• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Isi. 1. Pendahuluan Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Keluaran Ruang Lingkup Kegiatan...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daftar Isi. 1. Pendahuluan Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Keluaran Ruang Lingkup Kegiatan..."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

Daftar Isi

1. Pendahuluan ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Sasaran ... 1

1.3 Keluaran ... 1

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan ... 2

1.5 Trofi Penghargaan ... 2

1.6 Peserta ... 2

1.7 Mekanisme Penilaian ... 2

1.7.1 Mekanisme Penilaian Provinsi ... 2

1.7.2 Mekanisme Penilaian Kabupaten/Kota ... 3

1.8 Kriteria Penilaian ... 5

1.9 Organisasi Pelaksana ... 6

1.10 Mekanisme Penerimaan Penghargaan ... 8

1.11 Waktu Kegiatan ... 9

2.Penilaian RKPD Provinsi 2015 ...

10

2.1 Penilaian Tahap I ... 10

2.2 Penilaian Tahap II ... 12

2.3 Penilaian Tahap III ... 13

3. Penilaian RKPD Kabupaten/Kota 2015 ... 16

3.1 Penilaian Tahap I dan II ... 15

3.2 Penilaian Tahap III ... 16

3.3 Penilaian Tahap IV ... 17

4. Penganugerahan Pangripta Nusantara 2015 ... 21

4.1 Trofi Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 19

4.2 Sertifikat Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 21

4.3 Video Pendek dan Bahan Tayang Pengumuman Pemenang Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 22

5.Evaluasi Pelaksanaan Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 26

5.1 Persiapan ... 24

(3)

iii

5.2.1 Keikutsertaan provinsi. ... 25

5.2.2 Penilaian RKPD Provinsi Tahap I. ... 25

5.2.3 Penilaian RKPD Provinsi Tahap II ... 26

5.2.4 Rangkaian Penilaian Dokumen RKPD Tahap III. ... 27

5.3 Penilaian RKPD Kabupaten/Kota ... 27

5.3.1 Penilaian Tahap I dan II: ... 27

5.3.2 Penilaian Dokumen RKPD Kabupaten/Kota Tahap III ... 28

5.3.3 Penilaian Dokumen RKPD Tahap IV ... 28

5.4 Penilaian APN 2015 ... 29

5.5 Pelaksanaan Pemberian Penghargaan ... 30

5.5.1 Trofi Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 30

5.5.2 Sertifikat Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 31

5.5.3 Video Pendek Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 31

5.5.4 Persiapan dan Prosesi Penyerahan Penghargaan ... 31

6. Kesimpulan dan Rekomendasi ... 35

6.1 Kesimpulan... 33

(4)
(5)

v

Daftar Tabel

Tabel 1-1 Jadwal Pelaksanaan Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 9

Tabel 2-1 Urutan Provinsi Terbaik, Hasil Penilaian Tahap I APN Provinsi 2015 ... 11

Tabel 2-2 Provinsi Nominasi Pada Penilaian Tahap II APN Provinsi 2015 ... 11

Tabel 2-3 Provinsi Nominasi Pada Penilaian Tahap III APN Provinsi 2015 ... 13

Tabel 2-4 Jadwal Hari Pertama Penilaian Tahap III APN Provinsi 2015 ... 13

Tabel 2-5 Jadwal Hari Pertama Penilaian Tahap III APN Provinsi 2015 ... 13

Tabel 2-6 7 Provinsi Pemenang, Hasil Gabungan Penilaian Tahap I, II dan III APN Provinsi 2015 ... 14

Tabel 3-1 Kabupaten Kota Terbaik dari Masing-Masing Provinsi, Hasil Penilaian Tahap I dan II APN Kabupaten/Kota 2015 ... 15

Tabel 3-2 18 Kabupaten/Kota Terbaik, Hasil Penilaian Tahap III APN Kabupaten/Kota 2015 ... 17

Tabel 3-3 Jadwal Hari Pertama Penilaian Tahap IV Kabupaten/Kota ... 18

Tabel 3-4 Jadwal Hari Kedua Penilaian Tahap IV Kabupaten/Kota ... 18

Tabel 3-5 6 Kabupaten/Kota Pemenang, Hasil Gabungan Penilaian Tahap III dan IV APN Kabupaten/Kota 2015 ... 18

(6)

vi

Daftar Gambar

Gambar 1-1 Proses penilaian RKPD Provinsi ... 3

Gambar 2-1 Proses penilaian RKPD kabupaten/kota ... 5

Gambar ‎4-1 Suasana Pembukaan Musrenbangnas 2015 oleh Presiden Republik Indonesia ... 19

Gambar ‎4-2 Salah Satu Trofi Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 20

Gambar ‎4-3 Kotak Akrilik dan Kotak Beludru Trofi Anugerah Pangripta Nusantara 2015... 21

Gambar ‎4-4 Sertifikat untuk Tim Penilai Anugerah pangripta Nusantara 2015 ... 22

Gambar ‎4-5 Sertifikat Untuk Daerah yang Menjadi Finalis Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 22

Gambar ‎4-6 Screenshoot Video Pendek Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 23

Gambar ‎4-7 Screenshoot Presentasi Pengumuman Daerah yang Mendapatkan Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ... 23

(7)

vii

Daftar Lampiran

A. Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.63/M.PPN/HK/04/2015 Tentang Pemberian Anugerah Perencanaan Terbaik “Pangripta Nusantara” Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2015 B. Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional Nomor KEP.42/M.PPN/HK/03/2015 Tentang Pembentukan Tim Penyelenggara Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015

C. Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional /Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional No KEP.52/M.PPN/HK/03/2015 Tentang Peurbahan Atas Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.42/M.PPN/HK/03/2015 Tentang Pembentukan Tim Penyelenggara Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015

(8)

1

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan adalah rangkaian proses kegiatan dalam menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan, yang ditujukan untuk mencapai tujuan pembangunan. Perencanaan yang baik menjadi salah satu penentu keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, setiap daerah mempunyai isu, karakteristik dan kapasitas yang berbeda dalam penyusunan dokumen rencana pembangunan. Salah satu langkah untuk meningkatkan mutu rencana pembangunan adalah memberikan penghargaan kepada daerah yang telah berhasil menyusun dokumen rencana pembangunan secara baik. Penilaian penghargaan ini diharapkan dapat memberikan dorongan semangat bagi masing-masing daerah untuk meningkatkan mutu dokumen rencana pembangunan. Selain itu, pemberian penghargaan ini juga dapat memperkuat kerjasama dan kemitraan dalam mewujudkan perencanaan pembangunan yang lebih bermutu.

1.2 Tujuan dan Sasaran

Penganugerahan Pangripta Nusantara Tahun 2015 kepada provinsi dan kabupaten/kota yang mempunyai dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) terbaik bertujuan mendorong setiap daerah untuk menyiapkan dokumen rencana pembangunan secara lebih baik, konsisten, komprehensif, terukur dan dapat dilaksanakan; serta sekaligus menciptakan insentif bagi pemerintah daerah untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang lebih baik dan bermutu. Sasaran penganugerahan Pangripta Nusantara adalah:

1. Tersusunnya metode dan kriteria penilaian dokumen rencana pembangunan; 2. Terlaksananya penilaian dokumen rencana pembangunan;

3. Terpilihnya provinsi dan kabupaten/kota dengan dokumen rencana pembangunan yang terbaik sesuai kriteria yang telah ditetapkan.

1.3 Keluaran

Keluaran kegiatan ini adalah terpilihnya:

1. Enam provinsi terbaik dalam penilaian dokumen RKPD 2015 provinsi, yang terdiri dari tiga pemenang provinsi terbaik dan tiga pemenang provinsi harapan.

2. Enam kabupaten/kota terbaik dalam penilaian dokumen RKPD 2015 kabupaten/kota, yang terdiri dari tiga pemenang kabupaten/kota terbaik dan tiga pemenang kabupaten/kota harapan.

3. Satu penghargaan khusus kepada provinsi yang memiliki peningkatan kualitas dokumen RKPD dari Tahun 2013-2015.

(9)

2

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Sosialisasi Prosedur Penilaian kepada Provinsi di Jakarta.

2. Rapat Konsinyiring Halfday yang dihadiri oleh seluruh Tim Penilai Pusat di Jakarta. 3. Rapat Tim Pelaksana dan Sekretariat di Jakarta.

4. Lokakarya Penilaian Akhir Provinsi di Jakarta.

5. Lokakarya Penilaian Akhir Kabupaten/Kotadi Jakarta.

6. Rapat FGD Tim Penyelenggara untuk Penetapan Hasil Penilaian Tahap II dan Tahap III Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jakarta.

7. Perjalanan Dinas untuk tiga orang dalam rangka verifikasi lapangan yang terdiri dari satu anggota Tim Penilai Utama, satu anggota Tim Penilai Independen, dan satu anggota Tim Penilai Teknis ke 17 Provinsi Nominasi.

1.5 Trofi Penghargaan

Anugerah Pangripta Nusantara berarti “Anugerah Perencanaan Pembangunan Nasional”. Penghargaan ini disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas kepada provinsi dan kabupaten/kota terbaik dalam penyusunan perencanaan daerahnya. Penghargaan ini diserahkan di hadapan Bapak Presiden pada Musrenbangnas 2015 yang diselenggarakan 29 April 2015. Trofi yang diberikan tahun ini melambangkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat di lima wilayah kepulauan besar yang disatukan dalam Negara Republik Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat digambarkan dalam bentuk badan trofi yang membesar dari bagian dasar menuju bagian atas trofi. Lima pancang yang mengelilingi badan trofi melambangkan lima wilayah kepulauan besar di Indonesian. Pancang-pancang tersebut disatukan oleh cincin yang melambangkan persatuan dalam Negara Republik Indonesia.

1.6 Peserta

Peserta kegiatan ini adalah 32 provinsi untuk penilaian RKPD 2015 provinsi dan seluruh kabupaten/kota untuk penilaian RKPD 2015 kabupaten/kota. Nominasi kabupaten/kota yang dinilai oleh Tim Penilai Pusat sebanyak 28 provinsi. Provinsi Papua dan Papua Barat tidak ikut serta dalam penilaian RKPD provinsi. Provinsi Lampung, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, Papua dan Papua Barat tidak ikut serta dalam penilaian RKPD kab/kota.

1.7 Mekanisme Penilaian

1.7.1 Mekanisme Penilaian Provinsi

Penghargaan untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi terbaik dilakukan melalui rangkaian kegiatan sebagai berikut:

(10)

3

Dokumen rencana pembangunan yang dinilai adalah dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Tahun 2015 yang berlaku secara sah baik dalam bentuk Peraturan Gubernur maupun Peraturan Daerah. Pemerintah Provinsi menyampaikan RKPD Provinsi Tahun 2015 kepada Kementerian PPN/Bappenas.

B. Penilaian Tahap I

Penilaian Tahap I dilaksanakan terhadap 32 dokumen RKPD Tahun 2015 oleh Tim Penilai Pusat. Penilaian dilakukan berdasarkan 4 parameter dan 16 indikator yang telah ditetapkan. Proses penilaian Tahap I menghasilkan 17 provinsi nominasi. Provinsi nominasi adalah provinsi dengan nilai dokumen minimal 2,8. Nilai 2,8 ini ditetapkan berdasarkan nilai parameter konsistensi minimal 1 dan nilai tiga parameter lainnya minimal 3. Penilaian terhadap dokumen perencanaan pada Tahap I ini memiliki bobot nilai 30 persen dari seluruh tahap penilaian.

C. Penilaian Tahap II

Penilaian Tahap II dilaksanakan melalui verifikasi proses penyusunan dokumen rencana pembangunan terhadap 17 provinsi nominasi. Penilaian dilakukan berdasarkan lima parameter dan sepuluh indikator yang telah ditetapkan. Penilaian ini dilakukan oleh Tim Penilai Pusat melalui focus group discussion (FGD)dengan Pemerintah Provinsi di 17 ibukota provinsi. FGD dipimpin oleh Bappeda Provinsi. Hasil penilaian Tahap II berbobot nilai 30 persen.

D. Penilaian Tahap III

Penilaian Tahap III dilaksanakan melalui presentasi dan wawancara terhadap 17 provinsi nominasi. Penilaian dilakukan dengan mengundang Tim Perencana Pemerintah Provinsi yang dipimpin oleh Kepala Bappeda Provinsi ke Kementerian PPN/Bappenas untuk melakukan presentasi dan wawancara kepada Tim Penilai Pusat. Penilaian Tahap III berbobot nilai 40%.Seluruh proses penilaian digambarkan dalam Gambar 1.

Gambar 1-1 Proses penilaian RKPD Provinsi

1.7.2 Mekanisme Penilaian Kabupaten/Kota

Penghargaan untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten/Kota terbaik dilakukan melalui rangkaian kegiatan sebagai berikut:

A. Penetapan Dokumen Rencana Pembangunan yang dinilai

Dokumen rencana pembangunan yang dinilai adalah dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten/Kota yang berlaku secara sah baik dalam bentuk Peraturan

(11)

4

Bupati/Walikota maupun Peraturan Daerah. Pemerintah Kabupaten/Kota menyampaikan RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2015 kepada Pemerintah Provinsi.

B. Penilaian Tahap I

Penilaian Tahap I adalah penilaian dokumen RKPDK oleh Tim Penilai Provinsi. Penilaian dilakukan berdasarkan 4 parameter dan 16 indikator yang telah ditetapkan. Proses penilaian Tahap I menghasilkan tiga kabupaten/kota terbaik di setiap provinsi. Bobot penilaian pada Tahap I adalah 40 persen dari seluruh penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai Provinsi.

C. Penilaian Tahap II

Penilaian Tahap II dilaksanakan melaluikunjungan lapangan dan wawancara tigakabupaten/kota terbaik oleh Tim PenilaiProvinsi. Penilaian dilakukan berdasarkan limaparameter dan sepuluh indikator yang telahditetapkan. Bobot penilaian pada Tahap IIadalah 60 persen dari seluruh penilaian yangdilakukan oleh Tim Penilai Provinsi.Kabupaten/kota terbaik diajukan sebagaiperwakilan provinsi kepada Tim PenilaiPusat melalui surat kepala Bappeda kepadaMenteri PPN/Kepala Bappenas. Suratdisertai dengan bukti Hasil Penilaian Tahap Idan Tahap II (hasil penilaian lengkap, fotodan notulensi kunjungan lapangan), sertaRKPDK dan RPJMD kabupaten/kota terbaik.

D. Penilaian Tahap III

Pada penilaian tahap III, Tim Penilai Provinsi mengajukan 1 Kabupaten/Kota terbaik pada masing-masing provinsi kepada Tim Penilai Pusat. Tim Penilai Pusat akan melakukan penilaian terhadap 28kabupaten/kota terbaik dari masing-masing provinsi dalam bentuk penilaian dokumen RKPDK oleh Tim Penilai Teknis Pusat dengan bobot nilai 40 persen.

E. Penilaian Tahap IV

Nominasi kabupaten/kota terbaik akan dipilih oleh Tim Penilai Utama dan Tim Penilai Independen dari hasil penilaian Tim Penilai Teknis. Seluruh nominasi yang lolos tahap sebelumnya diundang hadir di Jakarta untukmempresentasikan RKPDK sertaproses penyusunannya. Diskusi akandilaksanakan berdasarkan atas 11kriteria penilaian Tahap IV dengan bobot nilai 60 persen.

(12)

5

Gambar 2-1 Proses penilaian RKPD kabupaten/kota

1.8 Kriteria Penilaian

Kriteria penilaian Provinsi dan Kabupaten/Kota berbeda untuk setiap tahap. Kriteria Penilaian Tahap I

Kriteria penilaian untuk RKPD Tahun 2015 menggunakan empat parameter sebagai berikut: A. Keterkaitan

B. Konsistensi

C. Kelengkapan dan Kedalaman D. Keterukuran

Kriteria Penilaian Tahap II

Berdasarkan hasil penilaian dokumen RKPD 2015 kemudian dilakukan verifikasi terhadap proses dan prinsip penyusunan RKPD dengan menggunakan lima parameter sebagai berikut:

A. Proses Perencanaan Dari Bawah B. Proses Perencanaan Dari Atas C. Proses Perencanaan Teknokratik D. Proses Perencanaan Politik E. Inovasi

(13)

6

Kriteria Penilaian Tahap III Provinsi dan Tahap IV Kabupaten/Kota

Penilaian Tahap III Provinsi dan Tahap IV Kabupaten/Kota dilakukan dengan presentasi dan wawancara terhadap provinsi dan kabupaten/kota nominator dengan kriteria penilaian pada Tahap I yang terdiri dari: (1) keterkaitan; (2) konsistensi; (3) kelengkapan dan kedalaman; (4) keterukuran, kiriteria penilaian tahap II yang terdiri dari: (1) Proses Perencanaan Dari Bawah (bottom-up); (2) Proses Perencanaan Dari Atas (top-down); (3) Proses Perencanaan Teknokratik; (4) Proses Perencanaan Politik; dan (5) Inovasi. Dan penilaian teknis yaitu: (1) Tampilan dan Materi Presentasi; (2) Kemampuan Presentasi dan Penguasaan Materi.

1.9 Organisasi Pelaksana

Tim Penyelenggara terdiri dari Tim Pengarah, Penanggung jawab dan Tim Pelaksana. Tim Pelaksana terdiri dari:

1. Tim Penilai Utama (TPU);

Tim Penilai Utama adalah delapan orang Pejabat Eselon II.

2. Tim Penilai Teknis (TPT);

Tim Penilai Teknis adalah 26 orang Pejabat Eselon III dan pejabat fungsional perencana.

3. Tim Penilai Independen (TPI);

Tim Penilai Independen adalah delapan orang ahli yang mempunyai pengetahuan dan pemahaman mengenai kebijakan publik termasuk pembangunan ekonomi, pengembangan wilayah, kelembagaan, dan disiplin ilmu lainnya.

4. Tim Perancang Penghargaan dan Acara;

Tim Perancang Penghargaan dan Acara adalah enam orang Pejabat Eselon IIIdan fungsional perencana yang merancang desain trofi dan piagam penghargaan, serta mengatur susunan acara penerimaan penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2014.

5. Tim Pendukung.

Tim Pendukung adalah tujuh orang staf yang membantu di bidang kesekretariatan.

Dalam pelaksanaannya, tim pelaksana dibantu oleh tiga orang staf profesional non-PNS dengan latar belakang pendidikan S-1. Masa kontrak tenaga ahli adalah selama lima bulan dengan tugas utamanya adalah membantu tugas-tugas yang diberikan oleh Tim Pelaksana.

Tim Pengarah bertugas:

1. Memberikan arahan kebijakan kepada Penanggung jawab dan Tim Pelaksana; 2. Melaksanakan evaluasi atas laporan dari Tim Pelaksana;

3. Melaporkan hasil penyelenggaraan Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015 kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

(14)

7 Penanggung jawab bertugas:

1. Memberikan arahan dan melakukan koordinasi kepada Tim Pelaksana;

2. Melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana; 3. Menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015

kepada Tim Pengarah. Tim Pelaksana bertugas:

1. Melakukan persiapan kegiatan penilaian dan pemberian Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015;

2. Menyusun indikator/kriteria penilaian;

3. Melakukan penilaian sesuai dengan indikator/kriteria dan tahapan/mekanisme yang telah ditetapkan;

4. Melakukan verifikasi terhadap proses penyusunan perencanaan;

5. Menetapkan pemenang Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015 berdasarkan penilaian yang telah dilaksanakan;

6. Melaporkan hasil kegiatan penilaian dan penetapan pemenang Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015 kepada Tim Pengarah;

7. Merancang, mempersiapkan, dan mengatur tata cara penyerahan piala dan piagam untuk pemenang Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015;

8. Melaporkan hasil penyelenggaraan Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015 kepada Tim Pengarah.

Tim Penilai Teknis bertugas:

1. Melakukan review secara rinci pada dokumen RKPD yang dinilai sehingga menghasilkan penilaian terhadap seluruh RKPD;

2. Membantu Tim Penilai Utama dan Tim Penilai Independen dalam melakukan verifikasi proses penyusunan dokumen perencanaan.

Tim Penilai Utama dan Tim Penilai Independen bertugas:

1. Membahas seluruh hasil penilaian Tim Penilai Teknis dan menyusun nominasi daerah terbaik;

2. Melakukan verifikasi proses penyusunan dokumen perencanaan melalui wawancara atau/dan tinjauan lapangan terhadap nominasi daerah terbaik;

3. Membahas seluruh hasil penilaian terhadap nominasi daerah terbaik, serta memilih 6 (enam) RKPD terbaik.

Tim Penilai Independen bertugas:

1. Melaksanakan persiapan kegiatan Award Perencanaan Pangripta Nusantara Terbaik Tahun 2015;

(15)

8 3. Menyusun indikator/kriteria penilaian;

4. Melakukan penilaian sesuai dengan indikator/kriteria yang telah ditetapkan; 5. Melakukan verifikasi proses pelaksanaan penyusunan perencanaan di daerah. Tim Pendukung bertugas:

1. Membantu pelaksanaan tugas Tim Pelaksana dalam tugas kesekretariatan dan tugas-tugas administrasi lainnya yang dibutuhkan oleh Tim Penyelenggara;

2. Melakukan tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Tim Pelaksana.

1.10 Mekanisme Penerimaan Penghargaan

Provinsi:

1. Berdasarkan seluruh hasil penilaian Tim Penilai Teknis, Tim Penilai Utama dan Tim Penilai Independen, baik melalui Tahap I, tahap II, verifikasi baik menggunakan kuesioner, wawancara dan pengamatan langsung, serta tahap penilaian akhir, terpilih enam Provinsi terbaik.

2. Tim Pelaksana melaporkan seluruh hasil penilaian kepada Tim Pengarah.

3. Tim Pengarah membahas dan menyampaikan hasil penilaian Tim Penilai Independen kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas menetapkan Pemenang 1,2, dan 3, serta Pemenang Harapan 1,2, dan 3 Pemerintah Provinsi dengan dokumen terbaik RKPD 2015.

Kabupaten/Kota:

1. Berdasarkan seluruh hasil penilaian Tim Penilai Teknis, Tim Penilai Utama dan Tim Penilai Independen di Provinsi, baik melalui Tahap I dan tahap II, dilaksanakan Penilaian Akhir di Pusat oleh Tim Pelaksana Anugerah Pangripta Nusantara 2015 melalui verifikasi/wawancara langsung terhadap 33 RKPD kabupaten/kota.

2. Tim Pelaksana melaporkan seluruh hasil penilaian kepada Tim Pengarah.

3. Tim Pengarah membahas dan menyampaikan hasil penilaian Tim Penilai Independen kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

4. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas menetapkan Pemenang 1,2, dan 3, serta Pemenang Harapan 1,2, dan 3 Pemerintah Kabupaten/Kota dengan dokumen terbaik RKPD 2015.

(16)

9

1.11 Waktu Kegiatan

Jadwal kegiatan penilaian adalah sebagai berikut:

Tabel 2-1Jadwal Pelaksanaan Anugerah Pangripta Nusantara 2015

NO WAKTU KEGIATAN URAIAN

1 M1-M2 Feb Persiapan Tim Pelaksana Laporan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas

2 Identifikasi TPI, TPU, dan TPT

3 Penetapan SK Tim Penyelenggara APN 2015

4 M2 Feb

Rancangan Indikator/Kriteria & Mekanisme Penilaian

5 Kesepakatan/Penetapan Indikator/Kriteria &

Mekanisme Penilaian

6 M2-M3 Feb Penyusunan Buku Pedoman untuk provinsi

7 Diskusi dengan TPI, TPU, dan TPT

8 M4 Feb Pengumpulan dokumen Pengumpulan Dokumen RKPD Provinsi 2015 9 M1 Mar Sosialisasi Sosialisasi prosedur penilaian kepada provinsi

10 Penilaian Tahap I

prov/kab/kota

Penilaian Dokumen RKPD Provinsi oleh TPT Pusat Penilaian Dokumen RKPD Kab/Kota oleh TPT Provinsi

11

12 M2-M3 Mar Penilaian Tahap II prov/kab/kota

Penilaian Provinsi oleh TPU dan TPI Pusat (kunjungan lapangan)

13 Penilaian Kab/Kota oleh TPU dan TPI Provinsi

14 M3 Mar Penyampaian hasil provinsi Penyampaian hasil penilaian Tahap I dan Tahap II (Surat Kepala Bappeda Provinsi) dilengkapi dengan RKPD kab/kota nominasi provinsi 15 M4 Mar Penilaian Tahap III kab/kota Penilaian kab/kota oleh TPT Pusat 16 Penilaian Tahap III prov Penilaian provinsi oleh TPU dan TPI Pusat

(Jakarta)

17 M1-M2 Apr Penilaian Tahap IV kab/kota Penilaian kab/kota oleh TPU dan TPI Pusat (Jakarta)

18 M3 Apr Penetapan pemenang Penetapan Pemenang prov/kab/kota oleh TPI dan TPU Pusat (Jakarta)

19 M1-M3 Apr Penyiapan penghargaan Penyiapan trofi dan plakat

20 M3 Apr Pengumuman pemenang Penyerahan trofi dan plakat APN 2015 (Musrenbangnas RKP 2016)

(17)

10

Bab 2

Penilaian RKPD Provinsi 2015

Pada penilaian provinsi, dokumen rencana pembangunan yang dinilai adalah dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi yang berlaku secara sah baik dalam bentuk Peraturan Daerah. Kemudian informasi lain berkaitan dengan APN 2015 disosialisasikan kepada 34 Provinsi di Indonesia pada “Sosialisasi Mekanisme dan Kriteria Penilaian Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015” yang dilaksanakan pada 2 Maret 2015 di Ruang SG 1 dan 2 Bappenas, Jakarta. Pada kegiatan tersebut provinsi peserta APN 2015 diberikan penjelasan tentang seluruh hal yang berkaitan dengan mekanisme penilaian dokumen RKPD dan kriteria penilaian RKPD, materi ini disampaikan oleh Ketua Tim Penilai Utama dan Ketua Tim Penilai Teknis.

2.1 Penilaian Tahap I

Untuk memulai penilaian Tahap I, Bappeda Provinsi diminta untuk mengirimkan dokumen RKPD untuk dinilai dan RPJMD sebagai dokumen pendukung kepada Sekretariat APN 2015 dalam bentuk softcopy dan hardcopy. Pengumpulan dokumen ini dimulai pada minggu pertama bulan Maret bertepatan dengan “Sosialisasi Mekanisme dan Kriteria Penilaian Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015”. Dalam surat undangan yang didistribusikan kepada seluruh pemerintah provinsi, seluruh provinsi diminta untuk membawa kelengkapan dokumen. Pada tanggal 4 Maret 2015, seluruh dokumen dari 32 provinsi selesai dikumpulkan pada tanggal 4 Maret 2015.

Dokumen-dokumen tersebut kemudian didistribusikan kepada Tim Penilai Teknis (TPT) untuk dinilai pada penilaian Tahap I. Kriteria-kriteria penilaian yang digunakan untuk menilai RKPD adalah: (1) Keterkaitan; (2) Konsistensi; (3) Kelengkapan dan Kedalaman; dan (4) Keterukuran.TPT penilai dokumen berjumlah 24 orang yang terdiri dari Pejabat Eselon III dan Pejabat Fungsional Perencana Pertama, Muda dan Madya. Setiap TPT menilai empat sampai dengan lima dokumen RKPD Provinsi. Penilaian dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret, tepat setelah sosialisasi kepada provinsi selesai dilaksanakan.

Setelah seluruh TPT mengumpulkan hasil penilaian dokumen RKPD Provinsi kepada sekretariat, dilakukan pertemuan seluruh TPT dalam rangka memverifikasi hasil penilaian Tahap I pada 6 Maret 2015 yang dipimpin oleh Ketua Tim Penilai Teknis dan dihadiri oleh Tim Penilai Teknis serta sekretariat APN 2015. Verifikasi ini dilaksanakan guna untuk memeriksa hasil penilaian setiap dokumen RKPD Provinsi yang dinilai oleh tiga orang TPT. Pertemuan ini menghasilkan peringkat provinsi sementara dari hasil penilaian dokumen Tahap I. Berikut urutan provinsi pada penilaian tahap I.

(18)

11 Tabel 2-1

Urutan Provinsi Terbaik, Hasil Penilaian Tahap I APN Provinsi 2015

No. PROVINSI No. PROVINSI

1 Daerah Istimewa Yogyakarta 18 Kalimantan Tengah

2 Jawa Tengah 19 B a l i

3 Sulawesi Tengah 20 Sulawesi Selatan

4 Gorontalo 21 Banten

5 Aceh 22 Maluku Utara

6 Kalimantan Timur 23 Nusa Tenggara Timur

7 Jawa Barat 24 R i a u

8 Jawa Timur 25 Kepulauan Riau

9 Sumatera Utara 26 Maluku

10 Sumatera Selatan 27 Lampung

11 DKI Jakarta 28 Kalimantan Barat

12 Sulawesi Utara 29 Jambi

13 Sumatera Barat 30 Bengkulu

14 Nusa Tenggara Barat 31 Sulawesi Barat 15 Kepulauan Bangka Belitung 32 Kalimantan Utara 16 Sulawesi Tenggara 33 Papua

17 Kalimantan Selatan 34 Papua Barat

Hasil penilaian Tahap I dilaporkan di Rapat Penentuan Provinsi Nominasi Penilaian Tahap II yang dilaksanakan pada 12 Maret 2015 di Ruang SG 5 Bappenas, Jakarta. Rapat ini dihadiri oleh TPU dan TPI. Ketua TPTmelaporkan hasil penilaian Tahap I dan memberikan rekomendasi kepada TPU dan TPI untuk provinsi-provinsi yang akan dinominasikan. Pada rapat tersebut TPU dan TPI memberikan pandangan mereka masing-masing mengenai hasil penilaian Tahap I dan mempertimbangkan tentang rekomendasi-rekomendasi yang diusulkan oleh TPT. Setelah seluruh Tim Penilai Pusat (TPI , TPU dan TPT) sepakat akhirnya provinsi nominasi untuk penilaian Tahap II berjumlah 17 Provinsi.

Tabel 2-2

Provinsi Nominasi Pada Penilaian Tahap II APN Provinsi 2015

No. PROVINSI No. PROVINSI

1 Daerah Istimewa Yogyakarta 10 Sumatera Selatan

2 Jawa Tengah 11 DKI Jakarta

3 Sulawesi Tengah 12 Sulawesi Utara

4 Gorontalo 13 Sumatera Barat

5 Aceh 14 Nusa Tenggara Barat

6 Kalimantan Timur 15 Kepulauan Bangka Belitung

7 Jawa Barat 16 Sulawesi Tenggara

8 Jawa Timur 17 Kalimantan Selatan

(19)

12

Hasil penilaian Tahap I ini disahkan oleh Ketua TPT dan diserahkan kepada Ketua TPU dan Ketua TPI. Setelah menyepakati hasil penilaian Tahap I dan provinsi nominasi untuk penilaian tahap II, Ketua TPU sebagai pemimpin rapat membahas mengenai persiapan penilaian Tahap II serta menjelaskan kembali tentang mekanisme dan kriteria untuk penilaian Tahap II. Penilaian Tahap II dilaksanakan pada minggu ketiga Maret 2015.

2.2 Penilaian Tahap II

Pada tahap ini penilaian diakukan oleh TPI dan TPU. Tugas dari kedua tim tersebut adalah memverifikasi proses penyusunan dokumen RKPD Provinsi Tahun 2015 dengan kunjungan langsung ke Bappeda di provinsi-provinsi nominasi. Penilaian Tahap II ini bersamaan dengan dilangsungkannya Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) dan Forum Konsultasi Provinsi, maka tahap ini dilaksanakan pada minggu ketiga Maret sampai dengan minggu pertama April. TPU yang juga pejabat struktural berkontribusi pada dua kegiatan tersebut sehingga jadwal kunjungan lapangan harus disesuaikan kembali dengan TPI dan Bappeda Provinsi tujuan.

Setiap provinsi diverifikasi oleh masing-masing satu TPI dan satu TPU, serta didampingi oleh satu TPT sebagai asisten, rombongan yang melakukan penilaian di provinsi ini dapat disebut Tim Peniai Pusat. Proses penentuan provinsi mana yang akan dikunjungi oleh Tim Penilai Pusat adalah dengan secara acak, dengan tujuan menghindari kesubjektifitasan dalam menilai.

Dalam penilaian tahap II ini ada lima parameter yang menjadi patokan untuk menilai, adapun kelima paramater adalah sebagai berikut: (1) Dari Bawah (Bottom-up); (2) Dari Atas (Top-down); (3) Teknokratik; (4) Politik; dan (5) Inovasi.TPU dan TPI melakukan penilaian terhadap Bappeda Provinsi nominasi dalam forum Focus Group Discussion (FGD). Dalam forum ini Tim Penilai Pusat memverifikasi proses penyusunan RKPD Provinsi dengan berpegang pada lima paramater yang sudah dijabarkan diatas.

Pemangku kepentingan di tiap provinsi yang turut berperan dalam proses penyusunan dokumen RKPD Provinsi diundang hadir di dalam FGD. Contoh stakeholders tersebut adalah Organisasi Masyarakat, Media, Pegawai Swasta, SKPD dan Bappeda Kabupaten/Kota, Akademisi dan anggota DPRD. Para stakeholders ini membantu Bappeda Provinsi menjelaskan proses penyusunan dokumen perencanaan untuk provinsi yang bersangkutan. Forum FGD diselenggarakan oleh Bappeda selama dua jam.

Setelah 17 provinsi nominasi diverifikasi oleh Tim Penilai Pusat, dilaksanakan Rapat Konsolidasi Hasil Penilaian Tahap II Provinsi pada tanggal 6 April 2015 di Bappenas. Rapat tersebut dihadiri oleh TPI dan TPU dan TPT yang hadirpada Tahap II. Sistem pembahasan penilaian yang digunakan adalah dengan menyepakati nilai untuk setiap parameter dan indikator, dimana TPI dan TPU yang menilai di satu provinsi harus menyepakati hasil penilaian mereka. Apabila nilai TPI dan TPU berbeda pada indikator tertentu maka dalam diskusi diputuskan nilai yang disepakati.

Pembahasan dan konsolidasi hasil penilaian Tahap II APN 2015 menghasilkan urutan sementara provinsi nominasi. Hasil ini disahkan oleh Ketua TPI. Berikut 17 provinsi nominasi penilaian Tahap III.

(20)

13 Tabel 2-3

Provinsi Nominasi Pada Penilaian Tahap III APN Provinsi 2015

NO PROVINSI NO PROVINSI

1 Daerah Istimewa Yogyakarta 10 Sumatera Selatan 2 Kalimantan Timur 11 Sulawesi Tengah

3 Gorontalo 12 Sumatera Barat

4 Jawa Timur 13 Sumatera Utara

5 Aceh 14 Nusa Tenggara Barat

6 Sulawesi Utara 15 Kalimantan Selatan

7 Jawa Barat 16 Jawa Tengah

8 DKI Jakarta 17 Sulawesi Tenggara

9 Kepulauan Bangka Belitung 2.2.12.2.2

2.3 Penilaian Tahap III

Penilaian Tahap III Provinsi dilaukan pada tanggal 9-10 April 2015. Pada tahap ini Bappeda Provinsi diundang ke Kementerian PPN/Bappenas untuk presentasi dan wawancara mengenai dokumen RKPD. Parameter penilaian adalah parameter penilaian Tahap I dan IIditambah dengan parameter tampilan presentasi dan parameter kemampuan presentasi dan penguasaan materi.

Proses penilaian Tahap III ini dilakukan secara paralel di tiga ruangan berbeda. Tim Penilai Pusat yang menilai adalah TPIdan TPU. TPI dan TPU dibagi ke dalam tiga ruangan penilaian. Di setiap ruangan satu orang TPT bertugas sebagai notulen. Berikut jadwal penilaian tahap III Provinsi.

Tabel 2-4

Jadwal Hari Pertama Penilaian Tahap III APN Provinsi 2015

Waktu Ruang 204 Ruang Utama I Ruang Utama II

10.00-11.30 DI Yogyakarta Jawa Barat Jawa Timur

11.30-13.00 ISHOMA

13.00-14.30 NTB Sulawesi Tengah Sumatera Selatan

15.00-16.30 Sumatera Barat DKI Jakarta

Tabel 2-5

Jadwal Hari Kedua Penilaian Tahap III APN Provinsi 2015

Waktu Ruang 204 Ruang Utama I Ruang Utama II

8.00-9.30 Sulawesi Utara Sumatera Utara Gorontalo 9.45-11.15 Kalimantan Timur Kalimantan Selatan Jawa Tengah

ISHOMA

(21)

14

Sidang penentuan Pemenang Anugerah Pangripta Nusantara 2015 Provinsi dilaksanakan pada 14 April 2015 dan dihadiri oleh TPI dan TPU. Sidang ini bertujuan untuk memverifikasi nilai penilaian Tahap III, serta mensahkan pemenang Anugerah Pangripta Nusantara 2015. Sidang ini menghasilkan tujuh provinsi pemenang yang dibagi kedalam tiga kategori yaitu Kategori Provinsi Terbaik I, II, III; Kategori Provinsi Harapan I, II, III; dan kategori penghargaan khusus yaitu Penghargaan Peningkatan Kualitas RKPD. Adapun ketujuh pemenang tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2-6

Provinsi Pemenang, Hasil Gabungan Penilaian Tahap I, II dan III APN Provinsi 2015

NO PROVINSI PEMENANG

1 Daerah Istimewa Yogyakarta Provinsi Terbaik I 2 Kalimantan Timur Provinsi Terbaik II

3 Jawa Barat Provinsi Terbaik III

4 Jawa Timur Provinsi Harapan I

5 Aceh Provinsi Harapan II

6 Sulawesi Utara Provinsi Harapan III

7 Kalimantan Selatan Provinsi dengan Peningkatan Kualitas RKPD

Hasil keseluruhan penilaian Anugerah Pangripta Nusantara 2015 ini disahkan oleh Ketua Tim Penilai Independen dan dilaporkan kepada Deputi Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan dan Sekretaris Kementerian PPN/Sekretaris Utama Bappenas.Penyerahan Anugerah Pangripta Nusantara 2015 dilakukan pada Musyawarah Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) pada 29 April 2015 di Ruang Birawa, Hotel Bidakara, Jakarta. Anugerah diserahkan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas.

(22)

15

Bab 3

Penilaian RKPDKabupaten/Kota 2015

Penilaian RKPD Kabupaten/Kota tahun 2015 dilaksanakan melalui empat tahap penilaian, yang terdiri dari Penilaian Tahap I dan II oleh Tim Penilai Provinsi serta Penilaian Tahap III dan IV oleh Tim Penilai Pusat. Proses penilaian APN Kabupaten/Kota tahun 2015 dimulai setelah dilaksanakannya Sosialisasi APN 2015 pada Tanggal 2 Maret 2015 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas. Pelaksanaan penilaian di daerah berlangsung hingga tanggal 25 Maret 2015. Kabupaten/Kota terbaik dari masing-masing Provinsi dinilai kembali oleh Tim Penilai Pusat. Dari 33 provinsi (kecuali DKI Jakarta), 28 provinsi mengirimkan perwakilannya untuk memasuki Penilaian Tahap III. Provinsi Lampung, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Papua, dan Papua Barat, tidak mengirimkan wakil kabupaten/kota untuk dinilai oleh Tim Penilai Pusat. Penilaian Tahap III ini menghasilkan 18 Kabupaten/Kota terbaik yang memasuki penilaian Tahap IV, hingga pada akhirnya terpilih 6 Kabupaten/Kota Terbaik dan Harapan. Berikut proses penilaian APN Kabupaten/Kota 2015.

3.1 Penilaian Tahap I dan II

Penilaian Tahap I dan II APN Kabupaten/Kota tahun 2015 ini dilaksanakan oleh Tim Penilai Provinsi yang dibentuk oleh masing-masing provinsi. Tim Penilai Provinsi ini bertugas untuk melakukan penilaian kepada Kabupaten/Kota yang terdapat di wilayahnya. Adapun penilaian yang dilakukukan diantaranya Penilaian Tahap I: Penilaian Dokumen RKPD Kabupaten/Kota tahun 2015 serta Penilaian Tahap II: Verifikasi Proses Penyusunan Dokumen RKPD Kabupaten/Kota tahun 2015. Waktu Penilaian Tahap I dilaksanakan pada minggu pertama Bulan Maret, sementara Penilaian Tahap II dilaksanakan pada minggu kedua hingga minggu keempat Bulan Maret.

Penilaian Tahap I: Dokumen RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2015 dinilai dengan empat parameter: (1) keterkaitan; (2) konsistensi; (3) kelengkapan dan kedalaman; (4) keterukuran. Sementara Penilaian Tahap II: Dalam Verifikasi Proses Penyusunan Dokumen RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2015 lima parameter penilaian yang digunakan adalah: (1) Proses Perencanaan dari Bawah (bottom-up); (2) Proses Perencanaan dari Atas (top-down); (3) Proses Perencanaan Teknokratik; (4) Proses Perencanaan Politik; dan (5) Inovasi.

Tabel 3-1

Kabupaten Kota Terbaik dari Masing-Masing Provinsi, Hasil Penilaian Tahap I dan II APN Kabupaten/Kota 2015

No. KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Aceh Barat Aceh

2 Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara

3 Kab. Pesisir Selatan Sumatera Barat

4 Kab. Siak R i a u

5 Kab. Tanjung Jabung Timur Jambi

6 Kab. Muara Enim Sumatera Selatan

(23)

16

No. KABUPATEN/KOTA PROVINSI

8 ... Lampung

9 Kab. Bangka Kepulauan Bangka Belitung

10 Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau

11 ... DKI Jakarta

12 Kab. Bekasi Jawa Barat

13 Kota Magelang Jawa Tengah

14 Kab. Sleman DI Yogyakarta

15 Kab. Banyuwangi Jawa Timur

16 Kota Cilegon Banten

17 Kab. Karangasem B a l i

18 Kab. Lombok Utara Nusa Tenggara Barat

19 Kab. Flores Timur Nusa Tenggara Timur

20 Kota Pontianak Kalimantan Barat

21 Kab. Lamandau Kalimantan Tengah

22 Kab. Tanah Bumbu Kalimantan Selatan

23 Kota Bontang Kalimantan Timur

24 ... Kalimantan Utara

25 Kab. Minahasa Tenggara Sulawesi Utara

26 Kab. Tojo Una-Una Sulawesi Tengah

27 Kab. Wajo Sulawesi Selatan

28 Kab. Wakatobi Sulawesi Tenggara

29 Kab. Gorontalo Gorontalo

30 ... Sulawesi Barat

31 Kab. Maluku Tengah Maluku

32 Kab. Halmahera Selatan Maluku Utara

33 ... Papua

34 ... Papua Barat

3.2 Penilaian Tahap III

Penilaian Tahap III merupakan Penilaian Dokumen RKPD Kabupaten/Kota Tahun 2015 yang dilaksanakan oleh TPTdi Kementerian PPN/Bappenas. Ke-28 RKPD Kabupaten/Kota ini dinilai oleh tiga orang TPT yang berbeda, dengan jumlah total TPT sebanyak 27 orang. Penilaian di tahap ini dilakukan dengan menggunakan empat parameter, diantaranya (1) keterkaitan; (2) konsistensi; (3) kelengkapan dan kedalaman; (4) keterukuran. Penilaian Tahap III ini memiliki bobot penilaian sebesar 40%. Para TPT memiliki waktu dua minggu dalam melaksanakan Penilaian Tahap II ini yaitu sejak minggu keempat Bulan Maret hingga Minggu Pertama Bulan April.

Hasil Penilaian Tahap III ini ditetapkan pada Rapat Penetapan Nominasi Tahap IV APN Kabupaten/Kota 2015 yang dilaksanakan pada tanggal 6 April 2015. Adapun rapat tersebut

(24)

17

menentukan 18 Kabupaten/Kota terbaik yang masuk dalam nominasi Penilaian Tahap IV APN Kabupaten/Kota 2015, yaitu sebagai berikut.

Tabel 3-2

18 Kabupaten/Kota Terbaik, Hasil Penilaian Tahap III APN Kabupaten/Kota 2015

No. KABUPATEN/KOTA PROVINSI

1 Kab. Aceh Barat Aceh

2 Kab. Siak R i a u

3 Kab. Tanjung Jabung Timur Jambi

4 Kab. Muara Enim Sumatera Selatan

5 Kab. Bengkulu Utara Bengkulu

6 Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau

7 Kota Magelang Jawa Tengah

8 Kab. Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

9 Kab. Banyuwangi Jawa Timur

10 Kota Cilegon Banten

11 Kab. Lombok Utara Nusa Tenggara Barat

12 Kab. Lamandau Kalimantan Tengah

13 Kab. Tanah Bumbu Kalimantan Selatan

14 Kota Bontang Kalimantan Timur

15 Kab. Tojo Una-Una Sulawesi Tengah

16 Kab. Wajo Sulawesi Selatan

17 Kab. Maluku Tengah Maluku

18 Kab. Halmahera Selatan Maluku Utara

3.3 Penilaian Tahap IV

Penilaian Tahap IV ini dilakukan dengan mengundang 18 Bappeda Kabupaten/Kota untuk presentasi dan wawancara Proses Penyususnan RKPD Kabupaten/Kota di hadapan TPU dan TPI. Penilaian dilaksanakan dengan sebelas parameter yang merupkan parameter gabungan dari Penilaian Tahap I yang terdiri dari: (1) keterkaitan; (2) konsistensi; (3) kelengkapan dan kedalaman; (4) keterukuran, kiriteria penilaian Tahap II yang terdiri dari: (1) Proses Perencanaan dari Bawah (bottom-up); (2) Proses Perencanaan dari Atas (top-down); (3) Proses Perencanaan Teknokratik; (4) Proses Perencanaan Politik; dan (5) Inovasi. Dan penilaian teknis yaitu: (1) Tampilan dan Materi Presentasi; (2) Kemampuan Presentasi dan Penguasaan Materi.

Pelaksanaan Penilaian Tahap IV ini dilaksanakan pada tanggal 13 dan 14 April 2015 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas. Proses Penilaian Tahap IV dilaksanakan secara paralel di tiga ruangan yang berbeda. Di masing – masing ruangan terdapat TPI yang bertugas memberikan nilai untuk Bappeda Kabupaten/Kota dan TPU yang bertugas memandu jalannya diskusi pada saat sesi presentasi dan wawancara dari Bappeda Kabupaten/Kota. Berikut jadwal pelaksanaan Penilaian Tahap IV APN Kabupaten/Kota 2015.

(25)

18 Tabel 3-3

Jadwal Hari Pertama Penilaian Tahap IV Kabupaten/Kota

Waktu Ruang 204 Ruang Utama I Ruang Utama II

9.00-10.30 Kab. Lombok Utara Kab. Aceh Barat Kab. Banyuwangi 11.00-12.30 Kab. Bengkulu Utara Kab. Siak Kab. Lamandau

12.30-13.30 ISHOMA

13.30-15.00 Kab. Tojo Una-Una Kab. Tanjung Jabung Timur Kota Bontang

Tabel 3-4

Jadwal Hari Kedua Penilaian Tahap IV Kabupaten/Kota

Waktu Ruang 204 Ruang 203 Ruang Utama II

9.00-10.30 Kota Magelang Kab. Sleman Kab. Maluku Tengah 11.00-12.30 Kota Tanjungpinang Kab. Tanah Bumbu Kab. Wajo

12.30-13.30 ISHOMA

13.30-15.00 Kota Cilegon Kab. Halmahera Selatan Kab. Muara Enim

Penilaian Tahap IV ini memiliki bobot penilaian 60%. Hasil gabungan penilaian III dan IV oleh Tim Penilai Pusat ini menghasilkan tiga Kabupaten/Kota Terbaik dan tiga Kabupaten/Kota Harapan, yaitu Kabupaten/Kota Terbaik I, II, IIIdan Kabupaten/Kota Harapan I, II, III. Kabupaten/Kota Pemenang ini ditetapkan melalui Sidang Penentuan Pemenang APN 2015 yang dilaksanakan pada 14 April 2015 dan dihadiri oleh TPU dan TPI.

Tabel 3-5

Kabupaten/Kota Pemenang, Hasil Gabungan Penilaian Tahap III dan IV APN Kabupaten/Kota 2015

No. Kabupate/Kota Provinsi Pemenang

1 Kab. Aceh Barat Aceh Kabupaten Terbaik I

2 Kab. Sleman DI Yogyakarta Kabupaten Terbaik II

3 Kab. Muara Enim Sumatera Selatan Kabupaten Terbaik III 4 Kab. Lombok Utara Nusa Tenggara Barat Kabupaten Harapan I

5 Kab. Siak Riau Kabupaten Harapan II

(26)

19

Bab 4

Penganugerahan Pangripta Nusantara 2015

Acara puncak Penyerahan Anugerah Pangripta Nusantara 2015 adalah pengumuman pemenang dan pemberian penghargaan kepada daerah yang mendapatkan hasil penilaian terbaik. Pada tahun 2015 ini. Penyerahan Anugerah Pangripta Nusantara diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian acara pembukaan Musrenbangnas 2015 yang diselenggarakan pada tanggal 29 April 2015 dan bertempat di Ruang Birawa Hotel Bidakara Jakarta.

Gambar 4-1

Suasana Pembukaan Musrenbangnas 2015 oleh Presiden Republik Indonesia

Penyerahan Anugerah Pangripta Nusantara 2015 diawali dengan pemutaran video mengenai tujuan dan juga proses penilaian disertai dengan pengenalan tim penilai independen dan juga penjelasan singkat mengenai parameter dan indikator penilaian. Setelah pemutaran video, acara dilanjutkan dengan pengumuman untuk daerah yang mendapatkan penilaian terbaik dimulai dari kategori provinsi dan dilanjutkan dengan kategori kabupaten/kota. Secara simbolis, daerah yang mendapatkan penilaian terbaik mendapat penghargaan berupa trofi dan sertifikat dari Menteri PPN/ Kepala Bappenas. Trofi dan sertifikat diserahkan langsung oleh Menterin PPN/Kepala Bappenas kepada Pemimpin Daerah (gubernur atau perwakilannya untuk kategori provinsi, serta bupati/wali kota atau perwakilannya untuk kategori kabupaten/kota).

4.1 Trofi Anugerah Pangripta Nusantara 2015

Trofi yang diberikan tahun ini memiliki makna perlambangan pertumbuhan ekonomi yang meningkat di lima wilayah kepulauan besar yang disatukan dalam Negara Republik Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat digambarkan dalam bentuk badan trofi yang membesar dari bagian dasar menuju bagian atas trofi. Lima pancang yang mengelilingi badan trofi melambangkan lima wilayah

(27)

20

kepulauan besar di Indonesian. Pancang-pancang tersebut disatukan oleh cincin yang melambangkan persatuan dalam Negara Republik Indonesia.

Gambar 4-2

Salah Satu Trofi Anugerah Pangripta Nusantara 2015

Trofi ini diproduksi dalam 3 spesifikasi yang berbeda disesuaikan dengan kategori pemenang. Untuk daerah yang mendapat penghargaan terbaik I hingga terbaik III, mendapatkan trofi yang memiliki ukuran paling tinggi yaitu 33cm. Badan trofi terbuat dari tembaga dan dilapis dengan lapisan tembaga. Dasar piala menggunakan bahan kayu mahoni dengan dua sisinya dilekatkan plat logam bertuliskan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Nasional Republik Indonesia pada sisi sebelah kanan, dan pada sisi sebelah kiri bertuliskan Anugerah Pangripta Nusantara serta nama daerah yang mendapat penghargaan beserta kategorinya. Untuk daerah yang mendapat penghargaan terbaik I, mendapatkan trofi yang memiliki pancang berlapis emas. Trofi dengan pancang berlapis perak diberikan kepada daerah yang mendapatkan penghargaan terbaik II, dan daerah yang mendapatkan penghargaan terbaik III diberikan trofi dengan pancang berlapis perunggu.

Daerah yang mendapatkan penghargaan harapan I-III, diberikan trofi dengan ukuran 29cm. Bahan dan lapisan trofi sama dengan trofi yang diberikan untuk dearah terbaik I-III, begitu juga dengan urutan hirarki pemenang dan bahan lapisan cincin trofinya. Pada tahun ini terdapat satu penghargaan khusus yaitu Penghargaan Peningkatan Kualitas RKPD yang diberikan untuk kategori provinsi. Pemenang penghargaan ini mendapatkan trofi dengan ukuran 25 cm dengan lapisan cincin berwarna emas. Trofi ini diberikan menggunakan kotak beludru berwarna hitam. Selain kotak beludru, diberikan juga kotak akrilik yang dapat digunakan apabila trofi tersebut akan dipajang

(28)

21 Gambar 4-3

Kotak Akrilik dan Kotak Beludru Trofi Anugerah Pangripta Nusantara 2015

4.2 Sertifikat Anugerah Pangripta Nusantara 2015

Sertifikat diserahkan kepada seluruh pemenang serta finalis APN 2015 dan ditandatangani langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Selain diberikan kepada daerah, sertifikat ini pun diberikan kepadatim pelaksana acara dan TPI, TPU, serta TPT.

Sertifikat APN 2015 dicetak di atas kertas berbahan concorde dengan beberapa bagian menggunakan cetak poly timbul warna emas. Untuk daerah yang berhasil menjadi pemenang dan finalis, sertifikat ini diberikan menggunakan tabung beludru hitam ditambah dengan Surat Keputusan Menteri bagi daerah yang mendapatkan penghargaan. Untuk sertifikat bagi tim pelaksana acara dan tim penilai, diberikan menggunakan stop map batik berbahan kertas karton.

(29)

22 Gambar 4-4

Sertifikat untuk Tim Penilai Anugerah pangripta Nusantara 2015

Gambar 4-5

Sertifikat Untuk Daerah yang Menjadi Finalis Anugerah Pangripta Nusantara 2015

4.3 Video Pendek dan Bahan Tayang Pengumuman Pemenang Anugerah Pangripta

Nusantara 2015

Sebagai pengantar Pemberian Anugerah Pangripta Nusantara 2015, dipaparkan penjelasan singkat mengenai latar belakang dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, selain itu dipaparkan juga mengenai proses penilaian serta kriteria-kriteria penilaian beserrta dengan sekilas profil tim penilai independen. Paparan ini dibuat dalam bentuk video pendek dengan durasi 3 menit 45 detik. Proses pembuatan video dilaksanakan oleh tim khusus dari TVRI dan didampingi oleh sekretariat APN 2015

(30)

23

sebagai supervisor. Setelah video pendek ini rampung diputar, dilanjutkan dengan pengumuman pemenang yang dibacakan oleh pembawa acara diiringi dengan bahan tayang sebagai latar yang dibuat dalam bentuk presentasi power point oleh Sekretariat APN 2015.

Gambar 4-6

Screenshoot Video Pendek Anugerah Pangripta Nusantara 2015

Gambar 4-7

Screenshoot Presentasi Pengumuman Daerah yang Mendapatkan Anugerah Pangripta Nusantara 2015

(31)

24

Bab 5

Evaluasi Pelaksanaan Anugerah Pangripta Nusantara 2015

Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan Anugerah Pangripta Nusantara Tahun 2015, terdapat beberapa evaluasi baik dari sisi persiapan maupun pelaksanaan. Evaluasi ini merupakan bahan pembelajaran agar pelaksanaan Anugerah Pangripta Nusantara semakin baik di masa yang akan datang. Evaluasi APN 2015 ini mencakup evaluasi persiapan, pelaksanaan Penilaian Provinsi dan Kabupaten/kota, serta pemberian penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara pada rangkaian acara Musrenbangnas 2015.

5.1 Persiapan

A. Keputusan Pelaksanaan APN

Keputusan pelaksanaan APN sebaiknya ditetapkan lebih awaldan terpisah dengan jadwal persiapan pelaksanaan Rangkaian Musrenbangnas. Penjadwalan terpisah (lebih dahulu) dari Musrenbangnas akan mempermudah koordinasi dengan pemerintah daerah dan tidak akan bertabrakan dengan jadwal Musrenbang di daerah.

B. Waktu persiapan

Waktu persiapan sebaiknya lebih panjang. Persiapan Kegiatan APN 2015 dimulai pada minggu pertama pada Bulan Februari dengan target Penyerahan Anugerah pada acara Musrenbangnas 2015 yang setiap tahunnya diselenggarakan pada minggu keempat Bulan April. Jadwal yang cukup panjang sangat penting agar setiap tahap dapat dilaksanakan dengan baik. Waktu persiapan dapat dimulai segera setelah Bulan Juni, saat pemerintah daerah telah selesai menetapkan RKPD-nya.

C. Pelatihan bagi TPT

Untuk menjamin kesamaan pemahaman antarTPT, diperlukan pelatihan bagi TPT untuk memahami seluruh proses pelaksanaan penilaian, parameter dan indikator, serta proses operasional pelaksanaan kebijakan. Pelatihan bagi TPT ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi TPT dalam menilai Dokumen RKPD baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Selain itu disarankan agar komposisi TPT berasal dari seluruh kedeputian di Kementerian PPN/Bappenas. D. Jumlah Nominasi dan Pemenang

Jumlah nominasi dan pemenang sebaiknya ditetapkan sejak awal sehingga dapat ditentukan jumlah TPI dan TPU yang ideal untuk mendukung proses penilaian Tahap II dan Tahap III untuk penilaian provinsi dan Tahap IV untuk penilaian kabupaten/kota. Penetapan jumlah nominasi dan pemenang sejak awal juga akan sangat membantu mempercepat proses pencetakan piagam dan trofi. Kepastian jumlah ini juga penting bagi pemerintah daerah yang mengikuti seluruh proses kompetisi ini.

(32)

25 E. Pedoman Pelaksanaan

Pedoman penilaian dan pelaksanaan selain memuat informasi yang lengkap dan detail, seperti penjelasan setiap tahapan penilaian serta masing-masing parameter dan indikator, perlu menyajikan informasi mengenai jumlah nominasi dan pemenang.

F. Tim Sosialisasi

Dibutuhkan Tim Sosialisasi APN ke daerah. Sosialisasi di daerah dengan mengundang seluruh kabupaten/kota di satu provinsi sangat penting untuk dilaksanakan, agar pemerintah daerah dapat bersiap lebih baik, baik sebagai peserta maupun sebagai tim penilai provinsi. Tim ini dapat terdiri dari TPT dan TPU. Diharapkan dengan sosialisasi ini pertisipasi provinsi dan kabupaten/kota dalam APN akan meningkat. Selain itu tim sosialisasi juga diharapkan dapat memberikan bimbingan teknis kepada provinsi yang tidak berpartisipasi dalam APN Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2015 ini.

5.2 Penilaian RKPD Provinsi

Tahap-tahap penilaian dokumen RKPD Provinsi telah dilaksanakan dengan baik dan sudah menghasilkan pemenang untuk setiap kategori. Namun terdapat beberapa evaluasi dari sisi pelaksanaan penilaian ini, sebagai berikut.

5.2.1 Keikutsertaan provinsi.

Pada penilaian APN tahun ini masih terdapat beberapa provinsi yang tidak ikut serta antara lain, Provinsi Papua Barat dan Provinsi Papua. Seluruh upaya sudah dilakukan untuk mendorong keikutsertaan dua provinsi tersebut, seperti mengirimkan undangan melalui fax atau surel dan melalui jaringan pribadi (pesan singkat dan telepon), namun pada akhirnya kedua provinsi tersebut akhirnya tidak berpartisipasi dalam APN.Sosialisasi APN sebaiknya ditargetkan untuk dilaksanakan di provinsi yang tidak ikut serta di dalam kategori provinsi dan provinsi yang tidak mengajukan kabupaten/kota sebagai perwakilan provinsi.

5.2.2 Penilaian RKPD Provinsi Tahap I.

A. Penentuan Parameter dan Indikator

Dalam menilai RKPD, dibutuhkan parameter dan indikator yang sesuai untuk mendukung peningkatan kualitas dokumen RKPD yang akan disusun pada tahun-tahun mendatang. Parameter dan indikator ini menjadi salah satu pertimbangan bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan perbaikan penyusunan RKPD-nya di periode perencanaan berikutnya. Diperlukan pengkajian lebih mendalam dalam penentuan parameter dan indikator APN yang lebih baik lagi di tahun mendatang.

B. Waktu Penilaian Tahap I

Waktu Penilaian Tahap I perlu diperpanjang karena dibutuhkan ketelitian untuk melihat apakah seluruh parameter dan indikator dipenuhi. Pada penilaian Tahap I Provinsi APN 2015 waktu penilaian cukup sempit sehingga TPT harus bekerja lebih keras untuk menilai empat sampai dengan lima dokumen RKPD dengan baik. Empat atau lima dokumen yang dibaca dalam satu

(33)

26

minggu cukup berat mengingat TPT juga memiliki tanggung jawab lain, termasuk di dalamnya untuk melakukan persiapan Musrenbagnas.

C. Evaluasi Naratif RKDP

Pada tahun ini, pembuatan evaluasi naratif umum untuk seluruh RKPD dilakukan oleh TPT setelah penyerahan trofi APN. TPT harus bekerja dua kali dalam mereview dokumen-dokumen RKPD, yaitu pada saat Penilaian Tahap I dan juga setelah penyerahan trofi APN. Untuk ke depan, dalam penilaian Tahap I TPT diharapkan melakukan penilaian dan juga sekaligus membuat evaluasi umum terhadap RKPD yang dinilai sebagai masukan bagi Pemda untuk dalam meningkatkan kualitas RKPD mereka dan juga sebagai bahan bagi TPU dan TPI dalam melakukan tinjauan lapangan (Penilaian RKPD Provinsi Tahap II).

D. Partisipasi TPT pada Sidang Verifikasi Tahap I

Partisipasi TPT pada Sidang Verifikasi Tahap I sangat rendah. Idealnya, sidang tersebut dihadiri oleh seluruh TPT dan dipimpin oleh Ketua TPT. Namun pada pelaksanaannya banyak TPT yang berhalangan hadir dalam sidang tersebut, karena kesibukan persiapan Rangkaian Musrenbangnas. Perubahan jadwal APN (sebelum persiapan Rangkaian Musrenbangnas) diharapkan dapat meningkatkan partisipasi.

5.2.3 Penilaian RKPD Provinsi Tahap II

A. Waktu Penilaian Tahap II

Waktu penilaian Tahap II perlu diperpanjang karena membutuhkan persiapan matang dan koordinasi yang sangat baik dengan pemerintah daerah pelaksana kegiatan. Dalam Tahap II ini, Tim Penilai Pusat harus melakukan kunjungan lapangan ke provinsi-provinsi nominasi. Pada Tahun 2015, total 17 provinsi nominasi yang harus dikunjungi oleh delapan tim TPU dan TPI. Disarankan jadwal kunjungan yang dapat mengakomodasi maksimal satu lokasi/TPU-TPI/minggu. Pembatasan satu lokasi per minggu untuk TPU dan TPI untuk mengantisipasi kesibukan di luar penilaian APN.

B. Percepatan Jadwal Proses Penilaian Tahap II

Proses penilaian Tahap II APN 2015 bertepatan dengan pelaksanaan Musrenbang Provinsi.Sebaiknya proses penilaian Tahap II diselesaikan sebelum rangkaian Musrenbang Provinsi di tiap provinsi.

C. Briefing TPT

Briefing TPT perlu dilaksanakan sebelum mendampingi TPI dan TPU ke lapangan mengingat cukup banyak kegiatan yang harus dilakukan oleh TPT. Pada periode kunjungan, TPT harusmerekam seluruh kegiatan penilaian dalam bentuk notulensi, foto dokumentasi dan rekaman suara. Selain itu, TPT juga bertanggung jawab untuk mengurus seluruh kebutuhan administrasi selama di daerah. Briefing dapat mempermudah penyampaian informasi kepada TPT agar teknis perekaman kegiatan dapat berjalan dengan baik.

(34)

27

5.2.4 Rangkaian Penilaian Dokumen RKPD Tahap III.

A. Waktu penilaian

Penilaian tahap III APN 2015 selesai pada minggu kedua bulan April bertepatan dengan awal rangkaian kegiatan Pra-Musrenbangnas dan Musrenbangnas yang dilaksanakan pada 29 April 2015. Waktu yang terlalu sempit untuk persiapan penyerahan Anugerah Pangripta Nusantara kepada pemenang pada saat Musrenbangnas. Sebaiknya penilaian Tahap III selesai dilaksanakan sebelum Musrenbangprov dan Rangkaian Musrenbangnas dimulai.

B. Teknis Penilaian

Presentasi dan wawancara Bappeda Provinsi tentang dokumen RKPD Provinsi adalah penilaiaan tahap terakhir. Pada tahap ini ruang presentasi dan wawancara dibagi menjadi tiga dan dilaksanakan dengan paralel selama dua hari. Untuk memaksimalkan proses penilaian dan agar diskusi lebih komprehensif, sebaiknya setiap provinsi nominasi dinilai di dalam satu ruangan oleh seluruh TPI dan TPU.

C. Briefing TPT (notulen)

TPT pada Penilaian Tahap III berperan sebagai perekam kegiatan presentasi dan wawancara dalam bentuk notulensi dan rekaman suara. Masih terdapat kekurangan dalam hal ini, oleh karena itu perlu dilaksanakan briefing kepada seluruh TPT perihal penilaian tahap III.

5.3 Penilaian RKPD Kabupaten/Kota

5.3.1 Penilaian Tahap I dan II:

A. Waktu Penilaian Tahap I dan II

Waktu penilaian Tahap I dan II oleh Tim Penilai Provinsi perlu diperpanjang. Dalam jadwal yang telah ditetapkan, Penilaian Tahap I dan II APN Kabupaten/Kota 2015 dimulai pada minggu pertama hingga minggu ketiga Bulan Maret 2015, dengan rincian: Penilaian Tahap I Tanggal 3-7 Maret 2015 dan Penilaian Tahap II Tanggal 9-20 Maret 2015. Surat pengajuan perwakilan kabupaten/kota terbaik dari masing-masing provinsike Kementerian PPN/Bappenas paling lambat diserahkan pada tanggal 23 Maret 2015. Pada pelaksanaannya, pada tanggal 23 Maret 2015 hanya sembilan provinsi yang mengirimkan surat pengajuan kabupaten/kota terbaik yang dinominasikan oleh provinsi untuk mengikuti APN 2015. Sebagian besar provinsi dapat menyerahkan surat pengajuan kabupaten/kota terbaik pada tanggal 27 Maret 2015. Untuk pelaksanaan APN selanjutnya, disarankan untuk memperpanjang waktu Penilaian Tahap I dan II APN Kabupaten/Kota selama empat minggu, yaitu satu minggu untuk Penilaian Tahap I dan tiga minggu untuk Penilaian Tahap II.

B. Pendampingan oleh Tim Penilai Pusat

Penilaian Tahap I dan II APN Kabupaten/Kota dilakukan oleh Tim Penilai Provinsi, dengan pemahaman yang berbeda. Untuk itu perlu dilakukan pendampingan oleh Tim Penilai Pusat dalam penilaian kabupaten/kota di daerah. Pendampingan dapat dilakukan secara langsung ataupun melalui pelatihan TPT Tim Penilai Provinsi oleh TPT Tim Penilai Pusat.

(35)

28

Pendampingan langsung dapat dilakukan untuk memastikan bahwa proses penilaian APN Tahap I dan II dilaksanakan sesuai dengan pedoman penilaian yang telah disosialisasikan sebelumnya.

C. Keikutsertaan Peserta

Proses penilaian RKPD Kabupaten/Kota Terbaik Provinsi tidak diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia. Pada Tahun 2015, lima provinsi tidak mengirimkan kabupaten/kota terbaik sebagai nominasi Penilaian Tahap III dan IV. Provinsi yang tidak mengirimkan perwakilannya adalah Provinsi (1) Lampung; (2) Kalimantan Utara; (3) Sulawesi Barat; (4) Papua; dan (5) Papua Barat. Hambatan yang dialami oleh provinsi bervariasi, antara lain: tidak adan TPI yang kompeten, dana APBD tidak mencukupi, dan keterlambatan sosialisasi penggunaan dana dekonsentrasi Bappenas.Tim Sosialisasi dari Kementerian PPN/Bappenas ke lima provinsi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi provinsi di tahun yang akan datang.

D. Perwakilan Kabupaten/Kota

Jumlah perwakilan kabupaten/kota di dalam proses penilaian oleh Tim Penilai Pusat sebaiknya proporsional dengan jumlah kabupaten/kota di dalam satu provinsi. Dengan demikian, provinsi-provinsi besar dengan jumlah kabupaten/kota yang cukup tinggi dapat mengirimkan wakil lebih dari satu. Salah satu alternatif adalah satu perwakilan untuk setiap 10 kabupaten/kota.

E. Kesempatan Mempertahankan Kemenangan Kabupaten/Kota

Untuk memberikan insentif kepada pemenang tahun sebelumnya, disarankan agar kabupaten/kota pemenang diberikan kesempatan untuk mempertahankan predikat sebagai pemenang.

5.3.2 Penilaian Dokumen RKPD Kabupaten/Kota Tahap III

A. Jumlah TPT

Penambahan jumlah TPT dari 24 menjadi 27 untuk penilaian 28 RKPD Kabupaten/Kota dapat memperbaiki proses penilaian. Beban TPT berkurang menjadi tiga sampai empat RKPD Kabupaten/Kota yang harus diselesaikan dalam dua minggu. Penilaian Tahap III ini dapat diselesaikan oleh TPT tepat waktupada tanggal 2 April 2015.

B. Partisipasi TPT pada Sidang Verifikasi Tahap III

Partisipasi TPT pada Sidang Verifikasi Tahap III pada tanggal 3 April 2015 yang turut mengundang Tim Penilai Teknis (TPT). Namun hanya sedikit TPT yang hadir karena kesibukan rutin dan persiapan Rangkaian Musrenbangnas, selain itu sebagian TPT juga mengikuti Penilaian Tahap II APN Provinsi 2015 di daerah.

5.3.3 Penilaian Dokumen RKPD Tahap IV

A. Waktu Penilaian Tahap IV

Penilaian Tahap IV APN Kabupaten/Kota yang bersamaan dengan agenda Musrenbangprov menyulitkan pengaturan jadwal untuk Penilaian Tahap IV. Penilaian Tahap IV APN 2015

(36)

29

sebaiknya dilaksanakan sebelum acara Musrenbangprov agar tidak mengganggu persiapan finalis dalam APN 2015.

B. Tim Penilai Pusat Tahap IV

Penilaian Tahap IV APN Kabupaten/Kota dilakukan di tiga ruangan berbeda secara bersamaan. Di setiap ruangan, kabupaten/kota dijadwalkan untuk dinilai oleh minimal dua orang TPI. Namun pada kenyataannya tidak semua TPI dapat hadir pada waktu penilaian yang telah ditetapkan, sehingga beberapa kabupaten/kota hanya dinilai oleh seorang TPI. Untuk menanggulangi kekurangan jumlah TPI, TPU dapat dilibatkan dalam pemberian penilaian. Selain itu perlu juga ditetapkan jumlah pemberi nilai untuk mengatasi subyektivitas penilaian. C. Briefing TPT sebelum mendampingi TPI dan TPU

Dalam proses Penilaian Tahap IV, TPT sebagai notulen berperan mencatat, merekam suara, dan mengambil foto pada saat diskusi berlangsung, serta meminta paparan dari kabupaten/kota yang dinilai. Notulensi, foto, dan paparan tersebut selanjutnya dikumpulkan untuk kepentingan dokumentsi kegiatatan penilaian APN 2015. Untuk itu briefing dan pemberian to do list bagi notulen menjadi sangat penting untuk dilaksanakan pada satu waktu tertentu untuk menjamin kualitas perekaman kegiatan.

5.4 Penilaian APN 2015

A. Pendalaman Indikator

Diperlukan evaluasi indikator yang digunakan dalam penilaian. Indikator perlu memperhatikan sasaran-sasaran baru yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019. Di dalam diskusi evaluasi dengan TPT, TPU dan TPI, indikator seperti standar pelayanan minimal perlu dipertimbangkan sebagai salah satu indikator penilaian di masa yang akan datang.

B. Pembinaan untuk Daerah

Kegiatan APN sebaiknya bukan hanya kegiatan tahunan pemberian penghargaan, melainkan juga berupa kegiatan yang memiliki manfaat bagi perbaikan kualitas perencanaan dan pembangunan khususnya daerah. Untuk itu diperlukan evaluasi naratif bagi dokumen dan proses penyusunan RKPD yang disusun oleh TPI, TPU dan TPT. Selanjutnya perlu dilakukan pembinaan bagi provinsi/kabupaten/kota yang membutuhkan.Pembinaan dapat dilakukan juga melalui forum komunikasi/pertemuan antarprovinsi/kabupaten/kota untuk berbagi pengalaman sukses kepada provinsi dan kabupaten/kota lainnya. Dokumentasian pengalaman sukses provinsi dan kabupaten/kota dalam bentuk buku yang dapat disebarkan ke daerah. C. Rentang Penilaian

Rentang antara 1 dan 3 dianggap terlalu besar, sehingga rentang penilaian dapat dipertimbangkan untuk diganti menjadi 1,2,3,4. Selain itu dalam penilaian Tahap II APN Provinsi, terdapat kolom Nilai Kesepakatan di Lembar Penilaian yang sebaiknya diubah menjadi nilai rata-rata antarpenilai.

(37)

30 D. Bahan Presentasi Provinsi/Kab/Kota

Untuk memperlancar proses Penilaian Tahap III APN Provinsi dan Tahap IV Kabupaten/Kota, sebaiknya paparan presentasi dikirimkan terlebih dahulu minimal dua hari sebelumnya dan didistribusikan kepada TPI dan TPU satu hari sebelum presentasi dilaksanakan agar TPI dapat mempelajari paparan terlebih dahulu dan mempersiapkan bahan pertanyaan dan diskusi dengan lebih baik.

E. Pemisahan Penilaian Kabupaten dan Kota

Mengingat perbedaan karakter kabupaten dan kota, sebaiknya di tahun selanjutnya dibuat kategori khusus untuk kabupaten dan kota.

F. Komposisi TPI

TPI sebaiknya diperkaya oleh praktisi bisnis atau swasta. Hal ini ditujukan untuk mengidentifikasi dan menilai sejauh apa RKPD dapat menarik investasi guna pengembangan ekonomi daerah.

G. Presentasi dari TPT kepada TPU dalam Persiapan Penilaian Tahap II Provinsi

Untuk memperlancar jalur komunikasi antara penilaian dokumen dengan verifikasi di lapangan, diperlukan presentasi khusus dari TPT kepada TPU tentang hasil penilaian dokumen (numerik dan narasi). Hasil presentasi dapat digunakan oleh TPU untuk memperkaya materi diskusi pada saat mendampingi TPI di lapangan.

5.5 Pelaksanaan Pemberian Penghargaan

5.5.1 Trofi Anugerah Pangripta Nusantara 2015

Trofi menjadi salah satu hal yang harus dipersiapkan lebih awal mengingat proses produksi yang cukup rumit dan membutuhkan waktu. Pada penyelenggaran Anugerah Pangripta Nusantara 2015, rancangan trofi dipersiapkan sekitar 1,5 bulan sebelum tanggal penganugerahan. Meski rancangan trofi sudah disiapkan jauh-jauh hari, namun belum bisa masuk tahap produksi karena jumlah penerima penghargaan baru ditetapkan setelah seluruh tahap penilaian selesai atau hanya 15 hari sebelum penganugerahan. Hal ini berdampak pada tingginya harga pembuatan trofi karena dengan jangka waktu produksi yang pendek maka pihak produsen membutuhkan tambahan tenaga kerja. Pada tahun ini proses produksi baru dapat dilakukan setelah seluruh proses penilaian selesai diakibatkan karena belum ditetapkannya jumlah daerah yang diberikan penghargaan. Padahal hal ini dapat diantisipasi apabila jumlah pemenang dan kategori penghargaan tidak berubah setiap tahunnya. Apabila ada perubahan, sebaiknya ditetapkan sejak awal tahap penilaian. Kendala lain dari proses pembuatan trofi tahun ini adalah tidak adanya data mengenai spesifikasi trofi meskipun trofi yang digunakan sama seperti trofi pada penyelenggaraan sebelumnya. Sebaiknya pada setiap penyelenggaran, disiapkan satu trofi khusus arsip sebagai contoh bagi produksi trofi pada penyelenggaraan berikutnya

Gambar

Gambar 1-1 Proses penilaian RKPD Provinsi
Gambar 2-1 Proses penilaian RKPD kabupaten/kota
Tabel 2-1Jadwal Pelaksanaan Anugerah Pangripta Nusantara 2015

Referensi

Dokumen terkait

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau

Sesuai yang dijelaskan dalam teori deduktif, kutipan ceramah K.H Abul Hidayat Saerodjie diatas di awali dengan gagasan utama lalu di ikuti dengan keterangan penunjang,. penyimpulan

4. Guru kelas XII mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA Negeri 3 Klaten mengatasi kendala implementasi Kurikulum 2013 dengan upaya sebagai berikut: a) untuk mengatasi keterbatasan

Fenomena yang terjadi di lapangan terkait variabel komunikasi yang penulis temukan, proses ketidakjelasan informasi yang di sampaikan oleh pelaksana kebijakan terhadap kelompok

o Menggunakan deteksi kebohongan pada manusia; yaitu sebuah alat atau staff ahli yang mampu menentukan apakah kandidat berbohong atau tidak dengan cara melihat

Musyawarah Unit kerja adalah forum pengambilan keputusan di tingkat unit kerja/pasar yang dilaksanakan oleh Pimpinan unit kerja setiap 5 (lima) tahun sekali atas izin Dewan

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

Perairan Muara Sugihan merupakan satu dari beberapa perairan estuari di Provinsi Sumatera Selatan yang belum diketahui karakteristik massa airnya berdasarkan