22
3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1.Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan dikelas 5 semester II tahun pelajaran 2012/2013 pada SD Negeri Mangusari 06 Salatiga.Alasan peneliti melakukan penelitian kerena pengunaan metode yang selama ini digunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga siswa mudah bosan/jenuh. Hal ini menyebabkan motivasi dan hasil belajar siswa kurang maksimal.
3.1.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan diSD Negeri Mangunsari 06 Salatiga. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan sampai pelaporan, dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih 4 bulan. Dimulai dari bulan Januari sampai dengan bulan April.
Alasan mendasar penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2013 sampai bulan April 2013, karena hari-hari tersebut merupakan hari-hari efektif dalam kegiatanbelajar mengajar pada semester II tahun pelajaran 2012/2013. Pelaksanaan penelitian ini dilaksankan selama 4 bulan yang dimulai dari observasi awal, penyusunan proposal, penyusunan instrumen (seperti RPP, lembar diskusi, lembar evaluasi, media atau peralatan yang diperlukan), uji coba instrumen, pengumpulan data atau pelaksanaan penelitian, analisis data, dan penyusunan laporan hasil penelitian dengan rincian kegiatan yang tersaji pada tabelberikut ini.
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian No. Pelaksanaan
Penelitian
Januari Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 Proposal PTK 2 Uji coba istrumen 3 Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 4 Siklus II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 5 Analisis data 6 Pelaporan
3.1.3. Karakteristik Subyek penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga pada Semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 mempunyai latar belakang yang berbeda baik kemampuannya, motivasi belajar, tingkat kerajinan, maupun kedisiplinan.
3.2. Variabel Penelitian
Berdasarkan judul yang dibuat oleh peneliti serta rumusan masalah, maka peneliti merumuskan variabel penelitiannya adalah:
1. Metode Pembelajaran Two stay Two straysebagai variabel bebas atau variabel X yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Metode pembelajaran Two Stay Two Stray adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif yang
memberikan kesempatan kepada kelompok membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain.
Langkah-langkah pelaksanaan Metode Two Stay Two Stray antara lain sebagai berikut :
a. Persiapan: Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota empat siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa.
b. Presentasi Guru: Pada tahap ini guru menyampaikan indikator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.
c. Kegiatan Kelompok: Pada tahap ini siswa melakukan diskusi dengan struktur dua tinggal dua tamu.
d. Formalisasi:Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. e. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan: Pada tahap evaluasi ini untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan metode pembelajaran Two Stay Two Stray, yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi.
2. Motivasi belajar pada mata pelajaran IPA sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau variabel Y1, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
atau variabel X.Motivasi belajar adalah adanya keinginan dari diri individu seseorang yang menimbulkan dorongan untuk melakukan kegiatan belajar dengan suka cita sehingga memperoleh hasil yang maksimal atau sesuai dengan tujuan.
Karakteristik motivasi meliputi kondisi motivasional yang terdiri dari: a. Attention (perhatian)
b. Relevance (relevansi) c. Confidance (kepercayaan) d. Satisfaction (kepuasaan).
3. Hasil belajar pada mata pelajaran IPA sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau variabel Y2, yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas
atau variabel X.Hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar.
3.3. Prosedur Penelitian
Rancangan penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, R dalam Rochiati (2008) melalui siklus yang terdiri dari 3 tahap yakni rencana tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi. Adapun gambar model spiralnya ditunjukkan melalui (gambar 3.1.) berikut.
Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart, R.
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan.
1. Menelah materi pembelajaran IPA kelas 5 yaitu dengan mengkaji indikator-indikatornya.
2. Mencari sumber belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Menyususn rencana pelaksan pembelajaran (RPP) sesuai dengan indikator yang telah dikaji.
4. Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung. 5. Menyiapkan angket motivasi untuk mengukur motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
6. Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian. 7. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes pilihan ganda.
b. Tahap Pelakasanaan tindakan
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu dengan mengunakan model pembelajaran Two stay Two stray.Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.Satu siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.Akan tetapi jika pada siklus I, tujuan pembelajaran belum berhasil secara maksimal maka dilanjutkan siklus II dan seterusnya.
c. Tahap Evaluasi
Kegiatan evaluasi dilakukan setelah pembelajaran dengan cara observasi. Observasi pada penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru (teman sejawat) dan dosen pembimbing.
d. Tahap Refleksi.
Refleksi dilakukan setelah pembelajaran dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengoreksi atau melihat hal-hal yang perlu ditingkatkan atau perlu diperbaiki setelah melakukan pembelajaran. Disinilah peneliti melihat kesalahan yang perlu diperbaiki selama mengajar. Selain kesalahan dalam pembelajaran refleksi juga memuat tentang hal-hal yang sudah baik dan perlu ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya agar hasil pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 3.4.1. Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari angket motivasi siswa dan proses pembelajaran yang berupa observasi. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari tes siklus I dan siklus II.
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti menggunakan teknik angket, observasi, dan tes.
3.4.2.1. Angket
Angket yang digunakan disini merupakan angket tertutup, artinya angket yang pengisianya memberikan centang atau menyilang dari beberapa item yang telah ditentukan oleh peneliti. Angket ini diberikan kepada siswa Kelas 5 SD N Mangunsari 06 Salatiga untuk mengetahui motivasi siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. Angket motivasi belajar ini dibuatdenganmemperhatikan beberapa aspek. Aspek yang digunakan dalam angket motivasi siswa adalah aspek menurut Keller dalam Sugihartono (2007) yang terdiri dari attention (perhatian), relevance (relevansi), confidance (kepercayaan), dan satisfaction (kepuasaan).
Penilaian dalam angket ini terdiri dari empat jawaban alternative. Menurut Mardapi (2008:121) keempat alternatif jawaban itu adalah jawaban yaitu Sangat setuju (4), Setuju (3), Tidak setuju (2), Sangat tidak setuju (1).Angket tersebut menunjukan tingkat motivasi belajar siswa, semakin tinggi skor maka semakin tinggi motivasi belajar siswa, sebaliknya semakin rndah skor yang di peroleh maka menunjukan tingkat motivasi belajar siswa rendah. Jumlah item angket yang di gunakan ubtuk mengukur motivasi siswa adalah 20 item.
3.4.2.2.Observasi
Menurut Arikunto (2010) dalam menggunakan metode observasi adalah dengan cara melengkapi format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang akan terjadi. Dalam penelitian ini format disusun dalam lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pengajaran guru, sehingga bias dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengn kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi ini dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray. Observasi dilakukan di kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06semester IItahun pelajaran 2012/2013.
3.4.2.3. Tes
Menurut Purwanto (2013) menyatakan bahwa tes merupakan istrumen alat ukur pengumpulan data di mana dalam memberikan respons atas atas pertanyaan dalam istrumen,peserta didorong untukmenunjukan penampilan maksimalnya.Penampilan maksimum yang ditunjukan memberikan kesimpulan mengenai kemampuan atau penguasaan yang dimiliki.Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran.Tes ini diberikan setelah akhir pembelajaran.Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berbentuk tes pilihan ganda terutama digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif.Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan.Tes pilihan ganda yaitu salah satu bentuk tes objektif yang terdiri atas pertanyaan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesaikannya harus dipilih salah satu dari kemungkinan jawaban yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal.
3.4.3.Istrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data yang di perlukan maka peneliti memerlukan istrumen pengumpulan data. Istrumen penggumpulan data yang di gunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari: instrumen angket motivasi, istrumen lembar observasi penerapan metode Two Stay Two Stray, instrumen materi soal tes untuk siklus I dan siklus II. Instrumen tersebut sebagai berikut.
3.4.3.1. Instrumen Angket Motivasi
Instrumen angket digunakan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan mengunakan metode Two Stay Two Stray. Angket diberikan setelah kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajar Two Stay Two Stray bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran Two Stay Two Stray.Instrumen angket dalam penelitian ini dibuat 20 item. Angket diberikan sesudah pembelajaran dan akan diisi oleh siswa sesudah melaksanakan pembelajaran dengan metode Two Stay Twp Stray. Menurut Keller dalam Sugihartono (2007) yang terdiri dari attention (perhatian), relevance (relevansi), confidance (kepercayaan), dan satisfaction (kepuasaan).Adapun kisi-kisi angket motivasi belajar siswa secara rinci adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2
Kisi kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
No. Aspek Indikator Item
1 Perhatian (attention)
a. memperhatikan penjelasan guru tentang materi IPA.
1 b. aktif selama proses pembelajaran IPA. 2 c. tidak bergurau ketika pelajaran IPA. 3 d. mengerjakan latihan soal dengan cermat. 4 e. sudah mempersiapkan buku pelajaran IPA ketika
guru memasuki kelas.
5 2 Relevansi
(relevance)
a. mengulangi pelajaran IPA setelah pulang dari sekolah.
6 b. tidak malu untuk bertanya kepada Guru apabila
saya mengalami kesulitan dengan materi.
7 c. menyisihkan waktu untuk mengerjakan latihan
soal di rumah.
8 d. sudah belajar IPA pada malam hari sebelum
pelajaran esok hari.
9 e. sering mencari informasi di internet tentang
3 Kepuasan (satisfaction)
a. merasa senang dengan pembelajaran Two Stay Two Stray.
11 b. menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran
ini membuat perasaan puas terhadap hasil yang telah dicapai.
12
c. mencoba menentukan standar keberhasilan yang sempurna.
13 d. merasa puas dengan apa yang saya peroleh dari
pembelajaran ini.
14 e. merasa bahagia, menyelesaikan pelajaran ini
dengan rajin.
15 4 Kepercayaan
(confidance)
a. pertama kali saya melihat pembelajaran ini, percaya bahwa pembelajaran ini mudah.
16 b. Nilai akan bagus dengan bertamu ke kelompok
lain
`17 c. akan naik kelas dengan nilai yang baik jika saya
belajar IPA dengan giat
18 2. pada saat mengikuti pembelajaran ini, percaya
bahwa dapat berhasil jika berupaya cukup keras.
19 3. isi pembelajaran ini akan bermanfaat . 20
Jumlah Item 20
3.4.3.2. Instrumen Observasi penerapan metode Two Stay Two stray.
Observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Two Stay Two Stray.Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray. Melalui pengisian lembar observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray peneliti dapat mengetahui proses belajar mengajar.Kisi-kisi lembar observasi sesuai dengan langkah-langkah metode Two Stay Two Stray. Dalam penelitian ini lembar observasi diisi oleh teman sejawat atau observer sesuai dengan keadaan saat pembelajaran berlangsung. Adapun kisi-kisi lembar observasi pelaksanaan proses pembelajaran dangan metode Two stay Two Stray adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Observasi Penerapan Metode Two Stay Two Stray
No Tahap Indikator Item
1 Persiapan 1. Menyiapkan RPP sebelum mengajar.
2. Menyiapkan nama siswa dalam kelompok yang heterogen.
1 2 2 Presentasi
guru
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menjelaskan materi sesuai RPP/runtut
3 4 3 Kegiatan
kelompok
5. Membagi siswa dalam kelompok 6. Memberi LKS
7. Membimbing siswa dalam diskusi 8. Membimbing siswa dalam bertamu
5 6 7 8 4 Formalisasi 9. Membimbing siswa dalam mempersentasikan hasil
diskusi
9 5 Evaluasi dan
penghargaan
10. Membuat rangkuman 11. Mengevaluasi hasil diskusi 12. Memberi penghargaan kelompok
10 11 12
3.4.3.3. Instrumen Tes Siklus I dan Siklus II
Istrumen tes digunakan untuk membuat criteria dalam mengukur keberhasilan pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray.Dalam instrumen tes terdapat kisi-kisi soal evaluasi untuk mengetahui apakah sudah terjadi peningkatan hasil belajar atau belum. Jika sudah terjadi peningkatan hasil belajar maka penelitian diartikan berhasil. Tes dilakukan pada setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran.Dalam instrumen tes terdapat kisi-kisi soal tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4 Kisi-kisi soal siklus I
Mata Pelajaran IPA Kelas 5 Tahun Pelajaran 2012/2013
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
Item Soal No.Item Pilihan Ganda Jumlah Item 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubunganny 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan Menjelaskan proses terbentuknya tanah karena pelapukan 1,2, 3,4,5,6,7 7 Menggolongkan jenis-jenis batuan berdasarkan
8, 9, 10,11, 12,13,14
Kisi-kisi soal yang valid sebanyak 25 soal, sedangkan 5 soal tidak valid.Soal yang valid di gunakn untuk membuat soal evaluasi siklus I.Untuk mengukur tingkat keberhasilan evaluasi siklus II maka soal di validkan terlebih dahulu adapun kisi-kisi soal siklus II sebagai berikut.
Tabel 3.5 Kisi-kisi soal siklus II
Mata Pelajaran IPA Kelas VTahun Pelajaran 2012/2013
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator
Item soal No item pilihan ganda Jumlah soal 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam 7.2 mengidentifikasi jenis-jenis tanah Menjelaskan susunan tanah 1, 2, 3, 4, 5,6, 7, 8, 9, 10. 10 Menyebutkan jenis-jenis tanah 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20. 10 Menjelaskan manfaat tanah dalam kehidupan sehari-hari 21, 22, 23, 24, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 10 Jumlah 30
Dari kisi-kisi diatas, soal yang valid sebanyak 20 soal.Soal yang valid digunakan untuk membuat soal evaluasi siklus II.
a dengan penggunaan sumber daya alam proses terbentuknya Menggolongkan jenis-jenis batuan berdasarkan manfaatnya 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22 8 Menggolongkan jenis-jenis batuan berdasarkan cirri-cirinya. 23, 24, 25,26, 27,28, 29, 30 8 Jumlah Soal 30
3.5. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrument penelitian ini meliputi uji validitas dan uji reabilitas.Uji validitas dan uji reabilitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan sudah valid dan reabel atau belum.Jika Instrumen sudah valid dan reabel maka instrument tersebut dapat digunakn untuk menguji tingkat keberhasilan suatu pembelajaran.Adapun uji validitas da rebilitas adalah sebagai berikut.
3.5.1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunujukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Menurut Widoyoko (2009) cara menganalisis validitas dan reabilitas instrumen menggunakan komputer dilakukan dengan mengunakan program SPSS (Statistical Package Faor Social Sciences)dengan urutan langkah-langkah yaitu membuka program SPSS 16.0 kemudian memasukan data (entry data), selanjutnya mengolah data dengan cara Analyze- scale- Reliability Analysis- Scale if item delete- Continue- Ok dan yang terakhir menganalisis output atau hasilnya. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dapat dilihat angka pada Correected Item- Total Coporrelation yang merupakan korelasi antar skor item dengan skor total. Menurut Widoyoko (2009) suatu item dinyatakan valid atau layak digunakan apabila Correected Item- Total Coporrelationlebih besar atau sama dengan 0,3 (≥ 0,3).
Uji validitas istrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa dan menguji instrument tiap item soal yang nantinya akan digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pada pembelajran salam siklus I dan siklus II pada pembelajaran IPA kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga pada pokok bahasan proses pembentukan tanah karena pelapukan dan jenis-jenis tanah dengan menerapkan metode Two Stay Two Stray.
3.5.1.1. Uji Validitas Angket Motivasi
Untuk menguji kevaliditasan angket motivasi yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan metode Two Stay Two Stray, maka peneliti mengujicobakan angket motivasi tersebut di kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga pada pertemuan pertama.Setelah diujicobakan kemudian peneliti menganalisis tingkat kevaliditasnnya dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menguji validitas angket motivasi jika dibandingkan dengan menganalisisnya secara manual.
Adapun hasil uji validitas instrumen angket motivasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas angkat Motivasi
Item Soal
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Item Soal
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
VAR00001 .566 Valid VAR00011 .657 Valid
VAR00002 .439 Valid VAR00012 .446 Valid
VAR00003 .566 Valid VAR00013 .382 Valid
VAR00004 .635 Valid VAR00014 .826 Valid
VAR00005 .494 Valid VAR00015 .566 Valid
VAR00006 .350 Valid VAR00016 .446 Valid
VAR00007 .562 Valid VAR00017 .488 Valid
VAR00008 .494 Valid VAR00018 .528 Valid
VAR00009 .635 Valid VAR00019 .488 Valid
VAR00010 .306 Valid VAR00020 .676 Valid
Berdasarkan table 3.6 di atas, rancangan instrumen validitas angket motivasi yang telah diuji cobakan pada siswa kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga dapat diperoleh bahwa ke-20 instrumen soak dinyatakan valid dan dapat digunakan.Karena
hasil perhitungan dari kolom Correected Item- Total Coporrelationmenunjukan nilai ≥ 0,30sehingga dapat digunakan untuk menguji tingkat motivasi siswa.
3.5.1.2.Uji Validitas Soal evaluasi
Untuk menguji kevalidan soal tersebut, maka peneliti mengujicobakan soal tersebut di SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga kelas 6 kemudian peneliti menganalisis tingkat kevaliditasnnya dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam menguji validitas soal evaluasi.
Adapun hasil uji validitas instrumen soal evaluasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus I
Item Soal
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Item Soal
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
VAR00001 .000 Tidak valid VAR00016 .560 Valid
VAR00002 .904 Valid VAR00017 .669 Valid
VAR00003 .000 Tudak valid VAR00018 .560 Valid
VAR00004 .904 Valid VAR00019 .510 Valid
VAR00005 .669 Valid VAR00020 .904 Valid
VAR00006 .904 Valid VAR00021 .560 Valid
VAR00007 .560 Valid VAR00022 .904 Valid
VAR00008 .510 Valid VAR00023 .904 Valid
VAR00009 .669 Valid VAR00024 .904 Valid
VAR00010 .405 Valid VAR00025 .904 Valid
VAR00011 .560 Valid VAR00026 .560 Valid
VAR00013 .904 Valid VAR00028 -.223 Tidak valid
VAR00014 .405 Valid VAR00029 .904 Valid
VAR00015 .000 Tidak Valid VAR00030 .904 Valid
Berdasarkan tabel 3.7 uji validitas soal yang validitasnya memenuhi kriteria sebanyak25 soal dari 30 soal yang diujikan. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai instrumen evaluasi siklus I.Untuk mengetahui hasil uji validitasinstrumen evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.8
Uji Validitas Instrumen Soal Evaluasi Siklus II
Item Soal
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Item Soal
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
VAR00001 .000 Tidak valid VAR00016 .000 Tidak valid
VAR00002 .884 Valid VAR00017 .681 Valid
VAR00003 .000 Tidak valid VAR00018 .574 Valid
VAR00004 .884 Valid VAR00019 .000 Tidak valid
VAR00005 .681 Valid VAR00020 .000 Tidak valid
VAR00006 .884 Valid VAR00021 .574 Valid
VAR00007 .574 Valid VAR00022 .884 Valid
VAR00008 .484 Valid VAR00023 .884 Valid
VAR00009 .681 Valid VAR00024 .884 Valid
VAR00010 .416 Valid VAR00025 .884 Valid
VAR00011 .574 Valid VAR00026 .574 Valid
VAR00012 .204 Tidak valid VAR00027 .884 Valid
VAR00013 .884 Valid VAR00028 -.230 Tidak valid
VAR00015 .000 Tidak valid VAR00030 .000 Tidak valid
Berdasarkan uji validitas soal yang memenuhi kriteria validitas sebanyak 20 soal dari 30 soal. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan untuk penelitian pada siklus II.
3.5.2.Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing- masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji reliabilitas dilakukan oleh SPPs 16, 0 pada penelitian ini menggunakan rumus alpha-Cronbach. Batasan instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif jika dikenakan pada suatu objek. Menurut Kaplan dalam Widoyoko (2009) suatu instrument dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien Alpha sekurang kurangnya 0,7. Untuk menentukan besarnya koofisien reliabilitas penelitian ini mengacu pada kriteria tingkat reliabilitas yang dikemukakan oleh Masidjo dalam Widoyoko Eko Putro, (2012) yang menentukan kriteria tingkat reliabilitas sebagai berikut.
Tabel 3.9
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien korelasi Kualifikasi 0.91-1.00 0.71-0.90 0.41-0.70 0.21-0.40 Negatif -0.20 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Sumber : widoyoko, eko putro (2012)
3.5.2.1. Uji Reliabilitas Angket Motivasi
Untuk menguji kereabilitasan angket motivasi, peneliti mengujjicobakan angket motivasi tersebut dengan tujuan untuk mengetahui apakah angket tersebut reabel atau
dapat digunakan atau tidak. Setelah diuji kemudian peneliti menganalisisnya dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Hal ini diakukan untuk mempermudah peneliti dalam mengujireliable angket motivasi.
Adapun hasil uji reabilitas angket motivasi yang telah diujikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.10
Hasil Reliabilitas Angket Motivasi
Cronbach's
Alpha N of Items
.896 20
Berdasarkan perhitungan melalui program SPSS versi 16.0 maka hasil reliabilitas instrument angket motivasi dinyatakan reliable nilai koefisien Alpha menunjukan lebih dari 0,7. Dengan melihat nilai cronbanch’s alfa yaitu .896, sehingga masuk dalam criteria tinggi.Maka instrumen motivasi belajar dinyatakan reabel dan dapat digunakan.
3.5.2.2. Uji Reliabilitas Soal Evaluasi
Untuk menguji kerebilitas soal evaluasi, peneliti mengujicobakan soal di SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga kelas 6 dengan tujuan mengetahui apakah soal evaluasisudah reliable atau dapat digunakan atau tidak. Setelah diuji cobakan kemudian peneliti menganalisisnya dengan bantuan SPSS 16 for windows.Hal ini dilakukan untuk mempermudah penelitian dalam menguji reliable soal evaluasi.Adapun tabel uji reliabilitas instrumen siklus I adalah sebagai berikut.
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Cronbach's
Alpha N of Items
Pada tabel 3.11 reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai evalusi pada siklus I menunjukkan reliabilitas .957 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas tingkat sangat tinggi. Reliabilitas instrumen yang akan digunakan sebagai evaluasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
Cronbach's
Alpha N of Items
.934 30
Pada siklus II menunjukan reliabilitas instrumen yang digunakan untuk evaluasi siklus II dapat diketahui reliabilitasnya .934 sehingga masuk dalam kriteria reliabilitas tingkat sangat tinggi.
3.6. Indikator Kinerja
Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menargetkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas V dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.13 Indikator Kinerja
No Dimensi/
unsur Indikator Instumen
1. Motivasi belajar
Meningkatnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA yaitu 100% dari jumlah keseluruhan siswa mempunyai motivasi yang tinggi dengan skor ≥49
Angket
2. Hasil belajar Meningkatnya hasil belajar pada mata pelajaran IPA yaitu 100% dari jumlah keseluruhan siswa dengan nilai KKM ≥ 70
Tes objektif (Pilihan ganda)
3.7. Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II.Sedangkan untuk data kualitatif menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.
3.7.1.Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data berupa hasil belajar IPA yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata.
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam 2 kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.14
Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥ 70 Tuntas
< 70 Tidak Tuntas
Sumber :KKM mata pelajaran IPA kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Salatiga
3.7.2.Data kualitatif
Datakualitatif dalam penelitian ini adalah data observasi dari hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.Data kualitatif yang diperoleh dari observasi guru selama proses pembelajaran IPA berlangsung dengan cara deskriptif, dan data ini hanya bersifat sebagai data pendukung. Data observasi menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai antara (4, 3, 2, 1) untuk penilaian keterlaksanaan guru dalam pembelajaran yang berarti angka 4 = baik sekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang (sudjana, 2006) dengan cara memberi centang (√) pada kolom skala nilai.
Menurut Widoyoko (2012) konversi skor keterlaksanaan pembelajaran pada tabel 3.14 dapat diperoleh dengan rumus sebagai beikut:
Kemudian skala nilai tersebut dikonversikan untuk menilai keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan observer. Konversi keterlaksanaan pembelajaran tersebut dapat dilihat table 3.15.
Tabel 3.15
Konversinilai Keterlaksanaan Pembelajaran Interval Skor Kategori
≤ 21 Sangat kurang
30 – 22 Kurang
39 – 31 Cukup
40 – 48 Baik
Selain observasi pelaksanaan pembelajaran IPA datakualitatif ini juga melakasanakan observasi motivasi siswa. Observasi motivasi siswa ini dilakukan dengan angket motivasi belajar yang dibuatdenganmemperhatikan beberapa indikator. Sugihartono (2007) Karakteristik motivasi terdiri dari attention (perhatian),
relevance (relevansi), confidance (kepercayaan), dan satisfaction
(kepuasaan).Penilaian dalam angket ini terdiri dari empat jawaban alternatif, yaitu Sangat setuju (4), Setuju (3), Tidak setuju (2), Sangat tidak setuju (1) dalam Mardapi (2008).
Menurut Widiyoko (2012) rumus menghitung rentang skor adalah sebagai berikut:
Setelah jarak interval diketahui kemudian dibuat konversi skor Motivasi belajar siswa seperti pada tabel 3.16
Tabel 3.16
Konversi Nilai Motivasi belajar Siswa
Nilai Keterangan
≤ 32 Sangat rendah 33 – 47 Rendah 48 – 63 Cukup 64 – 80 Tinggi