• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

- Berita Resmi Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara No. 08/11/ Th. X, 4 Mei 2016

No. 08/11/Th.X, 4 Mei 2016

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

F

EBRUARI

2016

FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,78 PERSEN

 Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2016 mencapai 1.212.040 orang, bertambah sekitar 44.014 orang ( 3,77 persen) dibanding Februari 2015 sebesar 1.168.026 orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2016 mencapai 1.166.221 orang, bertambah sebanyak 40.473 orang (3,60 persen) dibanding Februari 2015 sebesar 1.125.748 orang.

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tenggara pada Februari 2016 mencapai 3,78 persen, mengalami sedikit kenaikan dibanding TPT Februari 2015 sebesar 3,62 persen.

 Sektor pertanian, sektor jasa, dan sektor perdagangan secara berurutan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada bulan Februari 2016, masing-masing sebesar 429.019 orang (36,79 persen), 247.954 orang (21,26 persen), dan 245.064 (21,01 persen).

 Situasi ketenagakerjaan bulan Februari 2016 jika dibandingkan dengan Februari 2015 ditandai dengan meningkatnya jumlah pekerja di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 3.143 orang (20,12 persen), sektor industri 9.454 orang (10,90 persen) sektor listrik, gas dan air minum 6.193 orang (249,82 persen), sektor kontruksi 8.315 orang (14,89 persen), sektor perdagangan 12.307 orang (5,29 persen), sektor lembaga keuangan 7.684 orang (46,69 persen), dan sektor jasa sebesar 19.939 orang (8,74 persen). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja adalah sektor pertanian dan transportasi. Sektor pertanian mengalami penurunan sebesar 12.637 orang (2,86 persen) dan sektor transportasi sebesar 13.925 orang (30,17 persen).

 Dari tujuh (7) status pekerjaan utama, sebagian besar penduduk di Sulawesi Tenggara bekerja dengan

status sebagai buruh/karyawan yaitu sebesar 347.993 orang (29,84 persen) dan yang terkecil berstatus sebagai pekerja bebas sebesar 45.959 orang (3,94 persen).

   

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

.

Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara pada Februari 2016 dibanding Februari 2015 menunjukkan adanya peningkatan kelompok penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja, serta kenaikan tingkat pengangguran.

Secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara pada Februari 2016 memperlihatkan perubahan yang berarti dari Februari 2015. Pada bulan Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 1.166.221 orang dan bertambah sekitar 40.473 orang (3,60 persen) dibanding dengan Februari 2015 yaitu sebesar 1.125.748 orang. Sedangkan jumlah pengangguran terbuka mencapai 45.819 orang atau meningkat sekitar 3.541 orang dibanding keadaan Februari 2015. Tingkat Pengangguran Terbuka menunjukkan peningkatan sebesar 0,16 poin yakni dari 3,62 persen (Februari 2015) menjadi 3,78 persen (Februari 2016).

Tabel 1.

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan Februari 2014 – Februari 2016

KEGIATAN UTAMA 2014 2015 2016

FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Angkatan Kerja 1.136.185 1.085.509 1.168.026 1.138.045 1.212.040

a. Bekerja 1.112.015 1.037.419 1.125.748 1.074.916 1.166.221

b. Pengangguran Terbuka 24.170 48.090 42.278 63.129 45.819

2. Bukan Angkatan Kerja 462.846 537.755 476.081 527.050 473.314

3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 71,05 66,87 71,04 68,35 71,92

4. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 2,13 4,43 3,62 5,55 3,78

5. Pekerja Tidak Penuh 431.499 427.953 386.669 421.254 446.527

Setengah Penganggur 127.847 118.844 111.307 112.134 96.015

(3)

2. Penduduk yang Bekerja Menurut lapangan Pekerjaan Utama

Tabel 2. memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama. Selama periode Februari 2015 – Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 3.143 orang (20,12 persen), sektor industri 9.454 orang (10,90 persen), sektor listrik, gas dan air minum 6.193 orang (249,82 persen), sektor kontruksi 8.315 orang (14,89 persen), sektor perdagangan 12.307 orang (5,29 persen), sektor lembaga keuangan 7.684 orang (46,69 persen), dan sektor jasa sebesar 19.939 orang (8,74 persen). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja adalah sektor pertanian dan transportasi. Sektor pertanian mengalami penurunan sebesar 12.637 orang (2,86 persen) dan sektor transportasi sebesar 13.925 orang (30,17 persen).

Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian pada Februari 2016 sebesar 429.019 orang (36,79 persen), berkurang 12.637 orang (2,86 persen) dibanding Februari 2015.

Tabel 2.

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2014 – Februari 2016

LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA

2014 2015 2016

FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pertanian (41,90%) 465.940 (42,62%) 442.148 (39,23%) 441.656 (45,52%) 489.289 (36,79%) 429.019 Pertambangan (1,82%) 20.191 (2,53%) 26.241 (1,39%) 15.618 (2,12%) 22.809 (1,61%) 18.761 Industri (6,96%) 77.367 (5,15%) 53.423 (7,71%) 86.757 (4,97%) 53.419 (8,25%) 96.211 Listrik, Gas, dan Air

Minum 804 (0,07%) 2.646 (0,26%) 2.479 (0,22%) 2.592 (0,24%) 8.672 (0,74%) Konstruksi (4,71%) 52.426 (5,90%) 61.169 (4,96%) 55.847 (6,74%) 72.427 (5,50%) 64.162 Perdagangan, RM (18,88%) 209.910 (18,65%) 193.476 (20,68%) 232.757 (17,77%) 191.053 (21,01%) 245.064 Transportasi (4,15%) 46.114 (4,40%) 45.597 (4,10%) 46.161 (3,94%) 42.395 (2,76%) 32.236 Lembaga Keuangan (2,14%) 23.806 (1,62%) 16.787 (1,46%) 16.458 (1,66%) 17.199 (2,07%) 24.142 Jasa (19,38%) 215.457 (18,89%) 195.932 (20,25%) 228.015 (17,09%) 183.733 (21,26%) 247.954 Sulawesi Tenggara 1.112.015 (100%) 1.037.419 (100%) 1.125.748 (100%) 1.074.916 (100%) 1.166.221 (100%)

(4)

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Dari tujuh kategori status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2016, dapat diidentifikasi 2 kelompok utama terkait kegiatan ekonomi formal dan informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan. Sementara kelompok kegiatan informal umumnya adalah mereka yang berstatus di luar itu. Berdasarkan kategori tersebut, pada Februari 2016 pekerja formal sebesar 401.122 orang (34,40 persen) dan pekerja informal sebesar 765.099 orang (65,60 persen).

Tabel 3.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama,

Februari 2014 – Februari 2016

STATUS PEKERJAAN UTAMA

2014 2015 2016

FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) Berusaha Sendiri 213.339 (19,18%) 192.810 (18,59%) 215.020 (19,10%) 193.175 (17,97%) 174.541 (14,97%)

Berusaha dibantu buruh tidak tetap 240.701 (21,65%) 220.479 (21,25%) 237.587 (21,10%) 229.297 (21,33%) 278.921 (23,92%)

Berusaha dibantu buruh tetap 42.960

(3,86%) 39.209 (3,78%) 43.953 (3,90%) 34.103 (3,17%) 53.129 (4,56%) Buruh/Karyawan 312.631 (28,11%) 294.262 (28,36%) 339.166 (30,13%) 293.583 (27,31%) 347.993 (29,84%) Pekerja bebas 33.371 (3,00%) 56.266 (5,42%) 37.457 (3,33%) 62.145 (5,78%) 45.959 (3,94%)

Pekerja keluarga/tidak dibayar 269.013

(24,19%) 234.393 (22,59%) 252.565 (22,44%) 262.613 (24,43%) 265.678 (22,78%) Sulawesi Tenggara 1.112.015 (100%) 1.037.419 (100%) 1.125.748 (100%) 1.074.916 (100%) 1.166.221 (100%)

Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa pekerja yang berstatus buruh/karyawan memiliki jumlah tertinggi dibandingkan dengan status pekerjaan yang lain yaitu sebesar 347.993 orang (29,84 persen).

Selama periode Februari 2015 sampai dengan Februari 2016 terjadi pergeseran status pekerjaan yaitu terjadi penurunan jumlah pekerja yang berstatus berusaha sendiri sebesar 40.479 orang (18,83 persen). Sementara status pekerjaan yang mengalami peningkatan yaitu jumlah pekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 41.334 orang (17,40 persen), berusaha dibantu buruh tetap

(5)

sebesar 9.176 orang (20,88 persen), buruh/karyawan sebesar 8.827 orang (2,60 persen), pekerja bebas sebesar 8.502 orang (22,70 persen), dan pekerja keluarga sebesar 13.113 orang (5,19 persen).

4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker) yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas perminggu. Pada Februari 2016 pekerja penuh waktu jumlahnya mencapai 719.694 orang (61,71% persen). Sementara itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu masih terdapat sejumlah 127.150 orang (10,90 persen).

Tabel 4.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu,

Februari 2014 – Februari 2016

Jumlah Jam Kerja Perminggu

2014 2015 2016

FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1-7 26.254 (2,36%) 22.750 (2,19%) 30.297 (2,69%) 20.974 (1,96%) 36.748 (3,15%) 8-14 78.219 (7,03%) 74.421 (7,17%) 66.834 (5,94%) 77.594 (7,22%) 90.402 (7,75%) 15-24 157.783 (14,19%) 159.164 (15,34%) 132.008 (11,73%) 146.823 (13,66%) 162.320 (13,92%) 25-34 169.243 (15,22%) 171.618 (16,54%) 157.530 (13,99%) 175.863 (16,36%) 157.057 (13,47%) 0 dan 35+ 680.516 (61,20%) 609.466 (58,75%) 739.079 (65,65%) 653.662 (60,81%) 719.694 (61,71%) Sulawesi Tenggara 1.112.015 (100%) 1.037.419 (100%) 1.125.478 (100%) 1.074.916 (100%) 1.166.221 (100%)

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, keadaan tenaga kerja hingga Februari 2016 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebesar 393.352 orang (33,73 persen) dan Sekolah Menengah Atas sebesar 251.484 orang (21,56% persen). Penduduk yang bekerja dengan pendidikan tinggi hanya sekitar 216.261 orang mencakup 39.604 orang (3,40 persen) berpendidikan Diploma dan 176.657 orang (15,15 persen) berpendidikan Universitas.

(6)

Berdasarkan Tabel 5, jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2015, secara umum penduduk yang bekerja pada Februari 2016 mengalami peningkatan pada semua jenjang pendidikan kecuali jenjang pendidikan SD ke bawah yang turun sebesar 12.154 orang (3,0 persen) dan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas yang turun sebesar 10.316 orang (3,94 persen).

Tabel 5.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan,

Februari 2014 – Februari 2016

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2014 2015 2016

FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) SD ke Bawah 475.863 (42,79%) 453.469 (43,71%) 405.506 (36,02%) 466.900 (43,44%) 393.352 (33,73%) Sekolah Menengah Pertama (16,73%) 185.994 (17,14%) 177.795 (17,89%) 201.421 (17,22%) 185.153 (20,38%) 237.730 Sekolah Menengah Atas 251.976 (22,66%) 216.534 (20,87%) 261.800 (23,26%) 221.113 (20,57%) 251.484 (21,56%) Sekolah Menengah Kejuruan (4,46%) 49.627 (5,01%) 51.981 (5,33%) 60.018 (4,63%) 49.798 (5,78%) 67.394 Diploma I/II/III 35.933 (3,23%) 31.520 (3,04%) 37.237 (3,31%) 30.488 (2,84%) 39.604 (3,40%) Universitas 112.622 (10,13%) 106.120 (10,23%) 159.766 (14,19%) 121.464 (11,30%) 176.657 (15,15%) Sulawesi Tenggara 1.112.015 (100%) 1.037.419 (100%) 1.125.748 (100%) 1.074.916 (100%) 1.166.221 (100%)

6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan

Jumlah pengangguran pada Februari 2016 mencapai 45.819 orang dengan Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) sedikit naik jika dibandingkan dengan Februari 2015, yaitu dari 3,62 persen pada Februari 2015 menjadi sebesar 3,78 persen pada Februari 2016.

Berdasarkan Tabel 6, TPT Diploma pada Februari 2016 menempati posisi teratas sebesar 12,93 persen dan TPT pendidikan Universitas menempati posisi kedua yaitu sebesar 7,20 persen. Sedangkan TPT terendah adalah TPT Sekolah Menengah Pertama yaitu sebesar 1,34 persen.

(7)

Tabel 6.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Menganggur Dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan,

Februari 2014 – Februari 2016

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2014 2015 2016

FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) SD ke Bawah 1.788 (0,37%) 6.527 (1,42%) 4.754 (1,16%) 8.741 (1,84%) 7.499 (1,87%) Sekolah Menengah Pertama 2.712

(1,44%) 4.821 (2,64%) 6.186 (2,98%) 8.684 (4,48%) 3.223 (1,34%) Sekolah Menengah Atas 9.715

(3,71%) 23.350 (9,73%) 9.422 (3,47%) 23.954 (9,77%) 11.987 (4,55%) Sekolah Menengah Kejuruan 1.537

(3,00%) 3.010 (5,47%) 4.927 (7,59%) 7.643 (13,31%) 3.516 (4,96%) Diploma I/II/III 2.721 (7,04%) 2.502 (7,35%) 5.266 (12,39%) 3.674 (10,75%) 5.880 (12,93%) Universitas 5.697 (4,81%) 7.880 (6,91%) 11.723 (6,84%) 10.433 (7,91%) 13.714 (7,20%) Sulawesi Tenggara 24.170 (2,13%) 48.090 (4,43%) 42.278 (3,62%) 63.129 (5,55%) 45.819 (3,78%)

Gambar

Tabel 2.  memperlihatkan struktur  penduduk  yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama

Referensi

Dokumen terkait

Menurut data dan hasil yang didapat pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian suplemen kreatin sebanyak 5000 mg sebelum melakukan aktifitas fisik

Bentuk Normal Kelima adalah suatu keadaan yang membuat relasi yang telah memenuhi bentuk normal keempat tidak dapat didekomposisikan menjadi relasi-relasi yang

hipotesis ini menunjukkan bahwa komitmen di dalam kerjasama antar UMKM berbasis logam di Waru, Sidoarjo untuk saat ini tidak terlalu diperhatikan sehingga tidak memiliki dampak

Langkah-langkah utama yang dilakukan dalam perancangan awal antara lain 1) Membuat kerangka modul pembelajaran biologi berbasis metakognisi tentang materi sistem koordinasi yang

Hasil penelitian menunjukkan, keempat industri pengolahan salak yang diteliti layak untuk dilaksanakan, namun industri kripik salak lebih unggul dibandingkan industri

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan power otot tungkai terhadap kemampuan tendangan T pada pesilat putra

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah terletak pada variabel penelitian, pada penelitian terdahulu variabel yang digunakan adalah earning per share, debt

Menurut hemat saya, posisi Pemerintah Tiongkok sebenarnya sudah jernih dan ada ketegasan terhadap Huakiao, orang Tiongkok yang tetap mempertahankan WN-Tiongkok dan