• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Tea-House Gardoe Solo yang berada di Mall Solo Paragon, Solo dilakukan dari 20 November 2020 hingga 20 Desember 2020 selama 30 hari. Tea-House yang dipilih merupakan salah satu dari banyaknya outlet yang berada di Solo.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode yang tidak hanya memberikan gambaran mengenai fenomena, tetapi juga menerangkan pengaruh, menguji hipotesis, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan (Nazir, 2005).

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang dipandu dengan wawancara dan mendeskripsikan masalah dengan cara mengumpulkan data, menganalisis data dan selanjutnya menarik kesimpulan.

Penelitian ini menggunakan metode survei yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta dari gejala dan keadaan yang ada serta mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik secara institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok maupun dari suatu daerah (Nazir, 2005).

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui observasi dan penyebaran kuesioner kepada konsumen Tea-House Gardoe Solo. Skala penelitian yang digunakan adalah skala Likert yang memiliki skor 1 sampai 5 untuk tiap tingkat pilihan jawaban dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert

1 2 3 4 5

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Netral Setuju Sangat

Setuju

(2)

2

3.4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan pendekatan nonprobability sampling. Metode ini menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti dalam menentukan sampel dan memberikan kuesioner melalui google form yang dapat diisi oleh responden secara online. Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah responden yang sudah pernah minimal sekali mengunjungi tempat dan mengonsumsi minuman teh yang terdapat di Tea-House Gardoe Solo Paragon mall.

3.5 Jenis Variabel dan Definisi Operasional Tabel 3.2 Definisi dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Y = Kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen adalah evaluasi pelanggan terhadap produk atau jasa yang diterima apakah sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.

1.Menyukai minuman 2.Pembelian kembali 3. Kepuasan dan kepercayaan produk

Ordinal dengan skala Likert dengan

format: Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1, Tidak Setuju (TS) skor 2, Netral (N) skor 3, Setuju (S) skor 4, Sangat Setuju (SS) skor 5

X1 = Harga

Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk produk yang ditukarkan untuk memperoleh hak kepimilikan atau pengguna suatu barang dan jasa.

1. Keterjangkauan harga

2. Daya saing harga 3. Kesesuaian harga

dengan kualitas produk

Ordinal dengan skala Likert dengan format:

Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1, Tidak Setuju (TS) skor 2, Netral (N) skor 3, Setuju (S) skor 4, Sangat Setuju (SS) skor 5

X2 = Promosi

Promosi merupakan elemen bauran pemasaran yang berfokus pada upaya menginformasikan,

1. Informasi iklan 2. Memiliki banyak promo

3. Banyaknya ajakan atau bujukan dari

Ordinal dengan skala Likert dengan format:

Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1, Tidak Setuju (TS) skor 2,

(3)

3

membujuk, dan

mengingatkan kembali konsumen akan produk yang dibeli.

orang lain Netral (N) skor 3, Setuju (S) skor 4, Sangat Setuju (SS) skor 5

X3 = Kualitas Produk

Tingkat kemampuan produk untuk

memenuhi apa yang diharapkan konsumen terhadap produk minuman yang dimilikinya.

1.Memiliki varian rasa yang beragam 2. Produk yang menarik

3. Memiliki cita rasa yang khas atau unggul

Ordinal dengan skala Likert dengan format:

Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1,

Tidak Setuju (TS) skor 2, Netral (N) skor 3, Setuju (S) skor 4, Sangat Setuju (SS) skor 5

X4 = Tempat

Lokasi mengacu pada berbagai aktivitas pemasaran yang

berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

1.

Kepuasan dan kenyamanan tempat 2. Fasilitas

yang memadai 3. Lokasi

yang strategis dan mudah ditemui

Ordinal dengan skala Likert dengan format:

Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1, Tidak Setuju (TS) skor 2, Netral (N) skor 3, Setuju (S) skor 4, Sangat Setuju (SS) skor 5

X5 = Gaya Hidup

Gaya hidup adalah penggambaran dengan kegiatan, minat dan opini dari seseorang.

Gaya hidup seseorang biasanya tidak

permanen dan cepat berubah.

1. Memiliki tingkat konsumtif yang berbeda

2. Kesesuaian kebutuhan pembelian 3. Kesesuaian

dengan keadaan

Ordinal dengan skala Likert dengan format:

Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1, Tidak Setuju (TS) skor 2, Netral (N) skor 3, Setuju (S) skor 4, Sangat Setuju (SS) skor 5

(4)

4

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk menguji penelitian ini adalah melakukan penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala likert. Skala likert menurut Sugiyono (2010) adalah untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, dan mendukung pernyataan yang ada, sehingga kesungguhan responden merupakan hal yang penting untuk menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung maupun diukur. Analisis kuantitatif ini dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan menggunakan alat analisis statistik.

Pada penelitian ini, data akan diolah menggunakan software komputer yaitu SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 25. Dari penjelasan pada kajian teori, peneliti dapat

mengajukan hipotesis untuk diuji dalam penelitian ini.

H0: Menyatakan bahwa tidak adanya hubungan antara harga (X1), promosi (X2), kualitas produk (X3), tempat (X4), gaya hidup (X5) dengan kepuasan konsumen (Y)

H1: Menyatakan ada hubungan antara harga (X1), promosi (X2), kualitas produk (X3), tempat (X4), gaya hidup (X5) dengan kepuasan konsumen (Y).

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kelayakan instrumen yang dipakai untuk mengukur apa saja yang akan diukur (Arifin, 2012). Uji validitas instrument bertujuan untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan bias mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas item digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur, atau bias dilakukan penilaian langsung dengan metode korelasi pearson atau metode corrected item total correlation. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS Statistic dengan criteria berikut:

(5)

5 1. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid

3.7.2 Uji Reliabilitas

V. Wiratna Sujarweni (2014) SPSS menjelaskan bahwa uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir atau item pertanyaan dalam angket (kuesioner) penelitian. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas adalah:

1. Jika nilai Cronbach’s Alpha ≤ 0,60 maka kuesioner atau angket dinyatakan reliable atau konsisten.

2. Sementara jika nilai Cronbach’s Alpha ≤ 0,60 maka kuesioner atau angket dinyatakan tidak reliable atau tidak konsisten. Menurut Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

3.8 Uji Hipotesis

3.8.1 Uji Korelasi Spearman

Uji korelasi digunakan untuk tujuan mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel dalam penelitian. Untuk dasar pengambilan keputusan dalam uji korelasi spearman adalah:

a. Jika nilai sig. < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan

b. Jika nilai sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan. Menurut Sugiyono (2010), korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikasi hipotesis asosiatif bila masing – masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama.

Untuk menilai seberapa besar hubungan dengan variabel X dengan Y maka digunakan koefisien korelasi yang biasanya dinyatakan dengan persentase %. Hasil perhitungan koefisien dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel dibawah ini untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan yang dimiliki antarvariabel. Untuk memberikan impretasi koefisien korelasinya, maka penulis menggunakan pedoman yang mengacu pada Sugiyono (2010:250) sebagai berikut.

(6)

6 Tabel 3.3 Interpretasi nilai rs

rs Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Interpretasi skor diperoleh dengan cara membandingkan skor item yang diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor tertinggi jawaban kemudian dikalikan 100%.Berikut adalah rumus koefisien determinasi: KD = rsx 100% Keterangan : KD = Koefisien Diterminasi, rs= Koefisien Rank Spearman.

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan hasil solusi numerik pengaruh pH, Cr(III) dan Cu(II) terhadap jerapan U(VI) ke dalam asam humat dengan percobaan

Upaya penanganan secara non farmakologi dapat dilakukan pada remaja yang mengalami dismenore, yaitu dengan melakukan senam dismenore untuk mengurangi rasa nyeri

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang suatu sistem pembangkit listrik untuk mendapatkan

Saya turut mempelajari pelbagai pengajaran yang mungkin ssaya tidak akan dapat daripada tempat lain.Kerjasama antara dalam kumpulan adalah perkara yang penting

Bab III berisi tentang proses pembelajaran biola pada remaja di Gereja Pugeran yang meliputi pelaksanaan pembelajaran, materi yang harus diajarkan, cara

sebagai komunitas Copler, strategi dan metode dakwah Copler Community, lebih cenderung dengan tindakan-tindakan (dakwah bil-haal), Copler Community mendekatai

untuk menginvestigasi bagaimana mengintegrasikan digitisasi dan strategi digital dengan strategi inovasi model bisnis: a) fokus pada produk digital di mana pesaing belum

Berdasarkan analisa data dan pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diketahui bahwa faktor likuiditas yang diproyeksikan dengan CR