257 ISSN 0216 -3128
Sukirno don Sudarmadji.
PENGUKURAN
RADIOAKTIVITAS
GAMMA,
BETA DAN
IDENTIFIKASI
RADIONUKLIDA
DALAM
SEDIMEN DAN
AIR SUNGAI
7"D
Sukirno daD Sudarmadji
Puslitbang Teknologi Maju Batan, Yogyakarta.
ABSTRAK
PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS GAMMA, BETA DAN IDENTIFIKASI RADIONUKLIDA DALAM SEDIMEN DAN AIR SUNGAI. Telah dilakukan penentuan radioaktivitas gamma, beta dan identijikasi radionuklida dalam sedimen dan air sunagi di 4 lokasi sekitar semena,'ljung Muria (Kancilan, Banjaran, Suru dan Balong) pesisir semenanjung Muria, dengan menggunakan spektrometri r dengan detektor Ge (Li) dan a/at cacah beta latar rendah modifikasi P3TM-BATAN dengan detektor Geiger-Muller (GM). Masing-masing pencacahan dilakukan selama 30 menit untuk gross ft total dan 5 jam untuk ]-: Hasil identifikasi radionuklida alam dengan alat spektrometri r menunjukkan adanya 5 jenis radionuklida yang terdeteksi, yaitu Tl-208 (540 keV), K-40 (1460,7 keV), Pb-214 (351 keV), Pb-212 (238 keV) dan Ac-228 (910 keV).
Radionuklida Cs-137 (661,7 keV) tidak terdeteksi karena semua tenaga gamma yang dipunyainya tidak terdeteksi dengan alat cacah gamma. Hasil pengukuran radioaktivitas r tertinggi yang terkandung sedimen sungai Banjaran, yaitu Pb-212 (238 keV) sebesar 17,35 Bq/Kg dan radioaktivitas ft tertinggi 76,1 ~ 4,50 Bq/Kg terdapat pada sedimen Balong.
ABSTRACT
_DETERMINATIONOF GAM.'-f.4, BET A RADIOACTIVITIES AND IDENTIFICATION RADIONUCLlDE IN SEDIMENT AND WATER RIVER. Determination of gamma. beta radioactivities and ldeillljicailon -radionuclide in sediment and water river at four locations (Kancilan. Banjaran. Suru dan Balong) around the beach of Muria peninsula. by using r-spectrometry with Ge (Li) detector and modified of low level beta counter of P3TM-BATAN with detector of Geiger-Muller (GM). Counting for gross ft was in 30 minute and gamma was in 5 hours. The instrument r-spectrometer could identify five natural radionuclides of TI-208 (540 keV), K-40 (1460.7 keV). Pb-214 (351 keV). Pb-212 (238 keV) and Ac-228 (910 keV). Radionuclide of Cs-I 37 (661,7 keV) was undetected because all of its gamma energies could not be detected by the gamma counter. Measurement result of the radioactivity which give the highest of]: contained in the sediment of Banjaran river was Pb-212 (238 keV) of 17,35 Bq/Kg. for r spectrometry and in the highest ..of ft radioactivities was 76.1 :l: 4,50 Bq/Kg for ft it was obtained in the sediment of Balong river.
bumi, yaitu radiasi daTi nuklida primOrdial dan radiasi sinar kosmis(I.2). Radionuklida primordial yang memancarkan radiasi sudah ada sejak terben-tuknya bumi dan batu-batuannya. Radio-nuklida primordial antara lain K-40 serta sederetan nuklida hasil peluruhan alam yang terdiri alas: deret uranium, deret aktinium dan deret thorium. Dosis radiasi yang diterima daTi radionuklida primordial merupakan radiasi latar atau cacah latar yang sering dipakai sebagai garis dasar di dalam melakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
Radioaktivitas lingkungan di sekitar daerah pesisir semenanjung Muria perlu dilakukan penelitian, hal ini erat kaitanya dengan rencana lokasi pembangunan PLTN, maupun akan beroperasinya PL TU di daerah terse but. Untuk mengetahui kualitas lingkungan daTi aspek radiologis, perlu dilakukan kajian radioaktivitas pada suatu ekosistem yang berkaitan dengan
PENDAHULUAN
B
anyak radionuklida alamiah terdapat di semua bagian lingkungan alam dan akibatnya terdapat suatu latar belakang alamiah radioaktif. Penyebaran radioaktif di dalam lingkungan alamiah mudah sekali dipahami. Radioaktivitas ini disebarkan secara homogen di seluruh lingkungan. Dengan cara ini radioaktivitas tidak mencapai kadar yang tinggi di dalam suatu daerah yang khusus. Sebagai tambahan, radiasi kosmik dapat mengakibatkan produksi radionuklida yang ditambahkan ke dalam kegiatan latar belakang alamiah. Reaksi nuklir dari percobaan persenjataan dan pembangkj~ tenaga listrik serta kegiatan yang berhubungan, telah mengakibatkan suatu sumber radiaktif yang baru dan nyata dilingkungan.Radioaktivitas alam sudah ada sejak terben-tuknya bumi dan alam semesta ini. Radioaktivitas a!am ini dapat berasal dari dalam bumi dan dari luar
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nukli P3TM-BATAN Yogyakarta. 7 -8 Agustus 2001
paparan radiasi gross (totoal) alpha, beta daD gamma(I).
P3TM salah satu Puslit di Batan mempunyai
tanggung jawab untuk mendata sebaran
radio-aktivitas alam daD buatan dikawasan Indonesia sebelah timur. Sehingga nanti akan dapat disusun suatu Bank Data Radioaktivitas lingkungan, yang dapat dipakai sebagai pembanding data yang akan datang setelah dibangunya industri nuklir maupunnon nuklir.
Tujuan dari penelitian ini adalah: mengetahui jenis radionuklida daD harga radioaktivitas gamma daD gross beta total dalam cuplikan sedimen daD air sungai didaerah semenanjung Muria, hasil ini
diharapkan dapat digunakan sebagai pembanding
hasil penelitian selanjutnya, setelah di daerah ini beroperasi PL TV maupun PL TNTATA KERJA
Alat
Alatjiregen air dengan volume 5 liter, plastik klip tempat sedimen basah, alat penumbuk sedimen kering, ayakan Karl Colb dengan ukuran 100 mesh, timbangan analitik, kompor listrik, mangkok porselin, alat cacah /3 Geiger Muller counter Ortec 410A, dan Spektrometer y dengan detektor Ge (Li) dan MCA Ortec 7010.
Bahan
Bahan yang digunakan adalah: Akuades,
HNO), Air dan sedimen sungai, planset aluminium, bahan standar Sr-90 (13) dan Eu-152 (y).Cara Kerja.
Sedimen sungai diambil pada dasar sungai bagian atas, kemudian dicuci dengan air setempat, dikeringkan dan dihilangkan kotoran yang terikut sedimen. Sedimen yang telah bersih dan kering di haluskan dengan lumpang penumbuk terbuat dari "stainless steel" kemudian diayak, lolos 100 mesh, selanjutnya diserbasamakan dan ditempatkan dengan wadah yang telah tersedia. Sedimen
-ditimbang seberat 3,5 gram dalam planshet untuk pengukuran aktivitas gross beta totalnya dengan alat pencacah beta latar rendah dengan detektor GM, dan 100 gram untuk pengukuran aktivitas y dan identifikasi radionuklda yang terkandung dalam cuplikan sedimen dengan mengunakan spetrometer gamma detektor Ge (Li). Dari pencacahan dapat teridentifikasi radionuklida dan aktivitas masing-masing radionuklida yang terkandung dalam sedimen sungai.
Air sungai: Air sungai setelah diambil dari sungai kemudian ditetesi dengan 5 tetes HN03, untuk supaya jangan ada lumut yang tumbuh di air sungai tersebut. Air sungai tersebut diambil 2 liter kemudian dipekatkan sampai sekitar 40 ml kemudian dipindahkan ke planset sedikit demi sedikit sampai air sungai teruapkan semua, penguapan dilakukan dengan kompor listrik di almari asam. Endapan atau padatan yang ada dalam planset siap dicacah untuk mengetahui aktivitas gross beta, dengan alat cacah beta latar rendah dengan detektor GM.
Rumus perhitungan yang dipakai untuk mengukur aktivitas gross beta:
Aktivitas /3 cuplikan dihitung dengan cara kalibrasi efesiensi, -yak.~i menggunakan persamaail,. dan standar deviasi dengan tingkat signifikan 95 % diberikan oleh persamaan(3).
Ao = [Co. -CIJb]/[60xExL]I,96.S(A) Ao = aktivitas beta total (Bq/L) Co. = laju cacah total (cpm) CIJb = laju cacah latar (cpm)
E = Efisiensi alat cacah /3 setelah dihitung 31,18 % L = Ukuran sam pel yang diukur (I) angka 60
men it ke detik S(A) = standar deviasi
Jenis cuplikan, lokasi p~ngambilan, volume/beratnya.. Sedimen ditimbang masing-masing sekitar 3 gram untuk cuplikan pencacahan (/3) dan 100 g pencacahan (y). Air sungai dari pengambilan cuplikan air 5 liter, diambil 2 liter kemudian dipekatkan untuk cuplikan pencacahan, dapat dilihat pada Tabel 1.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
ISSN 0216-3128 259
Sukirno dan Sudarmadji.
teridentifikasi disetiap masing-masing sedimen dengan menggunakan alat spektrometri 'Y dengan detektor Ge (Li). Puncak tenaga 'Y yang teridentifikasi adalah K-40 dengan umur paro 1,27 x 109 tahun merupakan radionuklida alam, Pb-212, Tl-208 dan Ac-288, merupakan deret peluruhan alam Th-232 dengan um_ur paro 1,39 x 1010 tahun,
sedangkan radionuklida Pb-214 merupakan deret
peluruhan alam U-238 dengan umur paro 4,56 x 109 tahun, ini menunjukkan dalam sedimen sungai disekitar semenanjung Muria mengandung thorium dan uranium. Adanya thorium dan uranium alam telah dianalisis oleh Sukirno dkk(5) dengan metoda analisis aktivasi netron, dengan kadar sekitar 1sampai dengan 5 ppm.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Identifikasi radionuklida dalam cuplikan se-dimen (Banjaran, Kancilan clan Balong) ditampilkan dalam Tabel 2 daD aktivitas gamma yang terukur ditampilkan dalam Tabel 3 daD Gambar I. Pengukuran radioaktivitas clan identi-fikasi dalam cuplikan sedimen dilakukan dengan teknik spektroskopi 'Y clan analisis kualitatif basil
puncak-puncak spektra. Puncak-puncak-puncak
tenaga spektrum
sinar 'Y karakteristik yang diperoleh ini dicocokan dengan tabel isotop(3,4), dengan mengetahui tenaga puncak dapat diidifikasikan radionuklida yang terdapat dalam sedimen.Hasil identifikasi radionuklida dalam sedimen pada Tabel 2, ada 5 jenis radionuklida yang
I
r---2O
0
Ac-20B K-40 TL-228Pb-212
Pb-214Radionuklida
Gambar I. Histogram aktivitas r radionuk/ida pada berbagai sedimen
Prosiding Pertemuan dan Presentasl IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
15
10
Tabe13 dan Gambar 1, merupakan
hasil perhitungan
radioaktivitas gamma daTi radionuklida yang
terdeteksi dalam sedimen sungai. Dari ke lima
radionuklda yang terdapat yang terkandung dalam
sedimen, Radionuklida Pb-212 yang mempunyai
aktivitas tertinggi yaitu 17,35 Bq/Kg, radionuklida
ini terdapat di sedimen Banjaran, sedangkar
aktivitas yang terkecil adalah radionuklida Ac-228
ini terdapat di sedimen Balong yang mempunyai
aktivitas gamma 0,15 Bq/Kg.
Analisis terhadap
kemungkinan adanya nuklida Cs-137 mengunakan
alat spektrometer gamma di dalam sedimen yang
didasarkan atas tenaga (662 keY) spektrum sinal
gamma menurut Erdtmann(J)
tidak menunjukkan
adanya puncak spektrum nuklida Cs-13
7 .Hal ini
menunjukkan bahwa daerah semenanjung Muria
belum menunjukkan adanya nuklida basil daTi
kegiatan penggunaan
nuklir. Tidak terdeteksinya
radionuklida Cs-137 dimungkinkan karena faktor
jarak tempat uji ciba nuklir atau fasilitas nuklir ke
lokasi sampling, atau adanya pengenceran
debu-debu radioaktif yang masuk perairan sehingga
konsentrasinya menjadi sangat kecil sampai di
pesisir Muria, daD atau dibawah barns minimum
deteksinya (0,002 Bq/L atau 0,002 Bq/Kg beret
cuplikan) didalam semua
cuplikan yang diambil.
Tabel 4. Hasil pengukuran
aktivitas beta total sedimen
dan air sungai.
Cu~likan
No
1.
2.
3.
4.
Nama Sungai
Air sung~mBq/L}
sedi!!!en (BqlKg}
Banjaran
Kancilan
SuruBalon~
10,70:i:0,12 4,55:i: 0,13 1,33 :i: 0,09 6,30:i: 0,09 -51,4:i: 1,91 58,5 :i: 0,38 68,9:i: 1,12 76,1 :i: 4,50terukur tersebut keseluruhannya masih dibawah
arnbang batas Peraturan Pemerintah No 20/1990,
yaitu sebesar 1000 mBq/L, sehingga kondisi
lingkungan sekitar semenanjung
Muria dari aspek
radioekologi untuk gross beta bisa dikatagorikan
baik, karena masih dibawah nilai arnbang
batas.
Radioaktivitas yang terukur untuk
masing-masing sedimen sungai, mempunyai aktivitas relatif
harnpir sarna sekitar 51 Bq/Kg sarnpai dengan 75
Bq/Kg.
Ini menunjukkan radioaktivitas sekitar
perairan sungai daerah semenanjung Muria
mempunyai paparan radiasi yang harnpir sarna.
Paparan radiasi yang terukur tersebut diperkirakan
merupakan deret radionuklida primordial, yang
umumnya merupakan
pemanCar
alpha dan beta.
Gambar 1 merupakan pengukuran aktivitas ypada radionuklida di berbagai sedimen sungai, terlihat jelas .-: bahwa aktivitas dalam sedimen Banjaran paling tinggi,untuk nuklida Pb-212 dan aktivitas y terendah radionuklida Ac-228 terdapat dalam sedimen Balong.
Aktivitas gross 8 untuk sedimen daD air sungai Aktivitas gross beta temkur untuk cuplikan sedimen daD air masing-masing sungai dapat dilihat pacta Tabel 4. Data pacta Tabel 4 terlihat aktivitas gross beta total untuk air sungai yang terbesar pacta
adalah terdapat pacta air sungai Banjaran adalah sebesar 10,70 :i: 0,12 mBq/L. Sedangkan aktivitas terkecil terdapat pacta sungai sum dengan aktivitas sebesar 1,33 :i: 0,09 mBq/L. Radiaktivitas yang
-I
-
0-m
E III IU...
.>~
oct Kancilan SUN Nama Sungai Satang BanjaranGambar 2. Hislrogram aklivilas bela lolal unluk masing-masing
air sungai
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BA TAN Yogyakarta, 7 -B Agustus 2001
12 10 8 6 4
2
CISSN 0216-3128
261
Sukirno dan Sudarmadji.
100
80
60
40
20
a
C)~
-
0-m
II) cu-'>
~
~ <CKancilan
Suru
Nama Sungai
Balong
Banjaran
Gambar 3. Histrogram aktivitas beta total, masing-masing
sedimen
sungai
DAFT AR PUST AKA
Gambar 2 daD 3, mempakan histrogram aktivitas beta total untuk masing-masing sedimen daD air sungai. Telihat jelas aktivitas yang terbesar maupun terkecil hila dibuat histrogram dati data-data Tabel 2. Aktivitas untuk air sungai tertinggi adalah sungai Banjaran daD terendah pada air sungai
Sum sedangkan untuk sedimen tertinggi adalah sedimen sungai Balong, daD derendah terdapat pada sedimen sungai Banjaran.
2.
KESIMPULAN
3.
4.
W ARDANA. W .A., Teknik Analisis
Radio-aktivitas Lingkungan., Andi Offset, Yogyakarta
(1994)
SUTflPTO., MURYONO., SUMINING., "Pola
Sebaran Radioaktivitas Dalam Cuplikan Air
Laut, Alga danlkan di Pesisis Semenanjung
Muria".,Prosiding,
PPI
P3TM-Batan
Yogyakarta
(2000).
.
ERDTMANN. G., Neutron Activation Tables.,
New York (1976)
IAEA., Measurement
of radionuclides in food
and the environment.,
Technical Reports Series
No 295., Vienna, (1989)
SUKIRNO, SUSANA.," Aplikasi APN Untuk
Menentukan Multiunsur Dalam Sedimen
Sungai"., Prosiding., PPI, P3TM-Batan.,
Yogyakarta
(1999).
5.
TANYAJAWAB
Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil identifikasi radionuklida dengan Blat spetrometer gamma menunjukkan adanya lima jenis radionuklida yang terdeteksi j':litu Pb-212, Pb-214, TI-208, K-40 daD Ac-228, yang kesemuanya berasal daTi slam, Radionuklida Cs-137 dan lainnya basil dari percobaan nuklir
atau basi belah, tidak terdeteksi disemua
cuplikan.2. Radionuklida yang mempunyai aktivitas terbesar adalah Pb- 212 sebesar 17,35 Bq/Kg terdapat dalam sedimen Banjaran. Untuk radiaktivitas terkecil adalah Ac-228 dengan
aktivitas gamma 0,15 Bq/Kg terdapat dalam sedimen sungai Balong.
3. Radioaktivitas beta total untuk cuplikan air sungai yang terbesar adalah 10,70 % 0,12 mBq/L terdapat di air sungai Banjaran daD aktivitas ini masih dibawah ambang batas baku mutu menu rut PPRl No 20/1990. Sedangkan aktivitas untuk sedimen sungai relatif hampir sarna yaitu sekitar 51 Bq/Kg sampai dengan 76 Bq/Kg.
Indra Surayawan
-Pengukuran sedimen laut dan sungai metode pengukurannya apakah sarna.
-Kalau percobaan nuklir terj3di, nuklida-nuklida yang terdeteksi apa saja.
Sukirno
-Pengukuran aktivitas sedimen laut don sungai metode soma, tetapi sampling berbeda. Karena sedimen laut lokasinya sangat luGS don diambil pada bagian pinggir don bagian tengah.
-Prosldlng pertemuan dan Preaentaal IImlah Penelltlan Daaar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
Banyak radionuklida yang terjadi, tetapi pada
umumnya Co-60, Cs-137 dan Sr-90 karena
radionuklida ini mempunyai umur Faro yang
panjang dan sangat toksislberbahaya bagi
lingkungan
Sukirno
-Pengambilan
sampling dilakukan di bagian
pinggir kedua sisi dan bagian tengah, diambil
juga sedimennya
yang tidak ada airnya, waktu
musim hujan air akan melalui jalur yang tidak
dialiri pada musim kemarau. Pengambilan
cuplikan diambil di beberapa titik kira-kira
jauhnya dari titik awal sampai titik akhir 0,5
Km. Pada umumnya
sungai disekitar/ sepanjang
muara tidak berpasir.
An~ar Budiarto
-Bagaimana cara menentukan sampel di suatu sungai, mengingat aliran sungai bisa berubah-ubah posisinya/ tempatnya. Apakah perlu dipilih sungai yang tidak pernah diambil pasirnya.
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001