992). Liu (1995) melaporkan bahwa

antiartherosklerosis dan antihiperlipidemia dari triterpenoid seperti asam ursolat

dan glycram pertama kali dilaporkan oleh para ilmuwan Uni Soviet pada

tahun1979. Asam ursolat diinduksikan pada kelinci dan tikus dan dapat mencegah

arterosklerosis eksperimental, dan menurunkan kolesterol darah (44%) dan tingkat

lipoprotein beta (50%). Du dan Chen (2008) melaporkan bahwa asam ursolat

memiliki titik lebur 289-290˚C dan titik lebur dari asam oleanolat adalah 310˚C.

Jamu merupakan salah satu obat tradisional yang banyak dikenal di

masyarakat. Jamu juga merupakan salah satu alternatif pengobatan tradisional,

yang dipercaya bisa menyembuhkan segala penyakit dari yang kronis sampai yang

akut sekalipun. Jamu herba rumput mutiara ini belum banyak dikenal di

masyarakat sebagai obat antihiperkolesterolemia. Dari sebab itulah, maka

penelitian ini akan membuktikan ada atau tidaknya efek yang bisa ditimbulkan

oleh jamu herba rumput mutiara sebagai penurun kadar kolesterol total.

Banyak yang belum mengetahui bahwa di dalam rumput mutiara terdapat

asam ursolat dan asam oleanolat yang seperti sudah dikemukakan bahwa asam

ursolat dan oleanolat terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Dari

sebab itulah maka penilitian ini akan membuktikan ada atau tidaknya efek

antihiperkolesterolemia pada tikus putih galur Wistar yang sebelumnya sudah

(20)

Kapsul rumput mutiara pada produk “X” ini digunakan untuk

hepatoprotektif. Menurut teori yang ada, jalur metabolisme lipid adalah melalui

hati. Didalam hati terdapat reseptor LDL, kerusakan atau tidak adanya reseptor

LDL menyebabkan kadar LDL dalam plasma yang tinggi dan hiperkolesterolemia

familial (Brown and Goldstein, 1986). Hati mengekspresikan sejumlah besar

komplemen reseptor LDL dan membersihkan 75% dari seluruh LDL dari plasma

(Dietschy et al., 1993). Dari sebab itu maka pemeliharaan fungsi hati untuk

menjaga kadar kolesterol dalam darah juga diperlukan untuk menjaga

keseimbangan kadar kolesterol dalam hal ini adalah LDL di dalam plasma.

Metode diet tinggi lemak telah dilakukan pada percobaan sebelumnya

dan menghasilkan suatu kesimpulan bahwa pemberian komposisi pakan diet

tinggi lemak (kuning telur 100 g dan lemak babi 50 g) pada tikus mampu

memberikan kenaikan kadar kolesterol total sebesar 91% mulai hari ke-14 dan

menaikkan kadar trigliserida sebesar 87% mulai hari ke-30 (Hendra, Wijoyo,

Fenty, Dwiastuti 2011)

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan pada penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah sediaan kapsul herba Hedyotis corymbosa(L.) Lamk.) produk

(21)

2. Berapakah dosis kapsul Hedyotis corymbosa (L.) Lamk produk “X”

yang memberikan efek terhadap kadar kolesterol total tikus jantan

hiperlipidemia?

2. Keaslian penelitian

Sudarsono (1999) melaporkan bahwa herba Hedyotis corymbosa (L.)

Lamk. tidak mengandung kofein. Herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk

mengandung paling sedikit enam macam senyawa iridoid, satu diantaranya adalah

Asperulosid.

Handani (2003) melaporkan bahwa air rebusan katepan (rumput mutiara)

memiliki efek antiinflamasi. Dari penelitian menunjukkan bahwa air rebusan

herba katepan dengan dosis 1,0144 ; 1,4969 ; 2,2088 ; dan 4,4175 g/kgBB

berpengaruh dalam mereduksi inflamasi yang terjadi pada kaki mencit betina dan

presentase efek antiinflamasi air rebusan herba katepan dari masing-masing dosis

berturut-turut 46,709%; 60,510%;-38,06%; dan 45,011%. Dari pengujian secara

kromatografi lapis tipis diperoleh hasil bahwa herba katepan memiliki kandungan

glikosida flavonoid.

Penentuan Asam oleanolat dan Asam Ursolat pada Diffusa Hedyotis

corymbosa (L.) Lamk. dan Senyawa Penggantinya dengan Menggunakan

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi pernah dilakukan juga oleh Liang (2008).

Penelitian Ekstrak Etanol Rumput Mutiara Sebagai Antihepatotoksik Pada Tikus

(22)

Sejauh pengamatan penulis, penelitian tentang efek antihiperlipidemia

infusa herbaHedyotis corymbosa (L.) Lamk. pada tikus jantan galur Wistar belum

pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat metodologis. Menambah indikasi efek antihiperkolesterolemia

sediaan kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. produk “X”pada tikus

jantan galur wistar yang sebelumnya sudah dilakukan optimasi lama

pemberian dan komposisi formulasi sediaan diet tinggi lemak yang efektif

yang dapat meningkatkan berat badan, trigliserida dan kolesterol total pada

tikus jantan galur Wistar.

b. Manfaat praktis. Diharapkan hasil penelitian ini memberikan informasi

tambahan pada sediaan herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. produk “X”

yang dapat memberikan efek menurunkan kadar kolesterol total pada tikus

jantan galur Wistar yang sebelumnya sudah diberikan formulasi sediaan diet

tinggi lemak yang sudah dilakukan optimasi sebelumnya.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk menambah daftar indikasi dari kapsulHedyotis corymbsa(L.) Lamk.

sebagai antihiperkolesterolemia selain indikasinya untuk memelihara

(23)

2. Tujuan khusus

a. Membuktikan adanya efek antihiperkolesterolemia dari kapsulHedyotis

corymbosa(L.) Lamk pada tikus putih galurWistar

b. Mengetahui dosis yang dapat menimbulkan efek

antihiperkolesterolemia dari tiap dosis yang digunakan dari kapsul

(24)

7 BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Obat Tradisional

Obat tradisional biasanya terdiri dari bahan alami, secara tunggal ataupun

sebagai ramuan dari berbagai macam bahan. Obat tradisional dengan formula

yang sama ternyata dapat digunakan untuk pengobatan bermacam penyakit yang

berbeda oleh satu daerah dengan daerah yang lain. Hal ini disebabkan karena

dalam satu tanaman terdapat berbagai senyawa kimia yang mempunyai khasiat

yang berbeda sehingga dapat dipakai untuk berbagi indikasi. Obat-obat tradisional

mengandung sedemikian banyak bahan lain disamping zat aktif sebagai obat. Zat

yang berkhasiat sebagai obat dalam ramuan obat tradisional seringkali tidak

diketahui secara pasti (Husin, 1983).

B. Tumbuhan Rumput Mutiara

1. Taksonomi rumput mutiara

Kingdom :Plantae

Divisio :Spermatophyta

Subdivisio :Angiospermae

Kelas :Dicotyledoneae

Subkelas :Sympetalae

Ordo :Rubiales

Famili :Rubiaceae

(25)

Spesies :Hedyotis corymbosa(L.) Lamk.

(Backer dan Bakhuizen van den Brink, 1965).

2. Morfologi dari tumbuhan rumput mutiara :

Tumbuhan ini merupakan rumput yang tumbuh rindang berserak, agak

lemah,tinggi 15-35 cm, tumbuh subur pada tanah yang lembab, mempunyai

banyak percabangan. Batang bersegi, daun berhadapan bersilang, tangkai daun

pendek/hamper duduk, panjang daun 2-3,5 cm, ujung runcing, tulang daun

ditengah. Ujung daun mempunyai rambut yang pendek. Bunga keluar dari ketiak

daun, bentuknya seperti paying berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5,

tangkai bunga (induk) keras, panjangnya 5-10 mm, Buah bulat, ujungnya

pecah-pecah (Wijayakesuma, 1992). Buahnya bulat kukuh dan dihiasi oleh 4 helai daun

kelopak (de Voogd, 1950). Bagian dari rumput mutiara yang dapat digunakan

dalam pengobatan adalah seluruh bagian tanaman baik dalam keadaan segar atau

yang telah dikeringkan

3. Nama daerah

Rumput mutiara memiliki nama lokal yaitu rumput siku-siku, bunga telor

belungkas (Indonesia); daun mutiara (Jakarta); katepan, urek-urek polo (Jawa);

(26)

4. Kandungan kimia

Herba rumput mutiara mempunyai kandungan kimia antara lain :

stigmasterol, asam ursolat, asam oleanolat, β sitosterol, dn glikosida flavonoid

(Wijayakesuma, 1992).

C. Lipida

Golongan biologis lipid yang penting adalah lemak netral, lipid majemuk,

dan sterol. Pada manusia, lemak netral tersusun dari asam lemak yang membentuk

ester dan gliserol. Jaringan lemak mengandung simpanan trigliserida yang

merupakan cadangan lipid yang segera dapat digunakan pada hewan (Kresno,

1995).

Istilah lipida meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan

minyak yang umum dikenal di dalam makanan, malam, fosfolipida, sterol, dan

ikatan lain sejenis yang terdapat di dalam makanan dan tubuh manusia. Lipida

mempunyai sifat yang sama, yaitu larut dalam pelarut nonpolar, seperti etanol,

kloroform, dan benzena.

1. Klasifikasi lipida

Klasifikasi lipida yang penting dalam ilmu gizi menurut komposisi kimia

dapat dilakukan sebagai berikut :

a) Lipida sederhana

1) Lemak netral

Monogliserida, digliserida dan trigliserida (ester asam lemak

(27)

2) Ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi

a. Malam

b. Ester sterol

c. Ester nonsterol

d. Ester vitamin A dan ester vitamin D

b) Lipida majemuk

1) Fosfolipida

2) Lipoprotein

c) Lipida turunan

1) Asam lemak

2) Sterol :

a. Kolesterol dan ergosterol

b. Hormon steroida

c. Vitamin D

d. Garam empedu

d) Lain-lain

1) Karotenoid dan vitami A

2) Vitamin E

3) Vitamin K

(28)

2. Pencernaan dan metabolisme lipida

Pencernaan lipid dilakukan dalam usus halus oleh reaksi enzim-enzim

hidrolisis yang disebut lipase dan fosfolipase, yang bekerja pada triasilgliserol dan

fosfolipid dari makanan (Ngili, 2009).

Enzim hidrolisis bekerja pada lipid yang menolak air. Enzim ini perlu

untuk bekerja pada antar muka air-lipid. Lipase pencernaan yang disekresikan ke

dalam lumen pada usus halus bergabung dengan permukaan tetesan lemak dan

lisofosfogliserida, yang merupakan detergen kuat. Molekul-molekul ini

mempercepat proses pencernaan karena keduanya memecah tetesan lemak besar

menjadi banyak sekali tetesan kecil. Konsentrasi asam lemak meningkat dan

2-monogliserol dihasilkan, yang keduanya ke dalam micelle garam empedu.

Monogliserol juga meningkatkan reaksi detergen garam empedu, sehingga

memudahkan emulsifikasi triasilgliserol dan vitamin yang larut dalam lipid.

Micellecampuran ini bermigrasi dalam jumlah besar menuju permukaan sel epitel

usus di mana asam lemak, vitamin yang larut dalam lipid, dan 2-monoasilgliserol

dilepaskan darimicelletersebut (Gambar 1)

Gambar 1. Proses pencernaan triasilgliserol pada usus

(Ngili, 2009).

Asam lemak dengan rantai karbon yang panjangnya sama atau lebih dari

(29)

ini memasuki sel dengan menuruni suatu gradien konsentrasi karena konsentrasi

asam lemak bebas dalam micelle campuran adalah tinggi, sedangkan

konsentrasinya dalam sel adalah rendah. Membran sel bukanlah penghalang bagi

asam lemak lipofilik. Masuknya asam lemak ke dalam sel segera diikuti dengan

pengikatan pada suatu protein pengikat yang mempunyai afinitas tinggi untuk

asam lemak rantai panjang. Dengan serempak, 2-monoasilgliserol secara pasif

berdifusi ke dalam sel epitel dan bersama dengan asam lemak kemudian diubah

dengan cepat menjadi triasilgliserol (Ngili, 2009).

Triasilgliserol yang baru disintesis kemudian masuk ke dalam kilomikron

(suatu jenis lipoprotein) yang disekresikan oleh sel epitel usus ke dalam lacteal,

yakni saluran getah bening dalamvilliusus halus. Lalu, kilomikron tersebut lewat

dari kandungan getah bening menuju saluran thoraks, lalu memasuki darah dan

berperan untuk transpor bahan bakar lipid menuju berbagai jaringan. Dalam

metabolisme kilomikron, senyawa tersebut mampu mengantarkan bahan bakar

lipid kepada jaringan-jaringan ekstrahepatik (gambar 2) (Ngili, 2009).

Gambar 2. Transpor dan metabolisme lipid

(30)

D. Kolesterol 1. Definisi dan sifat fisikokimia kolesterol

Kolesterol adalah salah satu lemak tubuh yang berada dalam bentuk

bebas dan ester dengan asam lemak. Karbohidrat dan lemak di dalam tubuh akan

diproses menjadi suatu senyawa yang disebut asetil koenzim A. bahan ini akan

membentuk beberapa zat penting seperti asam lemak, trigliserida, fosfolipid dan

kolesterol. Bila tubuh terlalu banyak asupan makanan, yakni melebihi kebutuhan,

maka jumlah trigliserida dan kolesterol akan meningkat (Kasim, Yeti dan Novik,

2006).

Kolesterol tidak sepenuhnya merupakan racun dalam tubuh karena

kolesterol merupakan undur penting dalam tubuh yang diperlukan untuk mengatur

proses kimiawi di dalam tubuh, tetapi kolesterol dalam jumlah tinggi bisa

menyebabkan terjadinya arterosklerosis yang akhirnya akan berdampak pada

penyakit jantung koroner. Terdapat korelasi yang jelas antara penyakit

arterosklerosis arteria koroner dengan kadar kolesterol total dalam darah, yang

terutama mencerminkan kandungan kolesterol pada LDL. Terdapat pula korelasi

negatif yang lebih kuat antara penyakit arterosklerosis arteria koroner dengan

kandungan kolesterol pada fraksi HDL. Orang yang kadar LDL-nya tinggi lebih

mudah menderita penyakit jantung, sedangkan kadar HDL-nya tinggi jarang

(31)

2. Pembentukan kolesterol

Selain kolesterol yang diabsorbsi setiap hari dari saluran pencernaan,

yang disebut kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk

dalam sel tubuh, disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol

endogen yang beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua

sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan

kenyataan bahwa banyak struktur membran dari seluruh sel, sebagian disusun dari

zat ini (Murray dkk., 1990).

Struktur dasar kolesterol adalah inti sterol. Sterol adalah steroid yang

memiliki satu atau lebih gugus hidroksil. Contohnya antara lain kolesterol, yakni

komponen dari membran sitoplasma dalam sel hewan; testosteron, suatu hormon;

dan asam kolat suatu konstituen daam empedu. (Ngili, 2009)

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi kolesterol plasma

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi kolesterol plasma adalah

sebagai berikut :

a. Peningkatan jumlah kolesterol yang dicerna setiap hari sedikit

meningkatkan konsentrasi plasma. Akan tetapi, bila kolesterol

dicernakan, peningkatan konsentrasi kolseterol menghambat enzim

terpenting untuk pembentukan kolesterol endogen,

3-hidroksi-3-metilglutaril KoA reduktase, sehingga tersedia suatu sistem kontrol

umpan balik intrinsik untuk mencegah peningkatan konsentrasi

kolesterol plasma yang berlebihan. Akibatnya, kosentrasi kolesterol

(32)

dengan mengubah jumlah kolesterol dalam diet, walaupun respon

individu sangat berbeda-beda.

b. Diet lemak yang sangat jenuh meningkatkan konsentrasi kolseterol

darah 15 sampai 25 persen. Keadaan ini akibat peningkatan

penimbunan lemak dalam hati, yang kemudian menyebabkan

peningkatan jumlah asetil KoA didalam sel hati untuk menghasilkan

koleseterol. Oleh karena itu, untuk menurunkan konsentrasi kolesterol

darah, mempertahankan diet rendah kolesterol.

c. Pencernaan lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh yang

tinggi biasanya menekan konsentrasi kolesterol darah dari jumlah

sedikit sampai sedang. Mekanisme dari efek ini tidak diketahui,

walaupun penelitian mengenai efek tersebut adalah dasar dari

sebagian besar pencernaan diet saat ini.

d. Kekurangan insulin atau hormon tiroid meningkatkan konsentrasi

kolesterol darah, sedangkan kelebihan hormon tiroid menurunkan

konsentrasinya. Efek ini kemungkinan disebabkan terutama oleh

perubahan derajat akivitas enzim-enzim khusus yang bertanggung

jawab terhadap metabolisme zat lipid

(Murray dkk., 1990).

4. Manfaat khusus kolesterol dalam tubuh

Sejauh ini manfaat kolesterol yang terbanyak dalam tubuh selain

membentuk membran adalah untuk membentuk kolat di hati. Sebanyak 80 persen

(33)

untuk membentuk garam empedu, yang akan meningkatkan pencernaan dan

absorpsi lemak

Sejumlah kecil kolesterol dipakai oleh :

a) Kelenjar adrenal untuk membentuk hormon adrenokortikal

b) Ovarium untuk membentuk progesteron dan esterogen, dan

c) Testis untuk membentuk testosteron

Kelenjar-kelenjar ini juga dapat membentuk sterol sendiri dan kemudian

membentuk hormon dari sterol tersebut.

(Murray dkk., 1990).

E. Hiperlipidemia

Lipid plasma, yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak

bebas berasal dari sumber makanan eksogen dan sintesis lemak endogen.

Kolesterol dan trigliserida adalah dua jenis lipid yang relative mempunyai makna

klinis yang penting sehubungan dengan aterogenesis. Hubungan antara

peningkatan kolesterol serum dan peningkatan prematuritas serta derajat

arterosklerosis sudah diketahui dengan jelas. Hubungan antara trigliserida dan

penyakit koroner masih merupakan dugaan tetapi tidak meyakinkan. Makin tinggi

kadar kolesterol yang melebihi 250 mg per 100 ml akan meningkatkan risiko

koroner sampai tiga kali lipat dibandingkan dengan kadar sebesar 194 mg per 100

ml. Hubungan antara peningkatan kolesterol serum dan risiko koroner sangat kuat

(34)

Peningkatan kadar lipoprotein berperan pada pembentukan plak-plak

aterosklerosis dan pada beberapa kasus pankreattis. Penurunan kadar lipoprotein

serum secara farmakologik menekan perkembangan aterosklerosis. Aterosklerosis

adalah terbentuknya plak di dinding arteri besar sehingga mempersempit lumen

pembuluh (sehingga aliran darah terganggu) dan menurunkan elastisitas pembuluh

darah tersebut. Plak terdiri dari sel otot polos. Jaringan ikat, lemak, kotoran yang

tertimbun di intima dinding arteri. Ciri-ciri aterosklerosis adalah pembentukan lesi

jaringan ikat-lemak dalam intima, disebut bercak aterosklerosis yang

menyempitkan lumen pembuluh disertai perubahan degenerasi lapis media dan

adventisia. Beberapa di antaranya sebagai bercak fibrosis besar, lainnya berlemak

lunak yang mudah mengalami kompikasi yang memperburuk penyempitan lumen

atau bahkan mengakibatkan sumbatan total. Pusat bagian bercak tersebut

mengandung gumpalan debris kaya lemak sebagai kolesterol dan ester kolesterol

yang mengilhami istilah aterosklerosis (bercak dengan inti besar berlemak banyak

disebut ateroma. Arteri koroner yang terkena ateroma melatarbelakangi bentuk

penyakit jantung sebagai penyakit jantung koroner yang juga dikenal sebagai

penyakit jantung iskemia dngan manifestasi terpenting di antaranya ialah infark

miokardium dan kematian mendadak (Robbins dan Kumar 1995)..

Kelainan metabolisme lemak genetika, seperti hiperkolesterolemia

familial, menyebabkan penderitaan aterosklerosis pada umur beberapa dekade

pertama dan sering berakibat kematian karena penyakit jantung koroner sebelum

(35)

F. Landasan Teori

Pada penelitian ini digunakan kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.)

Lamk. (rumputmutiara) produk “X” yang mempunyai kandungan setara dengan 2

gram simplisia Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. Rumput mutiara ini mempunyai

kandungan kimia di antaranya , yaitu : stigmasterol, asam ursolat, asam oleanolat,

β-sitosterol, dan glikosida flavonoid (Wijayakesuma, 1992)

Asam ursolat merupakan suatu asam triterpen pentasiklik yang tidak

hanya ditemukan di tumbuhan rumput mutiara. Asam ursolat dapat ditemukan di

daun, bunga, buah dan tanaman obat seperti Calluna vulgaris, Eriobotrya

japonica, Eugenia jumbolana, Glechoma hederaceae, Ocimum sanctum, dan

Rosemarinus officinalis dalam bentuk asam bebas ataupun bentuk aglikon

triterpenoid saponin. Asam ursolat diketahui berperan sebagai antiinflamasi,

hepatoprotektif, antiulcer, antiateroskerosis, hipolipidemi, dan antitumor

(Yamaguchi, Noshita, Kidachi, Umetsu, Hayashi, Komiyama dkk 2008).

Menurut Liu (2008) apabila asam ursolat diinduksikan pada kelinci dan

tikus dan dapat mencegah arterosklerosis eksperimental, dan menurunkan

kolesterol darah (44%) dan tingkat lipoprotein beta (50%). Asam oleanolat tidak

mempengaruhi kadar lipoprotein darah pada kelinci normal, tetapi menurunkan

kadar kolesterol darah dan mencegah pengendapan lemak di pembuluh darah dan

organ utama kelinci uji yang mengalami hiperlipidemia. Konsentrasi serum

lipoprotein densitas tinggi menurun setelah pengobatan dengan menggunakan

(36)

G. Hipotesis

Pemberian kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. produk “X”

(37)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian yng dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental murni

dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian ini

dilakukan di Laboratorium Imono Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

a. Variabel utama

1) Variabel bebas

Variabel bebas dari penelitian ini adalah dosis sediaan kapsul herba

Hedyotis corymbosa(L.) Lamk.Produk “X”

2) Variabel tergantung

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah kadar kolesterol pada

tikus

b. Variabel Pengacau

1. Variabel pengacau terkendali

Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah jenis

kelamin hewan uji, galur hewan uji, umur, berat badan dari hewan

uji. Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur

(38)

jalur pemberian jamu dilakukan secara peroral, jalur pemberian

rangsang kenaikan kolesterol melalui pakan diet tinggi lemak.

2. Variabel pengacau tak terkendali

Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah

keadaan patofisiologis hewan uji yang digunakan, kemampuan

hewan uji untuk mengabsorbsi jamuHedyotis corymbosa(L.) Lamk.

serta kemampuan hewan untuk beradaptasi dengan hiperlipidemia.

C. Definisi Operasional

1. KapsulHedyotis corymbosa(L.) Lamk yang diberikan adalah kapsul dari

produk “X” yangdikeluarkan isinya (tanpa cangkang kapsul).

2. Komposisi pakan diet tinggi lemak yang digunakan aladah komposisi

utama AD II, lemak babi, kuning telur (1:1:2) yang dibuat dalam bentuk

pelet

3. Kondisi hiperlipidemia adalah kondisi saat kadar kolesterol total tikus

memiliki perbedaan bermakna secara statistik dibandingkan dengan

(39)

D. Bahan dan Alat Penelitian 1. Bahan penelitian

a. Hewan uji

Hewan uji yang digunakan berupa tikus jantan galur Wistar dengan umur

1-2 bulan dan berat badan 100-200 g yang diperoleh dari Laboratorium

Imono Fakultas Farmasi Universitas Sanata DharmaYogyakarta.

b. Bahan uji

Sediaan kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. yang diperoleh

dari Toko Herbal Al-Manna Jalan Raya Magelang-Jogja km 13 Batikan

Pabelan Magelang

c. Pakan tinggi lemak

Pakan Tinggi Lemak dengan komposisi AD II: minyak babi: kuning telur

(1:2:1).

d. Lain- lain

1) Aquadest sebagai cairan pelarut untuk pembuatan sediaan uji yang

diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Toksikologi Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma.

2) CMC yang digunakan diperoleh dari Laboratorium Biofarmasetika

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

3)

2. Alat atau instrumen penelitian

1) Seperangkat alat gelas ( Beaker glass, labu takar, gelas ukur, pengaduk)

(40)

2) Jarum suntik (injeksi peroral) yaitu jarum suntik yang ujungnya diberi

bulatan kecil dengan lubang ditengahnya agar tidak melukai hewan uji.

3) Alat timbang elektrik (Mettler Toledo AB 204,Switzerland)

4) Oven

5) MetabolitCase

6) Cawan porselin

E. Tata Cara Penelitian 1. Pengumpulan bahan

Sediaan kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. yang digunakan

dalam penelitian ini diperoleh dari Toko Herbal Al-Manna Jalan Raya

Magelang-Jogja km 13 Batikan Pabelan Mgelang

2. Pembuatan pakan

Pakan yang dibuat komposisi utamanya adalah minyak babi, kuning

telur, dan AD II dimana komposisi kuning telurnnya 100 g dan minyak babi

sebanyak 50 g. Semua bahan dicampur lalu dicetak menggunakan mesin pelet

dan dikeringkan menggunakan oven.

3. Orientasi lama waktu pemberian pakan tinggi kolesterol

Lama pemberian makan tinggi kolesterol dilakukan orientasi selama 14

hari. dan pemeriksaan terhadap kadar kolesterol total dilakukan pada hari ke 7

(41)

secara statistik antara kadar kolesterol pre-test hari 0 dan post-test (hari

ke-7 atau hari ke-14)

4. Uji Keseragaman bobot kapsul

Tetapkan bobot neto isi tiap kapsul sebagai berikut. Timbang saksama

10 kapsul utuh satu persatu untuk memperoleh bobot kapsul, beri identitas

tiap kapsul. Kemudian buka kapsul dengan alat pemotong bersih dan kering

yang sesuai seperti gunting atau pisau yang tajam, dan keluarkan isi dan cuci

dengan pelarut yang sesuai. Biarkan sisa pelarut menguap dari cangkang

kapsul pada suhu kamar dalam waktu lebih kurang 30 menit, lakukan

pencegahan terhadap penarikan atau kehilangan lembab. Timbang cangkang

kapsul, dan hitung bobot netto isi kapsul.

(Dirjen POM, 1995).

5. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji

Hewan uji yang digunakan adalah tikus jantan galus Wistardengan umur

1-2 bulan dan berat badan 100-200 g sebanyak 35 ekor untuk lima kelompok

perlakuan yang diberikan yakni kelompok kontrol negatif, jamu dosis I, jamu

dosis II, jamu dosis III, jamu dosis IV. Setelah waktu orientasi pakan diet

tinggi lemak (7 hari), dimulai pemberian empat peringkat dosis jamu dan

kontrol negatif selama 7 hari. Pakan diet tinggi lemakpun diganti dengan

pakan BR II biasa saat perlakuan berjalan. Pengukuran kadar kolesterol

(42)

6. Perhitungan dosisKapsulHedyotis corymbosa(L.) Lamk100% (b/v)

Dosis ekstrakHedyotis corymbosa(L.) Lamk didapat dari perhitungan rumus

:

D x BB = C x V

Keterangan : D = Dosis (mg/g) BB = Berat badan (g) C = Kadar obat (mg/ml) V = Volume pemberian (ml)

Digunakan acuan pemakaian dosis 3 x sehari 3 kapsul. Berat rata-rata isi 1

kapsul sekitar 0,4 g. Maka untuk jumlah gram sekali minum untuk manusia 70

kg adalah sekitar 1,2 g. Kemudian dikalikan faktor konversi dosis dari manusia

70 kg ke tikus 200 g. Didapatkan hasil 0,0216 g/200gBB sebagai dosis terapi

pada tikus 200 gram. Kemudian dibuat peringkat 4 dosis sebagai berikut

dengan faktor konversi 2 :

Dosis I : 0,0540 g/kgBB

Dosis II : 0,1080 g/kgBB

Dosis III : 0,2160 g/kgBB

Dosis IV : 0,4320 g/kgBB

F. Tata Cara Analisis Hasil

Dari kadar kolesterol total darah dilakukan uji distribusi menggunakan

uji Kolmogorov Smirnov kemudian jika distribusinya normal dan homogen

dilanjutkan dengan analisis Anova One Way dan post hoc tests LSD dengan

tingkat kepercayaan 95%. Jika nilai kadar kolesterol total darah mempunyai

distribusi data yang tidak normal dan tidak homogen maka dilakukan uji

non-parametrik yaituKruskal Wallisdan dilanjutkan ujiMann Whitneydengan tingkat

(43)

26 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Orientasi Pakan Hiperlipidemik

Pada penelitian ini pertama kali dilakukan orientasi pakan diet tinggi

lemak dengan bahan lemak babi, kuning telur, dan AD II dengan perbandingan 1 :

2 :1. Orientasi ini bertujuan untuk melihat pada hari ke berapa diet tinggi lemak

ini akan memberikan kenaikan kolesterol total pada tikus dengan menunjukkan

perbedaan bermakna yang diolah menggunakan statistik.

Dari uji statistik hasil orientasi awal, dapat dilihat dari tabel di bawah ini

bahwa terjadi kenaikan kolesterol total rata-rata pada tikus yang diinduksi pakan

hiperlipidemik selama 7 hari:

Tabel I. Data rata-rata kolesterol total orientasi

Pengukuran Kadar kolesterol rata-rata ± SD

Hari ke-0 96,5 ± 5,8

Hari ke-7 114,2 ± 11,9

Hari kie-14 118,5±16,7

Selanjutnya dilakukan uji statistik dan didapatkan hasil berbeda

bermakna pada uji normalitas yang dapat dilihat dari lampiran 1 (hasil uji statistik

orientasi pakan hiperlipidemik). Dengan demikian uji statistik dapat dinyatakan

tidak terdistribusi dengan normal. Kemudian uji statistik dilanjutkan dengan uji

Non-Parametric Test Kruskarwallis dengan didapat hasil pada lampiran 1 bahwa

nilai p < 0,05 sehingga dapat dikatakan adanya perbedaan bermakna antar

kelompok. Selanjutnya uji statistik dilanjutkan dengan uji Mann Whitney dengan

(44)

terlihat pada lampiran 1. Dengan menggunakan uji Mann Whitney pada hari ke-7

ternyata sudah memberikan perbedaan bermakna dibandingkan dengan hari ke-0.

Lalu orientasi dilanjutkan dengan pengukuran pada hari ke-14 dan mendapatkan

hasil bahwa pada hari ke-14 memiliki perbedaan signifikan juga jika

dibandingkan dengan hari ke-0. Setelah dibandingkan antara hari ke-7 dengan hari

ke-14, ternyata uji statistik mengatakan bahwa pada hari tersebut didapati

perbedaan tidak bermakna untuk kelompok tikus yang sedang diinduksi pakan

hiperlipidemia ini. Dengan demikian,maka dipilihlah hari ke-7 sebagai hari efektif

dimana terjadi kenaikan kolesterol pada tikus yang diinduksi pakan hiperlipidemia

B. Uji Kapsul Herba Rumput Mutiara

Penelitian kapsul herba Hedyotis corymbosa(L.) Lamk. Produk “X” ini

dilakukan dengan menggunakan hewan uji tikus putih galur Wistar yang berumur

1 sampai 2 bulan. Mula-mula berdasarkan orientasi awal yang sudah dilakukan,

hewan uji ini diberi pakan diet tinggi lemak selama 7 hari dan supaya tikus

mengalami hiperlipidemia setelah hari ke-7 pemberian pakan. Kemudian, tikus

diberikan kapsul herba Hedyotis corymbosa(L.) Lamk.Produk “X” selama 7 hari

dan diamati perubahan berat badan dan konsumsi pakan pada tikus. Sebelum dan

sesudah diberikan kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. Produk “X”

,sampel darah tikus diambil untuk ditetapkan kadar kolesterol totalnya dalam

plasma dengan membandingkan pada hari ke-7 dan hari ke-14 setelah diberikan

(45)

1. Pertambahan berat badan tikus

Pada penelitian ini selama 7 hari tikus diberi pakan diet tinggi lemak dan

pada 7 hari berikutnya tikus diberi pakan AD II disertai dengan kapsul herba

Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. Produk “X” yang sudah dilarutkan dalam CMC

1% sesuai dengan peringkat dosis yang sudah dihitung.

Setiap hari berat badan tikus diamati dengan cara ditimbang dengan

menggunakan neraca analitik. Hal ini dilakukan agar penambahan berat badan

tikus setiap harinya dapat dilihat dengan jelas. Pada penelitian akan dilihat

bagaimana kurva kenaikan berat badan dari awal saat diberi pakan hiperlipidemik,

sampai pada akhirnya setelah pakan diganti dengan pakan biasa dan diberi kapsul

herba rumput mutiara di dalam larutan. Dengan demikian, dapat dilihat sejauh

mana efek yang ditimbulkan saat sebelum dan sesudah diberikan kapsul herba

rumput mutiara dalam mempengaruhi berat badan tikus dari hari ke-0 sampai hari

ke-14. Dari pengamatan yang dilakukan dan hasil rata-rata dari berat badan tikus

didapatkan kurva pada gambar 3.

Pada kurva dapat dilihat bahwa pada hari ke-0 sampai hari ke-7 terjadi

peningkatan berat badan, yaitu pada saat tikus diberi pakan diet tinggi lemak.

Selama 7 hari ini kenaikan berat badan berjalan dengan stabil. Namun memasuki

pada hari ke-8, berat badan tikus kelompok III mulai mengalami penurunan yang

cukup signifikan sampai hari ke 14. Untuk konsumsi pakan sendiri yang terlihat

pada gambar 4 yaitu tidak terjadi penurunan konsumsi pakan. Hal ini

mengindikasikan bahwa untuk pemberian kapsul sendiri pada dosis II tidak

(46)

turun yang berarti ada penurunan berat badan yang disebabkan oleh pemberian

kapsul tersebut.

Gambar 3. Kurva penambahan berat badan

Keterangan :

Kelompok I : kontrol negatif, diberi CMC 1% Kelompok II : dosis I /0,0540 g/kgBB

Kelompok III : dosis II / dosis0,1080 g/kgBB

Kelompok IV : dosis III /0,2160 g/kgBB

Kelompok V : dosis IV /0,4320 g/kgBB

Untuk mengetahui adanya efek yang ditimbulkan oleh larutan tersebut

terhadap berat badan tikus selama perlakuan maka dilakukan analisis ANOVA

(analisis variansi) satu arah pada pertambahan berat badan pada hari ke-7 sampai

hari ke-14. Langkah awal yang dilakukan untuk melakukan uji statistik

(47)

uji normalitas dan homogenitas. Setelah itu,dilakukan uji ANOVA. Dari data hasil

uji normalitas dan homogenitas,untuk selisih berat badan hari 7 sampai hari

ke-14,sudah lolos uji normalitas dan homogenitas yang dapat dilihat pada lampiran 3

Berdasarkan uji ANOVA diperoleh bahwa terdapat perbedaan bermakna dari data

yang ditunjukan.

Tabel II. Hasil Uji statistik ANOVA penambahan berat badan hari ke-7 sampai hari-14

Berat_Badan

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 3432,430 4 858,108 2,774 ,055

Within Groups 6187,616 20 309,381

Total 9620,046 24

Dari tabel,dapat dilihat bahwa nilai Sig.(Signifikan) pada tabel

menghasilkan angka 0,055 yang berarti > 0,05. Dari sebab itu, pengujian

menggunakan statistik dilanjutkan ke uji LSD pada Post Hoc test. Data yang

dihasilkan adalah sebagai berikut :

Tabel III. Hasil Uji statistikPost Hocpenambahan berat badan hari ke-7 sampai hari ke-14

Kontrol Negtif

Dosis I Dosis II Dosis III Dosis IV

Kontrol

Dari data uji statistik di atas, dapat dilihat bahwa pada data kelompok 2

(48)

Perbedaan bermakna tersebut terjadi pada hari antara hari ke-7 sampai hari ke-14

dimana tikus yang digunakan diberi pakan diet standar disertai dengan pemberian

larutan yang mengandung isi kapsul herba rumput mutiara. Dari uji statistik yang

sudah dilakukan dapat dianalisis bahwa tikus mengalami penurunan berat badan

pada hari ke7 sampai pada hari ke-14 dengan melihat kurva di atas dan dengan

melihat adanya perbedaan signifikan untuk kontrol negatif, dosis I, dan dosis II.

2. Jumlah konsumsi pakan tikus

Pengukuran jumlah pakan tikus yang dikonsumsi ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh pemberian kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.

Produk “X” terhadap jumlah pakan yang dikonsumsi tikus pada tiap harinya serta

pengaruhnya terhadap berat badan tikus dan kadar kolesterol total dalam plasma.

Pemberian pakan tikus selama 14 hari dibagi menjadi 2 kelompok yakni

pada hari ke-0 hingga hari ke-7 tikus diberi pakan diet tinggi lemak sebanyak 20

gram dengan ditimbang secara seksama dan ditimbang sisanya setiap harinya.

Pada hari ke-7 sampai hari ke-14 pakan diganti dengan pakan diet standar,

ditimbang sebanyak 20 gram dan ditimbang sisanya setiap harinya juga. Pada

gambar 4, terlihat bahwa setiap kelompok tikus mengalami peningkatan nafsu

makan yang linear untuk setiap perlakuan. Konsumsi pakan dan berat badan tikus

berbanding lurus pada hari ke-0 sampai pada hari ke-7. Pada kurva dapat dilihat

bahwa pada hari ke-7 sampai hari ke-14, konsumsi pakan kumulatif tikus

menunjukkan hasil bahwa pakan yang dikonsumsi naik secara konstan. Namun

demikian, dapat dilihat pada gambar 3, bahwa pada perlakuan dosis 0,108 g/kgBB

(49)

adanya pengaruh pada penurunan berat badan yang ditunjukkan setelah tikus

diberikan kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. Produk “X” dalam

larutan.

Gambar 4. Kurva jumlah pakan kumulatif hari ke-0 sampai hari ke-14

Keterangan :

Kelompok I : kontrol negatif, diberi CMC 1% Kelompok II : dosis I /0,0540 g/kgBB

Kelompok III : dosis II / dosis0,1080 g/kgBB

Kelompok IV : dosis III /0,2160 g/kgBB

Kelompok V : dosis IV /0,4320 g/kgBB

Pada gambar 4 menunjukkan bahwa jumlah konsumsi pakan kumulatif.

Perolehan hasil data konsumsi kumulatif ini didapat dengan menambahkan jumlah

pakan yang dikonsumsi setiap harinya. Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa

konsumsi pakan kumulatif sebelum dan selama diberikan kapsul herba Hedyotis

corymbosa (L.) Lamk. Produk “X” dalam larutan saling berhimpitan dan

menunjukkan kenaikan yang linear. Dari deskripsi tersebut dapat dianalisis bahwa

(50)

Untuk mengetahui adanya perbedaan bermakna atau tidak bermakna dari

masing-masing kelompok, maka pengujian dilakukan dengan analisis data dengan

ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Dari hasil pengujian, didapatkan tabel

hasil sebagai berikut :

Tabel IV. Hasil uji statistik ANOVA pakan kumulatif

Konsumsi

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 5239,927 4 1309,982 ,360 ,836

Within Groups 236505,345 65 3638,544

Total 241745,272 69

Dari hasil analisis tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara

kelompok kontrol dan perlakuan. Hal ini berarti dapat menjadi suatu hubungan

bahwa pemberian kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. Produk “X”

dalam larutan tidak berpengaruh terhadap nafsu makan tikus sehingga didapatkan

perbedaan tidak bermakna antar kelompok.

3. Penetapan kadar kolesterol total

Dalam penetapan kadar kolesterol total sampel darah yang digunakan

diambil dari mata tikus. Pengukuran sampel darah tikus dilakukan untuk

membandingkan antara hari ke-7 dengan hari ke-14 apakah kapsul herba

Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. Produk “X” dalam larutan memiliki efek

menurunkan kadar kolesterol total dalam serum darah tikus jantan galur wistar

yang mengalami hiperlipidemia.

Pengukuran dilakukan pada laboratorium klinik dan kelompok sampel

darah dibagi menjadi ke dalam lima kelompok sesuai dengan pembagian

(51)

tikus dipuasakan selama 12 jam dan hasil yang didapat adalah normalitas dengan

nilai > 0,05 sehingga data yang didapat adalah berbeda tidak bermakna, sesuai

yang diharapkan. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya penurunan kadar

kolesterol total, maka dibandingkan hasil antara data hari ke-7 dan hari ke-14.

Tabel V ini menunjukkan rata-rata penurunan kadar kolesterol total pada tikus

jantan galur Wistar :

Tabel V. Data rata-rata kadar kolesterol total ± SD hari ke-7 sampai hari ke-14

Perlakuan Hari ke-0 (mg/dL) Hari ke-7 (mg/dL) Hari ke-14(mg/dL)

Kontrol negatif (CMC

Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa adanya perbedaan rata-rata dari kelima

kelompok perlakuan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kapsul herba

Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. Produk “X” dalam larutan berhasil memberikan

efek untuk 4 kelompok perlakuan yakni kelompok 2 hingga kelompok 5.

Untuk mengetahui lebih lanjut efek kapsul herba Hedyotis corymbosa

(L.) Lamk. Produk “X” dalam larutan, maka dilakukan uji statistik dengan

ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Dari analisis data,didapatkan tabel

(52)

Tabel VI. Hasil uji statistik ANOVA selisih kadar kolesterol total hari ke-7 sampai hari ke-14

Kolesterol

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1951,440 4 487,860 3,231 ,034

Within Groups 3019,600 20 150,980

Total 4971,040 24

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai sig. Berada pada 0,034 yang

berarti < 0,05. Dengan demikian untuk uji penetapan kadar kolesterol, maka

didapatkan hasil perbedaan bermakana pada data. Dengan demikian, lalu uji

statistik dilanjutkan pada uji Post Hoc untuk melihat perbedaan yang lebih rinci

lagi pada kelompok perlakuan. Berikut merupakan tabel hasil uji Post Hocuntuk

perbedaan selisih kadar kolesterol hari ke-7 dan hari ke-14 :

Tabel VII. Hasil ujiPost Hocselisih kadar kolesterol total hari ke-7 dan hari ke-14

Kontrol negatif /

TB = Tidar Berbeda Bermakna BB = Berbeda Bermakna

Dari tabel di atas dapat diartikan bahwa dosis II dan dosis III memiliki

perbedaan bermakna jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Dengan demikian

dosis II dan dosis III dapat ditetapkan sebagai dosis yang dapat memberikan efek

dari kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. Produk “X” dalam

menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Pada dosis I belum dapat

(53)

memberikan suatu efek farmakologis, sehingga tidak ada penurunan kadar

kolesterol pada hari ke 14. Begitu juga pada dosis IV, efek yang ditimbulkan

sebagai penurun kadar kolesterol juga tidak tampak pada dosis IV, karena bisa

dimungkinkan reseptor obat yang digunakan untuk mencapai suatu efek

farmakologis sudah habis. Suatu obat agar dapat mencapai efek farmakologis

harus berikatan dengan reseptor, reseptor ini jumlahnya terbatas dan dalam jumlah

tertentu. Jika obat yang dimasukkan pada suatu makhluk hidup itu berlebihan,

bisa jadi akan terjadi overdosis atau kemungkinan yang lain adalah obat tersebut

tidak mencapai efek farmakologis yang diinginkan.

Pada intinya, pada penelitian ini digunakan metode menaikkan kadar

kolesterol dalam darah tikus, lalu pada proses berikutnya diberikan suatu obat

yang belum teruji efek penurun kolesterolnya. Jadi penurunan yang terjadi bukan

karena penghambatan absorbsi, melainkan bisa jadi karena penghambatan

pembentukan kolesterol atau penaikkan konsentrasi HDL yang dapat menurunkan

LDL. Seperti yang dikemukakan pada jurnal penelitian Ma (1986), pemberian

perlakuan asam oleanolat pada kelinci uji akan menaikkan konsentrasi HDL dan

menurunkan LDL dalam serum. Tetapi pada penelitian kali ini belum dikaji lebih

lanjut tentang peningkatan kadar HDL di dalam darah sehingga dapat menurunkan

konsentrasi LDL yang saling berbanding terbalik.

Dari tabel di atas dan dari uji statistik yang dilakukan,dapat dinyatakan

bahwa kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. Produk “X” memiliki

aktifitas menurunkan kolesterol total di dalam darah pada dosis II dan dosis III.

(54)

kapsul ini dimanfaatkan sebagai obat untuk hati atau hepatoprotektif, maka kapsul

ini ternyata dapat menurunkan kadar kolesterol total di dalam darah. Efek

penurunan kadar kolesterol tersebut terdapat pada kisaran dosis antara 0,1080

(55)

38 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. Produk “X” memiliki

aktifitas menurunkan kolesterol total.

2. Dosis yang paling efektif dari kapsul herba Hedyotis corymbosa (L.)

Lamk.Produk “X”adalah 0,108 g/kgBB

B. Saran

Dari kesimpulan penelitian ini, maka dapat disarankan :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai herba rumput mutiara

sebagai penurun kadar LDL

2. Perlu dilakukan penelitian dengan membandingkan efek rumput mutiara

sebagai penurun kadar kolesterol dengan kontrol positif

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme rumput

mutiara dalam menurunkan kadar kolesterol total dalam darah

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai dosis yang paling tepat

untuk mencapai efek terapi yang maksimal dari rumput mutiara sebagai

(56)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S., 2002,Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pusaka Utama, Jakarta, hal : 51

Backer, C.A. and van den Brink, R.C.B., 1965, Flora of Java, Volume 11, N.V.P Noordhoof-Groningen-The Netherlands Published under The Auspices of The Rijksher Barium, Leyden.

BPOM, 2004, Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, Nomor: HK.00.05.4.2411.

http://www.pom.go.id/public/hukum_perundangan/pdf/Penandaan_OAI.pdf, diakses tanggal 24 Mei 2012.

Brown, M.S., and Goldstein, J.L., A receptor-mediated pathway for cholesterol homeostasis.Science, 1986, 232: 34-47

Dachriyanus, Katrin., D.O., Oktarina, R., Ernas, O., Suhatri, dan Mukhtar, M.H., 2007,

Uji Efek A-Mangostin terhadap Kadar Kolesterol Total, Trigliserida, Kolesterol HDL, dan Klesterol LDL Darah Mencit putih Jantan serta Penentuan Lethal Dosis 50(LD50), http://ffarmasi.unand.ac.id/pub/jstf_v12_2_07_deri.pdf, diakses tanggal 29

April 2011.

Dirjen POM, 1995,Farmakope Indonesia IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 999.

Dietschy, J.M., Turley, S.D., and Spady, D.K. Role of liver in the maintenance of cholesterol and low density lipoprotein homeostasis in different animal species, including humans.J. Lipid Res., 1993, 34: 1637-1659

De Voogd, C.N.A., 1950, diterjemahkan oleh Soetan Sanif, Tanaman Apakah Ini Gerangan, penerbit N.V. Uitgeverij W. Van Hoeve, 212, Bandung.

Du, H., and Chen, X.Q., 2008,A Comparative Study of the Separation of Oleanolic Acid and Ursolic Acid in Prunella vulgaris by High-Performance Liquid Chromatography and Cyclodextrin-Modified Micellar Electrokinetic Chromatography, Cellege of Chemistry and Chemical Engineering, Central South University, Changsha, P.R. China.

Handani, S., Efek Antiinflamasi Air Rebusan Herba Katepan (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) Pada Mencit Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

(57)

Hendra, P., Wijoyo, Y., Fenty, Dwiastuti, R., 2010, Optimasi Lama Pemberian dan Komposisi Formulasi Sediaan Diet Tinggi Lemak Pada Tikus Betina, Laporan PenelitianFakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Husin, M., 1983, Peranan Farmakologi dalam Pengembangan Obat Tradisional dalam

Risalah Simposium Penelitian Tumbuhan Obat III, 1-5, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Kasim, E., Yeti, K., dan Novik, N., 2006,Pemanfaatan isolate local monascuh purpureus untuk menurunkan kolesterol darah pada tikus putih galur Sprague Dawley, LIPI, Bogor, 7 (2), hal. 123-126.

Kresno, S.B., 1995, Tinjauan klinis atas hasil pemeriksaan laboratorium, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Liang, Z.,Determination of Oleonolic Acid and Ursolic Acid in Oldenlandia diffusa and Its Substitue Using High Performance Liquid Chromatography, School of Chinese Medicine, Hogkong.

Liu., J, 1995, Pharmacology of oleanolic acid and ursolic acid, Department of Pharmacology, Toxicology and Theapeutics, University of Kansas Medical Center, Kansas City, USA.

Ma, B.L. (1986) Hypolipidemic effects of oleanolic acid. Traditional Medicine and pharmacology2, pp. 28-29.

Mc Gilvery, Robert W dan Gerald W. Goldstein. 1996.Biokimia. Jakarta: Airlangga University Press.

Murray, R.K., Granner, D.K., and Rodwell, V.W.,2006, Harper’s Illustrated

Biochemistry, 27thEd, alih bahasa oleh dr. Brahm U. Pendit, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Ngili, Y., 2009,Biokimia ; Metabolisme dan Bioenergetika, hal 146-148. EGC. Jakarta

Price, S.S., and Wilson, L.M., 1985, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit

Volume I edisi 6, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Robbins, S.L. dan Kumar, V. 1995.Buku Ajar Patologi II, Edisi 4. EGC. Jakarta. Hal: 2.

Sudarsono, 1999, Asperulosid, Senyawa Iridoid Hedyotis corymbosa (L.) Lamk. (Oldenlandia corymbosa Linn.), Suku Rubiaceae, Majalah Farmasi Indonesia, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

(58)
(59)

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil uji statistik orientasi pakan hiperlipidemik

Kruskal-Wallis Test

Test Statisticsa,b

Kadar Kolesterol

Chi-Square 7.565

df 2

Asymp. Sig. .023

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Hari

Ke-Mann-Whitney Test

Ranks

Hari Ke- N Mean Rank

Kadar Kolesterol Hari Ke-0 4 2.50

Hari Ke-7 4 8.00

Hari Ke-14 4 9.00

Total 12

Tests of Normality

Hari

Ke-Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kadar Kolesterol Hari Ke-0 .352 4 . .820 4 .143

Hari Ke-7 .421 4 . .698 4 .011

Hari Ke-14 .262 4 . .902 4 .442

(60)

Test Statisticsa,b

Kadar Kolesterol

Chi-Square 7.565

df 2

Asymp. Sig. .023

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Hari

Ke-Ranks

Hari Ke- N Mean Rank Sum of Ranks

Kadar Kolesterol Hari Ke-0 4 2.50 10.00

Hari Ke-14 4 6.50 26.00

Total 8

Test Statisticsb

Kadar Kolesterol

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 10.000

Z -2.309

Asymp. Sig. (2-tailed) .021

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .029a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Hari

Ke-Ranks

Hari Ke- N Mean Rank Sum of Ranks

Kadar Kolesterol Hari Ke-7 4 4.00 16.00

Hari Ke-14 4 5.00 20.00

(61)

Test Statisticsb

Kadar Kolesterol

Mann-Whitney U 6.000

Wilcoxon W 16.000

Z -.581

Asymp. Sig. (2-tailed) .561

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .686a

a. Not corrected for ties.

Gambar

Tabel III.Hasil uji statistik Post Hoc penambahan berat badan
Gambar 1.Proses pencernaan triasilgliserol pada usus ................................ 11
Gambar 1. Proses pencernaan triasilgliserol pada usus
Gambar 2. Transpor dan metabolisme lipid
+7

Referensi

Dokumen terkait

13 Berdasarkan hasil yang telah dilakukan terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan menggunakan permainan kartu bergambar di Paud Permata Hati Desa Koto Baru

Jajar genjang merupakan bangun datar segiempat yang memiliki sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, memiliki dua pasang sudut yang masing-masing sama besar dengan sudut

Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari  0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan shooting dalam permainan bola

TUJUAN: Untuk mengetahui perbedaan kadar adiponektin serum pada pasien hamil preeklampsia berat dengan hamil normal,. METODE: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, promosi dan citra merek terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor Honda Beat. Populasi yang

Formulasi penggunaan gaya bahasa pada lirik-lirik lagu KLa Project sebagai alat bantu pembelajaran sastra di SMP dapat diusulkan dengan cara (1) menyediakan

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa dan guru bidang studi IPA serta observasi yang dilakukan di SMPN 22 Mataram khususnya di kelas VIII, terdapat

Pengumuman Pasangan Calon Resmi - PAKET Rp - ……….. 2.16 Verifikasi dan Rekapitulasi