29
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunkan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan merupakan suatu proses yang memberikan kepercayaan kepada pengembang kekuatan berfikir reflektif, diskusi, penentuan keputusan dan tindakan orang-orang biasa yang berpartisipasi dalam penelitian untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam kegiatannya.1
Menurut Ebbut sebagaimana dikutip oleh Wiriatmadja, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu kajian sistematik dan upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan tersebut.2 Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatan praktek pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.
Dari definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang di laksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian tindakan ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas yang berbentuk kolaboratif.
Peran guru dan peneliti adalah sejajar, artinya guru juga berperan sebagai peneliti selama penelitian brelangsung. Inti Penelitian ini terletak pada tindakan yang dibuat kemudian diujicobakan dan di evaluasi, apakah tindakan alternatif ini dapat memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran ataukah tidak.
1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 142
2 Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005),
B. Setting dan Subyek Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian kelas ini selama 2 bulan, yaitu pada bulan Januari dan Februari 2011. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga siklus, dan masing-masing siklus 2 minggu atau 2 kali pertemuan.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MI Sruwen 04 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
2. Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitian ini adalah siswa kelas II MI Sruwen 04 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang dengan jumlah siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Hal ini peneliti lakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan guru dalam mengatur proses pembelajaran. Adapun secara rinci daftar siswa kelas II MI Sruwen 04 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Tahun 2010/ 2011 adalah sebagaimana terdapat dalam tabel 1.
Tabel 1.
Data Siswa Kelas II MI Sruwen 04 Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Tahun 2010/ 2011
No. Nama Siswa
Jenis
Kelmin Tempat, Tanggal Lahir
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Daiva Aghisna Dani Romadhon Veronika Vira Yulia Khoirotul Nisa Yuda Prabowo Dian Fitriyani Ahmad Khariri Edi Saputro
Dwi Puja Wijayanto Ida Fitriani
Ragil Saputro Mustasinah Salsabila Rahma Octaviana
Muhammad Rizqi Mujadid Siffa Fiakhsani Taqwim Muhammad Rizqi Andriyanto Muhammad Ulin Nuha Fajar Setiawan Salsabila Ramadhani Salma Khoirina Fitriyani
L L L L L L L L L L L L P P P P P P P P Jakarta, 30 Maret 2001
Kab. Semarang, 18 Agustus 2001 Kab. Semarang, 30 Juli 2002 Kab. Semarang, 8 Mei 2002 Kab. Semarang, 16 April 2002 Kab. Semarang, 4 desembaer 2002 Kab. Semarang, 10 Nopember 2002 Kab. Semarang, 17 Mei 2003 Kab. Semarang, 15 Mei 2003 Kab. Semarang, 4 Desember 2002 Kab. Semarang, 10 Nopember 2001 Kab. Semarang, 14 Septembe 2002 Kab. Semarang, 15 Oktober 2003 Kab. Semarang, 20 Mei 2003 Kab. Semarang, 29 September 2003 Kab. Semarang, 26 Oktober 2002 Kab. Semarang, 11 April 2002 Kab. Semarang, 9 Juni 2002 Kab. Semarang, 8 Mei 2002 Kab. Semarang, 1 Oktober 2003
C. Desain Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas pada penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Hal ini telah memenuhi persyaratan sesuai dengan pendapat Arikunto, dkk, yang menyatakan bahwa “Apabila satu siklus belum menunjukkan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan (peningkatan mutu), kegiatan riset dilanjutkan pada siklus ke II dan seterusnya, sampai peneliti merasa puas.
Pada setiap siklus kegiatan pembelajaran di mulai dari perencanaan, tindakan, pemantauan atau observasi, dan refleksi.3
Perencanaan pembelajaran pada siklus I didasarkan pada identifikasi masalah yang ditemukan, apakah masalah tersebut terjadi karena kondisi pembelajaran peserta didik atau guru, sedangkan perencanaan tindakan siklus II didasarkan pada hasil refleksi hasil peserta didik pada kegiatan pembelajaran siklus I.
Model penelitian ini merujuk pada proses pelaksanaan penelitian dengan menggunakan model Spiral dari Kemmis dan Taggart yang di kutip oleh Suharsimi Arikunto yang terdiri dari beberapa siklus dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan sebelumnya. Dalam setiap silusnya terdiri dari empat elemen penting, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Prosedur dasar tersebut dapat dilihat pada bagan tersebut di bawah ini.
3 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008),
Model Spiral dari Kemmis dan Taggart4
Perencanaan
Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Pengamatan
?
Langkah-langkah yang dilakukan untuk setiap siklus pembelajaran dalam proseur penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah :
1.) Identifikasi masalah yang timbul berdasarkan hasil observasi awal peneliti terhadap kondisi peserta didik dan guru.
2.) Perencanaan tindakan dengan kolaborasi antara guru dengan peneliti yaitu penggunaan media audiovisual
4
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008), hlm. 116
3.) Peneliti menyusun jadwal kegiatan penelitian dengan batuan guru. 4.) Peneliti menyusun lembar kegiatan peserta didik, lembar observasi,
RPP dan alat evaluasi akhir siklus
5.) Penyusunan RPP, pada siklus I pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran Fiqih Kelas II Semester II adalah sebagai berikut : Standar Kompetensi : 1. Mempraktekkan Sholat Fardhu Kompetensi Dasar : 1. Menyebutkan Ketentuan Tata Cata
Sholat Fardhu
Indiktor : 1. Siswa mampu menyebutkan syarat wajib sholat
2. Siswa mampu mnyebutkan syarat sah sholat
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menyebutkan syarat wajib sholat dengan benar
2. Siswa dapat menyebutkan syarat sah sholat dengan benar
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap pelaksnaan tindakan ini adalah :
1.) Pada awal pembelajaran guru memberikan motivasi dan apersepsi tentang sholat fardhu.
2.) Guru mengadakan pre test
3.) Guru mempersiapkan peralatan berupa VCD dan perlengkapannya. 4.) Guru mengatur strategi pembelajaran.
5.) Guru memutar VCD yang berisi tentang sholat fardhu 6.) Siswa memperhatikan VCD yang diputar
7.) Guru mengadakan observasi terhadap siswa
8.) Setelah selesai pemutaran VCD, guru mengulas materi berdasarkan media yang dipakai
9.) Guru memberi kesempatan untuk bertanya kepada siswa terhadap hal-hal yang belum jelas, setelah selesai guru memberikan tes formatif terhadap siswa tentang materi hari itu.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai aktifitas belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti mempersiapkan lembar observasi yang telah disiapkan untuk mengetahui kondisi kelas.
Observasi ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang dicapai oleh kolaborator dalam pembelajarannya, diantaranya :
1) Penguasaan kolaborator dalam menyampaikan materi pembelajaran Fiqih pada pokok bahasan sholat fardhu dan sub pokok bahasan ketentuan sholat fardhu
2) Untuk mengetahui daya ingat, daya tangkap serta pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut :
(1) Respon anak. Aspek respon siswa ini dapat diamati dengan melihat bagaimana minat dan perhatian anak terhadap materi yang disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung.
(2) Ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif terhadap materi pembelajaran Fiqih yang disampaikan.
d. Refleksi
Tahapan akhir dari siklus pertama adalah tahapan refleksi. Pada tahap refleksi peneliti dan guru menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada.
Hasil analisis diperoleh data sebagai berikut :
1) Aspek Respon anak. Berdasarkan penelitian diperoleh data respon siswa terhadap materi pembelajaran Fiqih setelah ditunjang dengan penggunaan media audiovisual adalah 40%
2) Aspek ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif diperoleh data 60%.
Berdasarkan uraian singkat dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pencapaian target yang ditentukan masih belum tercapai. Target yang ditetapkan adalah masing-masing aspek mencapai skor sekitar 80%. Kendala yang dihadapi adalah siswa kadang-kadang masih kurang respon, masih kurang semangat sehingga perlu evaluasi lagi terhadap hal-hal yang telah direncanakan dan dilakukan pada siklus pertama.
Peneliti dan kolaborator akhirnya mengadakan perencanaan untuk perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Siklus kedua sama dengan siklus pertama. Siklus kedua juga teridiri dari empat tahapan. Pada tahapan perencanaan dilakukan identifikasi masalah yang timbul pada saat siklus pertama. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru dengan mengacu pada hasil refleksi pada siklus pertama. Selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahapan tindakan penyusunan RPP yaitu skenario pembelajaran yang mencakup alternatif pemecahan masalah pada siklus pertama yang disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah ditentukan.
Pada siklus kedua kegiatan pembelajaran Fiqih membahas tentang hal-hal yang membatalkan sholat.
Lembar observasi disesuaikan dengan tema namun tetap mengacu pada aspek pengamatan yang dilakukan pada siklus pertama. Adapun Lembar Observasi Siswa terdapat dalam lampiran 1.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan yang mengacu pada skenario RPP yang disusun pada siklus kedua difokuskan pada kegiatan pembelajaran dikelas.
Adapun RPP yang dimaksudkan sebagai berikut :
Standar Kompetensi : 1. Mempraktekkan Sholat Fardhu Kompetensi Dasar : 2. Mempraktekkan keserasian
gerakan dan bacaan sholat fardhu
Indiktor : 1. Siswa mampu membaca dan
menghafal niat sholat fardhu
2. Siswa mampu membaca dan menghafal bacaan takbirotul ikrom dan do’a iftitah dan gerakannya Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu melafalkan niat
sholat fardhu dengan benar dan fasih
2. Siswa mampu melafalkan bacaan takbirotul ikrom dan bacaan do’a iftitah.
Kegiatan ini dapat diurakan seperti dibawah ini :
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2) Guru mempergunakan media audiovisual berupa VCD dan peralatannya dalam menyampaikan materi dan menjalankan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP.
3) Guru membuat kelompok-kelompok untuk memberi tugas kepada anak yaitu melafalkan niat sholat fardhu, dilanjutkan dengan bacaa takbirotul ikrom dan do’a iftitah.
4) Guru memimpin dalam melafalkan niat dan takbirotul ikrom dan do’a iftitah, kemudian secara klasikal ditirukan oleh siswa
5) Pada akhir kegiatan kolaborator mengadakan konfirmasi dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari pada hari itu.
c. Observasi
Sama dengan pengamatan yang dilakukan pada siklus pertama, siklus kedua pada tahapan pengamatan atau observasi juga dilaksanakan pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung hingga pembelajaran berakhir. Observer mengamati dan mencatat kegiatan siswa dan guru, dalam hal ini adalah kolaborator, untuk dilihat kemajuan sesuai dengan lembar observasi yang digunakan.
Sama halnya dengan aspek yang diamati pada siklus pertama, siklus kedua juga mengamati :
1) Penguasaan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran Fiqih serta ketrampilan penggunaan media audiovisual dalam menerima materi yang disampaikan.
2) Untuk mengetahui daya ingat, daya tangkap serta pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran
Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut :
(1.) Respon anak. Aspek respon siswa ini dapat diamati dengan melihat bagaimana minat dan perhatian anak terhadap materi yang disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung.
(2.) Ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif terhadap materi pembelajaran Fiqih yang disampaikan.
d. Refleksi
Tahapan akhir dari siklus kedua adalah tahapan refleksi. Pada tahap refleksi ini peneliti dan guru menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada.
Hasil analisis diperoleh data sebagai berikut :
1) Aspek Respon anak. Berdasarkan penelitian diperoleh data respon siswa terhadap materi pembelajaran Fiqih setelah ditunjang dengan penggunaan media audiovisual adalah 50%
2) Aspek ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif diperoleh data 70%.
Berdasarkan uraian singkat dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pencapaian target yang ditentukan masih belum tercapai. Target yang ditetapkan adalah masing-masing aspek mencapai skor sekitar 80%. Dari beberapa kendala diatas, peneliti dan kolaborator merencanakan untuk melakukan perbaikan tindakan yang dilakukan pada siklus III.
3. Siklus III
a. Perencanaan
Siklus ketiga sama dengan siklus kedua. Siklus ketiga juga teridiri dari empat tahapan. Pada tahapan perencanaan dilakukan identifikasi masalah yang timbul pada saat siklus kedua. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dan guru dengan mengacu pada hasil refleksi pada siklus kedua. Selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada tahapan tindakan penyusunan RPP yaitu skenario pembelajaran yang mencakup alternatif pemecahan masalah pada siklus kedua yang disusun sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah ditentukan.
Pada siklus ketiga kegiatan pembelajaran Fiqih membahas tentang bacaan gerakan rukuk, I’tidal, sujud, duduk dan bacaan tasyahud.
Lembar observasi disesuaikan dengan kegiatan namun tetap mengacu pada aspek pengamatan yang dilakukan pada siklus kedua. Adapun Lembar Observasi Siswa siklus III terdapat pada lampiran 2.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tahapan selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan yang mengacu pada skenario RPP yang disusun pada siklus ketiga difokuskan pada kegiatan pembelajaran dikelas.
Adapun RPP yang dimaksudkan sebagai berikut :
Standar Kompetensi : 1. Mempraktekkan Sholat Fardhu Kompetensi Dasar : 2. Mempraktekkan keserasian
gerakan dan bacaan sholat fardhu
Indiktor : 1. Siswa mampu membaca dan
menghafal bacaan rukuk, dan
I’tidal, dan sujud
2. Siswa mampu membaca menghafal bacaan duduk, dan tasyahud Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu membaca dan
menghafal bacaan rukuk, dan
I’tidal, dan sujud
2. Siswa mampu membaca menghafal bacaan duduk, dan tasyahud Kegiatan ini dapat diurakan seperti dibawah ini :
1.) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama antara peneliti dan guru. yang telah dipersiapkan .
2.) Guru mempergunakan media audiovisual berupa VCD dan peralatannya dalam menyampaikan materi dan menjalankan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP.
3.) Guru membuat kelompok-kelompok untuk memberi tugas kepada anak yaitu melafalkan dan menghafal bacaan rukuk, dan I’tidal, dan sujud
4.) Guru memimpin dalam melafalkan bacaan ruku’, I’tidal, dan sujud kemudian secara klasikal ditirukan oleh siswa
5.) Pada akhir kegiatan kolaborator mengadakan konfirmasi dengan siswa tentang materi yang telah dipelajari pada hari itu.
c. Observasi
Sama dengan pengamatan yang dilakukan pada siklus pertama, siklus kedua pada tahapan pengamatan atau observasi juga dilaksanakan pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung hingga pembelajaran berakhir. Observer mengamati dan mencatat kegiatan siswa dan guru, dalam hal ini adalah kolaborator, untuk dilihat kemajuan sesuai dengan lembar observasi yang digunakan.
Sama halnya dengan aspek yang diamati pada siklus kedua, siklus ketiga juga mengamati :
(1.) Penguasaan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran Fiqih serta ketrampilan penggunaan media audiovisual dalam menerima materi yang disampaikan.
(2.) Untuk mengetahui daya ingat, daya tangkap serta pemahaman siswa dalam mengikuti pembelajaran
Adapun aspek yang diamati pada siswa adalah sebagai berikut :
1.) Respon anak. Aspek respon siswa ini dapat diamati dengan melihat bagaimana minat dan perhatian anak terhadap materi yang disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung.
2.) Ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif terhadap materi pembelajaran Fiqih yang disampaikan
d. Refleksi
Tahapan akhir dari siklus kedua adalah tahapan refleksi. Pada tahap refleksi ini peneliti dan guru menganalisis dan mengolah nilai yang terdapat pada lembar observasi yang ada.
Hasil analisis diperoleh data sebagai berikut :
1) Aspek Respon anak. Berdasarkan penelitian diperoleh data respon siswa terhadap materi pembelajaran Fiqih setelah ditunjang dengan penggunaan media audiovisual adalah 85%
2) Aspek ketuntasan siswa dalam mengerjakan tes formatif diperoleh data 85%.
Keberhasilan pada siklus III ini terkait dengan tertariknya siswa dengan penggunaan meda audiovisual sebagai media yang dipergunakan oleh guru dan guru makin terampil dalam mempergunakan alat peraga yang dipergunakan.
D. Instrumen Penelitian
Dalam meneliti pada prinsipnya adalah melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur yang baik, alat ukur dalam penelitian di namakan instrument penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel.5
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RP
berisi kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
3. Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil eksperimen.
4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
a. Lembar observasi penggunaan media audiovisual berupa VCD, untuk mengamati ketrampilan guru dalam menggunakan media.
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
5. Tes formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran.
E. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi tentang respon anak terhadap materi yang disampaikan melalui media audiovisual, observasi mengenai prestasi belajar siswa melalui tes formatif.
F. Teknik Analisis Data
Kegiatan akhir dari sebuah penelitian adalah menganalisis data yang telah diperoleh. Analisis data menurut Sugiyono yaitu proses mencari data dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan di dokumentasi, dengan cara mengorganisasikannya kedalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, mensintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.6
Untuk penelitian tindakan kelas analisis data dilaksanakan pada akhir penelitin, namun dilakukan sepanjang penelitian, sebagaimana pedapat
6 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2006),
Sukmadinata bahwa analisis dan interpretasi data dapat dilakukan sepanjang proses penelitian. Proses penelitian tindakan kelas bersifat spiral dialektik, diawali dengan pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis dan interpretasi data lagi, dan seterusnya.7
Data yang terkumpul akan mempunyai arti jika dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu analisis data dalam penelitian ini terbagi menjai dua, yaitu : pertama, analisis data untuk data kuantitatif berupa angka hasil tes peserta didik, kedua, analisa untuk data kualitatif berupa diskripsi data yang menggambarkan hasil pengamatan observer terhadap aktifitas peserta didik selama berlangsungnya pembelajaran.
Data-data yang diperoleh melalui penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indicator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan kegiatan penerapan media audiovisual dalam pembelajaran Fiqih materi sholat fardhu. Teknik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang digunakan yaitu prosesntase
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu sebagai berikut :
a. Penilaian Rata-rata
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa kemudian dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata.
Nilai rata-rata ini dapat menggunakan rumus :
Keterangan :
X = ∑X X = nilai rata-rata N ∑X = jumlah semua nilai siswa
N = jumlah siswa8
7 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2006), hlm. 155
8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja
b. Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu secara perorangan atau individu dan secara klasikal atau kelompok. Penerapan penggunaan media audiovisual dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih ini dikatakan berhasil jika siswa memenuhi ketuntasan belajar, yaitu masuk dalam katagori baik atau minimal nilai 7,0 untuk kategori perorangan atau individu..
Sebaliknya, ketuntasan klasikal terpenuhi jika persentase ketuntasan belajar secara klasikal mencapai minimal 75 % untuk tiap aspeknya. Artinya minimal dari 15 anak telah masuk dalam katagori baik.
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :
P = ∑N T x 100 % N
Keterangan :
P = nilai ketuntasan belajar
∑NT = jumlah siswa yang tuntas belajar
N = jumlah siswa9
Analisis ini dilakukan pada saat tahap refleksi , hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus berikutnya. Hasil analisis juga dijadikan sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran, bahkan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan model pembelajaran yang tepat.
9
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 205
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru dan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
Indikator tersebut adalah sebagai berikut :
1. Nilai respon siswa terhadap penyampaian materi pembelajaran Fiqih melalui media audiovisual mencapai 85%