• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Berlian Laju Tanker Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT Berlian Laju Tanker Tbk"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

(1) RENCANA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN BERKENAAN DENGAN PENAMBAHAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN; DAN

(2) RENCANA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DAN PERATURAN BAPEPAM & LK NO. IX.J.1 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK.

SURAT EDARAN KEPADA PEMEGANG SAHAM (SURAT EDARAN) INI PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk (“PERSEROAN”).

Surat Edaran ini dibuat berdasarkan peraturan pencatatan di Singapore Exchange Securities Trading Limited dengan memperhatikan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Indonesia (“Bapepam & LK”) dan Peraturan dari Bursa Efek Indonesia dan peraturan lain yang berlaku di Indonesia. Sebagai tambahan atas surat edaran ini, Perseroan juga akan mengirimkan Circular kepada pemegang saham yang memiliki saham Perseroan melalui The Central Depository (Pte) Limited di Singapura.

Apabila Anda memerlukan penjelasan lebih lanjut atas Surat Edaran ini atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan agen sekuritas, broker, penasehat investasi, penasehat hukum, atau penasehat professional Anda lainnya.

Singapore Exchange Securities Trading Limited, Bapepam & LK serta Bursa Efek Indonesia tidak bertanggung jawab atas kebenaran pernyataan, isi dan opini yang dibuat dalam Surat Edaran ini.

Jika Anda telah menjual seluruh saham PT Berlian Laju Tanker Tbk yang Anda miliki, Anda diminta dengan hormat untuk segera menyerahkan Surat Edaran ini berikut Surat Kuasa dan Surat Pernyataan terlampir kepada pembeli atau kepada bank, broker saham atau agen lainnya yang menjadi perantara penjualan saham tersebut untuk disampaikan kepada pembeli.

PT Berlian Laju Tanker Tbk

BIDANG USAHA:

Industri Perkapalan Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

KANTOR PUSAT : Wisma BSG, lantai 10 Jalan Abdul Muis No. 40 Jakarta 10160, Indonesia Telepon: (62-21) 30060300

Fax: (62-21) 3006 0389 Email: investor@blt.co.id

Website: www.blt.co.id

TANGGAL-TANGGAL YANG PENTING:

Tanggal pengembalian Surat Kuasa : 28 Juli 2008 pukul 16.00 WIB

Tanggal pengembalian Voting Instruction Form : 22 Juli 2008 pukul 17.00 Waktu Singapura kepada The Central Depository (Pte) Limited

(“CDP”) (untuk pemegang saham yang memiliki saham Perseroan melalui CDP

Tanggal pelaksanaan Rapat Umum Pemegang : 29 Juli 2008 pukul 10.00 WIB Saham Luar Biasa (“RUPSLB”)

Tempat pelaksanaan RUPSLB : Ballroom A, Hotel Grand Hyatt Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30

(2)

Istilah-istilah yang digunakan dalam Surat Edaran mempunyai arti sebagai berikut:

Anggaran Dasar Perseroan : Akta Pendirian Perseroan dan perubahannya yang mengatur anggaran dasar Perseroan.

Bapepam & LK : Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. BLT atau Perseroan : PT Berlian Laju Tanker Tbk, sebuah perusahaan yang

didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dan berdomisili di Jakarta, dan sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia dan The Singapore Exchange Securities Trading Limited.

CDP : The Central Depository (Pte) Limited. Direksi : Direksi Perseroan pada saat ini.

Komisaris : Dewan Komisaris Perseroan pada saat ini.

Pemegang saham : Pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan tertanggal 4 Juli 2008 pada pukul 16.00 WIB.

Peraturan Bapepam & LK : Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Bapepam & LK. Rupiah atau Rp : Mata uang yang berlaku di Indonesia.

RUPSLB : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan dilangsungkan pada tanggal 29 Juli 2008.

Saham : Saham dengan nilai nominal sebesar Rp 62,50 per saham dalam Modal Dasar Perseroan.

SGX-ST : Singapore Exchange Securities Trading Limited. Singapore’s Companies Act : Undang-Undang Perusahaan Singapura.

Tahun Buku : Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember. Undang-Undang Perseroan Terbatas : Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan yang baru atau UUPT Terbatas.

% atau persen : Perseratus atau persentase.

Istilah “Depositor”, “Depository Agent” dan “Depository Register” adalah sebagaimana dimaksud dalam Singapore’s Companies Act Bagian 103A.

Referensi orang juga berarti perusahaan.

Judul-judul yang tertera dalam Surat Edaran ini disertakan dengan maksud sebagai judul saja, dan tidak dapat digunakan dalam menginterpretasi Surat Edaran ini.

Semua acuan dalam Surat Edaran ini terhadap kejadian merupakan acuan yang digunakan pada saat penyusunan. Semua kata yang digunakan dibawah Singapore’s Companies Act atau pasal-pasal yang telah dimodifikasi dan tidak tercantum dalam Surat Edaran ini harus mempunyai arti yang sama dengan pasal-pasal yang ada dalam Singapore’s Companies Act.

(3)

Apabila ada perbedaan nilai yang tercantum dalam table-tabel dalam Surat Edaran ini merupakan akibat dari pembulatan.

(4)

Halaman

1. Pendahuluan ... 4

2. Rencana Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Berkenaan Dengan Penambahan Kegiatan Usaha Perseroan ... 4

3. Rencana Perubahan Anggaran Dasar Pereroan Dalam Rangka Penyesuaian Dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam & LK No. IX.J.1 Tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik ... 4

4. Pemberian Kuasa ... 5

5. Rekomendasi ... 6

6. Susunan Kepemilikan Saham ... 6

7. Litigasi yang Material ... 6

8. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ... 7

9. Tindakan Yang Perlu Dilakukan Pemegang Saham ... 7

10. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi ... 7

11. Inspeksi atas dokumen-dokumen ... 7

LAMPIRAN A Perbandingan antara usulan perubahan Anggaran Dasar Perseroan terhadap Anggaran Dasar Perseroan yang berlaku saat ini ... 8

LAMPIRAN B Pasal-pasal dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang berkenaan dengan usulan perubahan Anggaran Dasar Perseroan ... 59

LAMPIRAN C Pasal-pasal dalam Peraturan Bapepam & LK No. IX.J.1 yang berkenaan dengan usulan perubahan Anggaran Dasar Perseroan ... 100

(5)

Dewan Komisaris Alamat Perseroan

Hadi Surya (Komisaris Utama) Wisma BSG Lt. 10

Harijadi Soedarjo (Komisaris) Jalan Abdul Muis No. 40 Jaka Prasetya (Komisaris Independen) Jakarta 10160, Indonesia Alan Jonathan Tangkas Darmawan (Komisaris Independen)

Direksi

Widihardja Tanudjaja (Direktur Utama) Michael Murni Gunawan (Direktur) Henrianto Kuswendi (Direktur) Wong Kevin (Direktur)

Siana Anggraeni Surya (Direktur) 14 Juli 2008

Yang terhormat Para Pemegang Saham, 1. PENDAHULUAN

1.1 Direksi Perseroan akan melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Juli 2008 untuk mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham untuk rencana perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

2. RENCANA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN BERKENAAN DENGAN PENAMBAHAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN

21. Anggaran Dasar Perseroan saat ini menyatakan bahwa Perseroan diberi wewenang untuk melakukan aktivitas di bidang pelayaran. Aktivitas bisnis Perseroan tersebut mencakup memperdagangkan, membeli, menjual, memproses, memproduksi bahan kimia cair, produk kimia cair, gas, minyak bumi dan olahannya, produk olahan kimia cair, dan produk mineral non logam serta barang olahan dari semua bahan tersebut di atas. Sejalan dengan pertumbuhan Perseroan yang berkelanjutan dan perkembangan usaha Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi mengusulkan untuk menambahkan memperdagangkan, membeli, menjual, memproses, memproduksi minyak nabati dan hasil olahannya ke dalam aktivitas bisnis Perseroan saat ini. Usulan penambahan tersebut akan dicantumkan di dalam Pasal 3 (f) dari Anggaran Dasar Perseroan yang baru (seperti yang dijelaskan di bawah ini), dan jika mendapat persetujuan dari pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB. Setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk penambahan aktivitas bisnis Perseroan, penambahan ini akan dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

3. RENCANA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DAN PERATURAN BAPEPAM & LK NO. IX.J.1 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

3.1 Latar Belakang

Pada tanggal 16 Agustus 2007, Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT Baru) menjadi berlaku dan menggantikan Undang-Undang Perseroan Terbatas di Indonesia sebelumnya (UU No. 1 tahun 1995). Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru bertujuan untuk (i) memberikan kepastian hukum atas pembentukan suatu perseroan terbatas, (ii) menyederhanakan proses, pembentukan, penambahan pasal dalam anggaran dasar dan kententuan pengisian lainnya dari suatu perseroan terbatas, dan (iii) memperkuat tata kelola dari suatu perseroan terbatas. Meskipun Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru berisi

(6)

yang dilakukan, perubahan tersebut sejalan dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru berlaku bagi seluruh perusahaan terbatas yang terbuka di Indonesia, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal.

3.2 Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru, perusahaan yang telah ada diwajibkan untuk merubah Anggaran Dasar mereka sehingga menjadi sejalan dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan perubahan tersebut harus dilakukan sebelum 16 Agustus 2008. Apabila terdapat suatu perusahaan yang tidak melakukan perubahan yang diminta, kejaksaan atau pihak yang berkepentingan, termasuk tapi tidak terbatas pada pejabat pemerintah yang berwenang, dapat mengajukan pembubaran perusahaan tersebut.

3.3 Sehubungan dengan pelaksanaan Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru, pada tanggal 14 Mei 2008, Bapepam & LK mengubah Peraturan No. IX. J. 1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Berdasarkan peraturan yang telah diubah ini, perusahaan publik di Indonesia wajib untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasarnya sesuai dengan Peraturan Bapepam & LK No. IX.J.1 dan diberi kesempatan untuk melakukan perubahan sampai tanggal 30 Agustus 2009. 3.4 Sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru dan

Peraturan Bapepam & LK No. IX.J.1, Perseroan mengusulkan untuk mengadaptasi Anggaran Dasar yang baru (“Anggaran Dasar Yang Baru”). Ketentuan-ketentuan yang relevan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas yang baru dan Peraturan Bapepam & LK yang tercantum dalam Anggaran Dasar Yang Baru tercantum dalam Lampiran B dan Lampiran C dari Surat Edaran ini. 3.5 Perubahan Anggaran Dasar Yang Baru ini harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari

Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Luar Biasa (Agenda ke-2). Setelah mendapatkan keputusan Pemegang Saham Perseroan untuk mengadopsi Anggaran Dasar Yang Baru, Anggaran Dasar Yang Baru tersebut akan dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

3.6 Di Indonesia, beberapa perubahan Anggaran Dasar perusahaan, termasuk perubahan Anggaran Dasar perusahaan secara keseluruhan dalam rangka adaptasi Undang-Undang Perseroan Terbatas Yang Baru, hanya akan menjadi efektif setelah diterimanya persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Dalam proses untuk memperoleh persetujuan tersebut, Direksi dan Notaris di Indonesia (yang akan membantu Direksi dalam proses tersebut) dapat diminta untuk membuat perubahan atau penambahan yang lebih lanjut terhadap Anggaran Dasar Perseroan yang telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sejalan dengan kebijakan dan rekomendasi dari badan pemerintah yang relevan misalnya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau Bapepam & LK. Oleh karenanya, diperlukan adanya kuasa dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan kepada Direksi dan Notaris yang relevan untuk melakukan perubahan dan penambahan lebih lanjut atas Perubahan Anggaran Dasar yang telah disetujui oleh pemegang saham.

4. PEMBERIAN KUASA

Sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan mengenai aktifitas bisnis Perseroan dan proposal perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang baru sebagaimana tercantum dalam paragraf 2 dan 3 di atas, Dewan Komisaris dan Direksi mengusulkan agar Pemegang Saham memberikan wewenang, dalam bentuk kuasa, kepada Direksi Perseroan dan Notaris Publik di Indonesia yang ditunjuk untuk melakukan hal-hal yang diperlukan dalam rangka mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk Perubahan Pasal dan Anggaran Dasar Yang Baru dan segala tindakan perubahan dan/atau penambahan terhadap Perubahan Pasal atau Anggaran Dasar Yang Baru yang diadaptasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dalam bentuk yang disyaratkan oleh badan pemerintah Indonesia. Perubahan dan/atau penambahan atas Perubahan Pasal dan Anggaran Dasar Yang Baru yang dilakukan oleh Direksi Perseroan dan Notaris di Indonesia yang ditunjuk akan diumumkan kepada

(7)

berdasarkan keputusan Badan Pemerintah yang berwenang. Setelah saat itu, apabila diperlukan adanya perubahan atas Perubahan Pasal dan Anggaran Dasar Yang Baru maka diperlukan adanya persetujuan lanjutan dari Pemegang Saham Perseroan.

5. REKOMENDASI

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berpendapat bahwa usulan penambahan aktifitas usaha Perseroan dan usulan perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang pada dasarnya penting untuk dilakukan dan sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Yang Baru dan Peraturan Bapepam & LK No. IX.J.1 adalah demi kepentingan Perseroan. Oleh karenanya, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mengusulkan agar para Pemegang Saham Perseroan dapat menyetujui Agenda 1 dan Agenda 2 yang diajukan dalam RUPSLB.

6. SUSUNAN KEPEMILIKAN SAHAM

Tabel berikut ini menunjukkan kepemilikan saham yang dimiliki oleh Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi dan pemegang saham substansial dalam Perseroan. Tabel berikut ini dibuat berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Sinartama Gunita, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan The Central Depository (Pte) Limited.

Nama Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Dewan Komisaris

Hadi Surya (1) 2.530.792.764 Rp 158.174.547.750,00 55,15%

Direksi

Widihardja Tanudjaja (2) 8.928.720 Rp 558.045.000,00 0,19%

Siana Anggraeni Surya(3) 62.400 Rp 3.900.000,00 0,00%(4)

Pemegang Saham Yang Substansial

PT Tunggaladhi Baskara 2.392.792.764 Rp 149.549.547.750,00 52,14% Meadowstream Limited 138.000.000 Rp 8.625.000.000,00 3,01% Masyarakat (di bawah 5%) 1.646.137.412 Rp 102.883.588.250,00 35,87%

Treasury Stock 412.351.000 Rp 25.771.937.500,00 8,99%

Total 4.589.281.176 Rp 286.830.073.500,00 100,00%

Notes:

(1) Pemegang Saham Perseroan melalui (i) PT Tunggaladhi Baskara dan (ii) Meadowstream Limited, suatu perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh PT Tunggaladhi Baskara.

(2) Termasuk 6.307.920 saham yang dimiliki oleh istrinya. Saham yang dimiliki oleh Bapak Widihardja Tanudjaja juga termasuk dalam kolom “Masyarakat (di bawah 5%)” dalam table ini.

(3) Bapak Hadi Surya merupakan orang tua dari Ibu Siana Anggraeni Surya. Saham yang dimiliki oleh Ibu Siana Anggraeni Surya termasuk dalam kolom “Masyarakat (di bawah 5%)” dalam table ini.

(4) Tidak Material

7. LITIGASI YANG MATERIAL

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak mengetahui adanya tuntutan, klaim atau proses peradilan yang masih tertunda atau diajukan terhadap Perseroan atau anak perusahaan Perseroan atau proses peradilan yang dapat mengakibatkan adanya efek yang material terhadap posisi keuangan Perseroan dan anak perusahaan Perseroan secara keseluruhan.

(8)

Grand Hyatt, Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta 10530 – Indonesia tanggal 29 Juli 2008 pukul 10.00 Waktu Indonesia Bagian Barat, untuk mengambil keputusan sebagaimana tercantum dalam Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada halaman 126 Surat Edaran ini.

9. TINDAKAN YANG PERLU DILAKUKAN OLEH PEMEGANG SAHAM

Panggilan RUPSLB yang telah diumumkan di harian Bisnis Indonesia, Investor Daily dan The Jakarta Post, surat kabar yang terbit di Indonesia dan harian Business Times, surat kabar yang terbit di Singapura, keseluruhannya tertanggal 7 Juli 2008.

Seluruh pemegang saham yang namanya tercatat di dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat pada tanggal 4 Juli 2008, mempunyai hak untuk hadir atau diwakili dalam RUPSLB.

Para pemegang saham yang memiliki saham melalui CDP berhak untuk hadir dalam RUPSLB sebagai pengamat, akan tetapi tidak dapat mengeluarkan suara dalam RUPSLB. Jika pemegang saham tersebut hendak menggunakan hak suaranya maka mereka harus mengisi dan menandatangani Voting Instruction Form (yang akan dikirimkan kepada seluruh pemegang saham) dan mengembalikannya kepada CDP sebelum batas waktu sebagaimana ditentukan dalam Voting Instruction Form. CDP akan mengumpulkan seluruh voting instruction yang diterimanya, dan akan menunjuk bank kustodian di Indonesia yang akan memiliki saham Perseroan atas nama CDP, dengan surat kuasa untuk datang dan mengeluarkan suara dalam RUPSLB sesuai dengan voting instruction tersebut.

Apabila ada Pemegang Saham yang tidak dapat hadir dalam RUPSLB dan hendak menunjuk wakilnya untuk hadir dan mengeluarkan suara untuk namanya, maka pemegang saham tersebut harus mengisi, menandatangani dan mengembalikan Surat Kuasa sesuai dengan instruksi yang tercetak dalam Surat Kuasa secepatnya, dan harus diterima di kantor Perseroan tidak lebih dari pukul 16.00 Waktu Indonesia Bagian Barat pada tanggal 28 Juli 2008. Pengisian dan pengembalian Surat Kuasa oleh Pemegang Saham tidak akan menghalangi dirinya untuk hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPSLB jika yang bersangkutan menginginkannya.

10. PERTANGGUNGJAWABAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyatakan bahwa Surat Edaran ini berisi informasi dari fakta-fakta material mengenai usulan aktifitas bisnis Perseroan dan usulan Anggaran Dasar Perseroan yang baru, dan mereka baik secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri bertanggungjawab atas kebenaran informasi yang diberikan dalam Surat Edaran ini dan menyatakan bahwa setelah mengadakan cukup penyelidikan, sepanjang pengetahuan dan keyakinan kami, informasi yang termuat dalam Surat Edaran ini adalah benar dan tidak terdapat fakta lain yang dihilangkan yang dapat memberikan pengertian yang menyesatkan.

11. INSPEKSI DOKUMEN-DOKUMEN

Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang dapat diperiksa di kantor Perseroan pada waktu kerja sejak tanggal diterbitkannya Surat Edaran sampai dengan tanggal RUPSLB:

1. Anggaran Dasar Perseroan; dan

2. Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2007.

Hormat kami

PT Berlian Laju Tanker Tbk Direksi

(9)

ANGGARAN DASAR PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk

RENCANA PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT BERLIAN LAJU TANKER Tbk

Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama PT Berlian Laju Tanker Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar disingkat dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Pusat.

2. Perseroan dapat membuka kantor cabang dan perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Jangka Waktu Berdirinya Perseroan Pasal 2

Perseroan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha Pasal 3

1 Maksud dan Tujuan Perseroan ialah: Berusaha dalam bidang pelayaran

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Melakukan usaha pengapalan dalam dan luar negeri dengan menggunakan kapal, termasuk tetapi tidak terbatas pada kapal tanker, tongkang dan kapal tunda (tug boat);

b. Menjalankan usaha pengangkutan dan/atau logistik dengan melalui berbagai jenis alat angkut yang diperoleh dengan cara membeli, menyewa, menyewabelikan, membangun atau dengan cara lain menguasai kapal dan tongkang dan mengoperasikannya untuk mengangkut penumpang, barang bawaan dan

Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama PT Berlian Laju Tanker Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar disingkat dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Pusat.

2. Perseroan dapat membuka kantor cabang dan perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Jangka Waktu Berdirinya Perseroan Pasal 2

Perseroan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas terhitung sejak tanggal 12 Maret 1981 dan telah memperoleh status badan hukum berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 31 Maret 1989 Nomor C2-2630.HT.01.01-TH.89.

Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha Pasal 3

1. Maksud dan Tujuan Perseroan ialah: Berusaha dalam bidang pelayaran

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Melakukan usaha pengapalan dalam dan luar negeri dengan menggunakan kapal, termasuk tetapi tidak terbatas pada kapal tanker, tongkang dan kapal tunda (tug boat);

b. Menjalankan usaha pengangkutan dan/atau logistik dengan melalui berbagai jenis alat angkut yang diperoleh dengan cara membeli, menyewa, menyewabelikan, membangun atau dengan cara lain menguasai kapal dan tongkang dan mengoperasikannya untuk mengangkut penumpang, barang bawaan dan

PERBANDINGAN ANGGARAN DASAR YANG LAMA DENGAN ANGGARAN DASAR

YANG BARU

(10)

semua jenis barang antar semua pelabuhan di dunia yang dianggap menguntungkan bagi Perseroan; c. Melakukan pembelian dan penjualan

alat-alat transportasi dan/atau logistik termasuk suku cadangnya, termasuk tetapi tidak terbatas pada kapal tanker, tongkang dan kapal tunda (tug boat); d. Menjalankan usaha pelayaran dan juga

bertindak sebagai agen pelayaran, agen forwarding, agen penumpang, agen awak kapal laut, penyedia bahan bakar, bongkar muat, tank farm dan angkutan tongkang serta kapal tunda; e. Melakukan kegiatan usaha

penyimpanan dan pergudangan, pengangkutan dan penyaluran berbagai jenis barang dan usaha lain yang diperlukan untuk kepentingan penyimpanan, pergudangan, pengangkutan dan penyaluran barang-barang tersebut;

f. Memperdagangkan, membeli, menjual, memproses, memproduksi bahan kimia cair, produk kimia cair, gas, minyak bumi dan olahannya, produk olahan kimia cair dan produk mineral non logam serta barang olahan dari semua bahan tersebut diatas;

g. Melakukan usaha pembuatan dan perbaikan kapal dan alat transportasi lainnya dan penyediaan suku cadang untuk kapal dan alat transportasi lainnya.

h. Melakukan usaha konsultasi yang berkaitan dengan bidang pelayaran dan menjadi penasihat dalam pengembangan usaha dan sistem atau proses yang berkaitan dengan pelayaran

i. Melakukan jasa penyediaan awak kapal laut dan menyalurkannya baik bagi kapal milik sendiri maupun milik pihak lain baik didalam maupun di luar negeri.

semua jenis barang antar semua pelabuhan di dunia yang dianggap menguntungkan bagi Perseroan; c. Melakukan pembelian dan penjualan

alat-alat transportasi dan/atau logistik termasuk suku cadangnya, termasuk tetapi tidak terbatas pada kapal tanker, tongkang dan kapal tunda (tug boat); d. Menjalankan usaha pelayaran dan juga

bertindak sebagai agen pelayaran, agen forwarding, agen penumpang, agen awak kapal laut, penyedia bahan bakar, bongkar muat, tank farm (tangki timbun) dan angkutan tongkang serta kapal tunda;

e. Melakukan kegiatan usaha penyimpanan dan pergudangan, pengangkutan dan penyaluran berbagai jenis barang dan usaha lain yang diperlukan untuk kepentingan penyimpanan, pergudangan, pengangkutan dan penyaluran barang-barang tersebut;

f. Memperdagangkan, membeli, menjual, memproses, memproduksi bahan kimia cair, produk kimia cair, gas, minyak bumi dan olahannya, minyak nabati dan produk turunannya, produk olahan kimia cair dan produk mineral non logam serta barang olahan dari semua bahan tersebut diatas.

g. Melakukan usaha pembuatan dan perbaikan kapal dan alat transportasi lainnya dan penyediaan suku cadang untuk kapal dan alat transportasi lainnya.

h. Melakukan usaha konsultasi yang berkaitan dengan bidang pelayaran dan menjadi penasihat dalam pengembangan usaha dan sistem atau proses yang berkaitan dengan pelayaran

i. Melakukan jasa penyediaan awak kapal laut dan menyalurkannya baik bagi kapal milik sendiri maupun milik pihak lain baik didalam maupun di luar negeri.

(11)

j. Melakukan usaha floating storage ship ataupun platform atau utility boat juga termasuk pengoperasian jenis kapal yang belum disebutkan di atas dalam arti yang seluas-luasnya.

Modal Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp. 917.280.000.000,- (sembilan ratus tujuh belas miliar dua ratus delapan puluh juta Rupiah), terbagi atas 14.676.480.000 (empat belas miliar enam ratus tujuh puluh enam juta empat ratus delapan puluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai Rp. 62.50,-(enam puluh dua Rupiah lima puluh sen). 2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan

dan disetor penuh sejumlah 4.589.281.176 (empat milyar lima ratus delapan puluh sembilan juta dua ratus delapan puluh satu ribu seratus tujuh puluh enam) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 286.830.073.500 (dua ratus delapan puluh enam milyar delapan ratus tiga puluh juta tujuh puluh tiga ribu lima ratus Rupiah) sebagaimana ternyata dari Akta tertanggal 29 April 2008, Nomor 30 yang dibuat oleh Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, SH, LL.M, yang laporannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 13 Mei 2008 Nomor AHU-AH.01.10.11486.

3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut keperluan modal Perseroan pada waktu dan dengan harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dengan ketentuan pengeluaran saham itu tidak dengan harga dibawah pari.

4. Kecuali sebagaimana ditentukan ayat 7 Pasal 4 ini, jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan dengan cara penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (selanjutnya cukup disingkat dengan ”Penawaran Umum Terbatas”) kepada para pemegang saham, maka seluruh pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal

j. Melakukan usaha floating storage ship ataupun platform atau utility boat juga termasuk pengoperasian jenis kapal yang belum disebutkan di atas dalam arti yang seluas-luasnya.

Modal Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp. 917.280.000.000,- (sembilan ratus tujuh belas miliar dua ratus delapan puluh juta Rupiah), terbagi atas 14.676.480.000 (empat belas miliar enam ratus tujuh puluh enam juta empat ratus delapan puluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai Rp. 62.50,-(enam puluh dua Rupiah lima puluh sen). 2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan

dan disetor penuh sejumlah 4.589.281.176 (empat milyar lima ratus delapan puluh sembilan juta dua ratus delapan puluh satu ribu seratus tujuh puluh enam) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 286.830.073.500 (dua ratus delapan puluh enam milyar delapan ratus tiga puluh juta tujuh puluh tiga ribu lima ratus Rupiah) sebagaimana ternyata dari Akta tertanggal 29 April 2008, Nomor 30 yang dibuat oleh Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, SH, LL.M, yang laporannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tertanggal 13 Mei 2008 Nomor AHU-AH.01.10.11486

3. Saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut keperluan modal Perseroan pada waktu dan dengan harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya cukup disebut dengan ”RUPS”), dengan mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dengan ketentuan pengeluaran saham itu tidak dengan harga dibawah pari.

4. Kecuali sebagaimana ditentukan ayat 7 Pasal 4 ini, jika saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan dengan cara penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (selanjutnya cukup disingkat dengan ”Penawaran Umum Terbatas”) kepada para pemegang saham, maka seluruh pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang

(12)

sebagaimana ditetapkan oleh Direksi berdasarkan RUPS yang menyetujui Penawaran Umum Terbatas tersebut mempunyai hak terlebih dahulu untuk membeli saham yang hendak dikeluarkan tersebut (selanjutnya disebut ”Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” atau disingkat ”HMETD”) seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional).

HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Direksi harus mengumumkan keputusan tentang pengeluaran saham dengan penawaran umum terbatas tersebut dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran luas dalam wilayah Republik Indonesia sesuai dengan pertimbangan Direksi.

Para pemegang saham atau pemegang HMETD tersebut berhak membeli saham yang akan dikeluarkan tersebut sesuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya pada waktu dan dengan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan RUPS yang dimaksud dalam ayat 3 Pasal 4 ini.

Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut di atas, pada pemegang saham atau para pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian saham yang ditawarkan kepada mereka sesuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya dengan membayar lunas secara tunai harga saham yang ditawarkan itu kepada Perseroan, maka saham tersebut akan dialokasikan kepada para pemegang saham yang hendak membeli saham dalam jumlah yang lebih besaer dari porsi HMETD-nya sebanding dengan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangna yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian :

Saham Perseroan pada tanggal sebagaimana ditetapkan oleh Direksi berdasarkan RUPS yang menyetujui Penawaran Umum Terbatas tersebut mempunyai hak terlebih dahulu untuk membeli saham yang hendak dikeluarkan tersebut (selanjutnya disebut ”Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” atau disingkat ”HMETD”) seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional).

HMETD tersebut dapat dijual dan dialihkan kepada pihak lain, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Direksi harus mengumumkan keputusan tentang pengeluaran saham dengan penawaran umum terbatas tersebut dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran luas dalam wilayah Republik Indonesia sesuai dengan pertimbangan Direksi.

Para pemegang saham atau pemegang HMETD tersebut berhak membeli saham yang akan dikeluarkan tersebut sesuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya pada waktu dan dengan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan RUPS yang dimaksud dalam ayat 3 Pasal 4 ini.

Apabila dalam waktu yang telah ditentukan dalam keputusan RUPS tersebut di atas, para pemegang saham atau para pemegang HMETD tidak melaksanakan hak atas pembelian saham yang ditawarkan kepada mereka sesuai dengan jumlah HMETD yang dimilikinya dengan membayar lunas secara tunai harga saham yang ditawarkan itu kepada Perseroan, maka saham tersebut akan dialokasikan kepada para pemegang saham yang hendak membeli saham dalam jumlah yang lebih besar dari porsi HMETD-nya sebanding dengan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian :

(13)

(i) Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran Umum Terbatas tersebut jumlah maksimumnya belum ditetapkan serta dilakukan tanpa adanya jaminan dari pembeli siaga, maka sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut tidak jadi dikeluarkan dan tetap dalam simpanan Perseroan; (ii) Jika penambahan modal Perseroan

dengan cara Penawaran Umum Terbatas tersebut telah ditetapkan jumlahnya serta dilakukan dengan jaminan dari pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dalam Penawaran Umum Terbatas tersebut, yang telah menyatakan kesediaannya untuk membeli sisa saham tersebut, maka sisa saham tersebut wajib dialokasikan kepada pembeli siaga, demikian dengan harga dan syarat yang tidak lebih ringan daripada yang telah ditetapkan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut;

-demikian dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

5. Ketentuan ayat 3 dan 4 di atas secara mutatis mutandis juga berlaku di dalam hal Perseroan hendak mengeluarkan obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya yang dapat mempengaruhi komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan, satu dan lainnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, dan tidak mengurangi izin pihak yang berwenang sejauh disyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Jika saham yang masih dalam simpanan hendak dikeluarkan oleh Perseroan kepada para pemegang obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, maka Direksi berwenang melakukan pengeluaran saham dimaksud tanpa memberikan hak kepada para pemegang saham yang ada pada saat itu untuk membeli terlebih dahulu saham yang akan dikeluarkan tersebut, satu dan lainnya

(i) Jika penambahan modal Perseroan dengan cara Penawaran Umum Terbatas tersebut jumlah maksimumnya belum ditetapkan serta dilakukan tanpa adanya jaminan dari pembeli siaga, maka sisa saham yang tidak diambil bagian tersebut tidak jadi dikeluarkan dan tetap dalam simpanan Perseroan; (ii) Jika penambahan modal Perseroan

dengan cara Penawaran Umum Terbatas tersebut telah ditetapkan jumlahnya serta dilakukan dengan jaminan dari pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dalam Penawaran Umum Terbatas tersebut, yang telah menyatakan kesediaannya untuk membeli sisa saham tersebut, maka sisa saham tersebut wajib dialokasikan kepada pembeli siaga, demikian dengan harga dan syarat yang tidak lebih ringan daripada yang telah ditetapkan dalam keputusan RUPS tersebut;

-demikian dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

5. Ketentuan ayat 3 dan 4 di atas secara mutatis mutandis juga berlaku di dalam hal Perseroan hendak mengeluarkan efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham seperti obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya yang dapat mempengaruhi komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan, satu dan lainnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan tidak mengurangi izin pihak yang berwenang sejauh disyaratkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

6. Jika saham yang masih dalam simpanan hendak dikeluarkan oleh Perseroan kepada para pemegang efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham seperti obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persetujuan RUPS, maka Direksi berwenang melakukan pengeluaran saham dimaksud tanpa memberikan hak kepada para pemegang saham yang ada pada saat itu untuk

(14)

dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

7. Direksi berwenang mengeluarkan saham, obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya dengan penawaran terbatas (private placement) atau penawaran umum (kedua, ketiga dan selanjutnya) sesuai dengan keputusan RUPS, tanpa memberikan HMETD kepada para pemegang saham yang ada. Saham, obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya yang dikeluarkan tersebut dapat dijual Perseroan kepada pihak manapun juga dengan harga, jumlah, jangka waktu, dan persyaratan yang ditentukan oleh Rapat Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

8. Dalam hal peningkatan jumlah saham yang ditempatkan lebih lanjut sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan, maka ketentuan dalam ayat 3, 4, 5, 6 dan 7 Pasal 4 ini berlaku pula secara mutatis mutandis bagi pengeluaran saham karena adanya peningkatan modal dasar tersebut.

membeli terlebih dahulu saham yang akan dikeluarkan tersebut, satu dan lainnya dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

7. Direksi berwenang mengeluarkan saham, efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham seperti obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya dengan penawaran terbatas (private placement) atau penawaran umum (kedua, ketiga dan selanjutnya) sesuai dengan keputusan RUPS, tanpa memberikan HMETD kepada para pemegang saham yang ada, dalam hal pengeluaran tersebut: a. Ditujukan kepada karyawan Perseroan; b. Ditujukan kepada pemegang obligasi

atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS;

c. Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS; dan/atau

d. Dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD.

Saham, efek yang dapat ditukar dengan saham atau efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham seperti obligasi konversi, waran atau efek konversi lainnya yang dikeluarkan tersebut dapat dijual Perseroan kepada pihak manapun juga dengan harga, jumlah, jangka waktu, dan persyaratan yang ditentukan oleh Rapat Direksi berdasarkan keputusan RUPS Perseroan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

8. Dalam hal peningkatan jumlah saham yang ditempatkan lebih lanjut sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perseroan, maka ketentuan dalam ayat 3, 4, 5, 6 dan 7 Pasal 4 ini berlaku pula secara mutatis mutandis bagi pengeluaran saham karena adanya peningkatan modal dasar tersebut.

(15)

9. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang :

a. Telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar;

b. Telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;

c. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud dalam butir b diatas;

d. Dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam butir c di atas tidak terpenuhi sepenuhnya maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal dasar dan modal disetor memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (untuk selanjutnya disingkat dengan ”UUPT”) dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam butir c diatas tidak terpenuhi;

e. Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir a diatas termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam butir d diatas.

Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari

(16)

Saham Pasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.

2. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik dari satu saham, yaitu yang namanya tercatas sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. 3. Apabila saham karena sebab apapun

menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk seorang di antara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama kuasa bersama yang berhak dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan hanya yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.

4. Selama ketentuan ayat 2 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.

5. Seorang pemegang saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa efek berlaku peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan Bursa efek dimana saham Perseroan dicatatkan pada waktu itu.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

Saham Pasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama sebagaimana terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

2. Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 UUPT.

3. Jika suatu tindakan Perseroan mengakibatkan terjadi pecahan nilai nominal saham, ketentuan mengenai perlakukan pencahan nilai nominal saham, hak pemegang pecahan nilai nominal saham dan bukti pemilikan pecahan nilai saham akan ditetapkan di dalam RUPS yang memutuskan tindakan Perseroan yang mengakibatkan terjadinya pecahan nilai nominal saham tersebut.

4. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik dari satu saham, yaitu yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan

5. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk seorang di antara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama kuasa bersama mereka yang berhak dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan hanya yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.

6. Selama ketentuan ayat 4 di atas belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan. 7. Seorang pemegang saham menurut hukum

harus tunduk kepada ketentuan Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan.

(17)

8. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada bursa efek berlaku peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan dicatatkan.

9. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham atau surat kolektif saham yang bentuk dan isinya sebagaimana diatur dalam ayat 10, 11, 12, 13 dan 14 di bawah ini atau konfirmasi pencatatan saham sebagaimana diatur dalam ayat 15 dan 16 di bawah ini. 10. Apabila dikeluarkan surat saham, maka

untuk setiap saham diberi sehelai surat saham. Biaya yang dikeluarkan untuk setiap penerbitan surat saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan tercatat pada waktu itu.

11. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.

12. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :

a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham;

c. Tanggal pengeluaran surat saham; d. Nilai nominal saham;

e. Lain-lain hal yang dianggap perlu oleh Perseroan dan diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.

13. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan :

a. Nama dan alamat pemegang saham b. Nomor surat kolektif saham

c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham

(18)

e. Jumlah saham

f. Lain-lain hal yang dianggap perlu oleh Perseroan dan diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.

14. Surat saham dan surat kolektif saham harus dicetak sesuai peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan harus ditandatangani oleh anggota Direksi dari dan yang mewakili Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar.

15. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif), diterbitkan dalam bentuk Konfirmasi Pencatatan Saham yang ditandatangani oleh anggota Direksi dari dan yang mewakili Direksi atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada Konfirmasi Pencatatan Saham.

16. Konfirmasi Pencatatan Saham yang dikeluarkan Direksi untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif sekurangnya harus mencantumkan :

a. Nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian yang melaksanakan Penitipan Kolektif yang bersangkutan; b. Tanggal pengeluaran Konfirmasi

Pencatatan Saham;

c. Jumlah saham yang tercakup dalam Konfirmasi Pencatatan Saham;

d. Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam Konfirmasi Pencatatan Saham;

e. Ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang sama adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain;

f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk pengubahan Konfirmasi Pencatatan saham.

(19)

Surat Saham Pasal 6

1. Perseroan dapat mengeluarkan surat saham.

2. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham. Biaya yang dikeluarkan untuk setiap penerbitan surat saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan Bursa efek dimana saham Perseroan tercatat pada waktu itu.

3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.

4. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :

a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham;

c. Tanggal pengeluaran surat saham; d. Nilai nominal saham;

e. Lain-lain hal yang dianggap perlu oleh Perseroan dan diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar. 5. Pada surat kolektif saham sekurangnya

harus dicantumkan :

a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham;

c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham;

d. Nilai nominal saham; e. Jumlah saham;

f. Lain-lain hal yang dianggap perlu oleh Perseroan dan diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.

(20)

6. Surat saham dan surat kolektif saham harus dicetak sesuai peraturan perundang-undangan di bidang Pasar modal dan harus ditandatangani oleh anggota Direksi dari dan yang mewakili Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar.

7. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif), diterbitkan dalam bentuk Konfirmasi Pencatatan Saham yang ditandatangani oleh anggota Direksi dari dan yang mewakili Direksi atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada Konfirmasi Pencatatan Saham.

8. Konfirmasi Pencatatan Saham yang dikeluarkan Direksi untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif sekurangnya harus mencantumkan:

a. Nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian yang melaksanakan Penitipan Kolektif yang bersangkutan; b. Tanggal pengeluaran Konfirmasi

Pencatatan Saham;

c. Jumlah saham yang tercakup dalam Konfirmasi Pencatatan Saham;

d. Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam Konfirmasi Pencatatan Saham;

e. Ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang sama adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain;

f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk pengubahan Konfirmasi Pencatatan Saham.

Pengganti Surat Saham Pasal 7

1. Apabila surat saham rusak, lusuh atau usang atau tidak dapat dipakai lagi, maka atas permintaan tertulis dari pemegang saham yang bersangkutan dengan penyerahan atas surat saham asli atau sisa surat saham asli tersebut, Direksi akan

Pengganti Surat Saham Pasal 6

1. Apabila surat saham rusak, lusuh atau usang atau tidak dapat dipakai lagi, maka atas permintaan tertulis dari pemegang saham yang bersangkutan dengan penyerahan atas surat saham asli atau sisa surat saham asli tersebut, Direksi akan

(21)

mengeluarkan saham pengganti dengan mengenakan biaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan Bursa Efek dimana saham Perseroan tercatat pada waktu itu.

2. Asli surat saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 kemudian dihapuskan dan oleh Direksi dibuat berita acara untuk dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya.

3. Apabila surat saham hilang, rusak sehingga tidak dapat terbaca (musnah) atau dicuri maka atas permintaan tertulis dari pemegang saham yang bersangkutan, Direksi akan mengeluarkan surat saham pengganti dengan mengenakan biaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan Bursa efek dimana saham Perseroan tercatat pada waktu itu setelah menurut pendapat Direksi hilangnya atau musnahnya saham itu cukup dibuktikan dan dengan jaminan yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap peristiwa yang khusus. Dalam hal surat saham hilang, rusak sehingga tidak dapat terbaca (musnah), atau dicuri, pemegang saham atau orang yang berhak menerima surat saham baru tersebut harus menanggung kerugian dan membayar kepada Perseroan seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Perseroan untuk memperoleh bukti tentang hilangnya atau musnahnya surat saham tersebut.

4. Tentang pengeluaran pengganti surat saham karena hilang atau rusak sehingga tidak dapat terbaca (musnah) atau dicuri harus diumumkan oleh Direksi dengan iklan dalam sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar di tempat kedudukan Perseroan sedikitnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pengeluaran penggantinya itu.

5. Untuk saham yang tercatat pada Bursa efek berlaku peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan Bursa efek dimana saham tersebut tercatat, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

mengeluarkan surat saham pengganti dengan mengenakan biaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan tercatat pada waktu itu.

2. Asli surat saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 kemudian dihapuskan setelah memberikan penggantian surat saham dan oleh Direksi dibuat berita acara untuk dilaporkan dalam RUPS berikutnya.

3. Apabila surat saham hilang, rusak sehingga tidak dapat terbaca (musnah) atau dicuri maka atas permintaan tertulis dari pemegang saham yang bersangkutan, Direksi akan mengeluarkan surat saham pengganti dengan mengenakan biaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan tercatat pada waktu itu setelah menurut pendapat Direksi hilangnya atau musnahnya saham itu cukup dibuktikan dan dengan jaminan yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap peristiwa yang khusus dan khusus untuk saham yang hilang, Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas hilangnya surat saham tersebut. Dalam hal surat saham hilang, rusak sehingga tidak dapat terbaca (musnah), atau dicuri, pemegang saham atau orang yang berhak menerima surat saham baru tersebut harus menanggung kerugian dan membayar kepada Perseroan seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Perseroan untuk memperoleh bukti tentang hilangnya atau musnahnya surat saham tersebut.

4. Tentang rencana pengeluaran pengganti surat saham karena hilang atau rusak sama sekali atau dicuri harus diumumkan oleh Direksi di bursa efek di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham, dan dengan iklan dalam sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang beredar di tempat kedudukan Perseroan sedikitnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pengeluaran penggantinya itu.

(22)

6. Setelah pengganti surat saham tersebut dikeluarkan, maka asli surat saham tidak berlaku lagi terhadap Perseroan.

7. Semua Biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham sebagaimana diuraikan dalam ayat 1 dan ayat 3 Pasal 7 ini ditanggung oleh pemegang saham yang bersangkutan. 8. Ketentuan dalam ayat 1 sampai dengan ayat

7 pasal 7 ini, secara mutatis mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat saham kolektif saham.

Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus Pasal 8

1. Perseroan mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan.

2. Dalam Daftar Pemegang saham itu dicatat: a. Nama dan alamat para pemegang

saham;

b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan surat saham atau surat kolektif saham yang dimiliki para pemegang saham; c. Jumlah yang disetor atas setiap saham; d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham dan tanggal perolehan hak gadai tersebut;

e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; dan

f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Perseroan dan/atau diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta

5. Untuk saham yang tercatat pada bursa efek berlaku peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham tersebut tercatat, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.

6. Setelah pengganti surat saham tersebut dikeluarkan, maka asli surat saham tidak berlaku lagi terhadap Perseroan.

7. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham sebagaimana diuraikan dalam ayat 1 dan ayat 3 Pasal 6 ini ditanggung oleh pemegang saham yang bersangkutan. 8. Ketentuan dalam ayat 1 sampai dengan ayat

7 pasal 6 ini, secara mutatis mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham.

Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus Pasal 7

1. Direksi Perseroan mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sesuai dengan ketentuan Pasal 50, Pasal 100, Pasal 101, dan Pasal 116 UUPT serta peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan dicatatkan.

2. Pemegang saham harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggalnya dengan surat kepada Direksi Perseroan. Selama pemberitahuan itu belum dilakukan, maka segala panggilan dan pemberitahuan kepada pemegang saham adalah sah jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang paling akhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.

3. Perubahan pada Daftar Pemegang Saham harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar.

4. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindahtanganan, pengagunan dengan gadai atau cessie dan bentuk jaminan lain yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan

(23)

keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.

4. Pemegang saham harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggalnya dengan surat kepada Direksi Perseroan. Selama pemberitahuan itu belum dilakukan, maka segala panggilan dan pemberitahuan kepada pemegang saham adalah sah jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang paling akhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.

5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.

6. Setiap pemegang saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja kantor Perseroan. 7. Perubahan pada Daftar Pemegang Saham

harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar.

8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindahtanganan, pengagunan dengan gadai atau cessie yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan untuk saham yang tercatat pada Bursa efek berlaku peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan Bursa efek dimana saham tersebut dicatatkan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penitipan Kolektif Pasal 9

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan segenan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan untuk saham yang tercatat pada bursa efek berlaku peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham tersebut dicatatkan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.

Penitipan Kolektif Pasal 8

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

(24)

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang bersangkutan untuk kepentingan segenap pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan segenap pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif.

4. Perseroan wajib menerbitkan Konfirmasi Pencatatan Saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud ayat 3 pasal ini sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham.

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud.

Permohonan mutasi oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian diajukan secara tertulis kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek apabila diminta oleh pemegang saham yang bersangkutan wajib menerbitkan Konfirmasi Pencatatan Saham kepada pemegang rekening Efek sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.

4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal 8 di atas atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pasal 8 di atas sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

(25)

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham yang dikeluarkan Perseroan dari klasifikasi yang sama adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain. 8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi

saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar hilang atau musnah.

9. Perseroan wajib menolak mencatat mutasi saham ke Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana. 10. Pemegang rekening Efek yang sahamnya

tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya dalam rekening Efek tersebut.

11. Pemegang rekening Efek yang berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pihak yang namanya tercatat sebagai pemegang rekening Efek pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

12. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang selanjutnya menyerahkannya kepada Perseroan selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

13. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dalam Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

8. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah. 9. Perseroan wajib menolak pencatatan saham

ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana. 10. Pemegang rekning Efek yang Efeknya

tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening tersebut.

11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan RUPS.

12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan RUPS. 13. Perseroan wajib menyerahkan dividen,

saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga

(26)

dalam penitipan kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham.

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek yang tercatat sebagai pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang rekening pada Bank Kustodian dan atau Perusahaan Efek tersebut.

15. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

16. Batas waktu Penentuan pemegang rekening Efek yang berhak memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditetapkan oleh atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, yang selanjutnya akan menyerah-kan daftar yang telah dikonsolidasikan tersebut kepada Direksi Perseroan selambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen saham, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.

Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian.

15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.

(27)

Pemindahan Hak atas Saham Pasal 10

1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik semula yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama dari pemegang saham yang baru telah dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham, satu dan lain dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang.

2. Setiap pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah. Setiap biaya yang dikenakan berkenaan dengan pemindahan hak atas saham harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan Bursa efek dimana saham Perseroan tercatat.

3. Akta pemindahan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan Perseroan dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa efek dimana saham Perseroan tercatat pada waktu itu harus memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan Bursa efek dimana saham tersebut tercatat.

4. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu pemegang saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif dengan melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak atas saham oleh Direksi Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 5 di atas.

5. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi. 6. Direksi dapat menolak untuk mendaftar

pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila cara yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar

Pemindahan Hak atas Saham Pasal 9

1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik semula yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama dari pemegang saham yang baru telah dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham, satu dan lain dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang.

2. Setiap pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah. Setiap biaya yang dikenakan berkenaan dengan pemindahan hak atas saham harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan bursa efek dimana saham Perseroan tercatat.

3. Akta pemindahan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan Perseroan dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada bursa efek dimana saham Perseroan tercatat pada waktu itu harus memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan bursa efek dimana saham tersebut tercatat.

4. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu pemegang saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif dengan melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak atas saham oleh Direksi Perseroan sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 Pasal 8 di atas.

5. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi. 6. Direksi dapat menolak untuk mendaftar

pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila cara yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, semua variabel dalam penelitian ini information sharing , long term relationship , cooperation , dan process

Pemegang Saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endosemen pada SBHMETD atau pemegang HMETD dalam

Objek yang akan diteliti adalah mahasiswi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadyah Sumatera Utara yang masih aktif mengikuti kegiatan perkuliahan dan

Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi (Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung

suitability) atau kelas kesesuaian lahan dalam keadaan alami, belum mempertimbangkan usaha perbaikan dan tingkat pengelolaan yang dapat.. dilakukan untuk

Dapatkah Sistem Agroforestri Mempertahankan Diversitas Cacing Tanah Setelah Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Pertanian?.. Dominguez J, Edwards CA,

Salah satu inovasi (ada metode bela,ar )aitu model (engembangan organisasi. Model ini merupakan model yang lebih berorientasi pada organisasi dari pada organisasi pada sistem

Para pemegang saham Perusahaan telah mengambil keputusan yang mengikat di luar Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan atau keputusan yang diedarkan (Circular Resolution) dan