• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORM D. Evaluasi Hasil Kegiatan. A Uraian Kegiatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORM D. Evaluasi Hasil Kegiatan. A Uraian Kegiatan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

FORM D

Evaluasi Hasil Kegiatan A Uraian Kegiatan

Deskripsi Latar Belakang Permasalahan

Kitosan mempunyai sifat biodegradable, biokompatabel dan non toksik yang sangat baik untuk aplikasi di bidang kedokteran, medis dan kesehatan. Pada penelitian terdahulu dari kitosan bubuk dengan teknik wet-spinning telah berhasil dibuat benang kitosan. Benang kitosan ditujukan untuk digunakan sebagai benang operasi terserap (absorbable suture). Dari ujicoba pemanfaatan, benang kitosan yang dihasilkan mempunyai kekuatan tarik yang masih rendah dan benang terlalu cepat terdegradasi.

Deskripsi Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa Maksud,tujuan dan sasaran kegiatan:

Maksud, tujuan kegiatan :

 Meningkatkan kekuatan tarik benang kitosan

 Meningkatkan ketahanan degradasi benang kitosan

 Melakukan pengujian sifat biodegradabel dan biokompatabel benang kitosan Sasaran

 Mendapatkan benang kitosan yang memenuhi persyaratan Standar Benang Operasi menurut USP 27 NF 32 tahun 2009, untuk nomor benang 5-0, 4-0, 3-0,dan 2-0

 Mendapatkan data kinerja pemanfaatan benang kitosan nomor 2-0 sebagai benang operasi pada pembedahan hewan

Deskripsi Bentuk Kegiatan Litbangyasa: Bentuk kegiatan yang dilakukan meliputi:

 melakukan percobaan-percobaan di laboratorium dalam upaya peningkatan kekuatan tarik benang kitosan

 melakukan percobaan-percobaan di laboratorium dalam upaya peningkatan ketahanan degradasi benang kitosan

 penggunaan benang kitosan sebagai benang operasi pada pembedahan hewan (kucing)  melakukan evaluasi hasil percobaan-percobaan tersebut dengan melakukan pengujian

karakteristik dan kinerja produk dari hasil percobaan

 data hasil pengujian diolah dan dibandingkan dengan persyaratan untuk benang operasi menurut USP, sehingga dapat diketahui keunggulan maupun kelemahan hasil penelitian. Hasil yang diperoleh dituangkan dalam laporan hasil riset disertai dengan produk benang kitosan, dan selanjutnya dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. Teknologi/metoda yang ditemukan untuk mendapatkan produk hasil penelitian ini diharapkan dapat disosialisasikan kepada mitra industri yaitu industri yang membuat peralatan/perlengkapan medis.

B. Perkembangan Administrasi

Deskripsi Perkembangan Pengelolaan dan Mekanisme Anggaran Termin I (30%) dan Termin II (50%)

Penerimaan dan realisasi penggunaan anggaran:

 Penerimaan Anggaran Termin I Rp 75.000.000,- dan Termin II Rp 125.000.000,-  Realisasi Penggunaan Anggaran Termin I Rp 74.166.000,- , Sisa Rp 834.000,-  Realisasi Penggunaan Anggaran Termin II Rp 123.282.300,- , Sisa Rp 1.717.700,-  Total realisasi Anggaran Termin I dan II Rp 197.448.300,- , Sisa Rp 52.551.700,-

(2)

Deskripsi Kendala-Hambatan Pengelolaan Anggaran Tidak ada

Deskripsi rencana dan perkembangan pengelolaan aset

Aset yang berupa ilmu/teknologi yaitu metoda pembuatan benang kitosan disosialisasikan kepada mitra industri dan informasi kinerja pemanfaatan benang kitosan sebagai benang operasi pada pembedahan hewan disosialisasikan kepada pengguna (dokter bedah)

C. Metoda – Proses Pencapaian Target Kinerja Perkembangan Pencapaian Target Kinerja

Perkembangan pencapaian target kinerja hingga saat ini:

 Pengadaan/pembuatan kitosan: Kitosan dengan DD 61-70% telah berhasil dibuat dan digunakan untuk membuat benang kitosan. Diperoleh kitosan komersial dari PT. Biotech Surindo Cirebon

 Pembuatan benang kitosan: Telah berhasil dibuat benang kitosan yang memenuhi kriteria minimal Nomor 5-0, 4-0, 3-0, dan 2-0

 Pengujian dan evaluasi sifat fisik benang kitosan: diperoleh data kekuatan tarik, diameter, morfologi benang dan evaluasi benang terhadap persyaratan standar

 Pengujian degradasi in vitro: Diperoleh data kekuatan tarik dan kehilangan berat serta morfologi benang kitosan setelah degradasi menggunakan enzim Lisozyme selama 3 hari , untuk 8 sampel benang kitosan yang dibuat

 Pemanfaatan benang kitosan pada pembedahan kucing (uji in vivo): Percobaan telah dilaksanakan bersama-sama dengan dokter hewan

 Pembuatan laporan teknis dan administrasi: Telah dilakukan pengisian Form-form . Telah disusun laporan kemajuan untuk pencapaian 50%, laporan akhir dan laporan penggunaan dana termin I dan II yang meliputi laporan keuangan, rincian, Rekap, RAB total, cash flow dan BAPK sesuai ketentuan yang diberikan oleh PKPP-RISTEK dan BPKIMI

Perkembangan Pelaksanaan Strategi Pencapaian Target Kinerja: Presentasi pencapaian target kinerja

 Pengadaan/pembuatan kitosan; Bobot 10%; Progres 10%  Pembuatan benang kitosan; Bobot 30%; Progres 30%

 Pengujian dan evaluasi sifat fisik benang kitosan; Bobot 10%; Progres 10  Pengujian degradasi in vitro; Bobot 10%; Progres 10%

 Pemanfaatan benang kitosan pada pembedahan kucing (uji in vivo); Bobot 10%; Progres 10%

 Perjalanan dinas : Bobot 10%, Progres 8

 Pembuatan laporan teknis dan administrasi; Bobot 20%; Progres 18% Total pencapaian target kinerja 96%

Deskripsi Kendala-Hambatan dalam pelaksanaan pencapaian target kinerja

Beberapa pengujian dan uji coba benang melibatkan institusi lain sehingga mengalami keterlambatan, selain itu keterbatasan kinerja alat wet-spinning juga menjadi salah satu kendala.

(3)

Hasil pelaksanaan kegiatan:

 Kitosan dengan DD 61 - 70% telah berhasil dibuat dan digunakan untuk membuat benang kitosan.

 Dalam pembuatan benang kitosan, proses crosslinking dengan larutan metanol dapat meningkatkan kekuatan tarik dan menurunkan diameter benang, sedangkan proses plastisasi dengan larutan gliserol dapat meningkatkan ketahanan degradasi tetapi mulur meningkat

 Makin tinggi konsentrasi kitosan dalam larutan spinning akan makin rendah kehilangan kekuatan pada degradasi in vitro dengan enzim lysozim

 Benang kitosan yang diperoleh memenuhi batas minimal kriteria benang operasi nomor 5-0, 4-5-0, 3-5-0, dan 2-0.

 Kinerja benang kitosan saat uji in vivo pada pembedahan kucing, walaupun kekuatan cukup baik tetapi secara visual fleksibilitas (kelenturan) teramati masih kurang sehingga diperlukan kehati-hatian yang tinggi saat membuat simpul

D. Sinergi Koordinasi Kelembagaan – Program

Deskripsi Perkembangan Koordinasi Kelembagaan - Program

Perkembangan sinergi koordinasi kelembagaan – program ditunjukkan dengan telah disusunnya :

 Laporan form A - laporan 2 bulan pertama, form B 2 – laporan bulan ke empat, form B 3 – laporan bulan ke 6

 Laporan kemajuan pelaksanaan penelitian

 Laporan penggunaan dana tahap I, terdiri dari Laporan keuangan, Rincian , Rekapitulasi, RAB total dan Cash Flow Februari sampai Mei

 Laporan penggunaan dana tahap II, terdiri dari Laporan keuangan, Rincian , Rekapitulasi, RAB total dan Cash Flow Juni sampai Agustus

 Laporan akhir terdiri dari Executive Summary, Laporan Hasil Litbang, dan Laporan Akhir

Bentuk Koordinasi Kelembagaan – Program Bentuk koordinasi kelembagaan – program:

 Koordinasi pelaksanaan penggunaan anggaran  Koordinadi pelaksanaan penelitian

 Koordinasi penyusunan laporan-laporan  Koordinasi pencapaian pelaksanaan penelitian

Deskripsi Kendala – Hambatan Pelaksanaan Koordinasi Kelembagaan - Program Kadang-kadang sulit/gagal upload ke PKPP

E. Capaian Pemanfaatan Hasil Litbangyasa

Deskripsi Perkembangan Strategi Pemanfaatan hasil Litbangyasa

Perkembangan strategi pemanfaatan hasil litbangyasa:

 Peningkatan kekuatan benang kitosan telah dilakukan hingga diperoleh benang kitosan yang kekuatannya memenuhi persyaratan minimal standar benang bedah

(4)

 Diperoleh data kecepatan/ketahanan degradasi benang kitosan terhadap enzim lysozime sebagai pendekatan ketahanan degradasi benang oada jaringan tubuh  Pemanfaatan benang kitosan sebagai benang operasi pada pembedahan hewan

(kucing) telah dilaksanakan .

Bentuk Strategi Pemanfaatan hasil Litbangyasa Bentuk pemanfaatan hasil litbangyasa:

 Ilmu-metoda yang diperoleh dipublikasikan pada jurnal ilmiah

 Hasil litbangyasa disosialisasikan kepada mitra industri yaitu industri pembuat peralatan medis, dan kepada pengguna yaitu dokter hewan/dokter bedah

 Informasi manfaat kitosan disampaikan/disosialisasikan ke daerah yang mempunyai potensi udang/rajungan yang tinggi untuk bahan baku kitosan, sebagai rekomendasi untuk melakukan isolasi kitosan dari kulit udang dan kepiting/rajungan

Deskripsi Kendala-Hambatan Strategi Pemanfaatan hasil Litbangyasa

Beberapa pengujian dan uji coba benang melibatkan institusi lain sehingga mengalami selain itu keterbatasan kinerja alat wet-spinning juga menjadi salah satu kendala. keterlambatan, selain itu keterbatasan kinerja alat wet-spinning juga menjadi salah satu kendala.

F. Potensi Pengembangan Ke Depan

Deskripsi Rencana Pengembangan Ke Depan Setelah Paket PKPP Selesai Rencana pengembangan ke depan:

Benang kitosan merupakan salah satu produk dari kitosan yang menggunakan teknologi tekstil dalam pembuatannya. Berbagai produk dari kitosan yang menggunakan teknologi tekstil dalam pembuatannya saat ini banyak dikembangkan di berbagai Negara, diantaranya yang berupa serat mikro maupun serat nano untuk menjadi berbagai bentuk perlengkapan medis/ farmasi. Maka pengembangan teknologi tekstil dengan basis bahan dasar kitosan merupakan hal yang prospektif dan cukup mutahir karena di berbagai Negara juga sedang banyak dilakukan.

Setelah Paket PKPP selesai, hasil litbangyasa ini akan terus dikembangkan untuk mendapatkan benang kitosan yang lebih baik yang diperuntukkan sebagai benang operasi. Penelitian untuk mendapatkan serat kitosan dengan ukuran mikro dan nano juga sudah mulai dipelajari dan dicoba.

Deskripsi Kerangka Strategi Pengembangan Ke Depan Setelah Paket PKPP Selesai Kerangka strategi pengembangan ke depan:

Untuk pengembangan ke depan diharapkan dapat dilakukan penelitian bekerjasama dengan mitra industri yang akan mendapat manfaat dari hasil penelitian ini dan dengan pengguna .

(5)

Deskripsi Rencana Keberlanjutan Pemanfaatan Kegiatan Setelah Paket PKPP Selesai

Setelah Paket PKPP selesai, hasil litbangyasa ini akan terus dikembangkan untuk mendapatkan benang kitosan yang lebih baik yang diperuntukkan sebagai benang operasi. Penelitian untuk mendapatkan serat kitosan dengan ukuran mikro dan nano juga sudah mulai dipelajari dan dicoba.

Dukungan Kegiatan yang Diperlukan dalam proses keberlanjutan kegiatan Dukungan kegiatan yang diperlukan

 Penyempurnaan alat wet-spinning  Keberlanjutan kegiatan penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Rahayu, Putri Rizkia. “ Penggunaan Permainan Labyrinth Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman”. Departemen Pendidikan Bahasa Jerman UPI Bandung. Kosakata

antara Kecanduan Online Game dengan Depresi pada Remaja Pengunjung Game Centre di Kelurahan Jebres dengan Memperhitungkan Variable Keintiman Keluarga... Latar

Ketika melakukan kunjungan, kamu mungkin bertanya kepada seseorang tentang tempat yang kamu kunjungi. Kegiatan yang kamu lakukan itu merupakan bentuk dari kegiatan wawancara.

Seminar ProposalU. IV

The computed value of z (-2.80) is in the rejection region, so the null hypothesis is rejected at the .05 level. The difference of 2.5 percentage points between the sample

Sebagai bahan pertimbangkan, saya lampirkan Outline Proposal Skripsi dan Transkrip Nilai Akademik Terakhir. Demikian, atas perhatiannya saya ucapkan

To recapitulate, what emerges out of the discussion so far about the Japanese constructions that are considered to involve overt operator movement is that Attract is not involved as

Berdasarkan hasil dari uji morfologi yang dilanjutkan uji biokimia dan identifikasi maka didapatkan tiga genus bakteri yang toleran terhadap fungisida mankozeb