• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

No. 54/08/35/Th. X, 6 Agustus 2012

PERKEMBANGAN

INDEKS

TENDENSI

KONSUMEN

(ITK)

JAWA

TIMUR

TRIWULAN

2

2012

ITK Triwulan 2 – 2012 Jawa Timur sebesar 108,71

dan Perkiraan ITK Triwulan 3 – 2012 sebesar 111,00

Pada Triwulan 2 – 2012 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur sebesar 108,71

lebih tinggi dibanding Triwulan 1 – 2012 yang sebesar 107,74. Meningkatnya tingkat konsumsi konsumen Triwulan 2 – 2012 ini disebabkan relatif stabilnya harga barang dan jasa selama Triwulan 2. Selain itu, optimisme konsumen secara tidak langsung juga terangkat oleh masa liburan sekolah, siaran langsung sepak bola Piala Eropa dan budaya memperbaiki rumah menjelang bulan Ramadhan. Namun, ITK Triwulan 2 – 2012 ini tidak seoptimis yang diperkiraan sebelumnya sebesar 110,31.

Seiring memasuki bulan Ramadhan 1433 H, masyarakat Jawa Timur memandang

positif terhadap ekonomi yang terjadi di Triwulan 3 – 2012. Umumnya, konsumsi masyarakat meningkat menjelang hingga akhir bulan Ramadhan. Budaya konsumtif ini juga didukung oleh banyaknya perang diskon dikalangan pedagang terutama komoditi sandang dan kebutuhan rumahtangga. Diperkirakan capaian ITK Triwulan 3 – 2012 lebih tinggi daripada ITK Triwulan 2 – 2012, dengan perkiraan sebesar 111,00.

Persepsi masyarakat terhadap tingkat optimisme konsumen di Jawa Timur pada

Triwulan 2 – 2012 (108,71) sedikit lebih rendah dibanding Nasional yang mencapai 108,77 atau mempunyai selisih 0,06 poin. Sebaliknya, pada Triwulan 3 – 2012, masyarakat Jawa Timur mempunyai tingkat optimisme konsumen sebesar 111,00, relatif lebih baik dibanding Nasional yang mencapai 110,96.

Jawa Timur pada Triwulan 2 – 2012 mempunyai tingkat optimisme konsumen terendah

dibanding provinsi-provinsi lainnya di Jawa, walaupun kondisinya lebih baik daripada triwulan sebelumnya. ITK Triwulan 2 – 2012 tertinggi tercatat di DKI Jakarta sebesar 111,48.

Perkiraan ITK Triwulan 3 – 2012 Jawa Timur menempati posisi keempat setelah DKI Jakarta (113,71), DI Yogyakarta (112,59) dan Jawa Barat ( 112,57). Sedangkan terendah untuk perkiraan ITK Triwulan 3 – 2012 tercatat di Jawa Tengah (110,37).

(2)

ada Triwulan 2 – 2012 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur sebesar 108,71 lebih tinggi dibanding Triwulan 1 – 2012 yang sebesar 107,74. Meningkatnya tingkat konsumsi konsumen Triwulan 2 – 2012 ini disebabkan relatif stabilnya harga barang dan jasa selama Triwulan 2. Inflasi Jawa Timur sampai dengan bulan Juni relatif rendah yaitu sebesar 1,58 persen. Selama Triwulan 2 – 2012, inflasi yang terjadi selama periode tersebut selalu di bawah 1 persen masing-masing 0,16 persen (April), 0,15 persen (Mei) dan 0,58 persen (Juni). Optimisme konsumen juga terangkat oleh masa liburan sekolah dan sajian tayangan langsung perhelatan sepakbola Piala Eropa 2012 yang terjadi di akhir Triwulan 2 (Juni). Selain itu, tidak sedikit masyarakat Jawa Timur yang mempunyai kebiasaan memperbaiki rumah untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang jatuh pada bulan Juli, dapat mempengaruhi peningkatan konsumsi rumahtangga. Meskipun demikian, pencapaian ITK Triwulan 2 – 2012 ini tidak seoptimis yang diperkiraan sebelumnya sebesar 110,31.

Sumber: BPS RI

Seluruh komponen pembentuk ITK Triwulan 2 – 2012 bernilai di atas 100, masing-masing adalah indeks pendapatan rumahtangga saat ini (108,29), indeks kaitan inflasi dengan konsumsi sehari-hari (112,80), dan indeks tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non makanan (104,63). Selama empat triwulan terakhir komponen indeks pendapatan rumahtangga saat ini dan indeks kaitan inflasi dengan konsumsi sehari-hari selalu di atas 100. Ini menunjukkan bahwa terdapat optimisme adanya kenaikan pendapatan di kalangan masyarakat Jawa Timur dan ada indikasi inflasi yang terjadi relatif stabil, sehingga tidak begitu berpengaruh terhadap pola konsumsi masyarakat. Secara makro, kestabilan harga dan barang di suatu daerah memegang peran sangat penting terhadap kestabilan tingkat konsumen masyarakat di daerah itu. Kestabilan inflasi perlu dijaga agar daya beli masyarakat bisa terjaga

110.55000 108.42000 107.74000 108.71000 111.000 106 107 108 109 110 111 112

Triwulan 3 - 2011 Triwulan 4 - 2011 Triwulan 1 - 2012 Triwulan 2 - 2012 Perkiraan Triwulan 3 - 2012

ITK Triwulan Provinsi Jawa Timur

Triwulan 3 - 2011 - Triwulan 3 - 2012

(3)

dan ekonomi bisa bergerak secara dinamis. Pada triwulan mendatang, inflasi perlu diwaspadai mengingat Triwulan 3 – 2012 adalah masa musiman yaitu datangnya bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang biasanya diikuti dengan inflasi tinggi dibanding periode-periode lainnya.

Pada komponen indeks tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non makanan terjadi peningkatan optimisme konsumen dari semula sebesar 97,79 pada Triwulan 1 – 2012 menjadi 104,63 pada Triwulan 2 – 2012 atau meningkat 6,84 poin.

Komponen ITK Triwulanan Provinsi Jawa Timur Triwulan 3 – 2011 - Triwulan 2 – 2012

Uraian Trw 3 - 2011 Trw 4 - 2012 Trw 1 - 2012 Trw 2 – 2012

Pendapatan

rumahtangga saat ini 109,36 109,97 107,79 108,29

Kaitan inflasi dengan

konsumsi sehari-hari 114,76 111,02 115,63 112,80

Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non makanan

108,38 101,29 97,79 104,63

ITK 110,55 108,42 107,74 108,71

Sumber: BPS RI

Jika dilihat dari indeks tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non makanan, pada kelompok makanan terjadi peningkatan optimisme konsumen pada beberapa komoditi yang semula pada Triwulan 1 – 2012 mempunyai indeks di bawah 100, pada Triwulan 2 – 2012 mencapai di atas 100. Komoditi-komoditi itu meliputi ikan, daging sapi, daging unggas dan telur. Capaian indeks tertinggi masih ditempati oleh konsumsi tahu tempe dengan indeks sebesar 111,41, sedangkan indeks terendah tercatat pada konsumsi gula dengan indeks sebesar 95,12. Secara keseluruhan pada kelompok makanan, indeks pada Triwulan 2 – 2012 mencapai 103,03 atau lebih tinggi 0,57 poin dibanding triwulan sebelumnya.

Pada kelompok bukan makanan, tercatat komponen listrik, air dan telepon mempunyai indeks sebesar 108,36, tertinggi kedua setelah komponen pendidikan. Diduga konsumsi penggunaan listrik di Triwulan 2 – 2012 cukup tinggi, karena pada bulan Juni masyarakat banyak yang memanfaatkan tontonan pesta sepakbola Piala Eropa 2012 di televisi. Ulasan berita sepak bola di media-media cetak juga sangat diminati oleh sebagian penggila sepakbola. Kondisi ini tampak dari indeks konsumsi koran sebesar 94,09 lebih baik daripada triwulan sebelumnya yang mencapai 92,37.

(4)

Persiapan untuk ujian nasional dan masuknya tahun ajaran baru di tahun 2012 mampu mendorong indeks pendidikan, yang pada Triwulan 2 ini mencapai 109,57, tertinggi dibanding komponen lainnya pada kelompok bukan makanan.

Indeks Tendensi Konsumen Komponen Makanan dan Non Makanan Triwulanan Provinsi Jawa Timur

Triwulan 3 – 2011 - Triwulan 2 – 2012 Komoditas Trw 3 - 2011 Trw 4 - 2011 Trw 1 - 2012 Trw 2 - 2012 Ikan 108,30 85,44 95,91 107,07 Daging Sapi 102,39 113,60 91,24 106,79 Daging Unggas 104,00 95,56 92,22 108,10 Telur 107,74 103,48 97,88 100,50 Susu 112,21 91,58 97,37 97,28 Sayur 132,58 114,13 112,96 109,67 Tahu Tempe 114,64 108,45 113,06 111,41 Buah-buahan 102,21 73,93 108,41 96,22 Gula 100,27 92,26 99,49 95,12 Mie 57,44 61,74 106,99 108,30 Rokok 85,82 91,99 92,06 97,16 Indeks Makanan 105,88 94,32 102,46 103,03

Listrik, air dan telpon 110,98 113,44 108,39 108,36

Pulsa HP 119,54 108,61 104,83 102,38 Bahan bakar 119,76 111,64 99,01 99,67 Koran 87,56 92,28 92,37 94,09 Perumahan 112,72 112,02 104,89 104,15 Kesehatan 71,92 80,11 83,68 106,00 Pendidikan 116,99 106,01 109,51 109,57 Transportasi 122,16 114,07 104,27 102,79 Rekreasi 84,13 81,50 86,65 97,59 Pakaian 127,21 99,02 69,63 112,74

Indeks Non Makanan 110,41 105,91 96,57 104,96

Sumber: BPS Ri

Sementara, musim liburan sekolah di bulan Juni secara nyata telah mendorong peningkatan pada indeks rekreasi dari 86,65 pada Triwulan 1 – 2012 menjadi 97,59 pada Triwulan 2 – 2012 atau naik 10,94 poin. Musim liburan tersebut secara tidak langsung mendorong tingkat optimisme konsumsi pada komoditi pakaian dengan indeks sebesar 112,74, jauh lebih baik daripada triwulan sebelumnya yang mencapai 69,63. Secara keseluruhan, capaian indeks konsumsi non makanan pada Triwulan 2 – 2012 melebihi 100 atau sebesar 104,96, lebih baik dari triwulan sebelumnya yang mencapai 96,57.

(5)

Seiring memasuki bulan Ramadhan 1433 H, masyarakat Jawa Timur memandang positif terhadap ekonomi yang terjadi di Triwulan 3 – 2012. Umumnya, konsumsi masyarakat meningkat menjelang hingga akhir bulan Ramadhan. Budaya konsumtif ini juga didukung oleh banyaknya perang diskon dikalangan pedagang terutama komoditi sandang dan kebutuhan rumahtangga. Budaya membeli baju baru, kuliner, rekreasi, memperbaiki rumah, bagi-bagi uang lebaran dan silaturrahmi pada masa itu meramaikan geliat perekonomian hampir di seluruh sektor ekonomi. Diperkirakan capaian ITK Triwulan 3 – 2012 lebih tinggi daripada ITK Triwulan 2 – 2012, dengan perkiraan sebesar 111,00. Bahkan jika pengaruh eksternal krisis finansial di Eropa tidak begitu berdampak bagi Jawa Timur, tidak menutup kemungkinan ITK di triwulan mendatang akan lebih tinggi lagi.

Persepsi masyarakat terhadap tingkat optimisme konsumen di Jawa Timur pada Triwulan 2 – 2012 (108,71) sedikit lebih rendah dibanding Nasional yang mencapai 108,77 atau mempunyai selisih 0,06 poin. Sebaliknya, pada Triwulan 3 – 2012, masyarakat Jawa Timur mempunyai tingkat optimisme konsumen sebesar 111,00, relatif lebih baik dibanding Nasional yang mencapai 110,96.

Dibandingkan dengan provinsi-provinsi lainnya di Pulan Jawa, Jawa Timur pada Triwulan 2 – 2012 mempunyai tingkat optimisme konsumen terendah meskipun kondisinya lebih baik daripada triwulan sebelumnya (di atas 100). Data tersebut bukan berarti menunjukkan kondisi perekonomian di Jawa Timur lebih buruk dari provinsi lainnya, tetapi perspektif tingkat optimisme konsumen masyarakat Jawa Timur tidak seoptimis masyarakat provinsi lainnya. ITK

112.67000 107.87000 111.000 Pendapatan rumah tangga mendatang Rencana pembelian barang tahan lama

ITK Mendatang (Perkiraan)

Perkiraan ITK Triwulan 3 - 2012 Jawa Timur

(6)

ini bersifat kualitatif sehingga memungkinkan hasil yang demikian. Pada Triwulan 2 – 2012 ini, ITK tertinggi tercatat di DKI Jakarta sebesar 111,48.

Perkiraan ITK Triwulan 3 – 2012 Jawa Timur menempati posisi keempat setelah DKI Jakarta (113,71), DI Yogyakarta (112,59) dan Jawa Barat ( 112,57). Sedangkan terendah untuk perkiraan ITK Triwulan 3 – 2012 tercatat di Jawa Tengah (110,37).

Sumber: BPS RI

DKI

Jakarta Jabar Jateng DI Yogya Jatim Banten Nasional

Trw 3 - 2011 113 109 111 112 111 111 110 Trw 4 - 2011 111 108 107 110 108 109 108 Trw 1 - 2012 110 106 106 110 108 108 107 Trw 2 - 2012 111 109 110 110 109 109 109 Perkiraan Trw 3 - 2012 114 113 110 113 111 110 111 102 104 106 108 110 112 114 116

ITK Triwulanan Provinsi-provinsi di Jawa dan Nasional

Triwulan 3 - 2011 Sampai Dengan Triwulan 3 - 2012

Referensi

Dokumen terkait

Lampirkan (1) Surat Keputusan Badan Penyelenggara atau SK Jabatan Fungsional Terakhir pada perguruan tinggi pengusul (PTS/PTN), dilengkapi dengan (2) fotokokopi ijazah

Strategi Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kabupaten Magelang dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan

Pada tabel 4.5 dari keempat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel yang signifikan adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD), Penanaman Modal Asing (PMA) dan Ang katan

Sebenarnya perbedaan penyebutan ini tidak menjadi masalah yang berarti, karena hal ini adalah perbedaan kebiasaan para ulama dan tidak mendatangkan perbedaan

Hasil penelitian yang diperoleh adalah hasil belajar peserta didik sebelum penerapan model pembelajaran inquiry berada pada kategori rendah dengan nilai rata- rata yaitu

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh

235 DR FARAH NURWAHIDA BINTI SHAHRIN KLINIK KESIHATAN PEKAN NENAS PONTIAN 236 DR ABDUL HADI BIN ABDULLAH KLINIK KESIHATAN KAYU ARA PASONG PONTIAN 237 DR MOHD SAIFULLAILY BIN SUNI

  Zaman  Wilayat  di  mana  para  aulia  menunjukkan  manusia  jalan  kepada  Allah  s.w.t  sehingga  akhir  zaman.  Bila  zaman  Nubuwwah  berakhir,  maka  dari