• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Komunikasi merupakan suatu proses dua arah yang menghasilkan pertukaran informasi dan pengertian antara masing-masing individu yang terlibat. Komunikasi merupakan kebutuhan hakiki dalam kehidupan manusia untuk saling tukar menukar informasi. Karena tanpa komunikasi-interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Ada beberapa bentuk komunikasi yang kita kenal, salah satunya adalah komunikasi interpersonal. Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi interpersonal seringkali digunakan. Pada dasarnya komunikasi interpersonal merupakan jalinan hubungan interaktif antara seseorang individu dengan individu lainnya dimana lambang-lambang pesan secara efektif digunakan, terutama lambang-lambang bahasa. Penggunaan lambang-lambang komunikasi verbal, terutama yang bersifat lisan dan dalam kenyataan kerap kali disrtai dengan bahasa isyarat terutama gerak atau bahasa tubuh (body language) seperti tertawa, tersenyum, cemberut, mengangguk dan menggelenkan kepala.

George Herbert Mead mengatakan bahwa setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan oranglain dalam masyrakat, dan itu dilakukan lewat komunikasi. (Mulyana, 2000:10). Masyarakat terkecil yang ada disekitar kita adalah keluarga, setiap saat kita aka selalu berinteraksi dan melakukan komunikasi dengan anggota keluarga kita. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai peranan masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Suprajitno, 2004). Peranan kedua orangtua sangatlah penting bagi seorang anak yang sedang berada dalam tahap pertumbuhan, sudah menjadi kewajiban orangtua untuk mendampingi anak-anaknya.

(2)

2

Seorang anak pasti membutuhkan orangtua untuk mendapatkan kasih sayang, perhatian, pengawasan dan cinta kasih.

Pada kenyataannya, tidak semua anak yang ada di Indonesia ini beruntung dapat bertemu, tinggal, dan mendapatkan kasih sayang dari orangtua kandungnya. Menurut Kementrian Sosial, Di Indonesia khususnya provinsi Jawa Barat pada tahun 2009 tercatat sekitar 273.671 jumlah anak terlantar yang tidak memiliki orangtua dan tempat tinggal, dan kebanyakan dari mereka diurus oleh sebuah yayasan Panti Asuhan.1 Yatim Piatu adalah anak yang sudah tidak memiliki ibu atau tidak memiliki ayah, atau tidak memiliki ibu dan ayah, dengan kata lain sudah tidak memiliki orang yang memelihara hidupnya. Sedangkan Panti Asuhan merupakan sebuah lembaga atau yayasan sosial yang bertugas untuk menampung anak-anak yatim piatu atau anak yang terlantar dan hidupnya tidak ada yang mengurus serta tidak memiliki tempat tinggal, supaya kebutuhan mereka baik fisik, rohani dan sosialnya dapat terpenuhi dan terkontrol dengan baik.

Salah satu fenomena yang terjadi di Indonesia adalah pendapat mengenai anak Panti Asuhan yang dikenal sebagai anak yang kurang kasih sayang, perhatian dan cinta kasih, serta memiliki perbedaan status dengan anak yang lainnya karena dianggap tidak mampu dari segi ekonomi. Pada kenyataannya jika kita terjun langsung kedalam kehidupan mereka, mereka tidaklah seperti yang kita bayangkan, mereka hidup saling menyayangi dan penuh cinta kasih hanya saja keadaan keluarga mereka tidak sama dengan anak yang tinggal dirumah sendiri dan memiliki orangtua kandung yang masih lengkap serta keterbatasan finansial yang mereka miliki.

Sebagai wujud konkrit usaha dan kepedulian pemerintah dalam menaggulanginya adalah dengan didirikannya lembaga sosial kesejahteraan anak yaitu Panti Asuhan yang berfungsi sebagai tempat penampungan anak yang memberikan makan, minum, pendidikan formal dan informal. Selain itu,

(3)

3

Panti Asuhan juga memiliki fungsi lain yaitu menggantikan fungsi peranan keluarga.

Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin berkembangnya penduduk Indonesia, megakibatkan juga semakin banyaknya anak yang terlantar dan tidak memiliki orangtua atau orang yang mengurusnya. Oleh karena itu, semakin banyak juga Panti Asuhan yang didirikan dikota-kota yang ada di Indonesia salah satunya adalah kota Bandung, terbukti dari database menurut Forum Komunikasi Panti Sosial, tercatat 50 Panti Asuhan yang tersebar dikota Bandung.2 Bandung merupakan salahsatu kota besar yang ada di Indonesia, penduduknya pun banyak dan lumayan padat. Dikota Bandung juga banyak anak terlantar dan tidak memiliki orangtua serta tidak memiliki tempat tinggal sehingga pemerintah kota Bandung mendirikan Panti Asuhan pertamanya yaitu, Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah pada tahun 1949. Hal inilah yang membuat peneliti sangat tertarik untuk meneliti Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah yang berada di Jalan Nilem No.9, Lengkong, Bandung. Panti Asuhan ini membuat peneliti tertarik untuk dijadikan objek penelitian karena Panti Asuhan ini merupakan Panti Asuhan yang pertama kali didirikan dikota Bandung, selain itu Panti Asuhan ini juga mengajarkan agama islam secara mendalam kepada anak asuhnya dan apabila anak asuhnya mendapatkan beasiswa maka anak tersebut bisa disalurkan ke tempat kerja milik Yayasan Muhammadiyah tersebut. Panti Asuhan ini awalnya didrikan di Jalan Dewi Sartika, Bandung pada tahun 1948 sempat beberapakali berpindah lokasi karena berbagai alasan. Salah satunya pada tahun 1949 Panti Asuhan pindah ke rumah Inggit Garnasih di Jalan Ciateul. Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah juga menjadi saksi dari tragedi Bandung Lautan Api, namun pada saat kejadian tersebut Panti Asuhan ini sudah berpindah lokasi lagi ke Ciparay. Tidak cukup sampai disitu, pada tahun 1949 Panti Asuhan Taman Harapan kembali pindah ke Jalan Tegalega Barat. Pada tahun 1956, Panti Asuhan ini pindah lagi ke Jalan Banteng. Terakhir, pada tahun

(4)

4

1968 Panti Asuhan ini pindah ke Jalan Nilem no.9, Lengkong dan bertahan sampai saat ini. Setelah melalui berbagai perkembangan, Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah bahkan kini berdiri di dua lokasi. Di Jalan Nilem, panti diperuntukkan untuk asrama putri. Sedangkan satu lagi berada di Jalan Macan untuk asrama putra.3 Di Panti Asuhan ini memiliki 40 murid yang tinggal dan dibiayai sekolahnya oleh pihak Panti Asuhan. Jumlah pengurus Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah ini berjumlah 15 orang, Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah memiliki kekhususan untuk mengajar Bahasa Inggris dan Agama Islam saja. Meskipun asrama putra dengan asrama putri terpisah, namun untuk sistem pembelajarannya tetap digabung menjadi satu dan berlokasi di tempat asrama putri. Selain belajar Bahasa Inggris dan Agama Islam, Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah juga menyediakan wadah bagi anak-anaknya untuk berkreasi, seni dan budaya juga diajarkan disini. Ada kegiatan seni angklung, dan alat musik lainnya. Sudah banyak juga prestasi yang didapatkan oleh Panti Asuhan tersebut baik dari sisi akademik maupun non akademik.4

Untuk kegiatan agamanya ada beberapa jenis, pertama kegiatan mengaji yang dilakukan setiap hari setelah melakukan solat berjamaah, kedua yaitu malam mingguan, istilah ini yang mereka gunakan karena kegiatan ini dilakukan setiap sabtu malam menjelang minggu. Kegiatannya berisi kegiatan rohani yang biasanya diisi dengan ceramah dan mengaji bersama. Hal ini dilakukan Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah untuk menghindari anak asuhnya dari kegiatan malam mingguan diluar rumah seperti yang dilakukan oleh kebanyakan remaja lainnya. Yang menjadi murid dalam kegiatan ini adalah mulai dari jenjang SMP hingga Kuliah. Pada dasarnya yang telah menduduki jenjang kuliah disebut mahasiswa, namun dalam kegiatan rutin mingguan ini, semua yang mengikutinya disebut sebagai murid. Sehingga tidak dibedakan antara SMP, SMA, dan Kuliah.

3 News.okezone.com diakses pada tanggal 27 April 20:37 4 Olahan Peneliti

(5)

5 Gambar 1.2

Papan Nama Taman Harapan Muhammadiyah

Gambar 1.3

Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah

Dilatar belakangi kondisi seperti diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti, dan memahami komunikasi interpersonal antara guru dengan murid pada saat kegiatan rutin mingguan yang terjadi di dalam Panti Asuhan ‘ Taman Harapan Muhammadiyah’, Bandung. Untuk itu peneliti mengambil judul “Faktor-Faktor Komunikasi Interpersonal antara Guru dengan

Murid pada saat Kegiatan Rutin Keagamaan di Panti Asuhan ‘Taman Harapan Muhammadiyah’ Lengkong, Bandung”.

(6)

6 1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakan diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana faktor-faktor komunikasi interpersonal yang terjalin antara guru dengan murid pada saat kegiatan rutin keagamaan di Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah, Lengkong, Bandung?

1.3Tujuan Penelitian

Untuk membuat penelitian ini lebih terarah, maka peneliti merumuskan tujuan dari penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor komunikasi interpersonal terjalin antara guru dengan murid pada saat kegiatan rutin keagamaan di Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah, Lengkong, Bandung.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dalam bidang kajian ilmu komunikasi dengan cara menambah wawasan mengenai komunikasi interpersonal.

1.4.2 Aspek Praktis

Adapun kegunaan penelitian ini tidak hanya pada aspek teoritis saja tetapi juga pada kegunaan praktisnya yang diharapkam dapat membantu memecahkan masalah pada objek yang diteliti.

1.5Tahapan Penelitian

Dalam melakukan penelitian kualitatif, peneliti melakukan beberapa tahapan yang sistematis dan menyusunnya secara terstruktur. Peneliti menjadikan Panti Asuhan ‘Taman Harapan Muhammadiyah’ Lengkong, Bandung sebagai objek penelitian untuk mencari tahu bagaimanakah komunikasi interpersonal antara guru dengan murid pada saat kegiatan rutin keagamaan yang terjadi di dalam Panti Asuhan tersebut. Tahap selanjutnya,

(7)

7

peneliti mencari teori-teori dan literatur yang relevan dengan objek penelitian yang telah dipilih oleh peneliti dengan tujuan untuk mendukung penelitian sehingga apa yang telah ditulis oleh peneliti dapat dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Kemudian untuk menunjang validitas data, peneliti menyebarkan kuisioner kepada 40 murid yang mengikuti kegiatan rutin keagamaan tersebut. Dalam melakukan penelitian ini teori-teori yang digunakan oleh peneliti adalah teori yang berhubungan dengan komunikasi interpersonal, dan psikologi komunikasi, selain itu peneliti juga mencari teori yang berhubungan dengan metode penelitian deskriptif sebagai metode yang dipilih peneliti untuk dijadikan penunjang dalam melakukan penelitian ini.

1.6Lokasi dan waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan ‘Taman Harapan Muhammadiyah’ Lengkong, Bandung, Jawa Barat.

1.6.2 Waktu Penelitian

Waktu ini dibuat oleh peneliti yang digambarkan dalam tabel berikut ini: Tabel 1.1

Tahap dan Waktu Penelitian

No Tahapan Penelitian Bulan Jan 2015 Feb 2015 Mar 2015 Apr 2015 Mei 2015 Jun 2015 Juli 2015 Agst 2015 Sept 2015 Okt 2015 Nov 2015 Des 2015 1. Mencari Topik Penelitian dan Menentukan Judul

(8)

8

Sumber : Olahan Peneliti

2. Mengumpulk an Informasi 3. Pencarian Sample Penelitian 4. Menyusun Proposal Skripsi Bab I sampai Bab III 5. Seminar Proposal Skripsi 6. Revisi Seminar Proposal Skripsi 7. Analisis Data 8. Menyusun Skripsi Bab IV dan Bab V 9. Sidang Skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Dari area bisnis yang ada, ditemukan beberapa hal menyangkut permasalahan yang ada, yaitu: (1) Pihak manajemen dalam melakukan perencanaan penjualan dan produksi memperoleh data dari

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel motivasi belajar (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada

Sekolah harus melakukan evaluasi secara berkala dengan menggunakan suatu instrumen khusus yang dapat menilai tingkat kerentanan dan kapasitas murid sekolah untuk

BILLY TANG ENTERPRISE PT 15944, BATU 7, JALAN BESAR KEPONG 52100 KUALA LUMPUR WILAYAH PERSEKUTUAN CENTRAL EZ JET STATION LOT PT 6559, SECTOR C7/R13, BANDAR BARU WANGSA MAJU 51750

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik berupa lirik, laras/ tangganada, lagu serta dongkari/ ornamentasi yang digunakan dalam pupuh Kinanti Kawali dengan pendekatan

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yang berasal dari fosil yaitu minyak bumi dan batubara. Jawaban

SMK NEGERI 3 BULUKUMBA DAFTAR NILAI SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014.. UJIAN NAMA SISWA SENI BUDAYA PJO KKPI